KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul Laporan
Tutorial Kasus Skenario A Blok XVI sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat
beriring salam selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW
beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di
masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan,
bimbingan dan saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr.Nyayu Fauziah Zen, M.Kes selaku tutor kelompok 6
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan
kepada semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini
bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amin.
Penulis
Page 1
1.1
Latar Belakang
Blok Sensoris adalah Blok XVI pada Semester V dari Kurikulum Berbasis
Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus sebagai bahan
pembelajaran untuk menghadapi tutorial yang sebenarnya pada kesempatan yang
akan datang. Penulis kali ini memaparkan kasus mengenai Rahmad, laki-laki usia
25 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa bicara. Rahmad tidak menoleh bila
dipanggil, mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa dimengerti orang tua dan
orang lain. Rahmad tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk
dan akan menjadi histeris bila mendengar suara yang keras. Bila memerlukan
sesuatu dia akan mengambil tangan pengasuhnya. Disamping itu Rahmad selalu
bergerak, tidak mau diam, bergerak ke sana ke mari tanpa tujuan, dan sering
melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengannya seperti mau terbang.
Rahmad anak kedua dari Ibu usia 34 tahun. Lahir spontan pada kehamilan 38
minggu. Selama hamil Ibu sehat dan periksa kehamilan dengan teratur ke bidan.
Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1 menit 8, menit ke lima 9.
Berat badan waktu lahir 3.000 gram. Kakak Rahmad tidak mengalami kondisi
seperti Rahmad, tumbuh kembangnya normal.
1.2
Page 2
Moderator
: Alqodri Setiawan
Sekretaris Papan
: Eka Zalika
Sekretaris Meja
Rule tutorial
anggota
tutorial
harus
mengeluarkan
Page 3
Abdomen : datar, lemas, bising usus normal, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas : tidak ada kelainan
Pemeriksaan neurologis : Tidak ada kelainan
Status Perkembangan :
-
Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan tidak mau
tersenyum kepada pemeriksa.
Tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke tangan
pemeriksa.
I.
KLARIFIKASI ISTILAH
a. Histeris : Ledakan emosi yang tidak terkendali
b. Skor APGAR : Metode sederhana untuk secara cepat menilai kondisi
kesehatan bayi baru lahir, sesaat setelah kelahiran ( Appearance, Pulse,
Grimace, Activity, Respiration )
c. Dismorfik : Gangguan pada perkembangan morfologik / gambaran yang
menggambarkan karakteristik tubuh yang terbentuk secara abnormal
d. Lahir spontan : Kelahiran bayi pervaginam dengan usaha ibunya sendiri.
Page 4
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Rahmad, laki-laki usia 25 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa bicara.
Rahmad tidak menoleh bila dipanggil, mengeluarkan kata-kata yang tidak
bisa dimengerti orang tua dan orang lain.
2. Rahmad tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk dan
akan menjadi histeris bila mendengar suara yang keras. Bila memerlukan
sesuatu dia akan mengambil tangan pengasuhnya
3. Disamping itu Rahmad selalu bergerak, tidak mau diam, bergerak ke sana ke
mari tanpa tujuan, dan sering melakukan gerakan mengepak-ngepakkan
lengannya seperti mau terbang
4. Rahmad anak kedua dari Ibu usia 34 tahun. Lahir spontan pada kehamilan 38
minggu. Selama hamil Ibu sehat dan periksa kehamilan dengan teratur ke
bidan. Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1 menit 8,
menit ke lima 9. Berat badan waktu lahir 3.000 gram. Kakak Rahmad tidak
mengalami kondisi seperti Rahmad, tumbuh kembangnya normal
5. Pemeriksaan Fisik Rahmad: BB 13 kg, PB 88 cm, LK 47 cm
6. Status Perkembangan :
-
Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan tidak mau
tersenyum kepada pemeriksa.
Tidak bisa disuruh untuk melihat benda yang ditunjuk, malah melihat ke
tangan pemeriksa.
Page 5
ANALISIS MASALAH
1. Rahmad, anak laki laki usia 25 bulan, dibawa ke klinik karena belum bisa
bicara. Rahmad tidak menoleh bila dipanggil, mengeluarkan kata-kata yang
tidak bisa dimengerti orang tua dan orang lain
a. Bagaimana hubungan usia, Jenis Kelamin dengan keluhan ?
