1 Ikan Bandeng
1 Ikan Bandeng
Puji dan
karena berkat
rahmat
dan
dan
hidayahNya
Penyuluhan
pelaku
serta
yang
kerja
Yang
keras
akan
Maha
Esa,
penyusun
telah
digunakan
bagi
para
mengucapkan terima kasih kepada para penyusun yang telah mencurahkan pikiran,
waktu, dan tenaganya, sehingga materi ini siap untuk digunakan.
Materi
Penyuluhan
merupakan
salah
satu
bagian
yang
penting
yang positif
terhadap
pencapaian
tujuan
dari
Penyelenggaraan
banyak
kekurangan.
Kritik,
usul,
atau
saran
yang
konstruktif
sangat
masa mendatang.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT dengan tersusunnya modul berjudul
Pengolahan Ikan Bandeng. Modul ini disusun sebagai alat bantu dalam
penyelenggaraan penyuluhan perikanan yang baik dan efektif. Modul
dimaksudkan untuk mengatasi keterbatasan waktu dan ruang penyelenggaraan
penyuluhan, memudahkan pelaku utama dan atau pelaku usaha belajar mandiri
sesuai kemampuan.
Penyusun modul penyuluhan perikanan dengan judul Pengolahan Ikan
Bandeng adalah Ir. Asriani dosen Sekolah Tinggi Perikanan sebagai bagian
dari Tim Penyusun Modul Penyuluh Perikanan yang terdiri atas tiga kelompok
yaitu Budidaya Perikanan, Pengolahan Ikan dan Penangkapan Ikan .
Ruang lingkup modul terdiri atas bab Pendahuluan, Materi Pokok, Penutup,
Kunci Jawaban, Daftar Pustaka, Glosarium. Materi pokok terdiri atas beberapa
materi pokok, masing-masing materi pokok tersusun atas judul, indicator
keberhasilan, uraian dan contoh (termasuk sub materi pokok), Latihan,
Rangkuman, Evaluasi Materi Pokok, Umpan Balik dan Tindak Lanjut.
Setelah melaksanakan modul ini diharapkan penyuluh sebagai pelaku utama
dan pengolah ikan nila sebagai pelaku usaha dapat belajar mandiri sesuai
kemampuan mengatasi keterbatasan waktu dan ruang penyelenggaraan
penyuluhan.
Penysun
ii
DAFTAR ISI
PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR INFORMASI VISUAL ............................................................................ vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ................................................................... vii
PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A.
B.
C.
B.
Potensi............................................................................................... 6
C.
Distribusi ............................................................................................ 7
D.
Latihan ............................................................................................. 7
E.
Rangkuman ....................................................................................... 8
F.
B.
C.
Latihan .............................................................................................. 12
D.
Rangkuman ....................................................................................... 12
E.
iv
Gambar
1. Gambar 1. Ikan Bandeng (Channos channos Forsk) ....................................... 6
2. Gambar 2. Struktur Duri Pada Bandeng ........................................................... 18
3. Gambar.3 Alur Proses Pembuatan Bandeng asap .............................................................. 28
4. Gambar 4. Alur Proses Pembuatan Bandeng Crispy ........................................................... 39
Tabel
1.
2.
Tabel 2. Ciri-ciri ikan segar yang yang bermutu tinggi maupun yang
bermutu rendah .............................................................................................. 16
3.
Tabel 3. Kriteria Mutu Bandeng Cabut Duri Berdasarkan Penilaian Organoleptik ........... 24
4.
Tabel 4. Kriteria Mutu Ikan Bandeng Asap berdasarkan Penilaian Organoleptik .............. 30
5.
Tabel 5. Pengaruh Temperatur terhadap Daya Simpan Bandeng Asap ............... ........... 31
6.
Tabel 6. Kriteria Mutu Bandeng Crispy yang Baik Berdasarkan Penilaian Organoleptik .... 39
Materi Penyuluhan Perikanan ini merupakan salah satu bahan ajar untuk
mengenal ikan mas dan seluk beluknya, sampai mempelajari proses pengolahan
dengan teknik penggaraman, fermentasi dan olahan diversifikasi produk. .
Materi Penyuluhan ini terdiri atas beberapa topik yang disusun sesuai urutan
yang
diawali
dengan
tingkat
kemampuan
yang
paling
dasar.
Untuk
vi
vii
PENDAHULUAN
dijaga
kondisinya.
Pengolahan
merupakan
1
salah
satu
cara
untuk
atau
kerusakan.
Pembusukan
terjadi
akibat
perubahan
yang
A. Deskripsi Singkat
Modul dengan judul Pengolahan Ikan Bandeng, menjelaskan tentang
teknologi pengolahan ikan Bandeng secara tradisional dan sederhana, sehingga
dapat diaplikasikan oleh setiap kalangan, baik industri pengolahan ikan skala rumah
tangga maupun skala menengah.
