Anda di halaman 1dari 2

Nama/No.

Kelompok: Kelompok 2

1. Amilia Rachmawati 23105260089


2. Elsa Dwi Yulianti 23105260509
No. Induk / Nama Mahasiswa : 3. Fransina Flora Renyaan 23105260020
4. Retna Mandira Kusumaningrum
23105260410

Hasil Diskusi secara umum :

Computational Thinking (CT) merupakan suatu pendekatan dalam proses untuk menyelesaikan
permasalahan. Pendekatan ini dibutuhkan untuk menghadapi adanya perubahan secara global , CT
memiliki peran penting dalam pengembangan aplikasi computer, namun CT juga dapat digunakan
untuk mendukung pemecahan masalah disemua disiplin ilmu, termasuk humaniora dan ilmu
pengetahuan.

Contoh hal atau persoalan zaman sekarang yang tidak memakai “komputer”, TIK, dan robot tapi
membutuhkan CT.

1. Membuat Kopi

2. Tukang Cukur Rambut

3. Memanggang Kue

4. Mengatur tugas kuliah

Penerapan fondasi CT dalam kehidupan sehari-hari.

1. Membuat kopi

 Dekomposisi: Dekomposisi adalah pembagian persoalan ke dalam beberapa sub-persoalan yang


lebih kecil.

Contoh: Ketika akan membuat kopi, maka dapat menguraikan proses membuat kopi menjadi
langkah-langkah yang lebih rinci yaitu mempersiapkan bahan: kopi, gula, air panas.

 Pengenalan pola: Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai
kesamaan yang ada di antara persoalan-persoalan. Jika seseorang telah berkali-kali
menyelesaikan persoalan, diharapkan dapat menemukan pola dari persoalan-persoalan sejenis
dan juga pola dari solusi-solusi yang dirancang/diimplementasikan.

Contoh: Ketika sudah pernah membuat kopi, maka kita juga dapat membuat teh karena proses
pembuatannya sama walaupun bahan yang digunakan berbeda.
 Abstraksi: Abstraksi adalah proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu
persoalan. Dengan abstraksi, dapat dibuat suatu blueprint penyelesaian persoalan yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan sejenis.

Contoh: pada saat membuat kopi kita harus mengetahui takaran antara gula dan kopi supaya
rasanya pas.

 Algoritma: Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan.


Algoritma harus disusun dengan jelas, runtut, lengkap, efisien, dan tidak menyalahi batasan-
batasan dalam persoalan tersebut.

Contoh: Dalam membuat kopi ataupun teh harus sesuai dengan langkah-langkah yang berurutan dan
rinci mulai dari proses awal pembuatan sampai dengan penyajian.

- Siapkan gelas
- Masukkan gula pasir dan kopi
- Tuangkan air panas ke dalam gelas
- Aduk rata
- Kopi siap disajikan

2. Mengatur tugas kuliah

 Dekomposisi (pemahaman masalah) dengan memecahkan tugas-tugas tersebut menjadi bagian-


bagian kecil dan terkelola.

Contoh: Dengan mengidentifikasi semua tugas kuliah yang perlu diselesaikan.

 Pengenalan pola adalah pengamatan atau analisis terhadap berbagai kesamaan yang ada di
antara persoalan-persoalan.

Contoh: Mengidentifikasi pola waktu yang optimal untuk mengerjakan tugas. Tentukan berapa waktu
yang dapat dialokasikan untuk setiap tugas. Misalnya mungkin lebih produktif pada pagi hari atau
malam hari.

 Abstraksi adalah proses eliminasi bagian-bagian yang tidak relevan dari suatu persoalan.

Contoh: Menyusun daftar tugas berdasarkan prioritas. Fokus pada tugas-tugas yang memiliki tenggat
waktu paling mendekati atau memiliki dampak tertinggi.

 Algoritma adalah langkah-langkah terurut untuk menyelesaikan suatu persoalan. Algoritma harus
tersusun dengan jelas dan runtut, lengkap, efisien, dan tidak menyalahi batasan-batasan dalam
persoalan tersebut.

Contoh: Merencanakan langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan setiap tugas.
Pastikan urutannya logis dan mempertimbangkan ketergantungan antar tugas.

- Mengatur tugas kuliah


- Membuat jadwal
- Memilih tugas sesuai deadline
- Menentukan waktu untuk mengerjakan tugas

B. Jawaban yang kurang tepat

Anda mungkin juga menyukai