ANSIETAS
ANSIETAS
ANSIETAS
Keadaan dari kombinasi kompleks berkaitan dengan
FAKTOR PREDISPOSISI
Psikoanalitik (Freud):
Primer tingkat ketegangan dihasilkan penyebab
eksternal
Terjadi pada masa infant (trauma lahir atau stimulus
tiba-tiba) ansietas di kehidupan selanjutnya
Subsekuen konflik emosional antara dua elemen
personalitas id dan superego.
Interpersonal
Sullivan mengatakan ansietas muncul di kehidupan
selanjutnya jika seseorang berpandangan ia tidak
berharga atau akan kehilangan orang yang bermakna
Perilaku
produk frustasi yang disebabkan sesuatu yang
mengganggu pencapaian tujuan
ketakutan yang intense pada masa kecil cenderung
lebih mudah cemas setelahnya
konflik yang terjadi jika seseorang mengalami dua
tujuan yang sama kuatnya dan harus memilih
4 jenis konflik:
approach-approach: mengejar dua keinginan yang
sama tapi tujuan tidak sama
approach-avoidance: mengejar keinginan dan
menghindarinya
avoidance-avoidance: memilih dua tujuan yang
sama-sama tidak diinginkan
double approach-avoidance: melihat aspek yang
diharapkan dan tidak diharapkan dari keduaduanya.
Faktor keluarga
Biologis
Sistem GABA neurotransmitter inhibitor di
postsinaptik reseptor GABA di Amigdala dan
hipokampus (system limbic) pusat emosi
(amuk, rangsangan, dan ketakutan) dan
memori.
GABA ansietas
Sistem norepinefrin
mediasi respons fight or flight
Sistem serotonin
Disregulasi serotonin hipersensitif
STRESOR PRESIPITASI
Ancaman integritas fisik
Ketidakmampuan fisiologis atau penurunan
kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari
External sources infeksi virus dan bakteri
polusi, perumahan, makanan, pakaian tidak
adekuat, cedera traumatic
Internal sources kegagalan mekanisme
fisiologis: gangguan jantung, system imun,
regulasi suhu.
Nyeri indikasi awal ancaman fisik
PENILAIAN STRESOR
Pengalaman belajar menentukan berat, lama dan
sifat situasi yang menyebabkan ansietas
Ketidakmampuan kronik respons ansietas
Fungsi kognitif focus individu pada reaksi
ansietas, akan lebih mencetus ansietas jika
intelegen dan introspektif
SUMBER KOPING
Aset ekonomi
Keberadaan sumber-sumber ekonomi untuk
menyelesaikan suatu konflik
Kemampuan problem solving
Learning experience kemampuan
menyelesaikan masalah saat ini
Dukungan social budaya
Posisi cultural menentukan kemampuan koping
Keyakinan positif
MEKANISME KOPING
Mekanisme Pertahanan Ego
Kompensasi
Disosiasi
Itroyeksi
Rasionalisasi
Represi
Supresi
Adaptif
Antisipa
si
RENTANG RESPONS
maladaptive
Ringan
Sedang
Berat
Panik
DIAGNOSA MEDIS
F.40.1 Gangguan Ansietas Menyeluruh
FARMAKOTERAPI
Antiansietas: Benzodiazepin
Indikasi:
menurunkan ansietas dan insomnia
insomnia jangka pendek
putus alcohol akut, kejang, tetanus, anestesi
Bentuk:Oral, injeksi (IM, IV)
Level puncak: -6 jam
Jenis: Alprazolam, klordiazepoksid, klonazepam,
klorazepat, diazepam, estazolam, lorazepam,
triazolam
PENGKAJIAN
Perilaku
Respons fisiologis
Predominansi reaksi simpatetik SS otonom
mekanisme fight or flight (sel medulla adrenal)
sindrom adaptasi umum
Ancaman stimulus melalui saraf simpatetik
system saraf otonom kelenjar adrenalmelepas
epinefrin
KV: palpitasi, berdebar-debar, TD
R: napas cepat, napas dangkal & pendek, sesak,
tenggorokan tersumbat, sensasi tersedak,
terengah-engah
abdomen
NM: refleks meningkat, reaksi kaget, kedutan
kelopak mata, insomnia, tremor, rigiditas, resah,
mondar-mandir, muka tegang, lemas, kaki
goyah, pergerakan kikuk
Integumen: muka merah, berkeringat di tempat
tertentu (mis., telapak tangan)
Predominansi reaksi parasimpatetik SS otonom
Ancaman stimulus melalui saraf
parasimpatetik konservasi parasimpatetik
KV: pingsan, TD , nadi
GI: nyeri abdomen, nausea, nyeri ulu hati, diare
TU: keinginan miksi, miksi sering
Respons perilaku
Respons kognitif
Kerusakan perhatian, konsentrasi buruk, pelupa,
kesalahan menilai, preokupasi, blok dalam
berpikir, penurunan pandangan persepsi,
penurunan kreativitas, produktivitas hilang,
konfusi, tidak sadar pada diri sendiri, hilang
objektivitas, ketakutan kehilangan kendali,
bayangan visual menakutkan, takut cedera atau
mati, muncul ingatan masa lalu, mimpi buruk
Respons afektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ansietas
Koping individu inefektif
Ketakutan
PERENCANAAN
Tujuan
: Ansietas menurun/minimal
Klien mendemonstrasikan perilaku adaptif dalam
menghadapi stress
Intervensi
Ansietas berat/panic
Bina hubungan saling percaya
Mendengar aktif
Tunjukkan penerimaan pada klien tanpa syarat
Jawab setiap pertanyaan klien secara langsung
Dorong klien untuk mau mendiskusikan perasaan
ansietas, permusuhan, rasa bersalah, dan frustasi
Selalu berada di sekitar klien dan menghargai ruang
personal klien
modifikasi lingkungan
sediakan lingkungan yang tenang, aman dan sedikit
stimulasi
batasi interaksi klien dengan klien lain untuk
menurunkan penularan ansietas
lakukan tindakan fisik suportif seperti mandi air
hangat, masase, dll untuk menurunkan ansietasnya.
Ansietas sedang
berikan pendidikan kesehatan
identifikasi kebutuhan pendkes: faktor
predisposisi, stresor presipitasi, sumber koping,
respons adaptif dan maladaptif
beritahu klien bahwa respons cemasnya adalah
respons normal tubuh yang dapat terjadi pada
siapa saja dengan bentuk yang berbeda
eksplorasi alternatif koping lain yang lebih
adaptif
EVALUASI
Klien dapat menurunkan respons cemas
maladaptif
Klien belajar dan menggunakan cara koping
adaptif baru untuk mengatasi cemas
Klien dapat melakukan penyelesaian konflik yang
menimbulkan cemas dengan cara konstruktif.