Anda di halaman 1dari 6

BAB

KONSEP
AUDIT LINGKUNGAN
PENGANTAR

Audit lingkungan adalah salah satu instrumentasi untuk pengelolaan limbah industri.
Dalam bab ini berisi tentang audit lingkungan, yaitu definisinya, tujuan serta
keuntungan dan kerugian audit lingkungan. Dilengkapi juga tentang audit limbah
beserta tahapan-tahapannya.
5.1 DEFINISI AUDIT LINGKUNGAN
Audit lingkungan merupakan instrumen berharga untuk memverifikasi dan membantu
penyempurnaan kinerja lingkungan
Audit perlu dilakukan secara berkala, untuk menentukan apakah sistem yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan telah
dijalankan dan dipelihara secara benar, yang pelaksanaannya tergantung dari
pentingnya masalah lingkungan bagi kegiatan perusahaan dan hasil audit
sebelumnya.
Adapun definisi dari audit lingkungan adalah
Menurut US EPA:
Audit lingkungan merupakan suatu pemeriksaan yang sistematis,
terdokumentasi, periodic dan obyektif berdasarkan aturan yang tersedia
terhadap fasilitas operasi dan praktek yang berkaitan dengan pentaatan
kebutuhan lingkungan.
Menurut KLH:
Audit Iingkungan hidup diperlukan sebagai suatu proses evaluasi yang
dilakukan oleh penanggungjawab usaha dan atau kegiatan untuk
menetapkan tingkat ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangundangan di bidang pengelolaan Iingkungan hidup yang terkait dengan
kegiatan tersebut.
Menurut SML ISO/SNI 14010:
Suatu proses verifikasi tersistemasi dan terdokumentasi untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk menentukan apakah SML
dari organisasi sesuai dengan kriteria audit SML yang dibuat organisasi,
dan untuk mengkomunikasikan hasil proses ini kepada manajemen.
5.2 TUJUAN DAN MANFAAT AUDIT LINGKUNGAN
Tujuan dari audit lingkungan adalah:
1. Untuk menentukan apakah SML sesuai dengan pengaturan pengelolaan
lingkungan yang sudah direncanakan dan apakah sml sudah diterapkan
secara benar dan dipelihara
2. Perolehan jaminan pentaatan
3. Pertanggungjawaban keuangan
4. Perlindungan terhadap pertanggungjawaban pegawai

81

5. Penemuan fakta dalam hal pendapatan dan pengeluaran


6. Pengawasan dan pelaporan adanya biaya pentaatan
7. Pengiriman informasi diantara beberapa unit operasi
8. Peningkatan kesadaran lingkungan
9. Pengawasan terhadap tanggungjawab manager
Adapun fungsi dari audit lingkungan adalah:
1. Fungsi audit lingkungan adalah sebagai berikut:
2. Upaya peningkatan pentaatan suatu usaha atau kegiatan terhadap peraturan
perundang-undangan lingkungan, misalnya: standar emisi udara, limbah cair,
penanganan limbah dan standar operasi lainnya;
3. Dokumen suatu usaha atau kegiatan pelaksanaan standar operasi, tata
laksana pengelolaan dan pemantauan lingkungan termasuk rencana tanggap
darurat, pemantauan dan pelaporan serta rencana perubahan pada proses
dan peraturan;
4. Jaminan untuk menghindari perusakan atau kecenderungan perusakan
Jingkungan;
5. Bukti keabsahan prakiraan dampak dan penerapan rekomendasi yang
tercantum dalam dokumen AMDAL, yang berguna dalam penyempurnaan
proses AMDAL;
6. Upaya perbaikan penggunaan sumber daya melalui penghematan
penggunaan bahan, minimisasi limbah dan identifikasi kemungkinan proses
daur ulang;
7. Upaya untuk meningkatkan tindakan yang telah dilaksanakan oleh suatu
usaha atau kegiatan untuk memenuhi kepentingan lingkungan, misalnya
pembangunan yang berlanjut, proses daur ulang dan efisiensi penggunaan
sumber daya.
5.3 KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN AUDIT
Program audit dapat bersifat menguntungkan dan merugikan.
Pada sisi yang positif, program audit dapat menghasilkan sejumlah keuntungan
yang berarti, termasuk diantaranya :

Menimbulkan pentaatan yang lebih baik; dengan melakukan audit lingkungan


maka manajer perusahaan akan menjadi lebih taat akan peraturan dan
standar yang berlaku.

