Anda di halaman 1dari 12

ILIMAC

marI LatIhan Mengatur wAktu dengan Cakap

Tak jauh beda dari biasanya, di tengah hari di musim


penghujan ini, langit tampak mendung, walaupun saat ini
seharusnya merupakan ‘jam operasional’ dari benda
panas yang merupakan pusat dari alam semesta menurut
teori heliosentris, siapa lagi kalau bukan matahari. Yah,
walaupun saat pertama kali dikemukakan lebih dari 5
abad yang lalu menerima penolakan yang hampir
absolut, pada akhirnya teori inilah yang menjadi batu
pijakan bagi umat manusia untuk menjelajahi planet dan
benda langit lainnya. Meskipun begitu, sampai sekarang
masih saja ada banyak orang yang menganggap foto
tersebut merupakan hasil rekayasa Computer Generated
Image atau yang biasa dikenal dengan CGI.

Di sisi lain, alhamdulillahnya aku dan keluarga masih


memiliki rumah yang layak sehingga kami tidak perlu
khawatir akan kebasahan ketika hujan ataupun teriknya
sinar matahari di musim kemarau kelak 2 triwulan lagi.
Lebih lanjut, alhamdulillah pula aku juga tidak perlu risau
tentang bayaran bulanan sekolah karena dapat ditutupi
dari tunjangan pendidikan dari para komite Beasiswa
Ilimac. Terima kasih banyak kakak-kakak komite
Beasiswa Ilimac ….

Lebih dari itu, aku juga mendapatkan kelas gratis setiap


minggu. Pilihan kelasnya juga bermacam-macam, antara
lain, Fisika, bahasa Inggris, sampai bahasa Prancis pun
juga ada. Pengajarnya siapa? Wah jangan ditanyakan lagi
itu mah! Para pengajarnya sangat professional,
berkompeten, dan tentunya sangat seru serta kreatif.

Contohnya ada Kak Grace Dina, pengajar kelas bahasa


Perancis sekaligus koordinator kelas online. Kak Grace
ini adalah salah satu orang yang terpilih untuk mengikuti
exchange program untuk tinggal di New Orleans, Prancis,
selama 2 tahun. Beliau juga merupakan lulusan jurusan
Sastra Perancis di Universitas Padjadjaran dan memiliki
pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun. Dari sisi public
speaking, Kak Grace juga sempat menjadi salah satu

2
reporter dari TVRI loh! Sekarang, beliau tinggal di
Dresden, Jerman, menemani suaminya yang merupakan
founder dari beasiswa Ilimac sekaligus mengajar privat.

Nah, siang ini, Aku sedang mengikuti kelas Matematika


SMA yang diajarkan langsung oleh suami dari Kak
Grace, Kak Wildan Abdussalam. Kak Wildan ini sudah
memiliki gelar PhD sejak tahun 2017 dari Technische
Universität Dresden di umur kurang lebih 32 tahun loh!
Bahkan, kuliah Kak Wildan dan biaya hidupnya
ditanggung oleh Beasiswa Marie Curie.

Sudah jam 14.00 WIB nih, terpaksa kelas Matematika


SMA harus segera disudahi, karena Kak Wildan sendiri
juga merupakan salah satu pengajar di universitas
almamaternya dahulu, Universitas Padjadjaran.

“Jadi intinya Teorema Al-Khawarizmi ini memiliki 6


lemma. Apakah ada yang bisa mengulanginya lagi,”

“Insya Allah saya bisa, Kak,” sahutku dengan pede.

“Oke, silahkan Billy,” Kak Wildan pun mempersilakan


saya untuk menjawab.

3
“Setangkap saya dari penjelasan Kakak, 6 lemma nya
adalah sebagai berikut kak:

1. Kuadrat sama dengan angka.

2. Kuadrat sama dengan akar kuadrat.

3. Akar kuadrat sama dengan angka.

4. Kuadrat dikombinasikan dengan akar kuadrat


sama dengan angka.

5. Kuadrat dikombinasikan dengan angka sama


dengan akar kuadrat.

6. Serta yang terakhir, angka dikombinasikan


dengan akar kuadrat sama dengan kuadrat.

Mohon maaf bahasanya kurang formal Kak.”

“Gak apa Billy, sudah bagus kok. Baiklah, sampai sini


apakah ada pertanyaan?”

