Anda di halaman 1dari 4

21

Hati-Hati: Yang Suka Kuliner Daging Bebek!


Published By widha utawi idha under Ketik-Kuliner, Ketik-Sehat Tags: Oknum Pedangang
Nakal, bebek berbahaya, daging bebek bahaya, daging bebek pakai bahan berbahaya, hati-hati
kuliner bebek

Sebelum nonton tv

dimalam hari hingga bikin postingan yang gimana gitu seperti Bukan Sinetron: Jodohku,
Live Resepsi Anang-Ashanty, sorenya juga udah nonton tv dan mungkin ini yang ditonton
agak sedikit berisi yaitu liputan ulah nakal penjual kuliner daging bebek! Barang kali ada yang
suka jajan daging bebek? entah itu bakar atau mungkin goreng yang pasti harus hati-hati karena
ada oknum-oknum penjual yang nakal menggunakan bahan-bahan berbahaya untuk memasak
daging bebeknya. Bahan-bahan berbahaya yang dipakai apa? kalo yang diliput kemarin sih
pakai tawas, pewarna kain, obat sakit kepala dan deman (parasetamol).
Kenapa bahan-bahan itu berhahaya? Ya iyalah, tawas itu kan buat jernihin air bukan untuk
bumbu masak, pewarna kain itu kan ya buat kain bukan untuk mewarnai makanan, terus obat
pereda sakit kepala dan demam itu kan buat yang sakit bukan buat tambahan dimenu
makanan orang yang gak sakit. Yang pasti zat-zat itu dalam jangka lama bisa menjadi kanker bila
masuk dalam tubuh secara terus-menerus.
Apa alasan penjual memakai bahan-bahan berbahaya tersebut dalam mengolah daging
bebek? konon kalo tawas itu bisa membuat daging jadi bersih dan tidak bau amis,
kalopewarnanya itu untuk membuat daging tidak pucat alias warnanya mencolok sehingga
terlihat menggairahkan, kalo obat pereda sakit kepala dan demam itu untuk membuat
daging biar cepat lunak kala dimasak.
Padahal ada cara yang lebih alami ketimbang pakai bahan-bahan berbahaya itu loh, misal untuk
ngilangin bau amis pakai jeruk nipis dan jahe, agar lebih berwarna bisa pakai kunyit, agar daging
empuk bisa dengan membungkus daging pakai daun pepaya atau mungkin pakai panci
bertekanan. Tapi kenapa mereka ( oknum penjual nakal) lebih milih pakai bahan-bahan yang
tidak sehat itu ya?
Lalu gimana cara bedain daging bebek yang aman dikonsumsi dengan yang tidak sehat bila
dikonsumsi? Kalo daging bebek yang sehat: warna kuningnya pucat alias tidak
ngejreng, terus aromanya khas aroma rempah-rempah. Kalo yang gak sehat
warnanya orange mencolok. Agaknya secara kasat mata susah dibedakan, kan diolahnya
macem-macem ada yang dibakar, digoreng atau kuah dan kemarin dari 5 sampel, 1 dari bapak

yang mengenakan tawas itu dengan 4 lainnya ambil acak, ternyata hanya punya bapake itu yang
pakai tawas tapi ke 5 nya pakai obat pereda nyeri kepala dan demam SEMUA!!!!!!
Daging bebek memang belakangan ini banyak diminati oleh para penikmat daging dari berbagai
kalangan, harganya memang lebih mahal dari daging ayam, itu karena stok bebek yang tidak
gampang didapat. Buat yang suka bebek, Selamat menikmati kulinet bebeknya tapi alangkah
baiknya bila anda juga waspada!
Sumber: nonton reportase investigasi transTV, postingan ini bukan untuk menakut-nakuti,
apabila timbul efek takut jajan daging bebek ya maap, maksudku kan biar pada hati-hati dan
waspada gitu loh!