Menimbulkan lebih sedikit kejutan; dengan adanya audit lingkungan ini maka
segala sesuatu yang ada di lokasi perusahaan terpantau secara baik
sehingga jika ada hal yang menyimpang atau kurang tepat dapat diketahui
sedini mungkin.

Menimbulkan lebih sedikit denda dan gugatan; dengan adanya program audit
maka diharapkan bahwa perusahaan berjalan/ dioperasikan sesuai dengan
peraturan dan standar yang berlaku sehingga dapat menghindari denda
akibat kelalaian pengoperasian dan gugatan dari pihak yang bersengketa.

82

Menimbulkan persepsi yang lebih baik kepada masyarakat dan pembuat


peraturan; dengan melakukan program audit maka masyarakat akan
mengetahui keadaan perusahaan tersebut dan dapat menilainya sehingga
dapat menimbulkan persepsi yang lebih baik, khususnya yang berkaitan
dengan kesadaran akan lingkungan.

Mengakibatkan penghematan biaya yang potensial; dengan adanya program


audit maka dapat diketahui efisiensi pengoperasian perusahaan mulai dari
penyimpanan bahan baku sampai dengan penyimpanan barang jadi,
sehingga jika terjadi ketidakefisienan dapat segera diketahui dan dicarikan
jalan keluarnya, hal ini memungkinkan dilakukan penghematan.

Meningkatkan pengalihan informasi; dengan melakukan audit lingkungan


maka informasi tentang kebijakan yang berkaitan dengan peraturan dan
standar yang sebelumnya kemungkin belum diketahui dapat segera
diperoleh melalui konsultan pelaksana audit.

Meningkatkan kesadaran akan lingkungan; dengan melakukan audit


lingkungan maka dapat diketahui secara tepat apakah proses produksi dan
limbah yang dihasilkan akan menimbulkan pencemaran lingkungan atau
tidak, sehingga hal ini dapat meningktakan kesadaran akan lingkungan bagi
pemilik dan karyawan perusahaan tersebut.

Sedangkan kerugiannya adalah :

Hanya memberi gambaran pengamatan yang sepintas dari pengoperasian


proyek pada waktu tertentu sehingga tidak dapat menggambarkan atau
mewakili pengoperasian yang sebenarnya secara keseluruhan;

Tidak termasuk dalam sistem pengelolaan lingkungan Audit lingkungan


masih belum merupakan kewajiban bagi sebuah perusahaan. Audit
lingkungan ini hanya merupakan salah satu piranti pemantauan lingkungan
dari sebuah kegiatan.

Belum adanya format yang seragam dalam melaksanakan audit dan sistem
penulisan laporan sehingga sulit memperbandingkan antara audit yang satu
dengan yang lain;

Karena kurangnya peraturan dan pedoman yang tersedia, audit lingkungan


banyak dilakukan berdasarkan kriteria yang subyektif dan lebih banyak
dipengaruhi oleh pendapat dari si penyusun berdasarkan pengalamannya;

Hasil dari audit lingkungan dapat digunakan untuk menuntut perusahaan, jika
ada issue yang kritis atau meresahkan;

Tanggung jawab terhadap sumber daya untuk menjalankan program;


perusahaan yang telah membuat laporan audit lingkungan wajib
melaksanakan program yang disarankan di dalamnya;

