Anda di halaman 1dari 56

362.

11
Ind

BUKU SERI - 3

BUKU SERI - 3

PEDOMAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
PEDOMAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT


DEPARTEMEN KESEHATAN RI
DIREKTORAT JENDERAL BINA
KESEHATAN MASYARAKAT
2006

DEPARTEMEN KESEHATAN
2006

DIREKTORAT JENDERAL BINA KESEHATAN MASYARAKAT

DEPARTEMEN KESEHATAN
2006
i

362.11

Katalog Dalam Terbitan. Departemen Kesehatan RI

Ind

Indonesia. Departemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal


Bina Kesehatan Masyarakat.
Pedoman perencanaan tingkat puskesmas.--- Jakarta :
Departemen Kesehatan, 2006.

I. Judul

1. COMMUNITY HEALTH SERVICES-

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas tersusunnya Pedoman
Manajemen Puskesmas sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas.
Pedoman Manajemen Puskesmas ini terdiri dari 3 seri buku yaitu :
1. Buku Seri 1 : Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas
2. Buku Seri 2 : Pedoman Lokakarya Mini Puskesmas
3. Buku Seri 3 : Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas
Buku pedoman tersebut merupakan penyempurnaan dari buku pedoman yang telah ada
sebelumnya. Proses penyempurnaan yang dilaksanakan meliputi penyesuaian dengan
kebijakan yang baru, masukan narasumber serta uji coba pedoman yang melibatkan
lintas program di Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota dan Puskesmas.
Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, yang
merupakan ujung tombak penyelenggara pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di
wilayah kerjanya. Untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan Puskesmas perlu
dikelola melalui pencapaian manajemen Puskesmas secara optimal.
Akan tetapi sesuai dengan semangat desentralisasi masing-masing daerah dapat
menerapkan model metode manajemen yang dianggap paling sesuai. Namun prinsipnya
manajemen tersebut merupakan suatu siklus yang tidak terputus. artinya evaluasi hasil
kinerja/kegiatan yang dilaksanakan harus dapat digunakan untuk menyusun perencanaan
yang akan datang, dan selanjutnya perencanaan yang dibuat dapat dipantau dan dinilai
hasilnya.
Buku Pedoman manajemen Puskesmas ini, diharapkan dapat dijadikan acuan bagi
Puskesmas dalam penyelenggaraan pelayanan dan kegiatannya.
Akhir kata, kami menyadari bahwa buku ini masih belum sempurna, untuk itu saran dan
masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat diharapkan.

Direktur Jenderal
Bina Kesehatan Masyarakat

Dr. Sri Astuti Soeparmanto, MSc.PH

iii

iv

DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS
A. Pendahuluan
B. Pengertian
C. Tujuan dan Manfaat
D. Ruang Lingkup

1
2
2
3

PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA


PUSKESMAS
A. Penetapan Target Puskesmas
B. Pengumpulan data
C. Pengolahan Data
D. Analisis hasil
E. Pelaksanaan
Pelaksanaan
F. Langkah
Waktu Pelaksanaan

7
8
9
9
9
11

BAB III

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA


A. Cara pengumpulan
B. Jenis Data
C. Sumber Data
D. Variabel Penilaian

15
14
16
15
17
16
17
15

BAB IV

PEDOMAN PENGOLAHAN DATA


A. Metoda
B. Penilaian Akhir

20
21
22
23

PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN


PEMECAHAN MASALAH
A. Penyajian
B. Analisa data

23
25
24
26

PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA


PUSKESMAS
A. Dinas Kesehatan kabupaten/kota
B. Dinas Kesehatan Provinsi

31
28
29
32

PENUTUP

31
34

BAB I

BAB II

BAB V

BAB VI

BAB VII

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran - 1

Format Penilaian Kinerja Puskesmas


a. Cakupan kegiatan
b. Manajemen
c. Mutu

Lampiran - 2

Rekapitulasi penghitungan kinerja Puskesmas

Lampiran 3

Contoh Grafik Sarang Laba-Laba

Lampiran - 4

Format SWOT

Lampiran 5

Matriks RAGPIE

vi

BAB I
KONSEP DASAR
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A.

PENDAHULUAN
Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan
pembinaan
kesehatan
masyarakat
telah
dibangun
Puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggungjawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai (1) Pusat
penggerak pembangunan berwawasan kesehatan ; (2) Pusat
pemberdayaan keluarga dan masyarakat; (3) Pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan
upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen
manajemen yang terdiri dari (1) Perencanaan tingkat
Puskesmas ; (2) Lokakarya Mini Puskesmas ; (3) Penilaian
Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya termasuk
alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung dengan
manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem
informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan
quality assurance).
Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan
program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam
Rencana Strategis Departemen Kesehatan dan program
spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi
prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik
oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian
tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah,
kebutuhan serta potensi setempat.
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar
1

dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan


tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang
telah dipergunakan selama ini telah disempurnakan, dan
selanjutnya digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.
B.

PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk
melakukan penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas.
Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas,
sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas
melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian
dinas kesehatan kabupaten/ kota melakukan verifikasi
hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian
cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan
(khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu
pelayanan)
atas
perhitungan
seluruh
Puskesmas.
Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten / kota
bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam
kelompok (I,II,III) sesuai dengan pencapaian kinerjanya.
Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten/
kota dapat melakukan analisa tingkat kinerja Puskesmas
berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian
kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan
secara lebih mendalam dan terfokus.
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
1. Tujuan
a.

Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang
berkualitas secara optimal dalam mendukung
pencapaian
tujuan
pembangunan
kesehatan
kabupaten/ kota.

b.

Tujuan Khusus
1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil
cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen
Puskesmas pada akhir tahun kegiatan.
2). Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir
tahun berdasarkan urutan peringkat kategori
kelompok Puskesmas.
3). Mendapatkan
informasi
analisis
kinerja
Puskesmas
dan
bahan
masukan
dalam
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas dan
dinas kesehatan kabupaten/ kota untuk tahun
yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :


a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)
kunjungan dibandingkan dengan target yang harus
dicapainya.
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (out put dan out come).
c. Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota
dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan
untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan
datang berdasarkan prioritasnya.
d. Dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan
dan mendukung kebutuhan sumberdaya Puskesmas
dan urgensi pembinaan Puskesmas.
D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian
pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian
terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas yang
telah ditetapkan di tingkat kabupaten/ kota dan kegiatan upaya
kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan ketiga
3

fungsi Puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan


kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada
kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia
Sehat 2010 .
Sesuai dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
di Daerah, maka kabupaten/ kota dapat menetapkan dan
mengembangkan jenis program kesehatan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat yang sudah diukur dengan
kemampuan sumberdaya termasuk ketersediaan dan
kompetensi
tenaga
pelaksananya,
dengan
tetap
memperhatikan arahan dan kebijakan tingkat propinsi dan
pusat, yang dilandasi oleh kepentingan daerah dan nasional
termasuk konsensus global/ kesepakatan dunia (antara lain
penanggulangan penyakit polio, TBC, malaria, diare, kusta,
dan lain-lain).
Puskesmas yang telah melaksanakan upaya kesehatan
pengembangan baik berupa penambahan upaya maupun
suatu upaya kesehatan inovasi, tetap dilakukan penilaian.
Hasil kegiatan (output atau outcome) yang dilakukan
Puskesmas merupakan nilai tambah dalam penilaian
kinerjanya dan tetap harus diperhitungkan sesuai dengan
kesepakatan.
Apabila upaya kesehatan pengembangan tersebut merupakan
kebutuhan daerah yang telah didukung dengan ketersediaan
dan kemampuan sumberdaya di daerah yang bersangkutan
maka dimungkinkan untuk dikembangkan secara lebih luas di
seluruh Puskesmas dalam suatu wilayah kabupaten/ kota.
Olehkarenanya, kegiatan tersebut sudah harus diperhitungkan
untuk dilakukan penilaian di seluruh Puskesmas.
Dengan pendekatan demikian maka penilaian pelaksanaan
kegiatan untuk masing-masing Puskesmas kemungkinan
tidak lagi sama di seluruh Puskesmas, melainkan hanya
berdasarkan
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas yang bersangkutan . Sedangkan kegiatankegiatan pengembangan yang belum menjadi kegiatan utama
di kabupaten/ kota, hanya akan dilakukan oleh Puskesmas
tertentu saja di kabupaten/ kota yang bersangkutan.
4

Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas


tersebut berdasarkan pada upaya-upaya Puskesmas dalam
menyelenggarakan :
1. Pelayanan kesehatan yang meliputi :
a. Upaya Kesehatan Wajib sesuai dengan kebijakan
nasional, dimana penetapan jenis pelayanannya
disusun oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota.
b. Upaya Kesehatan Pengembangan antara lain
penambahan upaya kesehatan atau penerapan
pendekatan baru (inovasi) upaya kesehatan dalam
pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas.
2. Pelaksanaan
manajemen
Puskesmas
dalam
penyelenggaraan kegiatan, meliputi :
a. Proses
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan
lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat,
obat, keuangan, dll.
3. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang
ditetapkan.
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat
kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan.
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masingmasing program/ kegiatan mempunyai indikator mutu
tersendiri, sebagai contoh angka drop out pengobatan
pada program penanggulangan TBC.
d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa
pelayanan Puskesmas.
Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di
Puskesmas dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek
input, proses, out-put maupun out-comenya, karena indikator
dan mekanisme untuk penilaiannya belum
ditentukan.
5

