PERMASALAHANNYA
Surahma Asti Mulasari,
S.Si.M.Kes
LATAR BELAKANG
Jumlah
penduduk
meningkat
Kurang lahan
TPSS/TPSA
Konsumsi
bertambah
Gaya
hidup/
budaya
Volume
sampah
naik
Keterbatasan
pemerintah
Kurangnya
kesadaran
masayarakat
Masalah
sampah
Jumlah
Pendu
uk th
2005
(jiwa)
Volume
sam
pah
(m3/
hari
2000
DKI Jakarta
8.750.000
Yogyakarta
515.976
27.966
2003
2004
9.457.800
9.375.755
10.207.590
629.260
730.000
887.990
911.900
1.053.957
1.165.652
1.260.000
1.440.000
1.476.000
1.538.000
3.132.360
3.128.880
3.180.000
3.168.000
9.344.000
500-800
Bandung
2.619.243
7.500
Semarang
1.397.388
4.274
Surabaya
2.762.921
8.700
(Kompas,2006)
9.362.250
2001
900.000
2002
2005
2.737.712
3.175.500
Penanganan Sampah
384 kota menghasilkan sampah
80.235,87 ton setiap harinya
dibuang ke
TPSA 4,2 %
dibakar 37,8%
tidak tertangani
sebesar 53,3%.
(Data BPS tahun 2000)
Potensi Penyakit
Penyakit bawaan sampah yang ada di daerah
sekitar TPSA Batar Gebang Bekasi tahun
1999 dari hasil rontgen
34% TBC
99% ISPA
Potensi Bancana
Tragedi TPSA
Leuwigajah, Bandung
21 Februari 2005
longsornya sampah
mengakibatkan 148
0rang tewas, 139
rumah roboh
Longsornya Sampah
TPSA Batang Gebang, Bekasi
(tanggal 8 September 2006)
Tumpukan sampah setinggi 12-15 meter
longsor
Menewaskan 3 orang
5 luka-luka
Kerusakan infentaris TPSA berupa truk
pengangkut 3 buah
POTENSI
Ganguan Estetika dan Keindahan
Bandung Lautan
Sampah
Produksi
sampah/ hari
(m3)
Sampah
terangkut /
hari (m3)
Bantul
1.145
178
Sleman
1.268
285
Yogyakarta
1.724
1.321
(Walhi DIY, 2006)
Elegal di
Elegal di
lahan kosong sungai
Bantul
12
Sleman
10
21
Yogyakarta
24
(Walhi DIY, 2006)
Swakelola
terdiri dari dua unsur kata yaitu swa dan
kelola.
Swa artinya sendiri sedangkan kelola
artinya menyelenggarakan atau
mengurus.
Swakelola sampah usaha untuk
mengurus sampah oleh masyarakat
secara mandiri.
PENYIMPANAN
PENGUMPULAN
PENGOLAHAN DAN
PEMANFAATAN
KEMBALI
PENGANGKUTAN
PEMBUANGAN
Pengolahan Klasik
Sampah Perkotaan
PEMDA
1. PENYEDIA SARANA
ANGKUTAN, PERSONILDAN
PERALATAN
2 .PEMUNGUTAN RETRIBUSI
DAN PENYEDIA DANA
3. PELAKSANAAN DENGAN
KOORDINASI
MEMPERLANCAR
PEMBUANGAN
SAMPAH KE TPA
SWAKELOLA SAMPAH
PEMISAHAN
PEWADAHAN
PENGUMPULAN KE
TONG TERDEKAT
PENGANGKUTAN KE
TPSS KAMPUNG
PENYORTIRAN DAN
PENGEPAKAN
PENJUALAN SAMPAH
Daerah pedesaan
Mata pencaharian sebagian besar petani
Tingkat perekonomian relatif setara
Terdiri dari 210 KK
Ide Swakelola sejak akhir tahun 2001,
terealisasi 2002
Terletak di perkotaan
Tingkat pendidikan heterogen
Banyak pendatang
Tingkat perekonomian menegah
Mata pencaharian pegawai pemerintah
ataupun swasta
Swakelola sampah mulai tahun awal 2004,
digunakan untuk mendukung program
tamanisasi
sejarah komunitas,
perasaan memiliki,
struktur komunitas,
permasalahan intern organisasi,
motivasi, status, dan gaya kepemimpinan.
