Anda di halaman 1dari 18

ANTIBIOTIK

PEPTIDA

PENDAHULUAN

Peptida merupakan molekul yang terbentuk dari


dua atau lebih asam amino. Jika jumlah asam
amino masih di bawah 50 molekul disebut
peptida, namun jika lebih dari 50 molekul disebut
dengan protein. Ikatan peptida terjadi jika atom
nitrogen pada salah satu asam amino berikatan
dengan gugus karboksil dari asam amino lain.
Peptida terdapat pada setiap makhluk hidup dan
berperan pada beberapa aktivitas biokimia.
Peptida dapat berupa enzim, hormon, antibiotik,
dan reseptor.

Penggolongan Peptida Secara Umum:


1. Peptida Ribosomal, disintesis dari translasi
mRNA. Peptida ini berfungsi sebagai hormon
dan molekul signal pada organisme tingkat
tinggi. Secara umum, peptida ini mempunyai
strukstur linear.
2. Peptida non-Ribosomal, disintesis dengan
kompleks enzim. Peptida ini terdapat pada
organisme uniselular, tanaman, dan fungi.
Pada peptida ini terdapat struktur inti yang
kompleks dan mengandung pengaturan yang
berbeda-beda untuk melakukan manipulasi
kimia untuk menghasilkan suatu produk.
Secara umum, peptida ini berbentuk siklik,
walaupun ada juga yang berbentuk linear.

3. Peptida Hasil Digesti (Digested peptides),


Peptida ini terbentuk dari hasil proteolisis
non-spesifik dalam siklus digesti. Peptida
hasil digesti secara umum merupakan
peptida ribosomal, akan tetapi tidak dibentuk
dari translasi mRNA. Peptida ini juga dapat
dibentuk dari protein (yang didigesti dengan
protease spesifik, seperti digesti trypsin yang
sering dilakukan sebelum mass spectrometry
peptide analysis).

Beberapa
antibiotika
polipeptida,
seperti
tirotrisin, polimiksin B dan kolistin, merupakan
molekul yang amfifil, mengandung gugus-gugus
lipofil dan hidrofil yang terpisah.
Antibiotika polipeptida dapat menyebabkan
ketidak teraturan struktur membran sitoplasma
dan kehilangan fungsinya sebagai rintangan
permeabel, merubah tekanan osmotik membran
sel mikroorganisme yang mengakibatkan
pecahnya sel dan hilangnya metabolit esensial
sehingga ion-ion yang secara normal ada dalam
sel akan keluar dan meyebabkan bakteri
mengalami kematian.

Penggolongan Antibiotik
Peptida
1.
Polipeptida

1. Polipeptida

2. Glikopeptida

3. Sikloserin

VANCOMYCIN

Vankomisin
Hidroklorida
adalah
garam
hidroklorida dari vankomisin yang dihasilkan oleh
pertumbuhan Streptomyces orientalis (Familia
Streptomycetaceae), atau suatu campuran garam
dua atau lebih. Mempunyai potensi setara tidak
kurang dari 900 g vankomisin per mg, dihitung
terhadap zat anhidrat.
Pemerian :Serbuk bersifat mengalir bebas,
kehitaman atau coklat; tidak berbau
dan
memiliki rasa pahit.
Kelarutan :Mudah larut dalam air; tidak larut
dalam eter dan dalam koloroform.

Rumus Kimia

:C66H77Cl2N9O24.HCl

Berat Molekul

:1485,73

Baku Pembanding :Vankomisin Hidroklorida BPFI; tidak


boleh dikeringkan. Untuk penetapan
kadar,
gunakan seluruh isi tanpa
ditimbang.
Air

:Metode I Tidak lebih dari 5,0%

pH
:Antara 2,5 dan 4,5; lakukan penetapan
menggunakan larutan yang mengandung
50 mg per
ml.

Penyimpanan

:Dalam wadah tertutup rapat.

Identifikasi
:Spektrum serapan inframerah zat yang tidak
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimum hanya
pada
panjang gelombang yang sama seperti
Vankomisin
Hidraklorida BPFI.
Kemurnian Kromatografi :Tidak lebih dari 9,0%
Dapar trietilamina :Campur 4 ml trietilamina P dan 2000 ml air,
atur pH 3,2 dengan menambahkan asam fosfat P.
Fase Gerak A :Buat campuran Dapar trietilamina asetonitril Ptetrahidrofuran (92:7:1), awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem pada Kromatografi.

Fase Gerak B
:Buat campuran Dapar trietilamina
asetonitril P-tetrahidrofuran (70:29:1), awaudarakan. Jika perlu
lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem yang tertera
pada Kromatografi.
Larutan resolusi
:Timbang saksama sejumlah zat uji,
larutkan dalam air hingga kadar 0,5 mg per ml, panaskan pada
suhu 65 selama 24 jam, dinginkan.
Larutan uji A
:Timbang saksama sejumlah zat uji,
larutkan dalam Fase gerak A hingga kadar 10 mg per ml.
Larutan uji B
:Pipet 2 ml Larutan uji A kedalam labu
tentukur 50 ml, encerkan dengan Fase gerak A sampai tanda.

Vankomisin adalah suatu glikopeptida trisiklik yang penting pada


efektifitasnya terhadap semua resisten multi-obat seperti
Stafilokokus resisiten metisilin. Vankomisin adalah salah satu
jenis obat yang menghambat sintesis dinding sel.
Mekanisme kerja dari obat vankomisin yaitu menghambat
sintesis fosfolipid dinding sel bakteri serta polimerisasi
peptidoglikan pada tempat yang lebih dulu dibandingkan tempat
yang dihambat oleh antibiotika beta-laktam.
Catatan: polimerasi adalah reaksi kimia yang menggabungkan
dua molekul kecil atau lebih untuk membentuk molekul yang
lebih besar.

Mekanisme Kerja Vancomycin

DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Farmakologi dan Terapetik FK UI. 2007. Farmakologi dan Terapi
edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
https://en.wikipedia.org/wiki/Vancomycin
https://www.youtube.com/Mechanism of Action of Vancomycin (
Medical Charisma Mediators)

PRESENTED BY:

KELOMPOK 3
Fitriyah Shalihah
Lingga Amalia
Mariah Ulfah
Risda Rizki Maulid
Rizky Aji Nugraha

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai