Anda di halaman 1dari 5

Posted by Ferry to milis Atsiri-Indonesia

12 Dec 2005
MINYAK SEREH DAPUR / LEMONGRASS OIL
Pernah mendengar sereh dapur? Membaca namanya, sudah semestinya benda yang satu ini akan sering
kita jumpai di dapur. Ibu-ibu sangat familiar dengannya sebagai bumbu dapur seperti lengkuas, daun
salam, jahe, kunyit, dll. Bagian tanaman yang digunakan sebagai bumbu dapur adalah pangkal
tangkainya, Jika pernah sarapan nasi uduk, pasti akanjelas tercium aroma sereh dapur yang khas sebagai
bumbu campurannya.
Karena beraroma seperti lemon, sereh dapur sering disebut lemongrass (rumput lemon)Menurut ilmu
taksonomi, bumbu dapur yang sering terdapat dalam opor ayam ini termasuk dalam famili gramineae
(rumput-rumputan)dan genus Cymbopogon. Sereh dapur merupakan tanaman tahunan (perennial) dan
stolonifera (berbatang semu). Berdaun memanjang seperti pita, makin ke ujung main meruncing dan
berwarna hijau, sebagaimana layaknya famili rumput-rumputan yang lain seperti ilalangdan padi.
Panjang daunnya berkisar 0,6 1,2 m yang tersusun pada stolon. Rumput ini tidak berbunga dan tidak
menghasilkan biji meskipun dibiarkan tidak dipangkas dalam kondisi dan waktu tertentu.
Jenis-Jenis Sereh Dapur
Sebelum membicarakan sereh dapur, ada baiknya jika membahas macam-macam sereh. Secara umum,
sereh dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sereh dapur (lemongrass) dan sereh wangi (sitronella). Keduanya
memiliki aroma yang berbeda. Minyak sereh yang selama ini dikenal di Indonesia merupakan minyak
sereh wangi (citronella oil) yang biasanya terdapat dalam komposisi minyak tawon dan minyak
gandapura.
Minyak sereh wangi telah dikembangkan di Indonesia dan minyak atsirinya sudah diproduksi secara
komersial dan termasuk komoditas ekspor. Sedangkan minyak sereh dapur (lemongrass oil) belum
pernah diusahakan secara komersial. Dari segi komposisi kimianya, keduanya memiliki komponen utama
yang berbeda. Sereh wangi kandungan utamanya adalah citronella, sedangkan sereh dapur adalah sitral.
Sereh dapur terbagi menjadi 2 varitas, yaitu sereh flexuosus(Cymbopogon flexuosus) dan sereh citratus
(Cymbopogon citratus). Dalam dunia perdagangan minyak atsiri, minyak sereh flexuosus disebut sebagai
East Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India Timur). Sedangkan sereh citratus dikenal dengan
West Indian lemongrass oil (minyak sereh dapur India Barat). Keduanya dapat tumbuh subur di
Indonesia meskipun yang terbanyak adalah jenis West Indian. Perbedaan yang sangat jelas dari
keduanya terletak pada sifat-sifat minyakatsiri yang dihasilkan. Minyak sereh India Timur lebih berharga
dari pada India Barat, terutama karena kandungan sitralnya yang lebih tinggi.
Syarat Tumbuh dan Budidaya
Sereh dapur tumbuh liar di daerah-daerah tropis sepertiIndonesia, Malaysia, Vietnam, India, Amerika
Tengah, sebagian Amerika Selatan dan Afrika. Meskipun dapat juga tumbuh pada iklim dingin namun

