Anda di halaman 1dari 38

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi

Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

BAB VI
DEBIT BANJIR RENCANA

6.1.

Umum

Debit banjir rencana atau design flood adalah debit maksimum di sungai
atau saluran alamiah dengan periode ulang yang sudah ditentukan yang dapat
dialirkan tanpa membahayakan proyek irigasi dan stabilitas bangunanbangunannya. Perhitungan debit banjir rencana pada pekerjaan ini dipergunakan
untuk perencanaan bangunan utama atau bendung yaitu bendung Alopohu yang
akan dilakukan rehabilitasi atau perencanaan ulang dikarenakan kondisinya rusak
berat yang salah satu penyebabnya adalah akibat terjangan banjir yang terjadi.
Metode perhitungan dilakukan dengan berbagai metode bergantung pada
data-data yang tersedia dan karakteristik dari data yang ada. Konsep dasar
perhitungan didasarkan dari data yang ada, pengalaman dan kepentingan
sehingga langkah-langkah dalam penentuan dan atau perhitungan yang dilakukan
adalah :
1. Analisis frekuensi dengan :
Metode Log Pearson Type III
Metode Gumbell
2. Uji Kesesuaian distribusi :
Metode Chi-Kuadrat
Metode Smirnov-Kolmogorov
3. Debit banjir rencana digunakan metode :
Metode Empiris Haspers
Metode Empiris Melchior
Metode Hidrograf Satuan Nakayasu
Metode Hidrograf Satuan Gamma I
4. Pemilihan metode perhitungan debit banjir
6.2.

Data yang Tersedia

Data-data yang tersedia untuk perhitungan debit banjir rencana dan drain
modul pada pekerjaan ini seperti telah dijelaskan pada sub bab 1.5 mengenai data
yang tersedia pada laporan hidrologi ini. Selain data tersebut ada beberapa
parameter yang diperlukan untuk perhitungan debit banjir rencana adalah :

Karakteristik DAS rencana bangunan bendung


Luas DAS dan tata guna lahan di daerah pengaliran
Titik tinggi dan jarak serta kemiringan sungai

Peta DAS sangat dibutuhkan dalam perhitungan hidrologi, khususnya untuk


perhitungan banjir rencana (design flood). Sedangkan tata guna lahan
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 1

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

dipergunakan untuk mengetahui karakteristik dan pembagian wilayah penggunaan


DAS yang berpengaruh terhadap koefisien pengaliran (C). Peta Daerah Aliran
Sungai (DAS) Alopohu dapat dilihat pada Gambar 1.2 laporan hidrologi ini beserta
dengan peta penyebaran stasiun hidrologi di sekitar lokasi pekerjaan, peta DAS
tersebut menggambarkan :

Luas Daerah Aliran Sungai (km2 atau ha.)


Letak dan posisi bangunan bendung
Letak dan posisi stasiun penakar curah hujan
Panjang sungai utama (km)
Elevasi tertinggi dan terendah dari sungai utama (+ m)
Dari peta dan data-data yang diperoleh dapat diketahui antara lain :

Panjang sungai utama lokasi bendung


A (cathsment) sungai lokasi bendung
Titik tinggi pada bagian hulu sungai
Titik tinggi pada bagian hilir

6.3.

=
44,72 km
= 489,15 km2
= + 784,00 m
= + 18,00 m

Analisis Frekuensi

6.3.1. Pengertian
Perhitungan analisis frekuensi ini dilakukan untuk menghitung curah hujan
rencana, yaitu hujan harian daerah maksimum yang mungkin terjadi yang
selanjutnya digunakan untuk perhitungan debit banjir rencana (design flood)
khususnya pada rencana rehabilitasi bendung Alopohu dan perhitungan drainase
modul. Pada pekerjaan ini analisis frekuensi dihitung dengan menggunakan
metode Log Pearson Type III dan metode Gumbell.
6.3.2. Curah Hujan Maksimum
Penentuan curah hujan harian maksimum ini digunakan dalam perhitungan
curah hujan rencana dengan analisis frekuensi untuk perhitungan debit banjir
dengan kala ulang tertentu. Sedangkan penentuan curah hujan 3 harian
maksimum ini digunakan dalam perhitungan curah hujan rencana dengan analisis
frekuensi untuk perhitungan modulus drainase untuk kala ulang 5 tahun. Lamanya
tahun pengamatan yang dipakai dalam analisis frekuensi untuk menghitung curah
hujan rencana disesuaikan dengan stasiun pengamatan yang berpengaruh. Curah
hujan harian maksimum rerata daerah mengacu pada curah hujan harian
maksimum daerah yang terjadi (terdapat 5 stasiun pencatatan untuk DAS Alopohu
lokasi bendung dan 3 stasiun curah hujan untuk D.I. Alo, Pohu dn D.I. Alopohu
serta 2 stasiun curah hujan untuk D.I. Huludupitango). Data curah hujan harian
maksimum dan curah hujan 3 harian maksimum masing-masing stasiun yang ada
seperti pada Tabel 6.2 dan Tabel 6.3.
6.3.3. Curah Hujan Maksimum Rerata Daerah
Dari data curah hujan maksimum dari stasiun terukur kemudian dihitung
besarnya curah hujan maksimum rerata daerah. Ada beberapa cara untuk
menentukan tinggi curah hujan maksimum rerata daerah dapat dilakukan dengan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 2

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

cara rata-rata aljabar, cara isohyet dan cara poligon thiessen. Dalam study ini
perhitungan dilakukan dengan metode polygon Theissen untuk perhitungan curah
hujan maksimum rerata daerah DAS Alopohu, hal ini dipilih karena masih
memperhitungkan luas daerah yang berpengaruh terhadap DAS Alopohu; dan
metode rerata aljabar untuk lokasi areal irigasi. Curah hujan maksimum rerata
daerah berturut-turut seperti dijelaskan pada Tabel 6.2 dan Tabel 6.3, sedangkan
khusus prosentase luas yang berpengaruh pada DAS Alopohu untuk masingmasing stasiun curah hujan seperti pada Tabel 6.1.
Metode Theissen :
Px

= (P1xA1) + .. + PnxAn

dimana :
Px
= Curah hujan rerata daerah (mm)
P1, Pn = Tinggi curah hujan masing-masing stasiun (mm)
A1,An = Besarnya daerah pengaruh masing-masing stasiun
Tabel 6.1 : Koefisien Theissen DAS Alopohu
Stasiun Curah Hujan
Jalaluddin
Alo Isimu
Pohu Bongomeme
P. Molombulahe
Jumlah

Tahun 1994
Tahun 1995-2001
Tahun 2002-2008
Ai
Ai
Ai
Koefisien
Koefisien
Koefisien
2
2
2
Theissen
Theissen
Theissen
(km )
(km )
(km )
0.00% 312.60
63.91% 150.29
30.72%
452.92
92.59% 140.32
28.69% 208.52
42.63%
0.00%
0.00%
98.05
20.04%
36.23
7.41%
36.23
7.41%
32.29
6.60%
489.15
100.00% 489.15
100.00% 489.15
100.00%

Sumber : Hasil Perhitungan

Tabel 6.2 : Curah Hujan Harian Maksimum (mm) DAS Alopohu


Tahun
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008

Jalaluddin
82.00
60.00
93.00
97.00
83.00
142.00
65.00
57.00
84.00
92.00
134.00
110.00
111.00
93.00

Stasiun Curah Hujan


Pohu
Alo Isimu
Bongomeme
64.00
89.10
63.00
89.00
92.00
65.00
111.00
51.00
62.50
99.00
80.00
71.00
74.00
43.20
61.50
122.30
79.00
74.30
76.00
69.70
59.00
69.70

Paguyaman
Malombulahe
41.90
65.00
61.60
61.00
52.20
54.00
93.00
43.00
48.40
50.50
47.50
112.00
54.00
47.50
26.50

CH. Rerata
Daerah (Polygon
Theissen)
62.36
82.78
60.98
89.48
92.25
75.69
129.48
59.35
67.20
59.41
44.95
134.58
52.26
51.21
44.29

Sumber : Rekapitulasi dan hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 3

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.3 : Curah Hujan 3 Harian Maksimum (mm) di Areal Irigasi


Tahun
1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008

D.I. Alo, Pohu dan D.I. Alopohu


D.I. Huludupitango
Pohu
Biyonga
Bulota
Rerata
Rerata
Jalaluddin Alo Isimu BongoHuluHepuhuAljabar
Aljabar
meme
dupitango
lawa
86
85.90
97
97.40
105
89
97.05
134
- 134.40
106
94
99.75
124
68
96.10
123
102
112.50
181
117 148.75
105
111
108.00
118
90 104.00
98
77
87.50
123
88 105.50
162
127
144.50
203
145 174.00
118
92
105.00
148
105 126.50
82
73
255
136.73
125
158 141.25
120
140
101
120.04
115
186 150.25
96
89
79
87.97
189
144 166.25
138
74
122
111.43
140
131 135.25
132
86
85
100.83
138
89 113.25
129
176
155
153.30
279
75 176.90
139
92
83
104.60
149
110 129.40

Sumber : Hasil Perhitungan

6.3.4. Metode Log Pearson Type III


Langkah-langkah perhitungan analisis frekuensi dengan metode Log
Pearson Type III adalah sebagai berikut :
1. Urutkan data dari kecil ke besar dan ubah data (X1, X2, ., Xn) dalam bentuk
logaritma (log X1, log X2, ., log Xn).
2. Hitung nilai rerata, dengan persamaan :

1
i=n
log X =
n
i=1

(log Xi)

3. Hitung standart deviasi, dengan persamaan :

S12

i=n

(log Xi - log X)2


i=1
=
n-1

4. Hitung koefisien kepencengan, dengan persamaan :

Cs

i=n

n (log Xi - log X)3


i=1
=
(n - 1) (n - 2) (S1)3

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 4

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

5. Hitung logaritma X dengan persamaan :

Log X = log X + G . S1
6. Hitung anti log X
X = anti log X
dimana :
log X

log X
log X1
G

S1
Cs
n

= Logaritma curah hujan.


= Logaritma rerata dari curah hujan
= Logaritma curah hujan tahun ke 1
= Konstanta Log Pearson Type III, berdasarkan nilai Cs (koefisien
kepencengan) seperti ditunjukkan pada Tabel 6.4 untuk Cs positif
dan Tabel 6.5 untuk Cs negatif
= Simpangan baku
= Koefisien kepencengan
= Jumlah data (15 tahun)

Tabel 6.4 : Harga G pada distribusi Log Pearson Type III untuk Cs positif
Cs
0.0
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1.0
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9
2.0
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.0

1,0101 1,0526 1,1111


99
-2.326
-2.252
-2.175
-2.104
-2.029
-1.955
-1.880
-1.806
-1.733
-1.660
-1.588
-1.518
-1.449
-1.388
-1.318
-1.256
-1.197
-1.140
-1.087
-1.037
-0.990
-0.946
-0.905
-0.867
-0.832
-0.799
-0.769
-0.740
-0.714
-0.690
-0.667

95
-1.645
-1.616
-1.586
-1.555
-1.524
-1.491
-1.458
-1.423
-1.388
-1.353
-1.317
-1.280
-1.243
-1.206
-1.163
-1.131
-1.093
-1.056
-1.020
-0.984
-0.949
-0.914
-0.882
-0.850
-0.819
-0.790
-0.762
-0.736
-0.711
-0.688
-0.665

90
-1.282
-1.270
-1.258
-1.245
-1.231
-1.216
-1.200
-1.183
-1.166
-1.147
-1.128
-1.107
-1.086
-1.064
-1.041
-1.018
-0.994
-0.970
-0.945
-0.920
-0.895
-0.869
-0.844
-0.819
-0.795
-0.771
-0.747
-0.724
-0.702
-0.681
-0.660

1,25

80
-0.842
-0.846
-0.850
-0.853
-0.855
-0.856
-0.857
-0.857
-0.856
-0.854
-0.852
-0.848
-0.844
-0.838
-0.832
-0.825
-0.817
-0.808
-0.799
-0.788
-0.777
-0.765
-0.752
-0.739
-0.725
-0.711
-0.696
-0.681
-0.666
-0.651
-0.636

50
0.000
-0.017
-0.033
-0.050
-0.066
-0.083
-0.099
-0.116
-0.132
-0.148
-0.164
-0.180
-0.195
-0.210
-0.225
-0.240
-0.254
-0.268
-0.282
-0.294
-0.307
-0.319
-0.330
-0.341
-0.351
-0.360
-0.368
-0.376
-0.384
-0.390
-0.396

