Anda di halaman 1dari 30

PEMELIHARAAN GARDU / TRAFO

(HARFO)
1. Pendahuluan
Gardu / Trafo tiang merupakan salah satu komponen instalasi tenaga listrik yang
terpasang di jaringan distribusi dan berfungsi sebagai trafo daya penurun
tegangan dari tegangan menengah (20 kV) menjadi tegangan menengah (400/230
V) dan selanjutnya tegangan rendah tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat
fungsi dan harga dari trafo cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan
distribusi lain, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif dapat
berjalan dengan efektif.
2. Komponen Utama Gardu / trafo
Secara umum komponen utama gardu / trafo adalah sebagai berikut :
1. Transformator : berfungsi untuk mengubah tegangan menengah ( 20 kV )
menjadi tegangan rendah ( 400/230 V )
2. Fuse Cut Out (CO) : berfungsi untuk pengaman trafo bila terjadi Gangguan
di trafo dan melokalisir Gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak
3. Arrester: berfungsi pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan
oleh sambaran petir dan switching
4. Saklar pemisah ( helfboom saklar ) : berfungsi untuk memisahkan sisi
sekunder trafo dengan PHB-TR yang mengarah ke beban pelanggan.
5. NT Fuse / NH Fuse : berfungsi untuk pengaman trafo terhadap arus lebih
yang disebabkan karena hubung singkat di Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
maupun karena beban lebih.
6. Grounding Arrester : berfungsi untuk menyalurkan arus ketanah yang
disebabkan oleh Gangguan tegangan lebih karena sambaran petir dan
switching.
7. Grounding trafo : berfungsi untuk menghindari terjadinya tegangan lebih
pada phasa yang sehat bila terjadi Gangguan satu phasa ke tanah maupun
yang disebabkan oleh beban tidak seimbang
8. Grounding LV Board : berfungsi untuk pengaman jika terjadi arus bocor
yang mengalir di LV Board.
3. Peralatan Pendukung Pemeliharaan
Agar pekerjaan pemeliharaan/pengujian dapat berjalan dengan baik maka perlu
didukung dengan peralatan yang memadai baik mekanik maupun elektrik, yaitu :
1. Alat ukur : ~ AVO Meter
~ Megger ( 5000 V, 10000 V )
~ Earth Tester
~ Phasa detector
~ Infrared

2. Peralatan : ~ Tool kits


~ Stick 20 kV
~ Kain Majun / lap bersih
~ Tangga fiber 9 mtr
~ Vaseline / grease / inhibitor
~ Material pelengkap trafo
3. Perlengkapan K3 : ~ Sabuk Pengaman
~ P3K
~ Sepatu kerja
~ Sarung tangan
4. Pelaksanaan pemeliharaan :
1. Persiapan : ~ Melakukan survey lapangan seperti pengukuran gardu,
pengecekan visual, pengecekan dengan infrared .
~ Penyampaian kondisi lapangan ke petugas
~ Pemberitahuan pemadaman ke pelanggan
2. Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan gardu / trafo :
JTM

ARRESTER

FCO

TRAFO

SAKLAR UTAMA

PHB TR

NH FUSE
SALURAN JURUSAN

~ Mempersiapkan material, peralatan kerja, dan K3 dengan baik.


~ Mengukur parameter tegangan operasi trafo dan arus beban trafo sebelum
memulai pekerjaan.
~ Kurangi beban trafo, dengan cara membuka helfboom saklar setelah itu melepas
satu-persatu NH-fuse, bila beban tidak terlalu besar.
~ Pembebasan tegangan dengan membuka Fuse Cou Out ( FCO ).
~ Hubungkan kabel pentanahan yang sudah dihubungkan ke elektroda pentanahan
mulai dari ke empat bushing trafo sisi tegangan rendah, lalu ketiga bushing trafo
sisi tegangan menengah.
~ Buka kabel / kawat yang terhubung pada terminal kabel masuk dan kabel
keluar.

~ Kabel / kawat yang sudah terlepas hubungkan jadi satu dan tersambung pada
kabel pentanahan
~ Lakukan pemeriksaan kondisi trafo distribusi secara teliti.
~ Dari hasil kegiatan diatas diambil kesimpulan :

Trafo dalam keadaan baik dan layak dioperasikan

Trafo dalam keadaan kurang baik, perlu ada perbaikan sebelum


dioperasikan

Trafo dalam keadaan rusak, perlu penggantian

3. Pemeliharaan komponen gardu distribusi meliputi :


a.

Fuse Cut Out (CO) :

~ Periksa kembali baut-baut dudukan CO, kencangkan bila perlu.


~ Periksa kembali baut-baut pada terminal CO, kencangkan bila perlu
~ Berikan Inhibitor / grease pada lidah CO dan engsel CO
~ Sesuaikan penggunaan fuselink CO berdasarkan kapasitas trafo
Tabel. Pemasangan fuse link