Sehingga, secara keseluruhan tidak akan diukur dalam


penilaian kinerja, akan tetapi dipilih beberapa indikator yang
sudah ada standar penilaiannya.
Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku
pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis
kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di seluruh
Puskesmas (sebagai Daftar Menu). Sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan, masing-masing kabupaten/
kota akan menetapkan jenis kegiatan yang direncanakan
untuk dilaksanakan, dan kemudian hasilnya dinilai
berdasarkan rencana yang telah disusun.
Hasil kegiatan Puskesmas yang diperhitungkan meliputi
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan
jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik kegiatan
yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar
gedung.
Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat
memperoleh bantuan teknologi ataupun tenaga dari
Puskesmas sekitarnya atau tingkat kabupaten/ kota (sebagai
contoh: dalam situasi emergensi/ KLB, pelayanan kesehatan
di daerah tertinggal, perbatasan, transmigrasi, komunitas adat
terpencil, dll) maka peran perbantuan dapat diabaikan,
sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan
Puskesmas.
Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak termasuk
dalam variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen
tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
proses penyusunan rencana dan penetapan besaran target
Puskesmas.
Selanjutnya
dalam
melakukan
analisa
permasalahan/ kesenjangan kegiatan Puskesmas, maka
komponen input sumberdaya dan lingkungan dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan baik dalam mencari penyebab
masalah maupun penetapan alternatif pemecahan masalah.

BAB II
PELAKSANAAN
PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian
kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat
penyusunan
rencana
pelaksanaan
kegiatan
Puskesmas.
Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan
dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas
program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan
yang melibatkan lintas sektor di kecamatan.
Penilaian kinerja Puskesmas meliputi Puskesmas dan jaringannya
yaitu Puskesmas, Puskesmas Pembantu, bidan di desa serta
berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan masyarakat lainnya.
Sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota,
maka pada proses pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan
pembinaan dinas kesehatan kabupaten/kota.
1. Penetapan target Puskesmas
Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal
atau persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir
tahun.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai
masing-masing Puskesmas bersifat spesifik dan berlaku untuk
Puskesmas yang bersangkutan berdasarkan pembahasan
bersama antara dinas kesehatan kabupaten/ kota dengan
Puskesmas pada saat penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas.
Target nasional perlu dijabarkan ke dalam target provinsi,
kabupaten/ kota dan Puskesmas secara tepat. Penetapan
target Puskesmas dengan mempertimbangkan :
a. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing
Puskesmas.
b. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
c. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
d. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
7

e. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber


daya manusia tahun yang akan datang.
f. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport,
dan lain-lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat
pendapatan ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat,
dan lain-lain).
g. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas
tidak dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah
yang bukan target sasarannya, kelompok masyarakat yang
tidak mungkin dijangkau karena kendala geografi
transportasi, dan lain-lain.
Bila perhitungan target Puskesmas dilaksanakan secara cermat, teliti
dan tepat, maka pencapaian hasilnya secara kumulatif akan
memberikan kontribusi pada pencapaian target kabupaten/ kota dan
tingkatan administrasi di atasnya, sampai akhirnya target nasional
dapat tercapai.

2. Pengumpulan data hasil kegiatan


a. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan
pada periode waktu tertentu. Penetapan periode waktu
penilaian ini dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/
kota bersama Puskesmas. Sebagai contoh periode waktu
penilaian adalah bulan Januari sampai dengan bulan
Desember. Penilaian kinerja Puskesmas merupakan
salah satu simpul dari satu rangkaian kegiatan dalam
manajemen Puskesmas. Oleh karena penilaian kinerja
adalah kegiatan untuk menilai kinerja Puskesmas
berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun, maka
periode waktu penilaian disesuaikan/ disinkronkan pula
dengan perencanaan.
b. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini
adalah Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling dan Bidan di Desa serta
hasil pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
c. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari
SP2TP dan pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat
Puskesmas, tidak hanya terbatas pada laporan SP2TP
yang dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/ kota.
8

3. Pengolahan data
a. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan
yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas,
dihitung dengan membandingkan hasil yang telah dicapai
terhadap target standar yang telah ditetapkan.
b. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot
4. Analisis hasil dan langkah pemecahan
a. Melakukan identifikasi masalah, kendala/ hambatan dan
penyebab serta latar belakangnya dengan cara mengisi
format analisa data dengan mencantumkan kesenjangan
hasil kegiatan pokok dan hasil kegiatan lainnya yang
terkait, input sumberdaya pendukungnya, lingkungan
sosial dan fisik yang mempengaruhi serta proses
pelaksanaannya.
b. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/
pemecahan masalahnya.
c. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah
dengan
memperhatikan
arahan
dan
rencana
pengembangan di dalam wilayah kabupaten/ kota
d. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun
depan, sebagai bagian dari kegiatan perencanaan
Puskesmas.
5. Pelaksanaan penilaian
a. Di tingkat Puskesmas
1) Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas
diri mengukur keberhasilan kinerjanya.
2) Kepala Puskesmas membentuk tim kecil Puskesmas
untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian (out
put dan out come).
3) Masing-masing
penanggung
jawab
kegiatan
melakukan pengumpulan data pencapaian, dengan
memperhitungkan cakupan hasil (out-put) kegiatan
dan mutu bila hal tersebut memungkinkan.
4) Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung
jawab kegiatan melakukan analisis masalah,
identifikasi kendala/ hambatan, mencari penyebab
9

