Pedoman Pemeliharaan Trafo
Pedoman Pemeliharaan Trafo
(HARFO)
1. Pendahuluan
Gardu / Trafo tiang merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik yang
terpasang di jaringan distribusi dan berfungsi sebagai trafo daya penurun
tegangan dari tegangan menengah (20 kV) menjadi tegangan menengah (400/230
V) dan selanjutnya tegangan rendah tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat
fungsi dan harga dari trafo cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan
distribusi lain, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif dapat
berjalan dengan efektif.
2. Komponen Utama Gardu / trafo
Secara umum komponen utama gardu / trafo adalah sebagai berikut :
1. Transformator : berfungsi untuk mengubah tegangan menengah ( 20 kV )
menjadi tegangan rendah ( 400/230 V )
2. Fuse Cut Out (CO) : berfungsi untuk pengaman trafo bila terjadi Gangguan
di trafo dan melokalisir Gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak
3. Arrester: berfungsi pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan
oleh sambaran petir dan switching
4. Saklar pemisah ( helfboom saklar ) : berfungsi untuk memisahkan sisi
sekunder trafo dengan PHB-TR yang mengarah ke beban pelanggan.
5. NT Fuse / NH Fuse : berfungsi untuk pengaman trafo terhadap arus lebih
yang disebabkan karena hubung singkat di Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
maupun karena beban lebih.
6. Grounding Arrester : berfungsi untuk menyalurkan arus ketanah yang
disebabkan oleh Gangguan tegangan lebih karena sambaran petir dan
switching.
7. Grounding trafo : berfungsi untuk menghindari terjadinya tegangan lebih
pada phasa yang sehat bila terjadi Gangguan satu phasa ke tanah maupun
yang disebabkan oleh beban tidak seimbang
8. Grounding LV Board : berfungsi untuk pengaman jika terjadi arus bocor
yang mengalir di LV Board.
3. Peralatan Pendukung Pemeliharaan
Agar pekerjaan pemeliharaan/pengujian dapat berjalan dengan baik maka perlu
didukung dengan peralatan yang memadai baik mekanik maupun elektrik, yaitu :
1. Alat ukur : ~ AVO Meter
~ Megger ( 5000 V, 10000 V )
~ Earth Tester
~ Phasa detector
~ Infrared
ARRESTER
FCO
TRAFO
SAKLAR UTAMA
PHB TR
NH FUSE
SALURAN JURUSAN
~ Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung pada
kabel pentanahan
~ Lakukan pemeriksaan kondisi trafo distribusi secara teliti.
~ Dari hasil kegiatan diatas diambil kesimpulan :
25 / 1
50 / 1
HASIL
HITUNG
FUSE TM (A)
1.25
2.5
FUSE TM
TERPAKAI
(A)
3
3
50 / 3
100 / 3
160 / 3
200 / 3
250 / 3
315 / 3
400 / 3
500 / 3
1.4
2.9
4.6
5.8
7.2
9.1
11.6
14.5
3
6
6
10T/16K
10T/16K
10T/16K
16 K
16 K
DAYA TRF
(KVA / phs)
b. Arrester
~ Periksa baut-baut pada terminal arrester, kencangkan bila perlu.
~ Periksa kembali baut koneksi dan kondisi Disconnection Switch (DS)
arrester, kencangkan bila perlu.
~ Gantilah kawat / konduktor connection DS arrester dengan
menggunakan kawat / konduktor NYY 1 x 10 mm2, apabila masih
memakai kawat / konduktor yang keras&kaku ( AAAC )
~ Ukurlah grounding Arrester dengan earth tester, nilai standar < 2 ohm.
Apabila lebih besar maka perbaiki dengan menambah ground rod,
memperdalam rod atau memparalel ground rod.
~ Ukurlah tahanan isolasi pada arrester
~ Ukurlah arus bocor di grounding arrester dengan tang ampere ( arus
bocor normal arrester = arus bocor di nameplate arrester ).
c. Transformator
Bushing Primer :
~ Bersihkan isolator bushing primer dengan lap bersih.
~ Periksa simbol urutan phasa pada bushing, tulis yang baru jika
sudah terhapus.
~ Periksa baut terminal bushing, kencangkan bila perlu.
~ Bila dilengkapi dengan arching horn ( kawat baja 10 mm2 ), periksa
kondisinya jika rusak segera ganti dan aturlah jarak sparking rod
selebar 13 cm ( IEC 71A th 1962 dan SPLN 002/pst/73 )
~ Periksa seal / ring bushing, jika rusak / retak segera ganti untuk
menghindari rembesan air / udara masuk.
