TUGAS AKHIR
PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG
RUSUNAWA UNIMUS
Oleh :
RICKY CHRISTIYANTO
NIM. 06.12.0005
NIM. 06.12.0008
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................
LEMBAR ASISTENSI .......................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
DAFTAR TABEL...............................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................
NOTASI ..............................................................................................................
i
ii
iii
v
vii
xi
xii
xiii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
Sistematika Penyusunan..............................................................
2.1
2.2
Pedoman Perencanaan.................................................................
2.3
Landasan Teori............................................................................
2.3.1
2.3.2
2.4
2.5
12
21
21
viii
Perpustakaan Unika
22
Hipotesis...................................................................................... 40
2.6.1 Analisis dan Perhitungan ................................................. 42
2.6.2 Penyajian Laporan dan Format Penggambaran ............... 42
2.7
2.7.2
2.7.3
2.7.4
2.7.5
3.2
ix
Perpustakaan Unika
3.4
3.5
3.6
Perhitungan Tangga..................................................................... 89
3.6.1 Perencanaan Tangga ........................................................ 89
3.6.2 PembebananTangga......................................................... 89
3.6.3 Penulangan Tangga.......................................................... 80
3.7
Perpustakaan Unika
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4
Tabel 3.5
Tabel 3.6
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
Tabel 3.10
Tabel 3.11
Tabel 3.12
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Tabel 5.6
xi
14
15
17
17
18
21
91
91
92
95
95
96
96
Perpustakaan Unika
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
Gambar
1.1
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.1
2.5.2
2.5.3
2.5.4
2.6
xii
2
12
13
18
23
26
27
28
30
30
26
Perpustakaan Unika
DAFTAR NOTASI
1.
1.
Perhitungan Atap :
An
: luas bersih (mm2)
Ab
Ae
: luas
Ix , Iy
Wx , Wy
qx , qy
Mx , My
Es
fu
: tegangan
fu b
x , y
ix , iy
putus (kg/cm2)
xiii
Perpustakaan Unika
ab
As
At
AV
CC
ds
: eksentrisitas (mm)
eb
f1
f C
fs
fy
hi
xiv
Perpustakaan Unika
Ly
Lx
Mnb
Mlx
Mtx
Mly
Mty
max
Pnb
Pn
Pr
min
max
Rm
Tn
Tu
Tx
Ty
xv
Perpustakaan Unika
Tc
Vc
Vu
Vx , Vy
3. Perhitungan Pondasi
P
AS
Ab
SF1
: nilai keamanan 1
SF2
: nilai keamanan 2
qc
: banyaknya baris
Vtotal
: P dari analisa struktur + berat pile cap + berat tie beam (KN)
Wtiang
My
Mx
Ny
Nx
xmax
ymax
Perpustakaan Unika
x2
y2
xvii
Perpustakaan Unika
BAB 1 Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Nama Perencanaan Tugas Akhir
Nama proyek yang data-data dan gambarnya digunakan untuk keperluan
pembuatan Tugas Akhir perencanaan struktur gedung ini adalah
PERENCANAAN STRUKTUR RUSUNAWA UNIMUS.
Unimus ini
2.
Perpustakaan Unika
BAB 1 Pendahuluan
Batas wilayah :
a. Sebelah Timur : Lahan Kosong.
b. Sebelah Barat : Lahan Kosong.
c. Sebelah Selatan : Lahan Kosong/Makam.
d. Sebelah Utara : Perumahan Kampung Semawis.
Lahan Kosong
GEDUNG RUSUNAWA
Lahan Kosong
1.4
Perpustakaan Unika
BAB 1 Pendahuluan
c. Lantai 3 (+ 6,40 m)
Luas = 602.1 m2
Berfungsi sebagai ruang kamar tidur dan ruang bersama.
d. Lantai 4 (+ 9,60 m)
Luas = 602.1 m2
Berfungsi sebagai ruang kamar tidur dan ruang bersama.
e. Lantai 5 (+ 12,80 m)
Luas = 602.1 m2
Berfungsi sebagai ruang kamar tidur dan ruang bersama..
f.
Lantai 6 (+ 16,00 m)
Luas = 602.1 m2
Berfungsi sebagai ruang kamar tidur dan ruang bersama.
lebih
perhitungan
memahami
dalam
dan
perencanaan
mendalami
struktur
langkah-langkah
gedung
dengan
Perpustakaan Unika
BAB 1 Pendahuluan
Perpustakaan Unika
BAB 1 Pendahuluan
BAB I
: Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan ini diterangkan mengenai nama proyek,
maksud dan tujuan proyek, tujuan penulisan Tugas Akhir, tujuan
perencanaan
struktur
gedung,
pembatasan
masalah,
dan
struktur
meliputi
perhitungan
kudakuda,
BAB II
PERENCANAAN STRUKTUR
dan
pemeliharaan
konstruksi
tersebut
2.3.1.
2.3.2.
MATERIAL/BAHAN STRUKTUR
Secara umum jenis-jenis material struktur yang biasa digunakan untuk
terhadap kekuatan bahan, konsep perencanaan struktur atas dan struktur bawah,
serta sistem pelaksanaan.
2.4.1.
10
11
PEMILIHAN MATERIAL
Spesifikasi bahan / material yang digunakan dalam perencanaan struktur
gedung ini adalah sebagai berikut :
2.4.3.
Beton
: fc
Baja
: BJTP = Polos
: fy = 240 MPa
Es = 200000 MPa
BJTD = Ulir
: fy = 400 MPa
Es = 200000 Mpa
= 25 MPa
E = 23500 MPa
KONSEP PEMBEBANAN
Struktur bangunan harus dapat menerima berbagai macam kondisi
12
Gaya statik adalah gaya yang bekerja secara terus menerus pada struktur
dan yang diasosiasikan dengan gaya-gaya ini juga secara perlahan-lahan timbul,
dan juga mempunyai karakter steady state.
Gaya dinamis adalah gaya yang bekerja secara tiba-tiba pada struktur.
Pada umumnya tidak bersifat steady state dan mempunyai karakteristik besar dan
lokasinya berubah-ubah dengan cepat. Deformasi pada struktur akibat beban ini
juga berubah-ubah secara cepat. Gaya dinamis dapat menyebabkan terjadinya
osilasi pada struktur hingga deformasi puncak tidak terjadi bersamaan dengan
terjadinya gaya terbesar.
Beban Mati :
- Beban akibat berat sendiri stuktur
- Beban akibat berat elemen bangunan
Beban Statik
Beban Hidup :
- Beban hunian atau penggunaan (akibat
orang, peralatan, kendaraan)
- Beban akibat air hujan
Beban Dinamik
13
Besar Beban
Batu Alam
2600 kg / m2
Beton Bertulang
2400 kg / m2
250 kg / m2
Kaca setebal 12 mm
30 kg / m2
Langit-langit + penggantung
18 kg / m2
24 kg / m2
21 kg / m2
Pertisi
130 kg / m2
14
Besar Beban
Lantai Sekolahan
250 kg / m2
300 kg / m2
Beban Pekerja
100 kg / m2
Lantai Atap
100 kg / m2
15
V=
CI
W .....................................................................................(2.1)
R t
Dengan:
V = Beban Gempa Dasar Nominal (Beban Gempa Rencana)
C = Koefisien gempa yang besarnya tergantung wilayah gempa dan
waktu getar struktur. Harga C ditentukan dari Diagram Respon
Spektrum, setelah terlebih dahulu dihitung waktu getar dari
struktur.
Wt= Kombinasi dari beban mati dan beban hidup yang direduksi
I = Faktor Keutamaan Struktur
R = Faktor Reduksi Gempa
Untuk Tugas akhir ini,lokasi berada di Semarang sehingga
berdasarkan SNI 03 -1726 -2002, maka Semarang terletak di WG
(Wilayah Gempa) 2
Untuk menentukan harga C harus diketahui terlebih dahulu jenis
tanah tempat struktur bangunan itu berdiri. Untuk menentukan jenis
tanah menggunakan rumus tegangan tanah dasar sesuai dengan yang
tertera pada Diktat Kuliah Rekayasa Pondasi sebagai berikut:
= c + tan .................................................................................(2.2)
1 = 1. h1 ....................................................................................(2.2.1)
Dengan:
16
rata v s
rata
(m/det)
Tanah Keras
v s 350
N 50
S u 100
Tanah Sedang
15 N < 50
50 S u < 100
v s < 175
N < 15
S u < 50
Jenis tanah
Tanah Lunak
S u (kPa)
Atau, setiap profil dengan tanah lunak yang tebal total lebih dari 3 m,
dengan PI > 20, wn 40%, dan Su < 25 kPa
Tanah Khusus
penting
pasca
bersih,pembangkit
tenaga
gempa
seperti
listrik,pusat
rumah
sakit,
penyelamatan
instansi
dalam
air
keadaan
1
1,5
1,5
1,25
17
bangunan gedung
Sistem rangka pemikul momen
(Sistem
struktur
yang
pada
8,5
a. Baja
Rm
8,5
b. Beton bertulang
2.Rangka
pemikul
momen
menengah
beton
a. Baja
5,5
4,5
b. Beton bertulang
3,5
6,5
(SRBPMK)
Wilayah Gempa 3
0.75
0.45
0.30
0.22
0.18
0.2
0.67
0.6
18
19
B.
: Q = 1.2
: Q = 1.6
Dengan:
D
= Beban Mati
= Beban Hidup
= Beban Gempa
20
merupakan
suatu
bilangan
yang
bersifat
Faktor Reduksi
0.80
0.80
0.70
0.65
0.75
0.55
0.80
0.65
0.85
0.75
0.55
21
Perencanaan
struktur
portal
utama
direncanakan
dengan
Pelat adalah struktur planar kaku yang secara khas terbuat dari material
monolit dengan tinggi yang kecil dibandingkan dengan dimensi - dimensi lainnya.
