Anda di halaman 1dari 2

INI HANYA CORETAN, SUDAH LAMA SAYA TIDAK MENULIS SEMENJAK

MUNDUR DARI HT. INSHALLAH ADA TAMBAHAN DAN PERBAIKAN


SEBAB-SEBAB KEMUNDURAN HIZBUT TAHRIR
Oleh Kilat Pedang Salju
Hizbut Tahrir berdiri pada awal tahun 1953 di baitul maqdis. Didirikan oleh syekh taqiyuddin
an nabhani bin ibrahim bin musthafa bin ismail bin yusuf an nabhani. Nama keluarga an
nabhani adalah keluarga yang dinisbatkan kepada kabilah bani nabhan yang termasuk kabilah
arab hayfa diwilayah utara palestina. Pada tahun 1938-1950 syekh taqiyuddin an nabhani
sebelum mendirikan hizbut tahrir pernah mengambil bagian menjadi qadhi dimahkamah
ramalah, di mahkamah syariat al quds dan mahkamah syariah banding. (Syekh Taleb
Awadallah dalam kitab Ahbabullah Kekasih Allah).
Pada masa kepemimpinanya, hizbut tahrir telah berganti menjadi 3 kepemimpinan. Amir
Pertama dipimpin oleh syekh taqiyuddin an nabhani rahimahullah, amir kedua dipimpin oleh
syekh abdul qadir zallum rahimahullah wafat pada tahun 2003 dan amir ketiga syekh atha abu
rasthah bin khalil sampai sekarang masa kepemimpinan hizbut tahrir ditampuk oleh beliau.
Dari kisah perjalanan syekh taqiyuddin an nabhani, beliau pernah menjabat sebagai qadhi
(seorang hakim) dimahkamah syariat setelah Khilafah runtuh sejak 3 maret 1924 M oleh
Mustafa Kamal Artatuk dengan memecah belah wilayah Khilafah menjadi negara kecil
(nasionalisme), dengan bantuan PBB politik Nasionalismenya (skyces pycott). Setelah
khilafah runtuh perlahan pemahaman umat pada saqafah asing mulai masuk dan peraturan
yang berdasarkan hukum syara pun berubah dengan rujukan hukum thagut. Dalam kisah
perjalanannya ada seorang Ulama Jihadis Bernama Syekh Abdul munim halimah abu bashir
yang menasehati Syekh Taqiyuddin An Nabhani agar kembali kejalan yang benar, dan
menasehatinya agar jangan bekerja kepada thagut dengan menjadi hakim (qadhi) dengan
artian sebagai abdi yang menandingi hukum Allah sebagai pembuat keputusan. Dan syekh
Abdul munim halimah abu bashir menasehatinya juga agar segera bertaubat jangan karena
persoalan intelektualnya dan lainnya membuat ia berani sama Allah. Oleh sebab itu sebelum
mendirikan hizbut tahrir syekh taqiyuddin an nabhani tidak lagi aktif menjadi sebagai qadhi
(hakim) sehingga dalam pentasqifan (pembinaan) dalam marhalah pertama, halaqah ula para
pengikut hizb ditekankan ketika bekerja sebagai qadhi atau pekerjaan yang mengandung abdi
kepada thagut maka akan diberikan iqob (sanksi). Dalam sanksinya pilih berdawah dalam
hizbut tahrir ataukah keluar dari dawah hizbut tahrir. Namun sangat disayangkan dalam
tarif hizbut tahrir para syabab hizb begitu bangga dengan syekh taqiyudin an nabhani dengan
menayangkan bahwa ia adalah juga seorang qadhi, padahal beliau sudah bertaubat. Sungguh
naudzbulillah sehingga hal ini berdampak kepada umat islam yang paham akan hukum syara
berpikir bahwa syekh taqiyuddin an nabhani adalah abdi thagut.
Tulisan di atas hanya sebuat kata mukadimah penulis, disini penulis akan memberikan sedikit
ilmu yang masih minim dengan tema Sebab-Sebab Kemunduran Hizbut tahrir yang
penulis adopsi dari kitab mutabanat Hizbut tahrir, berupa pengalaman, Waqinya (fakta),
bayan hizbut tahrir, millaf idari dan beberapa pandangan ulama lain seperti ulama jihadis.
Berikut penulis sajikan point sebab kemunduran hizbut tahrir yaitu :
1. Dalam pandangan syekh taqiyuddin an nabhani yang saya adopsi kedalam fikrah islam
saya, di dalam kitab at takatul hizbi (pembentukan partai politik) disebutkan Kegagalan
seluruh kelompok juga karena faktor manusia atau individunnya. Disini saya ingin
menyampaikan salah satu bobroknya manusia atau individu syabab hizbut tahrir yang
menonjol adalah tidak adanya akhlakul hasanah (akhlak yang baik) baik dalam pola
muhadasah (diskusinya) dan nafsiyahnya (tindakan) dalam kesehariannya, kurang
tabayunnya terhadap berita baik itu kepada kaum muslim bahkan kepada sahabatnya yang
pernah aktif pada hizbut tahrir.

