Anda di halaman 1dari 31

SLIDE 2.

MK FILSAFAT ILMU DAN


METODOLOGI PENELTIAN

SUB: METODOLOGI PENELITIAN


Oleh:
Dr. Supriyadi, MS

PROGRAM STUDI ILMU PERTANIAN


PROGRAM PASCASARJANA UNS
Catatan:
Bahan kuliah ini diambil dari berbagai sumber
pustaka yang disebutkan dalam daftar pustaka

Pengertian Metodologi Penelitain


Methodology:
A system of methods
The underlying principles and rules of systems and
procedure
Method
An orderly procedure for doing something
Order or system in doing anything

Penelitian adalah pencarian fakta menurut


metode objektif yang jelas untuk menemukan
hubungan antar fakta dan menghasilkan
dalil atau hukum (John,1949)

Pengertian Metodologi Penelitain


Metode, secara etimologis, berasal dari
istilah Yunani meta (sesudah) dan hedos
(jalan). Jadi, metode adalah jalan atau
langkah-langkah yang diambil menurut
urutan
tertentu,
untuk
mencapai
pengetahuan yang benar
Dalam praktik: kedua istilah (Metodology
atau metode) tersebut sering dipertukarkan
Metode Penelitian/ Metode ilmiah,
merupakan
bentuk
gabungan
rasionalisme dan emperisme. Rasionalisme
memberikan kerangka pemikiran yang
koheren dan logis (deduktif), sedangkan
empirisme
memberikan
kerangka
pengujian dalam memastikan suatu
kebenaran (induktif).

PENDEKATAN DEDUKTIF
(ANALISIS)

PENDEKATAN INDUKTIF
(SINTESIS)

Pengetahuan umum

Pengetahuan khusus

Pengamatan dan
Analisis

Pengamatan dan
Analisis

Kesimpulan

Kesimpulan

Pengetahuan khusus
(Hipothesis)

Pengetahuan umum
(Thesis/dalil)

Penalaran deduksi adalah proses untuk menarik kesimpulan


yang dimulai dari pernyataan umum (teori, pengetahuan
ilmiah) menjadi pernyataan khsusus dengan menggunakan
penalaran atas ratio.
Penalaran induktif adalah proses pengambilan
kesimpulan yang dimulai dari pernyataan atau
fakta khusus menunju pada kesimpulan yang
bersifat umum
Fakta khusus didapatkan berdasarkan
pengamatan/fakta
empiris,
kemudian
diolah/dianalisis
(bantuan
matematik/statistik)
untuk
disarikan
maknanya menjadi kesimpulan umum

Langkah-langakah proses Deduksi Induksi dalam metode keilmuan:


Observasi.
Hipotesis ilmiah
Verifikasi dan pengujian hipotesis

(eksperiment)
Interpretasi/Penarikan
Kesimpulan:Teori dan hukum ilmiah

Proses ini disebut dengan logicohypotetico-verifikatif


atau
deducto-hypotetica-verifikatif
6

Observasi
Pada tahap awal metode keilmuan menekankan
pada pernyataan jelas tepat dari sebuah masalah
Mengumpulkan fakta-fakta khusus untuk
memperjelas permasalahan
Observasi pendahuluan dalam suatu hal yang
baru mungkin diperlukan meskipun hanya
sekedar penjajagan untuk membatasi persoalan
Prinsipnya: tanpa adanya suatu massalah yang
didefinisikan dengan jelas, maka tidak mungkin
ada jalan untuk emngetahui fakta apa yang harus
dikumpulkan
7

Hipotesis ilmiah
Hipotesis adalah suatu dalil sementara yang diajukan
berdasarkan pengetahuan yang terkumpul sebagai
petunjuk menuju penelitian lebih lanjut. Hipotesis
ilmiah harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Harus dapat diuji kebenarannya dengan cara
membandingkan
terhadap
data-data
hasil
pengamatan
Hipotesis harus runtut dengan dalil-dail, tori atau
prinsip-prinsip dasar, atau pengetahuan yang
sudah dianggap benar
Hipotesis harus dapat menjelaskan fenomena yang
dipersoalkan
8

