5. Memiliki mata majemuk. Mata majemuk (faset) terdiri dari ribuan satuan penyusun mata
yang disebut omatidium. Beberapa jenis Arthropoda memiliki mata berlensa tunggal
yang disebut oselus yang hanya dapat membedakan keadaan gelap dan terang.
6. Alat pengeluaran arthropoda darat berupa buluh malpigi.
1. II.
KLASIFIKASI ARTHROPODA
Crustacea
Crustacea adalah suatu kelompok besar dari arthropoda, mencangkup hewan-hewan yang cukup
dikenal seperti lobster, kepiting, udang, udang karang, serta teritip. Mayoritas merupakan hewan
akuatik, hidup di air tawar atau laut, walaupun beberapa kelompok telah beradaptasi dengan
kehidupan darat, seperti kepiting darat.
Ciri-ciri crustacea adalah sebagai berikut:
1. Tubuh crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada
menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih
lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
2. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu: 2 pasang antenna; 1 pasang
mandibula, untuk menggigit mangsanya; 1 pasang maksila; dan 1 pasang maksilliped
3. Maksilla dan maksilliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan
makanan ke mulut.
4. Alat gerak berupa 5 pasang kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) pada
cephalothoraks dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar
perairan.
5. Tiap segmen tubuh ditutupi karapaks.
Sistem organ crustacea adalah sebagai berikut:
1. Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa
mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus
terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di
kepala dan dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga
dibuang melalui alat ekskresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
1. Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu
antenna (alat paraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
1. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa
melaui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosiasin yang daya
ikatnya terhadap O2 (oksigen) rendah.
1. Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat
kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
1. Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberap Crustacea rendah. Alat kelamin
betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada
pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh). Dalam
pertumbuhannya, udang mengalami ekdisisi atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan
ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian
anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita
menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui
proses regenerasi.
Berdasarkan ukuran tubuhnya Crustacea dikelompokkan sebagai berikut:
1. 1.
Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusunan zooplankton, adalah melayanglayang di dalam air dan merupakan makanan ikan. Hewan ini dikelompokan menjadi 4 ordo,
yaitu:
1. a.
Branchiopoda
Ostracoda
Copecoda
1. d.
Cirripedia
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas
sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Hewan ini dikelompokan
dalam tiga ordo, yaitu:
1. a.
Isopoda
Limnoria lignorum
Stomatopoda
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan
merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda
banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya denganprotein. Contohnya adalah udang,
kepiting, ketam dan rajungan. Kepala dada menjadi satu (Cephalothorax) yang ditutupi oleh
karapakx. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si
kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
1)
Udang
a) Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak
dibudidayakan.
b) Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan banyak
dibudidayakan.
c)
d)
Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.
e)
2)
Ketam
a)
b)
c)
d)
Hexapoda / Insecta
Insekta berasal dari bahasa latin, insecti yang berarti serangga. Insekta termasuk salah satu
anggota dari fillum Arthropoda. Banyak anggota insekta yang dapat ditemukan disekitar kita
misalnya lalat, kupu-kupu, kecoak, jangkrik, semut, nyamuk dan belalang. Anggota insekta
sangat beragam, tetapi memiliki ciri khusus, yaitu kakinya berjumalah enam buah, sehingga
disebut juga hexapoda (hexa = enam, podos = kaki). Tubuh terbagi menjadi tiga bagian yaitu
kepala, dada, dan perut. Insekta merupakan satu-satnya invertebrate yang dapat terbang, dengan
ukuran tubuh yang beragam.
Insekta memiliki beberapa ciri antara lain:
1. Tubuh terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kaput (kepala), toraks ( dada), dan abodemen
(perut).
2. Memiliki sepasang kaki pada setiap segmen toraks, sehingga jumlah kakinya tiga pasang
dan berfungsi untuk berjalan.
3. Kebanyakan insekta memiliki sayap pada segmen kedua dan segmen ketiga di daerah
dada, pada jenis lain sayapnya tereduksi bahkan ada yang tidak memiliki sayap.
4. Makanan insekta ada yang berupa sisa organisme lain, ada yang hidup sebagai parasit
dalam tubuh (tumbuhan, hewan bahkan manusia), serta bersimbiosis dengan organisme
lain.
5. Alat pernapasan insekta berupa trakea.
6. Alat ekresi berupa tubulus malpighi yang terletak melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan.
7. Sistem sirkulasinya terbuka.
8. Organ kelamin insekta berumah uda artinya insekta jantan dan insekta betina terpisah,
alat kelaminnya terletak pada segmen terakhir dari abodemen.
9. Fertilasi terjadi secara internal.
10. Insekta mengalami ekdisis pada tahap tertentu selama perkembangan hidupnya.
Sistem organ insekta/Hexapoda antara lain:
1. Dada terdiri dari tiga segmen atau ruas yang terlihat jelas, yaitu dari depan prothoraks,
mesothoraks, dan metathoraks dan pada setiap segmen terdapat sepasang kaki, sayapnya
terdapat mesothoraks dan metathoraks. Pada insekta yang bersayap sepasang, sayap
belakangnya mereduksi, mengecil dan disebut halter yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan. Tubuh insekta diperkuat dengan rangka luar atau eksoskelet dari chitine.
Susunan kaki pada insekta terdiri dari ruas-ruas yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Panggul (coax)
Gelang paha (trokanter)
Paha (femur)
Ruas betis (tibia)
Ruas-ruas kaki
(tarsus)
2. Perut (abdomen)
Pada perut insekta ada sebelas segmen, pada stadium embrio segmen ditemukan lengkap, tetapi
pada bentuk dewasa segmen dibagian poeterior menjadi alat reproduksi. Abdomen dalam bentuk
dewasa tidak berkaki tetapi ada stadium larva mempunyai kaki. Pada abdomen terdapat spirakel,
yaitu lubang pernapasan yang menuju tabung trakea.