B. Tujuan Pembelajaran
Secara umum tujuan dari penyusunan modul ini adalah sebagai pedoman
atau acuan bagi fasilitator atau pelatih dalam melaksanakan bimbingan teknis atau
pelatihan pengolahan ikan Bandeng. Adapun tujuan khusus modul ini adalah agar
peserta bimbingan teknis diharapkan mampu :
1) Memahami definisi pengolahan ikan bandeng, persyaratan bahan mentah, dan
pengolahan ikan bandeng
2) Menangani bahan mentah ikan bandeng dengan baik
3) Melakukan pengolahan ikan bandeng dengan benar
MATERI POKOK 1
POTENSI DAN DISTRIBUSI IKAN BANDENG
Setelah mempelajari materi ini, pelaku utama dan pelaku usaha mengetahui
potensi dan distribusi ikan bandeng di Indonesia
Animalia
Phylum
Chordata
Sub phylum :
Vertebrata
Class
Pisces
Sub class
Teleostei
Ordo
Malacopterygii
Family
Chanidae
Genus
Chanos
Species
Menurut Ghufron (1994), ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) dapat tumbuh
hingga mencapai 1,8 m, anak ikan Bandeng (Chanos chanos Forsk) yang biasa
disebut nener yang biasa ditangkap di pantai panjangnya sekitar 1-3 cm, sedangkan
gelondongan berukuran 5-8 cm.
B. Potensi
Dalam usaha pembudidayaan ikan, lingkungan perairan yang cukup luas
merupakan nilai lebih yang dimiliki Indonesia. Peningkatan budidaya perikanan
dalam hal ini budidaya ikan bandeng biasa dijadikan alternatif upaya pemenuhan gizi
dan pangan serta upaya peningkatan taraf hidup masyarakat. Ikan bandeng
merupakan salah satu komoditas perikanan yang dianggap bernilai ekonomis tinggi
sehingga sangat potensial untuk dibudidayakan secara optimal. Untuk menggali
potensi tersebut, dibutuhkan pemahaman mengenai ikan bandeng dan seluk
beluknya.
Bagi masyarakat pesisir, ikan bandeng merupakan jenis ikan yang sudah tidak
asing lagi, hanya saja masyarakat pedalaman yang berlokasi jauh dari pantai belum
tentu mengenal ikan ini. Secara umum gambaran fisik (morfologi) ikan bandeng
mudah dikenali, yakni berbentuk seperti peluru torpedo dengan sirip ekor yang
bercabang, bermata bundar warna hitam dengan bagian tengahnya berwarna putih
jernih, serta memiliki sisik yang berwarna putih keperakan. Dagingnya yang
6
berwarna putih susu sehingga juga dikenal dengan sebutan milkfish. Di beberapa
tempat, ikan bandeng memiliki banyak nama, misalnya di Sumatera dikenal dengan
sebutan banding, mulch, atau agam. Di Bugis disebut bolu, di Filipina disebut
bangos, dan di Taiwan disebut sabahi.
C. Distribusi
Ikan bandeng merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam famili Chanidia dan
termasuk ke dalam jenis ikan pelagis yang mencari makan di permukaan dan sering dijumpai di
daerah dekat pantai atau litoral. Secara geografis, ikan ini hidup di daerah tropis maupun subtropis
pada batas 30-400 LS dan LU. Penyebarannya mencakup areal perairan Indo Pasifik, mulai dari
pantai timur Afrika, Malagasi, Laut Merah, Teluk Aden, pantai barat dan timur India, Sri Langka,
Thailand, Malaysia, Indonesia, Filipina, bagian selatan Jepang, pantai utara Australia, Hawaii,
sampai ke pantai barat Kalifornia dan Meksiko.
Di Indonesia, ikan bandeng sudah lama dikenal sebagai ikan yang banyak dipelihara di tambak.
Pemeliharaannya tersebar hampir di seluruh pulau besar di tanah air, seperti Jawa, Sumatera,
Kalimantan, atau Sulawesi. Selain di Indonesia, ikan bandeng juga banyak dipelihara di Filipina dan
Taiwan. Sebenarnya, ikan bandeng memang merupakan jenis ikan air payau. Namun, saat ini ikan
bandeng sudah mulai banyak dibudidayakan di kolam air tawar atau karamba apung air tawar.
LATIHAN
Lengkapilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang sesuai.
1. Ikan bandeng termasuk jenis ikan yang dibudidayakan di .......................................
2. Daging ikan bandeng
Rangkuman
Ikan bandeng termasuk ikan pelagis yang mencari makan di permukaan dan sering dijumpai
di daerah dekat pantai atau litoral. Secara geografis, ikan ini hidup di daerah tropis maupun
subtropis pada batas 30-400 LS dan LU. Ikan bandeng merupakan suatu komoditas
perikanan yang memiliki rasa cukup enak dan gurih sehingga banyak digemari
masyarakat.
Selain
itu,
harganya
juga
terjangkau
oleh
segala
lapisan
Keterangan:
a. 91 % s.d 100%
: Amat Baik
b. 81 % s.d 90%
: Baik
: Cukup
: Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81% keatas (kategori baik), maka
disarankan mengulangi materi.