Laki-laki>Perempuan 3:1
(Katona, 2012)
Perkembangan Bahasa
Berespon ketika dipanggil namanya
Berespon
pada
suara
orang
lain
dengan
18 bulan
2 tahun
Bisa
menyebutkan
sejumlah
nama
benda
disekitarnya
Page 6
c. Apa makna belum bisa bicara, mengeluarkan kata-kata yang tidak bisa
dimengerti orang tua dan orang lain ?
Terjadi hambatan kualitatif dalam komunikasi verbal karena
adanya konfigurasi selular abnormal pada beberapa region otak,
termasuk lobus temporalis, frontalis dan cerebellum yang mengganggu
pusat bahasa di area wernich dan area broca. Anak usia 2-5 tahun dapat
menguasai beberapa bahasa yang penting menurutnya dan dapat
bergaul di lingkungan sosial.
(Nelson, 2009)
Page 7
perilaku
dan
perhatian
yang
terbatas.
(Elvira, 2010)
Kemungkinan adanya
gambaran visual di otak. Gangguan ini berupa defisit neuron pada area
gyrus angularis sebagai area asosiasi visual. Area ini terdapat pada
lobus parietal posterior yang paling inferior yang berfungsi dalam
menginterpretasi informasi visual dan selanjutnya akan dibawa ke area
wernic untuk proses pemahaman gangguan pada fungsi tersebut
menyebabkan pemasukan kata yang tidak diproses dengan sempurna..
Penolakan kontak mata dengan orang lain biasanya sering terjadi pada
anak autisme karena mereka tidak mengerti tindakan dan emosi orang
lain.
(Sadock, 2014)
2. Rahmad tidak mau bermain dengan teman sebaya, tidak suka dipeluk dan akan
menjadi histeris bila mendengar suara yang keras. Bila memerlukan sesuatu
dia akan mengambil tangan pengasuhnya
Page 8
Berespons
terhadap
suara
nama;
memainkan
15 bulan
18 bulan
24 bulan
30 bulan
36 bulan
48 bulan
60 bulan
Page 9
c. Apa makna rahmad tidak suka dipeluk dan histeris bila mendengar
suara yang keras ?
Normalnya proses sensorik diawali dengan penerimaan input
(registration), yaitu individu menyadari akan adanya input. Proses
selanjutnya adalah orientation, tahap dimana individu memperhatikan
input yang masuk. Tahap berikutnya kita mulai mengartikan input
tersebut (interpretation) dan tahap dimana otak meemutuskan untuk
memperhatikan atau mengabaikan input yang datang (organization).
Tahap terakhir adalah execution, yaitu tindakan nyata yang dilakukan.
Pada anak autis terjadi sensory integration disorder. Adanya gangguan
persepsi input, atau dapat pula terjadi oversimulated sehingga
diinterpretasikan berlebihan dan muncul respon menghindar
(sadock, 2014)
Page 10
Page 11
4 bulan
7 bulan
Motor behavior
Kepala merebah
Tangan mengepal
Page 12
Duduk bersila
1,5
tahun
Berlari
10 bulan
1 tahun
2 tahun
Mengikuti arahan
(Richard, 2012)
b. Apa penyebab anak bergerak ke sana ke mari tanpa tujuan, dan sering
melakukan gerakan mengepak-ngepakkan lengannya seperti mau
terbang ?
Bergerak kesana kemari tanpa tujuan (hiperaktif) dan mengepakngepakkan lengannya seperti mau terbang (stereotypic) merupakan
manifestasi anak autis ditandai dengan ditemukan hiperkinesis.
Penyebabnya diduga :
1.
dan
katekolamin
(epinefrin,
norepinefrin,
dan
ketidakseimbangan
neurotrasmiter
tersebut
dapat
Page 13
(Behrman, 2012)
4. Rahmad anak kedua dari Ibu usia 34 tahun. Lahir spontan pada kehamilan 38
minggu. Selama hamil Ibu sehat dan periksa kehamilan dengan teratur ke
bidan. Segera setelah lahir langsung menangis, skor APGAR 1 menit 8, menit
ke lima 9. Berat badan waktu lahir 3.000 gram. Kakak Rahmad tidak
mengalami kondisi seperti Rahmad, tumbuh kembangnya normal
a. Bagaimana interpretasi riwayat kelahiran rahmad ?