Untuk merencanakan pelat beton bertulang yang perlu dipertimbangkan tidak
hanya pembebanan, tetapi harus juga ukuran dan syarat-syarat dan peraturan yang
ada. Pada perencanaan ini digunakan tumpuan terjepit penuh untuk mencegah
pelat berotasi dan relatif sangat kaku terhadap momen puntir dan juga di dalam
pelaksanaan pelat akan dicor bersamaan dengan balok.
Pelat merupakan panel-panel beton bertulang yang mungkin bertulangan
dua atau satu arah saja tergantung sistem strukturnya. Apabila pada struktur pelat
perbandingan bentang panjang terhadap lebar kurang dan 2, maka akan
mengalami lendutan pada kedua arah sumbu. Beban pelat dipikul pada kedua arah
oleh empat balok pendukung sekeliling panel pelat, dengan demikian pelat
menjadi suatu pelat yang melentur pada kedua arah. Dengan sendirinya pula
penulangan untuk pelat tersebut harus menyesuaikan. Apabila panjang pelat sama
dengan lebarnya, perilaku keempat balok keliling dalam menopang pelat akan
sama. Sedangkan apabila panjang tidak sama dengan lebar, balok yang lebih
panjang akan memikul beban lebih besar dan balok yang pendek (penulangan satu
arah).
22
Dimensi bidang pelat Lx dan Ly dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.4. Arah sumbu lokal dan sumbu global pada elemen pelat
2.
Menentukan
3.
Ly
Lx
b)
Untuk m lebih besar dari 0,2 tapi tidak lebih dari 2,0 ketebalan
pelat minimum harus memenuhi :
n {0,8 + fy/ 1500}
h=
................................................(2.4)
36 + 5 (m 0,2)
c)
23
h=
................................................(2.5)
36 + 9
Ln =
L y
..............................................................................(2.6)
LX
5.
6.
c.
.............................................................................(2.7)
b.d .RI
..........................................................................(2.8)
F = 1- 1-2k .........................................................................(2.9)
24
RI
................................(2.11)
fy
As terpsang
..................................................................(2.12)
b.d
25
2.
26
27
w 3 L2 4a 2
= 1/48. Lx. qu. ( Ly -.Lx) ..........................(2.13)
24
L x .qu. L y L x
6L y
) ......................................................................(2.15)
...........................................................(2.16)
....................................................................(2.17)
Pers ( 1 ) + ( 2 )
1/24 . qu. Lx + 1/8. qeq . Lx
28
29
yang harus ada pada bangunan berlantai banyak walaupun sudah ada peralatan
transportasi vertikal lainnya, karena tangga tidak memerlukan tenaga mesin.
30
31
q ult
...............................................................................................(2.19)
FK
32
= 0,8
Tes Sondir atau Cone Penetration Test ( CPT ) pada dasarnya adalah
untuk memperoleh tahanan ujung ( q ) dan tahanan selimut ( c )
sepanjang tiang. Tes sondir mi biasanya dilakukan pada tanah - tanah
kohesif dan tidak dianjurkan pada tanah berkerikil dan lempung keras.
Berdasarkan faktor pendukungnya, daya dukung tiang pancang dapat
digolongkan sebagai berikut.
a. End Bearing Pile
Atiang * p
3
.............................................................(2.21)
= Faktor keamanan
b. Friction Pile
33
Q tiang =
O * JHP
.........................................................................(2.22)
5
Dengan:
Qtiang = Daya dukung keseimbangan tiang ( kN)
O
JHP
= Faktor Keamanan
Q tiang =
Atiang * p
3
O *C
.............................................................(2.23)
5
Dengan:
Qtiang = Daya dukung keseimbangan tiang ( kN)
O
JHP
3. Berdasarkan Pelaksanaan
h xWxHx b
s + 0,5 x(c1 + c 2 + c3 )
..............................................................(2.24)
Dengan:
P = kapasitas beban pada tiang
34
b =
W + e2.p
jika W > e.p .........................................................(2.25)
W+p
2
W + e 2 . p W e. p
jika W < e.p......................................(2.26)
b =
-
W + p W + p
Dalam pelaksanaan jarang dijumpai pondasi yang hanya terdiri dan satu
tiang saja, tetapi terdiri dan kelompok tiang. Teori membuktikan dalam daya
dukung kelompok tiang geser tidak sama dengan daya dukung tiang secara
individu dikalikan jumlah tiang dalam kelompok, melainkan akan lebih kecil
karena adanya faktor efisiensi.
Eff = 1
(n 1)m + (m 1n)n
90
m*n
dimana :
m
: jumlah baris
n
: jumlah tiang
35
Pmax =
Pv M x * Ymax M y * X max
2
2
n
nYy
nxx
Dimana :
Pmax
Pv
Mx
: momen arah X
Mx
: momen arah Y
X max
max
NX
NY
Pmax di dapat dari hasil output SAP 2000 versi 11.0, dibandingkan Peff
La = Lp - Ld
36
c= 0,10 kg/cm
= 13
1 = 1,667 t/m
c= 0,10 kg/cm
= 16
2 = 1,664 t/m
c= 0,10 kg/cm
= 18
3= 1,621 t/m
c= 010 kg/cm
= 20
4= 1.632 t/m
c= 0,10 kg/cm
= 20
5 = 1,629t/m
Lz
= Kp2 . 2. 1,1825. B
DD
= Kp4 . 4. 3,165 B
EE
= Kp5 . 5. 4,3475.B
F = Kp5 . 5. 5,53.B
P1
= .AB.BB
P2
= . BC.( BB+CC)
P3
= .CD.( CC+DD )
P4
= .DE.( DD+EE )
P5
= .EF. EE
Ptot
= P1 + P2 + P3 + P4 + P5
37
3.
E.
M1
M2
1
q *a2
2
1
1
2
= * q(l 2a ) q * a 2
8
2
1
1
1
2
q.* a 2 = * q(l 2a ) q * a 2
2
8
2
4a 2 + 4aL L2 = 0
38
b.
1
*q*a
2
M1
R1
1 2
L 2aL qL2 2q * a * L
1
2
=
= q (L a )
2
2(L a )
(L a )
Mx
= R1 * x
M max
1
* q * x2
2
dM x
=0
dx
R1 q x = 0
x
M max
R1
L2 2 aL
=
2 (L a )
q
L2 2 aL 1
L2 2 aL
q *
= M 2 = R
2 (L a ) 2
2 (L a )
1 q L2 2 aL
= *
2
2 (L a )
39
M1
= M2
1
1 q L2 2aL
2
* qa = *
2
2
2(L a )
2a 2 4aL + L2 = 0
2.6. HIPOTESIS
Data Teknis
Pelat
: fc = 25 MPa,
Ec = 23500 MPa
Balok
: fc = 25 MPa,
Ec = 23500 MPa
Kolom
: fc = 25 MPa,
Ec = 23500 MPa
Pondasi
: fc = 25 MPa,
Ec = 23500 MPa
Tulangan
40
2. Data Tanah
oleh
Laboratorium
Mekanika
Tanah
UNIKA
41
2.6.1
Perhitungan Pondasi
Jenis pondasi yang digunakan dihitung berdasarkan beban yang akan
diterima dan keadaan tanah dilokasi proyek serta memperhatikan faktor
non struktural seperti kondisi sosial lingkungan.
AutoCAD 2008.
42
2.7
43
MULAI
Pengumpulan Data :
-Data Sekunder
Fungsi bangunan
Menentukan desain bangunan
Menentukan beban:
- Beban hidup
- Beban mati
- Beban sementara (angin)
- Beban khusus (gempa)
Analisis Struktur
Perhitungan Dimensi
Pelat
Balok
Kolom
Pondasi
Penyusunan Laporan
Gambar
SELESAI
44
MULAI
Memasukkan data
pembebanan tiap lantai
Menghitung:
- Gaya lateral gempa
- Perpindahan
- Momen, geser, torsi
SELESAI
45
2.7.3
MULAI
Menghitung
luas tulangan
< min
min maks
Memilih tulangan
SELESAI
46
2.7.4
MULAI
Menghitung
tulangan balok
< min
min maks
Memilih tulangan
SELESAI
47
2.7.5
MULAI
Data tanah
Beban rencana
Merencanakan
dimensi pondasi
Merencanakan daya
dukung tiang
Aman
Tidak
Ya
SELESAI
48
Perpustakaan Unika
BAB III
PERHITUNGAN STRUKTUR
3.1. Perhitungan Atap
3.1.1
Perhitungan Kuda-Kuda RK
1. Data Kuda-kuda RK :
Profil Baja
= 50.50.5
= BJ 37
fu ( 370 MPa )
= 3700 kg/cm2
fy ( 240 MPa )
= 2400 kg/cm2
Panjang bentang
= 5,5 m
Jarak Kuda-kuda
=3m
Kemiringan atap
= 35o
Gording
= Channal C
= 1,08 m
= 0,91 m
= Genting
= 50 kg/m2
= 18 kg/m2
Beban hidup
= 100 kg
Tekanan angin
= 25 kg/m2
= 1600 kg/m2
49
Perpustakaan Unika
Iy = 53,8 cm4
Zx = 44,3 cm3
Zy = 12,2 cm3
W = 7,51 kg/m
ix =
iy =
5,89 cm
= 9,567 cm2
2,37 cm
Cy = 2,11 cm
a. Pembebanan
1). Beban mati
Berat Penutup Atap ( alumunium ) = 50 1,08
= 54 kg/m
Berat Gording
= 7,51 kg/m
+
q = 61,51 kg/m
50
Perpustakaan Unika
b. Perhitungan Momen
1). Akibat beban mati
qx = q cos = 61,51 cos 35o = 50,386 kg/m
qy = q sin = 61,51 sin 35o = 35,281kg/m
Mx = qx lx2
qy
= 50,386 42
q
qx
= 100,72 kgm
qy
q
qx
Mx = Px lx
= 81,915 4 = 81,915kgm
My = Py ly
= 57,358 2 = 28,679 kgm
51
Perpustakaan Unika
Mx angin kiri
= 182,687 kgm
= 46,319 kgm
182,687 46,319
Mx My
+
=
+
44,3
12,2
Zx
Zy
q y ly
5
1 Py l y
x =
384 E I y
48 E I y
+
=
384 2,1 10 6 53,8 48 2,1 10 6 53,8
= 0,15 cm
4
y =
q l
5
1 Px l x
x x +
384 E I x
48 E I x
+
=
384 2,1 10 6 332 48 2,1 10 6 332
= 0,422 cm
52
Perpustakaan Unika
x2 + y2 =
0,15 2 + 0,422 2
L
300
=
= 1,2 cm Ok!
