Anda di halaman 1dari 24

KELAS XI IPS 2

Semester 1

LEDIA FRISINSA

MENU UTAMA
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
MATERI

Standar Kompetensi
Memahami APBN dan APBD

Kompetensi Dasar

Menjelaskan pengertian, fungsi, tujuan APBN dan


APBD

Mengidentifikasi sumber-sumber penerimaan


pemerintah pusat dan pemerintah daerah

INDIKATOR
Menguraikan arti, fungsi dan tujuan APBN

dan APBD.
Mengidentifikasi sumber-sumber pendapatan
negara dan daerah.
Menguraikan pengaruh APBN dan APBD
terhadap perekonomian

APBN?
APBD?

Tujuan
APBN

Asas
anggaran

Format
APBN

ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA NEGARA (APBN)

Adalah daftar sistematis yang memuat


rencana penerimaan dan pengeluaran
negara dalam satu tahun

Fungsi APBN
Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus
diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan
pemborosan sumber daya serta meningkatkan efesiensi
dan efektivitas perekonomian.

Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran


negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran
pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental
perekonomian.

Lanjutan.
Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara

menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja


pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian,
pembelanjaan atau pendapatan dapat dipertanggungjawabkan
kepada rakyat.
Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran

negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk


merencanakan kegiatan pada tahun tersebut.
Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi

pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan


pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.

SUMBER-SUMBER
PENDAPATAN NEGARA

PENERIMAAN
DALAM NEGERI

HIBAH

Penerimaan
dari Pajak

Penerimaan
Dalam Negeri

Penerimaan
Bukan Pajak

Pembelanjaan
Negara

Belanja Pemerintah
Pusat

Dana
Perimbangan

Tujuan APBN

Penyusunan APBN ditujukan untuk mengatur penerimaan


dan pengeluaran negara agar pemanfaatan keuangan negara
dapat mencapai sasaran yaitu meningkatkan kesejahteraan
rakyat. APBN juga bertujuan memudahkan pengambilan
keputusan mengenai pengeluaran tahunan

Asas anggaran:
Asas anggaran surplus: pemerintah

memberlakukan anggaran dengan


pendapatan lebih besar dari belanja negara
Asas anggaran defisit: pemerintah
memberlakukan anggaran dengan
pendapatan lebih kecil dari belanja negara
Asas anggaran berimbang: pemerintah
memberlakukan anggaran dengan
pendapatan sama dengan belanja negara

FORMAT APBN
URAIAN
A.

B.

C.
D.
E.

Pendapatan Negara dan Hibah


I. Penerimaan Dalam Negri
II. Hibah
Belanja Negara
I. Belanja Pemerintah Pusat
II. Belanja Daerah
Keseimbangan Primer
Surplus / Defisit Anggaran ( A B
)
Pembiayaan
I. Pembiayaan Dalam Negeri
II. Pembiayaan Luar Negeri

APBN 2004
( dalam rupiah )

APBN 2005
(dalam rupiah )

403.769,6
403.031,8
737,7
430.041,2
300.036,2
130.005,0
36.956,1
(26.271,6)
26.271,6
50.050,5
(23.778,9)

380.771,1
379.627,1
750,0
397.769,3
266.220,3
131.549,1
46.744,6
(17.392,2)
17.392,2
37.585,8
(20.193,6)

Data Pendapatan dan Pengeluaran


Negara X Tahun 2004 (miliar rupiah)

No

Uraian

Dalam
Jutaan
Rupiah

1.

Pendapatan Negara
1. Penerimaan dalam negeri
2. Hibah
Belanja Negara
1. Belanja Pemerintah Pusat
2. Anggaran Belanja Untuk
Daerah

300,19
210,5

2.

0,30
327,86
229,34
98,52

Pengaruh APBN terhadap perekonomian

Kebijakan defisit cenderung mendorong terjadinya

kenaikan harga (inflasi)


Kebijakan surplus cenderung mendorong
terjadinya penurunan harga (deflasi)

ANGGARAN PENDAPATAN DAN


BELANJA DAERAH (APBD)

Adalah daftar sistematis yang memuat


rencana penerimaan dan pengeluaran
daerah dalam satu tahun

Anggaran pendapatan daerah :

Pendapatan Asli Daerah (PAD), yang meliputi


pajak daerah, retribusi daerah, hasil
pengelolaan kekayaan daerah, dan
penerimaan lain-lain
Bagian dana perimbangan, yang meliputi
Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum (DAU)
dan Dana Alokasi Khusus
Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana
hibah atau dana darurat.

Anggaran pengeluaran daerah :


Anggaran belanja, yang digunakan untuk keperluan

penyelenggaraan tugas pemerintahan di daerah.


Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu
dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang
bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran
berikutnya.

Dana Alokasi Umum (DAU) adalah sejumlah dana yang


dialokasikan kepada setiap Daerah Otonom
(provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia setiap tahunnya sebagai
dana pembangunan. DAU merupakan salah satu komponen
belanja pada APBN, dan menjadi salah satu komponen
pendapatan pada APBD. Tujuan DAU adalah sebagai
pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk
mendanai kebutuhan Daerah Otonom dalam rangka
pelaksanaan desentralisasi.

Dana Alokasi Khusus (DAK), adalah alokasi dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara kepada


provinsi/kabupaten/kota tertentu dengan tujuan untuk
mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan
Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan prioritas
nasional.
DAK termasuk Dana Perimbangan, di samping Dana
Alokasi Umum (DAU).

BANGUNAN DIATAS YANG MERUPAKAN


FASILITAS UMUM DIBANGUN DENGAN UANG
DARI PAJAK

Anda mungkin juga menyukai