Anda di halaman 1dari 19

GEOLOGI FISIK

SERIES BOWMAN & JENIS-JENIS BATUAN

HARMEN ROZA
No.Mhs 140012156
Kelas B2

TAHUN 2012/2013
Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Dalam pembentukan batuan, mineral merupakan unsur yang paling penting.


Mineral batuan memiliki ciri ciri : padat, terbentuk oleh proses alam, memiliki sifat
dan komposisi kimia tertentu. Secara umum, mineral mineral penyusun batuan
tersebut dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu :

Mineral Hitam (Mafik Mineral), contohnya : Piroksin, olivin, hornblende dll.

Mineral Putih (Felsik Mineral), contohnya : kuarsa, muskovit, ortoklas, dll.


Pada proses pendinginan magma, penurunan temperatur secara perlahan ataupun

secara cepat disertai oleh pembentukan dan pengendapan mineral mineral tertentu
yang sesuai dengan temperaturnya.
Pembentukan dan pengendapan mineral mineral ini sangat berkaitan erat
dengan mineral mineral penyusun utama batuan pembentuk batuan beku. Klasifikasi
pembentukan mineral tersebut akan dijelaskan dalam BOWENS REACTION
SERIES.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

DERET REAKSI BOWEN

Diskontinu
Olivin

Kontinu
(Temperatur Tinggi : Magma Basa)

Anortit

Bertekanan Tinggi
Orto Piroksin

Bitownit

Klino Piroksin

Labradorit

Amphibol

Andesin

Biotit

Oligoklas
Albit

Potassium Feldspar
Muskovit
Kuarsa
(Temperatur Rendah : Magma Asam)
Bertekanan Rendah
Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Sebelah kiri tabel klasifikasi mewakili Mafik Mineral. Perubahan dari mineral
satu ke mineral yang lain sangat bergantung pada kadar silika (SiO 2) yang dikandung
oleh mineral tersebut dan perubahan temperatur magma.
Olivin adalah mineral pertama yamg terbentuk pada temperatur yang sangat
tinggi. Ketika suhu magma turun secara perlahan dan mencapai titik suhu untuk
berubah menjadi orto piroksin, maka olivin akan berubah menjadi orto piroksin dan
mengkristal dengan kadar silika yang cukup.
Begitu pula dalam pembentukan mineral dibawahnya hingga mencapai mineral
biotit. Bila kadar silika tidak mencukupi, meskipun suhu magma sudah mencapai titik
perubahan mineral, maka mineral tersebut tetap tidak akn berubah. Begitu pula bila
penuruna suhu magma terlalu cepat, maka mineral tersebut juga tetap tidak akan
berubah. Tabel klasifikasi ini disebut The Discontinuous Reaction Series.
Sebelah kanan tabel klasifikasi mewakili mineral mineral plagioklas [(CaNa),
(AlSi)3O8].
Anortit adalah mineral yang terbentuk pertama kali pada suhu yang tinggi dan
banyak pada batuan beku basa seperti pada gabro dan basalt.Andesin terbentuk pada
suhu menengah dan terdapat pada batuan beku diorite atau andesit.
Sedangkan pada mineral yang terbentuk pada temperatur rendah adalah albit dan
terdapat pada batuan asam, seperti pada granit atau rioloit. Plagioklas yang terbentuk
pertama kali memiliki kadar Ca 100% dan Na 0%.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Plagioklas pada suhu menengah memiliki kadar Ca 50% dan Na 50%.


Sedangkan plagioklas yang terbentuk pada suhu paling rendah memiliki kadar Ca 0%
dan Na 100%. Penurunan temperatur dan kadar Ca dan Na akan menghasilkan
plagioklas dengan sifat berbeda.apabila tersedia waktu dan jumlah sodium, aluminium
dan silika yang cukup. Tabel klasifikasi ini disebut The Continuous Reaction Series.
Mineral mineral sebelah kanan dan sebelah kiri akan bertemupada mineral
potassium feldspar dan terus ke mineral muskovit dan terakhir mineral kuarsa.
BOWENS REACTION SERIES ini juga memperlihatkan penuruna temperatur dari
atas ke bawah dan kestabilan mineral bertambah dari atas ke bawah.
Sehingga mineral mineral yang pertama kali terbentuk (olivin dan anortit) akan
mudah mengalami pelapukan. Sedangkan mineral yang paling kuat terhadap pelapukan
adalah mineral kuarsa.

