Standar Revisi Yang Dicetak
Standar Revisi Yang Dicetak
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
hayat (medicine is a long live learning), baik secara informal maupun terstruktur
(Continuing Medical Education). Program ter-struktur ini menghasilkan suatu
kriteria objektif minimal yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu
(secara periodik) untuk mendapatkan Sertifikasi Ulang dan selanjutnya
melakukan Registrasi Ulang. Sertifikasi Ulang pada hakekatnya adalah suatu
proses akreditasi untuk individu pelaku profesi.
Kedalaman pengetahuan keilmuan, tingkat keterampilan dan kinerja spesialistik
hanyalah dapat dinilai oleh organisasi profesi itu sendiri. Oleh karena itu,
PERDAMI perlu menuntut adanya kewenangan dari IDI untuk menentukan
kriteria SKP-nya sendiri yang spesifik. Dengan pengertian bahwa SKP tersebut
bukan merupakan sekedar Certificate of Attendance.
Pergeseran atau perkembangan yang terjadi dalam pemberian sertifikasi secara
nasional, sebenarnya sedang juga terjadi secara global. Asia Pasific Academy of
Ophthalmology juga telah mulai merintis usaha untuk melakukan standarisasi
kemampuan dokter spesialis mata secara regional.
Sejalan dengan itu, International Federation of Ophthalmological Societies
(IFOS) sedang melakukan proses identifikasi dan advokasi untuk menyetarakan
proses pendidikan residen dan pendidikan berkelanjutan bagi spesialis mata.
Standar profesi mempunyai tujuan meningkatkan kualitas pelayanan profesi
oftalmologi secara berkesinambungan sehingga dapat melayani dan melindungi
masyarakat secara optimal.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
BAB II
LANDASAN
1. Undang-Undang nomor 23 tahun 1992, tentang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996, tentang Tenaga
Kesehatan.
3. Kode Etik Kedokteran Indonesia.
4. Anggaran Dasar PERDAMI, Bab III, Tujuan dan Usaha. Pasal 6, ayat 1
mengenai peningkatan derajat kesehatan rakyat Indonesia dan
kesehatan mata khususnya. Ayat 2, mengenai perkembangan ilmu
penyakit mata dan kemampuan profesi, sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Anggaran Rumah Tangga PERDAMI, Bab III mengenai Kolegium
Oftalmologi Indonesia. Pasal 16 ayat 1 mengenai mutu dokter spesialis
mata dan dokter spesialis mata konsultan. Ayat 6 mengenai penilaian
terhadap dokter spesialis mata / spesialis mata konsultan lulusan luar
negeri.
6. Anggaran Rumah Tangga PERDAMI, Bab IV mengenai Tujuan dan
Usaha. Ayat 3 yaitu mempertinggi derajat keahlian mata serta ilmu-ilmu
yang berhubungan.
7. Hasil Kongres Nasional PERDAMI ke IX, tahun 2000 di Surabaya
mengenai persetujuan terhadap Usulan Standar Pelayanan Kesehatan
Mata dan Standar Profesi Dokter Spesialis Mata.
8. Hasil Rakernas PERDAMI tahun 2001 di Jakarta mengenai
pembentukan POKJA Standar Profesi / Pelayanan.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
BAB III
STANDAR PROFESI
PENGERTIAN
Standar Profesi adalah kriteria kemampuan (knowledge, skill and professional
attitude) keahlian spesialistik minimal yang harus dikuasai.
Sertifikasi adalah pemberian pengakuan telah memenuhi standar profesi.
Dokter Spesialis Mata adalah tenaga kesehatan yang mampu melakukan
pemeriksaan mata paripurna, tindakan pengobatan dan pembedahan mata
umum sesuai Kurikulum Program Pendidikan Dokter Spesialis Mata Indonesia.