Kala Ulang
5
10
Percent Chance
20
10
0.842 1.282
0.836 1.292
0.830 1.301
0.824 1.309
0.816 1.317
0.808 1.323
0.800 1.328
0.790 1.333
0.780 1.336
0.769 1.339
0.758 1.340
0.745 1.341
0.732 1.340
0.719 1.339
0.705 1.337
0.690 1.333
0.675 1.329
0.660 1.324
0.643 1.318
0.627 1.310
0.609 1.302
0.592 1.294
0.574 1.284
0.555 1.274
0.537 1.262
0.518 1.250
0.499 1.238
0.479 1.224
0.460 1.210
0.440 1.195
0.420 1.180

25

50

100

200

1000

4
1.751
1.785
1.818
1.849
1.880
1.910
1.939
1.967
1.993
2.018
2.043
2.006
2.087
2.108
2.128
2.146
2.163
2.179
2.193
2.207
2.219
2.230
2.240
2.248
2.256
2.262
2.267
2.272
2.275
2.277
2.278

2
2.054
2.107
2.159
2.211
2.261
2.311
2.359
2.407
2.453
2.498
2.542
2.585
2.626
2.666
2.706
2.743
2.780
2.815
2.848
2.881
2.912
2.942
2.970
2.997
3.023
3.048
3.071
3.097
3.114
3.134
3.152

1
2.326
2.400
2.472
2.544
2.615
2.686
2.755
2.824
2.891
2.957
3.022
3.087
3.149
3.211
3.271
3.330
3.388
3.444
3.499
3.553
3.605
3.656
3.705
3.753
3.800
3.845
3.889
3.932
3.973
4.013
4.051

0.5
2.576
2.670
2.763
2.856
2.949
3.041
3.132
3.223
3.312
3.401
3.489
3.575
3.661
3.745
3.828
3.910
3.990
4.069
4.147
4.223
4.298
4.372
4.454
4.515
4.584
3.652
4.718
4.783
4.847
4.909
4.970

0.1
3.090
3.235
3.380
3.525
3.670
3.815
3.960
4.105
4.250
4.395
4.540
4.680
4.820
4.965
5.110
5.250
5.390
5.525
5.660
5.785
5.910
6.055
6.200
6.333
6.467
6.600
6.730
6.860
6.990
7.120
7.250

Sumber : CD Soemarto, Hidrologi Teknik

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 5

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.5 : Harga G pada distribusi Log Pearson Type III untuk Cs negatif

Cs

0.0
-0.1
-0.2
-0.3
-0.4
-0.5
-0.6
-0.7
-0.8
-0.9
-1.0
-1.1
-1.2
-1.3
-1.4
-1.5
-1.6
-1.7
-1.8
-1.9
-2.0
-2.1
-2.2
-2.3
-2.4
-2.5
-2.6
-2.7
-2.8
-2.9
-3.0

1,0101 1,0526 1,1111

1,25

99
95
90
-2.326 -1.645 -1.282
-2.400 -1.673 -1.292
-2.472 -1.700 -1.301
-2.544 -1.726 -1.309
-2.615 -1.750 -1.317
-2.686 -1.774 -1.323
-2.755 -1.797 -1.328
-2.824 -1.819 -1.333
-2.891 -1.839 -1.336
-2.957 -1.858 -1.339
-3.022 -1.877 -1.340
-3.087 -1.894 -1.341
-3.149 -1.190 -1.340
-3.211 -1.925 -1.339
-3.271 -1.938 -1.337
-3.330 -1.951 -1.333
-3.388 -1.962 -1.329
-3.444 -1.972 -1.324
-3.499 -1.981 -1.318
-3.553 -1.989 -1.310
-3.605 -1.996 -1.302
-3.656 -2.001 -1.294
-3.705 -2.006 -1.284
-3.753 -2.009 -1.274
-3.800 -2.011 -1.262
-3.845 -2.012 -1.290
-3.889 -2.013 -1.238
-3.932 -2.012 -1.224
-3.973 -2.010 -1.210
-4.013 -2.007 -1.195
-4.051 -2.003 -1.180

80
-0.842
-0.836
-0.830
-0.824
-0.816
-0.808
-0.800
-0.790
-0.780
-0.769
-0.758
-0.745
-0.732
-0.719
-0.705
-0.690
-0.875
-0.660
-0.643
-0.627
-0.609
-0.592
-0.574
-0.555
-0.537
-0.518
-0.499
-0.479
-0.460
-0.440
-0.420

50
0.000
0.017
0.033
0.050
0.066
0.083
0.099
0.116
0.132
0.148
0.164
0.180
0.195
0.210
0.225
0.240
0.254
0.268
0.282
0.294
0.307
0.319
0.330
0.341
0.351
0.360
0.368
0.376
0.384
0.330
0.390

Kala Ulang
5
10
Percent Chance
20
10
0.842 1.282
0.846 1.270
0.850 1.258
0.853 1.245
0.855 1.231
0.856 1.216
0.857 1.200
0.857 1.183
0.856 1.166
0.854 1.147
0.852 1.128
0.848 1.107
0.844 1.086
0.838 1.064
0.832 1.041
0.825 1.018
0.817 0.994
0.808 0.970
0.799 0.945
0.788 0.920
0.777 0.895
0.765 0.869
0.752 0.844
0.739 0.819
0.725 0.795
0.711 0.771
0.696 0.747
0.681 0.724
0.666 0.702
0.651 0.681
0.636 0.660

25

50

100

200

1000

4
1.751
1.716
1.680
1.643
1.606
1.567
1.528
1.488
1.448
1.407
1.366
1.324
1.282
1.240
1.198
1.157
1.116
1.075
1.035
0.996
0.959
0.923
0.888
0.855
0.823
0.793
0.764
0.738
0.712
0.683
0.666

2
2.054
2.000
1.945
1.890
1.834
1.777
1.720
1.663
1.606
1.549
1.492
1.435
1.379
1.324
1.270
1.217
1.166
1.116
1.069
1.023
0.980
0.939
0.900
0.864
0.830
0.798
0.768
0.740
0.714
0.689
0.666

1
2.326
2.252
2.178
2.104
2.029
1.955
1.880
1.806
1.733
1.660
1.588
1.518
1.449
1.383
1.318
1.318
1.197
1.140
1.087
1.037
0.990
0.946
0.905
0.867
0.832
0.799
0.769
0.740
0.714
0.690
0.667

0.5
2.576
2.482
2.388
2.294
2.201
2.108
2.016
1.926
1.837
1.749
1.664
1.581
1.501
1.424
1.351
1.351
1.216
1.155
1.097
1.044
0.995
0.949
0.907
0.869
0.833
0.800
0.769
0.741
0.714
0.690
0.667

0.1
3.090
2.950
2.810
2.675
2.540
2.400
2.275
2.150
2.035
1.910
1.800
1.713
1.625
1.545
1.465
1.373
1.280
1.205
1.130
1.065
1.000
0.955
0.910
0.874
0.838
0.802
0.775
0.748
0.722
0.695
0.668

Sumber : CD Soemarto, Hidrologi Teknik

Dengan mengacu pada kriteria di atas, maka perhitungan besarnya curah


hujan rencana (1 dan 3 harian) dengan metode Log Pearson Type III dengan
berbagai kala ulang, seperti pada Tabel 6.6 untuk curah hujan 1 harian maksimum
pada DAS Alopohu dan Tabel 6.7 sampai Tabel 6.8 untuk curah hujan 3 harian
maksimum masing-masing untuk D.I. Alo+D.I. Pohu dan D.I. Huludupitango.

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 6

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.6 : Perhitungan CH rencana (1 harian) DAS Alopohu metode Log Pearson Type III
No.

P (%)

Xi (mm)

log Xi

(log xi-log x)

(log xi-log x)

6.25

44.29

1.6464

0.0384

-0.0075

12.50

44.95

1.6527

0.0360

-0.0068

18.75

51.21

1.7094

0.0177

-0.0024

25.00

52.26

1.7181

0.0154

-0.0019

31.25

59.35

1.7735

0.0048

-0.0003

37.50

59.41

1.7739

0.0047

-0.0003

43.75

60.98

1.7852

0.0033

-0.0002

50.00

62.36

1.7949

0.0023

-0.0001

56.25

67.20

1.8273

0.0002

0.0000

10

62.50

75.69

1.8790

0.0013

0.0000

11

68.75

82.78

1.9179

0.0057

0.0004

12

75.00

89.48

1.9517

0.0120

0.0013

13

81.25

92.25

1.9650

0.0150

0.0018

14

87.50

129.48

2.1122

0.0728

0.0196

15

93.75

134.58

2.1290

0.0821

0.0235

27.6361

0.3117

0.0272

Jumlah
Rata-rata

1.8424

Jumlah data (n)

15

Standart Deviasi (S)

0.1492

Koefisien Kepencengan (Cs)

0.6751

Curah Hujan Rencana Untuk Berbagai Kala Ulang


No.

Kala Ulang

1.0101

-1.8244

-0.2722

1.5702

37.17

1.0526

-1.4317

-0.2136

1.6288

42.54

1.1111

-1.1872

-0.1772

1.6653

46.27

1.25

-0.8570

-0.1279

1.7145

51.82

-0.1118

-0.0167

1.8257

66.95

0.7925

0.1183

1.9607

91.34

10

1.3318

0.1987

2.0411

109.93

25

1.9600

0.2925

2.1349

136.42

50

2.3950

0.3574

2.1998

158.41

10

100

2.8068

0.4188

2.2612

182.48

11

200

3.2003

0.4775

2.3199

208.90

4.0689

0.6071

2.4495

281.54

12
1000
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

G.S

Log X

Xt (mm)

VI - 7

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.7 : Perhitungan CH rencana (3 harian) D.I. Alo+D.I. Pohu metode Log Pearson Type III
No.

P (%)

Xi (mm)

log Xi

(log xi-log x)

(log xi-log x)

6.25

85.90

1.9340

0.0104

-0.0011

12.50

87.50

1.9420

0.0089

-0.0008

18.75

87.97

1.9443

0.0084

-0.0008

25.00

97.05

1.9870

0.0024

-0.0001

31.25

99.75

1.9989

0.0014

-0.0001

37.50

100.83

2.0036

0.0011

0.0000

43.75

104.60

2.0195

0.0003

0.0000

50.00

105.00

2.0212

0.0002

0.0000

56.25

108.00

2.0334

0.0000

0.0000

10

62.50

111.43

2.0470

0.0001

0.0000

11

68.75

112.50

2.0512

0.0002

0.0000

12

75.00

120.04

2.0793

0.0019

0.0001

13

81.25

136.73

2.1359

0.0099

0.0010

14

87.50

144.50

2.1599

0.0153

0.0019

15

93.75

153.30

2.1855

0.0223

0.0033

30.5428

0.0829

0.0034

Jumlah
Rata-rata

2.0362

Jumlah data (n)

15

Standart Deviasi (S)

0.0769

Koefisien Kepencengan (Cs)

0.6168

Curah Hujan Rencana Untuk Berbagai Kala Ulang


No.

Kala Ulang

1.0101

-1.8676

-0.1437

1.8925

78.07

1.0526

-1.4521

-0.1117

1.9245

84.03

1.1111

-1.1971

-0.0921

1.9441

87.92

1.25

-0.8570

-0.0659

1.9702

93.38

-0.1019

-0.0078

2.0283

106.74

0.7983

0.0614

2.0976

125.20

10

1.3288

0.1022

2.1384

137.54

25

1.9437

0.1495

2.1857

153.37

50

2.3671

0.1821

2.2183

165.31

10

100

2.7666

0.2129

2.2490

177.44

11

200

3.1473

0.2422

2.2783

189.82

3.9843

0.3066

2.3427

220.16

12
1000
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

G.S

Log X

Xt (mm)

VI - 8

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.8 : Perhitungan CH rencana (3 harian) D.I. Huludupitango metode Log Pearson Type III
No.

P (%)

Xi (mm)

log Xi

(log xi-log x)

(log xi-log x)

6.25

96.10

1.9827

0.0179

-0.0024

12.50

97.40

1.9886

0.0164

-0.0021

18.75

104.00

2.0170

0.0099

-0.0010

25.00

105.50

2.0233

0.0087

-0.0008

31.25

113.25

2.0540

0.0039

-0.0002

37.50

126.50

2.1021

0.0002

0.0000

43.75

129.40

2.1119

0.0000

0.0000

50.00

134.40

2.1284

0.0001

0.0000

56.25

135.25

2.1311

0.0002

0.0000

10

62.50

141.25

2.1500

0.0011

0.0000

11

68.75

148.75

2.1725

0.0031

0.0002

12

75.00

150.25

2.1768

0.0036

0.0002

13

81.25

166.25

2.2208

0.0109

0.0011

14

87.50

174.00

2.2405

0.0154

0.0019

15

93.75

176.90

2.2477

0.0172

0.0023

31.7475

0.1087

-0.0008

Jumlah
Rata-rata

2.1165

Jumlah data (n)

15

Standart Deviasi (S)

0.0881

Koefisien Kepencengan (Cs)

-0.0952

Curah Hujan Rencana Untuk Berbagai Kala Ulang


No.