2. Selain point di atas, ada juga faktor hancurnya hizb (partai) dikarenakan masuknya saqafah
asing. Seperti demokrasi, pluralisme dan lainnya. Namun bagi saya hizbut tahrir adalah hizb
(partai) yang jauh dari mabda kufur (ideologi kufur tersebut), karena ideologi yang ditabani
(diadopsi) HT adalah Islam. Namun disini akan penulis jelaskan dalam sebuah ideologi akan
terjadi benturan. Benturan itu bisa berupa fikriyah (konsep) bahkan ke nyawa juga. Bisa
dilihat dalam kitab benturan peradaban syekh taqiyuddin an nabhani, sebuah kebenaran pasti
akan terkena dampak seperti label terorisme. Namun ironisnya, dengan perjalanan waktu
merupakan suatu Rahmat Allah yang menampakan syubhat HT dengan terjadinya
Inkonsistenan HT pada bahaya ideologis (khathr mabdaiy) dan bahaya kelas (kahthr
thabaqiy) sehingga wajar apabila hizbut tahrir dalam dawahnya mencari aman-aman saja.
Ketika dituduh miring dan diancam oleh thagut maka akan melempari kepada saudaranya
seperti contoh kasus ISIS dalam HIP (Halaqah Islam Peradaban) HTI Cegah Kriminalisasi
dan monsternisasi Khilafah dimana HTI bergandengan dan berwajah manis dengan BNPT
(badan nasional penanggulangan terorisme) Ansyad Mbai, di dalam diskusi mereka
kesenangan sekali menjeleki mujahidin dengan HIP-Nya, naudzubillah. Contoh lainnya
ketakutan HTI pada khathr mabdaiy dan kahthr thabaqiy adalah Hizbut Tahrir terdaftar
sebagai Ormas di bawah perlindungan Thagut, disana penulis mengalami keganjjalan pada
penjelasan ustad Yahya Abdurahman (Lajnah Siyasi DPP HTI) dan akhirnya setiap
kemahaliyahan ketika ingin mengadakan acara akbar HTI , dari pihak Intelkam Kapolda
meminta AD ART HTI dan SKT HTI sebagai ormas Indonesia dibawahnya ada lambang
berhala Pancasila. Dan kasus lainnya adalah seperti kasus tertangkapnya seorang Syabab
Hizbut tahrir dan dia tak bersalah masuk dalam penjara, justru ketika dikatakan hizbut tahrir.
Dari pihak hizbut tahrir mengatakan kepada thagut itu bukanlah syabab HT. Dari penjelasan
itu , dapat disimpulkan analisa saya dan ustd haris abu ulya dalam bedah tadzkirah ustad abu
bakar basyir Amir JAT merupakan suatu kewajaran apabila kita mendengar ada sebuah
gerakan yang mengibarkan panji tauhid al liwa dan ar rayah dalam setiap kegiatannya , lalu
menyerukan Khilafah namun ketika dihadapi resiko yang ada mereka tidak mau. Begitu
Naifnya HTI
from @AbuHurairahVII

Anda mungkin juga menyukai