~ Bila ada bekas flashover pada bushing primer segera megger / ukur
tahanan isolasi trafo tersebut.
~ Aturlah kawat / konduktor yang menuju bushing agar membentuk
seperti leher angsa ( untuk menghindari rembesan air melalui ujung
bushing primer )
Bushing Sekunder
~ Bersihkan isolator bushing primer dengan lap bersih.
~ Periksa baut terminal bushing, kencangkan bila perlu.
~ Untuk trafo > 160 KVA, pasanglah plat tembaga ukuran 4 x 40 x 90
mm pada terminal bushing.
~ Periksa seal / ring bushing, jika rusak / retak segera ganti untuk
menghindari rembesan air / udara masuk.
~ Periksa simbol urutan phasa pada bushing, tulis yang baru jika
sudah terhapus.
~ Periksa ukuran kabel inlet trafo, untuk trafo 100 KVA ukuran
kabelnya NYY 70 mm2, untuk trafo 160 KVA ukuran kabelnya
NYY 150 mm2.
~ Periksa sepatu kabel pada terminal bushing, jika rusak ( ngefong )
segera ganti.
~ Periksa kondisi kabel inlet trafo dengan megger, jika ada short
circuit dengan body trafo atau LV Board segera ganti.
Tap Changer
~ Periksa mekanik kerja dari tap changer
~ Atur posisi tap changer pada beban kosong sehingga tegangan yang
keluar phasa netral 231 V (sesuai dengan nameplate trafo).
~ Gantilah packing jika ada rembesan oli / oli bocor di body trafo,
bushing, dan tempat pengambilan sample minyak.
d. LV Board
LV Panel :
~ Periksa kondisi LV Panel, bersihkan bagian dalam dan luar Panel
~ Berilah kapur barus / tutup lubang LV Panel untuk mencegah hewan
masuk
~ Perbaiki engsel & grendel pintu dengan memberi grease, bila
rusak tidak bisa diperbaiki ganti dengan yang baru.
NT Fuse
~ Periksa kondisi NT fuse, jika putus segera ganti
~ Pasanglah NT fuse sesuai dengan kapasitas trafo dan arus beban line
saat beban puncak. Berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel. Pemasangan NT Fuse
25 / 1
50 / 1
HASIL
HITUNG
FUSE TR (A)
54
108
FUSE TR
TERPAKAI
(A)
60
100
50 / 3
100 / 3
160 / 3
200 / 3
250 / 3
315 / 3
400 / 3
500 / 3
72.3
144.5
231.2
289.0
361.3
455.2
578.0
722.5
80
160
250
315
400
500
630
800
DAYA TRF
(KVA / phs)
Fuse Holder
~ Periksa kondisi busbar dan isolator dudukannya, bila rusak segera ganti.
~ Periksa kerapatan penjepit pisau NT fuse, setel kembali pernya
~ Periksa kekencangan pengikatan mur-baut antara terminal masuk
ground-plate NH-Fuse dengan busbar.
~ Berilah vaseline / inhibitor pada kontaknya, jika masih ada bekas
gemuk / grease bersihkan dulu dengan cleaner.
e. SUTR / JTR
~ Periksa sambungan kabel Outlet LV Board ke JTR, jika masih
menggunakan tap konektor segera ganti dengan joint bimetal
konektor yang disesuaikan dengan ukuran dan jenis konduktor
~ Untuk trafo dengan kapasitas 100 KVA ukuran kabel outlet NYY
70 mm2, sedangkan untuk kapasitas trafo 160 KVA ukuran kabel
outlet NYY 95 mm2.
~ Pasanglah grounding / arde di tiang JTR untuk tiap 5 gawang, dan
ukurlah untuk arde JTR < 5 ohm.
4. Prosedur pengoperasian kembali trafo setelah pemeliharaan
Bila semua telah selesai dilakukan, dari pengamatan visual dan pengukuran
tidak ada kelainan, maka pekerjaan dinyatakan selesai.
