Anda di halaman 1dari 10

Apa sih itu gap year?

Gap year sebenernya adalah istilah umum yang berarti berhenti atau
beristirahat dari rutinitas dalam waktu tertentu yang relatif lama, baik berhenti sejenak dari
sekolah, kuliah atau bekerja. Kalo dalam konteks lo yang baru lulus sekolah, ya berhenti setelah
lulus sekolah, sebelum melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Kalo gue perhatiin, alasan anak-anak gap year bisa dibagi menjadi 2: gap year karena kepepet,
karena ditolak PTN dimana-mana. Yang kedua gap year karena, emang pengen gap year,
sebenernya anak ini pinter, bisa aja masuk PTN top langsung ketika lulus, tapi ya dia pengen gap
year aja, karena alasan macem-macem, bisa karena memang merasa belum siap kuliah, belum
nemu jurusan yang cocok, bekerja dll. Apapun alasan lo, gue harap artikel ini bisa membuat lo
memaksimalkan masa gap year lo serta memantapkan hati buat melangkah dan mengarungi
waktu setahun ke depan.

Di Eropa dan US, gap year ini lumayan populer. Bahkan banyak banget lembaga yang
memberikan program gap year yang biasanya diisi dengan travelling, belajar bahasa asing,
voluntering ke luar negeri, dll.

Emang apa aja sih manfaat dari mengambil gap year? Worth it ga semua itu dengan waktu
setahun yang lo investasikan?

Dengan gap year, lo bisa punya waktu yang banyak buat


merefleksikan diri sehingga bisa mengambil keputusan
terbaik
Dengan padatnya waktu dan kegiatan kelas 12, sekolah pagi sampai sore, malamnya bimbel atau
belajar, begitu terus selama hampir setahun, membuat anak-anak kelas 12 terlalu terjebak dalam
rutinitas, alih-alih memikirkan pertanyaan yang lebih penting seperti

“Apa sih minat dan bakat gue?”

“Hal-hal apa nih yang menarik untuk gue eksplorasi?”


Lebih jauh lagi,

“Apa karier yang pengen gue capai?”

“Apa visi misi hidup gue?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas, kebanyakan ga sempat lo cari jawabannya di dalam diri lo sendiri


karena rutinitas dan tekanan. Dengan menyendiri dalam waktu yang, lama lo punya banyak
waktu buat menilai kemampuan lo serta tentu saja menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
hidup di atas.

Kuliah merupakan proses pembelajaran yang panjang. Di kampus lo bakalan bener-bener


mempreteli secara detail bidang yang lo tekuni. Jadi apabila lo ga ada rasa minat atau keinginan
untuk mengeksplorasi bidang yang akan lo tekuni, maka waktu bertahun-tahun yang akan lo
habiskan ketika kuliah bakalan sangat berat.

Kalo ga ngambil gap year, mungkin gue bakalan kejebak pengen jadi guru, karena gue ga tau
apa yang bener-bener gue pengen, gue cuma mikir gue harus bermanfaat buat orang lain, dan
guru adalah hal sederhana yang bisa gue lakukan. Padahal, gue bisa jadi bermanfaat sekaligus
mengejar bidang yang emang gue suka, dan akhirnya, gue ketemu bidang ilmu yang menantang
intelektualitas gue. 2tahun gue nunda kuliah, bagi mereka gue buang-buang umur, tapi bagi
gue.. gue belajar banyak hal yang ga mereka dapatkan diperkuliahan.. hingga akhirnya
sekarang gue bener-bener siap untuk kuliah. Plus gue juga lulus di ptn impian gue. Kuliah itu
adalah cara kita memperkaya intelektualitas kita sekaligus mengabdikan ilmu yang kita punya
buat kepentingan masyarakat banyak. Percayalah, gap year memberi lo lebih dri sekedar waktu
buat ngejar test. Gap year ngajarin lo tentang hidup. – aisyahlian

Dengan gap year, lo punya banyak waktu buat


mengeksplorasi hal-hal baru yang belum sempat lo coba
ketika sekolah
Rutinitas sekolah yang sangat padat membuat banyak anak yang ga sempat mencoba hal baru,
mengeksplorasi hal yang ga diajarkan di sekolah.