Ruangan virtual dari zoom meeting pun menjadi


lengang. Tampaknya tidak ada satupun dari kami yang
berniat untuk bertanya. Apakah kami tidak
memperhatikan? Tentu saja memperhatikan, bahkan
kamera zoom kami semuanya menyala kok!

4
“Sip, karena tidak ada inquiry, kita sudahi saja pertemuan
hari ini. Marilah kita megucapkan Hamdalah!
Alhamdulillahirabbil ‘alamin.”

“Alhamdullillahirabbil ’alamin”

“Alhamdullillahirabbil ’alamin”

“Alhamdullillahirabbil ’alamin”

“Sekian dari Kakak, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi


Wabarakatuh.”

“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”

“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”

“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.”

“Terima kasih Kak Wildan.”

“Terima kasih banyak Kak.”

“Thank you Kak Wildan.”

Yah, itulah cuplikan kecil dari percakapan kami di kelas


online melalui zoom meeting. Walaupun tidak bertemu
secara langsung, tetap saja ini merupakan hal yang seru

5
bagiku. Selain karena mata pelajaran ini merupakan
kesukaanku, kelasnya sangat fun kok!

Selepas kelas selesai, Aku pun langsung mengerjakan


pekerjaan rumah yang diberikan. Ya, betul sekali, Aku
sangat menghindari procrastination karena “kandungan
kerugiannya yang sangat melimpah”.

Salah satu kerugiannya yang paling terkenal adalah


membuat stress. Lah, kok bisa membuat stress?
Mungkin pada awalnya kita merasa tenang dan santai,
sambal berkata dalam hati,

“Ah, masih lama nih deadline nya. Nanti aja mengerjakan


tugasnya. Toh, gurunya juga baik kok.”

Namun, seiring waktu berjalan, ketika kita terus


melakukan procrastination, tugas kita pun akan semakin
menumpuk, padahal deadline tugas tidak bisa diundur.

Hingga pada akhirnya tugas-tugas tersebut sudah


menggunung, menuntut untuk diselesaikan. Inilah yang
akan membuat diri kita stress. Lebih lanjut, biasanya
ketika sudah berada di posisi ini, seseorang akan
melakukan segala cara untuk menyelesaikan masalah ini.

6
Situasi ini sudah sangat berbahaya. Akhirnya, dia pun
melakukan cara-cara yang tidak baik. Awalnya mungkin
merasa bersalah. Namun, lama-kelamaan, rasa gelisah itu
semakin menipis sehingga dia pun ‘kecanduan’
melakukan hal yang tidak baik tersebut.

Sungguh, procrastination benar-benar berbahaya.

Di sisilain, kenapa sih kita harus mengerjakan PR? Apa


pentingnya mengerjakan PR?

Mungkin pertanyaan itu beberapa kali sempat terlintas di


pikiranmu, begitu pula denganku.

Kalau dariku sendiri, setiap berpikiran seperti itu, Aku


langsung bergumam pada diriku sendiri,

“PR itu penting banget Billy. Dengan mengerjakan PR,


kamu bisa mengukur dirimu sendiri, sebenarnya kamu
sudah paham atau belum sih? Apalagi, kalau kamu
mengerjakannya persis setelah kelas selesai, saat
memorimu masih “hangat-hangatnya”, Billy.”

Biasanya PR dari Kak Wildan bisa berupa coding,


membuktikan rumus, dan menerapkannya ke dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi, tidak heran ketika PR pada

7
siang itu adalah coding menyelesaikan persamaan kuadrat
dengan 6 lemma yang telah disebutkan sebelumnya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, Alhamdulillah Aku


dapat bebas memilih untuk mengikuti kelas apa saja,
gratis tanpa tes, setiap minggunya. Namun,
konsekusensinya adalah Aku diharuskan untuk aktif
mengikuti kelas dan mengumpulkan PR tepat waktu.
Dari 8 kelas yang ada, Aku pun mengambil 4 kelas
selama 6 bulan, periode Februari – Juli. Kelas yang saya
ikuti adalah sebagai berikut:

1. Kelas Matematika SMA.

2. Kelas bahasa Inggris.

3. Kelas bahasa Jepang.

4. Kelas bahasa Jerman.

Bayangkan 4 kelas tersebut memberikan minimal 1 PR


tiap minggu yang harus dikumpulkan minggu depannya.,
ditambah tugas dari sekolah dan organisasi.