Kala Ulang

1.0101

-2.3964

-0.2112

1.9053

80.41

1.0526

-1.6716

-0.1473

1.9692

93.15

1.1111

-1.2915

-0.1138

2.0027

100.62

1.25

-0.8363

-0.0737

2.0428

110.36

0.0162

0.0014

2.1179

131.20

0.8458

0.0745

2.1910

155.25

10

1.2706

0.1120

2.2285

169.22

25

1.7177

0.1514

2.2679

185.29

50

2.0026

0.1765

2.2930

196.32

10

100

2.4745

0.2180

2.3345

216.05

11

200

2.4865

0.2191

2.3356

216.58

2.9568

0.2605

2.3770

238.26

12
1000
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

G.S

Log X

Xt (mm)

VI - 9

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6.3.5. Metode Gumbell


Gumbell menggunakan teori harga ekstrim untuk menunjukkan bahwa
dalam deret harga-harga ekstrim X1, X2, X3, ....., Xn, dimana sample-samplenya
sama besar dan X merupakan variabel berdistribusi eksponensial, maka
probabilitas komulatifnya P dalam mana sebarang harga n buah Xn akan lebih
kecil dari harga X tertentu (dengan waktu balik Tr), mendekati :
P(X)

-e

-a(X-b)

= e

Jika diambil Y = a (X-b), maka rumus di atas menjadi :


-Y

P(X)

= e-e

dimana :
e
y

= 2,718282
= reduced variate

Waktu balik adalah merupakan harga rata-rata banyaknya tahun (karena Xn


merupakan data debit maksimum dalam tahun), dimana suatu variate disamai
atau melampaui oleh suatu harga, sebanyak satu kali. Jika antara 2 buah
pengamatan konstan maka waktu baliknya dapat dinyatakan sebagai berikut :
1
Tr(X) =
1 - P(X)

YT

X
K

Tr(X) - 1
= - ln (-ln )
Tr(X)

= X + sK
YT - yn
=
Sn

dimana :
YT
yn
Sn

X
s

= Reduced variate (Tabel 6.9)


= Reduced mean yang bergantung dari besarnya sample n (Tabel 6.10)
= Reduced standard deviation yang bergantung dari besarnya sample n
= Harga rata-rata sample
= Penyimpangan baku sample

Dengan mengacu pada kriteria di atas, maka perhitungan besarnya curah


hujan rencana (1 dan 3 harian) dengan metode Gumbell dengan berbagai kala
ulang, seperti pada Tabel 6.11 untuk curah hujan 1 harian maksimum pada DAS
Alopohu dan Tabel 6.12 sampai Tabel 6.13 untuk curah hujan 3 harian maksimum
masing-masing untuk D.I. Alo+D.I. Pohu dan D.I. Huludupitango.

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 10

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.9 : Hubungan antara Tr dengan YT atau YT = -ln[-ln {(Tr - 1)/Tr}]


Tr
(Tahun)

Reduced Variate
(YT)

Tr
(Tahun)

Reduced Variate
(YT)

1,01

-1,5272

10

2,2504

1,05

-1,0974

20

2,9702

1,11

-0,8341

25

3,1985

1,25

-0,4759

50

3,9019

0,3665

100

4,6001

1,4999

200

5,2958

Sumber : CD. Soemarto; Hidrologi Teknik


Tabel 6.10 : Hubungan Besarnya Sampel n dengan yn dan sn
n

yn

Sn

Yn

sn

0,4945

0,9375

31

0,5371

1,1159

10

0,4952

0,9496

32

0,5380

1,1193

11

0,4996

0,9676

33

0,5388

1,1226

12

0,5035

0,9833

34

0,5396

1,1255

13

0,5070

0,9971

35

0,5402

1,1285

14

0,5100

1,0095

36

0,5410

1,1313

15

0,5128

1,0206

37

0,5418

1,1339

16

0,5157

1,0316

38

0,5424

1,1363

17

0,5181

1,0411

39

0,5430

1,1388

18

0,5202

1,0493

40

0,5436

1,1413

19

0,5220

1,0565

41

0,5442

1,1436

20

0,5236

1,0628

42

0,5448

1,1458

21

0,5252

1,0696

43

0,5453

1,1480

22

0,5268

1,0754

44

0,5458

1,1499

23

0,5283

1,0811

45

0,5463

1,1519

24

0,5296

1,0864

46

0,5468

1,1538

25

0,5309

1,0915

47

0,5473

1,1557

26

0,5320

1,0961

48

0,5477

1,1574

27

0,5332

1,1004

49

0,5481

1,1590

28

0,5343

1,1047

50

0,5485

1,1607

29

0,5353

1,1086

51

0,5489

1,1623

30
0,5362
1,1124
Sumber : CD. Soemarto; Hidrologi Teknik

52

0,5493

1,1638

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 11

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.11 : Perhitungan CH rencana (1 harian) DAS Alopohu metode Gumbell


Curah
Hujan
(mm)
134.58
129.48
92.25
89.48
82.78
75.69
67.20
62.36
60.98
59.41
59.35
52.26
51.21
44.95
44.29

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Periode
Ulang
T=(N+1)/M
16.00
8.00
5.33
4.00
3.20
2.67
2.29
2.00
1.78
1.60
1.45
1.33
1.23
1.14
1.07

JUMLAH

(x - x)

(x - x)

18,111.65
16,764.52
8,509.59
8,007.10
6,852.13
5,728.75
4,515.27
3,889.16
3,718.45
3,529.59
3,522.95
2,730.62
2,622.61
2,020.21
1,962.02

3,700.12
3,105.49
342.12
247.48
81.48
3.75
42.97
129.68
163.12
205.65
207.26
462.06
508.03
829.68
867.67

225,072.97
173,059.64
6,328.05
3,893.19
735.50
7.27
-281.68
-1,476.80
-2,083.34
-2,949.20
-2,983.83
-9,932.35
-11,450.80
-23,898.44
-25,558.37

92,484.60

10,896.58

328,481.82

xrerata =

73.75

n data =

15.00

Sx =

27.90

xrerata2 =

5,439.20

Sx1 =

305.39

Cx =

1.2468

Sumber : Hasil Perhitungan


Kurva Frekuensi Curah Hujan Rencana Metode Gumbell
T
1.01
1.05
1.11
1.25
2
5
10
20
25
50
100
200
1000

K
-1.9988
-1.5777
-1.3197
-0.9687
-0.1433
0.9672
1.7025
2.4078
2.6315
3.3207
4.0048
4.6865
6.2654

K*Sx
-55.7643
-44.0149
-36.8173
-27.0261
-3.9988
26.9839
47.4971
67.1739
73.4156
92.6435
111.7294
130.7456
174.7950

x = x + K*Sx
17.99
29.74
36.93
46.72
69.75
100.73
121.25
140.92
147.17
166.39
185.48
204.50
248.55

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 12

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.12 : Perhitungan CH rencana (3 harian) D.I. Alo+D.I. Pohu metode Gumbell
Curah
Hujan
(mm)
153.30
144.50
136.73
120.04
112.50
111.43
108.00
105.00
104.60
100.83
99.75
97.05
87.97
87.50
85.90

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Periode
Ulang
T=(N+1)/M
16.00
8.00
5.33
4.00
3.20
2.67
2.29
2.00
1.78
1.60
1.45
1.33
1.23
1.14
1.07

JUMLAH

(x - x)

(x - x)

23,500.89
20,880.25
18,696.00
14,409.60
12,656.25
12,417.39
11,664.00
11,025.00
10,941.16
10,167.36
9,950.06
9,418.70
7,738.13
7,656.25
7,378.81

1,845.52
1,166.88
696.58
94.08
4.66
1.19
5.48
28.52
32.95
90.39
112.16
176.64
500.59
521.69
597.34

79,282.87
39,859.94
18,384.88
912.55
10.07
1.31
-12.82
-152.31
-189.16
-859.30
-1,187.80
-2,347.57
-11,200.00
-11,915.54
-14,599.14

188,499.86

5,874.66

95,987.97

xrerata =

110.34

n data =

15.00

Sx =

20.48

xrerata2 =

12,175.01

Sx1 =

434.65

Cx =

0.9204

Sumber : Hasil Perhitungan


Kurva Frekuensi Curah Hujan Rencana Metode Gumbell
T
1.01
1.05
1.11
1.25
2
5
10
20
25
50
100
200
1000

K
-1.9988
-1.5777
-1.3197
-0.9687
-0.1433
0.9672
1.7025
2.4078
2.6315
3.3207
4.0048
4.6865
6.2654

K*Sx
-40.9451
-32.3181
-27.0332
-19.8440
-2.9361
19.8130
34.8749
49.3227
53.9057
68.0238
82.0377
96.0004
128.3439

x = x + K*Sx
69.40
78.02
83.31
90.50
107.40
130.15
145.22
159.66
164.25
178.36
192.38
206.34
238.68

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 13

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.13 : Perhitungan CH rencana (3 harian) D.I. Huludupitango metode Gumbell


Curah
Hujan
(mm)
176.90
174.00
166.25
150.25
148.75
141.25
135.25
134.40
129.40
126.50
113.25
105.50
104.00
97.40
96.10

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Periode
Ulang
T=(N+1)/M
16.00
8.00
5.33
4.00
3.20
2.67
2.29
2.00
1.78
1.60
1.45
1.33
1.23
1.14
1.07

JUMLAH

(x - x)

(x - x)

31,293.61
30,276.00
27,639.06
22,575.06
22,126.56
19,951.56
18,292.56
18,063.36
16,744.36
16,002.25
12,825.56
11,130.25
10,816.00
9,486.76
9,235.21

1,902.70
1,658.12
1,087.02
287.98
239.32
63.52
3.88
1.25
15.05
45.97
401.20
771.73
857.32
1,287.37
1,382.35

82,995.97
67,518.58
35,839.08
4,887.04
3,702.29
506.26
7.65
1.40
-58.41
-311.67
-8,036.05
-21,438.61
-25,102.28
-46,190.99
-51,395.86

276,458.18

10,004.80

42,924.38

xrerata =

133.28

n data =

15.00

Sx =

26.73

xrerata2 =

17,763.56

Sx1 =

526.47

Cx =

0.1852

Sumber : Hasil Perhitungan


Kurva Frekuensi Curah Hujan Rencana Metode Gumbell
T
1.01
1.05
1.11
1.25
2
5
10
20
25
50
100
200
1000

K
-1.9988
-1.5777
-1.3197
-0.9687
-0.1433
0.9672
1.7025
2.4078
2.6315
3.3207
4.0048
4.6865
6.2654

K*Sx
-53.4337
-42.1754
-35.2786
-25.8966
-3.8317
25.8561
45.5120
64.3665
70.3473
88.7716
107.0598
125.2813
167.4897

x = x + K*Sx
79.85
91.10
98.00
107.38
129.45
159.14
178.79
197.65
203.63
222.05
240.34
258.56
300.77

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 14

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6.4.