25 / 1
50 / 1

HASIL
HITUNG
FUSE TM (A)
1.25
2.5

FUSE TM
TERPAKAI
(A)
3
3

50 / 3
100 / 3
160 / 3
200 / 3
250 / 3
315 / 3
400 / 3
500 / 3

1.4
2.9
4.6
5.8
7.2
9.1
11.6
14.5

3
6
6
10T/16K
10T/16K
10T/16K
16 K
16 K

DAYA TRF
(KVA / phs)

b. Arrester
~ Periksa baut-baut pada terminal arrester, kencangkan bila perlu.
~ Periksa kembali baut koneksi dan kondisi Disconnection Switch (DS)
arrester, kencangkan bila perlu.
~ Gantilah kawat / konduktor connection DS arrester dengan
menggunakan kawat / konduktor NYY 1 x 10 mm2, apabila masih
memakai kawat / konduktor yang keras&kaku ( AAAC )
~ Ukurlah grounding Arrester dengan earth tester, nilai standar < 2 ohm.
Apabila lebih besar maka perbaiki dengan menambah ground rod,
memperdalam rod atau memparalel ground rod.
~ Ukurlah tahanan isolasi pada arrester
~ Ukurlah arus bocor di grounding arrester dengan tang ampere ( arus
bocor normal arrester = arus bocor di nameplate arrester ).

c. Transformator

Bushing Primer :
~ Bersihkan isolator bushing primer dengan lap bersih.
~ Periksa simbol urutan phasa pada bushing, tulis yang baru jika
sudah terhapus.
~ Periksa baut terminal bushing, kencangkan bila perlu.
~ Bila dilengkapi dengan arching horn ( kawat baja 10 mm2 ), periksa
kondisinya jika rusak segera ganti dan aturlah jarak sparking rod
selebar 13 cm ( IEC 71A th 1962 dan SPLN 002/pst/73 )
~ Periksa seal / ring bushing, jika rusak / retak segera ganti untuk
menghindari rembesan air / udara masuk.
~ Bila ada bekas flashover pada bushing primer segera megger / ukur
tahanan isolasi trafo tersebut.
~ Aturlah kawat / konduktor yang menuju bushing agar membentuk
seperti leher angsa ( untuk menghindari rembesan air melalui ujung
bushing primer )

Bushing Sekunder
~ Bersihkan isolator bushing primer dengan lap bersih.
~ Periksa baut terminal bushing, kencangkan bila perlu.
~ Untuk trafo > 160 KVA, pasanglah plat tembaga ukuran 4 x 40 x 90
mm pada terminal bushing.
~ Periksa seal / ring bushing, jika rusak / retak segera ganti untuk
menghindari rembesan air / udara masuk.
~ Periksa simbol urutan phasa pada bushing, tulis yang baru jika
sudah terhapus.
~ Periksa ukuran kabel inlet trafo, untuk trafo 100 KVA ukuran
kabelnya NYY 70 mm2, untuk trafo 160 KVA ukuran kabelnya
NYY 150 mm2.
~ Periksa sepatu kabel pada terminal bushing, jika rusak ( ngefong )
segera ganti.
~ Periksa kondisi kabel inlet trafo dengan megger, jika ada short
circuit dengan body trafo atau LV Board segera ganti.

Tap Changer
~ Periksa mekanik kerja dari tap changer
~ Atur posisi tap changer pada beban kosong sehingga tegangan yang
keluar phasa netral 231 V (sesuai dengan nameplate trafo).

Body trafo / packing :


~ Bersihkan body trafo ( bagian atas & sirip-sirip trafo ), jika berkarat
segera cat total dengan warna abu-abu.
~ Kencangkan baut-baut packing atau tangki trafo yang kendor.

~ Gantilah packing jika ada rembesan oli / oli bocor di body trafo,
bushing, dan tempat pengambilan sample minyak.

Arde body trafo


~ Periksa pentanahan body trafo , jika tidak ada maka segera pasang
arde / pentanahan
~ Periksa baut penghubung kawat pentanahan di body trafo dan
kerangka LV Board, jika kendor maka kencangkan.
~ Periksa kondisi kawat pentanahan dan ukur besar tahanan
pentanahan dari body trafo, nilainya < 5 ohm. Apabila lebih besar
maka harus diperbaiki dengan cara memperbanyak elektroda yang
ditanam, memperdalam penanamam elektroda yang sudah ada.

d. LV Board

LV Panel :
~ Periksa kondisi LV Panel, bersihkan bagian dalam dan luar Panel
~ Berilah kapur barus / tutup lubang LV Panel untuk mencegah hewan
masuk
~ Perbaiki engsel & grendel pintu dengan memberi grease, bila
rusak tidak bisa diperbaiki ganti dengan yang baru.

Saklar Utama / helfboom saklar


~ Periksa mekanik kerja dari saklar tersebut, jika timbul ketidak
serempakan buka tutup saklarnya.
~ Kencangkan baut mur pada terminal in dan out saklar, bila perlu
~ Berilah Vaseline / inhibitor pada kontak saklar
~ Ukur tahanan isolasi antara fasa-fasa dan fasa-body, nilai minimal
tahanan isolasinya adalah 1.000 x tegangan kerja.

NT Fuse
~ Periksa kondisi NT fuse, jika putus segera ganti
~ Pasanglah NT fuse sesuai dengan kapasitas trafo dan arus beban line
saat beban puncak. Berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel. Pemasangan NT Fuse

25 / 1
50 / 1

HASIL
HITUNG
FUSE TR (A)
54
108

FUSE TR
TERPAKAI
(A)
60
100

50 / 3
100 / 3
160 / 3
200 / 3
250 / 3
315 / 3
400 / 3
500 / 3

72.3
144.5
231.2
289.0
361.3
455.2
578.0
722.5

80
160
250
315
400
500
630
800

DAYA TRF
(KVA / phs)

Fuse Holder
~ Periksa kondisi busbar dan isolator dudukannya, bila rusak segera ganti.
~ Periksa kerapatan penjepit pisau NT fuse, setel kembali pernya
~ Periksa kekencangan pengikatan mur-baut antara terminal masuk
ground-plate NH-Fuse dengan busbar.
~ Berilah vaseline / inhibitor pada kontaknya, jika masih ada bekas
gemuk / grease bersihkan dulu dengan cleaner.

Sepatu kabel ( kabel schoon )


~ Periksa kondisi sepatu kabel pada semua koneksi di LV Board,
segera ganti jika rusak maupun terbakar dan sesuaikan dengan jenis
konduktor yang terpasang ( CU /AL ), serta ukurannya.
~ Berilah isolasi pada ujung konduktor dan sepatu kabel untuk
menghindari adanya oksidasi

Grounding / arde LV Board


~ Periksa kondisi pentanahan di LV Board, jika tidak ada / rusak
pasang yang baru.
~ Kencangkan baut koneksi pada pentanahan / arde di LV Board
~ Periksa kondisi kawat pentanahan dan ukur besar tahanan
pentanahan dari body trafo, nilainya < 5 ohm. Apabila lebih besar
maka harus diperbaiki dengan cara memperbanyak elektroda yang
ditanam, memperdalam penanamam elektroda yang sudah ada.

e. SUTR / JTR
~ Periksa sambungan kabel Outlet LV Board ke JTR, jika masih
menggunakan tap konektor segera ganti dengan joint bimetal
konektor yang disesuaikan dengan ukuran dan jenis konduktor
~ Untuk trafo dengan kapasitas 100 KVA ukuran kabel outlet NYY
70 mm2, sedangkan untuk kapasitas trafo 160 KVA ukuran kabel
outlet NYY 95 mm2.
~ Pasanglah grounding / arde di tiang JTR untuk tiap 5 gawang, dan
ukurlah untuk arde JTR < 5 ohm.
4. Prosedur pengoperasian kembali trafo setelah pemeliharaan

Melepas semua grounding yang terpasang di bushing trafo

Lakukan pengecekan secara visual, apakah semua peralatan sudah terpasang


dengan baik dan yakinkan tidak ada lagi peralatan kerja yang tertinggal,

Masukkan Fuse Cut Out (FCO) satu per satu

Ukur tegangan masuk di LV Board antara phasa-phasa, phasa-netral, bila


normal lakukan pembebanan trafo.

Operasikan saluran jurusan dengan cara :

Untuk pelanggan umum : masukkan saklar utama, menyusul


kemudian nh fuse satu persatu sambil di test kemungkinan adanya
hubung singkat pada saluran jurusan

Untuk pelanggan 3 fasa : masukkan saluran NH fuse, sebelum saklar


utama dimasukkan

Ukur parameter-parameter tegangan,arus dan temperatur pada mur baut NH


Fuse, koneksi / sambungan.

Bila semua telah selesai dilakukan, dari pengamatan visual dan pengukuran
tidak ada kelainan, maka pekerjaan dinyatakan selesai.

PEMELIHARAAN RUTIN GARDU DISTRIBUSI


1.
2.
3.
4.
5.

FORM INSPEKSI GARDU ( SE.40.E / 152/DIR/1999 )


FORM PEMBERSIHAN RUTIN GARDU
FORM PENGUKURAN BEBAN DAN TEGANGAN GARDU
FORM MEGGER TRAFO
FORM DATA GARDU

PT. PLN (Persero)


Distribusi Bali
AJ Bali Timur

LAPORAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN RUTIN


GARDU DISTRIBUSI

GARDU BETON/TIANG/CANTOL
NOMOR GARDU :
HAL-HAL YANG HARUS
DIPERIKSA

HAL-HAL YANG HARUS


DIPERHATIKAN
KONDISI UMUM

PINTU PANEL

CAT PINTU & ENGSEL PINTU

KUNCI

KONDISI & FUNGSINYA

GANGGUAN BINATANG

BURUNG, SERANGGA, ULAR, DLL

TANDA PERINGATAN

TIDAK ADA, TIDAK TERBACA

LISTRIK PENERANGAN

FUNGSI & KONDISINYA

TEMBOK

TIDAK ADA, TERBUKA

PANJATAN

TIDAK ADA , RUSAK

KEBERSIHAN
KEBOCORAN ISOLASI

KEADAAN UMUM PERALATAN


DALAM GARDU
KONDISI MINYAK ,VOL.MINYAK

LONCATAN BUNGA API

TANDA KERUSAKAN

PEMBUANGAN

SISTEM DAN FUNGSINYA

BUNYI DENGUNG

KONEKSI & ARUS BEBAN TRAFO

TAHANAN (TM/TR), KONEKSINYA

MEKANIK

FUNGSINYA

FUSE TM

FISIK&FUNGSINYA

KABEL TM

ISOLASINYA

SAKLAR TR

FISIK&FUNGSINYA

KABEL TR

ISOLASINYA

FUSE TR

FUNGSI & FISIKNYA

KONEKTOR

KEKENCANGANNYA JENIS
KONEKTORNYA
KONDISI FISIKNYA

BUSHING TM/TR
ARRESTER

:
:
:

LOKASI :

BANGUNAN

PENTANAHAN

FORM
:4
HAL
:1
TANGGAL
PETUGAS
TANDA TANGAN

LAMPU INDIKATOR

SAMBUNGAN/ HUBUNGAN KE
TANAH
APA SUDAH / BELUM MENYALA

MCB 20X

SAMBUNGAN-SAMBUNGANNYA

KETERANGAN :
Beri tanda pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa
Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik
Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan

URAIAN

PELAKSANAAN PERBAIKAN
TGL
KETERANGAN

PT. PLN (Persero)


Distribusi Bali
AJ Bali Timur
GARDU BETON/TIANG/CANTOL
NOMOR GARDU :

LAPORAN PELAKSANAAN PEMBERSIHAN


RUTIN GARDU DISTRIBUSI

FORM
:1
HAL
:1
TANGGAL
PETUGAS
TANDA TANGAN

:
:
:

LOKASI :

HAL-HAL YANG HARUS DIBERSIHKAN

URAIAN

1. PERKARANGAN
Halaman gardu
Rumput / semak / tanaman lain
Pagar pengaman ( bila ada )
2. LV BOARD
Bagian luar LV Board
Bagian dalam LV Board
Pintu / engsel panel LV Board
Pisau / tempat NT Fuse
Terminal / busbar PHB-TR
Fuse puller
Lampu penerangan
Alat ukur / indikator ( bila ada )
3. TRAFO
Sirip trafo
Body trafo
Level minyak
Suhu trafo
Arde trafo ( < 5 ohm )
Arching Horn ( jarak 13 cm )
4. CATAT DATA TRAFO
Spesifikasi Trafo

KETERANGAN :
Beri tanda pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa
Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik
Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan

TGL

PELAKSANAAN PERBAIKAN
KETERANGAN

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR
LAPORAN HASIL PENGUKURAN GARDU TRAFO
No. Gardu
Lokasi
Daya Tarfo / Phasa
Tgl. Pengukuran
Jam Pengukuran
Pelayanan dari Penyulang

:
:
:
:
:
:

KVA /

Phasa

WITA

ARUS (AMPERE)
TOTAL
R=
S=
T=
N=

A
A
A
A
A

KHUSUS

D
A
A
A
A

A
A
A
A

UJUNG

TRAFO
RN:
SN:
TN:
RS:
RT:
ST:

A
A
A
A

B E B A N
J U R U SAN
B
C
A
A
A
A

V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

C
V
V
V
V
V
V

KHUSUS

D
V
V
V
V
V
V

A
A
A
A

V
V
V
V
V
V

TEGANGAN (VOLT)
Petugas :
1.
2.

Pengawas,

KETERANGAN :
NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :
- LINE A
:
- LINE B
:
- LINE C
:
- LINE D
:
- LINE KHUSUS
:
UKURAN & JENIS JTR
CATATAN :

UKURAN KABEL GARDU :


- INLET CABLE :
- OUTLET CABLE :

V
V
V
V
V
V

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 2007 ):


- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .
- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.
- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.
PT. PLN (PERSERO)
DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM MEGGER PEMERIKSAAN TRAFO


Pada hari ini ................... Bulan ..................... Tahun ................... telah dilakukan
pemeriksaan trafo............................ / di ............................
DATA TRAFO
~ No. Gardu
~ Lokasi
~ Merk Trafo
~ No. Seri
~ Daya / phasa
~ Vektor Group
~ Impedansi
~ Pendingin

:
:
:
:
:
:
:
:

~ Tahun Pembuatan :
~ TID ( KV )
:
~ Arus
: Ip =
Is =
~ Tegangan
:
~ Suhu belitan
:
~ Suhu Minyak
:
~ Berat minyak
:
~ Berat Total
:
HASIL MEGGER

SISI TM >< BODY


R >< Body
:
S >< Body
:
T >< Body
:
R >< S
:
R >< T
:
S >< T
:
SISI TM >< SISI TR
R >< r
:
S >< r
:
T >< r
:
R >< s
S >< s
T >< s

:
:
:

SISI TR >< BODY


R >< Body
:
S >< Body
:
T >< Body
:
R >< S
:
R >< T
:
S >< T
:
R >< N
:
S >< N
:
T >< N
:
SISI TM >< SISI TR
R >< t
:
S >< t
:
T >< t
:

Batas minimum Besar Tahanan Isolasi Trafo Distribusi


DAYA
(KVA)
25
50
100
160
200
250
DAYA
(KVA)
25
50
100

Rmin (M) utk t = 20 C


LV-Body
LV-HV
HV-Body
800
1600
1600
566
1131
1131
400
800
800
316
632
632
283
566
566
253
506
506
Rmin (M) utk t = 40 C
LV-Body
LV-HV
HV-Body
60
119
119
71
142
142
84
169
169

Rmin (M) utk t = 30 C


LV-Body
LV-HV
HV-Body
569
1137
1137
402
804
804
284
569
569
225
449
449
201
402
402
180
360
360
Rmin (M) utk t = 50 C
LV-Body
LV-HV
HV-Body
42
85
85
50
101
101
60
120
120

160
200
250

95
100
106

Keterangan

190
201
212

190
201
212

1. Trafo dinyatakan
2. Penyebab rusak
3. Keadaan trafo

67
71
75

135
142
151

:
:
:

Pengawas Pekerjaan

Mengetahui,
Supervisor

135
142
151

DATA TRANSFORMATOR
No. Seri
:

Merk

Tahun Pembuatan

Daya / KVA

KVA

Tegangan Pengenal :
- Primer
:
- Sekunder
:

Volt
Volt

Arus Nominal
- Primer
- Sekunder

:
:
:

A
A

Posisi Sadapan
- Tap 1
- Tap 2
- Tap 3
- Tap 4
- Tap 5

:
:
:
:
:

