Anda di halaman 1dari 1

Keunggulan Tape Singkong

Tape singkong memiliki kandungan protein 0,5 gram / 100 gram bahan. Protein
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh, perbaikan dan pergantian sel-
sel jaringan tubuh yang rusak, dan produksi enzim pencernaan serta enzim metabolisme.
Walaupun sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, terutama masyarakat
Indonesia yang sering menganggap tape singkong sebagai makanan yang kuno dan
kurang diminati, namun tape sendiri mempunyai keunggulan yaitu meningkatkan
kandungan Vitamin B1 (tiamina) hingga tiga kali lipat. Vitamin ini diperlukan oleh
sistem saraf, sel otot, dan sistem pencernaan agar dapat berfungsi dengan baik. Karena
mengandung berbagai macam bakteri baik yang aman dikonsumsi, tape dapat
digolongkan sebagai sumber probiotik bagi tubuh. Cairan tape dan tape ketan diketahui
mengandung bakteri asam laktat sebanyak ± 1 juta per mililiter atau gramnya. Produk
fermentasi ini diyakini dapat memberikan efek menyehatkan tubuh, terutama sistem
pencernaan, karena meningkatkan jumlah bakteri baik dalam tubuh dan mengurangi
jumlah bakteri jahat. Kelebihan lain dari tape adalah kemampuannya mengikat dan
mengeluarkan aflatoksin dari tubuh. Aflaktosin merupakan zat toksik atau racun yang
dihasilkan oleh kapang, terutama Aspergillus flavus. Toksik ini banyak kita jumpai
dalam kebutuhan pangan sehari-hari, seperti kecap. Konsumsi tape dalam batas normal
diharapkan dapat mereduksi aflatoksin tersebut. Di beberapa negara tropis yang
mengkonsumsi singkong sebagai karbohidrat utama, penduduknya rentan menderita
anemia. Hal ini dikarenakan singkong mengandung sianida yang bersifat toksik dalam
tubuh manusia. Konsumsi tape dapat mencegah terjadinya anemia karena
mikroorganisme yang berperan dalam fermentasinya mampu menghasilkan vitamin B12
(Asnawi dkk, 2013).

DAFTAR PUSTAKA
Asnawi. M, Sumardi. H. S, & Mochamad. B. H 2103. ‘Karakteristik Tape Ubi Kayu
(Manihot utilissima) Melalui Proses Pematangan Dengan Penggunaan
Pengontrol Suhu’, Jurnal Bioproses Komoditas Tropis, Vol. 1, No. 2, hh. 56-57.

Anda mungkin juga menyukai