Selama proses audit kemungkinan terjadi penghentian sementara


pengoperasian pabrik; selama proses audit akan dilakukan peninjauan
lapangan dan wawancara yang melibatkan segenap pegawai dari
perusahaan/pabrik tersebut sehingga akan dapat menyebabkan penghentian
proses produksi sementara;

Meningkatkan biaya untuk pengatur; biaya tersebut adalah untuk


menjalankan program yang telah disarankan di dalam laporan audit
lingkungan;

83

Meningkatkan tanggung jawab yang salah satunya tidak dapat ditanggapi


oleh rekomendasi audit, termasuk di dalamnya adalah pembayaran modal
yang berarti.

5.4 AUDIT LIMBAH


efinisi dari audit limbah adalah:
Analisis rinci secara metodologis terhadap proses perusahaan yang
bertujuan untuk meminimisasi atau bahkan menghilangkan limbah buangan
dari unit proses.
Aktivitas audit limbah meliputi: pengamatan (obervasi), pengukuran (measuring),
perekaman (recording), dan analisis sampel limbah (analyzing).
Suatu audit limbah dikatakan baik, jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Mengindentifikasi sumber, kuantitas dan jenis limbah yang dihasilkan

Mengumpulkan seluruh data dari unit proses, produk, bahan baku,


penggunaan air dan timbulan limbah

Menitikberatkan pada efisiensi dan inefisiensi proses

Mengidentifikasi luasan limbah, kehilangan dan masalahnya

Mengidentifikasi konstituen limbah

Menyusun target untuk reduksi limbah

Mendukung pembentukan strategi pengelolaan limbah yang efektif secara


ekonomis

Meningkatkan pemahaman pekerja atas proses produksi dan penghargaan


atas keuntungan dari proses reduksi limbah.

Proses audit adalah proses yang didasarkan pada kejadian pada waktu tertentu
(snapshot in time), sehingga merupakan fungsi waktu. Karenanya audit harus
dilakukan setiap ada perubahan besar, termasuk:

Perubahan biaya bahan baku

Perubahan peraturan

Perubahan biaya pembuangan limbah

Perubahan proses

Pendekatan proses audit limbah ada enam fase, yaitu:


FASE I : PEMAHAMAN PROSES DALAM PABRIK
Langkah 1: Membuat list unit-unit proses
Langkah 2: Membuat diagram alir proses
FASE II : PEMBATASAN MASUKAN DALAM PROSES
Langkah 3 : Menetapkan penggunaan sumber
Langkah 4 : Menginvestigasi penyimpanan bahan baku dan kehilangan saat
penanganannya.

84

Langkah 5 : Merekam penggunaan air


Langkah 6 : Menetapkan level penggunaan kembali limbah
FASE III : PEMBATASAN KELUARAN DARI PROSES
Langkah 7 : Mengkuantifikasi keluaran proses
Langkah 8 : Menghitung aliran air limbah
Langkah 9 : Mendokumentasi limbah yang disimpan dan dibuang ke tempat
pembuangan akhir
FASE IV : PENGUASAAN KESETIMBANGAN MASSA
Langkah 10 : Merangkum informasi masukan dan keluaran proses
Langkah 11 : Menurunkan kesetimbangan massa awal untuk unit proses
Langkah 12 : Mengevaluasi ketidakseimbangan massa
Langkah 13 : Menyempurnakan kesetimbangan massa
FASE V : PENGIDENTIFIKASIAN ALTERNATIF REDUKSI LIMBAH
Langkah 14 : Mengkaji cara-cara yang digunakan dalam mereduksi limbah
Langkah 15 : Menargetkan masalah aliran limbah
Langkah 16 : Membuat alternatif reduksi limbah jangka panjang
FASE VI : ANALISIS C/B DAN PELAKSANAAN RENCANA AKSI
Langkah 17