Volt
Volt
Volt
Volt
Volt

Berat/Isi minyak

ltr/Kg

Berat Total

Kg

10

Temp Oli

11

Temp. Belitan

12

Level Oli

13

Vektor Group

14

Impedansi

15

TID / BIL

KV

16

Pendinginan

PENYULANG
NO. GARDU
ALAMAT / LOKASI
HARI / TGL. PEMERIKSAAN
No
DATA GARDU
Uraian
Jenis
Vol Sat
1
Isolator Tumpu
2
Isolator Tarik
3
Cross Arm
4
Jumper
5
Cut out
6
Arrester
7
DudukanCO/Arrester
8
Trafo
9
Yzerwerk
Dudukan trafo
Papan injak
Papan nama gardu
Pipa Inlet
Ukuran
Pipa Outlet
Ukuran
Dudukan LV Board
10
LV. Board / PHB-TR
Helfboom saklar
Fuse
Fuse holder
Kabel inlet
Kabel outlet
Kabel outlet (khusus)
Wall saklar
Lampu test/kerja
11
Arde
Arrester

Body trafo

Body panel

12
Kunci gardu
13
Pondasi Gardu
14
Warna Cat
Trafo
Tiang
Yzerwerk
LV Board
15
Tiang gardu
CATATAN :

:
:
:
:
Baik

Rusak

Tdk.ada

DIAGRAM GARIS TUNGGAL

LA
ARDE BODY TRAFO

No
1

DATA GARDU TRANSFORMATOR DISTRIBUSI

ARDE ARRESTER

PT. PLN (Persero) Distribusi Bali


Area Jaringan Bali Timur

CUT
OUT
TRAFO DISTRIBUSI

KHS

HB

LV. BOARD
ARDE LV. BOARD

PENGAWAS

PELAKSANA

PEMERIKSAAN RUTIN GARDU DISTRIBUSI


1.
2.
3.
4.
5.
6.

FORM PEMERIKSAAN SISTEMATIS TRAFO ( SE.40.E / 152/DIR/1999 )


FORM MEGGER TRAFO
FORM PENGUKURAN BEBAN DAN TEGANGAN GARDU
FORM TREATMENT TRAFO
FORM PENGUKURAN POLARITAS INDEX
FORM MANAJEMEN TRAFO

PT. PLN (Persero)


Distribusi Bali
AJ Bali Timur

LAPORAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN


SISTEMATIS GARDU DISTRIBUSI TIANG

NOMOR GARDU :

URAIAN

1. KEADAAN SEKELILING
- Pembersihan
- Pagar
- Papan peringatan / petunjuk

3. SALURAN TM
- keadaan isolator
4. KABEL TM
- Terminating akhir luar
- Pengaman mekanis
- Sambungan TM
5. PANEL TM
- Keadaan listrik
- Sambungan
- Sekering
- Ukuran sekering
- Kunci panel
- Cat panel
6. TRAFO
- Bushing trafo sisi TM/TR
- Tinggi minyak trafo
- Kebocoran minyak trafo
- Saluran pembuangan minyak
- Pengukuran sistem pentanahan
- Pengukuran beban
- Pengukuran tegangan (TM/TR)
- Pemeriksaan tap changer
7. ARRESTER
- Keadaan
- Pengukuran sistem pentanahan
- Pengaman mekanis
- kontinuitas
8. PANEL TR
- Keadaan listrik
- Sambungan
- Sekering
- Ukuran sekering
- Kunci panel
- Cat panel
- Pengukuran sistem pentanahan

:
:
:

LOKASI :

PEKERJAAN YANG DILAKUKAN

2. TIANG
- Keadaan
- Cat ( untuk tiang besi )
- No. Tiang
- Pondasi tiang
- Pengukuran sistem pentanahan

KARTU : 1
HAL
:1
TANGGAL
PETUGAS
TANDA TANGAN

9. KABEL TR
- Terminating akhir luar
- Pengaman mekanis
- Sambungan TR
10. LAIN-LAIN

KETERANGAN :
Beri tanda pada kotak di bagian yang dipelihara / diperiksa
Kolom saran dikosongkan apabila keadaan baik
Kolom saran diisi dengan saran / tindakan yang harus dilakukan

PELAKSANAAN PERBAIKAN
TGL
KETERANGAN

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM MEGGER PEMERIKSAAN TRAFO


Pada hari ini ................... Bulan ..................... Tahun ................... telah dilakukan
pemeriksaan trafo............................ / di ............................
DATA TRAFO
~ No. Gardu
~ Lokasi
~ Merk Trafo
~ No. Seri
~ Daya / phasa
~ Vektor Group
~ Impedansi
~ Pendingin

:
:
:
:
:
:
:
:

~ Tahun Pembuatan :
~ TID ( KV )
:
~ Arus
: Ip =
Is =
~ Tegangan
:
~ Suhu belitan
:
~ Suhu Minyak
:
~ Berat minyak
:
~ Berat Total
:
HASIL MEGGER

SISI TM >< BODY


R >< Body
:
S >< Body
:
T >< Body
:
R >< S
:
R >< T
:
S >< T
:
SISI TM >< SISI TR
R >< r
:
S >< r
:
T >< r
:
R >< s
S >< s
T >< s

:
:
:

SISI TR >< BODY


R >< Body
:
S >< Body
:
T >< Body
:
R >< S
:
R >< T
:
S >< T
:

R >< N
:
S >< N
:
T >< N
:
SISI TM >< SISI TR
R >< t
:
S >< t
:
T >< t
:

