Anda di halaman 1dari 3

Nama : HILYATUL AULIYA

NIM : K211 12 261

1. Masalah hari ini datang dari solusi yang lalu.


Contohnya:
Di sebuah organisasi X, terdapat kewajiban untuk membayar iuran setiap bulannya.
Namun, sering timbul keterlambatan membayar iuran karena bendahara yang kurang
aktif menagih iuran anggota. Akibatnya, bendahara memberikan sanksi berupa
denda jika anggota tidak membayar pada waktu yang telah ditentukan. Pemberian
sanksi berupa denda dalam memenuhi kewajiban membayar iuran organisasi bukan
solusi yang tepat bagi beberapa anggota. Hal yang terjadi, bukannya iuran anggota
lunas namun makin banyak yang menunggak membayar tepat waktu dengan alasan
mereka masing-masing.
2. Semakin keras anda menekan, semakin keras sistem menekan anda.
Contohnya:
Kebiasaan disiplin di Indonesia begitu buruk dibandingkan negara-negara tetangga
seperti Malaysia ataupun Singapura. Suatu pimpinan organisasi memberitahu
kepada seluruh bawahannya untuk datang tepat waktu pada kegiatan seminar.
Pimpinan tersebut berkata, kalian harus datang tepat waktu, memakai pakaian yang
rapih dan sopan. Sementara beberapa bawahannya memiliki jarak rumah yang
cukup jauh dari lokasi seminar tersebut. Sebut saja inisial X. X memiliki rumah yang
jauh dan tidak suka dengan kebiasaan pimpinannya yang suka marah-marah.
Akibatnya, X tidak datang tepat waktu pada seminar tersebut dan beberapa rapatrapat penting yang diadakan oleh pimpinannya tersebut.
3. Sistem membaik sebelum memburuk.
Contohnya:
Penyelesaian masalah seperti kasus pada nomor 1 akan membaik hanya sementara.
Hal ini disebabkan karena dalam menyelesaikan masalah, bukan sistem yang
diperbaiki melainkan hanya memberikan solusi yang berdampak dalam jangka waktu
pendek. Jika itu yang terjadi maka akan memperparah masalah tersebut.
4. Penyelesaian yang mudah biasanya memunculkan masalah kembali.
Contohnya:
Masih berhubungan dengan kasus nomor 1. Bendahara tidak memikirkan efek
jangka panjang dari pemberian sanksi berupa denda. Memberikan denda dengan
membayar lebih malah akan makin mempersulit anggota untuk membayar iuran.
Mahasiswa merasa itu menjadi beban. Jadi jika hal itu terjadi, bukannya iuran
terbayarkan, malah membuat anggota menjadi semakin tidak ingin membayar iuran
tersebut.
5. Obatnya lebih buruk dari penyakitnya.
Contohnya:
Dalam suatu kegiatan seminar, terdapat suatu kekacauan di antara para panitia.
Mereka kesulitan menambah jumlah peserta seminarnya. Hingga akhirnya ada
panitia yang memutuskan mengambil beberapa warga yang sedang berolahraga di
sekitar lokasi seminar. Akhirnya, beberapa panitia melakukan hal yang sama. Saat
itu, kondisi ruangan seminar memang penuh. Namun, tidak lama kemudian, satu per
satu peserta seminar pergi meninggalkan ruangan seminar hingga peserta
berkurang hampir lebih dari setengah, sementara jadwal seminar belum selesai.
Akibatnya, pada puncak acara yakni pada akhir acara, peserta sudah berkurang.
Dalam hal ini, sikap panitia tadi tidak memberikan penyelesaian yang tepat. Karena

