TAFSIR TARBAWI
Tentang
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Dosen Pengampu :
2022 M/ 1444 H
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji dan syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah SWT.
Atas limpahkan nikmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Tafsir Tarbawi, dengan pembahasan tentang „Ketentuan Shalat Dan
Dampak dalam Kehidupan Modern ‟ meskipun masih terdapat kekurangan
didalamnya.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ibuk Dr. Hj. Azhariah
Fatia, S Ag, MA. selaku dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi yang telah memberikan
tugas dan bimbingan ini kepada kami.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang
membacanya dan dapat berguna khususnya untuk diri kami sendiri sebagai pembuat
makalah maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami memohon maaf jika
didalam makalah terdapat kesalahan, dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Kelompok 5
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ayat ayat alquran yang menjelaskan tentang ketentuan shalat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja ayat alqurann yang menjelaskan tentang ketentuan
shalat
3
BAB II
PEMBAHASAN
Terjemahan
4
َّ إِ َذا قُ ْمتُ ْم إِ ََل
الصالة
Apabila kalian hendak mengerjakan salat.
Yakni berikut sikunya. Perihalnya sama dengan makna yang ada dalam
firman-Nya:
5
رياِ وال ََتْ ُكلُوا أ َْموا ََلُ ْم إِ ََل أ َْموالِ ُك ْم إِنَّهُ َكا َن ُح
ً وًب َكب
ً َ َ َ
dan jangan kalian makan harta mereka bersama harta kalian.
Sesungguhnya tindakan-tindakan (menukar dan memakan) itu adalah dosa
besar. (An-Nisa: 2).
Al-Hafiz Ad-Daruqutni dan Abu Bakar Al-Baihaqi meriwayatkan me-
lalui jalur Al-Qasim ibnu Muhammad, dari Abdullah ibnu Muhammad ibnu
Aqil, dari kakeknya, dari Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan: Rasulullah
Saw. apabila melakukan wudu, memutarkan (meratakan) air ke sekitar kedua
sikunya.
Firman Allah Swt.:
ِ وامسحوا بِرء
وس ُك ْمُُ ُ َ ْ َ
dan sapulah kepala kalian.
Para ulama berselisih pendapat mengenai makna huruf ba dalam ayat ini,
apakah lil ilsaq yang merupakan pendapat terkuat, atau lit tab'id; tetapi
pendapat ini masih perlu dipertimbangkan, karena ada dua pendapat
mengenainya. Tetapi ulama usul ada yang mengatakan bahwa makna ayat
ini mujmal (global), maka untuk keterangannya merujuk kepada sunnah.
6
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar'ah,
telah menceritakan kepada kami Abu Salamah, telah menceritakan kepada
kami Wuhaib, dari Khalid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas, bahwa Ibnu Abbas
membaca firman-Nya: dan (basuh) kaki kalian. (Al-Maidah: 6); Ia
mengatakan bahwa makna ayat ini dikembalikan kepada membasuh.
Apa yang disebutkan dalam ayat ini semuanya telah dikemukakan dalam tafsir
surat An-Nisa. Oleh karena itu, untuk lebih hematnya tidak kami ulangi lagi
dalam tafsir surat ini. Kami telah kemukakan penyebab turunnya ayat
tayamum dalam surat An-Nisa.
Tetapi Imam Bukhari dalam bab ini telah meriwayatkan sebuah hadis khusus
mengenai ayat yang mulia ini.
Firman Allah Swt.
اَّللُ لِيَ ْج َع َل َعلَْي ُك ْم ِم ْن َح َر ٍج
َّ َما يُ ِري ُد
Allah tidak hendak menyulitkan kalian.
Karena itu, Dia memberikan kemudahan kepada kalian dan tidak menyulitkan
kalian, bahkan Dia membolehkan bertayamum bagi orang yang sakit dan di
saat air tidak ada, sebagai keluasan dan sebagai rahmat untuk kalian dari-Nya.
Dia menjadikan debu sebagai sarana bersuci untuk menggantikan air bagi
orang yang tayamum disyariatkan untuknya, kecuali bila dipandang dari
7
beberapa segi, seperti yang dijelaskan di dalam kitab-kitab fiqih yang besar-
besar.
Terjemahan
43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-
orang yang ruku'.
44. mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu
melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, Padahal kamu membaca Al kitab
(Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?
45. Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya
yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',
46. (yaitu) orang-orang yang meyakini, bahwa mereka akan menemui
Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.
8
Dan dirikanlah salat, tunaikan zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang
rukuk. (Al-Baqarah: 43)
Al-Baqarah, ayat 44
Allah Swt. berfirman, "Apakah layak bagi kalian, hai orang-orang ahli bila
9
kalian memerintahkan manusia berbuat kebajikan yang merupakan inti dari
segala kebaikan, sedangkan kalian melupakan diri kalian sendiri dan kalian
tidak melakukan apa yang kalian perintahkan kepada orang-orang untuk
mengerjakannya, padahal selain itu kalian membaca kitab kalian dan
mengetahui di dalamnya akibat apa yang akan menimpa orang-orang yang
melalaikan perintah Allah? Tidakkah kalian berakal memikirkan apa yang
kalian lakukan terhadap diri kalian sendiri, lalu kalian bangun dari kelelapan
kalian dan melihat setelah kalian buta?"
Al baqarah 45
10
ِ الَّ ِذين يظُنُّو َن أَنَّ ُهم ُّم َالقُو رِِّبِم وأَنَّ ُهم إِلَْي ِه ر
اجعُو َنَ ْ َْ َ ََ
(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya,
dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya. (AlBaqarah: 46)
3. Al baqarah 144-145
11
Terjemahan
12
ۚ ك َشط َْر ال َْم ْس ِج ِد ا ْْلََر ِام
َ فَ َوِّل َو ْج َه
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram) Yakni menghadaplah dalam
sholatmu ke arah Ka’bah.
ث َما ُك ْن تُ ْم
ُ َو َح ْي
Dan dimana saja kamu berada) Yakni dimanapun kalian berada
menghadaplah kalian ke arah Ka’bah.
13
Yakni tidak akan memberi pengaruh kepada mereka ayat apapun, dan
mereka tidak akan kembali kepada kebanaran dan kepada kiblat Muhammad
meskipun didatangkan segala bukti, karena mereka meninggalkan kebenaran
bukanlah karena bukti yang mereka miliki bukan pula syubhat yang
menyerang mereka, melainkan karena kebebalan mereka, padahal mereka
juga mengetahui bahwa mereka tidak memiliki pegangan apapun; dan orang
seperti ini tidak akan bermanfaat untuknya segala bukti.
Yakni agar menghentikan apa yang diinginkan Ahli kitab agar Nabi
Muhammad kembali ke kiblatnya yang lama.
14
sehingga mereka menghadap Bitul Maqdis karena mengikuti hawa nafsu
mereka.
Terjemahan
78. dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam
dan (dirikanlah pula shalat) subuh[865]. Sesungguhnya shalat subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).
ِ الش ْم
س ِ ُالصالةَ لِ ُدل
َّ وك َّ أَقِ ِم
Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir. (Al-Isra: 78)
15
Dan firman-Nya yang mengatakan:
Yang dimaksud dengan gasaqil lail ialah gelapnya malam hari, dan
me-nurut pendapat lain artinya terbenamnya matahari. Dapat disimpulkan dari
makna ayat ini waktu lohor, asar, dan magrib serta isya.
