DISUSUN OLEH :
1.ANIS PUJI RAHAYU
4001413011
2.LITASARI ALDILA ARIBOWO 4001413020
3.IZZATURRAHMAH
4001413013
4.ULFIATUN
4001413027
5.MIA NOVITA NINGRUM
4001413029
Judul jurnal :
Efek Gosipol terhadap Kontraksi Usus Halus Mencit (Mus musculus)
Swiss Webster Jantan secara in vitro
Goenarso, D*, Suripto, Zulfiani
*Laboratorium Fisiologi Departemen Biologi FMIPA-ITB
Jl. Ganesha no. 10, Bandung 40132.
e-mail : darmadi@bi.itb.ac.id
Nama jurnal :
Jurnal Matematika dan Sains
Vol. 9 No. 1, Maret 2004, hal 183 188
4. Ekstraksi lemak
Cara pencegahan yang lain adalah dengan
berbagai perlakuan dalam proses ektraksi
lemaknya. Dalam pengeluaran lemak secara
mekanis proses tersebut akan lebih mudah
atau baik jika biji kapas terlebih dahulu
dipanasi (dengan uap panas) sambil diperas
atau pres. Panas tersebut akan memecah
kelenjar resin dimana gosipol tersebut
tersimpan. Dengan pecahnya kelenjar
tersebut gosipol keluar bersama lemak atau
minyak dan menyebar bercampur dengan
protein biji.
Study kasus
Telur karet
Di China ditemukan keanehan pada beberapa produk telur. Mereka
punya karakter sangat lentur sehingga membuatnya bisa memantul
setelah direbus. Karena kelenturannya ini, akhirnya media China
menyebutnya telur karet.
Pertama, secara alami, kelenturan dipicu bahan pakan ayam yang
dikonsumsi sehari-hari. Jika ayam sering mengonsumsi pakan yang
mengandung senyawa gosipol, maka kemungkinan telur menjadi
lebih lentur. Penyebabnya, senyawa tersebut mengikat protein dalam
kuning telur.
Kemungkinan kedua, penjual sengaja membuat telur palsu dengan
perantaraan Gosipoluntuk menambahi berat timbangan saat dijual.
Inilah prediksi yang berkembang di sebagian masyarakat China.
Menurut investigasi pihak berwenang di sana, saat telur palsu itu
dikonsumsi pria, bisa menyebabkan kemandulan. Meski masih
beredar dalam jumlah kecil, namun sudah meresahkan.
Kesimpulan
Uji Gosipol secara in vitromenurunkan
tonus dan frekuensi kontraksi usus halus
mencit (Mus musculus) Swiss Webster
jantan sejalan dengan meningkatnya
konsentrasi (5 hingga 10 ppm) dan
bertambahnya waktu perlakuan.