dan latar belakangnya, mengenali faktor-faktor


pendukung dan penghambat.
5) Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun
rencana pemecahannya dengan mempertimbangkan
kecenderungan timbulnya masalah (ancaman)
ataupun kecenderungan untuk perbaikan (peluang)
dengan metoda analisis sederhana maupun analisa
kecenderungan dengan menggunakan data yang ada.
6) Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana
pemecahannya dilaporkan ke dinas kesehatan
kabupaten/ kota.
b. Di tingkat kabupaten/ kota
1) Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam
melakukan perhitungan hasil kegiatan, menganalisa
data dan membuat pemecahan masalah.
2) Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang
tahun pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan
urutan prioritas masalah.
3) Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan
Puskesmas dan bersama dengan Puskesmas
menghitung dan menetapkan kelompok peringkat
kinerja Puskesmas.
4) Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan
masalah yang telah dibuat Puskesmas dan membuat
rencana usulan kegiatan berdasarkan kesepakatan
bersama dengan Puskesmas
5) Mengirim umpan balik ke Puskesmas dalam bentuk
penetapan kelompok Puskesmas, evaluasi hasil
kinerja Puskesmas dan rencana usulan kegiatan
Puskesmas.
6) Penetapan target dan dukungan sumberdaya masingmasing Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja
Puskesmas dan rencana usulan kegiatan tahun
depan.

10

10

6. Langkah
Waktu pelaksanaan penilaian
1) Langkah
Waktu pelaksanaan penilaian di Puskesmas
No.

Kegiatan

I.

Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a.

Pemantauan hasil kegiatan secara periodik bulanan/


triwulan dan konsultasi ke kabupaten/ kota, dalam rangka
mencapai target cakupan dan mutu hasil kegiatan
Puskesmas pada akhir tahun.
Penilaian Kinerja Puskesmas.

II.
a.

Pengumpulan data dan pengolahan data hasil kegiatan


(dari data bulanan/ triwulan).

b.

Konsultasi ke/ pembinaan dan bimbingan dari dinas


kesehatan kabupaten/ kota.
Memberikan laporan perhitungan kinerja Puskesmas
kepada dinkes kabupaten/ kota, dan
membahas
keterkaitannya dengan verifikasi data dan perhitungannya.

c.

Menerima umpan balik nilai akhir kinerja Puskesmas,


berikut penjelasan dalam perbaikan perhitungan bilamana
terjadi kesalahan.

d.

Menyajikan hasil akhir hasil perhitungan cakupan dan


mutu kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-laba,
ataupun cara penampilan lainnya.

III.

Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a.

Menganalisis masalah dan kendala, merumuskan


pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus
rencana usulan kegiatan tahun yang akan datang.

b.

Menerima informasi dari kabupaten/ kota tentang rencana


anggaran yang mungkin akan diterima masing-masing
Puskesmas dengan membahas rancangan kegiatan,
besarnya target, besarnya biaya dan kebutuhan sumber
daya lain yang diperlukan, dan jadwal kegiatan bersama
11

11

dinas kesehatan kabupaten/ kota.

2)

c.

Bersama tim perencanaan Puskesmas menyusun rencana


pelaksanaan kegiatan (RPK) Puskesmas untuk tahun
berjalan.

d.

Membahas rencana kegiatan yang melibatkan unsur lintas


sektor terkait, untuk keterpaduan.

e.

Mendiseminasikan informasi sekaligus membagi tugas


dan tanggung jawab untuk kegiatan tahun yang akan
dilaksanakan, dalam forum pertemuan lokakarya tahunan
Puskesmas.

f.

Menyelenggarakan pertemuan dengan lintas sektor terkait


di kecamatan, untuk mendiseminasikan rencana kegiatankegiatan Puskesmas yang ada kaitannya dengan LS di
tingkat kecamatan.

g.

Mempersiapkan seluruh pelayanan Puskesmas untuk


melaksanakan kegiatan-kegiatan

Waktu pelaksanaan penuilaian


penilaian oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
No.

Kegiatan

I.

Pra. Penilaian Kinerja Puskesmas *)

a.

Pemantauan penyelenggaraan kegiatan Puskesmas


dan hasilnya untuk periode waktu tertentu dan
pembinaan dalam rangka mendorong pencapaian
cakupan hasil kegiatan Puskesmas.

II

Penilaian Kinerja Puskesmas.

a.

Menerima konsultasi dari/ pembinaan dan bimbingan


kepada Puskesmas.
Menerima laporan perhitungan penilaian kinerja dari
Puskesmas, melakukan verifikasi atas data dan
perhitungan Puskesmas.
Memberikan umpan balik nilai akhir penilaian kinerja

b.
c.

12

12

Puskesmas sesuai dengan urutan peringkat dalam


kelompok masing-masing Puskesmas.
d.

Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas di


kab/kota, berdasarkan urutan peringkat dalam
kelompoknya, sebaiknya dalam bentuk grafik batang
(bar-chart).

III

Pasca penilaian kinerja Puskesmas *)

a.

