Anda di halaman 1dari 81

IDENTIFIKASI PROTOZOA

LEISHMANIA
-- TRYPANOSOMA
-- MALARIA
-

Leishmanisis
Pada manusia terdapat 3 spesies penting:
1.
L. donovani
leismaniasis viseral
2.
L. tropica
leismaniasis
kulit/oriental sore
3. L. Braziliensis
leismaniasis
mukokutis

Vektor
Lalat phlebotomus (Phlebotomine Sandflies)
- Phlebotomus & Lutzomia

Morfologi
Daur hidup Digenetic

Promastigot
Pada

serangga
Motil/bergerak
Midgut
Leptomonas

Amastigot
Stadium

pada
Mamalia/manusia
Non-motil
Intraseluler

Bentuk Bentuk Flagellata darah

Promastigot

Amastigot (*)
dari Leishmania
donovani pada
sel limpa. Ukuran
amastigot
diperkirakan
rata-rata dengan
diameter 1 m.

Amastigot

Amastigot
Leishmania pada
makrofag nodus
limfatikus

Leishmania
(Leishman-Donovan
atau LD bodies).
Terdapat pada
makrofag sel hati/van
kupfer.

Makrofag yang
terisi dengan
amastigot
Leishmania.

Daur Hidup

SPEKTRUM PENYAKIT

Visceral
Fatal

(90% tidak
dapat diterapi)
Liver/hati
Spleen/limpa
Sumsum tulang/
Bone marrow

Cutaneous
Umumnya

sembuh spontan

kulit

Membran

Mukosa

L. minor

Oriental Sore
L. tropica

Leishmania minor, sangat


berhubungan erat dengan L.
tropica, menyebabkan ulkus
terbuka basah

Leismaniasis

TRYPANOSOMA

Bentuk-bentuk Trypanosoma

Trypomastigot dalam
apusan darah(blood
smear).

Trypanosoma

Empat spesies yang berbeda


Trypanosoma

brucei brucei
Trypanosoma brucei gambiense
Trypanosoma brucei rhodensiense
Trypanosoma cruzi

Perbedaan dalam distribusi, gambaran patologis


yang ditimbulkan.
Ditularkan oleh lalat tse-tse (Glossina) dan kissing
bug

Glossina

kissing bug

Trypanosoma
brucei
Gambiense/
rhodesiense
Vektor: lalat Tsetse
TseTse flue

Patology : kelanjar limfe


menjadi bengkak dan
kongesti
Terutama

kelenjar limfe di
daerah leher
Disebut dengan
Winterbottoms sign

T. cruzi -

Dimulai sebagai
pembengkakan lokal di
sepanjang luka bekas
gigitan
50% kasus terletak di dekat
mata
Jaringan di sekitar mata
mulai mengalami
pembengkakan
Disebut dengan Romanas
Sign

MALARIA

Agent (parasit.Plasmodium)
Hidup di tubuh manusia dan tubuh nyamuk

Pada tubuh manusia (asexual).

- P falciparum --> M. tropica


- P. vivax --> Mal. Tertiana
- P. malariae --> Mal. Kuartana
- P. ovale --> jarang ada di Indonesia

Pada tubuh nyamuk (sexual) --> sporogoni

Pengenalan ciri karakteristik

Eosinofil

Neutrofil

Monosit

Limfosit

DIAGNOSTIC MORPHOLOGY

General morphology of erythrocytic cycle


Trophozoite stages

Immature stage trophozoite


Protoplasm
nucleus
erythrocyte

Ring form, size depends on species


Single nucleus, reddish; forming the ringstone
Blueish, thick or thin protoplasm

DIAGNOSTIC MORPHOLOGY

General morphology of erythrocytic cycle

trophozoite stages:

Mature trophozoite stage

Protoplasm
Nucleus
erythrocyte

Nucleus enlarged, no splitting


Protoplasm enlarged, no splitting

PLASMODIUM FALSIPARUM STADIUM TROPOZOIT


MUDA (RING CELL)

Poin-poin diagnosa P. falciparum

Ciri khas lainnya adalah posisi marginal atau applique dimana ring
terlihat ditepian sel darah merah.
Beberapa ring mempunyai dua inti kromatin.