: Melaksanakan analsis cost/benefit untuk pengolahan dan


reduksi limbah

Langkah 18: Melaksanakan rencana implementasi, mengurangi limbah dan


meningkatkan efisiensi produksi.
5.5 AUDIT SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Di dalam ISO 14001, audit SML didefinisikan sebagai
suatu proses yang tersistemas, independen dan terdokumentasi untuk memperoleh
dan mengevaluasi bukti secara obyektif untuk mengevaluasi apakah SML dari
organisasi sesuai dengan kriteria audit SML yang dibuat organisasi
Audit perlu dilakukan secara berkala, untuk menentukan apakah sistem yang
dilaksanakan sudah sesuai dengan pengaturan yang direncanakan dan telah
dijalankan dan dipelihara secara benar, yang pelaksanaannya tergantung dari
pentingnya masalah lingkungan bagi kegiatan perusahaan dan hasil audit
sebelumnya
Tujuan audit adalah untuk menentukan apakah SML sesuai dengan pengaturan
pengelolaan lingkungan yang sudah dirncanakan dan apakah SML sudah diterapkan
secara benar dan dipelihara
Menurut ISO 14001 : 2004 4.5.5, suatu organisasi harus membuat dan memelihara
program dan prosedur untuk pelaksanaan audit SML secara berkala, agar dapat :
a.

Menentukan apakah SML memenuhi atau tidak memenuhi

Sesuai dengan pengaturan yang direncanakan untuk manajemen


lingkungan, termasuk persyaratan yang tertera dalam Standard
Internasional ini.

Telah diterapkan dan dipelihara secara baik.

85

b. memberikan informasi ttg hasil audit kpd pihak manajemen.


Langkah awal dari suatu pelaksanaan audit lingkungan dengan melibatkan seluruh
manajemen dan pekerja. Keterlibatan ini bisa terjadi apabila mereka memahami
keuntungan yang dapat diperoleh dari:

Penurunan timbulan limbah

Penurunan konsumsi bahan baku

Penurunan biaya pengolahan limbah

Penurunan tingkat pertanggungjawaban

Peningkatan hubungan masyarakat

Peningkatan efisiensi proses sehingga meningkatkan keuntungan perusahaan

Program audit organisasi, termasuk jadwalnya, harus didasarkan pada pentingnya


faktor lingkungan pada kegiatan terkait dan hasil audit sebelumnya. Agar dapat lebih
memberikan gambaran lengkap, prosedur audit harus meliputi lingkup audit,
frekuensi dan metodologi, maupun tanggung jawab dan persyaratan pelaksanaan
audit, dan pelaporan hasilnya
Program dan Prosedur Audit sebaiknya mencakup:

Kegiatan dan lingkup yang diperhatikan dalam audit

Frekuensi audit

Metodologi audit dan bagaimana audit dilaksanakan

Tanggung jawab yang dikaitkan dengan pengelolan dan pelaksanaan audit

Komunikasi atas hasil audit

Kewenangan auditor/asesor untuk melaksanakan audit

Lingkup audit sebaiknya dibatasi terhadap persyaratan yang ditentukan oleh SML,
dan sebaiknya tidak mencakup kinerja lingkungan itu sendiri
Audit SML memberikan potret dalam suatu waktu tertentu tentang keefektifan SML.
Proses didesain sedemikian sehingga bukti-bukti kuantitatif atau kualitatif
menentukan apakah kriteria audit dipenuhi.
Metode yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan bukti adalah sebagai berikut:

Wawancara dengan personil

Pemeriksaan dokumen

Pengamatan kegiatan

Pengamatan kondisi kerja

Data pengujian

Data pemantauan

Rekaman lainnya

5.6 KESIMPULAN
Audit lingkungan adalah salah satu instrumentasi untuk melakukan control terhadap
pelaksanaan pengaturan pengelolaan lingkungan yang sudah direncanakan. Untuk
menjaga kualitas lingkungan dapat pula melakukan audit limbah dan audit sistem.

86

Anda mungkin juga menyukai