Dengan gap year, lo punya waktu buat menambah atau meningkatkan skill yang lo miliki. Lo
bisa kursus atau internship untuk menambah pengalaman lo. Untuk pertama kalinya dalam hidup
lo, lo punya kebebasan buat melakukan kegiatan apapun yang lo pengenin yang selama ini
terhalang rutinitas sekolah.

Gap year akan mengajarkan lo pelajaran yang ga lo dapet


di sekolah
Ga ada tekanan, ga ada rutinitas, lo bisa pergi kemanapun yang lo mau dan kapanpun. Lo bisa
jadi orang yang bener-bener lo pengen.
Hidup yang sesungguhnya sangat, sangat, sangat berbeda dibandingkan ketika sekolah. Dan gap
year akan menjadi jendela buat lo untuk melihat sekilas hidup yang sesungguhnya tersebut.

Dengan gap year, lo punya banyak waktu buat belajar


persiapan SBMPTN tahun depan
Dengan waktu belajar yang lama, tentu saja lo punya waktu banyak buat mempersiapkan diri
untuk belajar buat persiapan SBMPTN tahun depan. Lo punya banyak waktu buat membenahi
pola pikir dengan membaca berbagai macam perspektif, serta memperkuat fundamental skills lo
seperti matematika, logika serta bahasa inggris.

Mungkin ketika sekolah dulu, lo masih malu-malu buat ambil STEI ITB atau FK UI, misalnya,
dengan gap year, lo punya waktu yang sangat banyak untuk mempersiapkan semuanya,
menaikan standar yang lo capai di sekolah.

Tapi bukan berarti dengan mengambil gap year lo mengurung diri di rumah, belajar mati-matian
buat SBMPTN tahun depan. Itu sama aja lo keluar dari rutinitas sekolah, masuk ke rutinitas baru
sehingga lo ujung-ujungnya tetep ga sempet mikirin “pertanyaan-pertanyaan tentang hidup” di
atas.

Untuk pertama kalinya dalam hidup lo, lo punya kebebasan buat melakukan kegiatan apapun
yang lo pengenin yang selama ini terhalang rutinitas sekolah.

Apabila lo memutuskan untuk ambil gap


year
Paradigma sukses: lulus sekolah langsung kuliah
Ga bisa dipungkiri bahwa banyak banget paradigma yang berkembang di masyarakat yang secara
ga langsung menuntut kita untuk mencapai hal yang sama. Misalnya orang belum kaya kalau
belum punya mobil, keluarga ga bahagia kalo ga punya anak, orang yang menikah pasti lebih
bahagia dibandingkan yang single, dll. Termasuk kalo siswa yang sukses itu pasti langsung dapet
kuliah selepas lulus sekolah.

Berbagai paradigma, yang belum tentu benar, tersebut secara ga langsung menuntut kita untuk
melakukan hal yang sama juga. Orang yang dianggap menyimpang dari paradigma tersebut akan
dianggap gagal, ga sukses, ga bahagia, dsb.

Apabila lo memutuskan untuk mengambil gap year, mungkin di awal lo bakal terasa sangat
tertinggal dengan temen-temen lo. Karena emang mayoritas temen lo bakal kuliah. Lo bakal lihat
temen-temen posting kegiatan kuliahnya di FB atau instagram, yang tentu saja bikin lo
kepengen. Mereka juga bakal posting bersama teman-teman baru mereka. Belum lagi mungkin
lingkungan keluarga atau guru yang kurang suportif. Tekanan sosial di awal masa-masa gap year
mungkin akan membuat lo stres, malu atau sedih.

Padahal sebenernya, selisih umur atau angkatan kerja 1-2 tahun itu sangat ga signifikan ketika lo
udah berada di dunia kerja. Banyak banget manajer yang lebih muda dari anak buahnya. Tentu
banyak faktor yang menjadikan orang yang lebih muda bisa memimpin atau sukses, salah
satunya adalah memiliki skills yang memang lebih dari yang lain. Dan skill tinggi itu salah
satunya dipengaruhi oleh maksimalnya lo mengeksplorasi diri ketika kuliah. Dan sebenernya,
selisih 1-2 tahun itu, kalo lo berhasil mengisinya, itu ga termasuk bentuk ketertinggalan.

Di sisi lain, dengan pengalaman gap year seperti itu, lo juga akan terbiasa cuek dengan apa kata
orang. Lo yang lebih tau mana yang lo inginkan dan yang kira-kira terbaik buat lo.

