Anda di halaman 1dari 2

Kids Expression Photography:

9 Tips-Trik Fotografi Memotret Anak Kecil


oleh Erwin Rizaldi, Professional Photographer Indonesia

Expresi anak adalah keajaiban. Mood apapun


yang terpancar dari wajahnya atau bahasa
tubuhnya akan membuat kita sebagai orang
tua terpesona dan terkagum-kagum. Mereka
seolah punya dunianya sendiri yang tidak
bisa dimasuki oleh orang dewasa. Dunia
inilah yang membuatnya begitu khusus, tidak
bisa ada paksaan bagi mereka, yang ada
hanyalah pendekatan yang mendekati cara di
dunia mereka tersebut.
Dengan kondisi tersebut di atas, maka
mengabadikan expresi anak dalam dunianya
ke dalam foto menjadi khusus juga.
Pendekatanya harus menggunakan
pendekatan dunia mereka dan untuk alasan
itu saja, foto anak mempunyai tantangannya
tersendiri.
Tulisan ini sekedar sharing saja karena
merupakan pengalaman saya pribadi, yang
mungkin saja tidak pas jika dilakukan oleh
orang lain, tetapi seperti halnya hukum
dalam fotografi yang mengatakan tidak ada
...baby in glass... by Erwin Rizaldi
hukum yang pasti, yang ada hanyalah
panduan, maka mudah-mudahan artikel ini bisa menjadi panduan bagi rekan-rekan yang
tertarik untuk memotret anak sehingga hasilnya bisa lebih baik lagi.
1. Persiapkan, Setup lampu dan property sebelum pemotretan dilakukan
Mood anak sangat tidak terduga, ia bisa berubah kapan saja, untuk itu jangan habiskan
waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya ketika anak sudah siap untuk difoto.
Manfaatkan mood anak sebaik-baiknya. Semua property seyogyanya telah siap ketika
diperlukan.
2. Fotolah anak ketika anak telah cukup tidur dan cukup makan
Ketika anak dalam kondisi segar, maka ia akan sangat ceria, hampir bisa dipastikan ia akan
bersahabat dengan siapa saja selama kita bisa bersikap bersahabat dengannya. Ajaklah dia
bermain selama sesi pemotretan dilakukan, apa saja yang bisa membuatnya senang,
lakukanlah, bila perlu berlakulah seperti badut ha ha ha....
3. Gunakan kostum/pakaian yang simple
Jika berhubungan dengan clien beri masukan tentang pakaian yang dimaksud tetapi jika
sudah terlanjur, gunakanlah background yang sesuai dengan pakaian tersebut, panduan
yang bisa digunakan adalah gunakan warna/motif yang senada dengan pakaiannya sehingga
wajah menjadi lebih menonjol. Topi kadang bisa menjadi property yang sangat membantu
untuk memperkuat foto.
__________
documentfromhttp://blog.poetrafoto.com
dokumeninidiperbolehkanuntukdiperbanyak,dicopy,danataudisebarluaskanuntukkepentinganpembelajaranbersama,dengantetapmenyebutkanNama
Penulis.

4. Buat anak senyaman mungkin


Jika anak nyaman akan memberikan bahasa tubuh yang nyaman, dan jika bahasa tubuh
sudah nyaman hampir dipastikan foto yang akan dihasilkan akan bagus. Penggunaan
boneka atau mainan kecil yang disukai anak akan membantu memberikan kenyamanan itu,
disamping berfungsi sebagai property yang berguna. Panduannya adalah boneka atau
mainan itu jangan terlalu mencolok atau terlalu besar.
5. Gunakan Tripod
Saya selalu mengunakan tripod untuk memotret apapun, alasannya simple, saya bisa
mengatur dan memperbaiki kekurangan kecil pada subject (anak) tanpa mengubah posisi
kamera. Posisi kamera berubah berarti focusing berubah, dll.
6. Fokus-Fokus-Fokus
Inilah saat yang paling menentukan, terlambat
melakukan focus berarti kehilangan momen atau
expresi yang mungkin tidak akan datang lagi (ingat
mood anak sangat terbatas waktunya).
Saya lebih prefer untuk melakukan focus manual tetapi
bagi yang suka Auto Fokus, lakukan pre-Focus lalu
tahan sampai mendapat momen yang tepat. Secepatcepatnya auto focus lensa bekerja tetap akan butuh
waktu dan itu sudah cukup untuk menghilangkan
kesempatan mendapatkan momen yg di nanti.
7. Menunggu
Inilah seninya memotret anak, Menunggu!. Kita bisa
ajak anak bermain atau biarkan asisten atau ayah
ibunya, dan sebagai tugas utama fotografer di sini
adalah menunggu, ketika momen itu datang. Cekrek!
Voila! segala jerih payah terobati sudah. Itulah
sebabnya saya prefer manual focus, sebab kapan saja
... by Erwin Rizaldi
harus menekan shutter, saat itu pula akan terjadi, lain
dengan auto focus, iya kan? he he he...
8. Gunakan lensa standar atau medium zoom
Distorsi kadang artistic, tapi tidak semua orang tua senang anaknya jadi terlihat aneh,
apakah kakinya lebih besar atau kepalanya lebih lonjong, disamping itu penggunaan lensa
standard dan medium zoom memberikan jarak yang cukup sehingga anak tidak merasa
terintimidasi.
9. Perlihatkan hasilnya pada orang tuanya atau anak yang difoto
Hal kecil yang bisa memberikan semangat dan masukan untuk hasil foto yang lebih bagus.
Ada banyak panduan lain yang bagi tiap orang mungkin berbeda, sehingga pada akhirnya
kebiasaan pribadilah yang menentukan cara apa yang paling cocok untuk dilakukan. Semoga
artikel ini memberikan masukan yang berguna bagi semua yang membaca.
Salam jepret!
__________
documentfromhttp://blog.poetrafoto.com
dokumeninidiperbolehkanuntukdiperbanyak,dicopy,danataudisebarluaskanuntukkepentinganpembelajaranbersama,dengantetapmenyebutkanNama
Penulis.

Anda mungkin juga menyukai