Dokter Spesialis Mata Konsultan adalah tenaga kesehatan yang mampu
melakukan pemeriksaan mata spesialistik dan sub-spesialistik spesifik, tindakan
pengobatan serta pembedahan mata umum maupun spesialistik sesuai dengan
bidang keahliannya.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
BAB IV
SERTIFIKASI
III.1. SASARAN Sertifikasi adalah:
1. Dokter Spesialis Mata.
Sertifikasi Awal
Sertifikasi Ulang
2. Dokter Spesialis Mata Konsultan.
Sertifikasi Awal
Sertifikasi Ulang
3. Penyesuaian Sertifikasi Luar Negeri.
Dokter Spesialis Mata
Dokter Spesialis Mata Konsultan.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
B. Sertifikasi Ulang.
1. Dokter Spesialis Mata.
a. Mengumpulkan sejumlah angka SKP (program terstruktur)
dalam bidang Ilmu Penyakit Mata Umum dan Seminat.
b. Menunjukkan data kinerja profesi minimal, serta peran serta
dalam kegiatan pengabdian masyarakat.
c. Memperlihatkan bukti kinerja pengembangan keilmuan (sebagai
nilai tambah).
d. Memperlihatkan bukti kinerja publikasi ilmiah (yang
terakreditasi, sebagai nilai tambah).
e. Tidak mempunyai masalah / pelanggaran etika profesi.
f. Dalam keadaan sehat.
2. Dokter Spesialis Mata Konsultan.
a. Mengumpulkan sejumlah angka SKP minimal, dengan
mayoritas bidang keilmuan spesifiknya
b. Menunjukkan data kinerja profesi spesifik minimal, serta peran
serta dalam pengabdian masyarakat.
c. Memperlihatkan bukti kinerja pengembangan keilmuan spesifik
(misal pembicara dalam Pertemuan Seminat)
d. Memperlihatkan bukti kinerja publikasi ilmiah (yang
terakreditasi).
e. Tidak mempunyai masalah / pelanggaran etika profesi.
f. Dalam keadaan sehat.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
LAMPIRAN
N a m a Lengkap
Tanggal lahir
Nomor Anggota
Cabang
I. DATA DIRI
: .......................................
:........................................
: ..........
: .......................................
Alamat Rumah
: ....................................................................................................................
............................................................
Telepon / Fax : ........................... / ............................
e-mail
: ....................@.......................
Alamat Kantor
: ....................................................................................................................
............................................................
Telepon / Fax : .......................... / ............................
e-mail
: ....................@ ......................
Alamat Praktek
1: ...................................................................................................
Telepon / Fax : ........................ / ..............................
e-mail
: .....................@ .....................
Alamat Praktek
2: ..................................................................................................................
..............................................................
Telepon / Fax : ......................./.................................
e-mail
: ....................@ .......................
Alamat Praktek
3: ..................................................................................................................
..............................................................
Telepon / Fax : ......................./.................................
e-mail
: ....................@ ......................
Tahun Sertifikasi Sp.M : .............
Tempat Pendidikan
: .............................
Tahun Sertifikasi Sp.M.K : .............
Bidang
: .............................
Tempat Pendidikan : .............................
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
Nama Kegiatan
Tempat
SKP
Total
Nilai*
Cours
Seminar
Simposium
Kongres
Felips
* Di-isi oleh Evaluator.
Pemeriksaan/Tindakan
Diagnostik/pasien
Operasi Umum
Operasi Spesifik
* Di-isi oleh Evaluator.
Jumlah
Nilai*
PENGABDIAN MASYARAKAT/PROFESI.
Thn/No
Jenis
Tempat
Kegiatan
Pengabdian
Masyarakat
Pengabdian
Profesi
* Di-isi oleh Evaluator
Peranan/
Jabatan
Nilai*
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
10
Nama Kegiatan
Pendidikan
Pertemuan
Ilmiah Umum
Pertemuan
Spesialistik
* Di-isi oleh Evaluator
Tempat
Peranan
Nilai*
Judul
Nama Majalah /
Buku
Edisi
Nilai
Saya bertanda yang tangan dibawah ini, menyatakan bertanggung jawab atas
kebenaran
pelaporan
data
tersebut,
dan
bersedia
untuk
memberikan
(Dr. ..................................................... )
CATATAN / TEGURAN KOMISI ETIK
Tidak Ada / Ada, ..........................................................
KONDISI KESEHATAN :
Baik / Kurang Baik / Tidak Layak.
HASIL EVALUASI
a. Diberikan Sertifikasi Ulang tanpa syarat.
b. Diberikan Sertifikasi Ulang dengan program remedial
dalam bidang yang tidak dipenuhi.
c. Ditolak / Degradasi.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
11
EVALUATOR
.........................., tgl ......../ ..... / 20.....
