1. Pare huma
Sagi
Sampora
Umluk
Cere
2. Hanjeli
3. Gandrum
4. Wijen
5. Jagong huma
. Hanjeli
. Gandrum
. Wijen
Jagong huma
Macam-macam tanaman huma
sambilan
1. Taleus
2. Hui
3. Sampeu
4. Gadung
5. Suweg
6. Ganyol
Talas
Ubi
Singkong
Gadung
Suweg
ganyol
Masyarakat Baduy mempertahankan
berladang Huma
Dalam hubungan ini masyarakat Baduy di Banten Selatan tetap
mempertahankan mata pencaharian ngahuma, karena hingga
kini mereka masih tetap tabu/pamali (dilarang secara adat)
untuk mengolah tanah pertanian mereka dengan pola
pertanian sawah. Bila dianalisis lebih jauh, hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, tanah pertanian
masyarakat Baduy terletak di perbukitan sehingga sulit
dibuatkan irigasi. Kedua, di balik tabu itu terkandung makna,
bahwa mereka--mungkin secara tidak disadari--sebenarnya
telah merasakan manfaat ekosistem. Itulah sebabnya huma di
daerah Baduy ditanami pula dengan tanaman keras sebagai
pelindung tanah, sehingga tanah pertanian mereka tetap subur.
Ketiga, mereka sangat percaya terhadap alam/kekuatan gaib.
Suatu areal huma biasanya diolah selama satu sampai tiga tahun.
Setelah itu huma dibiarkan menjadi hutan kembali. Di Jawa Barat,
khususnya di daerah Banten, huma yang telah menjadi hutan
kembali disebut leuweung. Tanah huma yang dibiarkan dan
ditumbuhi dengan semak belukar disebut reuma atau reuma kolot.
Pembukaan kembali huma baru tidak langsung ditanami,
melainkan dibiarkan selama satu tahun. Proses tenggang waktu itu
disebut ngajami dan pembukaan reuma menjadi huma disebut
ngareuma. Pada masyarakat huma biasanya bentuk hak milik atas
tanah huma bersifat longgar dan tidak ada tradisi huma
diwarsikan. Dengan demikian, hak milik menjadi samar-samar
(kabur). Meskipun di daerah Baduy dikenal istilah guriang
(semacam tuan tanah), tetapi hal itu bukan menunjukkan adanya
hak milik tanah, melainkan penguasaan tanah secara berlebihan
akibat sistem ngahuma yang berpindah-pindah dan karena
pertumbuhan penduduk terus meningkat, sehingga timbul
kekhawatiran akan kehabisan tanah.
Masyarakat Baduy membawa hasil huma
Perkampungan Baduy