Berat badan waktu lahir 3000 gram : Normal, < 2500 : BBLR
Menit
ke-1
setelah
kelahiran,
yaitu
untuk
menilai
pada
masa
mendatang,
nilai
yg
rendah
Page 14
Activity
1
Fleksi tungkai atas dan
Lumpuh
(tonus otot)
Pulse
(denyut jantung)
bawah
Tidak ada
< 100x/min
2
Gerakan aktif
> 100x/min
Bersin atau
batuk,
Grimace
(refleks iritabilitas)
Meringis
menjauh saat
saluran napas
distimulasi
Biru - abu-abu
Appearance
(warna kulit)
atau pucat di
tangan biru
seluruh tubuh
Seluruh tubuh
dan anggota
gerak merah
Menangis lemah;
Respiration
(pernapasan)
terdengar seperti
Tidak bernapas
merengek atau
mendengkur; Lambat,
Baik,
menangis kuat
ireguler
total nilai 7 - 10
Page 15
genetika
penggunaan
obat-obatan
dalam
masa
kehamilan
atau
perkembangan otak
(King, 2009)
Page 16
Persalinan Caesar
Sebagian besar persalinan calon ibu di usia rawan dilakukan
lewat operasi caesar
Kelainan Kromosom
Kualitas kromosom perempuan menjelang usia 40 tahun tidak
sebaik di usia muda. Akibatnya risiko melahirkan anak dengan
cacat fisik atau mental akan lebih besar
Down Syndrome
(Sidhi, 2006)
Tes ini biasanya diberikan pada bayi sebanyak dua kali : pada
menit pertama setelah bayi lahir dan dilakukan kembali pada
menit ke-5 setelah bayi lahir. Ketika penilaian bayi pada menit
pertama dan ke-2 memiliki hasil yang rendah,maka penilaian
akan dilakukan lagi pada menit ke-10,namun hal ini jarang
terjadi.
Page 17
A:
Appearance
color (warna
kulit)
warna pucat
diseluruh tubuh
atau kebirubiruan
Normal,Badan
merah,(ektremitas
pucat)
P : Pulse
(heart rate)
Tidak ada
Dibawah 100
X/menit
G : Grimace
(reaksi
terhadap
rangsangan)
Sedikit gerakan
mimic (perubahan
mimik wajah
hanya ketika
dirangsang)
Menangis,batuk/
bersin
A : Activity
(tonus otot)
Tidak ada
gerakan sama
sekali
Ekstremitas dalam
keadaan fleksi dan
sedikit pergerakan
Gerakan aktif,
pergerakan
spontan
R:
Respiration
(usaha nafas
Tidak ada
Lemah,tidak
teratur dan
menangis pelan
Normal,tanpa
usaha bernafas
yang
berlebih,Menangis
kuat
2
Warna kulit
normal (marata
diseluruh tubuh)
kemerah
merahan
Normal (Diatas
100 X/menit)
Catatan
(APA, 2005)
Page 18
(APA, 2005)
6. Status Perkembangan :
Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan tidak
mau tersenyum kepada pemeriksa.
Page 19
Bila diajak bicara, tidak mau menatap muka lawan bicara dan
tidak mau tersenyum kepada pemeriksa : Gangguan interaksi
social
Bermain
mobil-mobilan
hanya
disusun
berurutan
dan
Page 20
3. Pola perilaku, minat dan aktivitas stereotipik berulang, dan terbatas yang
ditunjukkan oleh sedikitnya salah satu dari berikut ini:
a. Meliputi preokupasi terhadap salah satu atau lebih pola minat yang
stereotipik dan terbatas yang abnormal baik dalam intensitas atau fokus
b. Tampak terlalu lekat dengan rutinitas atau ritual yang spesifik serta
tidak fungsional
c. Manerisme motorik berulang dan stereotipik (cth., ayunan atau
memuntir tangan atau jari, atau gerakan seluruh tubuh yang kompleks)
d. Preokupasi persisten terhadap bagian dari objek.