No
1
2
3
4
5
Nama
Jabatan
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Tanda Tangan
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
12
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
13
nilai
nilai
nilai
5
7
10
nilai
nilai
nilai
nilai
nilai
nilai
5.
10.
30.
40.
50
70.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
14
Batasan Minimal
Nilai
1
2
10
5
10
2
6
10
2
KEGIATAN
Wawancara/Penyuluhan di media
elektronik atau Dirujuk oleh media cetak
umum.
Menjadi pembicara di pertemuan ilmiah
popular
Menjadi moderator, co-moderator,
NILAI
1
2
3
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
15
panelis/ kali
Menjadi pembicara di pertemuan ilmiah
spesialistik/ Spesifik didalam negeri
Menjadi co-author dari makalah
yang dipresentasikan mendapat nilai
separuh dari nilai pembicara / kali
Menjadi pembicara pertemuan ilmiah luar
negeri
Membimbing / mendidik secara magang
o
Spesialis Mata @
o
Spesialis Mata
konsultan /
fellowships @
Membimbing / mendidik dalam program
terstruktur
o
Sekolah Keperawatan #
o
Program Diploma
Keperawatan #
o
Fakultas Keperawatan #
5
5
7
1
1
2
3
5
10
12
Oftalmologi #
o
o
Fakultas Kedokteran
Program Pendidikan
Dokter pesialis
Program Pendidikan
Dokter Spesialis
Konsultan
o
Keterangan:
*
- Sesuai dengan nilai SKP yang didapat.
@ - Seminat atau fellowships, minimal 1 bulan.
#
- minimal 1 mata ajaran / tahun.
Batasan minimal adalah : 10 / 5 tahun.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
16
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
17
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
18
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
19
II. LANDASAN
1. Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Pemerintah No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 159 b/Menkes/Per/II/ 1998 tahun
1998 tentang Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 436/Menkes/ SK/VI/ 1993 tahun
1993 tentang Pelayanan Medis.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 575/Menkes/ Perd/IX/1989 tahun
1989 tentang Persetujuan Tindakan Medik.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 920/Menkes/Per/ XII/1986 tahun
1986 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik.
7. Rencana Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan
Kebutaan Nasional (PGPK) Depkes tahun 2003.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
20
BAB II
Standar Jenis Pelayanan
Pasal 1 : JENIS PELAYANAN
Sesuai dengan jenisnya pelayanan kesehatan mata diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Pelayanan kesehatan mata primer adalah pemeriksaan dan atau tindakan
medik mata.
2. Pelayanan kesehatan mata sekunder adalah pemeriksaan dan atau
tindakan medik spesialistik mata.
3. Pelayanan kesehatan mata tersier adalah pemeriksaan dan atau tindakan
medik sub-spesialistik mata.
Pasal 2 : KEGIATAN
1. Pemeriksaan dan tindakan medik pelayanan kesehatan mata (primer)
a.
b.
c.
d.
Melakukan anamnesa
Menjelaskan proses pemeriksaan yang akan dijalani oleh pasien.
Mengukur dan menentukan tajam penglihatan (visus).
Melakukan pemeriksaan segmen depan mata dengan lup dan lampu
senter.
e. Melakukan pemeriksaan lapang padangan dengan metode konfrontasi
atau kampus sederhana.
f. Mengukur tekanan bolamata dengan tonometer Schiotz.
g. Memeriksa kejernihan media refrakta dan segmen belakang mata
dengan oftalmoskop direk.
h. Memeriksa dan menentukan ada tidaknya kelainan penglihatan warna
dengan Tes Ishihara-Kanehara.
i. Melakukan tindakan bedah kecil (kalasion dan hordeolum), serta
perawatan pascabedah katarak dan glaukoma.
j. Memeriksa dan menangani penyakit mata luar.
k. Mampu melakukan pertolongan pertama pada kedaruratan mata.
l. Memberikan penyuluhan kesehatan mata
m. Penyaringan penyakit mata penyebab kebutaan (skrining ).