Menganalisis masalah dan kendala yang dihadapi


Puskesmas dan kabupaten, serta merumuskan
pemecahan masalah, rencana perbaikan sekaligus
rencana kegiatan tk. kab/kota tahun yang akan
datang, memberikan arahan kebijaksanaan dan
rencana pengembangan tahun yang akan datang
kepada Puskesmas, berikut target kabupaten/ kota
dan rancangan pembagiannya untuk semua
Puskesmas.

b.

Membahas rancangan kegiatan, besarnya target,


besarnya biaya yang diperlukan, dan jadwal kegiatan
bersama Puskesmas.

c.

Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan tk.


Kabupaten/ kota, baik dalam kegiatannya sendiri
maupun rencana pembinaan kepada Puskesmas.

Catatan : Waktu pelaksanaan ditetapkan oleh masing-masing Dinas


Kesehatan Kabupaten/ Kota bersama Puskesmas

13

13

14

BAB. III
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang


diperlukan

sesuai

dengan

pedoman.

Selanjutnya

dilakukan

pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk definisi


operasionalnya.
Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam proses pengumpulan
data. Adapun pelaksanaan pengumpulan data dilakukan oleh
penanggungjawab masing-masing kegiatan/ program dibantu oleh
staf Puskesmas lainnya dengan tetap memegang prinsip kerjasama
tim.
A.

Cara pengumpulan data


Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data yang
diperlukan

sesuai

Puskesmas

serta

dengan

pedoman

kesepakatan

penilaian

Puskesmas

dan

kinerja
dinas

kesehatan kabupaten/kota.
Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk penilaian
kinerja Puskesmas dapat berasal dari Puskesmas dan
jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari lintas sektor
terkait serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data
dibahas dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun
14

15

pertemuan lintas sektor kecamatan, untuk mendapatkan


masukan dan dukungan dari unit terkait.
Adapun
caralintas
pengumpulan
antara lain
melalui
:
pertemuan
sektor data,
kecamatan,
untuk
mendapatkan
1.
Data dan
dalam
pencatatan
pelaporan Puskesmas
masukan
dukungan
dari unitdan
terkait.
(SP2TP/SP3)
2.
Pemeriksaan/
pengecekan
catatan/
Adapun
cara pengumpulan
data,
antaranotulen
lain melalui :
3.
melalui survey
1. Pemgumpulan
Data dalam data
pencatatan
dan sederhana
pelaporan Puskesmas
(SP2TP/SP3)
2. Pemeriksaan/ pengecekan catatan/ notulen
3. Pemgumpulan data melalui survey sederhana
B.

Jenis data
Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil

B.

kegiatan
Jenis
data yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas dan
jaringannya,
terdiri atasuntuk
:
Data yang yang
dikumpulkan
perhitungan adalah hasil
Data pencapaian
hasil kegiatan oleh
Puskesmas
1.
kegiatan
yang dilaksanakan
Puskesmas dalam
Data pelaksanaan
manajemen
Puskesmas
2.
penyelenggaraan
upaya
kesehatan
di Puskesmas dan
Data hasil
3.
jaringannya,
yang pengukuran/
terdiri atas : penilaian mutu pelayanan
Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
1. Puskemas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
Data
tentang
dan kondisi
di masyarakat,
dimana
Data
hasilkeadaan
pengukuran/
penilaian
mutu pelayanan
3.
Puskesmas
Puskemastidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian
keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja
Puskesmas,
: dan kondisi di masyarakat, dimana
Data tentangmisalnya
keadaan
Puskesmas
tidak sarana
sepenuhnya
berperan
dalamkeluarga
pencapaian
air bersih,
jamban
dan
1. Ketersediaan
15
keberhasilannya,
tidak
diperhitungkan dalam penilaian kinerja
jumlah pemakai
air bersih
Puskesmas,
misalnya
:
(tenaga,
dana, gedung, sarana transportasi
2. Sumberdaya
dan peralatan) yang tersedia di Puskesmas

15

3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis,


luas wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk
16

2. Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi


jumlah
pemakaiyang
air bersih
dan peralatan)
tersedia di Puskesmas
dan peralatan) yang tersedia di Puskesmas
Sumberdaya
(tenaga,
gedung,
sarana
2. Kondisi
lingkungan
fisikdana,
dan non
fisik antara
laintransportasi
geografis,
3.
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis,
dan
yang tersedia
di Puskesmas
luas peralatan)
wilayah, kondisi
jalan, keadaan
penduduk
luas wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis,
luas wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk
C.
C.

Sumber data
Sumber data

C.