Seorang anak dapat didiagnosis memiliki gangguan autistik bila simtomsimtom di atas telah tampak sebelum anak mencapai usia 36 bulan
Berikut adalah diagnosis multiaksial berdasarkan buku PPDGJ-III
Aksis I
Aksis II
: Tidak ada
Aksis III
: Tidak ada
Aksis IV
: Tidak ada
Aksis V
Page 21
ASD
Gangguan bicara
Gangguan
Retardasi
Mental
GPPH
+/+
komunikasi
non verbal
Inattention
Hiperaktif
+ (dominan)
Kontak mata
Stereotipik
Gangguan motorik
+/-
tes pendengaran
Orangtua pasien
psikopat
Gangguan
interaksi
social
jenis kelamin
Pemeriksaan Neurologis
Tes Neuropsikologis
MRI,CT SCAN
EEG
(Hadisukanto, 2013)
Page 22
Page 23
Terapi Wicara
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam
bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol,
banyak pula individu autistic yang nonverbal atau kemampuan
bicaranya
sangat
kurang.
Kadangkadang
bicaranya
cukup
Terapi Okupasi
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam
perkembangan motorik halus. Gerakgeriknya kaku dan kasar, mereka
kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan
untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain
sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih
mempergunakan otot otot halusnya dengan benar.
Terapi Fisik
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak
diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam
motorik kasarnya. Kadangkadang tonus ototnya lembek sehingga
jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus.
Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong
untuk menguatkan ototototnya dan memperbaiki keseimbangan
tubuhnya.
Terapi Sosial
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah
dalam bidang komunikasi dan interaksi . Banyak anakanak ini
membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah,
Page 24
Terapi Bermain
Meskipun terdengarnya aneh, seorang anak autistik membutuhkan
pertolongan dalam belajar bermain. Bermain dengan teman sebaya
berguna untuk belajar bicara, komunikasi dan interaksi social. Seorang
terapis bermain bisa membantu anak dalam hal ini dengan teknik
teknik tertentu.
Terapi Perilaku.
Anak autistik seringkali merasa frustrasi. Temantemannya
seringkali
tidak
memahami
mereka,
mereka
merasa
sulit
Terapi Perkembangan
Floortime, Sonrise dan RDI (Relationship Developmental
Intervention) dianggap sebagai terapi perkembangan. Artinya anak
dipelajari minatnya, kekuatannya dan tingkat perkembangannya,
kemudian
ditingkatkan
kemampuan
sosial,
emosional
dan
Terapi Visual
Individu autistik lebih mudah belajar dengan melihat (visual
learners/visual thinkers). Hal inilah yang kemudian dipakai untuk
mengembangkan metode belajar komunikasi melalui gambargambar,
Page 25
Beberapa
video
games
bisa
juga
dipakai
untuk
Terapi Biomedik
Terapi biomedik dikembangkan oleh kelompok dokter yang
tergabung dalam DAN! (Defeat Autism Now). Banyak dari para
perintisnya mempunyai anak autistik. Mereka sangat gigih melakukan
riset dan menemukan bahwa gejalagejala anak ini diperparah oleh
adanya gangguan metabolisme yang akan berdampak pada gangguan
fungsi otak. Oleh karena itu anakanak ini diperiksa secara intensif,
pemeriksaan, darah, urin, feses, dan rambut. Semua hal abnormal yang
ditemukan dibereskan, sehingga otak menjadi bersih dari gangguan.
Terrnyata lebih banyak anak mengalami kemajuan bila mendapatkan
terapi yang komprehensif, yaitu terapi dari luar dan dari dalam tubuh
sendiri (biomedis).
(Richard, 2012)
Page 26
Page 27
IV.
KESIMPULAN
Rahmad, Laki-laki, usia 25 bulan mengalami gangguan perkembangan bahasa,
gangguan interaksi sosial, gangguan prilaku, motorik dan sensorik karena
menderita autism Spectrum Disorder
V.
KERANGKA KONSEP
FR : Diduga
Ibu hamil Tua
Gangguan Bahasa
-
Mengeluarkan kata-
Kelainan
Genetik pada
anak
Rahmad, Laki-laki,
25 bulan
Histeris
bila
Tidak
Tidak
menoleh
mau
diam
mendengar
bila
dipanggil
-
Gangguan Prilaku
Selalu bergerak
bergerak ke sana ke
Sering
melakukan
gerakan
mengepak-
ngepakkan
lengannya
Page 28
Page 29