Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan merupakan proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pentingnya pendidikan adalah suatu hal
yang tidak boleh disepelekan. Banyak orang yang menentukan langkahnya dengan matang
untuk meraih masa depan yang lebih baik. Beberapa kasus siswa SMA/SMK memilih gap
year untuk mencari jati diri agar tak salah langkah dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi.
Sebetulnya, apa sih gap year itu? Gap year merupakan sebuah istilah yang merujuk
pada suatu kepada waktu atau periode ketika seseorang mengambil kosong, setelah lulus
sekolah.
Konsep gap year pertama kali dimulai di tradisi Jerman saat sebelum Perang Dunia I.
Saat itu, para pemuda memilih istirah dari sekolah dan berkeliling Eropa untuk mencari jati
diri, serta mendewasakan diri.
Fenomena gap year sendiri sudah banyak terjadi di Indonesia. Ada beberapa alasan
mengapa orang-orang memilih gap year, yaitu terkendala faktor ekonomi, tak didukung
orang tua, sampai ketatnya penyeleksian perguruan tinggi. Namun, masih banyak masyarakat
menganggap gap year sebagai suatu stigma negatif. Masyarakat menilai bahwa tolak ukur
ideal saat seorang siswa ketika ia dapat menyelesaikan sekolahnya dan melanjutkan ke
perguruan tinggi dengan tepat waktu. Jika seorang siswa tersebut tidak bisa memenuhi tolak
ukur yang sudah ditetapkan masyarakat, mereka akan menganggapnya sebagai aib. Hal itu
akan memicu sebuah tekanan sosial dan mengundang rasa sedih, stress, dan malu. Selain itu,
masyarakat beranggapan jika seseorang yang memilih gap year akan tertinggal jauh oleh
teman-temannya.
Gap year bukanlah tolak ukur dalam sebuah kesuksan. Semua tergantung seberapa
usaha dan apa yang akan dilakukan. Maksimalkan gap yearmu dengan kegiatan yang
bermanfaat!