Gap year ga memberikan jaminan kalo lo bakalan sukses


Ga ada jaminan dengan mengambil gap year lo bakalan nemuin tujuan hidup lo, ga ada jaminan
lo bakal nemuin passion lo, ga ada jaminan lo bakal nemuin jawaban pertanyaan-pertanyaan di
atas. Karena memang pencarian jati diri itu pencarian seumur hidup.

Selain itu tentu saja, ga ada jaminan lo bakal lolos di PTN atau jurusan yang lo inginkan tahun
depan. Buat lo yang ngambil gap year harus pinter-pinter memotivasi diri sendiri. Bagi yang
gagal berkomitmen, sangat mudah buat lo kehilangan fokus dan tujuan lo di awal. Bergabunglah
atau bentuk komunitas anak-anak yang ngambil gap year agar bisa saling menyemangati
sehingga lo ga seolah-olah berjuang sendiri.

Okey itu tadi beberapa pros dan cons apabila lo memutuskan untuk mengambil gap year. Intinya
gap year bukanlah sebuah bentuk ketertinggalan dan amat sangat bermanfaat apabila lo bisa
mengeksplorasi waktu setahun itu dengan berbagai hal yg insightful sehingga lo bisa
menemukan minat, bakat dan lebih jauh lagi tujuan hidup lo.

Tapi semuanya kembali ke diri lo masing-masing, apakah lo bisa memanfaatkankan waktu


tersebut atau enggak. Kalo lo ga bisa berkomitmen, bisa jadi malah tertinggal ama temen-temen
lo.
umpulan Tips SNMPTN dari Mahasiswa yang Lolos SNMPTN 2017 – Meskipun ga
memakai tes, banyak anak yang salah kaprah dengan menganggap SNMPTN “cuma” milih
jurusan aja. Padahal ga cuma sekadar milih jurusan, kalo lo pengen lolos SNMPTN, lo butuh
ngerti betul aturan SNMPTN dan lo mesti siapin strateginya.

Dengan kuota yang lumayan banyak, minimal 30% dari total penerimaan, jalur SNMPTN ini
merupakan kesempatan yang bagus banget untuk mendapatkan satu bangku kuliah di PTN,
daripada harus berdarah-darah di SBMPTN atau mandiri nanti. Belum lagi apabila diterima, lo
punya waktu “nganggur” 3-4 bulan buat mempersiapkan kuliah atau buat mengasah atau
menggali skill baru.

Meskipun jalur ini menyediakan kuota penerimaan yang cukup besar, bukan berarti pula lo bakal
gampang diterima begitu aja, diperlukan strategi memilih jurusan, PTN dan beberapa
pertimbangan lain yang mana hal itu bakal complicated banget nanti. Oleh karena itu, belajar
dari pengalaman alumni yang lolos ataupun ga lolos SNMPTN merupakan hal yang wajib. Dari
pengalaman mereka, lo bisa dapet insights yang mungkin belum sempet kepikiran pada saat
sekarang.

Beberapa saat setelah pengumuman SNMPTN 2017 lalu, gue sempat ngadain survei. Dalam
survei tersebut, para alumni yang diterima ga lupa memberikan saran dan tips tentang pemilihan
jurusan SNMPTN, pemilihan universitas, strategi milih jurusan di SNMPTN, dan lain-lain. Dari
sekitar 700an responden, gue memilih 8 saran yang bisa lo contoh. Silakan dicatat poin-poin
yang menurut lo penting.

WARNING: Tips SNMPTN berikut merupakan pendapat pribadi para siswa yang lolos SNMPTN dan bukan
aturan yang mutlak. Jadi bebas buat lo setuju atau ga setuju
Tips & Saran Lolos SNMPTN dari Alumni
1. Salma – SMAN 1 Kauman – Pendidikan Bidan Unair