250
250
PL3
48EI
P 4003
P = 234,3436 kg
48 2,1106 332
0,448 =
ijin
1600 =
P
A
234,3436
A = 0,14 cm2 = 14 mm2
A
= 2
14
= 3,14 2 = 4,32 mm
53
Perpustakaan Unika
Pembebanan Kuda-kuda
Pembebanan Kuda - Kuda
162 kg
Berat gording
22,53 kg
58,32 kg
Kg
Berat ME
97,2 +
340,05 kg
Beban Hidup
(LL)
100 kg
-16,2 kg
-32,4 kg
54
Perpustakaan Unika
= 0,15 x 2400
= 360 kg/m2
2. Urugan Pasir
= 0,05 x 1800
= 90 kg/m2
3. Spesi
=3 x 21
= 63 kg/m2
4. Ubin Keramik
= 0,5 x 15
= 7,5 kg/m2
qDL
= 520,5 kg/m2
= 0,15 x 2400
= 360 kg/m2
2. Urugan Pasir
= 0,05 x 1800
= 90 kg/m2
3. Spesi
=3 x 21
= 63 kg/m2
4.
= 0,5 x 15
= 7,5 kg/m2
= 11 + 7
= 18 kg/m2
Ubin Keramik
5. Plafond penggantung
= 250 kg/m2
Kombinasi Beban :
55
Perpustakaan Unika
lx = 4,5 m
= 1,1
ly = 4,8 m
ly
lx
Gambar :
fc = 25 MPa Asumsi : Jepit elastis
Ambil tul = 10 mm
56
Perpustakaan Unika
1.
Penulangan arah x
d = h Cv -
= 150 - 25 -
Mn
Mn
= 0,85 x fc x a x b x
9,33 x 106
= 120 mm
Cc . z
= 0,85 x 25 x a x 1000 x
a = 1,8 mm
Ts = Cc
As x fy
= 0,85 x fc x a x b
As =
= 166,48 mm2
Pembatasan luasan tulangan :
Asmin = 0,018 % x b x h = 0,018 . 1000 . 150 = 270 mm
Digunakan As pakai = As min = 270 mm2
Jarak ( S ) =
= 363,426 mm
57
Perpustakaan Unika
= 897,143 mm
Penulangan arah y
Mn =
= h Cv
= 150 - 25
Mn
= Cc . z
Mn
= 0,85 x fc x a x b x
10,62 x 106
= 110 mm
= 0,85 x 25 x a x 1000 x
a = 1,884 mm
Ts
As x fy
= Cc
= 0,85 x fc x a x b
58
Perpustakaan Unika
As =
= 166,813 mm2
Pembatasan luasan tulangan :
Asmin = 0,018 % x b x h = 0,018 . 1000 . 150 = 270 mm
Digunakan As pakai = As min = 270 mm2
Jarak ( S ) =
= 290,741mm
Jarak ( S )
= 897,143 mm
= 25 MPa
fy
= 390 Mpa
= 500 mm
= 500 mm
Cv
= 50 mm
sengkang = 8 mm 10
Dtulangan = 19mm 19D
59
Perpustakaan Unika
= h - Cv sengkang - Dtul
= 432,5 mm
d'
= Cv + sengkang + Dtul
= 67,5 mm
=
= 14,97817533 mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan (r) tidak boleh kurang
dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002).
Diambil 3 % dibagi keempat sisi:
As = As = 0,0075 b d
= 1621,875 mm2
Dicoba pakai : 8 D 19
As = As = 6 x x p x 19
= 2267,08 mm2 ..................................................................................OK
Xb
=
= 262,1212121 mm
Ab
= b 1 xb
60
Perpustakaan Unika
= 222,8030303 mm
fs
=
= 445,4913 mm
fs
Pnb
= 0,85 fc b ab + As fs - As fy
= 2367282,197 mm
Mnb
h/2)
= 650820563,7 Nmm
eb
=
= 274,9231015 mm
eb
= 1634200,02 + 4807286,79
= 6441486,806 N
Pr
= 0,65 Pn
= 4186966,424 N > Pu = 1849911,8 .......................................................OK
Syarat :
61
Perpustakaan Unika
Pr > 0,1 b h fc
4186966,42 > 625000.........................................................................................OK
3.2.2 Perhitungan Penulangan Kolom Lentur kolom arah M2-2
Data-Data Perencanaan :
f'c
= 25 MPa
fy
= 390 Mpa
= 500 mm
= 500 mm
Cv
= 50 mm
sengkang = 8 mm 10
Dtulangan = 19mm 19D
d
= h - Cv sengkang - Dtul
= 432,5 mm
d'
= Cv + sengkang + Dtul
= 67,5 mm
= 1849911,8 N
Mu
= 93658060 Nmm
=
= 50,62839 mm
Syarat dalam penentuan luas tulangan adalah rasio tulangan (r) tidak boleh kurang
dari 1 % dan tidak boleh lebih dari 8 % (SNI 03-2847-2002).
62
Perpustakaan Unika
Xb
=
= 262,1212121 mm
Ab
= b 1 xb
= 222,8030303 mm
fs
=
= 445,4913 mm
fs
Pnb
= 0,85 fc b ab + As fs - As fy
= 2367282,197 mm
Mnb
h/2)
= 650820563,7 Nmm
eb
=
= 274,9231015 mm
eb
63
Perpustakaan Unika
= 138467 + 4807286,79
= 5325058 N
Pr
= 0,65 Pn
= 3461288 N > Pu = 1849912..................................................................OK
Syarat :
Pr > 0,1 b h fc
3461288 > 625000...............................................................................................OK
= 25 MPa
fy
= 240 Mpa
= 500 mm
= 500 mm
Cv
= 50 mm
sengkang = 8 mm
d
= 432,5 mm
geser= 0,6
64
Perpustakaan Unika
= 1849912 N
Vu
= 236510 Nmm
Vc
= 275456,7683 N
Vs
= 118726,5651 N
0,5. Vc= 82637,03048 N
0,5 . f Vc = 82637,03048 N < Vu = 236510........................................................OK
Perhitungan tulangan geser minimum :
Dipasang sengkang tegak 8 Av = 2 x (0,25 x x 10) = 12,56 mm2
Jarak Sengkang ( s ) =
= 18,0864 mm
Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini ( SNI 03-28472002):
200 mm
65
Perpustakaan Unika
= 30 MPa
lentur = 0,8
fy
= 390 MPa
sengkang = 10 mm
Dtul
= 19 mm
= 200 mm
= 400 mm
ds = d = 60 mm
- =
= 0,0055
66
Perpustakaan Unika
min =
= 0,0036
maks = 0,75 b
= 0,75 x 0,85 x
x 1 x
= 0,75 x 0,85 x
x 0,85 x
= 0,0253
Syarat :
min < - < maks
0,0036 < 0,0055 <
0,0253..........................................................................................OK
Ts1 = As1fy = 1416,925 390 = 552600,75 N
Cc = 0,85 fc a b = 0,85 30 a 400 = 10200 a N
= 63,73 mmz
Cek regangan :
s
x 3 x 10-3 =
=
x 3 x 10-3 = 0,00017
= 0, 00195
67
Perpustakaan Unika
0,85 x fc x a x b x As x
= As x y
= As
.y
10200 a + 1416,925 x
= 1106761,5
= 81,0155 mm
fs
M1
= 0,85 x fc x a x b x
= 95,312 mm
x
= 222,29
= As x
= 495922634,914 Nmm
68
Perpustakaan Unika
= 30 MPa
lentur = 0,8
fy
= 390 MPa
sengkang = 10 mm
Dtul
= 19 mm
= 200 mm
= 400 mm
ds = d = 60 mm
- =
min =
=
=
= 0,0055
= 0,0036
maks = 0,75 b
= 0,75 x 0,85 x
x 1 x
= 0,75 x 0,85 x
x 0,85 x
69
Perpustakaan Unika
= 0,0253
Syarat :
min < - < maks
0,0036 < 0,0055 <
0,0253..........................................................................................OK
Ts1 = As1fy = 1416,925 390 = 552600,75 N
Cc = 0,85 fc a b = 0,85 30 a 400 = 10200 a N
= 63,73 mm
Cek regangan :
s
x 3 x 10-3 =
=
x 3 x 10-3 = 0,00017
= 0, 00195
= As. y
= As.