BATUAN BEKU
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari pembekuan magma,
baik di bawah permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi.
Magma adalah zat cair-liat-pijar, yang merupakan senyawa silikat dan berada
pada kondisi tekanan dan suhu tinggi di dalam tubuh bumi.
Ada delapan mineral yang umum dijumpai sebagai penyusun batuan beku dan
biasa disebut sebagai mineral batuan beku (igneous mineral).
Mineral - mineral tersebut dapat dibedakan menjadi dua kelompok :

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Mineral-mineral yang tersusun dari unsur silika dan alumina, berwarna cerah,
dan biasanya disebut mineral asam (mineral felsik).

Mineral tersebut adalah :

Kwarsa

: jernih, putih susu seperti gelas, tanpa belahan.

Muskovit

jernih

sampai

coklat

pucat,

tampak

sebagai

lembaran-lembaran.

Orthoklas

belahan dua arah tegak lurus.

Plagioklas

: putih sampai merah daging

: putih sampai abu-abu (Na), abu-abu gelap (Ca)

Mineral-mineral

yang

tersusun

oleh

unsur-unsur

besi,

magnesium dan kalsium, berwarna gelap, dan biasa disebut mineral basa (mineral
mafik).
Mineral-mineral tersebut adalah :

Olivin : kuning kehijauan, kristal , berbutir seperti gula pasir.

Piroksin

: hijau tua hitam suram, prismatik pendek, belahan dua

arah tegak lurus.

Hornblende: hitam mengkilat, prismatik panjang, belahan dua arah

Biotit : hitam, kecoklat-coklatan tampak sebagai lembaran.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

TEKSTUR
Tekstur adalah kenampakan batuan yang berkaitan dengan derajat pengkristalan,
ukuran, bentuk dan susunan butir mineral dalam batuan.

Holokristalin

: semuanya kristal

Hipokristalin

: kristal dan gelas volkanik

Holohialin

: semuanya gelas volkanik

Bentuk bentuk kristal diklasifikasikan sbb:

Euhedral : bentuk dan batas kristal baik

Subhedral : bentuk sedang,batas kristal ada yang baik ada


yang jelek

Anhedral : bentuk dan batas kristal jelek


o Halus

: < 1mm

o Sedang

: 1 -5 mm

o Kasar

: 5 30 mm

o Sangat kasar : > 30 mm

Fanerik granular : bila butiran mineral dapat dilihat dengan mata telanjang dan
berukuran seragam

Afanitik : bila butiran-butiran mineral sangat halus sehingga tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang.

Porfiritik : dibedakan menjadi dua

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

o Faneraporfiritik, bila butiran-butiran mineral yang besar (mineral sulung atau


fenokris) dikelilingi oleh mineral-mineral yang berukuran butir lebih kecil
(masa dasar) yang dapat dikenal dengan mata telanjang.
Porfiroafanitik, bila butiran-butiran mineral sulung (fenokris) dikelilingi oleh
masa dasar yang afanitik

Gelasan (glassy) : bila batuan beku tersusun oleh mineral gelas.

Fragmental : bila batuan beku tersusun oleh fragmen-fragmen batuan beku hasil
letusan (erupsi) gunungapi.

STRUKTUR
Struktur adalah kenampakan hubungan antar bagian batuan yang berbeda.
Macam-macam struktur :

Masif, bila batuan pejal, tanpa retakan maupun lubang-lubang gas.

Jointing, bila batuan nampak mempunyal retakan-retakan, kenampakan ini akan


sangat jelas apabila dilihat dilapangan.
Vesikuler, bila batuan mempunyai lubang-lubang gas. Bila lubang-lubang sangat
banyak maka disebut :

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Skorian (scoriaceous), bila lubang banyak dan tidak saling berhubungan,


umumnya dijumpai,pada batuan beku basa.
Pumisan bila lubang sangat banyak dan saling berhubungan umumnya dijumpai
pada batuan beku asam.
Aliran (flow), bila ada kesan orientasi sejajar, baik oleh kristal-kristal maupun
oleh lubang-lubang gas.

Amigdaloidal, bila lubang-lubang gas pada batuan beku terisi


oleh mineral-mineral sekunder (yang terbentuk setelah pembekuan magma).