3. Sistem Pencernaan
Insekta memiliki system pencernaan yang lengkap dan organ yang jelas untuk perombakan
makanan dan penyerapan zat-zat makanan.
4. Sistem Pernapasan
Insekta bernapas dengan system trakea yang berupa tabung bercabang yang dilapisi kitin.
Oksigen masuk secara langsung dari trakea ke sel-sel tubuh. System trakea membuka ke bagian
luar tubuh melalui spirakel, yaitu pori-pori yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur
aliran udara dan membatasi hilangnya air.
5. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi insekta berupa system sirkulasi terbuka dengan organ sebuah jantung pembuluh
yang berfungsi mempompa hemolimfa melalui sinus homosol (rongga tubuh).
6. Sistem Pengeluaran Zat (Ekskresi)
Sistem pengeluaran insekta berupa tubulus melphigi yang melekat pada bagian posterior saluran
pencernaan.
7. Sistem Saraf
Sistem saraf insekta terdiri dari pasangan tali saraf ventral dengan beberapa ganglia segmental.
Beberapa segmen ganglia anterior menyatu membentuk otak yang terletak dekat dengan anten,
mata, dan organ indera lain yang terpusat dikepala.
Berdasarkan ada atau tidaknya sayap, Insekta digolongkan menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
1. 1.
Apterygota
Ciri-ciri: tidak bersayap, thoraks dan abdomen tidak memiliki batas yang jelas, dan tidak
mengalami metamorfosis.
Subkelas kelas Apterygota dibagi menjadi 2 ordo sebagai berikut:
1. a.
1. b.
Collembola
1. 2.
a)
Metamorfosis tidak sempurna (nemimetabola), tidak ada perbedaan bentuk yang nyata antara
larva dan dewasa. Tahap perkembangannya adalah:
Telur larva dewasa.
Eksopterygota terdiri dari 4 ordo, sebagai berikut:
1)
Mempunyai bagian sayap yang bagian depannya tebal dan bagian belakangnya tipis
Mempunyai alat mulut menggigit
Contoh:
2)
Contoh:
3)
Aeshna (capung)
Reticulitermis(anai-anai)
Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap, sayap depannya seperti kulit dan sayap belakangnya seperti
selaput tipis
Mempunyai mulut menusuk dan mengisap
Contoh:
4)
Homoptera
Termasuk Expterygota
Memiliki dua pasang sayap yang keduanya merupakan selaput
Pada waktu istirahat sayap dilipat
Contoh:
b)
Metamorfosis sempurna, terdapat perbedaan bentuk yang nyata antara larva dan dewasa. Tahap
perkembangannya adalah:
Telur larva (ulat) kepompong (pupa) dewasa (imago).
Endopterygota terdiri dari 6 ordo sebagai berikut.
1)
Coleoptera
Mempunyai dua pasang sayap, sayap depan disebut elytra yang tebal dan mengilap
karena zat tanduk
Sayap belakangnya tipis berupa selaput
Contoh:
2)
Contoh:
Culex sp.
Aedes aegepty
3)
Anopheles dudlowi
Glossina morsitans (lalat tse-tse)
Drosophila melanogaster (lalat buah)
Anopheles sundaicus (vector penyakit malaria)
Musca domestica (lalat rumah)
Mansonia sp.
Hymenoptera
Contoh:
4)
Contoh:
5)
Contoh:
6)
Mempunyai dua pasang sayap tipis seperti selaput dan pembuluh serupa jalan
1. C.
Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan
setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan
habitat di darat terutama tempat yang benyak mengandung sampah, misalnya kebun dan di
bawah batu-batuan.
Ciri-ciri Myriapoda:
1)
Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
2)
Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
3)
Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
4)
5) System pernapasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruasm
tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
6)
7)
Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
8)
Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.
Kelas Chilopoda
Kelas Diplopoda
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok meta tunggal.
c) Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah
membusuk.
d)
e)
D. Arachinida
Anggota Arachnida meliputi kalajenking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini
bersifat parasit yang merugikan menusia, hewan dan tumbuhan. Archnida bersifat karnivora
sekaligus prodator. Tempat hidupnya adalah di darat.
Ciri-ciri Arachnida :
1) Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan
jelas, kecuali Acarina.
2) Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antenna, tetapi mempunyai beberapa pasang mata
tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
3)
4)
5)
6) Alat kelamin jantan dan betina terpisanh, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior
abdomen, pembuahan internal (di dalam).
7) System saraf tangga tali dengan ganglia dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan
pasangan-pasangan ganglia
8) Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuiakan untuk mengisap serta
memiliki kelenjar racun.
9)
Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.
Scorpionida
Contohnya:
Hewan ini memiliki perut beruas dan ruas terakhir berubah manjadi alat pembela diri.
2)
Arachnoida
Aracina
Contohnya:
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku-buku, umumnya
parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Arachnida bermanfaat untuk pengendalian
populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak merugikan
manusia terutama hewan Acarina misalnya:
1. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
2. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
3. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjinga dan kucing.
III. DAFTAR PUSTAKA
Iriyanti, Dhewhy, 2009. Filum Arthropoda. (Online) Available at:
http://dhewhy.wordpress.com/2009/07/24/filum-arthropoda/, diakses tanggal 14 Nopember 2012.
Hamid, Huzaifah, 2011. Phylum Arthropoda. (Online) Available at:
http://biologionline.wordpress.com/2011/10/27/phylum-arthropoda/, diakses tanggal 25
Nopember 2012.
Bookmark the permalink.