y
10200 a + 1416,925 x
= 1106761,5
70
Perpustakaan Unika
= 81,0155 mm
fs
M1
= 0,85 x fc x a x b x
= 95,312 mm
x
= 222,29
= As x
= 495922634,914 Nmm
= 30 MPa
Dtul
= 19 mm
fy
= 240 MPa
sengkang,
= 10 mm
71
Perpustakaan Unika
= 200 mm
geser
= 0,6
= 400 mm
= 640 mm
Vs
= x
xbxd
= x
- Vc
233694,96 = 208566,71 N
= x
xbxd
= x
Vu > ( Vc + Vs min )
72
Perpustakaan Unika
= 115,62 mm
Jarak tulangan geser tidak boleh melebihi syarat di bawah ini SNI 03-2847-2002 :
- d/ 4 = 640/ 4 = 160 mm
- 10 diameter tulangan longitudinal = 10 . 19 = 190 mm
- 24 diameter tulangan geser = 24 . 10 = 240 mm
- 300 mm
- (3 fy . Asv)/ b = (3 . 240 .78,5)/ 400 =141,3 mm
Jadi dipakai pada daerah tumpuan dipakai sengkang 10 100
= 30 MPa
Dtul
= 19 mm
fy
= 240 MPa
sengkang,
= 10 mm
= 200 mm
geser
= 0,6
= 400 mm
= 640 mm
73
Perpustakaan Unika
Vc
Vs
= x
xbxd
= x
- Vc
233694,96 = 208566,71 N
= x
xbxd
= x
Vu > ( Vc + Vs min )
= 163,13 mm
74
Perpustakaan Unika
= 30 MPa
Dtul = 19 mm
fy
= 240 MPa
sengkang, = 10 mm
= 200 mm
torsi = 0,6
= 400 mm
Cv = 40 mm
= 640 mm
Tc
Tc
Tu
Cek penampang :
75
Perpustakaan Unika
Ts
= 16117562,42 Nmm
4 Tc
At
= 1,32 1,5
x
= 507,734 mm2
= = 284,48 mm2
dipakai sengkang 10 200
Cek As min :
As min =
111,11 mm2
2 At = 2 . 78,5 = 157
2 At > As min Ok
qc1
76
Perpustakaan Unika
qc2
kedalaman 13 m
=
= 102,5 kg/m2
qp
Ap
Qp
= Qp + Qs
= 218,539 + 128,74 = 347,279 ton
Menghitung daya dukung ijin dengan faktor koreksi (FK) = 2,5 (Qijin)
Qijin
=1-
=1-
Pmax
= 0,69 = 70 %
= Qijin x Eff
77
Perpustakaan Unika
= 2,04 3 tiang
Vc2
= x
x 4 x (Ukkolom + d) x d . 10-3
= x
= 3681 kN
78
Perpustakaan Unika
= 2 x Pu x 1,5 Wb x e
= 2 x 9585 x 1,5 (0,6 x 24 0,425)
= 28610,745
Mu
= 35763,43 kNm
Mu
= 0,85 x fc x a x b x (d a/2)
79
Perpustakaan Unika
= 239,4 mm
Ts
= Cc = 0,85 x fc x a x b
80
Perpustakaan Unika
Ac
Ag
Fc
Fy
= 0,45 x
as
=0,45 x
= 0,012
= diameter sengkang = 1 cm
= 19,98 cm
= 3.2 m
Lebar Tangga
= 1.2 m
81
Perpustakaan Unika
Optrede/Tanjakan
= 0.2 m
Antrede/ Injakan
=0.3 m
= 0.15
3.2
) 1 = 15
0.2
Panjang Bordes
= 2.5 m
Lebar Bordes
=1.5 m
= 0.15 m
= 3 1,0 0,21
= 75.5 Kg/m
Berat keramik
= 1 1,0 0,24
= 14.4 Kg/m
qd = 6,458 KN/m
= 300 Kg/m
= 3 2.5 21
= 945 Kg/m
82
Perpustakaan Unika
= 0.5 2.5 24
Berat keramik
= 180 Kg/m
qd = 4,67 Kg/m
d) Akibat Beban Hidup Tangga
QLL
= 25 MPa
fy
= 240 MPa
= 800 mm
tul = 10 mm
tebal plat tangga ( h )
= 150 mm
= 25 mm
=16911721.78 Nmm
=
Mu
83
Perpustakaan Unika
16911721.78
= 18790801.98
0.9
Dx = h- ds -
=150 25 -
10
2
= 120
Mn = Cc x Z
a
189790802 = 0.85 x fc x a x b x (124 )
2
a
189790802 = 0.85 x 25 x a x 800 x (124 )
2
189790802 = 2108000 a 0.5 a2
a
= 8.914062 mm
Ts = Cc
As x Fy = 0.85 x fc' x a x b
As x 240 = 0.85 x 25 x 8.9141 x800
As = 631.4126918
Pembatasan Luas Tulangan
= 0.25 % x b x h
As Min
84
Perpustakaan Unika
= 124.3243936 ~ 200 mm
Digunakan tulangan utama
Tulangan Bagi
10 200
Jarak (S) =
= 223.7839084
Digunakan tulangan utama
10 300
85
Perpustakaan Unika
A. Beban hidup :
1. Lantai = 2,5 kN/m2
2. Atap
= 1,0 kN/m2
B. Beban mati :
1. Beton bertulang = 24 kN/m2
2. Partisi
= 1,0 kN/m2
3. Keramik
= 0,24 kN/m2
4. Spesi (3cm)
= 0,63 kN/m2
5. Plafon + M.E
= 0,18 kN/m2
Diketahui :
a. Tebal pelat lantai A
= 200 mm
= 250 mm
= 150 mm
= 150 mm
86
Perpustakaan Unika
Lantai
Ke -
Pelat
Balok1
Kolom
2656,55
221,616
3457,647
2656,55
598,332
796,416
3457,647
2656,55
598,332
796,416
3457,647
2656,55
1237,59
1244,4
3457,647
2656,55
1237,59
1244,4
2656,55
1237,59
1244,4
Berat(kN)
Ke -
red-30%
640,305
640,305
640,305
87
Perpustakaan Unika
640,305
640,305
640,305
Pelat *)
30% reduksi
Elemen
Beban Hidup
Vertikal **)
(kN)
Jumlah
(kN)
(kN)
(kN)
Lantai6
221,616
640,3
2.656,6
3518,471
Lantai5
598,332
3457,647
640,3
3.453,0
8149,25
Lantai 4
598,332
3457,647
640,3
3.453,0
8149,25
Lantai 3
1237,59
3457,647
640,3
3.901,0
9236,492
Lantai 2
1237,59
3457,647
640,3
3.901,0
9236,492
Lantai 1
1237,59
640,3
3.901,0
5778,845
(kN)
44068
88
Perpustakaan Unika
T=
0,3 0,3
=
= 0,79
C 0,38
V=
CI
Wt
R
di mana :
89
Perpustakaan Unika
Vx =
0,38 1
CI
Wt =
44.068,8 kN = 1.970,13 kN
8,5
R
3.6.2
Fi.x,y =
Wi H i
V x,y
Wi H i
di mana :
90
Perpustakaan Unika
Tabel 3.4 Distribusi gaya geser dasar horisontal total akibat gempa arah x
(Sumber : Data Pribadi)
Lantai
hi
Wi
Wi x hi
Fix
ke -
(m)
(kN)
(kNm)
(kN)
19,2
3518,471
67554,6432
33,4191573
16
8149,25
130388
64,5027029
12,8
8149,25
104310,4
51,6021623
9,6
9236,492
88670,3232
43,8650452
6,4
9236,492
59113,5488
29,2433635
3,2
5778,845
18492,304
9,14810865
468529,219
Tabel 3.5 Distribusi gaya geser dasar horisontal total akibat gempa arah y
(Sumber : Data Pribadi)
Lantai
hi
Wi
Wi x hi
Fix
ke -
(m)
(kN)
(kNm)
(kN)
19,2
3518,471
67554,6432
33,4191573
16
8149,25
130388
64,5027029
12,8
8149,25
104310,4
51,6021623
9,6
9236,492
88670,3232
43,8650452
6,4
9236,492
59113,5488
29,2433635
91
Perpustakaan Unika
3,2
5778,845
18492,304
9,14810865
468529,219
Wi d i.x,y
g Fi.x,y d i.x,y
di mana:
T
hi
Wi
di
Wi x di
F x di
ke -
(m)
(kN)
(kN)
(mm)
(kN mm)
(kN mm)
19,20
3518,471
33,4191573
7,887857
218913,2422
263,6055337
16,00
8149,25
64,5027029
5,02457
205738,4403
324,0983459
12,80
8149,25
51,6021623
3,962422
127949,6475
204,4695432
9,60
9236,492
43,8650452
2,704104
67538,87769
118,6156442
92
Perpustakaan Unika
6,40
9236,492
29,2433635
1,72517
27489,75398
50,44977334
3,20
5778,845
9,14810865
0,696936
2806,899369
6,37564625
Jumlah
650.436,9
967,61
Tx = 6 ,3
Wi d ix
650.436,9
= 6,3
g Fix d ix
98000 967,61
= 0,52 detik
hi
Wi
di
Wi di
F di
ke -
(m)
(kN)
(kN)
(mm)
(kN mm)
(kN mm)
19,20
3518,471
33,4191573
5,853427
120551,9914
195,6165975
16,00
8149,25
64,5027029
4,989427
202870,5408
321,8315274
12,80
8149,25
51,6021623
3,842663
120332,3057
198,2897198
9,60
9236,492
43,8650452
2,690517
66861,87316
118,0196498
6,40
9236,492
29,2433635
1,717034
27231,07889
50,21184934
3,20
5778,845
9,14810865
0,697829
2814,097066
6,383815511
Jumlah
540.661,9
890,35
T y = 6,3
Wi d iy
g Fiy d iy
= 6,3
540.661,9
98000 890,35
= 0,50` detik
Kesimpulan :
93
Perpustakaan Unika
OK
OK
Karena selisih waktu getar (T) yang diperoleh dengan rumus T. Rayleigh dengan
waktu getar hasil analisis vibrasi 3 dimensi tidak melebihi 20 %, maka
perhitungan tidak perlu diulang.
94
BAB : 4
SYARAT-SYARAT UMUM
PASAL I.01.
NAMA DAN TEMPAT
1. Proyek
2. Pekerjaan :
3. Lokasi
Pasal : I 02.
PEMBERI TUGAS PEKERJAAN :
Pemberi
Tugas
Pekerjaan
adalah
RUSUNAWA
UNIVERSITAS
Pasal : I.03.
PENGELOLA PROYEK :
Pengelola Proyek terdiri atas :
1. Pengelola Administrasi dan keuangan proyek yang terdiri atas Pemimpin
Proyek, Bendahara Proyek dan Staf Proyek.
2. Pengelola Teknis Proyek (PTP) adalah personil yang ditunjuk oleh Pemimpin
Proyek.
Pasal : I. 04.