GARDU BETON/TIANG/CANTOL
NOMOR GARDU :
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERIKSA
PINTU PANEL
KUNCI
GANGGUAN BINATANG
TANDA PERINGATAN
LISTRIK PENERANGAN
TEMBOK
PANJATAN
KEBERSIHAN
KEBOCORAN ISOLASI
TANDA KERUSAKAN
PEMBUANGAN
BUNYI DENGUNG
MEKANIK
FUNGSINYA
FUSE TM
FISIK&FUNGSINYA
KABEL TM
ISOLASINYA
SAKLAR TR
FISIK&FUNGSINYA
KABEL TR
ISOLASINYA
FUSE TR
KONEKTOR
KEKENCANGANNYA JENIS
KONEKTORNYA
KONDISI FISIKNYA
BUSHING TM/TR
ARRESTER
:
:
:
LOKASI :
BANGUNAN
PENTANAHAN
FORM
:4
HAL
:1
TANGGAL
PETUGAS
TANDA TANGAN
LAMPU INDIKATOR
SAMBUNGAN/ HUBUNGAN KE
TANAH
APA SUDAH / BELUM MENYALA
MCB 20X
SAMBUNGAN-SAMBUNGANNYA
KETERANGAN :
Beri tanda pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa
Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik
Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan
URAIAN
PELAKSANAAN PERBAIKAN
TGL
KETERANGAN
FORM
:1
HAL
:1
TANGGAL
PETUGAS
TANDA TANGAN
:
:
:
LOKASI :
URAIAN
1. PERKARANGAN
Halaman gardu
Rumput / semak / tanaman lain
Pagar pengaman ( bila ada )
2. LV BOARD
Bagian luar LV Board
Bagian dalam LV Board
Pintu / engsel panel LV Board
Pisau / tempat NT Fuse
Terminal / busbar PHB-TR
Fuse puller
Lampu penerangan
Alat ukur / indikator ( bila ada )
3. TRAFO
Sirip trafo
Body trafo
Level minyak
Suhu trafo
Arde trafo ( < 5 ohm )
Arching Horn ( jarak 13 cm )
4. CATAT DATA TRAFO
Spesifikasi Trafo
KETERANGAN :
Beri tanda pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa
Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik
Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan
TGL
PELAKSANAAN PERBAIKAN
KETERANGAN
:
:
:
:
:
:
KVA /
Phasa
WITA
ARUS (AMPERE)
TOTAL
R=
S=
T=
N=
A
A
A
A
A
KHUSUS
D
A
A
A
A
A
A
A
A
UJUNG
TRAFO
RN:
SN:
TN:
RS:
RT:
ST:
A
A
A
A
B E B A N
J U R U SAN
B
C
A
A
A
A
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
C
V
V
V
V
V
V
KHUSUS
D
V
V
V
V
V
V
A
A
A
A
V
V
V
V
V
V
TEGANGAN (VOLT)
Petugas :
1.
2.
Pengawas,
KETERANGAN :
NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :
- LINE A
:
- LINE B
:
- LINE C
:
- LINE D
:
- LINE KHUSUS
:
UKURAN & JENIS JTR
CATATAN :
V
V
V
V
V
V
:
:
:
:
:
:
:
:
~ Tahun Pembuatan :
~ TID ( KV )
:
~ Arus
: Ip =
Is =
~ Tegangan
:
~ Suhu belitan
:
~ Suhu Minyak
:
~ Berat minyak
:
~ Berat Total
:
HASIL MEGGER
:
:
:
160
200
250
95
100
106
Keterangan
190
201
212
190
201
212
1. Trafo dinyatakan
2. Penyebab rusak
3. Keadaan trafo
67
71
75
135
142
151
:
:
:
Pengawas Pekerjaan
Mengetahui,
Supervisor
135
142
151
DATA TRANSFORMATOR
No. Seri
:
Merk
Tahun Pembuatan
Daya / KVA
KVA
Tegangan Pengenal :
- Primer
:
- Sekunder
:
Volt
Volt
Arus Nominal
- Primer
- Sekunder
:
:
:
A
A
Posisi Sadapan
- Tap 1
- Tap 2
- Tap 3
- Tap 4
- Tap 5
:
:
:
:
:
Volt
Volt
Volt
Volt
Volt
Berat/Isi minyak
ltr/Kg
Berat Total
Kg
10
Temp Oli
11
Temp. Belitan
12
Level Oli
13
Vektor Group
14
Impedansi
15
TID / BIL
KV
16
Pendinginan
PENYULANG
NO. GARDU
ALAMAT / LOKASI
HARI / TGL. PEMERIKSAAN
No
DATA GARDU
Uraian
Jenis
Vol Sat
1
Isolator Tumpu
2
Isolator Tarik
3
Cross Arm
4
Jumper
5
Cut out
6
Arrester
7
DudukanCO/Arrester
8
Trafo
9
Yzerwerk
Dudukan trafo
Papan injak
Papan nama gardu
Pipa Inlet
Ukuran
Pipa Outlet
Ukuran
Dudukan LV Board
10
LV. Board / PHB-TR
Helfboom saklar
Fuse
Fuse holder
Kabel inlet
Kabel outlet
Kabel outlet (khusus)
Wall saklar
Lampu test/kerja
11
Arde
Arrester
Body trafo
Body panel
12
Kunci gardu
13
Pondasi Gardu
14
Warna Cat
Trafo
Tiang
Yzerwerk
LV Board
15
Tiang gardu
CATATAN :