Uji Kesesuaian Distribusi


Pemeriksaan uji kesesuaian distribusi ini dimaksudkan untuk mengetahui :

Apakah data curah hujan tersebut benar-benar sesuai dengan distribusi teoritis
yang dipakai (metode Log Pearson Type III dan metode Gumbell) atau tidak.
Apakah hipotesa tersebut dapat digunakan atau tidak.
Dalam studi ini digunakan uji kesesuaian distribusi sebagai berikut :
6.4.1. Uji Smirnov-Kolmogorov
Uji kesesuaian Smirnov-Kolmogorov ini digunakan untuk menguji
simpangan secara mendatar. Uji ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
1. Data curah hujan harian diurutkan dari kecil ke besar
2. Menghitung besarnya harga probabilitas dengan persamaan Weibull sebagai
berikut :
P = [m / (n+1)] x 100 %
dimana :
P = Probabilitas (%)
m = Nomor urut data
n = Jumlah data
3. Dari grafik pengeplotan data curah hujan di kertas probabilitas baik untuk
distribusi Log Pearson Type III dan untuk distribusi Gumbel didapat perbedaan
yang maksimum antara distribusi teoritis dan empiris, yang disebut dengan hit.
Kemudian dibandingkan dengan cr yang didapat dari tabel untuk suatu derajat
tertentu (). Untuk bangunan-bangunan pengairan harga diambil 5%.
4. Bila harga hit < cr, maka dapat disimpulkan bahwa penyimpangan yang
terjadi masih dalam batas-batas yang dijinkan. Nilai cr (tabel) seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.14.
Tabel 6.14 : Nilai kritis (cr) dari Smirnov-Kolmogorov
n
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50

Derajat (%)
20

10

0,45
0,32
0,27
0,23
0,21
0,19
0,18
0,17
0,16
0,15

0,51
0,37
0,30
0,26
0,24
0,22
0,20
0,19
0,18
0,17

0,56
0,41
0,34
0,29
0,27
0,24
0,23
0,21
0,20
0,19

0,67
0,49
0,40
0,36
0,32
0,29
0,27
0,25
0,24
0,23

1,07
1,22
1,36

n
n
n
Sumber : M.M.A.Shahin, Statistical Analysis in Hydrology,volume 2, 1976, hal 280
n > 50

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

1,63

VI - 15

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6.4.2. Uji Chi-Kuadrat (X2 - Test)


Uji kesesuaian Chi-Kuadrat merupakan suatu ukuran mengenai perbedaan
yang terdapat antara frekuensi yang diamati dan yang diharapkan. Uji ini
digunakan untuk menguji simpangan secara tegak lurus, yang ditentukan dengan
rumus :
(Ef - Of)2
X2hit =
Of
dimana :
X2hit = Harga uji statistik
Ef
= Frekuensi yang diharapkan
= Frekuensi pengamatan
Of
Adapun langkah-langkah pengujian adalah sebagai berikut :
1. Memplot data hujan dengan persamaan Weibull.
2. Tarik garis dengan bantuan titik data hujan yang mempunyai periode ulang tertentu.
3. Harga X2cr dicari dari tabel, dengan menentukan taraf signifikan () dan
derajat kebebasannya (DK), sedangkan derajat kebebasan dapat dihitung
dengan persamaan :
DK = n - (m + 1)
dimana :
DK = Harga derajat bebas
n = Jumlah data
m = Jumlah parameter untuk X2hit (m = 2).
4. Bila harga X2hit < X2cr maka dapat disimpulkan bahwa penyimpangan yang
terjadi masih dalam batas-batas yang diijinkan. Nilai X2cr seperti ditunjukkan
pada Tabel 6.15.
Tabel 6.15 : Nilai (X2cr) dari Chi-Kuadrat
Derajat
Kebebasan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

0,950
3.940
4.575
5.226
5.892
6.571
7.062
7.962
8.672
9.390
10.117
10.851

0,800
6.179
6.989
7.807
8.634
9.467
10.307
11.152
12.002
12.857
13.716
14.578

Probabilitas (%) dari x2


0,500
0,200
9.342
13.442
10.341
14.631
11.340
15.812
12.340
16.985
13.339
18.151
14.339
19.311
15.338
20.465
16.338
21.615
17.338
22.760
18.338
23.900
19.337
25.038

0,050
18.307
19.975
21.026
22.362
23.685
24.996
26.296
27.587
28.869
30.144
31.410

0,001
29.588
31.264
32.909
34.528
36.123
37.697
39.252
40.790
42.312
43.820
45.315

Sumber : M.M.A.Shahin, Statistical Analysis in Hydrology,volume 2, 1976, hal 283

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 16

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Hasil rekapitulasi perhitungan uji kesesuaian distribusi seperti ditunjukkan


pada Tabel 6.16. Dari hasil tersebut untuk selanjutnya curah hujan rencana yang
digunakan untuk perhitungan debit banjir rencana (design flood) dan drainase
modul adalah hasil analisis frekuensi dengan metode Gumbell.
Tabel 6.16 : Hasil Perhitungan Uji Kesesuaian Distribusi
Uji Smirnov-Kolmogorov
Tipe
DAS Alopohu
D.I. Alopohu
D.I. Huludupitango

Nilai hit
Pearson Gumbell
19.16
10.84
18.45
10.24
17.32
9.76

cr
Tabel
34.00

Uji Chi-Kuadrat
Nilai X2hit
Pearson
21.24
19.34
15.11

Gumbell
10.47
11.76
12.34

X2cr
Tabel
22.36

Sumber : Hasil Perhitungan

6.5.

Kebutuhan Air Drainase (Drainase Modul)

Perhitungan kebutuhan air drainasi pada pekerjaan ini dipergunakan untuk


perencanaan kapasitas rencana saluran drainasi (pembuang) pada jaringan irigasi
D.I. Alo, Poho, Alopohu dan D.I. Huludupitango. Biasanya tanaman padi tumbuh
dalam keadaan tergenang dan dapat bertahan dengan sedikit kelebihan air. Untuk
varietas unggul, tinggi air antara 5 sampai 15 cm dapat diijinkan. Dan untuk tinggi
air lebih dari 15 cm harus dihindari, hal ini akan menggurangi besarnya hasil
panen. Varietas lokal unggul dan lokal biasa kurang sensitif terhadap tinggi muka
air. Walau demikian tinggi air > 20 cm harus dihindari. Kelebihan air di dalam
petak tersier disebabkan oleh hujan lebat, melimpahnya air irigasi atau buangan
yang berlebihan dari jaringan primer atau sekunder ke daerah tersebut dan
rembesan atau limpahan kelebihan air irigasi di dalam petak tersier. Modulus
pembuang rencana, digunakan curah hujan rencana 3 harian dengan periode
ulang 5 tahun seperti dihitung pada analisis frekuensi metode Gumbell di atas.
Jumlah kelebihan air yang harus dibuang per satuan luas per satuan waktu
disebut modulus pembuang atau koefisien pembuang dan besarnya bergantung :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Curah hujan selama periode tertentu.


Pemberian air irigasi pada waktu itu.
Kebutuhan air untuk tanaman.
Perkolasi tanah.
Genangan di sawah-sawah.
Luasnya daerah.
Sumber-sumber kelebihan air yang lain.
Pembuang air permukaan untuk satuan luas dinyatakan :

D(n)

= R(n)T + n(IR - ET - P) - s

dimana :
n
= Jumlah hari berturut-turut.
D(n) = Pengaliran air permukaan selama n hari (mm).
R(n)T = CH dalam n hari berturut-turut dengan periode ulang T tahun (mm)

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 17

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

IR
ET
P
s

=
=
=
=

Pemberian air irigasi (mm/hari).


Evapotranspirasi (mm/hari).
Perkolasi (mm/hari).
Tambahan genangan (mm).

1. D.I. Alo, Pohu dan D.I. Alopohu


Data perhitungan pengaliran air permukaan :
R(3)5
n
IR
ET
P
s

=
=
=
=
=
=

130,15 mm
3 hari
0,00 mm/hari (tanpa adanya pemberian air irigasi)
4,38 mm/hari (ET Minimum)
0 mm
50 mm

sehingga :
D(n) = R(n)T + n(IR - ET - P) - s
D (3) = 130,15 + 3(0,00 - 4,38 - 0) - 50
= 67,00 mm
jadi modulus pembuang untuk D.I. Alo, Pohu dan D.I. Alopohu adalah :
D(3)
= (lt/dt.ha.)
3 x 8,64
= 67,00/(3 x 8,64)
= 2,59 lt/dt/ha.

Dm

2. D.I. Huludupitango
Data perhitungan pengaliran air permukaan :
R(3)5
n
IR
ET
P
s

=
=
=
=
=
=

159,14 mm
3 hari
0,00 mm/hari (tanpa adanya pemberian air irigasi)
4,38 mm/hari (ET Minimum)
0 mm
50 mm

sehingga :
D(n) = R(n)T + n(IR - ET - P) - s
D (3) = 159,14 + 3(0,00 - 4,38 - 0) - 50
= 95,99 mm
jadi modulus pembuang untuk D.I. Alo, Pohu dan D.I. Alopohu adalah :
Dm

D(3)
= (lt/dt.ha.)
3 x 8,64
= 95,99/(3 x 8,64)
= 3,70 lt/dt/ha.

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 18

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6.6.

Debit Banjir Rencana (Design Flood)

6.6.1. Umum
Berdasarkan analisis curah hujan rencana dari data curah hujan harian
maksimum dapat dihitung besarnya debit banjir rencana dengan kala ulang 1, 2,
5, 10, 25, 50 dan kala ulang 100 tahun ataupun lebih. Perhitungan debit banjir
rencana dapat dihitung dengan metode-metode antara lain metode Haspers (A
100 Km2), Rational (A 80 Ha), Weduwen (A 100 Km2), Melchior (A 100 Km2)
dan analisa hidrograf satuan.
Pada dasarnya metode Haspers, Weduwen dan Melchior merupakan
metode empiris yang dikembangkan untuk keadaan di Indonesia dan didasarkan
pada konsep metode Rational untuk menentukan hubungan antara hujan dan
banjir sungai. Ketiga metode empiris di atas mempunyai persamaan umum sbb :
Q = C..R.A
Semua metode empiris tersebut didasarkan pada konsep persamaan
diatas, namun berbeda dalam hal pengambilan nilai R serta dalam prosedur
analisis dan perhitungan. Secara umum harga koefisien limpasan (C), dapat
diperkirakan dengan meninjau keadaan daerah pengalirannya. Dalam study ini
perhitungan debit banjir rencana digunakan metode metode Haspers, Melchior,
hidrograf satuan Gamma I dan metode hidrograf satuan Nakayasu.
6.6.2. Metode Haspers
Bentuk persamaan metode Haspers dapat ditulis sebagai berikut :
QT = q . f . .
dimana:
QT =
q =
f =
=
=

Debit maksimum dengan kemungkinan T tahun (m3/dt)


Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/dt)
Luas daerah pengaliran (km2)
Koefisien pengaliran (run off coefisien) dan
Koefisien reduksi (reduction coefisien)
Langkah-langkah perhitungan :

QT = q . f . .

1 + 0,012 f 0.7
=
1 + 0,075 f 0.7

t + 3,7 . 100,4 t
f 0,75
= 1 + .
t2 + 15
12

= 0,1 L0,8 . I -0,3

= H/(0.9 L)

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 19

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

R
= (t dalam jam)
3,6 t
R
= (t dalam hari)
86,4 t

t R24maks
=
(t + 1)-0,008 (260-R) (2-t)2

(t < 2 jam)

t R24maks
=
(t + 1)

(2 jam < t < 19 jam)

(t dalam jam dan R24maks dalam mm)


= 0,707 R24maks (t + 1)

(19 jam < t < 30 hari)

(t dalam hari dan R24maks dalam mm)


dimana :
t
=
L
=
I
=
P
=
R24maks=
H
=

duration (dt, jam atau hari).


panjang sungai (km).
kemiringan rerata sungai.
hujan selama t (mm).
hujan pertmal (mm).
selisih tinggi antara titik-titik pengamatan dan titik sejauh 0.9 L dari titik
itu ke hulu sungai (m).

Hasil perhitungan debit banjir rencana pada site bendung Alopohu untuk
berbagai kala ulang tertentu dengan metode Haspers seperti dijelaskan berikut
dan nilai debit banjir rencana dengan metode Haspers seperti pada Tabel 6.17.
Data-data perhitungan :
A = 489.15 km2
L = 44.72 km
H1 = + 784.00 m
H2 = + 18.00 m
R24 = Tabel kolom 2

Prosedur perhitungan :
I
= 0.0190 km/km
= 0.2849
t
= 6.8637 jam
1/ = 1.9588
= 0.8934

Tabel 6.17 : Perhitungan debit banjir rencana metode Haspers


Kala
Ulang
(1)
2
5
10
25
50
100
200
1000

R24
mm
(2)
69.75
100.73
121.25
147.17
166.39
185.48
204.50
248.55

R1
mm
(3)
112.29
142.57
158.88
176.33
187.46
197.27
206.01
223.09

R2
mm
(4)
60.88
87.92
105.83
128.45
145.23
161.89
178.49
216.94

R3
mm
(5)
138.29
199.72
240.38
291.77
329.89
367.73
405.43
492.76

R
mm
(6)
60.88
87.92
105.83
128.45
145.23
161.89
178.49
216.94

q
2
m /km /dt
(7)
2.46
3.56
4.28
5.20
5.88
6.55
7.22
8.78
3

QH
3
m /dtk
(8)
189.98
274.36
330.23
400.82
453.19
505.17
556.96
676.94

Sumber : Hasil perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 20

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6.6.3. Metode Melchior


Koefisien reduksi menurut Melchior dihubungkan dengan luas elips yang
mengelilingi DAS yang dinyatakan dengan persamaan :

1 . 2

dimana :
1 =
koefisien reduksi akibat luas DAS/elips
koefisien reduksi akibat durasi hujan.
2 =
Bentuk persamaan metode Melchior dapat ditulis sebagai berikut :
..R.A

QT =
dimana:
QT =

=
R
=

=
=
A

Debit maksimum dengan kemungkinan T tahun (m3/dt)


Koefisien pengaliran 0,52 (run off coefisien)
Intensitas hujan yang diperhitungkan (m3/km2/dt)
Koefisien reduksi (reduction coefisien)
Angka perbandingan antara hujan rata-rata dan hujan maksimum yang
terjadi pada cathment pada waktu/hari yang sama.
Luas daerah pengaliran (km2)

Langkah-langkah perhitungan :
QT =

..R.A

1. Lukis ellips yang mengelilingi daerah aliran dengan sumbu panjang 1,5 kali
sumbu pendek dan hitung luas F = 0,25 ab, dengan a dan b panjang sumbusumbu ellips. Dari hasil penggambaran ellips, a = 29.73 km dan b = 20.91 km.
2. Hitung luas Daerah Aliran Sungai A (Km2).
3. Hitung kemiringan rata-rata sungai (I).
4. Hitung 1 dengan persamaan :
1970
F = - 3960 + 1720 1
1 - 0,12
5. Taksir dulu besarnya hujan maksimum sehari (Ri) dengan melihat hubungan F
dengan R seperti terlihat pada Tabel 6.18 berikut :
Tabel 6.18 : Nilai Taksir Ri (m3/dt/km) terhadap Luas Elips (km2)
F
0.14
0.72
1.40
7.20
14
29
72
180

Ri
29.60
22.45
19.00
14.15
11.85
9.00
6.25
5.25

F
144
216
288
360
432
504
576
648

Ri
4.75
4.00
3.60
3.30
3.05
2.85
2.65
2.45

F
720
1080
1440
2160
2880
4320
5760
7200

Ri
2.30
1.85
1.55
1.20
1.00
0.70
0.54
0.48

Sumber : Imam Subarkah, 1980, 70

5. Hitung Q taksir dengan Q = 1 . Ri . A (m3/dt).

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 21

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6. Hitung kecepatan aliran (V) dengan V = 1.31 (QI2)0.2 m/dt.


