Kimia Peptida
Kimia Peptida
PEPTIDA
PENDAHULUAN
Beberapa
antibiotika
polipeptida,
seperti
tirotrisin, polimiksin B dan kolistin, merupakan
molekul yang amfifil, mengandung gugus-gugus
lipofil dan hidrofil yang terpisah.
Antibiotika polipeptida dapat menyebabkan
ketidak teraturan struktur membran sitoplasma
dan kehilangan fungsinya sebagai rintangan
permeabel, merubah tekanan osmotik membran
sel mikroorganisme yang mengakibatkan
pecahnya sel dan hilangnya metabolit esensial
sehingga ion-ion yang secara normal ada dalam
sel akan keluar dan meyebabkan bakteri
mengalami kematian.
Penggolongan Antibiotik
Peptida
1.
Polipeptida
1. Polipeptida
2. Glikopeptida
3. Sikloserin
VANCOMYCIN
Vankomisin
Hidroklorida
adalah
garam
hidroklorida dari vankomisin yang dihasilkan oleh
pertumbuhan Streptomyces orientalis (Familia
Streptomycetaceae), atau suatu campuran garam
dua atau lebih. Mempunyai potensi setara tidak
kurang dari 900 g vankomisin per mg, dihitung
terhadap zat anhidrat.
Pemerian :Serbuk bersifat mengalir bebas,
kehitaman atau coklat; tidak berbau
dan
memiliki rasa pahit.
Kelarutan :Mudah larut dalam air; tidak larut
dalam eter dan dalam koloroform.
Rumus Kimia
:C66H77Cl2N9O24.HCl
Berat Molekul
:1485,73
pH
:Antara 2,5 dan 4,5; lakukan penetapan
menggunakan larutan yang mengandung
50 mg per
ml.
Penyimpanan
Identifikasi
:Spektrum serapan inframerah zat yang tidak
dikeringkan dan didispersikan dalam kalium
bromida P menunjukkan maksimum hanya
pada
panjang gelombang yang sama seperti
Vankomisin
Hidraklorida BPFI.
Kemurnian Kromatografi :Tidak lebih dari 9,0%
Dapar trietilamina :Campur 4 ml trietilamina P dan 2000 ml air,
atur pH 3,2 dengan menambahkan asam fosfat P.
Fase Gerak A :Buat campuran Dapar trietilamina asetonitril Ptetrahidrofuran (92:7:1), awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem pada Kromatografi.
Fase Gerak B
:Buat campuran Dapar trietilamina
asetonitril P-tetrahidrofuran (70:29:1), awaudarakan. Jika perlu
lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem yang tertera
pada Kromatografi.
Larutan resolusi
:Timbang saksama sejumlah zat uji,
larutkan dalam air hingga kadar 0,5 mg per ml, panaskan pada
suhu 65 selama 24 jam, dinginkan.
Larutan uji A
:Timbang saksama sejumlah zat uji,
larutkan dalam Fase gerak A hingga kadar 10 mg per ml.
Larutan uji B
:Pipet 2 ml Larutan uji A kedalam labu
tentukur 50 ml, encerkan dengan Fase gerak A sampai tanda.
DAFTAR PUSTAKA
Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
Departemen Farmakologi dan Terapetik FK UI. 2007. Farmakologi dan Terapi
edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.
https://en.wikipedia.org/wiki/Vancomycin
https://www.youtube.com/Mechanism of Action of Vancomycin (
Medical Charisma Mediators)
PRESENTED BY:
KELOMPOK 3
Fitriyah Shalihah
Lingga Amalia
Mariah Ulfah
Risda Rizki Maulid
Rizky Aji Nugraha
TERIMAKASIH