Nama Negara
Bentuk Pemerintahan
Lagu kebangsaan
Mata Uang
Luas Negara
Jumlah Penduduk
Bahasa Nasional
Keadaan Bentang Alam
Perekonomian
Keadaan penduduk
: Singapore
:
: Majulah Singapura
: Dollar Singapura (SGD)
: 710,2 km2 (187)
: 4.987.600
: Inggris, Melayu, Mandarin, dan Tamil
:
: -Sektor agraris
-Sektor Industri
- Sektor Jasa
: -Kebudayaan
-Suku bangsa
-Keadaan social, ekonomi, politik &
Politik :
Konstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karana Singapura merupakan bekas
jajahan Inggris. Posisi presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan berada di
tangan perdana menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki kedudukan
mayoritas di parlemen. Urutan Presiden Singapura adalah: Yusof bin Ishak, Benjamin
Henry Sheares, C.V. Devan Nair, Wee Kim Wee, Ong Teng Cheong, dan yang sekarang
menjabat adalah S. R. Nathan.
Arena politik dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah memerintah sejak
Singapura merdeka. Pemerintah PAP sering dikatakan memperkenalkan undang-undang
3. Ekonomi
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ekonomi Singapura
Singapura memiliki sebuah pasar ekonomi yang maju dan terbuka, dengan PDB per
kapita kelima tertinggi di dunia. Bidang ekspor, perindustrian dan jasa merupakan hal
yang penting dalam ekonomi Singapura. Pemerintah Singapura berhasil menetapkan
simpanan uang yang tinggi dengan memperkenalkan sistem penyimpanan uang yang
wajib kepada para pekerja. Lihat: Dana Simpanan Pekerja (CPF). Singapura juga
memperbaiki dan meningkatkan pendidikan dan teknologi. Era globalisasi yang terjadi
pada saat ini menyebabkan Singapura lebih perhatian kepada usaha untuk menjadikan
negara tersebut sebagai sebuah pusat keuangan dan teknologi dalam kawasan Asia.
Selain itu juga Singapura dicurigai banyak mendapat untung dari para konglomerat hitam
dari Indonesia yang lari ke sini seperti Sjamsul Nursalim, Bambang Sutrisno, Andrian
Kiki Wiryawan, Agus Anwar. Mereka bebas bersembunyi di Singapura sebab tiadanya
perjanjian ekstradisi antar kedua negara.
Budaya
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Budaya Singapura
Singapura adalah sebuah negara kecil yang didiami keturunan pendatang dari berbagai
kaum. Pada masa ini sebuah budaya "Singapura" yang unik belum berleluasa karena tidak
dapat banyak perkawinan di antara kaum-kaum di sini. Namun, sebuah kumpulan
masyarakat yang dikenali sebagai kaum Peranakan atau 'Baba' eksis akibat perkawinan di
antara masyarakat Melayu dan Tionghoa pada masa silam. Setiap kaum di Singapura
masih berpegang teguh kepada adat dan budaya masing-masing dan ini dibuktikan
dengan adanya berbagai-bagai perayaan yang terdapat di Singapura seperti: Tahun Baru
Imlek, Hari Waisak, Hari Raya Puasa, Hari Raya Haji, Deepavali, Natal dan Tahun Baru.
Masakan
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Masakan Singapura
Seni pertunjukan
dan Barat. Salah satu wujud usaha Pemerintah Singapura untuk memajukan kebudayaan
adalah pembangunan pusat seni pertunjukan Esplanade.
Setiap tahunnya di Singapura diselengarakan festival seni yang menampilkan seni teater,
tari, dan musik. Singapore Biennale adalah pameran dwitahunan yang pertama kali
dilangsungkan pada tahun 2006. Pameran ini menampilkan seni kontemporer dari seluruh
dunia.
Media massa
Artikel utama untuk bagian ini adalah: Media massa Singapura
Pekerja media massa di Singapura berjumlah sekitar 38.000 orang, termasuk orang yang
bekerja di bidang penerbitan, percetakan, penyiaran, film, musik, dan media digital.
Industri media massa menyumbangkan 1,56% dari keseluruhan produk domestik bruto
Singapura, atau sekitar S$10 miliar setiap tahunnya. Dari tahun 1990 hingga tahun 2000,
angka pertumbuhan rata-rata industri media massa adalah 7,7% setiap tahunnya.
Pemerintah Singapura mengharapkan kontribusi industri media massa terhadap produk
domestik bruto sudah mencapai angka 3% pada tahun 2012.
Pemerintah Singapura menyatakan bahwa media massa memegang peranan penting di
Singapura, dan mengklaim kota Singapura sebagai salah satu dari pusat media massa
yang utama di kawasan Asia Pasifik. Pada tahun 2002, Pemerintah Singapura
meluncurkan kampanye Media 21 yang memiliki tujuan akhir menjadikan Singapura
sebagai pusat kegiatan media massa global.
Dalam laporan tahunan Indeks Kebebasan Pers tahun 2008 yang dikeluarkan Reporters
Without Borders, Singapura menempati urutan ke 144 dari 173 negara di dunia. Sebagian
besar media lokal dikendalikan secara langsung dan tidak langsung lewat penyertaan
saham pemerintah lewat Temasek Holdings.