Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gedung asrama B merupakan salah satu bangunan di kampus Politeknik Negeri
Bandung (POLBAN) yang difungsikan sebagai tempat tinggal mahasiswa yang
menerima beasiswa Bidik Misi khususnya mahasiswa tingkat awal. Gedung yang
telah berdiri sekitar tahun 1986 ini diharapkan dapat berfungsi sebagaimana mestinya
serta menjamin keselamatan penggunanya.
Untuk mengetahui kelayakan bangunan maka diperlukan evaluasi (Audit), baik
pada segi struktur, arsitektur dan MEP (Mekanikal, Elektrikal dan Plambing) pada
bangunan gedung. Audit struktur dilakukan untuk menguji kekuatan dan keandalan
sarana infrastruktur untuk menjamin keselamatan penggunanya. Sedangkan audit
arsitektur dilakukan untuk menguji keadalan dalam hal estika, kenyamanan dan
keamanan bangunan. Audit mekanikal, elektrikal dan plambing dilakukan untuk
mengetahui kondisi instalasi dan sistem agar dapat berjalan sebagaimana fungsinya.
Audit tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko kerusakan bangunan yang
mengakibatkan kecelakaan, baik yang diakibatkan material bangunan yang tidak
standar atau karena bencana alam.
Berdasarkan PERDA Kota Bandung No.05 Tahun 2010 tentang bangunan
gedung yang menyebutkan bahwa perlu dilakukan evaluasi bahwa suatu bangunan
perlu dilakukan perawatan dan perbaikan agar tetap laik fungsi. Hadirnya Standar
Bangunan Tahan Gempa Indonesia dalam SNI 1726-2012 membuat dunia konstruksi
perlu memperhatikan struktur suatu bangunan gedung. Pentingnya memperhatikan
struktur gedung berdasarkan SNI Gempa 2012 ini ditandai dengan adanya
peningkatan intensitas gempa disain untuk seluruh wilayah Indonesia.
1.2 Riwayat Singkat Struktur Gedung
1

Gedung Asrama berada dalam satu kawasan kampus Politeknik Negeri Bandung
(POLBAN) yang berlokasi di Jl. Gegerkalong Hilir, Ds. Ciwaruga. Gedung asrama
POLBAN ini terdiri dari 3 gedung, yaitu Gedung A yang difungsikan untuk asrama
Mahasiswi, Gedung B yang difungsikan untuk asrama mahasiswa, dan Gedung C
yang awalnya difungsikan untuk asrama tamu tetapi dialih fungsikan untuk asrama
mahasiswa ikatan dinas. Lokasi Gedung Asrama B terlihat pada gambar denah
kampus POLBAN berikut (Gambar 1.1).

Lokasi Gedung
Asrama B

Gambar 1.1 Lokasi Gedung Asrama B POLBAN


sumber : GoogleMaps.com

Gedung Asrama B POLBAN dibangun pada tahun 1986. Gedung ini


menggunakan struktur beton 3 lantai dengan denah yang memiliki ruangan
typical tiap lantainya. Usia bangunan yang telah mencapai hampir 30 tahun ini
menunjukkan daya layan yang menurun.
1.3 Permasalahan
Permasalahan yang ditemukan saat inspeksi visual dan pengujian di lapangan,
yaitu baik dari segi arsitektural, struktural dan ME, sebagian contoh kerusakan
tersebut diantaranya.
-

Kerusakan Arsitektural

Gambar 1.2 Kerusakan Plafon bagian Luar


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.2 menunjukan kerusakan pada plafon bagian luar. Ini bisa
diakibatkan karena penutup atap yang sudah rusak sehingga menyebabkan
plafon lapuk dan rusak.

Gambar 1.3. Retak pada Permukaan Lantai Ruang Tidur


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.3 menunjukan keretakan yang terjadi di ruang tidur pada


lantai 2. Perlu dilakukan pemeriksaan lebih detail apakah keretakan tersebut
merupakan keretakan yang bersifat struktural atau hanya keretakan pada
bagian permukaan saja. Penanganan yang dilakukan jika keretakan hanya
terjadi pada bagian keretakannya adalah dengan mengganti lapisan
permukaannya saja.

