volume kapal yang terendam dikalikan dengan berat jenis air atau jumlah dari berat kapal kosong (Ligth
Weight) dan bobot mati kapal (Dead Weigth). Ligth Weight terdiri atas berat lambung, mesin dan
mekanismenya. Dead Weigth terdiri dari berat muatan, berat penumpang serta barang-barangnya, ABK,
Berat bahan bakar, Berat Air Tawar, Berat Provisi, dan berat cadangan perlengkapan.
----
[TON]
Dimana :
Deplasement Kapal
[Ton]
[M3]
=LXBXT
:
(M3)
[Ton/M3]
Deplasement Kapal terdiri dari penjumlahan Berat Kapal Kosong (LWT) dan Berat Kapal Penuh (DWT).
LWT + DWT
----
[TON]
Dalam perhitungan komponen berat kapal dalam setiap kondisi pembebanan maka kapal akan
mengalami
perubahan deplasemen berat kapal yang diakibatkan oleh perubahan pada setiap
komponen berat
perubahan volume kapal yang tercelup dan tinggi sarat kapal. Desplasemen volume pada kondisi
pembebanan tertentu dapat dihitung menggunakan rumus
=
Untuk mendapatkan tinggi sarat pembebanan kapal maka perlu disesuaikan atau diplot pada diagram
hidrostatis. Cara pengukurannya dapat dilihat pada gambar berikut.
4.5 M
Xc Xf
Rr
4.0 M
3.5 M
3.0 M
2.5 M
100%
2.0 M
17435,46
60%
1.5 M
1.0 M
0.5 M
0.25 M
AP 1
11 12 13 14 15 16 17 18 19 FP
1119,71
336,216
Skala Hidrostatik
Xc = 1 : 1
Misalkan pada kondisi pembebanan sebesar 336,216 ton maka untuk mendapatkan tinggi sarat
pembebanan maka kita menarik garis ke kanan sepanjang 336,216 jika menggunakan skala maka harus
di bagi dengan skala, kemudian ditarik garis ke atas sampai berpotongan dengan nilai desplasemen
berat pada diagram hidrostatis. Titik perpotongan antara garis yang ditarik tegak lurus dengan garis
desplasemen merupakan tggi sarat pembebanan ( nilai harus dibagi dengan skala tinggi diagram
hidrosatis).