Batuan baku dapat diklasifikasikan antara lain bardasarkan :


Sifat-sifat kimianya, dibedakan menjadi :
Batuan beku asam, bila terutama tersusun oleh mineral-mineral asam, kandungan
silika > 66%, kuarts minimal 10%, ortoklas minimal 2/3 dari total feldspar, biasanya
berwarna cerah, putih sampai abu-abu cerah.Termasuk didalamnya kelompok Granit
Ryolit.

Batuan beku sedang (intermediate), bila tersusun oleh mineral-mineral antara asam
dan basa, kadar silika 55% - 66% biasanya berwarna abu-abu sampai kehitaman.
Termasuk didalamnya adalah kelompok Diorit - Andesit.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Batuan beku basa, bila tersusun oleh mineral-mineral basa, kandungan silika 45% 52%, biasanya berwarna abu-abu gelap sampai hitam karena jumlah mineral mafik
banyak.Termasuk didalamnya kelompok Gabro - Basalt.
Batuan beku ultra basa, bila tersusun oleh mineral-mineral yang sangat
basa,kandungan silika < 45%, biasanya berwarna hijau sampai hijau kehitam-hitaman.
Termasuk didalamnya adalah Dunite dan Peridotite
Teksturnya, dibedakan menjadi batuan yang bertekstur :

Fanerik granular

: kelompok Granit - Gabro.

Porfiritik

: granit porfiri andesit porfiri.

Afanitik

: kelompok ryolit - basalt.

Gelasan

: obsidian.

Fragmental

: aglomerat, tuff.

Komposisi mineralnya, dibedakan menjadi :


Kelompok Granit - Riolit, terutama tersusun oleh

mineral-mineral: kwarsa, orthoklas, plagioklas Na, kadang-kadang ada hornblede,


biotit, muskovit.
Kelompok Diorit Andesit : terutama tersusun oleh plagioklas, hornblende,
mineral-mineral lainnya yang mungkin adalah kwarsa biotit, piroksen, orthoklas.

Kelompok Gabro -Basalt : terutama tersusun oleh olivin

plagioklas Ca, piroksen, mineral-mineral yang mungkin adalah hornblende.


Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Kelompok Ultra Basa : terutama tersusun oleh olivine, mineral-mineral lainnya


yang mungkin adalah plagioklas dan piroksen

BATUAN SEDIMEN
Batuan sedimen adalah batuan yang terbentuk dari akumulasi material hasil rombakan
batuan yang sudah ada sebelumnya atau hasil aktifitas kimia maupun organisme, yang
diendapkan pada cekungan sedimentasi yang kemudian mengalami pembatuan.
Dalam

batuan

sedimen

dapat

dijumpai

fragmen

batuan

maupun

mineral.

Mineral-mineral yang umum dijumpai dalam batuan sedimen antara lain

kwarsa,

feldspar, kalsit, dolomit, mika dan mineral lempung.


Berdasarkan kejadiannya batuan sedimen dibedakan menjadi sedimen klastik dan
nonklastik.
Batuan sedimen klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari hasil litifikasi
material-material hasil rombakan batuan yang telah ada sebelumnya.
Batuan

sedimen

nonklastik

adalah

batuan

sedimen

yang

terbentuk

dari

material-material hasil aktifitas kimia (termasuk biokimia) dan biologis.


Dari kedua macam mekanisme pembentukan batuan sediment tersebut dikenal tekstur
klastik dan nonklastik.
Yang perlu diperhatikan pada batuan sedimen yang bertekstur klastik adalah
ukuran butir dan bentuk butir.Untuk ukuran butir dipakai klasifikasi ukuran butir dari
Wenthworth pada Tabel 1.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Bentuk butir yang utama ada dua macam yaitu membulat dan meruncing.
Bentuk butir akan mempengaruhi penamaan bila

TEKSTUR
Beberapa
tekstur nonklastik
yang penting adalah
:
1

Amorf

partikel-partikel
umumnya
berukuran lempung atau berupa kolaid, nonkristalin misalnya rijang.
2

Oolit : tersusun oleh kristal-kristal yang berbentuk bulat elipsoid, terkumpul seperti
telur ikan, ukuran butirnya 0,25 - 2,0 mm. misalnya batugamping oolit.

Pisolitik : seperti oolitik, tetapi ukuran butirnya lebih besar dari 2 mm, misalnya
batugamping pisolitik.

Sakaroidal : partikel-partikel berbutir halus, sama besar, misalnya batugamping


sakaroidal.