Stadium ring P. falciparum dengan pewarnaan Giemsa

Stadium ring P. falciparum dengan bintik-bintik (stippling)


Maurers pada pewarnaan Giemsa

Perhatikan juga bahwa sel darah merah yang terinfeksi TIDAK


membesar!

Multiple infeksi P. falciparum (stadium ring)


pada pewarnaan Giemsa

PLASMODIUM VIVAX STADIUM TROPOZOIT MUDA


(RING CELL)

Poin-poin diagnosa P. vivax

Ring muda biasanya mempunyai inti kromatin yang lebih besar dengan sitoplasma
biru yang membesar mengelilingi vakuola;
Trophozoit berbentuk tak beraturan dan sitoplasma biru yang juga tak beraturan
bentuknya;

Sel darah merah yang terinfeksi umumnya membesar;


Titik-titik Schuffner's seringkali terlihat pada permukaan sel darah merah.

Stadium muda P. vivax belum menunjukkan pembesaran sel darah


merah, namun biasanya sudah membentuk sitoplasma yang irregular
dan fragmented, dan kadang sudah muncul juga bintik-bintik Shuffner

Stadium ring muda P. Vivax


mempunyai sitoplasma irregular dan
bintik-bintik Shuffner.
Kadang terjadi juga multiple infeksi

Stadium trophozoit P. vivax mudah dibedakan dengan melihat


pembesaran sel, bentuk sitoplasma irregular dengan pigmen
berwarna kuning kecoklatan yang menyebar.

Bintik-bintik Schuffner juga mudah terlihat pada infeksi P. vivax.


Adanya pembesaran sel yang terinfeksi bisa dibandingkan dengan
inti limfosit kecil.

PLASMODIUM OVALE STADIUM TROPOZOIT MUDA


(RING CELL)

Poin-poin diagnosa P. ovale

Sel darah merah yang terinfeksi sedikit agak membesar,


berbentuk oval ataupun pada tepiannya membentuk fimbriae
yang bergerigi. Seringkali juga berbentuk seperti tetes air (tear
drop shape)
Titik-titik James (Jamess dots) ada pada semua stage. Titik-titik
James lebih besar daripada titik-titk Schuffners pada P. vivax.

Poin-poin diagnosa P. ovale

Sel darah merah yang terinfeksi sedikit agak membesar,


berbentuk oval ataupun pada tepiannya membentuk fimbriae
yang bergerigi. Seringkali juga berbentuk seperti tetes air
(tear drop shape)
Titik-titik James (Jamess dots) ada pada semua stage. Titiktitik James lebih besar daripada titik-titk Schuffners pada P.
vivax.

Inilah gambaran ring dan trophozoit P. ovale pada sediaan darah tipis.

Perhatikan bentuk sel agak oval atau seperti tetesan air dan
mempunyai fimbriae.
Perhatikan juga bintik-bintik James pada permukaan sel.

PLASMODIUM MALARIAE STADIUM TROPOZOIT


MUDA (RING CELL)

Bentuk ring P. malariae seringkali sulit dibedakan dari P. falciparum,


namun adanya pigmen berwarna kuning tengguli lebih memudahkan
dalam diagnosa P. malariae.
Bentuk ring P. malariae juga mempunyai ciri sitoplasma yang lebih
kompak.

Poin-poin diagnosa P. malariae

Bentuk ring P. malariae sangat kompak, dan sel darah merah yang
terinfeksi tidak membesar.
Trophozoit bentuk pita (band form) merupakan ciri khas spesies
ini.

Diagnostic morphology

General morphology of erythrocytic cycle


Schizont stages

Immature schizont stage :

nucleus

Protoplasm
erythrocyte

nucleus well developed


Protoplasm not well developed

Diagnostic morphology
General morphology of erythrocytic cycle
Schizont stage:

Mature schizont

Merozoite

erythrocyte

Both nucleus and protoplasm cleaved


Development of Merozoite stage

PLASMODIUM FALSIPARUM STADIUM


SCHIZONT

Stadium schizon dan trophozoit Plasmodium falciparum.


Schizon P. falciparum membentuk 12-36 merozoit

Stadium schizon dan trophozoit Plasmodium falciparum.