Gambar 1.4. Jendela yang Tidak Dilengkapi Pengait


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.4 menunjukan jendela yang tidak dilengkapi dengan


pengait. Jendela perlu dipasangi pengait untuk menyangga jendela.

Gambar 1.5. Plafon yang Mengelupas


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.5 menunjukan plafon yang mengelupas di lantai 3. Perlu


dilakukan pengecekan stuktur rangka atap sebelum melakukan perbaikan
dengan mengganti plafon atau memberi perkuatan.

Gambar 1.6. Permukaan Tembok yang Berjamur.


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.7. Permukaan Dinding yang Mengelupas


sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.8. Kusen pintu rusak pada Lantai 1


sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Kerusakan Struktural

Gambar 1.9. Rembes pada Permukaan Pelat Lantai 2


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.9 menunjukan terjadinya rembes pada permukaan pelat


lantai 2, yang mana diatasnya terdapat toilet. Perlu dilakukan pemeriksaan
apakah terjadi retak yang bisa mengakibatkan korosi pada tulangan pelat.
Setelah itu dilakukan perbaikan dengan melapisi water proofing.

Gambar 1.10. Rembes pada Dinding Toilet Lantai 1


sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Kerusakan Mekanikal Dan Elektrikal

Gambar 1.11. Kabel listrik yang tidak berfungsi


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

Gambar 1.11 menunjukan terjadinya kabel yang rusak tidak berfungsi


.Perlu dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan megger test untuk
mengetahui tahanan pada kabel tersebut.
-

Kerusakan Plumbing

Gambar 1.12. 4 Kamar Mandi yang tidak berfungsi


Sumber : Dokumentasi Pribadi, 29 September 2014

1.4 Maksud dan Tujuan


Kegiatan pemeriksaan dan pengujian ini bertujuan agar dapat mengidentifikasi
jenis dan tingkat kerusakan struktur, arsitektur dan MEP pada Gedung asrama B
POLBAN. Hal ini dimaksudkan agar dapat segera diambil langkah / tindakan
perbaikan dan perkuatan, sehingga kemampuan layan dari struktur dapat bekerja pada
kondisi optimum sesuai dengan kapasitas dukung awal (desain awal). Mengetahui
kelayakan gedung terhadap struktur, arsitektur, MEP dan aspek lainnya yang
mempengaruhi kenyamanan dan keamanan pengguna.
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup laporan membahas mengenai perbaikan ataupun perkuatan
struktur atas gedung Asrama B meliputi.
a. Menganalisis kapasitas struktur berdasarkan hasil inspeksi kondisi eksisting.
b. Seluruh elemen struktur baik itu kolom, balok dan pelat setiap lantainya
dilakukan pengamatan untuk melihat kondisi retak dan keropos.
8

c. Merencanakan sistem perbaikan struktur, arsitektur, ME dan Plumbing yang


mengalami perlemahan akibat penambahan beban dan menurunnya daya layan
akibat umur bangunan yang mencapai 30 tahun.
d. Merencanakan metoda perbaikan dan perbaikan struktur, arsitektur, ME dan
Plumbin beserta spesifikasi material yang telah digunakan.
e. Menghitung kebutuhan dan rencana anggaran biaya.

1.6 Sistematika Laporan


Laporan ini dibahas kedalam 7 (tujuh) bab, diantaranya adalah sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
Memaparkan latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup laporan dan
sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Memaparkan mengenai uraian teori yang berkaitan dengan pelaksanaan dan
pengerjaan laporan.
BAB III HASIL INSPEKSI DAN PENGUJIAN
Memaparkan hasil inspeksi di lapangan baik secara visual dan pengujian
langsung.
BAB IV ANALISIS STRUKTUR
Memaparkan mengenai pembahasan laporan meliputi pengolahan data dan
analisis struktur baik secara global maupun untuk setiap elemen struktur.
BAB V RENCANA PERBAIKAN DAN METODA PELAKSANAAN

Memaparkan perencanaan perbaikan dan perkuatan, sehingga diketahui


metoda pelaksanaan perkuatan dan perbaikan.
BAB VI RENCANA ANGGARAN BIAYA
Memaparkan rencana anggaran biaya.
BAB VII KESIMPULAN
Memaparkan rangkuman seluruh proses terutama yang terkait dengan
pembiayaan perbaikan gedung.

10

Anda mungkin juga menyukai