PERENCANA / ARSITEK :
Biro Perencana Teknis Pembangunan yang telah terdaftar dalam Daftar Rekanan
Mampu
(DRM)
yang
telah
disusun
oleh
RUSUNAWA
Universitas
Muhammadiyah Kota Semarang dalam hal ini adalah : PT. KARYA KENCANA
MUKTI , PT CITA CONTRAC CONCORTIUM.
Hendra Laksono Budi / 06.12.0005
Ricky Christiyanto
/ 06.12.0008
92
Pasal : I. 05.
PENGAWAS LAPANGAN/DIREKSI LAPANGAN :
1.Konsultan Pengawas Teknis Pembangunan yang telah terdaftar dalam Daftar
Rekanan Mampu (DRM) yang telah disusun oleh RUSUNAWA Universitas
Muhammadiyah Kota Semarang dalam hal ini akan ditentukan kemudian oleh
Pemimpin Proyek.
2.Tugas Konsultan Pengawas adalah mengawasi pekerjaan sesuai gambar
Bestek/RKS dan perubahan-perubahan dalam berita acara Aanwijzing.
3. Pengawas
lapangan
tidak
dibenarkan
merubah
ketentuan-ketentuan
Pasal : I. 06.
CALON PEMBORONG/KONTRAKTOR :
93
Pasal : I. 07.
SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN :
Pekerjaan harus dilaksanakan menurut :
1.RKS dan Gambar-gambar kerja.
2.RKS dengan segala perubahan-perubahan dalam Aanwijzing ( Berita Acara
Aanwijzing ).
3. Petunjuk-petunjuk lisan maupun tertulis dari pemimpin proyek/pengelola
proyek.
Pasal : I. 08.
PENETAPAN UKURAN DAN PERUBAHAN-PERUBAHAN :
1. Pemborong harus bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan menurut ukuranukuran yang tercantum dalam gambar dan RKS.
2. Pemborong berkewajiban mencocokkan ukuran satu sama lainnya apabila ada
perbedaan ukuran dalam gambar dan RKS, segera dilaporkan kepada
Pemimpin Proyek /Pengelola Proyek.
3. Bilamana ternyata terdapat perbedaan atau selisih ukuran dalam gambar dan
RKS, maka RKS inilah yang dijadikan sebagai pedoman atau berdasar
pembentukan dari Pemimpin Proyek/Pengelola Proyek.
94
bahwa
dengan
adanya
perubahan-perubahan
tersebut
Pasal : I. 09.
PENJAGAAN DAN PENERANGAN :
1. Pemborong harus mengurus penjagaan diluar jam-jam kerja (siang, malam)
dalam kompleks pekerjaan termasuk bangunan yang sedang dikerjakan
gudang dan lain-lain.
2. Untuk kepentingan keamanan dan penjagaan perlu diadakan penerangan
lampu-lampu pada tempat-tempat tertentu satu dan lain hal atas kehendak
Direksi.
3. Pemborong bertanggung jawab sepenuhnya atas bahan dan alat-alat lain yang
disimpan dalam gudang dan halaman pekerjaan, apabila terjadi kebakaran dan
pencurian. Pemborong harus segera mendatangkan gantinya untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
4. Pemborong harus menjaga jangan sampai terjadi kebakaran atau sabotase
ditempat pekerjaan, alat-alat pemadam kebakaran atau alat-alat lainnya untuk
keperluan yang sama harus selalu berada ditempat pekerjaan.
5. Segala resiko kemungkinan kebakaran yang menimbulkan kerugian dalam
pelaksanaan pekerjaan dan bahan material juga gudang dan lain-lain
95
Pasal : I. 10.
KESEJAHTERAAN DAN KESEHATAN KERJA :
1. Bilamana terjadi kecelakaan, pemborong harus segera mengambil tindakan
dan segera memberitahukan kepada pemimpin proyek/pengelola proyek.
2. Pemborong harus memenuhi/mentaati peraturan-peraturan tentang perawatan
kesehatan korban dan keluarganya.
3. Pemborong harus menyediakan obat-obatan yang tersusun menurut syaratsyarat Palang Merah dan setiap kali sehabis digunakan harus dilengkapi lagi.
4. Pemborong selain memberikan pertolongan kepada pekerja juga selalu
memberikan pertolongan kepada pihak ketiga dan juga menyediakan air
minum untuk para pekerja yang memenuhi syarat kesehatan untuk para
pekerja yang melaksanakan pekerjaan tersebut.
5. Pemborong harus mengasuransikan tenaga kerjanya ke Perum ASTEK.
Pasal : I. 11.
PENGGUNAAN BAHAN-BAHAN BANGUNAN :
1.Bahan-bahan bangunan yang dipakai diutamakan hasil produksi dalam negeri
kualitas baik.
2.Harus tetap diperhatikan syarat-syarat dan mutu dari barang dan jasa yang
bersangkutan.
3.Semua bahan-bahan bangunan untuk pekerjaan ini sebelum dipergunakan harus
mendapat persetujuan dari pemimpin proyek/pengelola proyek terlebih dahulu
dan harus berkualitas baik.
4.Semua bahan-bahan bangunan yang telah dinyatakan oleh Pemimpin Proyek
tidak dapat dipakai (afkir) harus segera disingkirkan jauh-jauh dari tempat
96
pekerjaan dalam tempo 24 jam dan hal ini menjadi tanggung jawab
pemborong.
5.Bilamana pemborong melanjutkan pekerjaan dengan bahan-bahan bangunan
yang telah di afkir, maka pemimpin proyek/pengelola proyek berhak untuk
memerintah membongkar dan harus mengganti dengan bahan-bahan yang
memenuhi syarat-syarat atas resiko/tanggung jawab pemborong.
6. Bilamana
Pemimpin
bahan/kualitas
proyek/pengelola
bahan
Proyek/Pengelola
Proyek
sangsi
bangunan
akan
digunakan,
proyek
berhak
yang
meminta
kepada
akan
mutu
pemimpin
pemborong
untuk
Pasal : I. 12.
KENAIKAN HARGA DAN FORCE MAJEURE :
1.Semua kenaikan harga yang diakibatkan dan bersifat biasa pemborong tidak
dapat mengajukan claim.
2. Semua kenaikan harga akibat tindakan Pemerintah Republik Indonesia
dibidang moneter yang bersifat nasional dapat mengajukan claim sesuai
dengan keputusan dan pedoman resmi dari Pemerintah Republik Indonesia.
3.Semua kerugian akibat force majeure berupa bencana alam (gempa bumi,
topan,hujan lebat, pemberontakan, perang dll kejadian) yang mana dapat
dibenarkan oleh Pemerintah bukan menjadi tanggung jawab pemborong.
4. Apabila terjadi force majeure, Pihak Pemborong harus memberitahukan
kepada pemimpin proyek/pengelola secara tertulis paling lambat 24 jam
demikian pula bila force majeure berakhir.
97
Pasal : I. 13.
PEMBERIAN PENJELASAN (AANWIJZING) :
1. Pemberian penjelasan (aanwijzing) akan diadakan pada :
1. Hari
: Senin
2. Tanggal
: 28 Mei 2009
3. Waktu
4.
Tempat
mereka
yang
tidak
mengikuti/menghadiri
aanwijzing
tidak
: Kamis
2. Tanggal
: 31 Mei 2009
3.
4.
Waktu
Tempat
: Rabu
2. Tanggal
: 10 Juni 2009
3.
4.
Waktu
Tempat
: Selasa
98
2. Tanggal
: 15 Juni 2009
3.
Waktu
4.
Tempat
Pasal : I.15.
SAMPUL SURAT PENAWARAN :
1. Sampul surat penawaran berukuran 25 x 40 cm berwarna putih dan tidak
tembus baca ( Bhs. Jawa nrawang ).
2. Sampul surat penawaran yang sudah terisi Surat penawaran lengkap dengan
lampiran-lampirannya supaya ditutup, (dilem) dan diberi lak 5 (lima) tempat
dan tidak boleh diberi kode cap cincin atau cap perusahaan dan kode lain.
3. Sampul surat penawaran disebelah kiri atas dan disebelah kanan bawah supaya
ditulisi (periksa contoh surat penawaran).
4. Alamat sampul seperti tertulis digambar dibawah harus diketik huruf besar
langsung pada kertas sampulnya (terlampir)
99
Tanggal :
25
Jam
CM
Tempat
:
KEPADA YTH. :
PEMBANGUNAN GEDUNG
1.200
M2
6 LANTAI SELUAS
RUSUNAWA
UNIVERSITAS
40CM
25
CM
40CM
100
Pasal : I. 16.
SAMPUL SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SAH :
Sampul surat penawaran yang tidak sah dan dinyatakan gugur bilamana :
1. Sampul surat penawaran dibuat menyimpang dari atau tidak sesuai dengan
syarat-syarat dalam pasal I. 15.
2. Sampul surat penawaran terdapat nama atau terdapat hasil penawarannya atau
terdapat juga tanda-tanda lain diluar syarat-syarat yang telah ditentukan dalam
Pasal I. 15.
Pasal : I. 17.
PERSYARATAN PENAWARAN :
1. Penawaran yang diminta adalah penawaran yang lengkap menurut gambar,
peraturan-peraturan RKS serta berita acara aanwijzing.
2. Surat penawaran, Surat Pernyataan, daftar RAB, Daftar Harga Satuan Bahan
dan Upah Kerja, Daftar Analisa Pekerjaan dan Daftar Harga Satuan Satuan
Pekerjaan halaman supaya dibuat diatas kertas kop nama perusahaan
(pemborong) yang harus ditanda tangani oleh Direktur Pemborong yang
bersangkutan dan dibawah tanda tangan supaya disebutkan nama terang dan
cap perusahaan.
3. Bilamana surat penawaran tidak ditanda tangani oleh Direktur Pemborong
sendiri, harus dilampiri.
a. Surat Kuasa dari Direktur Pemborong yang bersangkutan dan diberi
meterai Rp. 6000,-b. Foto Copy akte pendiri Badan Hukum
c. Satu exemplar dari statuten
4. Surat penawaran supaya dibuat rangkap 5 (lima) lengkap dengan lampirannya
dan surat penawaran yang asli diberi meterai Rp. 6000,-- dan meterai supaya
diberi tanggal terkena tanda tangan sipenawar serta cap perusahaan.