2. Pemeriksaan dan tindakan
spesialistik (sekunder)
medik
pelayanan
kesehatan
mata
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
21
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
22
BAB III
Standar Ruangan dan Peralatan
Pasal 4 : Standar Ruangan
1. Standar Ruangan pelayanan kesehatan mata primer
a. Ruangan pemeriksaan mata.
b. Ruangan pemeriksaan dengan peralatan sesuai Bab III pasal 5.
c. Ruangan tindakan bedah kecil mata di Puskesmas dengan fasilitas
rawat inap
2. Standar Ruangan pelayanan kesehatan mata sekunder.
a. Ruangan pemeriksaan mata.
b. Ruangan rawat inap untuk penderita penyakit mata .
c. Ruangan untuk tindakan pembedahan mata sedang dan besar.
d. Ruangan pemeriksaan dengan peralatan sesuai Bab III pasal 5.
e. Pada Balai Kesehatan Indera Masyarakat (BKIM) selain ruangan pada
butir 2 a,b,c diatas perlu disediakan ruang pertemuan, mobil unit untuk
penyuluhan dan kegiatan operasi di lapangan.
f. Untuk Rumah sakit tipe B pendidikan perlu disediakan ruang kuliah.
3. Standar Ruangan pelayanan kesehatan mata tersier
a. Ruangan ruangan poliklinik untuk pemeriksaan berbagai subspesialistik mata.
b. Ruangan pemeriksaan dan bedah mata emergency
c. Ruang rawat inap untuk penderita penyakit mata .
d. Ruang bedah mata sedang dan besar.
e. Ruangan pemeriksaan dengan peralatan sesuai Bab III pasal 5.
f. Ruang kuliah untuk penyelenggaraan pendidikan.
g. Ruangan - ruangan sesuai ketentuan yang berlaku bagi rumah sakit
tipe A.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
23
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
24
3. Pada sarana kesehatan mata tersier, selain peralatan pada Pasal 5.2. ,
harus pula tersedia:
3.1. KATARAK DAN BEDAH REFRAKTIF
Peralatan Diagnostik :
1. Slitlamp
2. Keratometer
3. A-scan Biometer
4. Topografi kornea : Video keratografi
5. Retinometri
6. B-scan ultrasonografi
7. Trial lens set
8. Trial Frame
9. Chart Projector
10. Autorefractometer
11. Lensmeter
12. PD meter
13. Lampu senter
14. Oftalmoskop direk
15. Specular Microscope
Peralatan bedah yang dibutuhkan agar mampu melakukan tindakan :
I.
II.
III.
IV.
V.
Towel Clamp
Curved Hemosstatic Clamp
Mosquito forceps
Caliper
Wired Eyelid speculum
Eyespeculum screw controlled
Superior rectus speculum
Tenotomy scissors curved
Hook, V.graefe, 10mm
Hook, Sinskey, angled
Razorblade, breadker & holder
Stitch scissors, sharp
Scissors, Corneal, 11mm,
Right,blunt
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
25
1
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
3
2
1
1
SET FAKO-EMULSIFIKASI
Terdiri dari Set bedah katarak dasar ditambah :
1. Slit knife keratome disposable, 2,5 mm, angled
2. Keratome, Diamond, 3,0 mm. angled
3. Crescent knife, disposable, bevel up
4. Nucleus Chopper
5. Sinskey hook
6. Necleus manipulator
1 per pasien
1 buah
1 per pasien
1 buah
1 buah
1 buah
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
26
7.
Mesin fako-emulsifikasi :
Hand piece, US
Hand-piece, I/A Straight
Hand-piece, I/A, Curved
Hand piece, I/A, bi-manual
1 Unit
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 set
1 set
1 set
2 buah
1 set
1 buah
1 buah
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
27
3.3. GLAUKOMA :
Peralatan Diagnostik :
1. Computed Perimetry
2. Handheld tonometri
3. Gonioscopi Kuppe
4. Hand held Slit-lamp
5. Tonometer non kontak
6. Tonometer aplanasi
7. YAG laser
8. Argon laser
9. Imaging andlaser
10. Foto fundus stereoskopis
Peralatan bedah :
1.
2.
3.
3.4. RETINA
Peralatan Diagnostik
1. Slit lamp
2. Lensa Fundus ( kontak dan non kontak )
3. oftalmoskop Indirek dengan lensa kondensing
4. Ofthalmoskop Direk
5. Kamera Fundus dengan Angiography Fluorescein Fundus ( FFA
) pencitraan digital
6. Ultrasonograpjy A scan dan B scan.
7. Amsler Grid Chart.
8. Amsler chart
9. Tes Buta Warna
Alat Bedah dan alat untuk tindakan :
1. Laser Photocoagulation instrument
2. Instrumen untuk bedah vitreoretina, Desmarres, muscle hock,
calper,, microscissors, microforceps, membranepeeler, , silicon
injector, Contact lens (Landers)
3. Vitrectomy Unit.
4. Alat krio set, diaterm set.
5. Microscope dengan Wide Agle Viewing (BIOM atau EBOS ).
6. Laser photocoagulation for Endolaser and Laser Indirect
Ophthalmoscope CLIO ).