Schizon P. falciparum membentuk 12-36 merozoit

Poin-poin diagnosa P. falciparum

Sangat jarang ditemukan bentuk schizont P. falciparum


pada sediaan darah tepi.
.

PLASMODIUM OVALE STADIUM


SCHIZONT

Poin-poin diagnosa P. ovale


Schizont in thick bloodfilm

Schizon lebih kecil dan lebih kompak dibanding


kan dengan P.vivax
Schizon membentuk 8-12 merozoit yang menutupi
bagian sel darah merah yang terinfeksi

PLASMODIUM VIVAX STADIUM


SCHIZONT

Poin-poin diagnosa P. vivax

Pada ring yang tua, sel terlihat membesar.

Sangat umum ditemukan bentuk schizont pada sediaan darah tepi.

Perkembangan stadium schizont P. vivax pada sediaan


darah tipis:
12 24 merozoite dalam klaster besar yang irregular

PLASMODIUM MALARIAE STADIUM


SCHIZONT

Poin-poin diagnosa P. malariae

Schizonts matang mempunyai ciri khas membentuk konfigurasi


seperti bunga seruni yang terdiri dari 8 12 merozoit.

Sel darah merah yang terinfeksi TIDAK membesar.

Ciri khas trophozoit P. malariae adalah adanya bentuk pita


(bandform) dengan pigment yang menyebar pada
permukaannya.

PLASMODIUM FALSIPARUM STADIUM


GAMETOSIT

Poin-poin diagnosa P. falciparum

Gametosit mempunyai bentuk seperti pisang.


Biasanya muncul setelah minggu ke 4 infeksi.

Gametosit P falciparum berbentuk


memanjang seperti pisang
dengan pigmen batang (ricegrain) menyebar berwarna coklat
gelap

Gametosit Jantan

Gametosit betina

Gametosit betina biasanya lebih kecil, intinya berwarna merah


lebih kompak.
Gametosit jantan bentuknya lebih besar dengan intinya
berwarna merah lebih menyebar.

Gametosit jantan membentuk 8 microgamet exflagellated

Jumlah gametosit yang banyak lebih memudahkan


dalam mendiagnosa P. falciparum pada sediaan
darah tebal

Male gametocyte

Female gametocyte

Gametosit jantan dan betina dengan ekstrusi baloon pada


sediaan darah tipis

PLASMODIUM VIVAX STADIUM


GAMETOSIT

Poin-poin diagnosa P. vivax

Gametosite:
Berbentuk bulat atau oval dengan sitoplasma dan
inti yang besar;
pigmen berwarna kuning tengguli menyebar pada
sitoplasma.

Gametosit P. vivax berbentuk bulat yang besar dengan inti besar


juga;
Pigmen berwarna kuning kecoklatan menyebar pada seluruh
permukaan sitoplasma

Gametosit jantan dan betina P. vivax


Perhatikan bahwa kromatin gametosit jantan lebih besar
dibanding gametosit betina

Stadium ring, trophozoit dan gametosit P. vivax pada


sediaan darah tipis
(Perhatikan pembesaran sel, dan bintik-bintik Shuffner)

PLASMODIUM OVALE STADIUM


GAMETOSIT

Stadium gametosit pada P. ovale berbentuk bundar sampai oval dengan


inti yang besar dan sitoplasma yang kompak.
Biasanya ukuran sel agak membesar dibandingkan dengan ukuran sel
darah normal.

Poin-poin diagnosa P. ovale

Gametosit mempunyai sitoplasma kompak dengan


pigmen berwarna coklat gelap;
Bentuk gamotesit ini masih menyerupai tetesan air (tear
drop shape).

Mikrofotografi gametosit P. ovale pada sediaan tebal dan sediaan tipis.


(Perhatikan perbandingan ukuran sel yang lebih membesar serta inti
juga yang besar)

PLASMODIUM MALARIAE STADIUM


GAMETOSIT

Gametosit P. malariae berbentuk bundar menyerupai gametosit P. vivax,


tapi ukuran sel tidak membesar.
Pigmen berwarna kuning kecoklatan atau bahkan hitam meyebar pada
seluruh permukaan sel.

Anda mungkin juga menyukai