:
:
:
:
Baik
Rusak
Tdk.ada
LA
ARDE BODY TRAFO
No
1
ARDE ARRESTER
CUT
OUT
TRAFO DISTRIBUSI
KHS
HB
LV. BOARD
ARDE LV. BOARD
PENGAWAS
PELAKSANA
NOMOR GARDU :
URAIAN
1. KEADAAN SEKELILING
- Pembersihan
- Pagar
- Papan peringatan / petunjuk
3. SALURAN TM
- keadaan isolator
4. KABEL TM
- Terminating akhir luar
- Pengaman mekanis
- Sambungan TM
5. PANEL TM
- Keadaan listrik
- Sambungan
- Sekering
- Ukuran sekering
- Kunci panel
- Cat panel
6. TRAFO
- Bushing trafo sisi TM/TR
- Tinggi minyak trafo
- Kebocoran minyak trafo
- Saluran pembuangan minyak
- Pengukuran sistem pentanahan
- Pengukuran beban
- Pengukuran tegangan (TM/TR)
- Pemeriksaan tap changer
7. ARRESTER
- Keadaan
- Pengukuran sistem pentanahan
- Pengaman mekanis
- kontinuitas
8. PANEL TR
- Keadaan listrik
- Sambungan
- Sekering
- Ukuran sekering
- Kunci panel
- Cat panel
- Pengukuran sistem pentanahan
:
:
:
LOKASI :
2. TIANG
- Keadaan
- Cat ( untuk tiang besi )
- No. Tiang
- Pondasi tiang
- Pengukuran sistem pentanahan
KARTU : 1
HAL
:1
TANGGAL
PETUGAS
TANDA TANGAN
9. KABEL TR
- Terminating akhir luar
- Pengaman mekanis
- Sambungan TR
10. LAIN-LAIN
KETERANGAN :
Beri tanda pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa
Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik
Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan
PELAKSANAAN PERBAIKAN
TGL
KETERANGAN
:
:
:
:
:
:
:
:
~ Tahun Pembuatan :
~ TID ( KV )
:
~ Arus
: Ip =
Is =
~ Tegangan
:
~ Suhu belitan
:
~ Suhu Minyak
:
~ Berat minyak
:
~ Berat Total
:
HASIL MEGGER
:
:
:
R >< N
:
S >< N
:
T >< N
:
SISI TM >< SISI TR
R >< t
:
S >< t
:
T >< t
:
Keterangan
1. Trafo dinyatakan
2. Penyebab rusak
3. Keadaan trafo
:
:
:
Pengawas Pekerjaan
Mengetahui,
Supervisor
:
:
:
:
:
:
KVA /
Phasa
WITA
ARUS (AMPERE)
TOTAL
R=
S=
T=
N=
A
A
A
A
A
KHUSUS
D
A
A
A
A
A
A
A
A
UJUNG
TRAFO
RN:
SN:
TN:
RS:
RT:
ST:
A
A
A
A
B E B A N
J U R U SAN
B
C
A
A
A
A
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
C
V
V
V
V
V
V
KHUSUS
D
V
V
V
V
V
V
A
A
A
A
V
V
V
V
V
V
TEGANGAN (VOLT)
Petugas :
1.
2.
Pengawas,
KETERANGAN :
NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :
- LINE A
:
- LINE B
:
- LINE C
:
- LINE D
:
- LINE KHUSUS
:
UKURAN & JENIS JTR
CATATAN :
V
V
V
V
V
V
:
:
:
:
Rata-rata
Tegangan
Tembus (KV)
/2,5 mm / cm
Ket
Sebelum
Sesudah
SPLN 49/1982 ( IEC 158 & 296 )
Tegangan tembus minyak trafo minimum 30 KV/2,5 mm
Maksimum tegangan tembus setelah purifikasi > 50 KV/2,5 mm
No
1
2
3
4
5
6
Minyak tua
Minyak olahan
Minyak baru
1.00
0.03
0.03
< 30
> 0.05
> 1.10
> 30
> 50
0.00
0.00
> 50
0.00
0.00
19.24
18.45
Coklat merah
Kuning
jernih
Kadar Asam
( mg KOH/g Minyak )
Tegangan Tembus
( kV / 2,5 mm )
Kadar Air
Kadar Kotoran
Viskositas ( milipoises )
Warna
:
:
:
PELAKSANA
(
PENGAWAS,
:
:
:
:
:
:
:
Merk
No. Seri
Berat total
Berat minyak
LV-Body ( M )
Menit
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LV HV ( M )
:
:
:
:
:
HV Body ( M )
Ket :
-
Pilih phasa yang nilai tahanan isolasinya kecil dari hasil megger
Ukur selama 10 menit untuk phasa yang diukur
Nilai Polaritas Index = Ris ( menit ke-10 )
Ris ( menit ke-1 )
Kondisi Isolasi
Polaritas Index Kondisi Isolasi
Kurang dari 1
Berbahaya
CATATAN
1.0 - 1.1
Kurang
1.1 - 1,25
Meragukan
1.25 - 2.0
Cukup
Lebih dari 2
Bagus
PELAKSANA
PENGAWAS,
No
No. Gardu
Alamat
Penyulang
Beban Trafo
Overload/Underload
(KVA)
%
(OL/UL)
Trafo
Diganti
Sisipan
Retour
Trafo
baru
(KVA)
(KVA)
(KVA)
(KVA)
Tgl
Pelaksanaan
Ket
: ........................