101
102
103
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
Bagi Peserta yang tidak mendapat pekerjaan, tender garansi dapat diambil
setelah ada pengumuman pemenang lelang.
Pasal : I. 18.
SURAT PENAWARAN YANG TIDAK SYAH :
Surat penawaran yang tidak syah dan dinyatakan gugur bilamana :
104
Pasal : I. 19.
CALON PEMENANG :
1. Apabila harga dalam penawaran telah dianggap wajar dalam batas ketentuan
mengenai harga satuan (harga standard) yang telah ditetapkan serta telah
sesuai dengan ketentuan yang ada, maka panitia menetapkan 3(tiga) peserta
yang telah memasukkan penawaran yang paling menguntungkan negara dalam
arti :
a. Penawaran
harga
yang
ditawarkan
secara
teknis
dapat
dipertanggungjawabkan.
b. Perhitungan harga adalah dapat dipertangungjawabkan.
c. Penawaran tersebut adalah yang terendah diantara penawaran yang
memenuhi syarat seperti tersebut pada nomor a dan b diatas.
105
2. Jika dua peserta atau lebih mengajukan harga penawaran yang sama, maka
panitia memilih peserta menurut pertimbangannya mempunyai kemampuan
dan kecakapan yang terbesar. Jika bahan-bahan untuk menentukan pilihan
tersebut tidak ada maka penilaian dilakukan dengan undian, hal mana harus
dicatat dalam berita acara.
3. Panitia membuat laporan kepada pejabat yang berwenang mengambil
keputusan mengenai penetapan calon pemenang laporan tersebut yang
dianggap perlu sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Pasal : I. 20.
PENGUMUMAN PEMENANG :
1. Penetapan pemenang lelang diputuskan oleh pejabat yang berwenang.
2. Pengumuman pemenang dilakukan oleh panitia secara luas setelah ada
penetapan pemenang pelelangan dari pejabat yang berwenang.
3. Kepada rekaan yang berkeberatan atas penetapan pemenang pelelangan
diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis kepada
atasan dari pejabat yang bersangkutan selambat-lambatnya dalam waktu 4 hari
kerja setelah diterimanya pengumuman penetapan pemenang.
4. Sanggahan hanya dapat diajukan terhadap pelaksanaan prosedur pelelangan,
jawaban terhadap sanggahan diberikan secara tertulis selambat-lambatnya 4
hari kerja setelah diterimanya sanggahan tersebut.
5. Sanggahan tertulis diajukan kepada :
1. Pimpinan Proyek
2. Panitia Pelelangan
Pasal : I. 21.
PELELANGAN ULANG :
Lelang dibatalkan bilamana :
106
Pasal : I. 22.
PEMBERIAN ATAU PELULUSAN PEKERJAAN :
1. Pemimpin proyek akan memberikan pekerjaan kepada pemborong yang
penawarannya pantas, wajar dan menguntungkan negara serta dapat
dipertanggung jawabkan.
2. SPK akan diberikan kepada pemborong yang telah ditunjuk dalam waktu
paling lambat 10 hari kerja setelah pemberitahuan pengumuman penetapan
pemenang pelelangan.
3. Pemborong diperkenankan mulai bekerja setelah ditertibkannya SPK sekaligus
memberikan jaminan pelaksanaan.
Pasal : I. 23.
PELAKSANAAN PEMBORONG :
1. Bilamana akan mulai dilapangan, pihak pemborong supaya memberitahukan
secara tertulis kepada pimpinan proyek / pengelolaan proyek.
2. Untuk melancarkan pekerjaan ini, maka pihak pemborong supaya menetapkan
seorang kepala pelaksanaan yang ahli yang diberi kuasa penuh oleh Direktur
pemborong untuk bertindak atas namanya.
107
3. Kepala pelaksana yang diberi kuasa penuh harus selalu berada ditempat
pekerjaan agar dapat berjalan dengan lancar deduai dengan apa yang
ditugaskan Direksi.
4. Kepala pelaksanaan yang ditempatkan supaya yang berpengalaman dan
pembantu-pembantunya minimal dapat memahami bestek dan mengerti
gambar.
Pasal : I. 24.
ASURANSI :
Pemborong harus mwngansuransikan semua tenaga kerja yang bekerja di proyek
ini ke perum Astek, termasuk tenaga dari Team Teknis, Konsultan Perencanaan
dan Konsultan Pengawas yang namanya tercantum dalam Struktur Organisasi
Proyek ini.
Pasal : I. 25.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN :
Perselisihan akan diselesaikan menurut aturan/ketentuan yang lazim berlaku,
sedangkan tata caranya diatur kemudian dalam kontrak.
Pasal : I. 26.
URAIAN MENGENAI RKS DAN GAMBAR :
1.
2.
3.
Gambar-gambar yang diikut sertakan akan juga merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari RKS ini.
4.
108
6.
7.
Apabila ada perbedaan ukuran dalam gambar yang satu dengan gambar
yang lain, maka Pemberi Tugas dapat menetapkan yang lebih besar
volume/harga kualitas/ukurannya.
109
8.
9.
10.
Pasal : I. 27.
LAIN-LAIN :
1. Hal-hal yang belum tercantum dalam RKS akan dijelaskan didalam
aanwijzing.
2. Surat penawaran / RAB supaya dibuat supaya dibuat seperti contoh terlampir.
3. Bilamana jenis pekerjaan yang telah tercantum didalam contoh daftar RAB
ternyata kurang, maka kekurangan tersebut dapat ditambahkan menurut
posnya masing-masing dengan cara menambah huruf alpabet pada nomor
terakhir dari pos yang bersangkutan, misalnya pos persiapan nomor terakhir 4.
Maka penambahannya tidak nomor 5, tetapi nomor 4a. 4b. 4c. 4d dan
seterusnya.
4. Surat permintaan ijin bangunan dari Pemberi Tugas, sedangkanb pengurusan
dan
pembiayaan
hingga
keluarnya
ijin
tersebut
menjadi
tanggung
110
111
2.
3.
Pasal : II. 02
JAMINAN PELAKSANAAN :
1.
2.
3.
112
Pasal : II. 03
RENCANA KERJA (TIME SCHEDULE) :
1.
2.
3.
Pasal : II. 04
LAPORAN HARIAN DAN MINGGUAN
1. Konsultan Pengawas tiap minggu supaya mengirimkan kepada Bouwheer
dan tindasan kepada yang bersangkutan mengenai maju mundurnya
pekerjaan disertai laporan banyaknya orang- orang yang bekerja setiap
harinya. Laporan kerja harian dan mingguan dibuat oleh Pengawas lapangan
dan diketahui PTP.
2. Penilaian prestasi kerja atas dasar pekerjaan yang sudah diselesaikan tidak
termasuk adanya bahan-bahan ditempat pekerjaan dan tidak atas dasar
besarnya pengeluaran uang.
Pasal : II. 05
PEMBAYARAN :
1.
2.
113
Pasal : II. 06
SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN (KONTRAK)
1.
2.
3.
Surat undangan
2.
3.
4.
5.
6.
SPK ( Gunning )
7.
Surat Penawaran
8.
Daftar RAB
9.
10.
11.
12.
114
13.
14.
15.
16.
17.
Foto copy tender garansi dari Bank Pemerintah atau Bank lain yang
telah disetujui oleh Menteri Keuangan RI, dan yang masih berlaku dua
bulan dari tanggal lelang. Tender Garansi asli diserahkan kepada
Bendaharawan proyek pada saat pelelangan
18.
19.
20.
Daftar Peralatan
21.
22.
23.
Pasal : II. 07
PERMULAAN PEKERJAAN :
1.
2.
3.
115
Pasal : II. 08
PENYERAHAN PEKERJAAN :
1.
Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 140 (Seratus empat puluh) hari
kalender, termasuk hari minggu, besar dan hari raya.
2.
3.
4.
5.
116
Pasal : II. 09
MASA PEMELIHARAAN (ONDERHOUD TERMIJN) :
1. Jangka waktu pemeliharaan adalah selama 180 ( Seratus delapan puluh ) hari
kalender sehabis penyerahan pertama.
2. Bilamana dalam masa pemeliharaan (Onderhoud Termijn) terjadi kerusakankerusakan akibat kurang sempurnanya didalam pelaksanaan atau karena
kurang baik mutu bahan yang dipergunakan kembali, maka pemborong harus
segera memperbaiki dan menyempurnakan kembali setelah pihak pemborong
diperingatkan atau diberitahukan yang pertama kalinya secara tertulis oleh
pemimpin proyek.
Pasal : II. 10
PERPANJANGAN WAKTU PENYERAHAN :
1. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pertama yang diajukan
kepada pemimpin proyek / pengelola proyek harus sudah diterima selambatlambatnya 15 hari sebelum batas waktu penyerahan pertama kalinya berakhir
dan surat tersebut dilampiri :
a. Data-data yang lengkap
b. Time Schedule baru yang cermat
2. Surat permohonan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan tanpa data-data
yang lengkap tidak dipertimbangkan.
3. Permintaan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan yang petama kalinya
dapat diterima oleh Pemimpin Proyek / Pengelola Proyek bilamana :
a. Adanya pekerjaan tambahan atau pengurangan (meer or minder werk)
yang tidak dapat dielakkan lagi setelah atau sebelum kontrak ditanda
tangani oleh kedua belah pihak.
b. Adanya surat perintah tertulis dari pemimpin proyek / pengelola proyek
tentang pekerjaan tambahan.
117
Pasal : II. 11
SANKSI / DENDA (PASAL 49 AV) :
1.
118
Pasal : II. 12
PEKERJAAN TAMBAHAN DAN PENGURANGAN :
1. Untuk pekerjaan tambahan yang diperintahkan secara tertulis oleh Pemimpin
Proyek / Pengelola Proyek, pemborong dapat mengajukan pembayaran
tambahan.