MATERI POKOK 2
KARAKTERISTIK IKAN BANDENG
Setelah mempelajari materi ini, pelaku utama dan pelaku usaha mengetahui
keraktristik ikan bandeng di Indonesia
A. Komposisi Gizi
Ikan bandeng merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki rasa cukup enak dan
gurih sehingga banyak digemari oleh masyarakat. Selain itu, harganya juga terjangkau oleh
segala lapisan masyarakat. lkan bandeng termasuk ikan yang bertulang keras (teleostei), dan
dagingnya berwarna putih susu dengan struktur daging padat.
Menurut USDA National Nutrient Database for Standard Reference (2009),
ikan bandeng mempunyai nutrisi yang lengkap, terdiri dari proksimat, mineral lemak
dan asam amino yang bermanfat bagi pemenuhan nutrisi manusia (Tabel 1.)
Tabel 1. Nutrisi Ikan Bandeng ( 100 gr daging )
Units
Nilai
gr
kcal
kJ
gr
gr
gr
gr
gr
70.85
148
619
20.53
6.73
1.14
0.00
0.0
mg
mg
mg
mg
mg
51
0.32
30
162
292
Nutrisi
Proksimat
Air
Energi
Energi
Protein
Lemak
Abu
Karbohidrat
Fiber, total diet
Minerals
Kalsium, Ca
Besi, Fe
Magnesium, Mg
Fosfor, P
Kalium, K
10
Natrium, Na
mg
72
Seng, Zn
mg
0.82
Tembaga, Cu
mg
0.034
Mangan, Mn
mg
0.020
Selenium, Se
mg
12.6
Vitamins
Thiamin
mg
0.013
Riboflavin
mg
0.054
Niacin
mg
6.440
Pantothenic acid
mg
0.750
Vitamin B-6
mg
0.423
Folate, total
mcg
16
Asam folat
mcg
0
Folate, food
mcg
16
Folate, DFE
mcg_DFE
16
Vitamin B-12
mcg
3.40
Vitamin A, RAE
mcg_RAE
30
Retinol
mcg
30
Vitamin A, IU
IU
100
Lemak
Asam lemak, total saturated
gr
1.660
Asam lemak, total monounsaturated
gr
2.580
Asam lemak, total polyunsaturated
gr
1.840
Kolesterol
mg
52
Asam amino
Tryptophan
gr
0.230
Threonin
gr
0.900
Isoleusin
gr
0.946
Leusin
gr
1.669
Lisin
gr
1.886
Methionin
gr
0.608
Sistin
gr
0.220
Phenylalanin
gr
0.802
Tyrosin
gr
0.693
Valin
gr
1.058
Sumber: USDA National Nutrient Database for Standard Reference, (2009)
Ikan bandeng mempunyai nilai gizi yang tinggi , namun ikan bandeng juga banyak
mengandung duri sehingga kurang diminati masyarakat. Selain itu ada juga ikan bandeng yang
berbau tanah, akan mengurangi cita rasa ikan kendati telah dibuat dalam bentuk olahan. Ikan
bandeng yang berbau tanah juga sangat tidak disukai oleh banyak kalangan sehingga
11
penggunaannya sebaiknya dihindari. Bau tanah pada ikan bisa disebabkan oleh adanya senyawa
geosmin yang ditimbulkan oleh jamur Actinomycetes dan ganggang biru Oscillatoria tenus. Hal ini
sering terjadi pada tambak yang dangkal dan letaknya jauh dari laut (tambak darat). Pada tempat
tersebut, kandungan tanah pada tambak kurang baik sehingga dapat menurunkan kualitas
kesuburan tanah. Hal ini akan membuat banyak klekap mengapung. Klekap yang sudah
mengapung tidak disukai oleh ikan bandeng, sihingga ikan bandeng akan mengaduk-aduk tanah
mencari makanan dan memakan ganggang biru (Oscilatoria tenus) yang ditumbuhi jamur
Actinomycetes.
Secara fisik bandeng yang berbau tanah dapat diketahui dari warna punggungnya. Bila
warna punggungnya kuning kecokelatan atau abu-abu pucat (tidak berwarna biru cerah), berarti
bandeng tersebut beraroma tanah.
LATIHAN
Lengkapilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang sesuai.
1. Daging ikan bandeng berwarna ...
2. Ikan bandeng selain rasanya .. dan .. tetapi memiliki kekurangan
3. Ikan bandeng yang berbau tanah disebabkan oleh senyawa .
4. Ciri-ciri secara fisik ikan yang berbau tanah adalah ..........................
Rangkuman
Menurut USDA National Nutrient Database for Standard Reference (2009),
ikan bandeng mempunyai nutrisi yang lengkap, terdiri dari proksimat, mineral lemak
dan asam amino yang bermanfat bagi pemenuhan nutrisi manusia.Ikan bandeng
merupakan suatu komoditas perikanan yang memiliki rasa cukup enak dan gurih. Ikan bandeng
mempunyai nilai gizi yang tinggi , namun ikan bandeng juga banyak mengandung duri sehingga
kurang diminati masyarakat. Selain itu ada juga ikan bandeng yang berbau tanah, akan
mengurangi cita rasa ikan kendati telah dibuat dalam bentuk olahan.