Kristalin : bila tersusun oleh kristal-kristal yang besar.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

STRUKTUR
Struktur pada batuan sedimen lebih tergantung pada hubungan antara
kelompok-kelompok sedimen dari pada hubungan antar butir yang mengontrol dan
menentukan tekstur. Struktur sediment lebih baik bila dipelajari di lapangan dari
pada contoh genggaman
Struktur sedimen dibedakan menjadi tiga macam :
1

Struktur fisik : struktur yang terbentuk oleh, proses proses fisika, misalnya arus,
golombang. beberapa macam struktur tersebut adalah :
2

Berlapis, terlihat di lapangan sebagai susunan yang berlapis-lapis. Bila


ketebalan individu masing-masing lapisan lebih dari 1 cm disebut berlapis, bila
kurang disebut laminasi.
2

Bergradasi, bila butiran-butiran dalam tubuh batuan sedimen berubah


secara gradual, samakin halus atau semakin kasar.

Silang siur, yaitu satu seri perlapisan yang saling potong memotong dalam
tubuh batuan sedimen.

4
5

Masif, bila dalam tubuh batuan sedimen tidak terlihat. struktur sedimen.

Struktur kimia : terbentuk oleh proses-proses kimia. Macamnya antara lain :


Konkresi, bila berbentuk bulat.
Nodule, bila berbentuk tidak teratur.

Struktur organik : terbentuk oleh aktifitas organisme.


Contohnya struktur reef pada batugamping.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Pada yang tidak seragam dikenal :


1 Fragmen, yaitu butirannya berukuran lebih besar dari pasir.
2 Matriks, yaitu butiran-butiran yang berukuran lebih kecil dari fragmen dan terdapat di
sela-sela fragmen.
3 Semen, yaitu material yang sangat halus (hanya dapat dilihat dengan mikroskop) yang
berfungsi sebagai pengikat. Semen umumnya terdiri dari silika, kalsit, oksida besi,
dan lempung.
Penamaan batuan sedimen nonklastik lebih banyak ditentukan dari komposisi
kimianya.
1

Batuan sedimen klastik


Beberapa contoh penaman :

Berdasarkan ukuran butir


batupasir, bila butiranya berukuran pasir
batupasir krikilan, butiran dominan berukuran pasir tetapi ada yang berukuran
kerikil dan cukup banyak.
1

Berdasarkan ukuran dan bentuk


konglomerat, bila bentuk fragmennya dominan bulat.
breksi, bila bentuk fragmennya dominan meruncing.

Berdasarkan ukuran dan komposist


batupasir kwarsa, batupasir yang banyak mengandung kwarsa.
batulempung gampingan, batulempung yang mengandung mineral karbonat.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Ukuran butir dan struktur


serpih,(shale), batulempung berlaminasi
batupasir berlapis, batupasir berstruktur berlapis
Khusus untuk penamaan batuan sedimen klastik yang komposisi utamanya terdiri dari
mineral karbonat.
Kalsirudit, bila ukuran butirnya lebih besar dari pasir
Kalkarenit, bila ukuran butirnya pasir
Kalsilutit, bila butirnya berukuran lempung
1

Batuan sedimen nonklastik

batugamping kristalin bila tersusun oleh kristalkristal kalsit.


batugamping koral, bila tersusun oleh koral.
batudolomit, bila tersusun oleh dolomit.
rijang, bila tersusun oleh silika.

BATUAN METAMORF
Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk oleh proses metamorfisme pada
batuan yang telah ada sebelumnya.
Proses metamorfisme sendiri adalah proses perubahan mineral, tekstur atau struktur
batuan dalam keadaan padat akibat perubahan tekanan dan suhu yang tinggi dalam
kerak bumi tanpa perubahan pada komposisi kimia.
Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Metamorfisme sentuh atau termal : metamorfisme yang terjadi akibat

intrusi magma atau ekstrusi lava. Perubahan yang terjadi akibat temparatur yang
tinggi.
Metamorfisme regional : motamorfisme yang terjadi pada daerah yang

luas akibat pembentukan pegunungan atau orogenesa.Batuan yang termetamorfisme


diakibatkan terutama oleh keanaikan tekanan dan temperatur yang sedang.
Metamorfisme dinamik : metamorfisme yang terjadi pada daerah yang

mengalami dislokasi intensif, biasanya berdaerah sempit, misal akibat patahan.


Mineral pada batuan metamorf dapat dikelompokkan dalam dua macam yaitu :

Mineral yang tahan terhadap proses metamorfisme.

