Anda di halaman 1dari 6

Perkembangan Manusia dalam Sistem Mata Pencaharian

Hidup
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Apresiasi Budaya

Sumaryadi, M.Pd

DISUSUN OLEH:

Amadea Ervinda Rosa 14211141004

Fitrana Amalia Hafizhah 14211141023

Novaldy Enggar Vianto 14211141036

Okta Deriyanto 14211141040

Rika Desita Sari 14211141006

Hardiyanto 14211141024

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014
PERKEMBANGAN MANUSIA DALAM SISTEM MATA PENCAHARIAN HIDUP

Abstraksi

Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak
dimana antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda, sesuai dengan taraf kemampuan
penduduk dan lingkungan tempat tinggalnya, penduduk biasanya akan memanfaatkan sumber alam
disekitar mereka. Pada awalnya mata pencaharian masyarakat di dunia adalah mata pencaharian yang
sangat tradisional yaitu dengan memanafaatkan hasil dari alam seperti: berburu dan meramu, beternak,
bercocok tanam di ladang, menangkap ikan, dan bercocok tanam menetap dangan irigasi. Seiring
perkembangan jaman mata pencaharian tersebut mulai berubah, khususnya di era globalisasi ini. Dari
perkembangan sistem mata pencaharian di era globalisasi ini tentunya terdapat dampak positif dan
negatif.

Mata Pencaharian dalam Tujuh Unsur faktor-faktor yang sangat


Kebudayaan mempengaruhinya yaitu: faktor iklim,
kesuburan tanah, keadaan binatang buruan
Koentjaraningrat (1984:195) dan lain sebagainya sebagai pendukung
menuliskan bahwa kebudayaan memiliki tujuh kegiatan mereka.
unsur universal, yaitu: religi, bahasa, kesenian,
sistem teknologi, ilmu pengetahuan, organisasi Mata pencaharian berburu dan
sosial, mata pencaharian. Mata pencaharian itu meramu (hunting and gathering)
sendiri merupakan aktivitas manusia untuk merupakan suatu mata pencaharian
memperoleh taraf hidup yang layak dimana manusia yang paling tua dan sekarang
antara daerah yang satu dengan daerah lainnya banyak masyarakat yang beralih pada mata
berbeda, sesuai dengan taraf kemampuan pencaharian lain, hanya kurang-lebih
penduduk dan lingkungan tempat tinggalnya, setengah juta dari 3000 juta penduduk
penduduk biasanya akan memanfaatkan dunia sekarang atau kira-kira hanya 0,01%
sumber alam disekitar mereka. Sedangkan saja hidup dari berburu dan meramu.
system mata pencaharian adalah cara yang Walaupun suku-suku bangsa berburu dan
dilakukan oleh sekelompok orang sebagai meramu tinggal sedikit dan sulit didatangi
kegiatan sehari-hari guna usaha pemenuhan namun di Indonesia masih ada juga bangsa
kehidupan, dan menjadi pokok penghidupan yang hidup dari meramu, yaitu penduduk
baginya. rawa-rawa di pantai-pantai Irian Jaya yang
hidup dari meramu sagu.
Tahap Perkembangan Manusia dalam
Sistem Pencaharian Hidup Berternak