7. Hitung waktu konsentrasi (t) dengan t = (10L)/(36V) jam.
8. Dengan diketahuinya t, F dan 1 hitung besarnya koefisien reduksi ( = 1 x 2)
2 merupakan persentasi besarnya hujan ini terhadap hujan maksimum sehari
yang dinyatakan hubungannya dengan F seperti pada Tabel 6.19 berikut :
Tabel 6.19 : Persentasi 2 (%) Terhadap Nilai F dan Hujan Sehari
F
Km2
0
10
50
300
~

1
44
37
29
20
12

2
64
57
45
33
23

3
80
70
57
43
32

4
89
80
66
52
42

5
92
82
70
57
50

Lamanya Hujan
6
8
10
92
93
94
84
87
90
74
79
83
61
69
77
54
66
74

12
95
91
88
85
83

16
96
95
94
93
92

20
98
97
96
95
94

24
100
100
100
100
100

Sumber : Imam Subarkah, 1980, 61

9. Hitung Intensitas hujan yang diperhitungkan (R) dalam m3/dt/km2 dengan :


10 . . R24 maks
R =
36 t
Harga R24 maks ini merupakan hujan maksimum sehari sebesar 200 mm, dan
harga R tersebut harus dengan Ri taksir di atas.
10. Hitung Q dengan Q = Q1 + Q2
R24
Q1 = . R . A (m3/dt).
200
Q2 = Q1 . n
dimana :
R24 = Curah hujan rencana (mm) dari hasil analisis frekuensi.
n
= Persentasi penjumlahan yang bergantung dari harga t (Tabel 6.20).
Tabel 6.20 : Persentasi nilai n (%) yang bergantung dari nilai t (menit)
t
(menit)
40
40 115
115 190
190 270
270 360
360 450
450 630
540 630
630 720
720 810
810 895

n
(%)
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

t
(menit)
895 980
980 1070
1070 1155
1155 1240
1240 1330
1330 1420
1420 1510
1510 1595
1595 1680
1680 1770
1770 1860

n
(%)
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23

T
(menit)
1860 1950
1950 2035
2035 2120
2120 2210
2210 2295
2295 2380
2380 2465
2465 2550
2550 2640
2640 2725
2725 2815

n
(%)
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Sumber : Imam Subarkah, 1980, 71

Hasil perhitungan debit banjir rencana metode Melchior seperti dijelaskan


pada Tabel 6.21.

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 22

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Data-data perhitungan :
a = 29.73 km
b = 20.91 km
F = 488.25 km2
A = 489.15 km2
L = 44.72 km
H1 = + 784.00 m
H2 = + 18.00 m
c = 0.675
R24 = Tabel kolom 2

Prosedur perhitungan :
I
= 0.0190 km/km
1 = 0.74
R1 = 2.89 m3/km2/dtk
Qm = 1048.28 m3/dtk
V = 1.08 m/dtk
t
= 11.51 jam
2 = 1.00
= 0.74
R = 3.58 m3/km2/dtk
n = 9.67 %

Tabel 6.21 : Perhitungan debit banjir rencana metode Melchior


Kala
Ulang
(1)
2
5
10
25
50
100
200
1000

R24
mm
(2)
69.75
100.73
121.25
147.17
166.39
185.48
204.50
248.55

Qm1
3

m /dtk
(3)
196.37
283.59
341.34
414.30
468.43
522.16
575.70
699.70

Qm2
%
(4)
18.99
27.43
33.02
40.07
45.31
50.51
55.69
67.68

QM
3

m /dtk
(5)
215.36
311.02
374.35
454.38
513.74
572.67
631.38
767.38

Sumber : Hasil perhitungan

6.6.4. Metode hidrograf Satuan Nakayasu


Metode hidrograf satuan Nakayasu adalah metode yang berdasarkan teori
hidrograf satuan yang menggunakan hujan efektif (bagian dari hujan total yang
menghasilkan limpasan langsung). Parameter-parameter yang mempengaruhi
analisis banjir dengan metode hidrograf satuan Nakayasu adalah :
1. Intensitas Curah Hujan
Untuk analisa intensitas curah hujan digunakan rumus Dr. Mononobe yaitu :
= R24/24 . (24/T)(2/3)
= T . Rt - (T - 1) . R(T - 1)

Rt
RT

dimana :
Rt
T
R24
RT
R(T - 1)

=
=
=
=
=

Rerata hujan dari awal sampai jam ke T (mm/jam)


Waktu hujan dari awal sampai jam ke T (jam)
Tinggi hujan maksimum dalam 24 jam (mm/jam)
Intensitas curah hujan pada jam T (mm/jam)
Rerata curah hujan dari awal sampai jam ke (T - 1)

2. Hujan Efektif
Re

= f . RT

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 23

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

dimana :
Re
f
RT

= Hujan efektif (mm/jam)


= Koefisien pengaliran sungai
= Intensitas curah hujan (mm/jam)

3. Hidrograf Satuan (UH)


A . RT

3,6 . 0,30 . Tp + T0,3

Qmaks =
dimana :
Qmaks
RT
A
Tp
T0,3
Tp
T0,3
Tg
Tg
Tg
Tr

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Debit puncak banjir (m3/dt)


Intensitas curah hujan (mm/jam)
Luas daerah aliran sungai (km2)
Waktu permulaan hujan sampai puncak banjir (jam)
Waktu dari puncak banjir sampai 0,3 kali debit puncak banjir (jam)
Tg + 0,8 Tr
. Tg
0,4 + 0,058 L
= untuk L < 15 km
0,21 . L0,27
= untuk L > 15 km
Waktu kosentrasi pada daerah alirah (jam)
Satuan waktu dari curah hujan (0,5 - 1,0) . Tg
Koefisien ( 1,5 - 3,0)
Ruas sungai terpanjang (km)

4. Banjir Rencana
Banjir rencana dihitung dengan prinsip superposisi yaitu sebagai berikut :
= Re1 . UH1
Q1
Q2
= Re1 . UH2 + Re2 . UH1
Q3
= Re1 . UH3 + Re2 . UH2 + Re3 . UH1
= Re1 . UHn + Re2 . UH(n-1) + Re3 . UH(n-2) + . + Rn . UH1
Qn
dimana :
Qn
Re1
UH1
Qi

=
=
=
=

Debit pada saat jam ke n (m3/dt)


Hujan rencana efektif jam ke 1 (mm/jam)
Ordinat hidrograf satuan
Total debit banjir pada jam ke i akibat limpasan hujan efektif (m3/dt).

5. Aliran Dasar
Aliran dasar dapat didekati sebagai fungsi luas DAS dan kerapatan jaringan
sungai, yang dirumuskan sebagai berikut :
QB
= 0,4751 A0.6444 D0.9430
D
= L/A
dimana :
QB
A
D
L

=
=
=
=

Aliran dasar (m3/dt)


Luas DAS (km2)
Kerapatan jaringan sungai (km/km2 atau 1/km)
Total panjang seluruh sungai dari peta skala 1:50.000 (km)

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 24

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Hasil perhitungan debit banjir rencana (design flood) sungai Alopohu lokasi
site bendung Alopohu dengan metode hidrograf satuan Nakayasu untuk berbagai
kala ulang seperti ditunjukkan pada Tabel 6.22 dan Gambar 6.1.
Dalam perhitungan debit banjir metode hidrograf satuan Nakayasu tersebut,
beberapa data dan parameter hitungan ditetapkan sebagai berikut :
A
= 489,15 km2 (luas DAS Alopohu)
L
= 44,72 km (panjang sungai utama)

= 2,00 (koefisien untuk hidrograf normal)
QB
= 0,4751 A0.6444 D0.9430 (aliran dasar)
= 0,4751 (489.15)0.644 x (0.34)0.943
= 5,75 m3/dtk
Tg
= 2,99 jam
Tp
= 3,79 jam
T0.3
= 5,99 jam
f/c
= 0,675 (koefisien pengaliran)
Qp
= 12,87 m3/dtk (debit puncak pada hidrograf)
Tp+T0.3
= 9,78 jam
Tp+2T0.3
= 15,77 jam
-Tp+0.5T0.3 = -0,80 jam
-Tp+1,5T0.3 = 5,19 jam
1,5T0.3
= 8,98 jam
2T0.3
= 11,98 jam
6.6.5. Metode hidrograf Satuan Gamma I
Hidrograf satuan sintetik ini dikembangkan oleh Sri Harto yang diturunkan
berdasarkan teori hidrograf satuan sintetik yang dikemukakan oleh Sherman.
Hidrograf satuan sintetik Gama-I merupakan persamaan empiris yang diturunkan
dengan mendasarkan pada parameter-parameter DAS terhadap bentuk dan
besaran hidrograf satuan parameter-parameter DAS tersebut yaitu faktor sumber
(SF), frekuensi sumber (SN), faktor lebar (WF), luas relatif (RUA), faktor simetris
(SIM) dan jumlah pertemuan sungai.
Satuan hidrograf sintetik Gama-I dibentuk oleh tiga komponen dasar yaitu
waktu naik (TR), debit puncak (QP), waktu dasar (TB) dengan uraian sbb :
*

Waktu naik TR dinyatakan dalam persamaan :


TR = 0,43 (L/100 SF)3 + 1,0665 SIM + 1,2775
dimana :
TR = waktu naik (jam)
L
= panjang sungai (km)
SF = faktor sumber yaitu perbandingan antara jumlah panjang sungai tingkat
I dengan panjang sungai semua tingkat.
SIM = faktor simetri ditetapkan sebagai hasil kali antara faktor lebar (WF)
dengan luas relatif DAS sebelah hulu (RUA).
WF = faktor lebar yaitu perbandingan antara lebar DAS yang diukur dari titik
di sungai yang berjarak 3/4 L dan lebar DPS yang diukur dari titik yang
berjarak 1/4 L dari tempat pengukuran.
PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 25

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (1/7)
Kala ulang = 2 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
69.75 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1
25.91

11.63 mm

6.73

4.72

3.76

3.18

2.78

Total debit
(m3/dtk)

0.0000

0.00

0.1629

4.22

0.00

1.7146

44.43

1.10

0.00

4.5370

117.56

11.55

0.77

0.00

7.6461

198.11

30.56

8.10

0.61

0.00

6.2533

162.03

51.49

21.43

6.45

0.52

0.00

247.67

5.1143

132.51

42.11

36.12

17.06

5.45

0.45

239.46

4.1827

108.38

34.44

29.54

28.76

14.41

4.76

226.04

3.4208

88.63

28.17

24.16

23.52

24.28

12.60

207.11

2.7977

72.49

23.04

19.76

19.23

19.86

21.23

181.36

10

2.3219

60.16

18.84

16.16

15.73

16.24

17.36

150.25

11

2.0306

52.61

15.64

13.22

12.87

13.28

14.20

127.56

12

1.7758

46.01

13.68

10.97

10.52

10.86

11.61

109.41

13

1.5530

40.24

11.96

9.59

8.73

8.89

9.50

94.66

14

1.3582

35.19

10.46

8.39

7.64

7.37

7.77

82.57

15

1.1878

30.78

9.15

7.34

6.68

6.45

6.45

72.58

16

0.9469

24.54

8.00

6.42

5.84

5.64

5.64

61.82

17

0.8564

22.19

6.38

5.61

5.11

4.93

4.93

54.90

18

0.7744

20.07

5.77

4.47

4.47

4.31

4.31

49.15

19

0.7004

18.15

5.22

4.05

3.56

3.77

3.77

44.26

20

0.6334

16.41

4.72

3.66

3.22

3.01

3.30

40.06

21

0.5728

14.84

4.27

3.31

2.91

2.72

2.63

36.43

22

0.5180

13.42

3.86

2.99

2.63

2.46

2.38

33.49

23

0.4685

12.14

3.49

2.71

2.38

2.22

2.15

30.84

24

0.4236

10.98

3.15

2.45

2.15

2.01

1.94

28.44

25

0.3831

9.93

2.85

2.21

1.95

1.82

1.76

26.27

26

0.3465

8.98

2.58

2.00

1.76

1.65

1.59

24.31

27

0.3133

8.12

2.33

1.81

1.59

1.49

1.44

22.53

28

0.2834

7.34

2.11

1.64

1.44

1.35

1.30

20.93

29

0.2563

6.64

1.91

1.48

1.30

1.22

1.18

19.47

30

0.2318

6.00

1.73

1.34

1.18

1.10

1.06

18.16

0.00

1.56

1.21

1.07

1.00

0.96

11.54

0.00

1.09

0.96

0.90

0.87

9.58

0.00

0.87

0.81

0.79

8.22

0.00

0.74

0.71

7.20

0.00

0.64

6.39

0.00

5.75

31
32

5.75

33
34
35
36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

9.97
51.27
135.62
243.13

VI - 26

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (2/7)
Kala ulang = 5 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
100.73 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1
37.42