2. Sebelum pekerjaan tambahan dikerjakan, pemborong supaya mengajukan
kepada pemimpin proyek / pengelola proyek, daftar RAB agar pemimpin
proyek / pengelola proyek dapat memperhitungkan apakah pekerjaan
tambahan tersebut dapat dibayar atau tidak.
3. Untuk perhitungan pekerjaan tambahan dan pengurangan menggunakan harga
satuan yang telah dimasukkan dalam penawaran / kontrak.
4. Bilamana harga satuan pekerjaan belum tercantum dalam surat penawaran
yang diajukan, maka akan diselesaikan secara musyawarah.
Pasal : II. 13
DOKUMENTASI :
1. Sebelum pekerjaan dimulai keadaan lapangan atau tempat pekerjaan masih 0%
supaya diadakan pemotretan ditempat-tempat yang dianggap penting menurut
pertimbangan Direksi, dengan ukuran 9 x 14 cm sebanyak 4 (empat) set
berwarna.
2. Setiap permintaan pembayaran termijn (angsuran) dan penyerahan pertama
harus diadakan pemotretan yang menunjukkan prestasi pekerjaan (minimum
dari 5 jurusan) masing-masing menurut pengajuan termijn dengan ukuran
kartu pos 9 x 14 cm sebanyak 3 (tiga) set berwarna. (pembidikan dari titik-titik
tetap), pada penyerahan pertama, pemborong harus mengadakan foto 10 R
sejumlah 5 buah dan sudah di pigura.
119
Pasal : II. 14
PENDAFTARAN GEDUNG PEMERINTAH :
Konsultan
pengawas
diwajibkan
untuk
membantu
pemimpin
proyek
Pasal : II. 15
PENCABUTAN PEKERJAAN :
1. Direksi / Pemimpin proyek berhak membatalkan atau mencabut pekerjaan
dari tangan pemborong, apabila ternyata pihak pemborong telah menyerahkan
seluruh atau sebagian pekerjaan kepada pemborong lain, semata-mata hanya
mencari keuntungan saja dari pekerjaan tersebut.
2. Pada pencabutan pekerjaan, pemborong hanya dapat dibayar :
- Hanya pekerjaan yang telah diselesaikan dan telah diperiksa serta
disetujui oleh pemimpin proyek / pengelola proyek sedangkan hargaharga bahan bangunan yang berada ditempat pekerjaan menjadi resiko
pemborong sendiri.
120
Pasal : II. 16
TANGGUNG JAWAB KONTRAKTOR, CONTOH SURAT PENAWARAN
1. Tanggung jawab Kontraktor :
Pemborong / Kontraktor bertanggung jawab atas bangunan tersebut selama 10
(sepuluh) tahun sesuai dengan pasal 1609 KUH Perdata.
121
: 1 (satu) bendel
Hal
: Penawaran
: ..
Kepada Yth :
PEMBANGUNAN GEDUNG 6 LANTAI SELUAS
1.200 M2 RUSUNAWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTA
SEMARANG
Nama
2.
Jabatan
3.
Alamat
4.
Berkedudukan di
Akan tunduk pada pedoman pelelangan untuk pelaksanaan pekerjaan bangunan- bangunan negara.
1.
Memilih sebagai tempat kedudukan yang tetap pada kantor (tergriffie) dari Pengadilan Negeri di ...
2.
perubahan atau tambahan-tambahan yang tercantum dalam berita acara aanwijzing pada tanggal : .
3.
Memperhitungkan pekerjaan pengurangan atau penambahan yang mungkin ada atas dasar bestek.
4.
5.
Telah menyerahkan surat jaminan penawaran berupa surat jaminan Bank sebesar Rp..( . )
6.
Sanggup dan bersedia melaksanakan, mendatangkan segaka bahan-bahan bangunan dan peralatan yang
diperlukan untuk :
- Pekerjaan
- Lokasi
: Sukoharjo
termasuk
Direktur
122
123
II.
Pekerjaan prasarana.
1. Pekerjaan instalasi listrik lantai 1, 2 dan 3 yang terdiri dari
pekerjaan titik lampu, titik stop kontak dan lampu-lampunya juga
termasuk panel indik dan sub panel, serta stop kontak daya pada
semua ruang kuliah.
2. Instalasi air bersih dan kotor lantai 1, 2 dan 3 termasuk juga
instalasi air bersih untuk halaman.
3. Pembuatan / pemasangan tanki fiberglas diatas lavatory lantai 2
dan 3.
4. Pembuatan saluran / riool unutk air hujan.
5. Pengurusan ijin bangunan.
6. Pengadaan dan pemasangan pompa air listrik.
7. Penyambungan air bersih.
8. Pembuatan rabat.
9. Pekerjaan petir sampai disetujui oleh instalasi yang berwenang.
10. Lain-lain sesuai dokumen leleang.
124
125
126
6. Papan nama proyek dibuat dari rangka kayu kalimantan jenis kruing dan
papan nama dari seng BJLS 30 sebanyak 1 (satu) buah ukuran 90x1,80 cm dan
redaksinya akan ditentukan kemudian.
7. Dibawah papan nama proyek sejarak 15 cm dipasang board ukuran 40 cm
x 40 cm sepanjang papan nama proyek bertuliskan :
Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Unimus
Semarang
pekerja dan
127
jenuh hingga mencapai permukaan yang diinginkan dan sesuai gambar untuk
itu.
4. Diatas urugan pasir tersebut untuk pondasi lajur / pondasi bukan struktur
dipasang aanstamping batu belah setebal 20 cm atau sesuai dengan gambar.
5. Pondasi bukan struktur menggunakan batu kali dan menggunakan adukan
campuran 1Pc : 3Kp : 10Ps adukan harus membungkus batu kali sedemikian
rupa sehingga tidak ada bagian yang keropos.
6. Sebelum pondasi struktur dan pondasi bukan struktur dipasang lebih dahulu
dibuat profil-profil pondasi dari kayu Kalimantan setinggi patok galian yang
bentuk dan ukurannya sesuai gambar potongan pondasi.
7. Bahan untuk pondasi bukan struktur digunakan batu yang baik tidak keropos
dan memenuhi syarat-syarat untuk itu sesuai dengan persetujuan Direksi. Pada
pertemuan antar pondasi, kolom dan sloof, harus disediakan stek-stek tulangan
yang tertanam baik pada pondasi sedalam 20 cm, dengan diameter dan jumlah
besi sesuai dengan tulangan beton tersebut. Untuk kolom struktur yang di
teruskan dengan pemasngan batu bata, harus ada stek-stek besi untuk penguat
pemasangan batu bata tersebut. Untuk satu dan lain hal disesuaikan dengan
keadaan.
8. Pengerjaan konstruksinya harus memperhatikan syarat-syarat yang berlaku.
128
129
130
7. Kekentalan dari beton harus sesuai dengan pengujian slump dengan kerucut
terpancung atau sesuai dengan yang disyaratkan PBI tahun 1971.
8. Selama pelaksanaan pengecoran beton, pemborong harus membuat kubus
beton 15 x 51 x 51 cm yang diambil dari bahan yang sedang dalam
pengecoran, untuk diperiksakan kelabotatorium pemeriksaan beton dengan
jumlah test kubus beton sesuai dengan yang disyaratkan pada PBI 1971.
Pasir alam yaitu pasir yang disediakan oleh kontraktor dari sungai atau
sumber lainnya yang disetujui oleh direksi / konsultan perencana. Pasir
yang akan dipakai harus bersih dan bebas dari tanah liat, karang dan alkali,
jumlah bahan yang merugikan tersebut tidak boleh lebih dari 5 %. Pasir
yang akan dipakai hendaknya mempunyai gradasi yang baik sesuai yang
disyaratkan dalam PBI 1971 dalam hal ini digunaka pasir yang memenuhi
syarat untuk pekerjaan beton.
131
padat, awet dan tidak berpori. Agregat kasar harus mempunyai gradasi yang
baik, jika disaring dengan saringan standart harus dengan NI, untuk beton PBI
1971 ukuran maksimal agregat kasar tidak yang ditetapkan Direksi.
Menyimpang dari ketentuan diatas, bahan yang boleh dipasang minimal :
-
Split beton dari local pecahan tangan dan disetujui konsultan pengawas.
4. Air kerja.
Air yang dipakai untuk pekerjaan ini harus bersih bebas dari lumpur, minyak,
asam, garam, bahan - bahan organik ataupun kotoran lain yang dapat merusak
air sumur dapat dipergunakan.
5. Baja tulangan
Kecuali dengan ketentuan lain dalam gambar, digunakan besi beton jenis U.24
jenis u.24 untuk tulangan diameter lebih kecil atau sama denga 12 mm dan
u.32 untuk diameter lebih besar atau sama dengan 13 untuk mendapatkan
jaminan akan kualitas yang diminta, maka perlu adanya sertifikat dari pabrik.
Semua baja tulangan yang dipakai yang dipakai harus dalam keadaan baru.
Mutu baja harus sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam gambar detail dan
sesuai standart Indonesia NI.2 PBI tahun 1971 dan mendapat persetujuan
direksi. Sebelum baja-baja tulangan didatangkan ke site, kontraktor harus
menyerahkan terlebih dahulu contoh yang dimaksud dan Direksi dapat
mengafkirkan besi-besi tersebut, segala kerugian menjadi tanggung jawab
kontraktor.
Sebelum dipasang baja tulangan harus bersih dari serpi, karat, minyak, gemuk
yang dapat mengurangi daya lekatnya. Besi beton harus dipasang dengan teliti
sesuai gambar. Besi beton harus diikat pada tempatnya dengan menggunakan
kawat pengikat, lem-klem yang khusus diganjal dengan balok-balok/tahu-tahu
beton.
6. Penyimpanan.
a. Pengiriman dan penyimpanan bahan-bahan pada umumnya harus
sesuai dengan waktu dan urutan pelaksanaan.
132
133
134
135
Pasangan dinding bata 1Pc : 3Kp : 10Ps diplester dengan aduk campuran
1Pc : 3Kp : 10Ps.