Sumber data
utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil
Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil
kegiatan Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan
kegiatan Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan
Sumber utama
yang (SP2TP),
dikumpulkan
adalahhasil
catatan
hasil
pelaporan
yangdata
berlaku
catatan
kegiatan
pelaporan yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan
kegiatan
Puskesmas
sesuai
sistemdata
pencatatan
program inovatif
maupun
hasil dengan
pengumpulan
lainnya,
program inovatif maupun hasil pengumpulan data lainnya,
pelaporan
yang
berlaku
(SP2TP),
catatan
hasilkabupaten/
kegiatan
bukan laporan
yang
dikirimkan
ke dinas
kesehatan
bukan laporan yang dikirimkan ke dinas kesehatan kabupaten/
program
inovatif contoh,
maupun untuk
hasil pengumpulan
lainnya,
kota. Sebagai
menilai mutu data
Puskesmas,
kota. Sebagai contoh, untuk menilai mutu Puskesmas,
bukan laporansurvey
yang dikirimkan
dinas kesehatan
kabupaten/
dilaksanakan
kepuasanke
pelanggan.
Data hasil
survey
dilaksanakan survey kepuasan pelanggan. Data hasil survey
kota. Sebagai
contoh, untuk
menilai
Puskesmas,
tersebut
dapat digunakan
sebagai
salah mutu
satu sumber
data
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber data
dilaksanakan
pelanggan. Data hasil survey
untuk
penilaiansurvey
kinerjakepuasan
Puskesmas.
untuk penilaian kinerja Puskesmas.
tersebut dapat digunakan sebagai salah satu sumber data
untuk penilaian
kinerja
Puskesmas.
Untuk
kepentingan
verifikasi
oleh dinas kesehatan kabupaten/
Untuk kepentingan verifikasi oleh dinas kesehatan kabupaten/
kota digunakan laporan hasil perhitungan Puskesmas untuk
kota digunakan laporan hasil perhitungan Puskesmas untuk
Untuk kepentingan
verifikasi
olehSP2TP,
dinas kesehatan
kinerja
Puskesmas,
laporan
laporan kabupaten/
lain yang
kinerja Puskesmas, laporan SP2TP, laporan lain yang
kota digunakan
laporanlangsung
hasil perhitungan
Puskesmas untuk
berkaitan
dan supervisi
ke Puskesmas.
berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.
kinerja Puskesmas, laporan SP2TP, laporan lain yang
berkaitan dan supervisi langsung ke Puskesmas.

D.
D.

VARIABEL PENILAIAN
VARIABEL PENILAIAN

D.

Variabel
penilaian
kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili/16
VARIABEL
PENILAIAN
16

merepresentasikan fungsi, azas, dan upaya pelayanan

Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian16


kinerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen
penilaian, yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
17
b. Upaya Kesehatan Pengembangan

Puskesmas beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian


kinerja Puskesmas dikelompokkan dalam 3 komponen
penilaian, yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang
terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis
dengan Angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Masing-masing jenis
kegiatan utama terdiri dari kelompok variabel yang ditulis
dengan huruf latin besar (A,B,C, dst), yang meliputi
beberapa sub variabel yang ditulis dengan angka (1,2,3, .
dst). Sebagai contoh :
Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan :
I.

Promosi Kesehatan

II.

Kersehatan Lingkungan

III.

Kesehatan

Ibu

dan

Anak

termasuk

Keluarga

Berencana
A. Kesehatan Ibu
1. K1
2. Linakes

B. Kesehatan Anak
IV.

Perbaikan Gizi Masyarakat

V.

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

VI.

Pengobatan

17

Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang


tercantum dalam lampiran pedoman ini merupakan daftar
menu . Penetapan kelompok
variabel dan sub-variabel
18
dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan Dinas

V.

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

VI.

Pengobatan

Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang


tercantum dalam lampiran pedoman ini merupakan daftar
menu . Penetapan kelompok variabel dan sub-variabel
dilaksanakan oleh Puskesmas bersama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dengan mengacu pada
kebijakan program. Artinya Puskesmas melaksanakan tidak
harus semua kegiatan yang tercantum dalam pedoman ini,
akan tetapi harus sesuai dengan yang ditetapkan bersama
dinas kesehatan kabupaten/ kota.
Khusus untuk Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya
sudah baku yaitu :
I.

Upaya Promosi Kesehatan

II.

Upaya Kesehatan Lingkungan

III.

Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga


Berencana

IV.

Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

V.

Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit


Menular

VI.

Upaya Pengobatan

Akan tetapi Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan


Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan
sesuai dengan permasalahan, kebutuhan dan kemampuan
Puskesmas.
18
Puskesmas.
Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan
Dari setiap variabel kegiatan pelayanan kesehatan dan
manajemennya dengan bagian-bagian/ masing-masing
manajemennya dengan bagian-bagian/ masing-masing
kelompok mempunyai nilai yang sama.
kelompok mempunyai nilai yang sama.
19

20

BAB. IV
PEDOMAN PENGOLAHAN DATA
Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah
data menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar
dalam pengambilan keputusan termasuk untuk dasar
penyusunan perencanaan Puskesmas.
Kegiatan pengolahan data merupakan kegiatan lanjutan setelah
data terkumpul. Untuk kepentingan tersebut telah disediakan
kolom khusus pengolahan data dalam formulir pengumpulan
data.
Kegiatan pengolahan data meliputi :
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data
yang dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai
keadaan dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
(calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan
menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan (tabulating)
Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan
oleh kepala Puskesmas bersama tim kecil Puskesmas.
Sedangkan pengolahan di tingkat kabupaten/ kota dilakukan
oleh tim kecil yang ditugaskan kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota. Data yang diolah di tingkat kabupaten/ kota
berupa perhitungan hasil kinerja Puskesmas sehingga
diperoleh informasi tentang peringkat Puskesmas se
kabupaten/ kota dalam kategori kelompoknya.
A. METODA PENGOLAHAN DATA
Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas, ada 3
komponen penilaian beserta kegiatan utama dan variablevariabel yang perlu diolah, yaitu :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan
Puskesmas
20