Oleh karena itu, dari kegiatan kelas daring yang diadakan


oleh kakak-kakak komite Beasiswa Ilimac ini, Aku

8
mendapatkan pelajaran berharga tentang betapa
pentingnya waktu, selain tentunya materi yang ada pada
masing-masing kelas yang sangat bermanfaat dan
applicable in a daily basis.

Untuk menutup tutorial ini, izinkan Aku untuk share 5


tips untuk mengatur waktu. Tips-tips ini Aku dapatkan
dari kakak-kakak mentorku dalam program Kakak Asuh
dalam beasiswa Ilimac.

For your information, kakak asuhku adalah Kak Hasbuna


Kamila dan Kak Muhammad Fatahillah.

Kak Mila sendiri beberapa waktu lalu baru


menyelesaikan program PhD nya di German Aerospace
Center (DLR) bulan Juli silam. Bahkan, sama seperti
Kakaknya, Beliau juga menyelesaikan kuliah S3 nya full
scholarship dengan beasiswa DAAD. Tidak beda jauh,
Kak Fatah terakhir sedang mempersiapkan sidang akhir
dari program S3 nya di Jerman pula.

Tanpa berlama-lama lagi, selain jangan melakukan


prokrastinasi seperti yang ditulis sebelumnya, berikut 3
tips yang diberikan oleh 2 kakak-kakak hebat tersebut:

9
1. Selalu Nomor Satukan Ibadah

Sesibuk apapun kita, se-struggle apapun kondisi


kita, sebesar apapun masalah kita, ibadah wajib
terletak dalam first things to do.

Mungkin sekilas, ibadah itu terlihat buang-buang


waktu, ataupun menyela keseruan yang sedang
kita lakukan.

Hal tersebut SALAH BESAR. Sebenarnya, saat


kamu sedang beribadah, Tuhan sedang
mempersiapkan banyak kejutan untuk kita yang
akan datang dari arah yang tidak disangka-
sangka. Jadi, buanglah jauh-jauh thought itu.

2. Tentukan Skala Prioritas

Sering kali dalam satu hari, kita mendapatkan


banyak tugas, baik itu dari sekolah, organisasi,
ataupun dari kelas online Beasiswa Ilimac.

Pastinya kita tidak boleh panik dalam


menghadapi situasi ini. Pertama-tama, kita harus
scamming terlebih dahulu terkait durasi, materi,
lingkup, dan tingkat kesusahan tugas tersebut.

10
Dari sini, tentunya kita tidak bisa menentukan
tugas mana yang harus diselesaikan terlebih
dahulu dan yang mana yang dapat dikerjakan
setelah tugas prioritas.

Dengan begitu, waktu yang digunakan akan lebih


tertata, efektif dan efisien.

3. Siap Mental Menolak Hal Tidak Penting

Ketika kita mempunyai banyak relasi, teman


yang kita punya pastinya bervariasi, terutama
dalam hal semangat dan minat belajar.

Beberapa dari mereka terkadang akan mengajak


kita untuk melakukan hal yang mereka lakukan
yang bagi kit aitu sangat tidak penting.

Dalam kasus ini, hilangkanlah rasa tidak enakan


yang kita punya. Sikap tegas sangatlah
dibutuhkan untuk menolak ajakan ini.

Sekali saja kita tidak berlaku tegas, hal itu akan


berujung kepada judgement bahwa kita adalah
orang yang labil yang akan mudah ikut-ikutan,
mudah diajak, bahkan mudah dimanfaatkan.

11
Belajar mengatur waktu dengan cakap tentunya bukan
hal yang sukar dilakukan, tidak pula mudah. Sampai detik
ini, Aku sendiri masih kesusahan untuk melakukan 4 tips
yang telah diberikan di atas. Jangankan Aku, 2 kakak
asuhku saja saking tawadhu’ nya juga menyatakan bahwa
mereka masih kesusahan.

Ingatlah! Setelah kamu menyelesaikan membaca ini,


langsung lakukan 3M! Mulailah dari hal yang kecil,
Mulailah dari diri sendiri, dan Mulailah dari sekarang.

12

Anda mungkin juga menyukai