16.79 mm

9.73

6.82

5.43

4.59

4.01

Total debit
(m3/dtk)

0.0000

0.00

0.3248

12.16

0.00

1.7146

64.16

3.16

0.00

4.5370

169.77

16.68

2.22

0.00

7.6461

286.11

44.13

11.70

1.76

0.00

6.2533

234.00

74.37

30.95

9.31

1.49

0.00

355.87

5.1143

191.37

60.82

52.17

24.64

7.86

1.30

343.92

4.1827

156.51

49.74

42.66

41.53

20.81

6.87

323.89

3.4208

128.00

40.68

34.89

33.97

35.07

18.19

296.55

2.7977

104.69

33.27

28.54

27.78

28.68

30.66

259.36

10

2.3219

86.88

27.21

23.34

22.72

23.46

25.07

214.43

11

2.0306

75.98

22.58

19.09

18.58

19.18

20.50

181.67

12

1.7758

66.45

19.75

15.84

15.20

15.69

16.77

155.45

13

1.5530

58.11

17.27

13.85

12.61

12.83

13.72

134.15

14

1.3582

50.82

15.11

12.12

11.03

10.65

11.22

116.69

15

1.1878

44.45

13.21

10.60

9.65

9.31

9.31

102.27

16

0.9469

35.43

11.55

9.27

8.44

8.15

8.14

86.72

17

0.8564

32.04

9.21

8.10

7.38

7.12

7.12

76.73

18

0.7744

28.98

8.33

6.46

6.45

6.23

6.23

68.43

19

0.7004

26.21

7.53

5.84

5.14

5.45

5.45

61.37

20

0.6334

23.70

6.81

5.28

4.65

4.34

4.76

55.30

21

0.5728

21.43

6.16

4.78

4.21

3.93

3.80

50.05

22

0.5180

19.38

5.57

4.32

3.80

3.55

3.43

45.82

23

0.4685

17.53

5.04

3.91

3.44

3.21

3.10

41.98

24

0.4236

15.85

4.56

3.53

3.11

2.91

2.81

38.52

25

0.3831

14.34

4.12

3.20

2.81

2.63

2.54

35.38

26

0.3465

12.97

3.73

2.89

2.54

2.38

2.30

32.55

27

0.3133

11.72

3.37

2.61

2.30

2.15

2.08

29.99

28

0.2834

10.60

3.05

2.36

2.08

1.94

1.88

27.67

29

0.2563

9.59

2.76

2.14

1.88

1.76

1.70

25.57

30

0.2318

8.67

2.49

1.93

1.70

1.59

1.54

23.67

0.00

2.25

1.75

1.54

1.44

1.39

14.12

0.00

1.58

1.39

1.30

1.26

11.28

0.00

1.26

1.18

1.14

9.32

0.00

1.06

1.03

7.84

0.00

0.93

6.68

0.00

5.75

31
32

5.75

33
34
35
36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

17.91
73.07
194.42
349.45

VI - 27

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (3/7)
Kala ulang = 10 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
121.25 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1
45.04

2
11.71

20.21 mm

8.21

6.54

5.52

4.83

Total debit
(m3/dtk)

0.0000

0.00

0.3248

14.63

0.00

1.7146

77.22

3.80

0.00

4.5370

204.35

20.07

2.67

0.00

7.6461

344.38

53.11

14.08

2.12

0.00

6.2533

281.65

89.51

37.26

11.21

1.79

0.00

427.17

5.1143

230.34

73.21

62.79

29.66

9.47

1.57

412.78

4.1827

188.39

59.87

51.35

49.99

25.05

8.27

388.67

3.4208

154.07

48.97

42.00

40.88

42.21

21.89

355.77

2.7977

126.01

40.05

34.35

33.43

34.52

36.90

311.01

10

2.3219

104.58

32.75

28.09

27.34

28.23

30.18

256.93

11

2.0306

91.46

27.18

22.97

22.36

23.09

24.68

217.50

12

1.7758

79.98

23.77

19.07

18.29

18.89

20.18

185.93

13

1.5530

69.95

20.79

16.68

15.18

15.45

16.51

160.29

14

1.3582

61.17

18.18

14.58

13.28

12.82

13.50

139.28

15

1.1878

53.50

15.90

12.75

11.61

11.21

11.20

121.93

16

0.9469

42.65

13.91

11.15

10.15

9.80

9.80

103.21

17

0.8564

38.57

11.09

9.75

8.88

8.57

8.57

91.18

18

0.7744

34.88

10.03

7.78

7.77

7.50

7.49

81.19

19

0.7004

31.54

9.07

7.03

6.19

6.56

6.55

72.70

20

0.6334

28.53

8.20

6.36

5.60

5.23

5.73

65.39

21

0.5728

25.80

7.41

5.75

5.06

4.73

4.57

59.07

22

0.5180

23.33

6.71

5.20

4.58

4.28

4.13

53.97

23

0.4685

21.10

6.06

4.70

4.14

3.87

3.74

49.36

24

0.4236

19.08

5.48

4.25

3.74

3.50

3.38

45.19

25

0.3831

17.26

4.96

3.85

3.39

3.16

3.06

41.42

26

0.3465

15.61

4.49

3.48

3.06

2.86

2.76

38.01

27

0.3133

14.11

4.06

3.15

2.77

2.59

2.50

34.92

28

0.2834

12.76

3.67

2.85

2.50

2.34

2.26

32.13

29

0.2563

11.54

3.32

2.57

2.27

2.12

2.04

29.61

30

0.2318

10.44

3.00

2.33

2.05

1.91

1.85

27.32

0.00

2.71

2.10

1.85

1.73

1.67

15.82

0.00

1.90

1.68

1.56

1.51

12.40

0.00

1.52

1.41

1.37

10.05

0.00

1.28

1.24

8.27

0.00

1.12

6.87

0.00

5.75

31
32

5.75

33
34
35
36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

20.38
86.78
232.84
419.44

VI - 28

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (4/7)
Kala ulang = 25 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
147.17 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1

54.67

14.21

24.53 mm

9.97

7.94

6.70

5.86

0.0000

0.00

0.3248

17.76

0.00

1.7146

93.73

4.62

0.00

4.5370

248.03

24.36

3.24

0.00

7.6461

417.99

64.47

17.09

2.58

Total debit
(m3/dtk)
5.75
23.51
104.10
281.38

0.00

507.88

6.2533

341.85

108.65

45.22

13.61

2.18

0.00

517.25

5.1143

279.58

88.86

76.21

36.00

11.49

1.90

499.79

4.1827

228.66

72.67

62.33

60.67

30.40

10.04

470.52

3.4208

187.01

59.43

50.98

49.62

51.24

26.57

430.60

2.7977

152.94

48.61

41.69

40.58

41.90

44.79

376.26

10

2.3219

126.93

39.75

34.10

33.19

34.27

36.63

310.62

11

2.0306

111.01

32.99

27.89

27.14

28.03

29.96

262.76

12

1.7758

97.08

28.85

23.14

22.20

22.92

24.50

224.45

13

1.5530

84.90

25.23

20.24

18.42

18.75

20.04

193.33

14

1.3582

74.25

22.07

17.70

16.11

15.56

16.39

167.83

15

1.1878

64.93

19.30

15.48

14.09

13.61

13.60

146.76

16

0.9469

51.77

16.88

13.54

12.32

11.90

11.89

124.05

17

0.8564

46.81

13.46

11.84

10.78

10.41

10.40

109.44

18

0.7744

42.34

12.17

9.44

9.43

9.10

9.10

97.32

19

0.7004

38.29

11.00

8.54

7.51

7.96

7.96

87.01

20

0.6334

34.63

9.95

7.72

6.80

6.35

6.96

78.14

21

0.5728

31.31

9.00

6.98

6.15

5.74

5.55

70.47

22

0.5180

28.32

8.14

6.31

5.56

5.19

5.02

64.28

23

0.4685

25.61

7.36

5.71

5.03

4.69

4.54

58.68

24

0.4236

23.16

6.66

5.16

4.55

4.24

4.10

53.62

25

0.3831

20.94

6.02

4.67

4.11

3.84

3.71

49.04

26

0.3465

18.94

5.44

4.22

3.72

3.47

3.36

44.90

27

0.3133

17.13

4.92

3.82

3.36

3.14

3.03

41.16

28

0.2834

15.49

4.45

3.45

3.04

2.84

2.74

37.77

29

0.2563

14.01

4.03

3.12

2.75

2.57

2.48

34.71

30

0.2318

12.67

3.64

2.82

2.49

2.32

2.24

31.94

0.00

3.29

2.55

2.25

2.10

2.03

17.97

0.00

2.31

2.03

1.90

1.84

13.83

0.00

1.84

1.72

1.66

10.97

0.00

1.55

1.50

8.80

0.00

1.36

7.11

0.00

5.75

31
32
33
34
35

36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 29

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (5/7)
Kala ulang = 50 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
166.39 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1

61.81

16.07

3
11.27

27.73 mm

8.97

7.58

6.62

0.0000

0.00

0.3248

20.08

0.00

1.7146

105.98

5.22

0.00

4.5370

280.43

27.55

3.66

0.00

7.6461

472.60

72.89

19.32

2.91

Total debit
(m3/dtk)
5.75
25.83
116.95
317.39

0.00

573.48

6.2533

386.52

122.84

51.13

15.38

2.46

0.00

584.08

5.1143

316.11

100.46

86.17

40.71

12.99

2.15

564.34

4.1827

258.53

82.16

70.47

68.60

34.37

11.35

531.25

3.4208

211.44

67.20

57.64

56.10

57.93

30.05

486.10

2.7977

172.92

54.96

47.14

45.88

47.38

50.64

424.67

10

2.3219

143.51

44.95

38.55

37.53

38.75

41.41

350.45

11

2.0306

125.51

37.30

31.53

30.69

31.69

33.87

296.34

12

1.7758

109.76

32.62

26.17

25.10

25.92

27.70

253.02

13

1.5530

95.99

28.53

22.88

20.83

21.20

22.65

217.84

14

1.3582

83.95

24.95

20.01

18.22

17.59

18.53

189.00

15

1.1878

73.42

21.82

17.50

15.93

15.38

15.38

165.18

16

0.9469

58.53

19.08

15.31

13.93

13.45

13.45

139.50

17

0.8564

52.93

15.21

13.39

12.19

11.77

11.76

122.99

18

0.7744

47.87

13.76

10.67

10.66

10.29

10.29

109.28

19

0.7004

43.29

12.44

9.65

8.50

9.00

8.99

97.62

20

0.6334

39.15

11.25

8.73

7.68

7.17

7.87

87.60

21

0.5728

35.40

10.18

7.89

6.95

6.49

6.27

78.93

22

0.5180

32.02

9.20

7.14

6.28

5.87

5.67

71.93

23

0.4685

28.96

8.32

6.46

5.68

5.31

5.13

65.60

24

0.4236

26.19

7.53

5.84

5.14

4.80

4.64

59.88

25

0.3831

23.68

6.81

5.28

4.65

4.34

4.19

54.70

26

0.3465

21.42

6.16

4.77

4.20

3.92

3.79

50.02

27

0.3133

19.37

5.57

4.32

3.80

3.55

3.43

45.78

28

0.2834

17.51

5.03

3.90

3.44

3.21

3.10

41.95

29

0.2563

15.84

4.55

3.53

3.11

2.90

2.81

38.49

30

0.2318

14.32

4.12

3.19

2.81

2.63

2.54

35.36

0.00

3.72

2.89

2.54

2.37

2.29

19.57

0.00

2.61

2.30

2.15

2.08

14.88

0.00

2.08

1.94

1.88

11.65

0.00

1.76

1.70

9.20

0.00

1.53

7.28

0.00

5.75

31
32
33
34
35

36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 30

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (6/7)
Kala ulang = 100 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
185.48 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1