Batas minimum Besar Tahanan Isolasi Trafo Distribusi


DAYA
(KVA)
25
50
100
160
200
250
DAYA
(KVA)
25
50
100
160
200
250

Rmin (M) utk t = 20 C


LV-Body
LV-HV
HV-Body
800
1600
1600
566
1131
1131
400
800
800
316
632
632
283
566
566
253
506
506
Rmin (M) utk t = 40 C
LV-Body
LV-HV
HV-Body
60
119
119
71
142
142
84
169
169
95
190
190
100
201
201
106
212
212

Keterangan

1. Trafo dinyatakan
2. Penyebab rusak
3. Keadaan trafo

Rmin (M) utk t = 30 C


LV-Body
LV-HV
HV-Body
569
1137
1137
402
804
804
284
569
569
225
449
449
201
402
402
180
360
360
Rmin (M) utk t = 50 C
LV-Body
LV-HV
HV-Body
42
85
85
50
101
101
60
120
120
67
135
135
71
142
142
75
151
151

:
:
:

Pengawas Pekerjaan

Mengetahui,
Supervisor

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR
LAPORAN HASIL PENGUKURAN GARDU TRAFO
No. Gardu
Lokasi
Daya Tarfo / Phasa
Tgl. Pengukuran
Jam Pengukuran
Pelayanan dari Penyulang

:
:
:
:
:
:

KVA /

Phasa

WITA

ARUS (AMPERE)
TOTAL
R=
S=
T=
N=

A
A
A
A
A

KHUSUS

D
A
A
A
A

A
A
A
A

UJUNG

TRAFO
RN:
SN:
TN:
RS:
RT:
ST:

A
A
A
A

B E B A N
J U R U SAN
B
C
A
A
A
A

V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

C
V
V
V
V
V
V

KHUSUS

D
V
V
V
V
V
V

A
A
A
A

V
V
V
V
V
V

TEGANGAN (VOLT)
Petugas :
1.
2.

Pengawas,

KETERANGAN :
NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :
- LINE A
:
- LINE B
:
- LINE C
:
- LINE D
:
- LINE KHUSUS
:
UKURAN & JENIS JTR
CATATAN :

UKURAN KABEL GARDU :


- INLET CABLE :
- OUTLET CABLE :

V
V
V
V
V
V

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 2007 ):


- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .
- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.
- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM TREATMENT MINYAK TRAFO


DATA GARDU
No. Gardu
:
Lokasi
:
DATA TRAFO
Daya trafo
:
Merk
:
Tahun Pembuatan
:
No. Seri
:
Tegangan trafo
:
Berat total
:
Arus trafo
:
Berat minyak :
Hubungan trafo
:
:
KONSTRUKSI TRAFO
Sistem Inlet Minyak :
Posisi trafo
Sistem outlet minyak :
Temperatur trafo
Pemantau kelembaban :
HASIL UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFO
Tanggal Pengetesan :
Tanggal Treatment
Warna minyak trafo :
Penambahan minyak
Total
KV/2,5
mm

Hasil Test Tahap (KV)


1

:
:
:
:

Rata-rata
Tegangan
Tembus (KV)
/2,5 mm / cm

Ket

Sebelum
Sesudah
SPLN 49/1982 ( IEC 158 & 296 )
Tegangan tembus minyak trafo minimum 30 KV/2,5 mm
Maksimum tegangan tembus setelah purifikasi > 50 KV/2,5 mm

No

1
2
3
4
5
6

Sifat-sifat Minyak trafo

Minyak tua

Minyak olahan

Minyak baru

1.00

0.03

0.03

< 30
> 0.05
> 1.10
> 30

> 50
0.00
0.00

> 50
0.00
0.00

19.24

18.45

Coklat merah

Kuning

jernih

Kadar Asam
( mg KOH/g Minyak )
Tegangan Tembus
( kV / 2,5 mm )
Kadar Air
Kadar Kotoran
Viskositas ( milipoises )
Warna

PENGGANTIAN MINYAK TRAFO

Minyak lama yang diganti


Minyak baru yang di isi
Jenis minyak
CATATAN

:
:
:

PELAKSANA
(

PENGAWAS,

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM PENGUKURAN POLARITAS INDEX


DATA GARDU
No. Gardu
Lokasi
DATA TRAFO
Daya trafo
Tahun Pembuatan
Tegangan trafo
Arus trafo
Hubungan trafo

:
:
:
:
:
:
:

Merk
No. Seri
Berat total
Berat minyak

LV-Body ( M )

Menit
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

LV HV ( M )

:
:
:
:
:

HV Body ( M )

Ket :
-

Pilih phasa yang nilai tahanan isolasinya kecil dari hasil megger
Ukur selama 10 menit untuk phasa yang diukur
Nilai Polaritas Index = Ris ( menit ke-10 )
Ris ( menit ke-1 )
Kondisi Isolasi
Polaritas Index Kondisi Isolasi
Kurang dari 1
Berbahaya

CATATAN

1.0 - 1.1

Kurang

1.1 - 1,25

Meragukan

1.25 - 2.0

Cukup

Lebih dari 2

Bagus

PELAKSANA

PENGAWAS,

No

No. Gardu

Alamat

Penyulang

Beban Trafo
Overload/Underload
(KVA)

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI

%
(OL/UL)

Trafo
Diganti

Sisipan

Retour

Trafo
baru

(KVA)

(KVA)

(KVA)

(KVA)

Tgl
Pelaksanaan

Ket

AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM MANAJEMEN TRAFO

KET : TRAFO OVERLOAD > 80 %


UNDERLOAD < 40 %

PEMELIHARAAN KOREKTIF GARDU DISTRIBUSI


1.
2.
3.
4.
5.

FORM ANALISA KERUSAKAN TRAFO.


FORM PEMERIKSAAN TRAFO
FORM DATA METTING TRAFO
FORM LAPORAN KERUSAKAN TRAFO
FORM PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS MINYAK
TRAFO

FORMULIR ANALISA TRAFO RUSAK AJ / UJ........


NO. GARDU

: ........................

LOKASI

: ........................

TANGGAL / JAM RUSAK

: ........................

DATA TRAFO
MERK / NO.SERI / THN BUAT

: .......................

TAHUN OPERASI

: ......................

KVA/PHASA

:..................

TEG. PRIMER (KV) / SEK (V )

: ......................

VEKTOR GROUP

:..................

POSISI TAP CHANGER

: .......................

TGL. HAR. TERAKHIR

: .......................

JENIS HAR

: .................

INDIKASI PENYEBAB KERUSAKAN


A. Overload / hubung singkat JTR / Beban Tidak seimbang
1. Tanggal berapa pengukuran gardu TERAKHIR dilaksanakan
Berapa % beban trafo ? Arus Nol dari hasil pengukuran tsb
2. Apakah jumlah Ampere fuse TR per fasa terpasang TIDAK sesuai standar
3. Apakah Ampere fuse TM per phasa terpasang TIDAK sesuai standar
Standar Fuse TM dan TR untuk Trafo Distribusi
HASIL
DAYA
FUSE TM
HITUNG
HASIL HITUNG
TRF
TERPAKAI
FUSE TM
FUSE TR (A)
(KVA)
(A)
(A)
50
1.4
3
72
100
2.9
6
145
160
4.6
6
231
200
5.8
10T/16K
289
T : Type Lambat, K Tipe cepat

FUSE TR
TERPAKAI
(A)

DAYA
TRF
(KVA)

80
160
250
315

250
315
400
500

HASIL
HITUNG
FUSE TM
(A)
7.2
9.1
11.6
14.5

:
:
:
:

FUSE TM
TERPAKAI
(A)
10T/16K
10T/16K
16
20

4. Apakah ada indikasi hubung singkat di JTR ? Sebutkan lokasinya ?


B. Disambar petir
1. Apakah trafo rusak pada saat hujan ?
2. Apakah ada saksi mata yang menginformasikan sambaran petir ?
3. Apakah arrester gardu tidak berfungsi normal ? sebutkan yang abnormal ?.

HASIL
FUSE TR
HITUNG
TERPAKAI
FUSE TR
(A)
(A)
361
400
455
500
578
630
723
800
SPLN 64 TH.1985

:
:
:
:

ARUS BOCOR ARRESTER KEADAAN NORMAL = ARUS BOCOR DI NAMEPLATE ARRESTER

4. Apakah ada tanda-tanda kerusakan akibat petir ?


5. Apakah kawat arde untuk arrester TIDAK berfungsi baik ? sebutkan ?
6. Apakah pentanahan arrester < 2 ohm ? sebutkan hasil pengukurannya ?

:
:
:

C. Tegangan tembus oli rendah / oli bocor


1. Tgl sampling tegangan tembus oli terakhir ?apakah hasilnya < 30 kV/2,5 mm
2. Tgl oli treatment terakhir dilaksanakan ? apakah hasilnya < 30 kV / 2,5 mm
3. Setelah rusak, apakah tegangan tembus oli < 30 kV/2,5 mm, sebutkan nilainya
4. Apakah oli trafo rusak berwarna keruh / tidak normal ?
5. Apakah ada bekas kebocoran oli ? sebutkan lokasinya ?
6. Apakah jumlah oli dalam trafo tidak mencukupi ?

:
:
:
:
:
:

D. Bushing primer / sekunder rusak


1. Apakah ada bushing yang pecah / retak ? sebutkan ?
2. Apakah terlihat bushing kotor ? sebutkan ?
3. Apakah ada bekas flashover di bushing ? sebutkan ?

:
:
:

E. Kumparan primer / sekunder short


1. Apakah ada indikasi terjadi ledakan dalam tangki ? sebutkan ?
2. Apakah ada indikasi kumparan putus ? sebutkan ?

:
:

F. Kumparan primer / sekunder ke body short


1. Apakah nilai tahanan isolasi kumparan ke body tidak baik ? sebutkan

G. Konstruksi pemasangan / kerusakan mekanik


1. Apakah jumper ke bushing / arrester TIDAK berbentuk leher angsa ?
2. Apakah jumper tidak satu kawat langsung dari JTM Arrester bushing ?
3. Trafo miring, tergelincir, baut kendor dll.

:
:
:

KESIMPULAN PENYEBAB KERUSAKAN :

ohm

ohm

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM PEMERIKSAAN TRAFO


Pada hari ini ................... Bulan ..................... Tahun ................... telah dilakukan
pemeriksaan trafo............................ / di ............................
DATA TRAFO
~ No. Gardu
~ Lokasi
~ Merk Trafo
~ No. Seri
~ Daya / phasa
~ Vektor Group
~ Impedansi
~ Pendingin

:
:
:
:
:
:
:
:

~ Tahun Pembuatan :
~ TID ( KV )
:
~ Arus
: Ip =
Is =
~ Tegangan
:
~ Suhu belitan
:
~ Suhu Minyak
:
~ Berat minyak
:
~ Berat Total
:
HASIL MEGGER