Jangan takut buat nentuin pilihan di SNMPTN. Sesuaikan saja dengan minat dan bakatmu.
Untuk masalah peringkat kelas dan sekolah, atau pun nilai yang naik turun, juga tentang tidak
adanya alumni di PTN yang kamu tuju, serahkan saja semuanya sama Tuhan… dan panitia
SNMPTN. Toh tidak ada yang tahu pasti mengenai mekanisme seleksi SNMPTN. Nilaiku juga
naik turun terus, tapi usahakan nilai di semester 5 lebih baik daripada nilai di semester 4.
Peringkatku di semester 5 juga jatuh, tapi usahakan di semester-semester sebelumnya stabil
terus. Walaupun susah banget, kalau bisa sih lima semester berturut-turut dapat peringkat yang
stabil. Biar lebih aman. Alumni sekolahku yang diterima di prodi yang kutuju di UNAIR juga
nggak ada. Tapi aku nekad. Aku cuman pilih satu PTN dan satu prodi di SNMPTN. Semuanya
berbekal nekad dan doa restu dari kedua orangtua. Oiya, jangan lupa melihat peringkatmu di
sekolah. Alangkah baiknya jangan memilih prodi/PTN yang sama dengan siswa yang
peringkatnya di atasmu. Kecuali kalau kamu punya piagam prestasi yang bisa diunggulkan, atau
sekolahmu memang sekolah yang sudah punya nama di PTN yang kamu tuju (alumni sekolahmu
ada banyak yang sekolah di sana). Kalau punya piagam lomba tingkat nasional dan internasional,
walaupun cuman piagam peserta, lebih baik kamu sertakan saja. Itung-itung sebagai tanda bahwa
kamu adalah siswa yang aktif. SNMPTN adalah golden ticket menuju PTN, tapi bukan berarti
bahwa SNMPTN adalah satu-satunya jalan menuju PTN. Kalau HIJAU ya alhamdulillah, anggap
saja sebagai bonus dari Tuhan. Tapi kalau MERAH, ya jangan putus asa. Gagal dari SNMPTN
bukan akhir dari segalanya. Masih ada SBMPTN dan ujian-ujian masuk yang lainnya. Itu aja sih
saran dariku. SEMANGAT!

2. Michelle – SMAN 4 Malang – Kedokteran UB

1. Kalian harus konsultasi ke BK. Dulu yang paling sering aku lakuin di bk, ngeliat data alumni sama
nilai alumni di Prodi dan PTN yang aku tuju, terus tanya2 ke guru bk kira2 nilaiku cukup nggak
untuk masuk di jurusan yang aku pingin ( kalo misalnya menurut guru kalian nilai kalian gak
cukup jangan kecil hati dulu, tanyain ke guru kalian kira2 jurusan apa yang cocok sama kalian
dan gradenya lebih rendah dari jurusan tujuan kalian sebelumnya atau kalau masi tetep pingin
di jurusan itu kalian juga bisa cari PTN lain yang gradenya lebih rendah dari PTN tujuan kalian
sebelumnya )
2. Lihat pesaing kalian dari tingkat sekolah. Disekolahku dulu semua nilai ( tapi gak ada
peringkatnya ) sama prodi dan PTN tujuan semua anak kelas 12 dipasang dideket bk. Nah,
karena dulu gak ada peringkatnya, aku sama temen2 sekelas insiatif buat peringkat paralelnya
anak satu sekolah. Dari data itu nanti kalian bisa tau kalian ada di urutan keberapa di prodi yang
kalian pingin.
3. Nilai rapot bukan cuma satu-satunya acuan diterima atau enggaknya kalian di SNMPTN. Indeks
sekolah juga salah satu hal yang penting banget. Indeks sekolah ini contohnya kayak prestasi
alumni yang udah diterima di PTN yang kalian tuju. Contohnya disekolahku SNMPTN 2016 ada 3
orang yang diterima di pend. Dokter UB, karena prestasi mereka bagus alhamdulillah tahun
2017 ada 6 orang yang diterima. Jadi, banyak PTN yang ngambil calon mahasiswa dari sekolah
yang udah terjamin kualitasnya, karena pada dasarnya semua PTN itu mau calon mahasiswa
yang terbaik.
4. Jangan terlalu berharap sama SNMPTN. Sebagus apapun sekolah dan nilai rapot kalian. Kalian
juga harus persiapin buat SBMPTN, karena jarak dari pengumuman SNMPTN ke SBMPTN itu gak
sampe 1 bulan. Kebayang kan kalau kalian harus ngejar materi sebanyak itu dalam waktu yang
singkat. Apalagi ditambah grade soal SBMPTN yang levelnya tingkat dewa.
5. Sering ikut lomba yang berhubungan sama prodi yang kalian pingin. Ikut lomba nggak selalu
harus menang lho !! Setiap lomba pasti nanti akan kasih sertifikat walaupun cuma sebagai
peserta. Sertifikat itu pun bisa kalian upload saat pendaftaran SNMPTN nanti. Walaupun nggak
menang, setidaknya pihak kampus bisa ngeliat kalau kamu emang siswa yang aktif dan bener2
niat di prodi itu.
6. Last but not least, BERDOA. Minta doa sama orang tua, saudara, temen biar lancar semuanya.
Oh iya, jangan lupa doain temen2 seperjuangan kalian, karena aku percaya doa baik nantinya
akan balik ke kita sendiri. Pokoknya, semangat terus buat kalian yang bakal lulus tahun 2018.
Ingat, jalan menuju PTN nggak hanya lewat SNMPTN. Masih ada SBMPTN dan ujian mandiri.
Yang diperlukan cuma belajar, belajar, dan belajar. Jangan pernah menyerah kalau kalian gagal
pada suatu tahap. SEMANGAT !!!