Verifikasi dan pengujian


hipotesis
Verifikasi berarti menguji hipotesis dengan fakta-

fakta empiris yang diperoleh melalui percobaan


Hipotesis adalah dalil sementara yang harus
dibuktikan
terhadap
fakta-fakta
atau
diperbandingkan dengan fakta-fakta lain untuk
diambail kesimpulan umum.
Mem-verifikasi adalah membuktikan bahwa
hipotesis ini adalah dalil yang sebenarnya atau
mengukuhkan bahwa hipoteisis tersebut menjadi
dalil umum, sehingga menjadi sebuah teori
Metode yang digunakan: Rasional, Empiris, dan
Sistematis
9

Penarikan kesimpulan: Teori dan


Hukum ilmiah
Hasil terakhir yang diharapkan dalam induksi

ilmiah adalah hukum ilmiah (kebenaran


ilmiah) yang ditarik dari makna yang
diperoleh dari fakta-fakta empiris, sehingga
bukan merupakan kesimpulan fakta itu
sendiri

Statistika
mampu
memberikan
secara
kuantitatif tingkat ketelitian kesimpulan
tersebut.
Semakin sedikit bukti yang
mendukung maka semakin rendah tingkat
ketelitiannya.
10

MENETAPKAN AKAR MASALAH:


Topik
Baru

Adakah sesuatu hal yang ingin diketahui?


(Tidak sesuai harapan, teori,atau logika)--- (masalah), Mengapa ??? .akar
masalah)

PELAKSANAAN

PENELITIAN
(Pengumpulan
fakta penelitian)

RENCANA PENELITIAN
(pembuktian hipotesis)
Pendekatan (Objek material
dan formal) variabel penelitian
dan pengumpulan fakta, serta
mtd analisis data!
Jawaban
masalah

Analisis Dan
Penafsiran Data
(Verifikasi)

Penarikan kesimpulan
(Jawaban masalah
penelitian/thesis)
induktif

KAJIAN TEORI(Penalaran deduktif)

Hipotesis

Apakah ini
merupakan cara
yang tepat???

Muncul
Permasalahan
baru (antitesis)

Jenis dan Bentuk Penelitain


Jenis Penelitian
Basic research (fundamental or pure
research) has as its primary objective
the advancement of knowladge and
theorical understading of the relation
among variable

Applied research is done to solve


specific, practical question , its primary
aim is not to gain knowledge for its
own sake

Jenis dan Bentuk Penelitain


Jenis Penelitian Menurut Sifatnya, a.l:
Penelitian Historis
Penelitian Deskriptif
Penelitian Pengembangan
Penelitian kasus
Penelitian eksperimen
Penelitian korelasional
Kausal Komparatif
Penelitian Tindakan

Jernis dan Bentuk Penelitain


Berdasar Pendekatan Filosofis dan disiplin Ilmu
Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena
tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya
perilaku, persepsi, tindakan, dll, secara holistik dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan naratif pada suatu
konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode ilmiah
Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan, meramalkan,
mengontrol fenomena melalui pengumpulan data terfokus
dari data numerik

Metode Penelitain
Menurut Sifatnya, a.l:
Metode Eksperiment (penelitian Percobaan)
Metode Verifikasi : menguji seberapa jauh tujuan telah
dapat selesai
Metode Deskripsi: mencari. unsur-unsur dan mencari
sifat atu ciri-ciri suatu fenomena
Penelitian Historis/ rekontruksi : rekonstruksi kejadian di
masa lalu

Langkah-Langkah
Proses
Kegiatan peneliti harus bisa
menjawab:
What to do?
Why to do it?
How to do it?