Nama : HILYATUL AULIYA


NIM : K211 12 261
peserta yang mereka panggil bukan peserta yang membutuhkan materi seminar
seperti yang dilaksanakan, akibatnya peserta merasa jenuh dan memilih
meniggalkan ruangan seminar.
6. Lebih cepat berarti lebih lambat.
Contohnya:
Seorang mahasiswa X senang mengerjakan tugas-tugasnya dengan cara copy paste
dari jurnal maupun blog seseorang karena dia merasa ini akan membuat tugasnya
cepat terselesaikan dan dia mengumpulkan tugasnya lebih cepat dibandingkan
dengan teman-temannya. Tapi pada suatu hari, ia mendapat tugas berupa suatu
penelitian dan pengamatan yang baru dan belum banyak orang melakukannya atau
sebuah tugas inovasi. Dia kewalahan mengerjakan tugas tersebut, akhirnya dia
selalu mengumpulkan tugas belakangan. Hal yang dilakukan mahasiswa tersebut
memang baik dalam mengumpulkan tugas tidak pada waktu deadlinenya, namun
sikapnya yang cepat dan praktis mendapatkan jawaban tersebut tidak meningkatkan
daya berpikirnya karena mengambil hasil pemikiran dari tugas orang lain. Pada saat
sistem dosennya berubah, akhirnya dia menjadi sangat lambat dalam
mengumpulkan tugas.
7. Sebab dan akibat tidak berhubungan langsung dalam artian waktu dan ruang.
Contohnya:
Pada libur Ramadhan yang lalu selama sebulan, sebuah keluarga X berlibur ke desa
untuk melaksanakan Puasa Ramadhan dan Lebaran di kampung halamannya.
Keluarga ini berangkat meninggalkan rumah dengan kondisi seperti biasanya.
Setelah lebaran berlalu, keluarga ini kembali ke kota. Saat sang Bapak ingin
menonton tv, dia menemukan kondisi layar tv yang buruk. Dia lalu menanyakan
kepada anaknya yang terakhir kali menonton tv sebelum mereka berangkat menuju
desa. Dia menyalahkan anaknya yang terakhirnya kali menonton tv dengan alasan
yang bermacam-macam. Hal ini tentu salah, penyebab layar tv yang jelek pada saat
Bapak memulai menyalakannya, bukan karena anaknya yang terakhir menonton tv.
Penyebabnya bisa saja karena kondisi angin kencang yang ternyata menyebabkan
antena tv bergerak, kondisi tv atau antena yang sudah lama. Namun sang Bapak
tidak memikirkan semua kemungkinan penyebab itu. Padahal ia tahu kalau mereka
sudah meninggalkan rumahnya selama sebulan lebih. Jadi sangat banyak penyebab
yanng bisa terjadi.
8. Perubahan kecil bisa mendapatkan hasil besar, tetapi wilayah dengan daya
ungkit terbesar paling sering terlupakan.
Contohnya:
Tidak ada profesi yang buruk di dunia ini jika dipandang dari segala aspek dan sisi.
Misalnya saja seorang ibu yang tiap paginya berkeliling dari rumah ke rumah untuk
mengambil sampah-sampah rumah tangga. Profesi ini jangan dianggap sepele.
Bayangkan jika rumah-rumah di perkotaan yang dihuni oleh orang-orang yang serba
sibuk dari pagi hingga petang, mereka tidak sempat melirik ke tempat sampahnya di
dapur dan tidak ada ibu-ibu yang mau mengambil sampah-sampah mereka. Betapa
sampah-sampah rumah tangga itu bertumpuk menjadikan rumah menimbulkan bau
yang tidak diinginkan. Karena tidak semua sampah diambil oleh mobil pengangkut
sampah secara bersamaan dan bisa masuk ke seluruh pelosok rumah-rumah warga.
Jadi, ibu yang bersedia mengambil sampah itu jangan diremehkan, karena ternyata
ini memberikan dampak yang besar bagi sebagian besar keluarga yang memiliki
rutinitas yang padat setiap harinya.

Nama : HILYATUL AULIYA


NIM : K211 12 261

9.

Anda bisa memakan kue dan memakannya, tetapi tidak sekaligus.


Contohnya:
Misalnya, seorang mahasiswa mendapat jabatan di beberapa organisasi. Menurut
saya, ini merupakan perkara sulit terlebih lagi jika jabatan ini di bagian ketua. Sangat
susah membagi diri menjadi seorang ketua di dua organisasi. Akibatnya, salah satu
dari organisasi tersebut ada yang kurang berjalan.
10. Membelah gajah besar tidak menghasilkan gajah kecil.
Contohnya:
Misalnya: Dalam sebuah diskusi terdapat beberapa topik besar yang harus
ditemukan penyelesaiannya. Peserta diskusi terbilang cukup banyak. Hingga
akhirnya pimpinan sidang memutuskan untuk membagi-bagi topik tersebut dan
membentuk forum-forum kecil. Setelah ditemukan beberapa penyelesaian, diskusi
besar kembali dimulai. Salah satu forum yang sudah menyebutkan penyelesaiannya
diprotes oleh forum lain. Ternyata, semua forum kecil memiliki kondisi yang sama.
Akhirnya, forum diskusi kecil dibubarkan dan mereka kembali mengadakan diskusi
besar.
Hal yang terjadi jika masalah bersama dibicarakan oleh sebagian kecil orang saja
tidak akan terselesaikan.
11. There is no blame (tidak menyalahkan).
Contohnya:
Ayah, ibu, adik, dan kakak adalah salah satu jenis organisasi kecil yang disebut
keluarga. Suatu ketika adik yang berusia 6 tahun mengendap menuju dapur mencaricari makanan ringan, namun tidak berhasil menemukannya. Akhirnya adik ini
membuka kulkas dan menemukan sebuah keju lalu dimakannya. Hal ini tidak
diketahui oleh seluruh anggota keluarga lain. Padahal di rumah, ada kakaknya yang
menemani. Sepulang kerja, ibu menuju dapur dan menemukan keju berserakan di
lantai. Ibu memarahi sang kakak. Padahal makanan ringan yang dicari adik, ibu yang
menyimpan. Sang kakak mulai menangis. Akhirnya setiba dari kantor, ayah juga
memarahi ibu, sebab dialah yang menyimpan makanan ringan tersebut, karena adik
tidak menemukannya, adik mencari yang lain yang bisa dimakan. Tapi, ibu juga
memarahi kakak karena kakak tidak mengawasi adik sewaktu di rumah.

Anda mungkin juga menyukai