Berburu dan Meramu Beternak secara tradisional atau


pastoralism sebagai suatu mata
Pada masa kehidupan manusia pancaharian pokok yang dikerjakan dengan
prasejarah yang mempunyai pola pemikiran cara besar-besaran, pada masa sekarang
sangat sederhana dimana kegiatannya dilakukan oleh kurang-lebih tujuh juta
sebatas berburu dan meramu makanan, manuisa, yaitu kira-kira 0.02% dari ke-3000
dalam berburu dan meramu inipun ada juta penduduk dunia. Sepanjang sejarah,
suku-suku bangsa peternak menunjukan yang jatuh bertebaran dibakar setelah
sifat-sifat agresif. Bangsa-bangsa peternak kering; kemudian ladang-ladang yang
biasanya hidup mengembara sepanjang dibuka itu ditanami dengan pengolahan
musim semi dan musim panas dalam yang minimum dan tanpa irigasi; sesudah
wilayah tertentu yang sangat luas, dimana dua atau tiga kali memungut hasilnya, tanah
mereka berkemah dijalan pada malam hari. itu ditinggalkan; sebuah ladang baru dibuka
dengan cara yang sama; setelah 10-12
Bercocok Tanam di Ladang tahun, mereka akan kembali ke ladang
pertama yang sudah tertutup hutan
Bercocok tanam di ladang merupakan kembali.
suatu bentuk mata pencaharian manusia
yang lambat laun juga akan hilang, diganti Menangkap Ikan
dengan bercocok tanam menetap. Bercocok
tanam di ladang sebagian besar dilakukan di Disamping berburu dan meramu,
daerah-daerah rimba tropik terutama di menangkap ikan juga merupakan mata
Asia Tenggara dan Kepulauan Asia pencaharian yang sangat tua. Mata
Tenggara. pencaharian ini dilakukan oleh manusia
purba yang kebetulan hidup di sekitar
Bercocok tanam masuk kedalam unsur sungai danau atau laut telah menggunakan
sistem mata pencaharian hidup karena sumber alam yang penting itu untuk
bercocok tanam dilakukan untuk mencari memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut
atau memenuhi kebutuhan pangan dan para ahli lebih dari 50% ikan di seluruh
dalam perkembangannya tidak hanya untuk dunia hidup dalam kawanan yang meliputi
memenuhi kebutuhan pangan mereka beribu ekor dengan jarak 10-30km dari
sendiri saja tapi untuk memenuhi pantai. Ada laut-laut tertentu yang
kebutuhan hidup mereka guna pantainya menjadi daerah hidup kawanan
melangsungkan hidup. Selain itu bercocok ikan tertentu, yang berimigrasi menurut
tanam juga merupakan suatu kompleks dari musim. Di perairan dekitar pantai
ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, Nusantara bagian barat terdapa awanan
peraturan, dan sejenisnya sehingga besar ikan kembung, dan di sekitar pantai
merupakan wujud ideal kebudayaan dan Kepulauan Nusantara bagian timur terdapat
sebagai suatu kompleks aktivitas serta ikan cakalang.
kelakuan tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat. Bercocok Tanam Menetap dengan
Irigasi
Kepandaian dalam bercocok tanam
merupakan suatu peristiwa yang hebat Mata pencaharian tingkat selanjutnya
dalam proses perkembangan kebudayaan sebagai usaha pemajuan otak manusia
manusia sehingga peristiwa itu disebutnya adalah bercocok tanam menetap dengan
suatu revolusi kebudayaan. Bercocok tanam irigasi. Dimasa ini manusia telah memasuki
tidak terjadi begitu saja tapi muncul dengan taraf kehidupan yang lebih baik, dimana
cara berangsur-angsur diberbagai tempat pengenalan sistem bercocok tanam ini akan
didunia. sangat mempengaruhi budaya dan
peradaban tingkat lanjut karena manusia
Cara bercocok tanam di ladang yaitu pada masa ini hidupnya sudah mulai
membuka sebidang tanah dengan menetap, dengan menempati rumah-rumah
memotong belukar dan menebang pohon- yang sudah barang tentu sangat sederhana
pohon, dahan-dahan dan batang-batang untuk menunjang kehidupannya.
Bercocok tanam menetap pertama - Namun seiring semakin berkembangnya
tama timbul di beberapa daerahyang pola pikir manusia, dampak negatif dari
terletak di derah periran di sungi - sungai ketidak adilan sistem barter mulai disadari,
besar (karena daerah itu subur tanahnya). dimana kedua belah pihak mendapatkan
Banyak suku bangsa yang melakukan barang dengan nilai yang tidak seimbang
bercocok tanam di ladang dan sekarang karena kecendrungan inilah maka manusia
mulai berubah menjadi petani menetap. akan kembali memikirkan sistem barter
Perubahan ini terjadi di daerah-daerah dirasa berat sebelah apabila nilainya tidak
berpendudud padat yang melebihi kira-kira sesuai maka kembali berkembang sistem
500 jiwa tiap km2. tukar-menukar dengan menggunakan
standar uang. Disinilah maka muncul istilah
Didalam bercocok tanam menetap ini pasar sebagai tempat bertemunya penjual
ada pengaruh lain yang sangat dirasakan dan pembeli.
akan mengubah struktur dari mata
pencaharian itu sendiri yaitu disaat Transformasi Mata Pencaharian di Era
kebutuhan manusia semakin meningkat Globalisasi
maka berkaitan dengan penggunaan alat
juga akan meningkat pula yang disesuaikan Seiring perkembangan zaman sistim
dengan keperluannya. Oleh karenanya mata pencaharian tersebut mulai berubah. Di
terdapat pola-pola atau cara-cara dalam era globalisasi ini, masyarakat tidak
bercocok tanam dan juga muncul peralatan- hanya tergantung pada sektor petanian,
peralatan yang digunakan sebagai peternakan, ataupun menangkap ikan saja,
pendukung peralatan dan pola-pola karena dalam hal ini di samping masyarakat
tersebut merupakan hasil dari pemikiran masih bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari
manusia itu sendiri yang mereka peroleh mereka dengan bercocok tanam, beternak,
dari pengetahuan, kebiasaaan atau berburu atau meramu ataupun menangkap ikan
kemampuan, kepercayaan, kesenian tetapi juga bisa dengan bekerja, yang tentunya
maupun adat istidat yang diperoleh anggota dapat meningkatkan penghasilan mereka.
masyarakat atau kelompok manusia yang Masyarakat pada saat ini tidak hanya
terhubung dengan alam. tergantung pada hasil bumi saja, mereka juga
dapat bekerja di lain profesi mereka dengan
Sistem Barter dan Jual beli tetap bercocok tanam, jadi mereka tidak hanya
nengandalkan hasil dari pertanian mereka saja
Dengan pola pemikiran yang lebih maju, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
maka manusia mulai berfikir untuk mencari
alat penukar barang. Kelajutan dari ini maka Dengan banyak bermunculannya
dikenalkanlah sebuah sistem sebagai industri-industri baru diharapkan penyerapan
penunjangnya yaitu sistem barter barang tenaga kerja semakin banyak, karena pola
tertentu ditukar dengan barang yang pikir masyarakat yang semakin maju, saat ini
mungkin nilainya bisa lebih besar atau masyarakat tidak hanya bekerja sebagai pekerja
sebaliknya lebih kecil, namun pada masa ini kasar. Banyak profesi yang lebih modern
sesuatu itu berharga apabila dibutuhkan. bermunculan dengan mulai meningkatnya
Terjadinya tukar-menukar tersebut, pada taraf pendidikan yang telah mereka terima,
mulanya masih sebatas individu atau antar dengan demikian profesi seperti guru, dokter,
individu, meningkat dari individu dengan pengacara, ABRI, saat ini banyak digemari.
komunitas sampai antar komunitas.
Pada saat ini pendidikanpun sudah pertokoan-pertokoan besar dan tidak jarang
menjadi hal yang umum dibandingkan dengan pula masyarakat mulai meninggalkan pasar-
pada zaman sistem mata pencaharian pasar tradisional, akibatnya perdagangan saat
tradisiaonal, karena pada waktu itu ini banyak dikuasai oleh pihak -pihak swasta,
masyarakatnya masih belum mengenal dengan barang-barang yang dijual di toko-toko
pendidikan sehingga mereka hanya mampu besar tersebut tentunya masalah hargapun
mengolah hasil alam saja, oleh karena itu sangat berbeda jauh bila dibandingkan dengan
banyak profesi-profesi saat ini yang harga pasar. Masyarakat sering menganggap
mengandalkan pikiran, tidak hanya barang-barang yang di jual di pertokoan lebih
menggunakan tenaga mereka untuk mencukupi bekualitas jika dibandingkan dengan barang
kebutuhannya. yang di jual di pasar-pasar tradisional, padahal
belum tentu juga barang yang dijual di toko
Teknologi-teknologi canggih banyak kualitasnya lebih bagus. Dengan demikian pola
diciptakan di era globalisasi ini, pemikiran pikir masyarakatlah yang sudah banyak
manusia tentang teknologipun sudah jauh berubah.
berkembang dibandingkan dengan jaman dulu.
Pada transformasi mata pencaharian di era Dalam transformasi ini juga
globalisasi ini, masyarakat cenderung mulai menimbulkan banyak dampak negatif, yaitu
berpikir maju mereka banyak memanfaatkan mulai menghilangnya lahan-lahan pertanian
keahlian mereka untuk mencari pekerjaan dan untuk dijadikan lahan industry. Limbah dari
juga dari pendidikan yang mereka terima. hasil produksi industri-industri tidak jarang juda
Dengan modal tersebut pada era globalisasi ini dibuang di sungai-sungai akibatnya para
mereka sudah mampu untuk mencari pekerjaan nelayan di pinggiran sungai mengalami
dengan kategori sedikit mengeluarkan tenaga kesulitan untuk menangkap ikan, karena limbah
tetapi lebih banyak menggunakan otak. Dengan tersebut banyak ikan yang mati. Dengan
hal ini mata pencaharian masyarakat sudah jauh banyaknya industri-industri baru, urbanisasipun
berkembang. tidak dapat dihindari, masyarakat yang awalnya
hanya mengandalkan hasil bumi mulai pindah
Banyak juga masyarakat yang minim ke kota untuk mencari pekerjaan,
keahlian atau pendidikan memutuskan untuk akibatnya dari urbanisasi penduduk ini
bekerja di luar negeri atau sering disebut juga menyebabkan kepadatan penduduk dikota,
TKI, kebanyakan dari mereka di sana menjadi yang semulanya banyak industri yang
pekerja kasar seperti pembantu rumah tangga, memerlukan tenaga kerja, karena
tidak jarang juga terjadi kasus-kasus kepadatan penduduk akibatnya peluang tenaga
penganiayaan yang dilakukan majikan kepada kerja untuk mendapatkan pekerjaanpun
para membantunya, tidak jarang juga mereka semakin sempit, sehingga para penduduk yang
meregang nyawa di negeri orang, namun sudah terlanjur berada di kota dan belum
sampai saat ini masyarakat masih banyak yang mendapatkan pekerjaan tidak memiliki biaya
meminati pekerjaan ini. untuk kembali ke daerah asalnya, akibatnya
mulai timbul masalah-masalah sosial, seperti;
Perdagangan dalam era globalisasi ini tingginya tingkat pengangguran yang
juga mengalami banyak perubahan, yang mengakibatkan banyak muncul
awalnya pada masyarakat tradisional gelandangan, serta banyak terjadi tindak
melangsungkan perdagangan mereka dengan kejahatan, karena minimnya kemampuan yang
cara tukar-menukar barang dagangannya atau mereka miliki mereka hanya bisa bekerja
barter saat ini sudah jauh berkembang, pada sebagai buruh pabrik, supir, dan lain
awalnya mereka melakukan transaksi di pasar- sebagainya.
pasar, namun pada saat ini banyak berdiri
Kesimpulan