12
Keterangan:
e. 91 % s.d 100%
: Amat Baik
f. 81 % s.d 90%
: Baik
: Cukup
: Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81% keatas (kategori baik), maka
disarankan mengulangi materi.
13
MATERI POKOK 3
PENGOLAHAN
Setelah mempelajari materi ini, pelaku utama dan pelaku usaha dapat
mengolah /membuat bandeng tanpa duri, bandeng crispy, bandeng asap
dan bandeng presto
Sebagai bahan baku, ikan bandeng termasuk jenis pangan yang mudah rusak. Oleh karena
itu, perlu dijaga kesegarannya, dimulai dari pemanenan hingga pengolahan dengan cara
menggunakan pola penanganan rantai dingin. Cuaca saat melakukan transportasi bahan baku juga
perlu diperhatikan, yakni bila cuaca panas, jumlah es yang digunakan sebagai bahan pendingin
menjadi lebih banyak daripada saat tidak panas. Begitu pula dengan lama penyimpanan, ikan
bandeng jika disimpan pada suhu 0C bisa bertahan sampai 16 hari, pada suhu 10C bertahan
selama 6 hari, dan pada suhu 20C bias bertahan sampai 2 hari.
Cara yang paling mudah dan murah untuk mempertahankan mutu ikan agar tetap segar
selama penyimpanan adalah dengan menggunakan es. Wadah yang biasa digunakan untuk
menempatkan ikan di antaranya sebagai berikut.
menggunakan insulator dari styrofoam atau poliuretan, kemudian peti dilapisi pelat aluminium
setebal 0,6 mm - 0,7 mm, seng BWG 30, atau fiber glass dengan ketebalan 0,8 mm.
Penggunaan es yang dianjurkan adalah dalam bentuk, pecahan, atau curah, perbandingan yang
paling ideal antara es dengan ikan minimal 1:1. Es dengan bentuk curah lebih efektif dalam
mendinginkan dari pada bentuk es balok. Hal itu karena semakin kecil ukuran butiran es, semakin
cepat kemampuan mendinginkannya dan semakin mudah mencair. Selain faktor es, tempat/
wadah yang dipergunakan juga ikut mempengaruhi kecepatan es mencair. Tempat yang
mempunyai sifat insulator tinggi akan memperlama proses pencairan es.
Setelah sampai di tempat pengolahan, ikan bandeng sebaiknya segera diolah. Bila
menunggu beberapa lama, perlu disimpan di tempat bersuhu rendah, baik dengan menggunakan
15
es untuk jangka pendek maupun disimpan dalam freezeer untuk penyimpanan jangka waktu yang
relatif lama.
Ikan yang digunakan sebagai bahan baku harus memiliki tingkat kesegaran
yang tinggi sehingga produk bandeng yang dihasilkan memiliki mutu yang lebih baik.
Mutu produk yang dihasilkan tergantung dari bahan baku maupun proses
pengolahan yang dilakukan. Berikut adalah ciri-ciri ikan segar yang bermutu tinggi
maupun yang bermutu rendah (Tabel 2).
Tabel 2. Ciri-ciri ikan segar yang yang bermutu tinggi maupun yang bermutu rendah
Parameter
Mata
Insang
Lendir
Bau
Konsistensi
16
Bau busuk
Sangat lunak, bekas jari tidak
mau hilang bila ditekan, mudah
sekali menyobek daging dari
tulang
belakang
kelemahan
yaitu adanya tulang dan duri yang cukup banyak di dalam tubuh ikan Bandeng
sehingga berisiko tinggi bila dikonsumsi oleh manusia terutama anak-anak. Hal ini
mengurangi minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan
yang terdapat pada ikan Bandeng adalah sebagai berikut; pada bagian punggung
ada 42 pasang duri bercabang yang menempel di dalam daging dekat permukaan
17
kulit luar, bagian tengah ada 12 pasang duri pendek, pada rongga perut ada 16 duri,
bagian perut dekat ekor ada 12 pasang duri kecil.
sesuai dengan selera. Beberapa produk olahan dari Bandeng Tanpa Duri ini antara
lain Bandeng Pepes, Bandeng Asap, Bandeng Nugget, Bandeng crispy dan
sebagainya. Hasil produksi Bandeng Tanpa Duri kemudian dijual kepada konsumen,
dimana konsumen ini setengahnya adalah konsumen pengguna (end user) dan
sisanya adalah pedagang yang menjual kembali produk ini dalam keadaan mentah
(fresh frozen) atau menjualnya setelah diolah menjadi produk makanan olahan.