3. Isma – SMAN 1 Salatiga – FTSL ITB

Pilih yang bener bener diinginkan, jangan asal nyabut kalo misal ketrima
karna itu bisa berimbas sama angkatan selanjutnya (re: blacklist)

Cari tahu info dari bk, kalo perlu liat daftar nilai kakak kelas yang ketrima snmptn, hubungan
sekolah sama universitas baik atau engga, alumninya menjaga nama sekolah atau engga

Liat saingan dr sekolah yang ndaftar jurusan dan universitasnya sama, bandingin aja, kamu
kebanting jauh apa engga, kalo engga terlalu dan kamu punya kelebihan yang kamu yakin bisa
bikin kamu masuk ya gakpapa yakin aja karna aku juga gitu malah dua duanya ketrima Udah

gitu
4. Chika – SMAN 64 Jakarta – Sastra Jepang UI

Kalau milih jurusan tau diri aja sama nilai kita. Perhatiin pilihan temen
yang kita tau nilainya lebih tinggi dari kita, jangan sampe jurusan dan kampusnya sama kaya yg
kita pilih. Perhatiin juga alumni sekolah kalian di kampus yg kalian tuju, biasanya yg kaya gini
tanya sama guru bk/bp sih. Karena snm itu menurut gue perlu strategi, kalian harus pinter-pinter
pilih jurusan,kampus sama jurusan yg kita minati, jangan sampe kalo udah keterima karena gk
srek sama jurusannya malah disia-siain (karma does exist). Kalo udah pesimis snm mending
langsung belajar sbm atau mandiri aja. Oh ya, kelas 12 pinter pinter cari perhatiin guru deh,
karena semester 5 tuh super diperhatiin nilainya sama panitia snm. Sekian pengalaman gue.

5. Fitri – SMAN 3 Semarang – Psikologi UGM

Buat adik-adik kelas aku, pejuang PTN 2018 Kebanyakan dari kalian
pasti ingin SNMPTN bukan? Sedikit saran aja sih, kalau yang aku lihat di sekolah aku, hampir
semua yg milih di PTN A itu semuanya diterima (hampir 100 orang), serius, sedangkan di PTN
B dikit banget (belasan). Jadi, kamu pertama pilih jurusan yg kamu inginkan ya, terus PTN-nya
kalau bisa sih yang banyak menampung alumni SMA kamu, gosipnya juga PTN B lagi agak
sensi sama sekolah aku sih, ehe. Terus jangan lupa lihat nilai dan saingan yaa.. Kalau kamu dari
SMA terbaik di kota kamu, beruntung lah, sainganmu mungkin hanya anak SMA kamu. Tapi
jangan lupa juga belajar buat ujian yang lain yaa.. Jangan kayak aku, aku baru mau belajar sbm
setelah pengumuman snm, tapi alhamdulillah udah keterima duluan, hehe. Ya walaupun udah
sedikit nyicil sih tp tetep aja mau serius habis pengumuman snm. Ya pokoknya rajin rajin belajar
sama ibadah aja ya.. Kalau perlu (kalau kamu mau), ikutin semua ujian, entah ptk ptn pts
politeknik, hehehe.. Tapi kalau kamu setia, cukup ikutin satu aja juga gakpapa.. Tapi emang
amannya ikut aja semua ujian masuk sih.. Kalau aku sih, cuman ikut snm aja. Jujur, disuruh
mama juga ikut stan tapi akunya gak mau. Soalnya aku juga udah mikirin matang matang selama

