Anda di halaman 1dari 1

Limbah Tauge

Limbah tauge adalah sisa dari produksi tauge yang terdiri dari kulit kacang hijau dan
pecahan-pecahan tauge hasil pengayakan untuk dikonsumsi. Limbah tauge biasanya dibuang
begitu saja di pasar atau oleh para pedagang tauge, sehingga berpeluang untuk mencemari
lingkungan. Potensi limbah tauge dalam sehari sangat banyak dilihat dari produksi tauge
yang tidak mengenal musim terutama untuk petani tauge di daerah Bogor.
Hasil survei Rahayu et al. (2010) menginformasikan bahwa total produksi tauge di
daerah Bogor sekitar 6,5 ton/hari dan berpeluang menghasilkan limbah tauge sebesar 1,5
ton/hari. Limbah tauge juga memiliki nilai nutrisi yang cukup baik, yaitu kandungan air
63,35%, abu 7,35%, lemak 1,17%, protein 13,62%, serat kasar 49,44% dan kandungan TDN
64,65%. Pemanfaatan limbah tauge pada domba terbukti mampu meningkatkan PBBH
domba tersebut dengan rata-rata pertumbuhan harian pada domba jonggol sebesar 127,0
21,3 Kg dan domba garut sebesar 153,3 23,6 Kg (Rahayu et al., 2013). Selain itu,
pemanfaatan limbah tauge dapat mengurangi tumpukan limbah di pasar tradisional Indonesia
yang menyebabkan polusi lingkungan (Ifafah et al., 2011).

Ifafah W. W., S. Rahayu, D. Diapari & M. Baihaqi. 2011. The Utilization of Bean Sprout
Waste As A Sheep in Order to Reduce Waste Pollution in Indonesian Traditional
Market. Proceedings of The 18th Tri-University International Joint Seminar and
Symposium 2011. Jiangsu University-China.
Rahayu S., D. Diapari, D. S. Wandito, W. W. Ifafah. 2010. Survey Potensi Ketersediaan
Limbah Tauge Sebagai Pakan Ternak alternatif di Kotamadya Bogor. Depertemen
Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB. Bogor.
Rahayu, S., D. A. Astuti, M. Baihaqi, R. Priyanto, B. Satoto, L. Khotijah & T. Suryati. 2013.
Growth Performance of Local Sheep Fed With Mug Bean Sprouts Waste.
Proceedings of The 4th International Conference SAADC 2013. Lanzhou, China, pp
248-249.

Anda mungkin juga menyukai