Anda di halaman 1dari 5

Ciri Makanan Berformalin

Bagi kita orang awam, mungkin agak kesulitan untuk mengetahui seberapa kadar
formalin yang ada dalam suatu jenis makanan. Namun karena besarnya bahaya
yang ditimbulkan oleh formalin, perlu kiranya kita mengetahui ciri-ciri makanan
yang mengandung formalin.
Untuk menguji ada atau tidaknya kandungan formalin pada makanan, kita bisa
gunakan kertas indikator pada air rendaman makanan tersebut. Kertas indikator ini
dapat kita peroleh di apotek atau toko obat. Bila kertas indikator itu kemudian
berubah warna setelah dicelupkan ke dalam rendaman, maka bisa dipastikan
makanan tersebut menggunakan formalin. Lalu bagaimana jika kita tidak sempat
menguji? Sementara di depan kita ada makanan yang meragukan? Berikut ini
merupakan beberapa ciri makanan yang memiliki kandungan formalin.
Ikan
Berwarna putih bersih dan dagingnya kenyal
Insang tidak berwarna merah segar melainkan merah tua
Pada suhu 25 bisa tahan hingga beberapa hari. Sebagai uji sederhana, coba
suguhkan ikan yang baru saja Anda beli pada kucing. Bila kucing tidak mau
memakan bahkan pergi, itu pertanda ikan yang Anda beli mengandung formalin
atau bahan-bahan kimia lainnya. Tidak ada bau amis khas ikan, melainkan bau
menyengat khas formalin
Ayam potong
Berwarna putih bersih
Pada suhu kamar bisa awet hingga beberapa hari
Tahu
Memiliki bentuk yang sangat bagus dan kenyal
Tekstur sangat halus, tak mudah hancur
Pada suhu 25 bisa tahan sampai 3 hari, di dalam pendingin tahan hingga 2 minggu.
Bau cukup menyengat serta aroma khas kedelai sudah tidak begitu terasa lagi
Mie basah
Baunya sedikit menyengat
Pada suhu 25 (suhu kamar) bisa tahan hingga 2 hari, sedangkan bila disimpan di
dalam
pendingan (suhu 10) bisa awet hingga lebih dari 15 hari
Mie nampak mengkilap seperti dilumuri minyak, tidak lengket dan sangat kenyal
(tak mudah putus)
Sebenarnya ada beberapa jenis makanan lagi yang biasa ditambah formalin. Namun
ciri-ciri di atas insya Allah cukup untuk digunakan sebagai acuan dalam menguji
apakah makanan itu mengandung formalin atau tidak.
Cara Mengenali Makanan Yang Aman
Berikut ini merupakan tips cara mengenali makanan yang aman, antara lain :

1. Kalau ada makanan yang warnanya mencolok dan menarik justru harus dicurigai,
misalnya saos yang warnanya membekas di tangan memungkinkan pewarna yang
digunakan adalah pewarna tekstil yang dapat menyebabkan kanker.
2. Untuk boraks, dapat diamati dari bakso. Kalau kenyal atau mudah dipantulkan
seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung
boraks. Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah
digigit.
3. Sebaiknya tahu putih yang terlalu keras justru patut diduga mengandung
formalin. Karena tahu putih yang tidak lembek dapat diduga ada kandungan
formalin di dalamnya.
4. Tentang daging gelonggong (daging yang diisi air), daging seperti itu dapat
dikenali dari air yang menetes bila digantung. Jadi, pilih saja daging yang
digantung. Kalau ada air yang menetes berarti daging gelonggongan. Cara lain
mengenali dari warna daging yang asli masih merah segar dan serat-serat di dalam
daging juga tidak menggelembung. Selain itu pula harga yang tidak wajar juga
merupakan pertanda (lebih murah).
5. Daging ayam yang masih segar itu berwarna agak kekuning-kuningan, kalau
warnanya putih bersih justru dimungkinkan dari bekas ayam mati, apalagi kalau
ada warna biru seperti bekas memar serta bau sangat amis. Bahkan ada pula
daging ayam yang direndam formalin agar awet. Mengenali daging ayam
berformalin dengan menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau
keluar lendir atau air berarti pernah direndam dengan formalin. "Formalin dalam
makanan juga dapat dihilangkan. "Caranya, makanan yang mencurigakan itu
direndam dengan air panas sekitar 30 menit atau dipanaskan dengan oven bersuhu
121 derajat tiga menit. Kalau ikan dapat direndam dengan air cuka 5 persen
selama 15 menit atau direndam air garam selama 30 menit untuk ikan asin"
6. Cara mengenali ikan basi. Kalau ditekan justru lembek, warna insang tampak
merah tua, atau mata ikan justru terlihat bening, maka cirinya ikan itu basi atau
diberi formalin. Paling mudah ya beli saja ikan yang masih ada tanda-tanda hidup.
7. Jangan membeli makanan kaleng yang kemasan kalengnya sudah penyok. Kaleng
yang penyok akan mengubah konsentrasi di dalam kemasan, karena kaleng penyok
dapat mengandung racun akibat adanya kandungan botulimun (bahan dasar
kosmetik). Kalau mau aman ya dipanaskan seperti ikan atau dibakar agar racunnya
mati. Biasanya, supermarket justru memberi diskon," katanya.
8. Untuk snack (makanan ringan) yang banyak disukai anak-anak, katanya, justru
perlu dilihat komposisi zat warna-nya dan nomor registrasi. Kalau warna-warnanya
mencolok atau tanggal produk-nya kadaluarsa justru berbahaya.
9. Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari plastik,
styrofoam, dan melamin. Kalau kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto panas,
teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan
kanker.