68.90

17.91

3
12.56

4
10.00

0.0000

0.00

0.3248

22.38

0.00

1.7146

118.13

5.82

0.00

4.5370

312.60

30.71

4.08

0.00

7.6461

526.81

81.25

21.54

3.25

30.91 mm

8.45

7.38

Total debit
(m3/dtk)
5.75
28.13
129.70
353.14

0.00

638.60

6.2533

430.85

136.93

57.00

17.15

2.74

0.00

650.42

5.1143

352.37

111.99

96.05

45.37

14.48

2.40

628.42

4.1827

288.19

91.59

78.56

76.47

38.32

12.66

591.52

3.4208

235.69

74.91

64.25

62.54

64.57

33.49

541.20

2.7977

192.76

61.26

52.54

51.15

52.81

56.45

472.72

10

2.3219

159.98

50.10

42.97

41.83

43.19

46.16

389.99

11

2.0306

139.91

41.58

35.15

34.21

35.32

37.75

329.67

12

1.7758

122.35

36.36

29.17

27.98

28.89

30.88

281.38

13

1.5530

107.00

31.80

25.51

23.22

23.63

25.25

242.17

14

1.3582

93.58

27.81

22.31

20.31

19.61

20.65

210.02

15

1.1878

81.84

24.32

19.51

17.76

17.15

17.14

183.47

16

0.9469

65.24

21.27

17.06

15.53

15.00

14.99

154.85

17

0.8564

59.00

16.96

14.92

13.58

13.12

13.11

136.44

18

0.7744

53.36

15.34

11.90

11.88

11.47

11.46

121.15

19

0.7004

48.26

13.87

10.76

9.47

10.03

10.03

108.16

20

0.6334

43.64

12.54

9.73

8.56

8.00

8.77

96.99

21

0.5728

39.47

11.34

8.80

7.75

7.23

6.99

87.32

22

0.5180

35.69

10.26

7.96

7.00

6.54

6.32

79.52

23

0.4685

32.28

9.28

7.20

6.33

5.91

5.72

72.46

24

0.4236

29.19

8.39

6.51

5.73

5.35

5.17

66.08

25

0.3831

26.40

7.59

5.88

5.18

4.84

4.68

60.31

26

0.3465

23.87

6.86

5.32

4.68

4.37

4.23

55.09

27

0.3133

21.59

6.20

4.81

4.24

3.96

3.82

50.37

28

0.2834

19.52

5.61

4.35

3.83

3.58

3.46

46.11

29

0.2563

17.66

5.07

3.94

3.47

3.24

3.13

42.25

30

0.2318

15.97

4.59

3.56

3.13

2.93

2.83

38.75

0.00

4.15

3.22

2.83

2.65

2.56

21.16

0.00

2.91

2.56

2.39

2.31

15.93

0.00

2.32

2.16

2.09

12.32

0.00

1.96

1.89

9.60

0.00

1.71

7.46

0.00

5.75

31
32
33
34
35

36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 31

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.22 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Nakayasu (7/7)
Kala ulang = 1000 Tahun
Waktu
(jam)

q
(m3/dtk)

R24 =
248.55 mm
Ro =
Curah hujan rencana (mm)
1

92.33

24.00

3
16.83

4
13.40

0.0000

0.00

0.3248

29.99

0.00

1.7146

158.30

7.80

0.00

4.5370

418.89

41.15

5.47

0.00

7.6461

705.94

108.88

28.86

4.35

5
11.32

41.43 mm
6
9.89

Total debit
(m3/dtk)
5.75
35.74
171.85
471.25

0.00

853.78

6.2533

577.35

183.49

76.38

22.98

3.68

0.00

869.62

5.1143

472.18

150.07

128.71

60.80

19.40

3.21

840.13

4.1827

386.17

122.73

105.27

102.47

51.35

16.96

790.69

3.4208

315.83

100.37

86.09

83.80

86.53

44.88

723.26

2.7977

258.30

82.09

70.41

68.54

70.77

75.64

631.50

10

2.3219

214.37

67.14

57.58

56.05

57.88

61.86

520.63

11

2.0306

187.48

55.72

47.10

45.84

47.34

50.59

439.81

12

1.7758

163.96

48.73

39.09

37.49

38.71

41.38

375.10

13

1.5530

143.39

42.62

34.18

31.12

31.66

33.84

322.55

14

1.3582

125.40

37.27

29.89

27.21

26.28

27.68

279.47

15

1.1878

109.67

32.59

26.14

23.80

22.98

22.97

243.90

16

0.9469

87.43

28.50

22.86

20.81

20.10

20.09

205.54

17

0.8564

79.06

22.72

20.00

18.20

17.58

17.57

180.88

18

0.7744

71.50

20.55

15.94

15.92

15.37

15.36

160.39

19

0.7004

64.66

18.58

14.42

12.69

13.44

13.44

142.98

20

0.6334

58.48

16.81

13.04

11.48

10.72

11.75

128.01

21

0.5728

52.88

15.20

11.79

10.38

9.69

9.37

115.06

22

0.5180

47.83

13.75

10.66

9.39

8.76

8.47

104.60

23

0.4685

43.25

12.43

9.64

8.49

7.93

7.66

95.15

24

0.4236

39.11

11.24

8.72

7.68

7.17

6.93

86.60

25

0.3831

35.37

10.17

7.89

6.94

6.48

6.27

78.86

26

0.3465

31.99

9.19

7.13

6.28

5.86

5.67

71.87

27

0.3133

28.93

8.31

6.45

5.68

5.30

5.12

65.55

28

0.2834

26.16

7.52

5.83

5.13

4.79

4.63

59.83

29

0.2563

23.66

6.80

5.27

4.64

4.34

4.19

54.65

30

0.2318

21.40

6.15

4.77

4.20

3.92

3.79

49.98

0.00

5.56

4.31

3.80

3.55

3.43

26.40

0.00

3.90

3.43

3.21

3.10

19.39

0.00

3.11

2.90

2.80

14.56

0.00

2.62

2.54

10.91

0.00

2.29

8.04

0.00

5.75

31
32
33
34
35

36
Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 32

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

1,000.00
Q2
900.00

Q5

Debit Banjir (m/dtk)

800.00

Q10
Q25

700.00

Q50
600.00

Q100
Q1000

500.00
400.00
300.00
200.00
100.00
0.00
0

10

12

14

16

18

20

22

24

26

28

30

32

34

36

Waktu (Jam)

Gambar 6.1 : Hidrograf satuan Nakayasu untuk DAS Alopohu


*

Debit Puncak (QP) dinyatakan dengan rumus :


QP = 0,1836 . A 0,5886 . TR -0,4008 . JN 0,2381
dimana :
QP = debit puncak (m3/det)
JN = jumlah pertemuan sungai

Waktu dasar (TB) dinyatakan dengan rumus :


TB = 27,4132 . TR 0,1457 . S -0,0956 . SN 0,7344 . RUA 0,2574
dimana :
TB = waktu dasar (jam)
TR = waktu naik (jam)
S
= landai sungai rata-rata
SN = frekuensi sumber yaitu perbandingan antara jumlah segmen sungaisungai tingkat I dengan jumlah sungai semua tingkat.
RUA = luas relatif DAS hulu.

Koefisien Penampungan (K) dinyatakan dengan rumus :


K

= 0,5617 . A 0,1798 . S -0,1446 . SF -1,0697 . D 0,0452

dimana :
K
= koefisien penampungan
A
= luas DAS (km2)
S
= landai sungai rata-rata
SF = faktor sumber
D
= kerapatan drainase

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 33

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Recession Curve
Qt

= Qp . e -(L/K)

dimana :
Qt = debit pada waktu t (m3/det)
Qp = debit puncak (m3/det)
t = waktu dari saat terjadinya debit puncak (jam)
K = koefisien tampungan.
*

Aliran Dasar; perhitungannya sama dengan metode hidrograf satuan Nakayasu.

Hasil perhitungan debit banjir rencana pada site bendung Alopohu untuk
berbagai kala ulang tertentu dengan metode hidrograf satuan Gamma I seperti
ditunjukkan pada Tabel 6.23 dan Gambar 6.2.
Dalam perhitungan debit banjir metode hidrograf satuan Gamma I tersebut,
beberapa data dan parameter hitungan ditetapkan sebagai berikut :

Luas DAS bendung Alopohu


Panjang sungai utama L
Wu
WL
Panjang sungai selain utama Tk
Total panjang sungai
Kerapatan drainase D
Slope sungai
Jumlah pertemuan sungai
Faktor lebar WF
Faktor daerah tangkapan RUA
Faktor simetris SIM
Faktor sumber SF
Jumlah pangsa sungai Tk.1
Jumlah pangsa sungai semua Tk.
Frekuensi sumber, SN
QB

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

489,15 km2
44,72 km
33,54 km
11,18 km
121,50 km
166,22 km
0,34 km/km2
0,017129
117 tiitk
3,00
1,09
3,26
0,27
3
114
0,026316
0,4751 A0.6444 D0.9430 (aliran dasar)
0,4751 (489.15)0.644 x (0.34)0.943
5,75 m3/dtk

Adapun perhitungan dasar adalah sebagai berikut :

Waktu naik, TR
= 6,73 jam
Debit puncak Qp
= 10,173 m3/dtk
Waktu dasar, TB
= 3,818 jam
Koefisien tampungan K
= 12,263 jam
Unit hidrograf adalah :
Qt = Qp e -(t/K) = untuk hidrograf turun (t > TR)
Qt = Qp. (t/TR) = untuk hidrograf naik (t TR)

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 34

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

6.6.6. Pemilihan Metode Perhitungan Debit Banjir


Cara untuk memilih metode perhitungan debit banjir antara lain adalah
dengan pengecekan kapasitas palung sungai, cara grafis dan banding
(berdasarkan grafik) atau dengan pertimbangan lain misalnya faktor keamanan
atau faktor ekonomis. Kapasitas palung sungai, yang merupakan kemampuan
palung sungai yang ada untuk menampung debit dominan dimana elevasi muka
airnya tidak melampaui tebing sungai. Pada umumnya debit dominan ini dianggap
sama dengan debit banjir rencana dengan periode ulang 2 tahun (Q2tahun).
Perhitungannya adalah dengan rumus Manning.
Dalam studi ini, pemilihan metode debit banjir khususnya Q100 dengan
nilai yang hampir sama antara beberapa metode tersebut di atas, maka metode
yang dipakai adalah dengan memilih nilai debit banjir yang terbesar, hal ini karena
mempertimbangkan faktor keamanan dalam perencanaan. Jika dicek dengan
kapasitas palung sungai (Q2), maka antara beberapa metode perhitungan debit
banjir tersebut mempunyai nilai puncak banjir yang hampir sama.
Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (1/7)
Kala ulang = 2 Tahun
Waktu
(jam)
0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

q
(m3/dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =
1
25.91
0.00
22.45
44.90
67.35
89.80
112.25
134.70
151.09
85.38
78.70
72.54
66.86
61.62
56.80
52.35
48.25
44.47
40.99
37.78
34.82
32.10
29.58
27.27
25.13
23.16
21.35

69.75 mm
Curah hujan netto (mm)
2
3
4
6.73
4.72
3.76

0.00
5.84
11.67
17.51
23.34
29.18
35.01
39.27
22.19
20.46
18.85
17.38
16.02
14.76
13.61
12.54
11.56
10.65
9.82
9.05
8.34
7.69
7.09
6.53
6.02

0.00
4.09
8.19
12.28
16.37
20.47
24.56
27.55
15.57
14.35
13.23
12.19
11.24
10.36
9.54
8.80
8.11
7.47
6.89
6.35
5.85
5.39
4.97
4.58

0.00
3.26
6.52
9.78
13.03
16.29
19.55
21.93
12.39
11.42
10.53
9.70
8.94
8.24
7.60
7.00
6.46
5.95
5.48
5.05
4.66
4.29
3.96

Ro =
5
3.18

0.00
2.75
5.50
8.26
11.01
13.76
16.51
18.52
10.47
9.65
8.89
8.19
7.55
6.96
6.42
5.91
5.45
5.02
4.63
4.27
3.93
3.63

11.63 mm
6
2.78

0.00
2.41
4.81
7.22
9.62
12.03
14.43
16.19
9.15
8.43
7.77
7.16
6.60
6.09
5.61
5.17
4.76
4.39
4.05
3.73
3.44