produktivitasnya akan menurun. Sereh dapur lebih menyukai daerah dengan limpahan cahaya matahari
yang besar, curah hujan tidak terlalu berlimpah (min 1500 mm/tahun), serta ketinggian sampai 1000 m
dpl (paling baik 100-400 m). Cuaca yang panas dan sinar matahari akan merangsang pembentukan
minyak dalam tanaman. Di daerah yang curah hujannya melimpah, sereh dapat dipanen lebih sering
dibandingkan dengan daerah kering, namun minyak yang dihasilkan berkadar sitral lebih rendah.
Tanaman ini tumbuh baik pada tanah yang berdrainase baik, bertekstur ringan, lempung berpasir,
sampai pasir berdebu. Namun hasilnya kurang pada tanah bertekstur berat, keras, dan dapat menahan
air. Tanaman yang dibudidayakan di atas tanah yang baik dapat meningkatkan rendemen minyak serta
kandungan sitralnya lebih tinggi. Sereh dapur masih belum banyak dibudidayakan di Indonesia, karena
sebagian besar digunakan untuk kebutuhan sehari-hari sebagai campuran makanan/rempah-rempah.
Padahal sereh dapur termasuk jenis tanaman yang mudah dalam hal budidaya dan perawatan. Hama
dan penyakit yang menyerang tanaman ini boleh dikatakan tidak ada. Begitu pula minyak atsirinya lebih
bernilai dibandingkan minyak sereh wangi.
Perkembangbiakan dilakukan dengan sistem bonggol akar pada batang semu (stool). Batang semu yang
telah dewasa (minimal terdiri 10 pelepah daun) digunakan sebagai bibit. Satu rumpun sereh dapur yang
telah dewasa yang berumur lebih dari 1 tahun dapat menghasilkan bibit di atas 50 batang. Tanaman
sereh yang telah dewasa dicabut dan akarnya dipotong seperlunya. Daun dan batang semu dipangkas
hingga keseluruhan bibit mencapai panjang kurang lebih 20 - 30 cm.
Persiapan lahan dilakukan dengan pencangkulan dan pemberian pupuk kompos agar produktivitas daun
segar yang dihasilkan mencapai maksimal. Untuk penghematan, pupuk kompos ini dapat diperoleh dari
ampas daun sisa penyulingan. Lebih bagus lagi apabila dibuat bedengan- bedengan. Pada lahan yang
telah diolah, bibit sereh ditanam pada jarak 75 cm x 75 cm pada lubang tanam yang dibuat
menggunakan linggisdengan kedalaman 10 15 cm . Lubang tanam harus benar-benar tertutuprapat
dengan tanah agar pertumbuhan sistem akar cukup baik. Penamananhendaknya dilakukan pada awal
musim hujan untuk merangsangpertumbuhan sehingga lebih cepat dipanen untuk pertama kali.
Bagianbibit yang muncul di permukaan tanah kira-kira memiliki panjang 10 15 cm.
Jika tanaman tumbuh baik, sereh dapur dapat dipanen untuk pertamakali setelah berumur 6 bulan atau
panjang daun telah mencapai sekitar1 m. Pemanenan dilakukan dengan cara memangkas batang semu
yangtersusun oleh pelepah-pelepah daun. Pemangkasan dapat dilakukandengan sabit atau ani-ani.
Ketinggian tanaman dari permukaan tanahdipertahankan 15 20 cm. Satu rumpun tanaman dapat
menghasilkan daunbasah 1 - 2 kg.
Setelah panen pertama, rumpun akan tumbuh kembali dengan cepat dandapat dipanen kembali setelah
3 4 bulan tergantung perawatan daniklim daerah tanam. Masa produktif tanaman sereh dapur adalah
4 5tahun. Semakin lama, produktivitas daun basah yang dihasilkan semakinsedikit. Dalam 1 ha lahan
dapat dihasilkan daun sereh dapur segar 60 120 ton/tahun
(4 kali panen).

