Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

ALAT OPTIK

DISUSUN OLEH :
Aisyah Novianingrum (XE/01)

SMA N 10 Yogyakarta
Tahun Ajaran 2013/2014

PEMBENTUKAN BAYANGAN PADA LENSA CEMBUNG

I.

TUJUAN KEGIATAN
1. Menentukan fokus lensa
2. Membuat grafik hubungan

dengan

3. Menentukan perbesaran bayangan dan sifat sifatnya


II.

DASAR TEORI
Lensa cembung adalah lensa yang bagian tengahnya lebih tebal
daripada bagian pinggirnya. Lensa cembung terdiri dari beberapa
bentuk, yaitu :
1. Bikonveks atau cembung cembung
2. Plankonveks atau cembung datar
3. Konkaf-konveks atau cembung cekung

Pada lensa cembung, sinar dapat datang dari dua arah, sehingga
pada lensa terdapat dua titik fokus. Kita tetapkan bagian lensa
cembung tempat datangnya sinar sebagai bagian depan, dan bagian
lensa cembung tempat sinar dibiaskan sebagai bagian belakang.

Titik fokus yang berada di depan lensa cembung disebut titik fokus
maya, sedangkan titik fokus yang berada di belakang lensa cembung
disebut titik fokus sejati. Kita tetapkan juga bahwa titik fokus tempat
sinar sinar dibiaskan sebagai fokus aktif (diberi lambang F1) dan titik
fokus lainnya ditetapkan sebagai fokus pasif (diberi lambang F2)
Pada lensa cembung, seperti terlihat pada , sinar sinar datang yang
sejajar sumbu utama dibiaskan menuju satu titik pada sumbu utama
yang disebut titik fokus. Karena sinar sinar yang datang melalui lensa
cembung selalu dibiaskan menuju ke satu titik maka lensa cembung
disebut lensa konvergen (lensa yang bersifat mengumpulkan).

Selain itu, titik fokus tempat berpotongnya sinar sinar bias selalu
berada di bagian belakang lensa cembung maka fokus lensa cembung
adalah fokus sejati, sehingga jarak fokus lensa cembung selalu
bertanda positif. Oleh karena itu lensa cembung disebut juga lensa
positif.
III.

ALAT DAN BAHAN


1. Lensa cembung
2. Bangku optic
3. Mistar
4. Lampu
5. Power supply
6. Layar
7. Kertas
8. Kabel

IV.

CARA KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan pada bangku optic
2. Letakkan semua alat dan bahan pada tempat yang sesuai
3. Letakkan mistar pada ukuran yang tepat dan hitung jarak bayangan
yang terbentuk
4. Ukur dengan ukuran yang berbeda beda
5. Buat laporan

V.

HASIL PERCOBAAN
N
o

Jarak
Benda

15

Jarak
Bayanga
n
31

Foku
s

10,
10

1, 1

2, 1

20

21

10,
24

1, 1

1, 2

25

18

10,
46

1, 1

0, 8

30

16

10,
43

1, 1

0, 5

18

23

10,
09

1, 1

1, 4

12

66

10,
15

1, 1

5, 4

23

19

10,
40

1, 1

28

26

13,
48

1, 1

0, 6

21

20

10,
24

1, 1

0, 9

M=
1, 9 nyata,
terbalik,
diperbesar
1, 09 nyata,
terbalik,
diperbesar
0, 72 nyata,
terbalik,
diperkecil
0, 45 nyata,
terbalik,
diperkecil
1, 27 nyata,
terbalik,
diperbsar
4, 49 nyata,
terbalik,
diperbesar
0, 9 nyata,
terbalik,
diperkecil
0, 54 nyata,
terbalik,
diperkecil
0, 81 nyata,
terbalik,

10 27

VI.

27

10,
43

1, 1

0, 7

diperkecil
0, 63 nyata,
terbalik,
diperkecil

KESIMPULAN
Apabila jarak benda / So semakin jauh maka jarak bayangan / Si yang
terbentuk akan semakin kecil. Begitu juga sebaliknya.
Yogyakarta, 16 Juni 2014
Mengetahui

Praktikan

Aisyah Novianingrum

Anda mungkin juga menyukai