18
Bandeng Tanpa Duri ini memang belum dikenal banyak oleh masyarakat,
banyak yang mengira Bandeng Tanpa Duri ini sama dengan Bandeng Presto yang
memang lebih dulu telah dikenal oleh masyarakat, sehingga produksi Bandeng
Tanpa Duri ini masih sangat kecil bila dibandingkan dengan Bandeng Presto. Alasan
sedikitnya produksi Bandeng Tanpa Duri ini yaitu proses produksi yang relatif sulit
bagi pemula (meskipun setelah mahir, proses ini menjadi sederhana) serta
membutuhkan ketekunan serta ketelitian tinggi, khususnya pada saat mencabut duri
ikan bandeng tersebut. Seseorang yang telah mahir membutuhkan waktu 2-3 menit
untuk melakukan pencabutan tulang dan duri Bandeng. Tetapi bila belum mahir
maka
bandeng. Tahap pengolahan ikan bandeng tanpa duri adalah sebagai berikut :
Penyiangan
Hal pertama yang harus dilakukan dalam proses penyiangan adalah mencuci semua
bandeng yang akan diolah menggunakan air dan es. Tujuannya adalah untuk membersihkan ikan
bandeng dari kotoran tanah dan lumpur. Selanjutnya, ikan bandeng disiangi dengan cara
membersihkan kotoran dan isi perut ikan dengan cara membelah menjadi bentuk kupu-kupu.
Diperlukan kehati-hatian dalam membersihkan isi perut bandeng untuk menghindari pecahnya
empedu. Bila empedu pecah, akan membuat rasa ikan menjadi pahit. Ada beberapa pengolah
bandeng yang membuang insang. Namun, sebagian lagi ada yang membiarkannya dengan
anggapan bahwa insang bisa dijadikan sebagai penyangga bentuk agar penampakan produk
terlihat lebih menarik.
Pada dasarnya, tahap-tahap penyiangan bandeng adalah sebagai berikut :
19
3) Ikan bandeng dicuci agar bandeng juga bersih dari sisa-sisa darah.
Pembersihan sisa darah penting dilakukan karena sisa darah yang
masih melekat bisa mempercepat terjadinya proses pembusukan baik
secara kimia maupun secara biologi. Agar lebih bersih, dilanjutkan
dengan perendaman ikan dalam larutan garam 3% .
20
Pencabutan duri
Bagi pemula, pencabutan duri memang pekerjaan yang tergolong sulit untuk dilakukan.
Namun, dengan terus berlatih, pekerjaan ini akhirnya akan terasa mudah. Pengetahuan mengenai
jumlah duri tersebut dapat digunakan untuk memastikan apakah duri pada bagian itu sudah
tercabut semua. Oleh karena itu, sebaiknya jumlah duri yang telah dicabut dihitung sehingga duri
yang ketinggalan bisa segera diketahui. Alat yang biasa digunakan untuk mencabut duri adalah
pinset yang rucing.
Pencabutan duri dapat dilakukan secara berurutan sesuai tahapan tersebut atau bisa
dengan melakukan dari bagian yang dianggap paling mudah sampai ke bagian yang dirasa paling
sulit. Perabaan sebaiknya dilakukan untuk memastikan duri telah tercabut semua. Apabila masih
terasa ada duri, segera diambil. Sebaiknya hal ini dilakukan berulang-ulang hingga duri betul-betul
tercabut semua.
21
22
23
Parameter
Keterangan
Rupa
2
3
Warna
Bau
Ikan utuh dan tidak patah, muIus, tidak luka atau lecet,
tetapi bersih dari sisik, bersih, tidak terdapat benda
asing, serta tidak ada endapan lemak atau kotoran
lain.
Warna spesifik, cemerlang, serta tidak berjamur dan berlendir
Tekstur
Pengemasan
Setelah duri bandeng tercabuti semua, ikan bandeng yang semula dibelah seperti kupukupu ditutup kembali seperti sediakala. Selanjutnya bandeng dimasukkan ke dalam kemasan
plastik yang sudah diberi label. Kemasan dari plastik merupakan kemasan yang cukup baik untuk
bahan pangan yang mudah rusak. Label dicantumkan untuk lebih memberikan nilai jual yang lebih
tinggi dan sebagai salah satu media promosi produk tersebut.
24
Penyimpanan
Untuk mengawetkan bandeng cabut duri yang telah dikemas, diperlukan tempat pendingin
untuk meletakkan bandeng sebelum dipasarkan. Tempat pendingin bias berupa kotak pendingin
(cool box) atau freezer. Begitu pula sewaktu memasarkannya, produk bandeng cabut duri
sebaiknya diletakkan di tempat pendingin.
2. Bandeng Asap
Bandeng asap merupakan salah satu produk perikanan yang telah lama dikenal. Semula,
sebelum ada produk bandeng cabut duri, bandeng yang diproduksi sebagai bandeng asap adalah
yang masih memiliki duri. Namun, saat ini bandeng yang digunakan sebagai bahan untuk bandeng
asap bisa menggunakan bandeng yang sudah dicabut durinya. Unsur yang paling berperan dalam
pembuatan bandeng asap adalah asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu. Pengasapan akan
menghasilkan efek pengawetan yang berasal dari beberapa senyawa kimia yang terkandung di
dalam kayu tersebut. Berbagai penelitian telah menunjukkan bahwa lebih dari 400 senyawa kimia,
khususnya alcohol, aldehid, ester, furan, lakton, fenol, serta asam-asam organik seperti asam
semut dan asam cuka. Komponen asap tersebut dapat dijadikan sebagai sumber aroma, warna,
antimikroba, dan antioksidan.