Hasil penelitian mengatakan bahwa penambahan pupuk buatan setelahmasa panen dapat menambah
produktivitas tanaman. Pemberian pupuk N(urea) berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan.
Sedangkan pupuk K(KCl) berpengaruh terhadap tinggi tanaman. Sehingga penambahancampuran urea
dan KCl dapat meningkatkan hasil panenan.
Penyulingan dan Penanganan Minyak Sereh Dapur
Setelah panen, daun sereh hendaknya langsung disuling untuk menghindari kehilangan minyak karena
penguapan. Daun sereh dirajang dahulu sampai panjangnya menjadi sekitar 10 15 cm dan secepatnya
dimasukkan ke dalam ketel suling. Perajangan ini berfungsi untuk memperbesar bulk density bahan,
sehingga secara kuantitas dapat dimasukkan lebih banyak bahan ke dalam ketel suling. Perajangan ini
berpengaruh terhadap rendemen minyak yang dihasilkan karena pada saat proses perajangan terdapat
sejumlah kecil minyak yang menguap ke udara bebas. Ketel suling bervolume 3000 liter mampu
menampung bahan olah 800 1000 kg daun rajangan.
Penyulingan dilakukan baik dengan penyulingan uap-air (1 atm)atau penyulingan uap pada tekanan
sedikit di atas 1 atm. Waktu penyulingan antara 1 3 jam, tergantung pada jumlah uap dan jumlah
bahan yang diolah. Rendemen minyak bervariasi antara 0.2 0.4% basis basah. Pengalaman penulis
yang melakukan percobaan analisis kadar minyak sereh dapur menggunakan metoda Claevenger
diperoleh rendemen0.26 0.37%. Rendemen minyak pada sereh dapur terutama dipengaruhi oleh:
1. Tingkat kesegaran bahan olah. Semakin segar bahan olah, semakin tinggi rendemennya. Bahan yang
kering/layu kemungkinan telah terjadi penguapan sejumlah kecil minyak ke udara bebas.
2. Kualitas bahan olah. Bahan olah yang mengandung banyak batang semu dibandingkan daunnya akan
menghasilkan rendemen minyak yang kecil. Minyak atsiri banyak terdapat dalam daun, sedangkan
tangkai/batangnya sedikit menghasilkan minyak padahal kehadiran batang pada bahan olah
berkontribusi besar terhadap berat bahan olah.
3. Jenis sereh dapur. Sereh flexuosus (East Indian) menghasilkan rendemen minyak yang lebih baik
daripada sereh citratus (West Indian)
4. Perlakuan awal bahan olah. Perajangan akan menurunkan rendemen minyak namun memperbesar
kapasitas penyulingan. Disarankan agar bahan yang dirajang sesegera mungkin dimasukkan ke dalam
ketel suling.
Minyak sereh dapur harus disimpan dalam wadah yang terlindung dari udara dan cahaya, dan bebas dari
air sebelum dimasukkan ke dalam wadah penyimpanan, Media simpan yang paling baik adalah botolbotol tertutup berwarna gelap sehingga tidak tembus cahaya. Penyimpanan minyak sereh perlu
diperhatikan dengan baik karena sangat berpengaruh terhadap kualitas minyak, terutama kadar
sitralnya. Apalagi untuk penyimpanan dalam jangka waktu lama yang memungkinkan terjadinya
degradasi kualitas minyak, seperti terjadinya oksidasi aldehid, hidrolisa ester, polimerisasi, dan
resinifikasi.
Minyak Sereh Dapur (Lemongrass Oil)
Lemongrass oil memiliki aroma khas lemon. Biang keladi aroma tersebut adalah sebuah senyawa