LOKASI
: ........................
: ........................
DATA TRAFO
MERK / NO.SERI / THN BUAT
: .......................
TAHUN OPERASI
: ......................
KVA/PHASA
:..................
: ......................
VEKTOR GROUP
:..................
: .......................
: .......................
JENIS HAR
: .................
FUSE TR
TERPAKAI
(A)
DAYA
TRF
(KVA)
80
160
250
315
250
315
400
500
HASIL
HITUNG
FUSE TM
(A)
7.2
9.1
11.6
14.5
:
:
:
:
FUSE TM
TERPAKAI
(A)
10T/16K
10T/16K
16
20
HASIL
FUSE TR
HITUNG
TERPAKAI
FUSE TR
(A)
(A)
361
400
455
500
578
630
723
800
SPLN 64 TH.1985
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
ohm
ohm
:
:
:
:
:
:
:
:
~ Tahun Pembuatan :
~ TID ( KV )
:
~ Arus
: Ip =
Is =
~ Tegangan
:
~ Suhu belitan
:
~ Suhu Minyak
:
~ Berat minyak
:
~ Berat Total
:
HASIL MEGGER
:
:
:
R >< N
:
S >< N
:
T >< N
:
SISI TM >< SISI TR
R >< t
:
S >< t
:
T >< t
:
Keterangan
1. Trafo dinyatakan
2. Penyebab rusak
3. Keadaan trafo
:
:
:
Pengawas Pekerjaan
Mengetahui,
Supervisor
:
:
:
:
:
:
KVA /
Phasa
WITA
ARUS (AMPERE)
TOTAL
R=
S=
T=
N=
A
A
A
A
A
KHUSUS
D
A
A
A
A
A
A
A
A
UJUNG
TRAFO
RN:
SN:
TN:
RS:
RT:
ST:
A
A
A
A
B E B A N
J U R U SAN
B
C
A
A
A
A
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
C
V
V
V
V
V
V
KHUSUS
D
V
V
V
V
V
V
A
A
A
A
V
V
V
V
V
V
TEGANGAN (VOLT)
Petugas :
1.
2.
Pengawas,
KETERANGAN :
NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :
- LINE A
:
- LINE B
:
- LINE C
:
- LINE D
:
- LINE KHUSUS
:
UKURAN & JENIS JTR
CATATAN :
V
V
V
V
V
V
N
O
NO.GR
D
RUSAK/BONGKAR
LOKASI
TANGGAL
MER
K
NO.SER
I
PHAS
A
PASANG/GANTI
DAYA(KVA)
TANGGAL
MER
K
NO.SE
RI
PHAS
A
DAYA(KVA)
PENYEBA
B
KETERANGAN
:
:
:
:
Rata-rata
Tegangan
Tembus (KV)
/2,5 mm / cm
Ket
Sebelum
Sesudah
SPLN 49/1982 ( IEC 158 & 296 )
Tegangan tembus minyak trafo minimum 30 KV/2,5 mm
Maksimum tegangan tembus setelah purifikasi > 50 KV/2,5 mm
No
1
2
3
4
5
Minyak tua
Minyak olahan
Minyak baru
1.00
0.03
0.03
< 30
> 0.05
> 1.10
> 30
> 50
0.00
0.00
> 50
0.00
0.00
19.24
18.45
Coklat merah
Kuning
jernih
Kadar Asam
( mg KOH/g Minyak )
Tegangan Tembus
( kV / 2,5 mm )
Kadar Air
Kadar Kotoran
Viskositas ( milipoises )
Warna
PENGAWAS,