25
Perubahan warna dari ikan asap yang terbentuk disebabkan oleh adanya interaksi antara
senyawa karbonil yang berasal dari asap dengan gugus amino dari protein yang terdapat pada
permukaan ikan. Warna kuning keemasan atau kuning kecokelatan yang terbentuk dari proses
pengasapan merupakan warna yang bisa dijadikan sebagai indikator dalam menentukan mutu
produk.
Untuk menghasilkan bandeng asap yang baik, sebaiknya digunakan jenis kayu yang
mampu menghasilkan asap dengan kandungan unsur phenol dan asam organik tinggi. Kedua
unsur
ini
lebih
rasa,
aroma,
banyak
maupun
melekat
warna
pada
daging
tubuh
ikan
ikan
asap
dan
yang
dapat
khas.
menghasilkan
Bahan
baku
pengasap yang sering digunakan di antaranya kayu api-api , kulit dan ampas tebu, serabut dan
tempurung kelapa, serta batang jagung.
26
Pada prinsipnya, pengasapan bandeng dapat dilakukan sperti pada skema pembuatan
bandeng asap. Beberapa pengolah bandeng asap ada yang melakukan pengasapan secara
bertahap, yaitu sebagai berikut.
1) Mula-mula bandeng diasapi dengan asap tebal bersuhu 30-40C selama -1 jam.
Pengasapan ini bertujuan untuk menguapkan sebagian air secara merata dari tubuh ikan.
2) Selanjutnya, suhu dinaikkan menjadi 50-60C. Ketebalan asap dikurangi dan lama waktu
pengasapan -3/4 jam.
3) Hal terakhir yang dilakukan adalah menaikkan suhu secara perlahan dengan suhu 70-80C
dan lama pengasapan 30-60 menit.
Ada pula yang melakukannya dengan pengasapan panas pada suhu 70-80C selama
beberapa jam dan kemudian suhu diturunkan kembali. Pengasapan tersebut dilanjutkan selama
beberapa hari. Proses pengasapan dianggap baik apabila berat ikan yang susut hanya sekitar 105% dari berat ikan setelah disiangi. Usahakan agar ikan yang diasapi tidak menjadi kering dan
keras karena akan mengurangi kualitasnya.
27
Ikan Bandeng
Cuci
Pembilasan
Penirisan
Pengasapan
Pendinginan
Cara menyiangi
Bandeng yang akan diasap dapat berupa bandeng segar utuh (dalam keadaan masih ada
durinya) atau bandeng yang telah mengalami proses pencabutan duri (bandeng cabut
duri).
Penyiangan bandeng asap dapat dilakukan dengan cara mengambil insang dan isi perut
melalui mulut dan tutup insangnya.
Cara penyiangan bandeng melalui mulut dan insang. Ditarik menggunakan pengcungkil melalui mulut (a) serta menarik
dan membersihkan insang menggunakan tangan (b dan c).
1) Cara pengolahan
a. Setelah disiangi dan dicuci bersih, tiriskan ikan bandeng dengan cara digantung.
b. Buat larutan rendaman dengan formula seperti dibawah ini :
Bandeng Asap Asin
d. Kemudian ikan dicuci kembali. Setelah itu, ditiriskan dengan cara diangin-anginkan sampai
permukaan kulit ikan kering.
e. Nyalakan tungku pengasap hingga menimbulkan asap yang cukup tebal untuk mengasapkan
bandeng.
f.
Ikan bandeng kemudian disusun dan digantung di atas batang besi pengasap dengan cara
menusuk pada bagian mulut atau ekor ikan dengan kaitan besi seperti kail. Untuk bandeng cabut
duri, dapat dijepit terlebih dahulu dengan jepitan panggangan dari kawat.
g. Pengasapan dapat dilakukan dengan cara hot smoking atau cold smoking atau perpaduan
keduanya. Proses pengasapan dilakukan selama 3-5 jam dengan kondisi asap tebal bersuhu
mencapai 80-900 C, kemudian secara bertahap suhu dinaikkan hingga 1000 C.
h. Setelah dianggap matang (bila warnanya telah berubah warna menjadi kuning keemasan
atau kuning kecokelatan), bandeng asap dikeluarkan dari tempat pengasapan, kemudian
dinginkan.
Parameter
Keterangan
Rupa
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
30
2) Penyimpanan
Umur simpan yang bisa dijadikan ukuran dalam menyimpan produk bandeng asap adalah
sekitar 2-3 hari dengan kondisi suhu ruang. Umur simpan tersebut dapat diperpanjang sampai 7
hari jika disimpan pada suhu di bawah 100 C. Pada suhu 00 C, bandeng asap bisa tahan sampai
satu tahun. Sementara bila divacuum pada suhu kamar, umur simpan bandeng asap bisa
mencapai 2 bulan.
