Anda di halaman 1dari 5

Persiapan Masuk Kuliah bagi Mahasiswa Baru

Tentunya, awal masuk kuliah menjadi momen baru di hidupmu.


Memasuki kegiatan perkuliahan berarti kamu punya lingkungan
baru, teman baru, sistem pembelajaran baru, bahkan tanggung
jawab baru. Terkadang, hal-hal baru tersebut membuat kamu
merasa tegang karena bingung harus bersikap seperti apa.
Tapi, tenang saja, ada 5 hal yang bisa kamu lakukan agar lebih
siap menghadapi awal masuk kuliah. Apa saja itu?

Persiapan Mental

Hal pertama yang perlu kamu lakukan saat awal masuk kuliah
yaitu mempersiapkan mental. Persiapan mental di sini
maksudnya kamu harus bisa membedakan mental saat
sekolah dengan kuliah. Kalau di sekolah dulu kamu sering
diberi informasi dari guru, lain halnya dengan kuliah. Di bangku
perkuliahan, kamu harus aktif mencari semua informasi yang
ada di kampus, termasuk jadwal ujian dan kehadiran dosen.

Kamu dituntut menjadi mandiri saat kuliah. Selain harus


menggali informasi sendiri, dosen juga tidak akan ‘menyuapi’
pembelajaran terus-menerus. Harus ada kesadaran penuh
untuk mempelajari materi kuliah. Paham atau tidaknya kamu
dengan materi ada di tanganmu sendiri. Jika tidak
mempersiapkan mental yang kuat sejak awal, bukan tidak
mungkin proses perkuliahan kamu akan terhambat. Enggak
mau hal itu terjadi kan?
Ikuti Agenda Ospek

Umumnya, sebelum memulai kegiatan perkuliahan, kamu akan


menghadapi kegiatan ospek atau pengenalan kehidupan
kampus terlebih dahulu. Dalam kegiatan ini, kamu akan
dibekali informasi seputar universitas, fakultas, jurusan, serta
organisasi-organisasi yang ada di kampusmu. Kamu pun
berkesempatan mendapatkan teman baru melalui kegiatan ini.
Jadwal ospek biasanya berlangsung selama 3 sampai 7 hari,
tergantung kebijakan kampus masing-masing.

Lantas, tujuan ospek ini apa sih? Tujuannya, agar kamu


mengenal dan memahami lingkungan kampus serta
mekanisme yang berlaku di dalamnya. Selain itu, menambah
wawasan mahasiswa baru dalam penggunaan sarana
akademik yang tersedia di kampus secara maksimal. Bisa
dibilang, kegiatan ospek ini menjadi bekal penting untuk
kegiatan perkuliahan nantinya. Maka dari itu, persiapkan dirimu
sebaik mungkin, mulai dari kesehatan hingga berbagai
perlengkapan, supaya dapat mengikuti seluruh agenda ospek.
Kenali Lingkungan Kampus

Setelah mengikuti ospek, kamu mungkin sudah memiliki


beberapa informasi tentang kampusmu, seperti fasilitas,
pembelajaran, atau dosen-dosen yang mengajar di jurusanmu.
Namun, hal itu saja tidak cukup. Supaya persiapan awal masuk
kuliah makin matang, kamu perlu mengenali kehidupan
kampus lebih jauh.

Saat hari pertama masuk kuliah, ada baiknya kamu


mempelajari sistem di kampusmu, terutama dalam hal
akademik. Misalnya, cara mengurus KRS (Kartu Rencana
Studi), cara membuat kartu perpustakaan, cara mengecek nilai,
dan sebagainya. Jangan lewatkan juga aturan berpakaian di
kampusmu, ketahui jenis pakaian yang boleh maupun tidak
boleh dipakai.

Ada baiknya kamu pun mencari tahu kondisi di lingkungan


sekitar kampus. Contohnya, transportasi, tempat makan, toko
peralatan tulis, tempat fotokopi, dan sebagainya. Percaya deh,
hal ini penting banget untuk mempermudah proses perkuliahan
kamu.
Cari Relasi Sebanyak-banyaknya

Awal masuk kuliah merupakan saat yang tepat mencari relasi


sebanyak-banyaknya. Tidak cuma teman satu jurusan atau
satu angkatan saja, kamu bisa menjalin pertemanan dengan
jurusan maupun angkatan lain. Jangan takut bergaul dengan
kakak tingkat, Pahamifren! Justru mereka dapat membantumu
beradaptasi terhadap dunia perkuliahan.