---

Dampak Sering Konsumsi


Bebek bagi Bumil
Sabtu, 29 Oktober 2011 - 13:16 wib |
-

(Foto: gettyimages)

MENGINJAK bulan ke-3 usia kehamilan, hampir setiap hari saya makan daging
bebek. Dari dulu saya memang lebih doyan daging bebek daripada ayam. Tapi,
Ibu saya mengingatkan agar saya tak boleh sering-sering makan daging bebek,
katanya banyak lemaknya, nggak baik untuk kehamilan.

Apakah benar, Dok? Apa yang sebaiknya saya lakukan? Mohon sarannya.
Erina Poerwito, Solo
Jawab:
Dr Diani Adrina, SpGK dari RS Pusat Pertamina menjelaskan, memang benar
karena kandungan lemak daging bebek lebih banyak daripada daging ayam.
Dalam 86 g daging bebek terkandung 76 mg kolesterol dan 9,6 g lemak
sedangkan dalam 86 g daging ayam terkandung 73 mg kolesterol dan hanya
3,07 g lemak.
Hindari Kulit dan Organ Dalam
Jika Ibu mengonsumsi bagian kulit bebek maupun ayam secara berlebihan tentu
akan berakibat kurang baik, utamanya pada masa kehamilan ini. Mengapa?
Karena bagian kulit terbukti sangat tinggi lemak dan kolesterol.
Lemak dan kolesterol yang berlebih pada ibu hamil sangat berisiko tinggi
terhadap timbulnya penyakit pada kehamilan, seperti hipertensi dan diabetes
gestasional yang dapat mengganggu sirkulasi darah kepada janin melalui
plasenta.
Selain kulit, bagian organ dalam (seperti hati atau usus) bebek dan ayam juga
mengandung tinggi lemak dan kolesterol. Sehingga sebaiknya konsumsi
dagingnya saja.
Juga, sebaiknya hindari makan hidangan dari hati angsa atau bebek yang tidak
dimasak sampai matang. Sebab, makanan ini bisa mengandung listeria, jenis
bakteri yang berbahaya bagi ibu hamil dan janinnya.
Kukus atau Panggang
Agar bumil tetap bisa bebas makan bebek tanpa takut terkena gangguan
kesehatan, yang terpenting tentu saja konsumsi yang tidak berlebihan.
Batasi konsumsi hanya seminggu 1-2 kali dan disarankan untuk konsumsi
dagingnya saja. Sementara pengolahannya dianjurkan dengan cara dikukus atau
panggang. Kurangi asupan makanan sumber lemak yang lain seperti susu full

cream, kudapan yang digoreng, atau kripik/krupuk.


Fakta Seputar Bebek
1. Daging bebek sebagian besar mengandung serat merah. Pada bagian dada
bebek, serabut merah sebanyak 84 persen dan serabut putih 16 persen. Daging
yang sebagian besar terdiri atas serabut merah mempunyai kadar protein yang
lebih rendah dan kadar lemak yang tinggi dibandingkan dengan daging yang
sebagian besar terdiri dari serabut putih.
2. Kadar protein daging bebek berkisar antara 18.6 19.6 persen dan lemak
berkisar antara 2.7 6.8 persen.
3. Per 100 gram daging bebek bagian dada tanpa kulit mengandung protein
sebanyak 28 gram
4. Per 100 gr daging bebek bagian dada tanpa kulit mengandung zat besi (Fe)
sebanyak 5 mg.
6. Mengapa bebek tinggi lemak? Bebek memiliki kemampuan tinggi mendeposit
lemak dibandingkan dengan ayam, karena lemak diperlukan untuk melindungi
tubuhnya dari kedinginan pada saat berendam dalam air, serta digunakan untuk
meminyaki tubuhnya agar tidak basah ketika berada dalam air.
7. Baby duck atau bebek muda yang umurnya berkisar 3-4 minggu dan beratnya
tidak lebih dari 1 kg, kadar lemaknya tidak sebanyak bebek dewasa dan
dagingnya jauh lebih lembut dan empuk. (Sumber: Tabloid Mom & Kiddie) (ftr)

Anda mungkin juga menyukai