Bab 18
Bab 18
Baring Bank
Baring Bank dikenal sebagai bank yang konservatif, dengan
umur sekitar 233 tahun, dengan salah seorang nasabahnya
adalah Ratu Elizabeth. Tetapi pada tahun 1995, seorang tradernya Nick Leeson praktis secara individual membangkrutkan
bank tersebut. Bagaimana hal tersebut terjadi?
Nick Leeson berasal dari Inggris, mempunyai kualifikasi yang
biasa-biasa saja. Tetapi pada tahun 1980-an ia memperoleh
pekerjaan di ban Coutts, yang kemudian berpindah-pindah
sampai akhirnya bekerja di Baring Bank. Di Baring, dia dengan
cepat dipromosikan sebagai trader. Kemudian ia ditunjuk
menjadi manajer untuk operasi yang baru di pasar futures
SIMEX (Singapore Monetary Exchange), Singapura. Pada
mulanya, kegiatannya menghasilkan keuntungan yang cukup
besar, sehingga atasannya mempercayainya. Hidupnya juga
cukup menyenangkan, dengan gaji 50.000 poundsterling,
dengan bonus mencapai 150.000 poundsterling, weekend di
tempat eksotis, apartemen yang moderen, pesta.
Metallgesellschaft
Pada bulan Desember 1993,
Metallgesellshcaft AG yang berkantor di
Frankfurt, Jerman, menghadapi krisis yang
serius. Perusahaan tersebut merugi sekitar $1
milyar pada kontrak futures minyak. Paket
perbaikan diluncurkan, pada akhirnya banyak
asetnya yang dijual. Direkturnya dipecat,
reorganisasi dilakukan di perusahaan
tersebut. Apa yang terjadi?
Pada waktu harga minyak jatuh signifikan, posisi futures oil MGRM
mangalami kerugian yang signifikan. Untuk sebagian, kerugian di
futuresnya akan diganti oleh keuntungan di spotnya, tetapi untuk posisi
spekulasi, tidak ada kompensasinya. Diperkirakan untuk penurunan
harga minyak $1, MGRM mengalami kerugian sebesar $68 juta. Masalah
lain adalah, dalam kotrak futures, kerugian akan dikurangkan dari saldo
kas yang didepositkan oleh perusahaan.
Jika kerugian semakin besar, maka perusahaan akan menghadapi
margin calls, dimana pihak Bursa akan meminta perusahaan untuk
menambah saldo kasnya. Hal semacam itu terjadi terhadap MGRM, yang
mengakibatkan MGRM menghadapi kewajiban jangka pendek. Kerugian
MGRM dari kontrak futuresnya diperkirakan sekitar $1 milyar, sebagian
dikompensasi oleh keuntungan di spotnya, sebagian lagi merupakan
kerugian murni.
Untuk perusahaan dengan aset sekitar $10 milyar, kerugian sekitar $1
milyar tentu saja menimbulkan masalah serius. Apalagi perusahaan
harus menyediakan kas dengan jumlah signifikan untuk menutup margin
calls, padahal kas dari penjualan belum masuk ke perusahaan. Pada
akhirnya manajemen Metallgesellschaft memutuskan untuk menutup
kontrak futuresnya dan menanggung kerugian sebesar $1 milyar dari
kontrak futures tersebut. Sampai saat ini kontroversi masih
berkelanjutan.
KARAKTERISTIK MANAJEMEN
RISIKO YANG BAIK
MEMAHAMI BISNIS PERUSAHAAN
FORMAL DAN TERINTEGRASI
MENGEMBANGKAN INFRASTRUKTUR RISIKO
MENETAPKAN MEKANISME KONTROL
MENETAPKAN BATAS (LIMITS)
FOKUS PADA ALIRAN KAS
SISTEM INSENTIF YANG TEPAT
MENGEMBANGKAN BUDAYA SADAR RISIKO