Total debit
(m3/dtk)
5.75
27.77
56.06
88.44
124.08
162.46
203.26
238.00
189.06
176.70
164.35
150.73
135.62
119.65
110.70
102.45
94.84
87.83
81.37
75.42
69.93
64.87
60.21
55.91
51.95
48.30

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 35

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (2/7)
Kala ulang = 5 Tahun
Waktu
(jam)

0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

(m /dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =
1
37.42
0.00
32.42
64.84
97.27
129.69
162.11
194.53
218.21
123.31
113.65
104.75
96.55
88.99
82.02
75.60
69.68
64.23
59.20
54.56
50.29
46.35
42.72
39.38
36.29
33.45
30.83

2
9.73
0.00
8.43
16.85
25.28
33.71
42.14
50.56
56.72
32.05
29.54
27.23
25.10
23.13
21.32
19.65
18.11
16.69
15.39
14.18
13.07
12.05
11.10
10.24
9.43
8.69

100.73 mm
Curah hujan netto (mm)
3
4
6.82
5.43

0.00
5.91
11.82
17.73
23.65
29.56
35.47
39.79
22.48
20.72
19.10
17.60
16.23
14.96
13.78
12.71
11.71
10.79
9.95
9.17
8.45
7.79
7.18
6.62

Ro =
5

16.79 mm

4.59

0.00
4.71
9.41
14.12
18.82
23.53
28.24
31.67
17.90
16.50
15.21
14.01
12.92
11.91
10.97
10.11
9.32
8.59
7.92
7.30
6.73
6.20
5.72

Total debit

4.01

0.00
3.97
7.95
11.92
15.90
19.87
23.84
26.75
15.11
13.93
12.84
11.83
10.91
10.05
9.27
8.54
7.87
7.26
6.69
6.16
5.68
5.24

(m /dtk)
5.75
37.75
78.59
125.36
176.82
232.26
291.18
341.35
270.67
252.82
234.99
215.31
193.50
170.43
157.50
145.59
134.60
124.48
115.15
106.55
98.63
91.32
84.59
78.38
72.66
67.39

0.00
3.47
6.95
10.42
13.90
17.37
20.84
23.38
13.21
12.18
11.22
10.35
9.54
8.79
8.10
7.47
6.88
6.34
5.85
5.39
4.97

Sumber : Hasil Perhitungan

Lanjutan Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (3/7)
Kala ulang = 10 Tahun
Waktu
(jam)
0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

(m /dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =

1
45.04
0.00
39.02
78.05
117.07
156.10
195.12
234.15
262.64
148.42
136.80
126.09
116.21
107.11
98.73
91.00
83.87
77.30
71.25
65.67
60.53
55.79
51.42
47.40
43.69
40.26
37.11

121.25 mm
Curah hujan rencana (mm)
2
3
4
11.71
8.21
6.54
0.00
10.14
20.29
30.43
40.57
50.72
60.86
68.27
38.58
35.56
32.77
30.21
27.84
25.66
23.65
21.80
20.09
18.52
17.07
15.73
14.50
13.37
12.32
11.35
10.47

0.00
7.12
14.23
21.35
28.46
35.58
42.69
47.89
27.06
24.94
22.99
21.19
19.53
18.00
16.59
15.29
14.09
12.99
11.97
11.04
10.17
9.38
8.64
7.97

0.00
5.66
11.33
16.99
22.66
28.32
33.99
38.12
21.54
19.86
18.30
16.87
15.55
14.33
13.21
12.17
11.22
10.34
9.53
8.79
8.10
7.46
6.88

Ro =
5

20.21 mm
Total debit

6
5.52

0.00
4.78
9.57
14.35
19.13
23.92
28.70
32.19
18.19
16.77
15.46
14.24
13.13
12.10
11.15
10.28
9.48
8.73
8.05
7.42
6.84
6.30

4.83

0.00
4.18
8.36
12.54
16.73
20.91
25.09
28.14
15.90
14.66
13.51
12.45
11.48
10.58
9.75
8.99
8.28
7.63
7.04
6.49
5.98

(m /dtk)
5.75
44.35
93.52
149.80
211.75
278.48
349.39
409.77
324.70
303.21
281.76
258.08
231.82
204.05
188.49
174.15
160.93
148.75
137.52
127.17
117.63
108.83
100.73
93.26
86.37
80.03

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 36

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (4/7)
Kala ulang = 25 Tahun
Waktu
(jam)

0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

(m /dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =

1
54.67
0.00
47.37
94.73
142.10
189.47
236.83
284.20
318.78
180.15
166.04
153.04
141.06
130.01
119.83
110.45
101.80
93.83
86.48
79.71
73.47
67.72
62.41
57.53
53.02
48.87
45.05

147.17 mm
Curah hujan rencana (mm)
2
3
4
14.21
9.97
7.94
0.00
12.31
24.62
36.93
49.25
61.56
73.87
82.86
46.82
43.16
39.78
36.66
33.79
31.15
28.71
26.46
24.39
22.48
20.72
19.10
17.60
16.22
14.95
13.78
12.70

0.00
8.64
17.27
25.91
34.55
43.18
51.82
58.12
32.85
30.27
27.90
25.72
23.70
21.85
20.14
18.56
17.11
15.77
14.53
13.40
12.35
11.38
10.49
9.67

0.00
6.88
13.75
20.63
27.50
34.38
41.25
46.27
26.15
24.10
22.21
20.47
18.87
17.39
16.03
14.78
13.62
12.55
11.57
10.66
9.83
9.06
8.35

Ro =
5

24.53 mm
Total debit

6
6.70

0.00
5.81
11.61
17.42
23.22
29.03
34.84
39.07
22.08
20.35
18.76
17.29
15.94
14.69
13.54
12.48
11.50
10.60
9.77
9.01
8.30
7.65

5.86

(m /dtk)
5.75
52.69
112.37
180.68
255.87
336.87
422.94
496.23
392.97
366.89
340.85
312.11
280.24
246.53
227.65
210.24
194.19
179.41
165.77
153.21
141.63
130.96
121.12
112.05
103.70
95.99

0.00
5.08
10.15
15.23
20.30
25.38
30.45
34.16
19.30
17.79
16.40
15.11
13.93
12.84
11.83
10.91
10.05
9.27
8.54
7.87
7.26

Sumber : Hasil Perhitungan

Lanjutan Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (5/7)
Kala ulang = 50 Tahun
Waktu
(jam)
0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

(m /dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =

1
61.81
0.00
53.56
107.11
160.67
214.22
267.78
321.33
360.43
203.68
187.73
173.03
159.49
147.00
135.49
124.88
115.10
106.09
97.78
90.13
83.07
76.56
70.57
65.04
59.95
55.26
50.93

166.39 mm
Curah hujan rencana (mm)
2
3
4
16.07
11.27
8.97
0.00
13.92
27.84
41.76
55.68
69.60
83.52
93.68
52.94
48.80
44.98
41.45
38.21
35.22
32.46
29.92
27.57
25.42
23.43
21.59
19.90
18.34
16.91
15.58
14.36

0.00
9.76
19.53
29.29
39.06
48.82
58.59
65.72
37.14
34.23
31.55
29.08
26.80
24.70
22.77
20.99
19.34
17.83
16.43
15.15
13.96
12.87
11.86
10.93

0.00
7.77
15.55
23.32
31.09
38.87
46.64
52.32
29.56
27.25
25.12
23.15
21.34
19.67
18.13
16.71
15.40
14.19
13.08
12.06
11.11
10.24
9.44

Ro =
5

27.73 mm
Total debit

6
7.58

0.00
6.56
13.13
19.69
26.26
32.82
39.39
44.18
24.97
23.01
21.21
19.55
18.02
16.61
15.31
14.11
13.00
11.99
11.05
10.18
9.38
8.65

6.62

0.00
5.74
11.48
17.21
22.95
28.69
34.43
38.62
21.82
20.11
18.54
17.09
15.75
14.52
13.38
12.33
11.37
10.48
9.66
8.90
8.20

(m /dtk)
5.75
58.88
126.35
203.59
288.61
380.19
477.50
560.37
443.62
414.13
384.69
352.19
316.16
278.05
256.69
237.01
218.87
202.15
186.74
172.53
159.44
147.37
136.25
126.00
116.55
107.84

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 37

Perencanaan Rehabilitasi dan Peningkatan Daerah Irigasi


Alo, Pohu, Alopohu dan Huludupitango

Lanjutan Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (6/7)
Kala ulang = 100 Tahun
Waktu
(jam)

0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

(m /dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =

1
68.90
0.00
59.70
119.40
179.09
238.79
298.49
358.19
401.78
227.05
209.27
192.88
177.78
163.86
151.03
139.20
128.30
118.26
109.00
100.46
92.60
85.35
78.66
72.50
66.83
61.60
56.77

185.48 mm
Curah hujan rencana (mm)
2
3
4
17.91
12.56
10.00
0.00
15.52
31.03
46.55
62.07
77.58
93.10
104.43
59.01
54.39
50.13
46.21
42.59
39.26
36.18
33.35
30.74
28.33
26.11
24.07
22.18
20.45
18.85
17.37
16.01

0.00
10.88
21.77
32.65
43.54
54.42
65.31
73.26
41.40
38.16
35.17
32.41
29.88
27.54
25.38
23.39
21.56
19.87
18.32
16.88
15.56
14.34
13.22
12.18

0.00
8.67
17.33
26.00
34.66
43.33
51.99
58.32
32.96
30.38
28.00
25.80
23.78
21.92
20.21
18.62
17.17
15.82
14.58
13.44
12.39
11.42
10.52

Ro =
5

30.91 mm
Total debit

6
8.45

0.00
7.32
14.64
21.95
29.27
36.59
43.91
49.25
27.83
25.65
23.64
21.79
20.09
18.51
17.06
15.73
14.50
13.36
12.31
11.35
10.46
9.64

7.38

(m /dtk)
5.75
65.02
140.24
226.34
321.10
423.18
531.66
624.03
493.89
461.02
428.20
391.97
351.81
309.33
285.53
263.59
243.37
224.73
207.55
191.71
177.12
163.67
151.27
139.84
129.31
119.60

0.00
6.40
12.79
19.19
25.59
31.98
38.38
43.05
24.33
22.42
20.67
19.05
17.56
16.18
14.91
13.75
12.67
11.68
10.76
9.92
9.14

Sumber : Hasil Perhitungan

Lanjutan Tabel 6.23 : Debit banjir rencana metode Hidrograf Satuan Gamma I (7/7)
Kala ulang = 1000 Tahun
Waktu
(jam)
0
1
2
3
4
5
6
6.73
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24

(m /dtk)
0.0000
0.8665
1.7329
2.5994
3.4658
4.3323
5.1987
5.8313
3.2953
3.0373
2.7995
2.5803
2.3782
2.1920
2.0204
1.8622
1.7164
1.5820
1.4581
1.3439
1.2387
1.1417
1.0523
0.9699
0.8940
0.8240

R24 =

1
92.33
0.00
80.00
159.99
239.99
319.99
399.98
479.98
538.39
304.24
280.42
258.46
238.23
219.57
202.38
186.53
171.93
158.47
146.06
134.62
124.08
114.37
105.41
97.16
89.55
82.54
76.08

248.55 mm
Curah hujan rencana (mm)
2
3
4
24.00
16.83
13.40
0.00
20.79
41.59
62.38
83.17
103.96
124.76
139.94
79.08
72.89
67.18
61.92
57.07
52.60
48.48
44.69
41.19
37.96
34.99
32.25
29.73
27.40
25.25
23.28
21.45

0.00
14.59
29.17
43.76
58.34
72.93
87.51
98.16
55.47
51.13
47.13
43.44
40.03
36.90
34.01
31.35
28.89
26.63
24.55
22.62
20.85
19.22
17.71
16.33

0.00
11.61
23.22
34.83
46.45
58.06
69.67
78.15
44.16
40.70
37.52
34.58
31.87
29.38
27.08
24.96
23.00
21.20
19.54
18.01
16.60
15.30
14.10

Ro =
5
11.32

0.00
9.81
19.61
29.42
39.22
49.03
58.83
65.99
37.29
34.37
31.68
29.20
26.91
24.81
22.86
21.07
19.42
17.90
16.50
15.21
14.02
12.92

41.43 mm
Total debit

9.89

0.00
8.57
17.14
25.71
34.28
42.86
51.43
57.69
32.60
30.05
27.69
25.52
23.53
21.68
19.99
18.42
16.98
15.65
14.42
13.29
12.25

(m /dtk)
5.75
85.32
186.11
301.48
428.47
565.26
710.63
834.40
660.01
615.97
571.98
523.44
469.62
412.70
380.80
351.40
324.30
299.33
276.31
255.09
235.53
217.51
200.89
185.58
171.47
158.46

Sumber : Hasil Perhitungan

PT. MAXITECH UTAMA INDONESIA

Engineering and Management Consultants

VI - 38

Anda mungkin juga menyukai