SISI TM >< BODY


R >< Body
:
S >< Body
:
T >< Body
:
R >< S
:
R >< T
:
S >< T
:
SISI TM >< SISI TR
R >< r
:
S >< r
:
T >< r
:
R >< s
S >< s
T >< s

:
:
:

SISI TR >< BODY


R >< Body
:
S >< Body
:
T >< Body
:
R >< S
:
R >< T
:
S >< T
:

R >< N
:
S >< N
:
T >< N
:
SISI TM >< SISI TR
R >< t
:
S >< t
:
T >< t
:

Batas minimum Besar Tahanan Isolasi Trafo Distribusi


DAYA
(KVA)
25
50
100
160
200
250
DAYA
(KVA)
25
50
100
160
200
250

Rmin (M) utk t = 20 C


LV-Body
LV-HV
HV-Body
800
1600
1600
566
1131
1131
400
800
800
316
632
632
283
566
566
253
506
506
Rmin (M) utk t = 40 C
LV-Body
LV-HV
HV-Body
60
119
119
71
142
142
84
169
169
95
190
190
100
201
201
106
212
212

Keterangan

1. Trafo dinyatakan
2. Penyebab rusak
3. Keadaan trafo

Rmin (M) utk t = 30 C


LV-Body
LV-HV
HV-Body
569
1137
1137
402
804
804
284
569
569
225
449
449
201
402
402
180
360
360
Rmin (M) utk t = 50 C
LV-Body
LV-HV
HV-Body
42
85
85
50
101
101
60
120
120
67
135
135
71
142
142
75
151
151

:
:
:

Pengawas Pekerjaan

Mengetahui,
Supervisor

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR
LAPORAN HASIL PENGUKURAN GARDU TRAFO
No. Gardu
Lokasi
Daya Tarfo / Phasa
Tgl. Pengukuran
Jam Pengukuran
Pelayanan dari Penyulang

:
:
:
:
:
:

KVA /

Phasa

WITA

ARUS (AMPERE)
TOTAL
R=
S=
T=
N=

A
A
A
A
A

KHUSUS

D
A
A
A
A

A
A
A
A

UJUNG

TRAFO
RN:
SN:
TN:
RS:
RT:
ST:

A
A
A
A

B E B A N
J U R U SAN
B
C
A
A
A
A

V
V
V
V
V
V

V
V
V
V
V
V

C
V
V
V
V
V
V

KHUSUS

D
V
V
V
V
V
V

A
A
A
A

V
V
V
V
V
V

TEGANGAN (VOLT)
Petugas :
1.
2.

Pengawas,

KETERANGAN :
NO. TIANG TEGANGAN UJUNG :
- LINE A
:
- LINE B
:
- LINE C
:
- LINE D
:
- LINE KHUSUS
:
UKURAN & JENIS JTR
CATATAN :

UKURAN KABEL GARDU :


- INLET CABLE :
- OUTLET CABLE :

V
V
V
V
V
V

Standar ( SPLN 50-1997 dan SPLN D3.002-1 th 2007 ):


- Tegangan ujung gardu diatas 198 V .
- Ukuran inlet 150 mm2 dan outlet 70 mm2.
- JTR LVTC 3x70+1x50 mm2.

N
O

NO.GR
D

RUSAK/BONGKAR
LOKASI

TANGGAL

MER
K

NO.SER
I

PHAS
A

PASANG/GANTI
DAYA(KVA)

TANGGAL

MER
K

NO.SE
RI

FORM. LAPORAN KERUSAKAN TRAFO

PHAS
A

DAYA(KVA)

PENYEBA
B

KETERANGAN

PT. PLN (PERSERO)


DISTRIBUSI BALI
AREA JARINGAN BALI TIMUR

FORM TREATMENT MINYAK TRAFO


DATA GARDU
No. Gardu
:
Lokasi
:
DATA TRAFO
Daya trafo
:
Merk
:
Tahun Pembuatan
:
No. Seri
:
Tegangan trafo
:
Berat total
:
Arus trafo
:
Berat minyak :
Hubungan trafo
:
:
KONSTRUKSI TRAFO
Sistem Inlet Minyak :
Posisi trafo
Sistem outlet minyak :
Temperatur trafo
Pemantau kelembaban :
HASIL UJI TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFO
Tanggal Pengetesan :
Tanggal Treatment
Warna minyak trafo :
Penambahan minyak
Total
KV/2,5
mm

Hasil Test Tahap (KV)


1

:
:
:
:

Rata-rata
Tegangan
Tembus (KV)
/2,5 mm / cm

Ket

Sebelum
Sesudah
SPLN 49/1982 ( IEC 158 & 296 )
Tegangan tembus minyak trafo minimum 30 KV/2,5 mm
Maksimum tegangan tembus setelah purifikasi > 50 KV/2,5 mm

No

1
2
3
4
5

Sifat-sifat Minyak trafo

Minyak tua

Minyak olahan

Minyak baru

1.00

0.03

0.03

< 30
> 0.05
> 1.10
> 30

> 50
0.00
0.00

> 50
0.00
0.00

19.24

18.45

Coklat merah

Kuning

jernih

Kadar Asam
( mg KOH/g Minyak )
Tegangan Tembus
( kV / 2,5 mm )
Kadar Air
Kadar Kotoran
Viskositas ( milipoises )
Warna

PENGGANTIAN MINYAK TRAFO


Minyak lama yang diganti :
Minyak baru yang di isi
:
Jenis minyak
:
CATATAN
PELAKSANA

PENGAWAS,

Anda mungkin juga menyukai