Mineral baru yang terbentuk selama atau akibat proses metamorfisme.


Sebagai contoh, kwarsa adalah mineral yang sangat stabil, sehingga mamp
ahan terhadap proses metamorfisme (kondisi baru) dan oleh sebab itu kwarsa

hadir dalam batuan metamorf.


Dilain hal mineral lempung akan berubah menjadi mineral lain selama proses
metamorfisme sesuai dengan kondisinya yang baru.
TEKSTUR
Tekstur dalam batuan metamorf menyangkut mangenai rekristalisasi dari mineral yang
sangat dipengaruhi oleh temperatur yang terjadi saat metamorfisme.
Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Tekstur dalam batuan metamorf dibedakan atas dua macam :


Kristaloblastik, yaitu mineral-mireral batuan asal sudah mengalami kristalisasi

kembali seluruhnya pada waktu terjadi metamorfisme.

Relict texture atau tekstur sisa, yaitu tekstur batuan metamorf yang masih

menunjukkan tekstur batuan asalnya. Penamaanya biasanya, diawali dengan blasto,


misalnya blastoporfiritik.
Tekstur dalam batuan metamorf akan dicerminkan oleh ukuran dan bentuk butir
penyusun.
STRUKTUR
Struktur batuan metamorf merupakan hubungan antar butir-butir penyusun dalam
batuan metamorf.Struktur dalam batuan metamorf dibedakan menjadi dua macam,
yaitu struktur foliasi dan nonfoliasi.
Struktur foliasi, yaitu struktur batuan metamorf yang disebabkan oleh adanya
penjajaran
mineral-mineral penyusun batuan. Dibedakan lagi menjadi :
Slaty cleavage, yaitu kenampakan (kesejajaran) pada batuan metamorf yang

berbutir halus ditunjukkan oleh kehadiran bidang-bidang belah yang sangat


rapat. Keteraturan bidang-bidang belah tersebut merupakan percerminan
susunan mineral-mineral yang sangat halus. Nama batuannya disebut slate (batu
sabak).
Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Phyllitic, yaitu struktur yang hampir sama dengan slaty cleavage, tapi

tingkatannya lebih tinggi, ditunjukkan oleh kahadiran kilap sutra yang


disebabkan oleh kehadiran mika yang sangat halus. Nama batunnya disebut
phillit (filit).
Schistosic, yaitu struktur foliasi yang disebabkan oleh penjajaran

mineral-mineral pipih. Kenampakan belahannya lebih jelas dari filit sehingga


lebih mudah dibelah. Nama batuannya disebut sekis.

Gneissic, yaitu struktur foliasi yang diperlihatkan, oleh penjajaran

mineral-mineral granular atau berbutir kasar, umumnya berupa kwarsa dan


feldspar. Struktur ini seringkali memperlihatkan belahan-belahan tidak rata
(perlapisan mineral membentuk jalur yang putus-putus). Nama batuannya
disebut gneis (genis).
Struktur Nonfoliasi, yaitu struktur batuan metamorf yang dicirikan dengan
penjajaran mineral-mineral yang ada dalam batuan metamorf tersebut.
Dibedakan lagi menjadi :
Hornfelsik (hornfels), yaitu struktur batuan motamorf dimana

butir-butirnya equidimensional dan tidak menunjukkan pengarahan atau


orientasi. Nama batuannya disebut hornfels
Kataklastik, yaitu struktur yang terdiri dari pecahan -pecahan atau en batuan
atau

mineral.Kelompok

batuan/

mineral

tersebut

tidak

menunjukkan

arah.Misalnya breksi patahan yang biasanya dijumpai pada zona-zona patahan


atau sesar.
Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Milonitik, struktur hampir sama dengan kataklastik, tetapi butirannya

lebih halus dan dapat dibelah-belah seperti schistose. Struktur milonitik ini
disebabkan oleh sesar yang sangat kuat, sehingga fragmennya lebih halus dan
biasanya menunjukkan foliasi.
Penamaan batuan metamorf didasarkan atas susunan mineral atau strukturnya
(untuk yang foliasi) dan diberi keterangan-komposisi mineralnya.Misalnya
sekis mika garnetan. Untuk batuan yang berstruktur nonfoliasi didasarkan atas
komposisinya, untuk komposisi tertentu mempunyai nama tertentu.

Pratikum GEOLOGIFI
Harmen Roza
No.Mhs 140012156
Kelas B2

Anda mungkin juga menyukai