Suhu
27-30C
5C
0C
31
3. Otak-otak Bandeng
Otak-otak bandeng merupakan salah satu olahan diversifikasi dari bahan dasar ikan
bandeng. Prinsip dasar dari pengolahan otak-otak adalah mengeluarkan daging dan duri dari
tubuh ikan kemudian dipisahkan dari kulitnya. Duri ikan dibuang, sementara kulitnya dijadikan
sebagai pembungkus otak-otak. Daging ikan digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan
otak-otak bandeng.
Dalam pengolahannya, daging ikan dicampur dengan bahan dan bumbu tertentu
kemudian dimasukkan lagi ke dalam kulit ikan bandeng. Ikan bandeng dapat dijadika olahan otakotak karena memiliki kulit yang ulet sehingga tidak mudah sobek pada saat proses pengeluaran
daging dan durinya.
1) Penyiangan
Bandeng yang akan dibuat otak-otak berupa bandeng segar dalam keadaan utuh.
Selanjutnya, bandeng dibersihkan isi perut, sisik dan dicuci hingga bersih.
2) Bahan dan bumbu
Bahan dan bumbu otak-otak untuk 1 kg ikan sebagai berikut.
a. Bahan yang digunakan:
32
4 butir telur
6 butir kemiri
3) Cara pembuatan
a. Bersihkan ikan, lalu pukul-pukul dengan lumping (muntu) hingga daging hancur di dalam.
b. Tekuk ekor ikan kea rah atas hingga terdengar klik sebagai tanda tulang telah patah.
33
c. Setelah tulang ekor dipatahkan, remas-remas ikan bandeng dengan kedua tangan agar daging
menjadi lumat.
34
e. Keluarkan semua isi daging bandeng. Sisihkan dari duri-duri halus yang masih tersisa.
Tumbuk daging ikan sampai menjadi adonan yang halus, tumis sampai harum bumbu
yang dihaluskan, kemudian masukkan santan. Setelah mendidih, masukkan daging ikan
sampai masak. Setelah dingin, campur adonan ikan dengan telur dan kentang, aduk
sampai rata.
Isikan adonan (campuran daging, kentang, dan bumbu) ke dalam kulit bandeng melalui
lubang di dekat kepala hingga penuh.kukus selama kurang lebih 20 menit. Agar tidak
lengket, sebaiknya dibungkus dengan daun pisang.
35
Goreng otak-otak bandeng hingga matang (sebelum digoreng, sebaiknya otak-otak digulingkan
terlebih dahulu ke dalam kocokan telur).
3.Bandeng Crispy
36
Daging bandeng yang sudah tidak memiliki duri lagi (bandeng cabut duri) umumnya lebih
mudah diolah sesuai selera sehingga pengolahannya bisa lebih variatif. Olahan bandeng crispy
merupakan inovasi lain dari produk bandeng cabut duri.
Penyiangan
Bandeng diambil durinya sebagaimana olahan bandeng cabut duri atau dengan membeli
bandeng cabut duri apabila telah tersedia di pasaran. Bila membeli produk bandeng cabut duri
yang sudah beku atau disimpan dalam frezeer, sebaiknya bandeng dicuci terlebih dahulu.
Pencucian dimaksudkan untuk melunakkan daging bandeng yang beku sekaligus untuk
membersihkan kembali.
Untuk membuat bandeng crispy, ada beberapa macam bentuk dalam penyajiannya. Ada
yang berbentuk ikan bandeng utuh seperti kupu-kupu, berbentuk potongan sedang atau berbentuk
potongan kecil-kecil. Bandeng crispy yang dipotong kecil-kecil, selain dapat digunakan sebagai
lauk, bisa juga dijadikan sebagai kudapan yang dihidangkan bersama saus.
1) Bahan dan bumbu
Bahan dan bumbu bandeng crispy untuk 1 kg daging ikan adalah sebagai berikut.
a. Adonan I:
37
b. Adonan II:
2) Cara membuat
Pada dasarnya, pembuatan bandeng crispy dapat dilakukan seperti pada skema
pembuatan bandeng crispy.
a. Masukkan potongan ikan ke dalam adonan I, bolak-balikkan dan diamkan selama 30 menit.
b. Campur dan aduk rata adonan II, ambil potongan ikan dari adonan I, kemudian gulinggulingkan pada adonan II.
c. Celupkan kembali potongan ikan ke dalam adonan I dan digulingkan-gulingkan kembali ke
dalam adonan II.
d. Bila ingin langsung disajikan, goreng dengan api kecil sampai matang. Namun, bila ingin
disimpan, goreng setengah matang dan simpan kembali di dalam freezer.
e. Bandeng crispy siap disajikan.
38
Bandeng
Cuci, siangi
Parameter
Rupa
2
3
4
Warna
Bau
Rasa
Tekstur
Keterangan
Potongan daging ikan bandeng balut tepung keriting, tidak terdapat
benda asing, tidak ada endapan lemak, garam, atau kotoran lain.
Warna spesifik cokelat muda cerah, tidak gosong dan berlendir.
Spesifik gorengan, gurih renyah, tanpa bau tengik, basi, atau busuk.