Setiap masyarakat semasa hidupnya http://dc440.4shared.com/doc/0rBlCMJy/pre


pasti mengalami perubahan-perubahan. view.html
Perubahan system mata pencaharian yang
mengikuti alur perkembangan zaman http://ProjectAntropologi/BerbagiIlmuBBBl
menunjukkan kecerdasan pola pikir manusia. ogArchiveCBBBercocokTanamSebagaiSub
Dalam era globalisasi masyarakat dituntut dariUnsur-unsurKebudayaan.html
untuk tidak hanya menggunakan tenaganya saja
dalam hal memenuhi kebutuhan hidupnya, http://dyahnurkhafifah.wordpress.com/2013/05/
tetapi mereka juga harus mampu berfikir 13/transformasi-mata-pencaharian-di-era-
modern untuk mengimbangi perkembangan globalisasi/
zaman. Transformasi di era globalisasi ini lebih
menguntungkan masyarakat karena semakin http://inrespermatasari.wordpress.com/2013/05/
banyaknya profesi-profesi yang dapat 13/dampak-globalisasi-terhadap-mata-
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pencaharian-dan-bahasa/
memenuhi kebutuhan hidupnya, karena pada
jaman globalisasi ini biaya kebutuhan hidup https://akhiru.wordpress.com/2013/02/11/sistem
semakin tinggi atau semakin mahal. Dengan -ekonomi-sistem-mata-pencaharian-hidup/
cara meminimalisir dampak negatif dan
mengoptimalkan dampak positif tentunya akan http://nuphitaikmal.blogspot.com/2012/11/transf
semakin memajukan perekonomian ormasi-mata-pencaharian-di-era.html
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai