keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula
hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu
saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau
datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian
kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi
Maha Pengampun.
8. QS. Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 7
[5:7] Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikatNya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: Kami denganr dan kami taati. Dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu).
Maka Nabi saw. minta air dan disiramkan di atas kencing dan tidak dibasuh. (Bukhari,
Muslim).
164. Ummi Qais binti Mihshan r.a. membawa bayinya kepada Nabi saw. sedang bayi
itu belum makan kecuali susu, maka diletakkan di pangkuan Nabi saw. tiba-tiba
kencing di baju Nabi saw. Maka Nabi saw. minta air dan disiramkan di atas bekas
kencing itu dan tidak dibasuh. (Bukhari, Muslim).
KITAB : ATH-THAHARAH / BERSUCI ; BAB : WAJIB MENYUCIKAN MASJID DARI
SEGALA NAJIS DAN MENYUCIKAN TANAH CUKUP DENGAN DISIRAM
162. Anas bin Malik r.a. berkata: Seorang Badui kencing di dalam masjid maka
sahabat bangun untuk memukulnya. Maka Nabi saw. bersabda: Jangan kalian ganggu
(hentikan kencingnya), kemudian menyuruh membawakan setimba air dan
dituangkan di atas tempat yang dikencingi itu. (Bukhari, Muslim)
KITAB : ATH-THAHARAH / BERSUCI ; BAB : LARANGAN KENCING DALAM AIR
YANG MENGGENANG TIDAK MENGALIR
161. Abu Hurairah ra. telah mendengar Rasulullah saw. bersabda: Jangan kencing
salah satu kamu dalam air yang diam tidak mengalir kemudian mandi di dalamnya.
(Bukhari, Muslim).
KITAB : ATH-THAHARAH / BERSUCI ; BAB : HUKUM JILATAN ANJING
160. Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda: Jika anjing minum dalam
bejanamu, maka harus dibasuh tujuh kali. (Bukhari, Muslim). Dalam riwayat Muslim:
Jika anjing telah menjilat bejanamu maka harus dibasuh tujuh kali salah satunya
dengan tanah pertamanya atau akhirnya.
KITAB : ATH-THAHARAH / BERSUCI ; BAB : MENGUSAP SEPATU (KHUF)
155. Jarir bin Abdullah r.a. kencing kemudian a berwudhu dan mengusap dua
sepatunya, kemudian berdiri shalat, dan ketika ditanya ia berkata: Aku telah melihat
Nabi saw. berbuat seperti itu. (Bukhari, Muslim).
156. Hudzaifah r.a. berkata: Ketika aku berjalan bersama Nabi saw. lalu beliau pergi
ke tempat sampah di belakang rumah (dinding pagar) lalu berdiri dan kencing, maka
aku menjauh daripadanya tetapi dipanggil oleh Nabi saw. lalu aku mendekatinya dan
berdiri di belakangnya sehingga selesai. (Bukhari, Muslim).
157. Al-Mughirah bin Syubah r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. keluar untuk
berhajat (buang air) maka diikutinya dengan membawa tempat air, dansesudah
Rasulullah selesai Al-Mughirah menuangkan air untuknya, maka ,berwudhu dan
mengusap dua sepatu bot (khuf). (Bukhari, Muslim).
158. Al-Mughirah bin Syubah r.a. berkata: Ketika aku bersama Nabi saw. dalam
bepergian, lalu Nabi saw. berkata: Hai Mughirah bawakan tempat air, maka aku bawa
dan Nabi saw. pergi sehingga sembunyi daripadaku untuk buang air, sedang
memakai jubah syamiyah, kemudian ketika akan mengeluarkan lengan tangan tidak
dapat karena sempit lengan bajunya, sehingga dikeluarkan dan dalam, maka aku
tuangkan air untuknya untuk wudhu dan mengusap kedua sepatu botnya (khufnya).
(Bukhari, Muslim).
159. Al-Mughirah bin Syubah r.a. berkata: Pada suatu malam aku bersama Nabi
saw. dalam bepergian, lalu bertanya: Apakah ada air? Jawabku: Ya. Lalu Nabi saw.
turun dari kendaraannya dan berjalan terus hingga tersembunyi di dalam gelap
malam, kemudian kembali, maka aku tuangkan air padanya, maka ia membasuh
muka dan kedua tangannya, tetapi ia memakai jubah kain shuf yang sempit
lengannya sehingga terpaksa mengeluarkan tangan dari dalam, lalu membasuh
kedua tangannya, kemudian mengusap kepalanya, kemudian aku jongkok untuk
membuka sepatunya, maka Nabi saw. bersabda: Biarkan keduanya karena aku
memakai keduanya ketika kedua kakiku suci, lalu diusap atas kedua sepatu bot itu.
(Bukhari, Muslim).
Para ahli fiqih memasukkan syarat untuk bolehnya mengusap sepatu tanpa
membukanya jika waktu memakainya sudah berwudhu. Jika tidak berwudhu maka
tidak boleh hanya diusap dan harus dilepas sepatunya untuk dibasuh kakinya.
KITAB : ATH-THAHARAH / BERSUCI ; BAB : BERISTINJA DENGAN AIR
153. Anas r.a. berkata: Adalah Nabi saw. masuk WC maka aku dan kawanku
membawakan tempat air untuk beristinja, juga membawakan tongkatnya. (Bukhari,
Muslim).
154. Anas bin Malik r.a. berkata: Adalah Nabi saw., jika keluar untuk buang air maka
aku bawakn tempat air untuk bersuci dengannya. (Bukhari, Muslim).
KITAB : ATH-THAHARAH / BERSUCI ; BAB : SUNAH MENDAHULUKAN KANAN
DALAM BERSUCI
152. Aisyah r.a. berkata: Nabi saw. suka mendahulukan kanan ketika bersandal,
menyisir rambut, bersuci, dalam semua keadaannya. (Bukhari, Muslim)
1.