16

Mengidentifikasi dan Merumuskan


Masalah
Tahapannya: Mengidentifikasi, memilih, dan
merumuskan masalah
Menyatakan
dengan
jelas
akar/pokok
permasalahan, yang akan dipecahkan melalui
penelitian. Akar masalah adalah pertanyaan
terdalam yang merupakan inti dari persoalan
penelitian yang ingin dicari jawabannya
melalui penelitian

Mengidentifikasi dan Merumuskan


Masalah

KEASLIAN PENELITIAN
Perumusan masalah sekaligus juga
upaya
mencari
peluang
untuk
mendapatkan
solusi
baru
yang
mebedakan
dengan
penelitian
sebelumnya:
sehingga
muncul
pernyataan tegas beda penelitian yang
akan dilakukan dengan yang sudah
pernah ada (hasil penelusuran penelitian
sebelumnya).

Menyusun Kerangka
Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah rangkaian pemikiran yang
bersifat teoritis maupun penalaran logis tentang tatakerja
berpikir yang disusun secara sistematis untuk digunakan
sebagai pisau analisis terhadap masalah penelitian
Kerangka pemikiran dapat berupa teori-teori yang disusun
secar sistematis menjadi kerangka kerja teori (theoritical
framework) atau berupa alur logika pemecahan masalah
berupa kerangka kerja logika (logical framework)
Kerangka berpikir dilengkapi dengan bagan alir rencana
penelitian (arti penting, akar masalah, alternatif
pemecahan masalah, dan output penelitian

Menyusun Kerangka
Pemikiran
Kerangka pemikiran yang bersifat teoritis harus
didasarkan pada teori-teori/kepustakaan yang disusun
secara sisematis yang digunakan sebagai landasan dalam
menyusun kerangka berpikir guna menuju pada suatu
kesimpulan sementara atau hipotesis penelitian.
Teori atau pustaka yang relevan, yakni sejalan dengan
objek formal (sudut pandang) atau aspek penelitian

Teori atau kepustakaan yang digunakan harus relevan,


mengacu pada tiga hal, yakni kegayutan (relevan); kesahih-an (valid), dan ke-mutakhir-an (recently)

Merumuskan Hipotesis
Hipotesis--- Hipo: di bawah; belum. Tesis:
dalil.
Diperlukan sesuai kaidah dalam metode
ilmiah gabungan cara berpikir rasionalisme
dan empirisme), sehingga harus gayut
dengan kerangka pemikiran pemecahan
masalah yang telah disusun sebelumnya
Hipotesis adalah pernyataan yang diyakini
kebenaran berdasar cara berpikir logika
deduktif
(rasionalisme)
namun
belum
dibuktikan melalui penelitian (empirisme).

Menguji Hipotesis secara


Empirik
Merupakan prosedur atau cara kerja
yang didasarkan pada metode keilmuan.
Oleh karena itu, cara kerja yang
digunakan hendaknya tetap mengacu
pada kepustakan.
Metode yang dipilih merupakan cara
terbaik untuk mememecahan akar
permasalahan guna menguji hipotesis
atau pencapaian tujuan penelitian.

Menguji Hipotesis secara


Empirik

Perancangan Penelitian diperlukan atas


dasar kebutuhan untuk mengumpulkan data
yang valid dan disertai rasionalitas atas
pemilihan rancangan yan digunakan
Variabel penelitian: data apa yang diinginkan
dan prosedur pengumpulannya secara
lengkap beserta peralatan dan bahan yang
diperlukan
Metode analisis data diperlukan atas dasar
kebutuhan untuk menginterpretasikan data
hasil penelitian agar sejalan dengan
hipotesis atau pencapaian tujuan penelitian

Penarikan kesimpulan: Teori dan


Hukum ilmiah

Kebenaran ilmiah yang ditarik dari makna


yang diperoleh dari fakta-fakta empiris,
sehingga bukan merupakan kesimpulan fakta
itu sendiri
Statistika
merupakan
sarana
agar
memberikan tingkat ketelitian kesimpulan
secara kuantitatif.
Semakin sedikit bukti yang mendukung maka
semakin rendah tingkat ketelitiannya.