2,5 tahun, jadi ya alhamdulillah dikasih Tuhan di sini, Psikologi UGM 2017
6. Fina – SMAN 19 Surabaya – Teknik Kimia ITS

Jaga terus nilai di raport. Jangan males, kalo bisa mulai dari kelas 10 di
genjot dan kelas berikutnya dipertahanin dan di tingkatin. Buat milih jurusan di SNM jangan
sampe salah pilih, sebenernya menurut aku SNM itu harus punya strategi jitu, harus liat
sekeliling. nggak cuman sekeliling sekolah kamu, tapi diluar sana juga. Menurutku SNM bukan
masalah hoki tapi masalah gimana kamu ngebuat strategi itu sejitu mungkin dan nggak meleset.
Buat yang selalu dapet ringking 3 besar paralel jangan terlalu over confident tetep rendah hati,
tetep harus punya strategi jitu, kalo salah langkah meski kamu peringkat 1-5 besar paralel bisa
aja nggak lolos snm. Kuncinya belajar, doa, minta restu ke orangtua itu paling utama. Restu guru
juga pengaruh, jadi jangan nakal sama guru hehe. Doa temen juga penting. Apalagi doa dengan

Tuhan, jangan sampai putus!!! good luck for u dek buat SNMPTN 2018 nanti, semoga lulus
di PTN dan jurusan yang diinginkan. Aamiin.

7. Irgi – SMAN 1 Purwokerto – Kedokteran UNSRI

Banyak-banyaklah cari informasi tentang jurusan yang mau kalian tuju ke kakak kelas biar dapet
pencerhan atau solusi. Dulu bimbel gue udah yakin gue ga bakalan ketrima snmptn, tapi
nyatanya takdir membuktikan alhamdulillah gue ktrima.gue saranin buat adek2 gemes wkakak
jangan takut merantau. Kalo lu punya saingan yang lu udah tau dia daftar di jurusan dan ptn yang
sama kaya lu mending lu minggir aja. Masih banyak kampus lain yang siap nampung lu. Lebih
baik jangan idealis karna ptn yang lu pilih itu deket sama tempat tinggal lu..coba cari
pengalaman yang baru selagi lu masih muda karna itu berharga banget. Emang gue awalnya
takut merantau karna emang sama skali ga ada kenalan atau kaka kls tapi gue pede aja kalo gua
ga mengadu nasib gue mungkin ga bakalan bisa meraih cita-cita yang dari dulu gue pengin.
Mimin share cerita aku dong kali aja berguna buat yang lain. Thank you min

8. Mea – SMAN 1 Lubuk Pakam – Hukum UGM

Buat mata pelajaran yang paling penting apalagi yang berhubungan dengan jurusan yang kamu
pilih usahakan nilainya naik meskipun tidak signifikan,perbanyak jumlah nilai yang naik
daripada yang turun agar kesannya menutup jumlah penurunan nilai tersebut.Kemudian lebih
mendahulukam sertifikat yang menurut kamu sangat bergengsi tapi bila tidak ada boleh kok
pakai sertifikat juara sekolah dll. Hasil nilai UN itu kayak keberuntungan aja,teman saya ada
yang dapat nilai 30 bisa masuk unibraw.Tapi jangan jadi sepele juga sih,terkadang universitas
mau untuk mempertimbangkan nilai UN kita.Jadi belajar lah serajin mungkin banyak membahas
soal agar terbiasa,ga ada yang perlu ditakuti kok kalau kita berserah diri dan sudah belajar
semampu kita. Salam saya
9. Jodie – SMAN 34 Jakarta – Ilmu Administrasi UI

1. Cari saingan, perjuangkan kl nilai lo di atas dia, dan lebih baik mundur kl nilai di bawah dia (tp
tergantung tahun sebelumnya sih alumni yg diterima berapa)
2. Kalo mau nekat misalnya thn sebelumnya cuma 1 org dan lo urutan kedua, banyakin doa.
percaya keajaiban itu ada (gue merasakan itu, jd posisi ke 2 dan tahun sblmnya cuma 1. ternyata
dapet alhamdulillah)
3. Lebih baik jangan ambil jurusan krn gaada saingan nya aja pdhl ga suka sm jurusan itu, katanya
sih bakal menyiksa di kuliah nanti
4. Masukin piagam lebih baik kayaknya
5. Konsultasi sama guru bk

Anda mungkin juga menyukai