Sebagai mahasiswa baru, hal yang wajar kalau kamu belum


terlalu mengerti seluk-beluk perkuliahan. Oleh karena itu,
berkenalan dengan banyak orang bisa membantumu
mengetahui hal-hal penting tentang dosen, mata kuliah, atau
cara dan tips menjalankan kegiatan perkuliahan. Bahkan, kalau
kamu bisa mempertahankan relasi yang baik dengan banyak
orang, hal itu bisa berguna di dunia kerja setelah lulus nanti,
lho! Jadi, mulai perbanyak relasi dan jangan takut memulai
berkenalan duluan, ya.
Kenali Dosen, Jadwal Kuliah, dan Materi Pembelajarannya

Persiapan masuk kuliah berikutnya yaitu mengenali dosen,


jadwal kuliah, dan materi pembelajarannya. Perlu kamu tahu,
tidak semua dosen memiliki sikap atau cara mengajar sama.
Kalau di sekolah kamu mungkin lebih sering berkutat dengan
buku pelajaran, namun saat di kuliah ada banyak sekali cara
pembelajaran yang diterapkan. Ada dosen yang suka
menjelaskan melalui PPT, video, diskusi kelompok, atau
bahkan ada yang lebih suka mahasiswanya membaca jurnal
secara mandiri.

Selain itu, jadwal kuliah setiap dosen pun berbeda-beda.


Terkadang juga dapat mengalami perubahan jadwal dan kelas
secara mendadak. Sebagai antisipasi, sebaiknya kamu
mengecek mading atau grup kelas untuk mengetahui
perubahan yang mungkin terjadi. Cek selambat-lambatnya satu
jam sebelum kelas dimulai. Jadi, kalau ada perubahan jadwal
dan kelas, kamu tidak terlambat masuk.

Intinya, pastikan kamu mengenali dosen untuk setiap kelas


yang kamu ambil. Beradaptasilah dengan cara pembelajaran
yang digunakan. Seumpama kamu merasa tidak cocok dengan
cara pembelajarannya, jika memungkinkan, sebaiknya kamu
tidak memilih dosen yang sama di semester depan agar proses
perkuliahnmu tetap berjalan lancar.

Itu dia beberapa hal yang bisa kamu lakukan sebagai


persiapan awal masuk kuliah. Sudah siap jadi mahasiswa baru,
Pahamifren? Oh iya, berhubung masih dalam suasana
pengumuman SBMPTN 2021, Mipi punya traktiran seru nih
untuk merayakan perjuanganmu.

Tata krama dalam berkomunikasi

Alur komunikasi dari maba, harus lewat HMPS, nanti HMPS ke Kaprodi, dari Kaprodi ke
Akademik/Atasan

1. Mulailah Dengan Salam


Jika bertanya alangkah baiknya dimulai dengan salam. Seperti “Assalamu’alaikum”, “Selamat Pagi”,
“Selamat Siang”, dan sebagainya.

2. Perkenalkan Diri Sebelum Bertanya


Setelah salam, hal kedua yang hendaknya kamu lakukan adalah memperkenalkan diri. Minimal nama
dan asalmu (sekolah atau daerah). Atau jika mau ditambah dari jalur seleksi mana. Meski ini tak
wajib, namun hal ini sangat disarankan karena akan menunjukkan kepribadianmu di mata orang lain.
(sekedar tambahan, point 1 dan 2 ini akan menentukan karaktermu di masa depan).

3. Bertanya Setelah Salam dan Perkenalan


Jika sudah salam dan memperkenalkan diri, barulah mengajukan pertanyaan yang ingin ditanyakan.
Apabila lewat pesan singkat, gunakan tulisan yang rapi. Atau jika lewat telpon, gunakan
intonasi/suara yang sopan.

4. Pastikan Sudah Baca Website


Bagi kamu calon Maba, saat bertanya kepada bagian konsultasi PMB, pastikan kamu sudah memahami
apa yang dipublish di website. Di era digital seperti saat ini, segala hal tentang prosedur dan
peraturan PMB sudah dipublish di website kampus (seharusnya. jika belum silahkan datangi akademik
kampus). Pastikan kamu sudah paham semua isinya sehingga jika kamu bertanya, bertanyalah
terhadap hal yang diluar isi website. Tentu yang berhubungan dengan PMB. Jangan karena
ketidaktahuan informasi, kamu repot-repot bertanya padahal jawabannya sudah tertera di website.
5. Bukan Hanya Kamu
Wahai calon Maba, adek-adek harus tahu bahwa kakak-kakak yang mendapat amanah untuk menerima
pertanyaan dan konsultasi terkait PMB, mereka tidak hanya melayanimu satu orang saja. Akan tetapi
mereka juga melayani puluhan bahkan ratusan orang. Jadi dalam waktu 1 hari bisa menerima puluhan
bahkan ratusan pertanyaan dari calon Maba. Baik lewat SMS, chat, telpon, dan lain-lain. Jadi kamu
bisa bayangkan rasanya jika setiap hari seperti itu.