21

kelompok masingUntuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya


masing, perlu dihitung hasil reratanya secara bertingkat,
sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data
dan perhitungannya.
2. Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masingmasing variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala
sumberdaya .
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan
hasil cakupan yang dikelompokkan pada skala-skala yang
ditetapkan pada setiap variabel
Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat
Puskesmas dan kabupaten/ kota, maka untuk kepentingan
perhitungan kinerja Puskesmas ini, proses pengolahan data di
tingkat Puskesmas sudah dimulai sejak awal bulan Desember
(Januari tahun selanjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan.
Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T)
merupakan pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil
kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan
diperoleh dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan dibagi
dengan target (H/T) untuk setiap variabel.
Cara menghitung :
1. Nilai akhir cakupan kegiatan pelayanan kesehatan
Puskesmas
Menghitung pencapaian cakupan hasil komponen kegiatan
pelayanan kesehatan, masing-masing kegiatan dihitung
reratanya dari hasil masing-masing variabel, sedangkan tiaptiap variabel dihitung dari rerata sub variabel.
2. Nilai akhir tingkat pencapaian mutu kegiatan pelayanan
kesehatan Puskesmas
Dihitung berdasar cakupan komponen mutu pelayanan dari
rata-rata nilai setiap skala yang sesuai dengan variabelnya .
21

22

3. Nilai akhir tingkat manajemen Puskesmas


Cara penilaian sama seperti pada penilaian mutu pelayanan
dengan menggunakan penilaian berdasar skala.
B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Kelompok Puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan
pembahasan Puskesmas bersama dinas kesehatan
kabupaten/ kota, data dan informasi yang dikirimkan oleh
Puskesmas telah ditelaah/ diteliti ulang oleh tim di tingkat
kabupaten/ kota.
Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen
penilaian, yaitu :
1. Penilaian
kinerja
Puskesmas
hasil
pencapaian
pelaksanaan pelayanan kesehatan.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
3. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk
tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :
Cakupan Pelayanan
1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil =
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil

91 %
81 90 %
80 %

Mutu Pelayanan Kesehatan dan Manajemen


1. Kelompok I : Nilai rata-rata 8.5
2. Kelompok II : Nilai rata-rata 5,5 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota untuk mengetahui tingkat
kinerja Puskesmas di wilayahnya, maka kinerja Puskesmas
akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok Puskesmas.
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat kinerja kurang

22

23

24

BAB. V
PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN


Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada masingmasing penanggung jawab dan pelaksana di Puskesmas
tentang tingkat pencapaian hasil dari jenis-jenis kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya dan sebagai bahan evaluasi/
penilaian pencapaian prestasi kinerjanya yang diperhitungkan
sendiri.
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan
manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk
gambaran grafik sarang laba-laba .
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
disajikan dalam bentuk sarang laba-laba yang berbeda. Setiap
jari-jari grafik sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis
kegiatan pelayanan/ manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi
masing-masing penanggung jawab kegiatan, dapat membuat
hal yang sama untuk masing-masing variabel kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga
disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih
mudah mengetahui tingkat kesenjangan pencapaian dan
ketidak serasian antara hasil kegiatan dengan manajemen,
karena antara keduanya mempunyai keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara
periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini
mungkin.
23

25

B. ANALISIS DATA
Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan
dari data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi
bahan pertimbangan untuk memberikan masukan bagi
perencanaan, monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi
Puskesmas.
Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan/
merumuskan masalah secara benar, ada 3 buah hambatan :
1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya.
2. Terlalu memfokuskan pada masalah yang relatif kecil
daripada masalah yang utama
3. Kurang dapat menentukan alternatif dalam penyelesaian
masalah yang sebenarnya.
Langkah-langkah merumuskan masalah dan penyebabnya.:
1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan
pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu
kegiatan.
2. Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang dan
ancaman prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan
yang dihadapi Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan suatu
teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam
suatu situasi tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab
akibat.
4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan metoda, untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai dengan yang
kurang penting.
Untuk melakukan analisa data selain diperlukan hasil
pencapaian cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk
mutu pelayanan (bagi Puskesmas yang telah menerapkan mutu
pelayanan) juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas,
sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan (fisik dan non
fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.