Sukunan
Gondolayu Lor
Lingkungan
yang bersih
dan sehat
...dengan melaksanakan
swakelola sampah, lingkungan
rumah warga semakin bersih,
indah, dan asri.... (Responden
29)
Perubahan
gaya hidup
Terciptanya
sistem
pengelolaan
sampah
berbasis
masyarakat
Mengurangi
beban
pemerintah
mengelola
sampah
SUKUNAN
GONDOLAYU
LOR
Sektor Psikologis
Psikologis
Sukunan
Gondolayu Lor
Kebanggaan
pada
prestasi
Kepuasan batin
...tumbuh kepuasaan
mengelola sampah sejak
dari rumah tangga secara
konsekuen ...
(Jamharris,2005)
Peningkatan
kualitas
hidup
...masyarakat
dapat ... lingkungan rumah warga
menjalankan kehidupannya
semakin bersih, indah,
secara berkualitas karena
dan
asri.
Tanamanberada di lingkungan yang
tanaman menjadi semakin
sehat... (Responden 6)
subur karena pupuk cair
dari
sampah
...
(Responden 29)
Sektor Sosial-Ekonomi
Sosial-Ekonomi
Sukunan
Gondolayu Lor
Keringanan
biaya
retribusi
Membuka
lapangan
kerja
1. Upah
angkut Biaya administrasi yang diberikan
sampah/bulannya/orang
antara
oleh orang atau instansi yang
Rp
25.000
Rp
50.000
berkunjung atau study banding
(tergantung luas wilayah)
ke sana diberikan sebagian
2. Upah
sortir
dan
untuk warga yang menemani
pengepakan/orang/ hari Rp 15.000
tamu berkeliling atau memberi
keterangan (observasi).
3. Pesanan drum atau alat swakelola
dari daerah lain upah/orang/hari
Rp 25.000
4. Tas
kerajinan
dari
sampah
berbahan alumunium foil dibuat
oleh ibu-ibu dan dijual dengan
harga Rp 5.000 Rp 75.000.
5. Biaya administrasi dari orang
atau instansi yang study banding
ke sana
...efisiensi pengeluaran
rumah tangga
mengingat kompos
yang dihasilkan di
setiap rumah dapat
dimanfaatkan untuk
pupuk bagi tanaman
sawah ataupun
pekarangan...
(Jamharris, 2005)
Penambahan
inventaris
dusun
...warga
memiliki ... uang yang masuk kas
kekayaan berupa meja
warga
digunakan
kursi,
tenda,
untuk
pembelian
soundsystem, dll yang
bakteri
aktivasi
dibeli dari kas Rukun
pengomposan,
Warga hasil swakelola
pemeliharaan barang
sampah
...
dan untuk kegiatan
(Responden 10)
masyarakat
...
(Responden 27)
Kentungan Sosial-EKonomi
Teori Pengharapan
memberikan motivasi untuk melakukan
suatu kegiatan
Keuntungan
motivasi terbesar
Sukunan
Gondolayu
Sosialisasi ide
Sosialisasi ide
Penetapan tujuan
Penetapan tujuan
Pembentukan pengurus
Pencarian dana
Pencarian dana
Sosialisasi berkelanjutan,
koordinasi dan komunikasi
Percontohan
Gerakan masal
Gerakan masal
Kegiatan administrasi
Kegiatan administrasi
Sosialisasi Ide
Item
Sukunan
Gondolayu
Kemunculan ide
Masalah
Prestasi
Pencetus
Anggota
masyarakat
Pemimpin
Cara awal
sosialisasi
Rapat warga
Rapat pengurus
Sifat
Disepakati
Disepakati pengurus
masyarakat untuk untuk dilaksanakan
direalisasikan
masyarakat
oleh pemerintah
desa
Perbedaan Tujuan
Dusun Sukunan
Gondolayu Lor
Mendidik
dan
meningkatkan 1. Menjadi tempat percontohan di
kesadaran masyarakat agar dapat
perkotaan yang nantinya dapat ditiru
daerah lain
melakukan pengelolaan sampah
secara
mandiri,
produktif, 2. Mengurangi volume sampah yang
komprehensif,
dan
ramah
dibuang ke tempat pembuangan
akhir Piyungan
lingkungan.
3. Mengurangi dana dan tenaga yang
Tujuan organisasi menunjukan
dikeluarkan
pemerintah
untuk
adanya konsep menajemen di
pengolahan sampah di masa
Sukunan.
mendatang.
Dengan menetapkan tujuan maka
suatu kegiatan akan lebih terarah. Tujuan menunjukkan adanya
konsep manajemen di Gondolayu
Lor.
Dengan menetapkan tujuan maka
suatu kegiatan akan lebih terarah.