16
dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang. Dan inilah pengertian yang
dikenal di dalam bahasa Arab. Hal yang sama telah disebutkan di dalam
banyak hadis dari Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam yang menyebutkan
bahwa beliau melakukan salat tahajudnya sesu-dah tidur. Hal ini diriwayatkan
melalui Ibnu Abbas dan Siti Aisyah serta sahabat-sahabat lainnya, semuanya
itu diterangkan secara rinci di tempat-nya sendiri.
ودا
ً ك َم َق ًاما ََْم ُم َ َسى أَ ْن يَ ْب َعث
َ ُّك َرب َ َع
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-
Isra: 79)
5. Al Jumu‟ah 9-10
Terjemahan
17
10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi;
dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.
18
Firman Allah Swt.:
َّ ِي ل
ِلصالة ِ
َ إِذَا نُود
apabila diseru untuk menunaikan salat pada hari Jumat. (Al-Jumu'ah: 9)
Yang dimaksud dengan seruan ini adalah seruan kedua yang biasa
dilakukan di hadapan Rasulullah Saw. apabila beliau keluar (dari rumahnya)
dan duduk di atas mimbarnya, maka pada saat itulah azan diserukan di
hadapannya.
Firman Allah Swt.:
Yaitu kamu tinggalkan jual beli dan kamu bergegas untuk mengingat
Allah dan salat adalah lebih baik bagimu, yakni bagi kehidupan dunia dan
akhiratmu, jika kamu mengetahui.
Al Jumuah 10
19
ِ
ِ ضي
ُالصالة
َّ ت َ ُفَِإ َذا ق
Apabila salat telah ditunaikan. (Al-Jumu'ah: 10)
Maksudnya, apabila salat telah diselesaikan.
Ketika kita fokus kepada upaya mendirikan sholat (sekali lagi bukan
hanya sekadar mengerjakan) dan menjaga waktu sholat, maka tidak akan ada
waktu bagi kita untuk berfikir dan buat negatif. Karena jarak waktu
20
antara sholat dzuhur sampai dengan sholat shubuh dapat dikatakan relatif
tidak terlalu lama.
Sholat adalah bentuk rasa syukur, seperti yang dijelaskan dalam QS. Al
Kautsar: 1–2.
ۡ ۡ إِ ََّنٓ أ َۡعطَ ۡي ٰنك ۡٱل َك
٢ ك َوٱۡنَ ۡر ِ
برِل ِ
ل صف ١
َ َّ ّ َ َ َ َر ثو ََ
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
Maka dirikanlah sholat karena Tuhanmu dan berkorbanlah.” (QS. Al
Kautsar: 1–2)
Isi surat tersebut tentang bagaimana kita mensyukuri nikmat yang sudah
diberikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala
menyatakan bahwa nikmat yang telah diberikan itu tidak terhingga. Nikmat
yang tidak terhingga harus disyukuri dan bentuk syukurnya telah ditunjukkan
oleh Allah subhanahu wa ta’ala dalam QS. Al Kausar: 1–2 dengan cara
melaksanakan sholat. Hal lain untuk menunjukkan rasa syukur
selain sholat adalah berbagi.
21
mempunyai masalah, orang lain juga makhluk biasa seperti kita. Maka yang
dapat kita lakukan adalah meminta pertolongan kepada yang membuat dan
menciptakan masalah tersebut untuk kita, yaitu Allah subhanahu wa ta’ala.
Sehingga jalan untuk terhindar dari setiap kesulitan itu adalah dengan
melakukan sholat.
22
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Al Maidah : 6
2. Al Baqarah : 43-46
3. Al Baqarah : 144-145
4. Al Isra : 78-79
5. Al Jumu’ah : 9-10
B. SARAN
Penyusum tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat
makalah yang lebih baik untuk kedepannya.
23
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-al-maidah-ayat-6.html
https://suaramuslim.net/inilah-5-manfaat-sholat-yang-harus-anda-ketahui/
https://tafsirweb.com/600-surat-al-baqarah-ayat-144.html
https://tafsirweb.com/602-surat-al-baqarah-ayat-145.html
24