Gurih, enak, renyah dan tidak terlalu asin, rasa asin merata, dan tidak
ada rasa asing.
Kompak, padat, tidak berair, dan kering.
39
4. BANDENG PRESTO
40
Bahan Baku
Ikan bandeng segar
Garam halus bermutu tinggi
Lembaran aluminium (aluminium foil) atau daun pisang.
Bumbu : Bawang merah, bawang putih, kunyit . jahe.
Peralatan
Pisau
Bak plastik
Lemari es (skala kecil) atau kamar dingin (skala besar I
Alat kukus bertekanan (autoclave) yang dilengkapi pengukur tekanan dan pengukur
suhu, misalnya Press-cooker untuk skala kecil.
Cara Pembuatan
Ikan dicuci dibuang isi perutnya dan insangnya. bersihkan ginjal (tampak
merah menempel pada tulang belakang di bagian dalam rongga perut ). Cuci dengan
air bersih dan kemudian rendam dalam larutan garam (3 Kg garam,100 liter air)
selama 15 - 20 menit. Dalam merendam ikan dengan larutan garam sebaiknya diberi
es. untuk mencegah pembusukan karena peningkatan suhu.Ikan hasil rendaman
diberi garam halus secukupnya I dilaburi garam sejumlah 2% atau 2 gram untuk 100
gram ikan, 8 gram untuk ikan berukuran 400 gram atau direndam dalam larutan
garam jenuh selama 2 jam. kemudian dibungkus daun pisang atau lembaran
aluminium setiap ekor dan selanjutnya satu persatu ditata disarangan autoclave atau
press-cooker. Pengukusan dilakukan selama 60 menit dengan tekanan di bagian
dalam 0,5 atmosfir bagi ikan 200 - 300 gram dan 1,0 atmosfir bagi ikan yang
beratnya lebih dan 300 gram.
41
Hasil pengukusan dibiarkan turun suhunya di ruangan dan setelah produk mencapai
suhu kamar sebaiknya disimpan dalam ruangan bersuhu rendah (sekitar 0C)
dengan menggunakan lemari es atau kamar dingin. Hal ini penting untuk distribusi,
pemasaran atau pengeceran, karena bandeng presto dapat tahan 7 sampai 10 hari
pada suhu sekitar 0C.
Catatan:
Cita rasa bandeng presto dapat bervariasi dengan jalan menambah bumbu tersebut
di atas secukupnya sebelum dibungkus untuk dikukus. Rasa garam asin bandeng
presto sebaiknya dikerjakan dengan cara merendam bandeng (yang telah bersih dan
direndam dalam larutan 3% garam) dalam larutan garam jenuh selama 1 (satu) jam.
Hasil pengukusan dapat dikemas dengan kantong plastik dan diberi label.
Alat kukus Autoclave
42
Latihan
Lengkapilah titik titik dibawah ini dengan jawaban yang benar
43
Keterangan:
i.
91 % s.d 100%
: Amat Baik
j.
81 % s.d 90%
: Baik
: Cukup
l.
: Kurang
Bila tingkat pemahaman belum mencapai 81% keatas (kategori baik), maka
disarankan mengulangi materi.
44
PENUTUP
Ikan bandeng mempunyai nilai gizi yang tinggi , namun ikan bandeng juga banyak
mengandung duri sehingga kurang diminati masyarakat. Selain itu ada juga ikan bandeng yang
berbau tanah, akan mengurangi cita rasa ikan kendati telah dibuat dalam bentuk olahan. Ikan
bandeng yang berbau tanah juga sangat tidak disukai oleh banyak kalangan sehingga
penggunaannya sebaiknya dihindari. Bau tanah pada ikan bisa disebabkan oleh adanya senyawa
geosmin yang ditimbulkan oleh jamur Actinomycetes dan ganggang biru Oscillatoria tenus. Hal ini
sering terjadi pada tambak yang dangkal dan letaknya jauh dari laut (tambak darat).
45
DAFTAR PUSTAKA
Adawyah, Rabiatul. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Anonimus. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil Bandeng Tanpa Duri. Direktorat
Kredit,
BPR
dan
UMKM
Biro
Pengembangan
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/0E854124-0871-4101-90D83CA7A1F85251/17965/bandengtanpadurirevised.pdf
UMKM.
Aninomus. 2008. Pola Pembiayaan Usaha Kecil (PPUK) Usaha Pengasapan Ikan.
Bank
Indonesia
Direktorat
Kredit,
BPR
dan
UMKM.
http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/1475D25D-A0CB-4E39-AF715BC6AD0C1B03/15954/UsahaPengasapanIkan.pdf
Nurjanah, Abdullah A, Kustiariyah. 2011. Pengetahuan dan Karakteristik Bahan Baku
Hasil Perairan. IPB Press. Bogor.
Saparinto, Cahyo. 2009. Bandeng Cabut Duri dan Cara Pengolahannya. Dahara
Prize. Semarang.
Saparinto, Cahyo. 2007. Membuat Aneka Olahan Bandeng. Penebar Swadaya.
Jakarta.
46