7. Loupe No. 3, 5 7 )
8. Close Circuit TV
9. Pengamanan terhadap sinar laser ( laser Safety precaution for
Laser rays - Goggles )
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
28
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
29
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
30
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
3.9.
Boor
Gunting dan perisoteal elevator iga
Sryker saw
Hak orbita berbagai ukuran
Silicon lacrimal tube
Bahan sintetik untuk rekonstruksi fraktur, a.l : silicon blok dll
Kawat halus atau prolen 3,0 atau plate & screw
Implan orbita
Endoscope
NEURO OFTALMOLOGI
Diagnostik
1. ERG / NEP
2. Perimeter Octopus
3. Hess Screen
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
31
BAB IV
Ketenagaan
Pasal 6
1. Pada sarana pelayanan kesehatan mata primer:
Pelayanan dilakukan oleh dokter umum atau dokter spesialis mata yang
telah ter-registrasi, dengan mitra kerja perawat/perawat mahir mata dan
refraksionis optisien.
2. Pada sarana pelayanan kesehatan mata sekunder
Pelayanan dilakukan oleh dokter spesialis mata yang telah ter-registrasi,
dengan mitra kerja dokter spesialis lain yang terkait, perawat mahir mata
dan refraksionis optisien.
3. Pada sarana pelayanan kesehatan mata tersier
Pelayanan dilakukan oleh dokter spesialis mata konsultan, dokter spesialis
mata yang telah ter-registrasi, dengan mitra kerja dokter spesialis lain yang
terkait serta perawat mahir mata dan refraksionis optisien.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
32
Bab V
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 7 : Pembinaan
1. Sarana dan prasarana dilaksanakan oleh pimpinan/ manajemen pimpinan
institusi atau badan yang melaksanakan pelayanan kesehatan mata
dengan advokasi PERDAMI.
2. Ketenagaan :
a. Memiliki kedalaman pengetahuan yang memadai dan mengikuti
perkembangan keilmuan sesuai profesinya.
b. Kemampuan dan keterampilan dilaksanakan sesuai dengan
standar profesi PERDAMI
c. Etika profesi dilaksanakan oleh Dewan Kehormatan dan Etik
Kedokteran (DKEK) PERDAMI dan MajeIis Kehormatan Etik
Kedokteran IDI
3. Administrasi medik
Dilaksanakan sesuai dengan bentuk standar yang berlaku dan
mencerminkan kinerja untuk masing masing instalasi atau badan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata.
Pasal 8 : Pengawasan
1. Internal : dilaksanakan oleh Pembina masingmasing instalasi atau badan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan mata, termasuk
memperhatikan fungsi dan ketepatan (kalibrasi) peralatan medik.
2. Eksternal : Pelaksanaan bekerjasama dengan PERDAMI yaitu :
a. Program akreditasi dengan advokasi oleh Departemen Kesehatan c.q.
Komite Akreditasi Rumah Sakit dan Sarana / prasarana pelayanan
kesehatan ( KARS ).
b. Untuk tingkat propinsi dilaksanakan oleh Kepala Dinas Kesehatan
Propinsi
c. Untuk tingkat Kabupaten / Kota dilaksanakan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten / Kota
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
33
BAB VI
Evaluasi
Pasal 9 : Evaluasi standar pelayanan
Dilakukan tiap tiga tahun sekali oleh PERDAMI
BAB VI
PENUTUP
Pasal 10 : Penutup
Bagi sarana pelayanan kesehatan, yang telah atau akan menyelenggarakan
pelayanan kesehatan mata agar menyesuaikan dengan ketentuan yang terdapat
dalam standar pelayanan kesehatan mata ini dan dapat mengembangkannya
sesuai dengan situasi dan kondisi yang kondusif bagi masingmasing daerah
atau wilayah.
Standar Profesi & Sertifikasi Dokter Spesialis Mata dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Mata
34