bergugus fungsi aldehid, yakni sitral sebagai senyawa utama minyak. Minyak sereh dapur tipe East
Indian memiliki kandungan sitral lebih tinggi daripada tipe West Indian. Kandungan sitral kedua tipe
minyak itu antara 75 88%. Sedangkan standar perdagangan minyak sereh dapur adalah kadar sitralnya
minimal 75%.Hal yang paling membedakan kedua tipe itu adalah kelarutan dalam alkohol 70%. Tipe East
Indian larut sempurna 1 : 2 volume dalam alkohol 70%, sedangkan tipe West Indian larut pada 1 : 4
volume. Hal ini menandakan bahwa pada minyak tipe West Indian terdapat banyak kandungan terpenterpen tak beroksigen (terutama mirsen) yang sukar larut dalam alkohol. Terpen-terpen tak beroksigen
ini kurang disukai kehadirannya dalam minyak atsiri. Secara visual, warna minyak kedua tipe ini juga
berbeda. Minyak East Indian berwarna kuning tua sampai coklat merah tua. Tipe West Indian berwarna
kuning muda sampai coklat muda.Tabel di bawah ini menunjukkan perbandingan sifat fisika-kimia kedua
jenis minyak sereh dapur.
Sifat fisik-kimia Tipe East Indian - Tipe West Indian
Berat jenis, 25oC = 0.8902 - 0.8731
Indeks bias, 25oC = 1.487 - 1.4587
Putaran optic = +0.25 - +0.2
Kelarutan dalam etanol 70% = 1 : 2 - 1 : 4
Kadar sitral = 80.2% - 76.1%
Selain sitral, minyak sereh wangi juga mengandung beberapa senyawa penyusun minyak atsiri seperti
sitronellal, geraniol, mirsen, nerol, farnesol, metil heptenol, dipenten, n-desialdehid, linalool, metal
heptenon, dan senyawa-senyawa lain dalam jumlah yang kecil. Minyak sereh wangi merupakan salah
satu jenis minyak atsiri terpenting sebagai sumber senyawa sitral. Sitral digunakan sebagai bahan baku
pembuatan senyawa-senyawa ionon. Ionon adalah golongan senyawa-senyawa aromatis sintetik yang
banyak digunakan sebagai pewangi dalam berbagai macam parfum dan kosmetika. Ionon memiliki bau
seperti violet yang intensif dan tahan lama. Di samping itu, sitral sangat penting sebagai bahan baku
pada sintesa Vitamin A. Selain kedua penggunaan di atas, minyak sereh dapur juga digunakan secara
meluas untuk pewangi sabun, detergen, pembersih lantai, aerosol, dan aneka jenis produk teknis
lainnya. Dalam jumlah yang kecil digunakan pada industri makanan dan minuman seperti anggur, saus,
permen, rempah, dan lainnya. Sebagai bahan yang digunakan di bagian luar, digunakan untuk keperluan
obat sakit kepala, sakit gigi, ramuan air mandi.
Produksi dan Perdagangan
Telah dijelaskan di atas bahwa minyak sereh dapur belum diusahakan secara komersial di Indonesia.
Berlawanan dengan minyak sereh wangi yang telah berkembang di Indonesia. Negara penghasil minyak
sereh dapur tipe East Indian yang utama adalah India, RRC, Sri Lanka, dan Brasil. Sedangkan tipe West
Indian adalah Guatemala dan India. Kebutuhan dunia akan minyak sereh dapur pada tahun 1990
berkisar antara 800 1300 ton/tahun. Tahun 2000 permintaan minyak sereh dapur dunia meningkat
menjadi 2000 kg/tahun. Harga pasaran internasional minyak sereh dapur saat ini adalah 11 US$/kg.
Harga minyak tipe East Indian sedikit lebih tinggi daripada tipe West Indian. Semakin tinggi kandungan
sitralnya, maka harga minyak menjadi lebih tinggi.

Sebuah perkebunan sereh dapur yang dikelola dengan baik akan menghasilkan rata-rata sekitar 80-100
ton daun basah/tahun. Jika rendemen rata-rata 0.3%, maka setiap ha lahan akan menghasilkan 240
300 kg minyak/tahun.
Bahan Renungan
Minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia berjumlah sekitar 70 - 80 jenis. Namun Indonesia baru bisa
memasok 12 jenis saja dan itupun tidak semuanya rutin. Padahal sebagian besar jenis minyak atsiri
tersebut dapat dikembangkan dan dibudidayakan di Indonesia. Bahkan sudah ada di Indonesia sejak
zaman dahulu hanya belum diusahakan secara komersial, seperti halnya kasus sereh dapur ini.
Keterlambatan Indonesia dalam memantau perkembangan dan mendivesifikasi komoditas minyak atsiri
secara tidak langsung merugikan kompetensi Indonesia sendiri sebagai salah satu negara produsen
minyak atsiri. Diversifikasi jenis minyak atsiri merupakan salah satu langkah dalam menaikkan posisi
tawar Indonesia dalam dunia perdagangan minyak atsiri.
-ferry(Disarikan dari berbagai diskusi dan pustaka)

Anda mungkin juga menyukai