Anda di halaman 1dari 3

Acquisition of Cadbury by Kraft : How Sweet is the Deal?

A.

Sejarah Kraft
Kraft didirikan pada tahun 1903 sebagai JL. Kraft & Bros kemudian berubah nama

menjadi Kraft General Foods. Pada tahun 1995, Kraft General Foods menjadi anak
perusahaan Kraft Foods Inc dan kemudian berubah nama menjadi Kraft Foods International
Inc.
Pada tahun 2001 setelah Kraft Foods International Inc diakuisisi oleh Phillip Morris,
Kraft menawarkan 18,1% sahamnya ke public dan terdaftar dalam New York Stock Exhange.
Kemudian pada tahun 2007 Altria Grup (sebelumnya Phillip Morris) melepaskan Kraft
menjadi perusahaan yang independent. Pada tahun yang sama Kraft mengakuisisi Danone.
Tahun 2009 Kraft menjadi perusahaan makanan terbesar kedua di dunia dengan total
pendapatan tahunan sebesar US$38,754 juta. Di tahun 2010 Kraft menjadi pembuat coklat
nomor satu di dunia dan pembuat permen karet nomor dua di dunia setelah mengambil alih
Cadbury. Kombinasi perusahaan tersebut menghasilkan pendapatan sebesar US$49,207 juta.

B. Sejarah Cadbury
Cadbury didirikan pada tahun 1979 oleh John Cadbury dan Benjamin di Bournville
village. Sampai tahun 1990 perusahaan berkembang pesar dan melakukan ekspansinya ke
seluruh dunia.
Pada masa tahun 1960-an Cadbury menemukan teknologi baru dan membentuk
pabrik-pabrik khusus untuk produksi susu dan biji coklat di Inggris. Tahun 1969, Cadbury
melakukan merger dengan Schweppes Limited dan membentuk Cadbury Schweppes plc.
Pada tahun 1995, Cadbury menjadi perusahaan pembuat botol independent yang terdepan di
Amerika Serikat setelah mengakuisisi Dr Pepper/Seven Up Inc. Tahun 1999, Cadbury
Schweppes mengakuisisi Hawaiian Punc dari Procter & Gamble Company. Tahun 2003
Cadbury Schwepped mengakuisisi bisnis permen karet Adams di Amerika, dan menjadi
manufaktur permen karet nomor dua di dunia. Masih di tahun yang sama Cadbury
Schweppes mengakuisisi beberapa perusahaan lain sebesar 500 juta.
Profit perusahaan mengalami penurunan dalam beberapa tahun dan manajemen
mengangkat Todd Stitzer sebagai CEO pada Mei 2003. Stitzer memutuskan untuk menjual
Cadbury Schweppes Americas Beverages (CSAB) sebesar US$ 13 milyar untuk melepaskan
diri dari krisis keuangan.
Pada tahun 2007 perusahaan memisahkan beberapa bisnis Beverage and
Confectionary menjadi Cadbury plc dan Dr Pepper Snapple Group. Perusahaan menjalankan
1

program pengurangan biaya yang disebut dengan Vision into Action dan menghasilkan
pendapatan sebesar 4,699 juta. Pada tahun 2008 Cadbury meraih pasar pembuat coklat
sebesar 6,9% secara global. Dan pada tahun 2009 perusahaan beroperasi di lebih dari 60
negara dengan total karyawan sebanyak 45.000 orang termasuk sekitar 5700 staff pada
delapan pabrik di Inggris dan Irlandia.