24

Dokumentasi Kepustakaan

Sistem Harvard (author-date style) menggunakan


nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara
alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan
dalam tahun yang sama ditulis dengan cara
menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya
tepat di belakang tahun publikasi (baik penulisan
dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam
naskah
tulisan).
Alamat
Internet
ditulis
menggunakan huruf italic. Terdapat banyak
varian dari sistem Harvard yang digunakan dalam
berbagai jurnal di dunia.

Dokumentasi Kepustakaan
Perujukan
tulisan :

sumber

pustaka

dalam naskah

Smith (1983) menemukan bahwa tumbuhan


pengikat N dapat diinfeksi oleh beberapa
spesies Rhizobium yang berbeda.
Integrasi vertikal sistem rantai pasokan
dapat menghemat total biaya distribusi
antara 15% sampai 25 % (Smith 1949, Bond
et al. 1955, Jones dan Green 1963).
Walaupun
keberadaan
Rhizobium
normalnya
mampu
meningkatkan
pertumbuhan kacang-kacangan (Nguyen
1987), namun telah didapat pula hasil yang
berbeda bahkan berlawanan (Washington
1999).

Dokumentasi Kepustakaan
Perujukan sumber pustaka dalam daftar pustaka :
Buller H and Hoggart K. 1994a. 'New drugs for acute
respiratory distress syndrome', New England Journal
of Medicine, 3 ( 6): 435-439.
Dower M. 1977. Planning aspects of second homes,
in Coppock JT (ed.), Second Homes: Curse or
Blessing?, Oxford, Pergamon Press, pp.21037.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality, Cambridge,
Cambridge University Press.

Grinspoon L & Bakalar JB. 1993. Marijuana: the


forbidden medicine, Yale University Press, London

Sekian
Wass. alaikum Wr .Wb.

Big effort, big result!

PERSYARATAN PENYUSUNAN
PROPOSAL PENELITIAN

judul penelitian: Perbedaan kerapatan

dan musim tanam pada tumpangsari


karabenguk (Mucuna pruriensis (L) DC
dengan jagung (Zea mays pada dua lokasi
berbeda

Hipotesis:diduga dengan penanaman di


tanah alfisol pada awal musim memarau
dengan kerapatan tanam 75 x 25 cm
akan memberrikan pertumbuhan dan
hasil tanaman karabenguk dan jagung
paling tinggi
29

PERSYARATAN PENYUSUNAN
PROPOSAL PENELITIAN

judul penelitian: Aplikasi pemupukan

P,K, dan pupuk daun pada karabenguk


(Mucuna pruriensis L.DC

30

Hipotesis:
1. Karakter lahan kering menetukan
pertumbuhan tanaman kara benguk
2. Pemupukan P dan pupuk daun
meningkatkan pertumbuhan tanaman
karabenguk di lahan kering
3. Perbedaan karakter lahan kering
berakibat pada perbedaan tanggapan
tanaman karabenguk terhadap pupukP
beserta pupuk daun

PERSYARATAN PENYUSUNAN
PROPOSAL PENELITIAN

judul penelitian: Peran jarak tanam dan saat


penanaman velvetbean (mucuna pruriens
L Tanpa penjalar pada lokasi tanam
terhadap pertumbuhan dan hasil
Hipotesis: Perlakuan di lokasi tanam
jumantono pada sat tanam maret engan
jarak tanam 75x75 cm akan memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman
karabenguk tertinggi karena kesuburan
tanah dan lengas tanah jumantono serta
jarak tanam 75x75 cm adalah jarak
tanam optimum
31

Anda mungkin juga menyukai