Gondolayu Lor
Pengorganisasian Dan
Struktur Organisasi
LURAH
LPMD
RW
PKK RW
RT
KADER
WARGA
DASA
WISMA
Pengorganisasian Sukunan
Item Pengorganisasian
Keterangan
Seluruh
prosedur
kegiatan
difasilitasi dengan membentuk
suatu unit usaha
Hierarki otoritas
Keterangan
Hierarki otoritas
Sukunan
Gondolayu Lor
DKKP/DLH
Sesuai
teknologi
swakelola
sampah
Gondolayu Lor
Pesan
Sukunan
Gondolayu Lor
Sosialisasi,
komunikasi,
koordinasi
Terjadual
Terjadual
Percontohan
Ada
(Oleh pengurus)
Seluruh lapisan
umur
Tidak ada
Pengarahan,
bimbingan,
pengawasan dan
evaluasi
Model motivasi
Model motivasi
Administrasi
Tertib
Kurang tertib
Penggerakan
masyarakat
Dewasa
Gondolayu Lor
Pertemuan
pengurus
Rukun Pertemuan Rukun Masyarakat
Masyarakat (malam minggu Pon)
Pertemuan masyarakat per Rukun Pertemuan Rukun Tetangga
Tetangga (malam minggu Kliwon)
Pertemuan Dasawisma tanggal 8 tiap Pertemuan bapak-bapak
bulan sekali
Pertemuan Pendidikan Kesejahteraan Pertemuan ibu-ibu
Keluarga tiap bulan sekali
Pertemuan Ibu-ibu tiap malam Jumat
Pertemuan
Paguyupan
Sukunan Pertemuan Dasawisma
Bersemi tiap malam Selasa Kliwon
-
Kegiatan Administrasi
Dusun Sukunan
Gondolayu Lor
Pamflet
Pembuatan pamflet
titik
Pembukuan
keuangan
terkait
pengangkutan,
penyortiran,
dan
pengepakan di TPS
KEBERHASILAN PENERAPAN
METODE SWAKELOLA SAMPAH
Sukunan dan Gondolayu Lor
memberdayakan sumber daya setempat
konsep swakelola
PARTISIPASI MASYARAKAT
Tahap
Partisipasi
Perencanaan
Sukunan
Gondolayu Lor
Ya
Tidak
Pemanfaatan
Ya
YA
Pengendalian
Ya
Ya
Partisipasi Masarakat
Inovasi Masyarakat
Merencanakan, Melaksanakan, dan Pengendalian
Sukunan
(Strategi)
Gondolayu Lor
(Kebijakan)
Faktor yang
mempengaruhi
swakelola
sampah
Sukunan
Gondolayu Lor
Sejarah
komunitas
Perasaan
memiliki
Masyarakat
yang
ikut
berpartisipasi pada awal
kegiatan 85%, sekarang
100%
Masyarakat
yang
ikut
berpartisipasi 85% sampai
data diambil akhir tahun
2006
Permasalahan
interen
organisasi
Terjadi
tumpang tindih kekuasaan
kegiatan
Permasalahan antar pribadi
Pro kontra pada awal
kegiatan
Struktur
komunitas
LANJUTAN
Motivasi
Kepemimpinan
Menjaga
kelestarian Meningkatkan
prestasi
lingkungan secara kolektif
dusun sehingga mendapat
penghargaan
Status
pemimpin
Gaya
kepemimpinan
Organisasi
perantara
Kondisi
eksternal
KESIMPULAN
Lanjutan
KESIMPULAN
Swakelola Sampah
Segala permasalahan dan pemecahannya
dilakukan sendiri oleh sekelompok
masyarakat tersebut tanpa campur tangan
pihak luar
(Minkler and Wallerstein, 1997)
Kesediaan dan
kesadaran
Ilmu
Pengetahuan
Organisasi
masyarakat
Kebersihan dan
kesehatan
lingkungan (Karwasra dan Sangwan,2005)
Kemitraan
Pengambilan
keputusan
Partisipasi
Inovasi
masyarakat
Pembangunan
berkelanjutan
Informasi
Gaya hidup
(UNEP-IETC, 2003).
Partisipasi Masyarakat
Proses pembangunan atau pengelolaan
yang melibatkan/menyertakan
masyarakat, atau yang dilakukan/dikontrol
oleh masyarakat
Setiawan (2006)
Eksplorasi
Perilaku mereka mengelola sampah
kondisi lingkungan
Interfensi pemisahan sampah
TERIMA KASIH