C. Strategi Memenangkan Kesepakatan


Di akhir tahun 2007 posisi cash balance Kraft sebesar US$567 juta dan memperoleh
US$1244 juta dengan growth rate 119,4%. Hal inilah yang menjadi dasar pemikiran untuk
mengakuisisi Cadbury.
Rosenfeld (CEO Kraft) memiliki ide tersendiri dalam membeli Cadbury untuk
memperluas bisnis Kraft di dunia. Pada September 2009 Rosenfeld mengemukakan
penawaran yang sangat mengejutkan untuk Cadbury pada hari buruh sebesar US$16,8 milyar.
Namun tawaran tersebut tetap masih ditolak oleh Cadbury karena dianggap undervalued.
Rosenfeld sangat agresif dalam usahanya untuk mengakuisisi Cadbury, sehingga proses
akuisisi ini tergolong hostile. Sedangkan perusahan pembuat coklat lain juga ingin
mengakuisisi Cadbury seperti Nestle, Hershey, dan Ferrero.
Nestle akhirnya mengundurkan diri dalam penawaran akuisisi Cadbury. Hal ini
dikarenakan Rosenfeld telah menjual Divisi Pizza North American kepada Nestle sebesar
US$ 3,7 milyar. Sedangkan Hershey pada awalnya memberikan penawaran sebesar US$ 8,3
milyar pada 21 November 2009. Namun, Hershey mengurungkan niatnya karena Kraft
meningkatkan nilai penawarannya menjadi US$ 19,7 milyar. Sementara itu Ferrero juga
mempertimbangkan pilihannya untuk mengakuisisi Cadbury tetapi pada akhirnya mereka
menarik diri dari proses penawaran.
Rosenfeld berhasil mengumpulkan dana untuk akuisisi Cadbury tanpa perlu adanya
persetujuan dari shareholder. Rosenfeld membuat kesepakatan dengan Carr mengenai
pembagian saham dimana untuk setiap saham yang dimiliki oleh shareholder Cadbury akan
mendapatkan 500 sen dan 0,1874 saham Kraft. Tetapi menurut beberapa analis gagal
merefleksikan nilai jangka panjang perusahaan yang tergolong sebagai perusahaan besar.

D. Sinergi Kesepakatan
Manajemen Kraft berharap bahwa merger tersebut akan meningkatkan pendapatan
perusahaan dan juga posisi perusahaan di pasar global. Market Share yang diperoleh Kraft
setelah akuisisi Cadbury mencapai 14,9% dimana bagian ini menjadi nomor satu di pasar
global confectionery.
2

Kraft mengharapkan pertumbuhan pendapatan jangka panjang sebesar 4% dan


pertumbuhan EPS sebesar 7%-9% dalam basis standalone. Namun, Kraft juga
mengharapakan pengurangan biaya variabel sebesar US$ 625 juta per tahun untuk tiga tahun.
Akuisisi ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Kraft dari 20% menjadi 25%.
Adanya akuisisi Cadbury membuka kesempatan bagi Kraft untuk lebih meraih
keuntungan dibandingkan jika Kraft berdiri sendiri.

E. Masalah Utama
Akuisisi Cadbury dapat dikatakan menjadi salah satu kesepakatan korporasi terbesar
di tahun 2010. Tetapi akuisisi ini mengakibatkan banyak konflik khususnya bagi shareholder,
Bank holder, dan para karyawan Cadbury. Masalah bagi shareholder yaitu tidak mendapatkan
nilai yang pantas dari akuisisi tersebut. Sedangkan bagi bank holder posisi kredit Kraft
mengalami downgrade dari BBB menjadi BBB- karena total hutangnya mencapai US$ 32
juta. Akuisisi Cadbury ini juga menimbulkan masalah bagi karyawan yang dikhawatirkan
banyak karyawan yang akan kehilangan pekerjaanya.
Pada Februari 2011, Kraft mengumumkan laporan keuangan tahunan setelah
mengakuisisi Cadbury. Pendapatan perusahaan tersebut bernilai US$ 49.207 juta dengan
pertumbuhan sebesar 26,97 % dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Cadbury
berkontribusi terhadap pendapatan bersih sebesar US$ 9.143 juta sejak tanggal 2 Februari
2010 sampai 31 Desember 2010.

F. Kesimpulan
Pada akhir Maret 2011 Kraft melaporkan kinerja yang memuaskan dengan
pendapatan bersih perusahaan sebesar US$ 12,6 Milyar. Namun, pertumbuhan awal terjadi
penurunan karena adanya biaya yang lebih besar dan peningkatan jumlah saham yang
beredar. Pendapatan operasional meningkat sebesar US$ 1,6 milyar. Rosenfeld mengatakan
bahwa perusahaan lebih kuat dibandingkan dengan kondisi 4 tahun yang lalu. Setelah lebih
dari 1 tahun akuisisi, saat Cadbury gagal dalam mencapai tujuan utama Kraft yaitu untuk
melunasi hutang-hutangnya dan beberapa peneliti industri masih mempertanyakan
perkembangan Cadbury setelah diakuisisi oleh Kraft.

Anda mungkin juga menyukai