6. Rela “Berkorban” Untukmu


Kamu yang mendapat CP dari BEM atau HMJ, biasanya CP tersebut adalah kakak mahasiswa yang
mendapat amanah di Kesma atau Advokasi. Tugas mereka menyampaikan apa yang kamu adukan ke
pihak birokrasi kampus, lalu mencarikan solusi terbaik untukmu. Dan yang perlu kamu ketahui wahai
adek-adek calon Maba, mereka adalah orang yang dengan sukarela, sadar diri harus meluangkan
waktu, akan menerima ratusan pertanyaan dari mu, namun mereka tetap mau dan setia menjadi
pelayanmu. Mereka adalah orang yang rela “berkorban” waktu, tenaga, pikiran, bahkan harta untuk
balik ke kampus lebih awal ketika temannya yang lain liburan. Di kampus mereka bolak-balik rektorat,
mengurusi banding UKT, dan sebagainya. Semua ini buat siapa? Buat kamu (iya, kamu), wahai adek-
adek calon Maba.

7. Bukan Malaikat
Segala pertanyaan yang kamu ajukan ke kakak-kakak Kesma atau Advokasi, percayalah bahwa mereka
tengah memperjuangkan yang terbaik. Karena mereka telah berikrar saat dilantik. Ingat sebelumnya
bahwa mereka tidak hanya mengurusi 1 orang, tapi juga banyak orang. Jadi, bersabar dan percayalah
dengan mereka. Mereka juga manusia biasa dengan 2 tangan dan 2 kaki. Bukan malaikat yang bisa
melakukan segalanya dalam waktu singkat.

8. Tidak Mengenal “Jam Kerja”


“Konsultasi dilayani saat jam kerja”. Mungkin tulisan itu akan kamu temui jika melihat website
kampus. Biasanya dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore. Diluar itu, tidak direspon. Itu karena yang
mengelola adalah birokrasi kampus. Sehingga rektorat hanya buka sebagaimana jam kerja kantor
pada umumnya. Tapi berbeda dengan kakak-kakak Kesma/Advokasi. Kamu harus tahu, mereka tetap
kerja diluar “jam kerja” tadi. Mereka melakukannya diluar ‘kantor’ misal di sekre BEM atau
fakultasnya masing-masing. Bahkan sampai dini hari pun kadang mereka tetap harus bekerja
mengurusi aduan/banding UKT calon Maba jika memang harus dilakukan. Bagi kamu yang pernah
menghubungi CP Kesma/Advokasi fakultas, dan ternyata masih dijawab meski sudah malam atau
bahkan dini hari, bersyukurlah! Itu berarti mereka adalah kakak-kakak mahasiswa yang setia
melayanimu tanpa mengenal batas waktu. Tanpa mengenal “jam kerja” di kantor.

9. CP Atau Akun Resmi


Bagi calon Maba, sangat dianjurkan jika konsultasi PMB, bertanyalah kepada bagian CP resmi PMB,
BEM, HMJ atau akun yang memang dibuat resmi untuk PMB. Baik BEM tingkat universitas, fakultas
atau jurusan (HMJ). Selektif lah jika bertanya dan jangan mudah percaya dengan informasi yang
beredar dari pihak tertentu yang menyebarkan tanpa menyertakan link atau sumber yang jelas.

10. Identitas Resmi Panitia


Ini anjuran yang hendaknya kamu lakukan apabila sudah daftar ulang. Saat daftar ulang di kampus,
kamu akan menjumpai banyak orang yang memakai almamater. Jika kamu ingin bertanya, biar
“aman”, pastikan kamu bertanya kepada mereka kakak-kakak yang mengenakan identitas diri resmi
panitia. Entah ID Card, Cocard, atau tanda pengenal lainnya. Agar info yang kamu dapatkan benar-
benar valid.

Itulah etika dan 10 hal yang wajib calon Maba ketahui jika bertanya atau konsultasi seputar PMB.
Semoga bermanfaat. Salam...

Anda mungkin juga menyukai