Pasangan dinding bata 1Pc : 3Ps diplester dengan campuran 1Pc : 3Ps.
Tebal plesteran tidak boleh kurang dari 1 cm dan lebih dari 2 cm, kecuali
ditentukan lain.
136
menggunakan sisitim klos yang dibuat dari reng ukuran 2 x 3 cm dan dipaku,
seluruh rangka digantungkan dengan baik pada plat beton dan kap dengan
menggunakan besi beton dengan diperkuat rangka pokok 6/12 setiap jarak 3m
dan ditambah regel ukuran 5/7 cm tiap unit plafond ukuran 100 x 100 cm dan
rangka pembagi ukuran 4/6 cm.
3. Pola pemasangan plafond terpasang bidang permukaan harus rata, lurus dan
tidak ada bagian yang bergelombang. Pada pertemuan garis yang terbentuk
merupakan satu kesinambungan.
137
138
139
8. Ukuran kayu yang tertera pada gambar ialah ukuran jadi setelah digergaji dan
diserut, apabila ada ukuran yang tertera pada gambar atau sukar diperoleh
dipasaran, pemborong diwajibkan membicarakan dengan direksi aatau
pimpinan proyek.
Pasal : III . 23
PEKERJAAN KUNCI DAN PENGGANTUNG :
1. Untuk penggunaan ruh pintu-pintu sesuai gambar dengan petunjuk Direksi,
digunakan kunci tanam merk Tesa sekualitas dan disetujui Direksi.
2. Untuk seluruh pekerjaan daun pintu digunakan engsel nylon 4" (tebal plat 1,8
mm) 3 buah untuk setiap daun pintu, pemasangannya dengan menggunakan
skrup kembang dengan warna yang sama dengan engsel.
3. Untuk daun pintu double dipasang espagnolete / grendel tanam masing-masing
satu unit dengan merk dan bentuk sesuai petunjuk Direksi.
4. Kait angin dipakai type dengan ulir yang dapat dipakai / difungsikan sebagai
pengunci.
5. Grendel jendela dipakai type penutup pengunci langsung.
140
supaya
melaporkan
kepada
Direksi
Lapangan
untuk
141
f. Jenis cat exterior setaraf Dana Paint weather shield, dan interior seteraf
Vinil Acrilic Emulsion.
2. Pekerjaan cat besi :
a. Yang termasuk dalam pekerjaan cat besi ialah seluruh pekerjaan besi, cat
yang digunakan adalah sekualitas Dana Paint warna ditentukan oleh
Direksi.
b. Sebelum dilakukan pengecatan bidang permukaan yang akan dicat menie,
besi diamplas terlebih dahulu hingga bersih, diplamour dan diamplas
kembali sampai rata dan halus baru ditutup dengan cat penutup paling
tidak 3 kuas. Pengecatan dikerjakan dengan prinsip didapat hasil yang
baik dan memuaskan.
3. Pekerjaan cat menie besi :
Termasuk dalam pekerjaan cat menie besi adalah semua besi angkur / duk,
besi pipa talang rangka kuda-kuda dan seluruh pekerjaan besi yang akan
ditanamkan dalam pasangan / betonan dinding. Menie besi yang digunakan
merk sekualitas Dana Paint, atau merk lain yang disetujui Direksi.
4. Pekerjaan Teak Oil :
a. Termasuk dalam pekerjaan Teak Oil adalah seluruh permukaan pekerjaan
teakwood yang terlihat.
b. Sebelum diberi Teak Oil seluruh permukaan teakwood terlebih dahulu
harus dibersihkan.
c. Teak Oil dikerjakan dengan prinsip didapat hasil yang baik dan
memuaskan minimum 3 kuas, Teak Oil yang digunakan setaraf Dana
Paint / ICI dan disetujui Direksi.
142
dan armature lampu dan pengurusan pemeriksaan baik dari PLN dan termasuk
juga penambahan / penyambungan daya listrik dari PLN.
2. Pelaksana pekerjaan listrik ialah badan usaha yang terdaftar sebagai instalatur
pada PLN Distribusi setempat yang memiliki ijin instalatur golongan yang
sesuai dari PLN.
3. Pelaksanaan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang disebutkan dalam
VDE / DIN dan Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) yang dikeluarkan
PLN.
4. Penilaian baik terhadap hasil pekerjaan ditentukan oleh hasil pemeriksaan baik
dari PLN dan hasil pemeriksaan dari Direksi Lapangan.
5. Pemborong diwajibkan menyediakan gambar-gambar kerja (shop drawing)
dan gambar hasil akhir pemasangan / gambar revisi dengan standard PLN
yang berlaku dan dimintakan persetujuan pada PLN setelah terlebih dahulu
disetujui oleh Direksi Lapangan.
6. Untuk instalasi titik lampu dan stop kontak digunakan kabel jenis dan ukuran
sesuai gambar bestek, merk kabel supreme / setaraf dan dimasukkan dalam
konduit pipa pralon yang memenuhi standard PLN, dengan ukuran-ukuran
sesuai dengan kebutuhan kabel.
7. Konduit / pipa pralon pada arah vertikal tertanam dengan baik pada dinding.
8. Semua sambungan dan pencabangan dilakukan dengan T-doos dan dora doos,
serta ditutup dengan isolasi dan lem T-doos dan dora doos, ditutup dengan
kuat dan rapi.
9. Stop kontak dan sakelar yang digunakan harus sudah disetujui Direksi dan
dipasang pada ketinggian 1,50 m dari permukaan ubin untuk schakelar dan
untuk stop kontak.
10. Semua stop kontak dilengkapi dengan kawat arde, pengkawatan arde untuk
stop kontak dilakukan untuk setiap group pasangan dengan ukuran minimal
1,50 m dan memenuhi persyaratan, arde pada panel utama ditanam kurang
lebih 6 m dengan menggunakan pipa besi galvanis diameter 2" serta dengan
143
kawat BC. 16 dan dilengkapi dengan bak kontrol serta harus memenuhi syaratsyarat yang berlaku.
11. Untuk panel listrik digunakan komponen-komponen merk siemens dengan
kelengkapan daun pintu yang dapat dikunci dengan baik, terletak pada jarak
yang cukup aman dari bahaya banjir atau air lainnya.
12. Instalasi listrik direncanakan dengan tegangan 220 volt, 3 phase.
13. Bahan-bahan peralatan sesuai standard PUIL yang berlaku.
14. Penyambungan / penyalaan listrik PLN sebesar sesuai gambar single line
diagram.
144
b. Armature lampu baret dipasang dengan baik sehingga melekat dengan kuat
dan baik pada rangka plafond dan mudah dalam pemeliharaan.
c. Lampu down light bulat / persegi sesuai Artolite, Crystolite, Suwi Lamp,
dll.
Pasal : III . 28
PEKERJAAN INSTALASI AIR SALURAN PEMBUANGAN DLL :
1. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah pemasangan saluran pipa-pipa kotor
dengan komponen-komponen sambungannya.
2. Pipa air yang digunakan ialah pipa PVC kelas AW kualitas baik setara
RUCIKA / WAVIN dan disetujui Direksi, dengan pemasangan sesuai dengan
gambar untuk itu.
145
146
4. Untuk saluran air dari lavatory digunakan pipa PVC Rucika dengan konstruksi
dan pelaksanaan sesuai dengan sistim yang lazim digunakan untuk pekerjaan
tersebut.
5. Termasuk dalam pekerjaan ini ialah :
a. Pengadaan dan pemasangan saluran bawah emperan dengan konstruksi
dan pelaksanaan sesuai gambar.
b. Riool-riool dibuat pada sekeliling bangunan dengan bentuk dan
pelaksanaan sesuai gambar.
147
148
CV. DLIMA
Subadi,Spd
149
Perpustakaan Unika
BAB V
RENCANA ANGGARAN BIAYA
Terdiri dari :
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Tabel 5.5
Rekapitulasi
Tabel 5.6
Kurva S
156
Perpustakaan Unika
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Beberapa hal yang dapat disimpulkan adalah :
1. Gedung bangunan umum bertingkat 6 dalam Tugas Akhir ini difungsikan
sebagai tempat tinggal, atau tergolong bangunan umum. Perencanaannya
dan tata acara perhitungan disesuaikan fungsi bangunan.
2. Gedung ini terdiri dari struktur beton bertulang, plat, balok, kolom, dan
tangga, serta pondasi bor pile
3. Faktor gempa diimplementasikan dalam perencanaan gedung sesuai
dengan SNI Gempa - 1726 2003
4. Analisis struktur mempergunakan program bantu SAP 2000 versi 11.0,
yang memberikan kemmudahan merencanakan elemen struktur beton
bertulang.
5. Pemilihan pondasi bor pile didasarkan pada data tanah, kemudahan
pekerjaan, dan faktor ekonomis, pondasi menggunakan pondasi bore pile
yang mencapai kedalaman 13 m.
6. Anggaran biaya gedung disusun hanya untuk mengetahui nilai bangunan
berdasarkan standar harga Dinas Pekerjaan Umum Semarang, dan
dipergunakan untuk merencanakan Time Scedule
158
Perpustakaan Unika
6.2 Saran
1. Bentuk bangunan yang simetris sangat cocok dengan persyaratn bangunan
tahan gempa, tetapi jarang diterapkan dalam perencanaan.
2. Perhitungan dengan program bantu lainnya sebaiknya dilakukan untuk
mendapatkan pembanding, yang memungkinkan pencapaian pengurangan
biaya.
3. Perencanaan dengan rangkan atap yang lebih ringan diaplikasikan dalam
analisis struktur untuk mendapatkan dimensi rangka struktur yang lebih
kecil, berkaitan dengan rumusan gaya gempa yang bekerja.
4. Pemakaian dinding partisi atau elemen finishing interior gedung yang
lebih ringan perlu dikaji, agar bangunan lebih ringan.
5. Perhitungan anggaran biaya dengan standar lain dapat direncanakan juga
untuk membandingkan nilai bangunan.
158
Perpustakaan Unika
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
159