Metode pengenalan paling mudah dari berbagai sudut yakni warna, kandungan
boraks, kandungan formalin, daging gelonggongan, ayam basi, ikan basi, makanan
kaleng, bahaya snack, dan bahaya kemasan plastik.

1. Kalau ada makanan yang warnanya mencolok dan


menarik justru harus dicurigai, misalnya saos yang warnanya membekas di tangan
memungkinkan pewarna yang digunakan adalah pewarna tekstil yang dapat
menyebabkan kanker.

2. Untuk boraks, dapat diamati dari bakso. Kalau kenyal atau mudah dipantulkan
seperti memantulkan bola karet di tanah, maka berarti banyak mengandung boraks.
Bisa juga dari tanda-tanda gigitan yang kembali ke bentuk semula setelah digigit.

3. Sebaiknya tahu putih yang terlalu keras justru patut diduga mengandung formalin.
Karena tahu putih yang tidak lembek dapat diduga ada kandungan formalin di
dalamnya.

4. Untuk Tahu kuning bila meragukan apakah tahu tersebut menggunakan pewarna
teknil atau pewarna alami secara sederhana bisa digunakan dengan menggunakan
sabun. Mungkin disini kita harus mengorbankan sedikit tahu lalu lumuri dengan
sabun. Bila warna nya berubah menjadi orange berarti menggunakan pewarna alami
(kunyit). Sebab kunyit adalah indikator alami yang dalam suasana basa berubah warna
menjadi orange.

5. Tentang daging gelonggong (daging yang diisi air), daging seperti itu dapat
dikenali dari air yang menetes bila digantung. Jadi, pilih saja daging yang digantung.
Kalau ada air yang menetes berarti daging gelonggongan. Cara lain mengenali dari
warna daging yang asli masih merah segar dan serat-serat di dalam daging juga tidak
menggelembung. Selain itu pula harga yang tidak wajar juga merupakan pertanda
(lebih murah).

6. Daging ayam yang masih segar itu berwarna agak kekuning-kuningan, kalau
warnanya putih bersih justru dimungkinkan dari bekas ayam mati, apalagi kalau ada
warna biru seperti bekas memar serta bau sangat amis. Bahkan ada pula daging ayam
yang direndam formalin agar awet. Mengenali daging ayam berformalin dengan
menekan atau mendorongnya dengan jari telunjuk. Kalau keluar lendir atau air berarti
pernah direndam dengan formalin.
"Formalin dalam makanan tidak dapat dihilangkan karena bersifat permanen,
tetapi bisa dikurangi kadarnya
"Salah satu Caranya, makanan yang mencurigakan itu direndam dengan air panas
sekitar 30 menit atau dipanaskan dengan oven bersuhu 121 derajat tiga menit. Kalau
ikan dapat direndam dengan air cuka 5 persen selama 15 menit atau direndam air
garam selama 30 menit untuk ikan asin"<p> </p>7. Cara mengenali ikan basi. Kalau
ditekan justru lembek, warna insang tampak merah tua, atau mata ikan justru terlihat
bening, maka cirinya ikan itu basi atau diberi formalin. Paling mudah ya beli saja ikan
yang masih ada tanda-tanda hidup.<p> </p>8. Jangan membeli makanan kaleng yang
kemasan kalengnya sudah penyok. Kaleng yang penyok akan mengubah konsentrasi di
dalam kemasan, karena kaleng penyok dapat mengandung racun akibat adanya
kandungan botulimun (bahan dasar kosmetik). Kalau mau aman ya dipanaskan seperti
ikan atau dibakar agar racunnya mati. Biasanya, supermarket justru memberi diskon,"
katanya.<p> </p>9. Untuk snack (makanan ringan) yang banyak disukai anak-anak,
katanya, justru perlu dilihat komposisi zat warna-nya dan nomor registrasi. Kalau
warna-warnanya mencolok atau tanggal produk-nya kadaluarsa justru
berbahaya.<p> </p>10. Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari
plastik, styrofoam, dan melamin. Kalau kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto
panas, teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan
kanker.<p> </p><p>
11. Untuk daging mentah.</p>Selama ini, masyarakat banyak
yang beranggapan bahwa segala makanan yang dihinggapi oleh lalat berarti makanan
itu sudah tercemar. Memang anggapan itu tak salah, karena memang lalat yang
hinggap terkadang membawa kuman yang sering terbawa pada makanan yang
dihinggapinya<p> </p>Namun anggapan ini kurang tepat bila diaplikasikan pada
daging mentah. Banyak orang awam yang tak mau membeli daging mentah di pasar
karena dagingnya dipenuhi dengan lalat . Padahal daging mentah yang dipenuhi lalat
itu justru adalah daging segar<p> </p>Lalat secara naluriah akan memilih daging yang
segar untuk dihinggapi, karena aromanya sangat menarik bagi lalat. Justru daging
yang jarang dihinggapi oleh lalat itulah yang malahan patut dicurigai, karena bisa jadi
daging itu sudah diberi pengawet buatan atau formalin.alat. Lalat sangat benci dengan
aroma bahan kimia, sehingga jarang sekali lalat mau hinggap pada daging mentah
yang sudah diberi formalin atau pengawet buatan lainya<p> </p><p>Semoga
bermanfaat...</p>

Anda mungkin juga menyukai