24

26

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan


kegiatan pelayanan
Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat
dimulai dengan mengidentifikasi kesenjangan yang
tergambar dalam grafik sarang laba-laba. Pencapaian hasil
cakupan kegiatan yang terjadi kesenjangan di grafik
sarang laba-laba ditulis ke lampiran : Analisa data I pada
judul matrik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE / untuk
evaluasi kegiatan). Setiap lembar matrik untuk satu
kegiatan yang terjadi kesenjangan.
Analisis penyebab kesenjangan, dalam aspek penyediaan
dan pemanfaatan sumber daya. Tuliskan pada kolom
sumberdaya di kolom perencanaan tentang semua sumber
daya (tenaga, biaya, alat, obat, sarana transport, fasilitas
kesehatan) yang direncanakan untuk melakukan kegiatan
tersebut. Kemudian tuliskan pada kolom sumberdaya di
kolom pelaksanaan tentang pelaksanaannya penggunaan
yang tertulis pada kolom sumberdaya di kolom
perencanaan.
Demikian juga tuliskan berapa % ternyata hasil yang
dimanfaatkan penggunaan sumberdaya pada kolom
sumberdaya di kolom evaluasi dengan cara hasil
sumberdaya di kolom pelaksanaan dibagi sumberdaya
perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan
tentang semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
dengan menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam
kolom sumberdaya di kolom perencanaan. Dengan cara
penilaian/ hitungan yang sama tulislah pada kolom
kegiatan di kolom pelaksanaan dan kolom kegiatan di
kolom evaluasi.
Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan
tentang semua hasil rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan dengan menggunakan sumberdaya yang
tercantum
dalam
kolom
sumberdaya
di
kolom
perencanaan. Dengan cara penilaian/ hitungan yang sama
25

27

tulislah pada kolom pencapaian di kolom pelaksanaan dan


kolom pencapaian di kolom evaluasi.
2. Identikasi faktor kelemahan, pendukung, peluang dan
ancaman masalah kegiatan pelayanan kesehatan
Dalam mengumpulkan keterangan (informasi) yang
berkaitan dengan masalah kegiatan pelayanan kesehatan,
dengan cara menuliskan dalam lampiran : Analisa Data II
(format SWOT ) tentang variabel, sub variabel dan subsub variabel (baik yang tercantum maupun tidak tercantum
dalam stratifikasi, namun ada dalam catatan data kegiatan
Puskesmas)
dari kegiatan pelayanan yang terjadi
kesenjangan di grafik sarang laba-laba (jenis kegiatan yang
ditulis sama dengan semua kegiatan yang dinilai dalam
matrik RAGPIE).
Tim kecil menuliskan hasil analisa / pengamatan selama
melaksanakan kegiatan tersebut semua sumberdaya,
lingkungan (fisik : keadaan geografis, iklim, dan non fisik :
pendapatan penduduk, adat-istiadat, pendidikan masyarakat, dll) yang mempengaruhi kegiatan tersebut dengan
memisahkan unsur tersebut yang menjadikan kegiatan
terhambat/ kendala, mendukung keberhasilan kegiatan,
peluang di masa mendatang kegiatan tersebut dan
ancaman kegiatan tersebut bila tidak dilaksanakan ke
dalam kolom-kolom kekuatan/ pendukung (Strengths),
kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan
ancaman (Threats).
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan
analisa kegiatan manajemen perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi kegiatan yang menjadi hambatan/ kendala
(tulislah pada kolom kelemahan), dan yang menjadi
kekuatan/ dukungan kegiatan tersebut (tulislah pada kolom
kekuatan/ pendukung), hal-hal yang menjadi peluang bila
kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang (pada kolom
peluang), serta hal-hal yang menjadi ancaman bila
kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun
mendatang (pada kolom ancaman).
26

28

Sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan


non fisik yang dicantumkan hanya yang terkait saja.
3. Perumusan analisis sebab akibat
Dalam merumuskan analisis sebab akibat dapat
akan
menggunakan
diperkenalkan Pohon masalah, karena metodanya mudah
namun hasilnya relevan, namun Puskesmas kabupaten/
kota dapat menggunakan metoda lain yang sederhana,
mudah dan hasilnya relevan.
Pohon
masalah
adalah
suatu
teknik
untuk
mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu situasi
tertentu, menyusun dan memperagakan informasi ini
sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
Mulai dengan yang menjadikan prioritas utama masalah
kegiatan pelayanan kesehatan yang dipecahkan.
Catat semua masalah terkait lainnya yang sudah
diidentifikasikan dalam matrik RAGPIE dan format SWOT.
Teknik
curah
pendapat
(brainstorming)
dipergunakan,
atau
disebutkan
masalah
diidentifikasikan dengan pertanyaan berikut:

dapat
yang

Apa yang menjadi masalah utama


Apa yang menjadi akibat masalah ini
Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah
pokok

Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim ke dalam


bentuk sebuah pohon masalah (terlampir dalam format).
Setiap format pohon masalah untuk satu jenis kegiatan.

27

29

30

BAB VI
PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
Sesuai dengan pengertiannya, Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis

dinas

kesehatan

kabupaten/

kota.

Olehkarenanya

penyelenggaraan Puskesmas, tidak lepas dari tanggungjawab


Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Dengan terbitnya UU Nomor
32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, provinsi mempunyai
fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan, termasuk
di dalamnya pembangunan kesehatan.
Demikian pula halnya, dalam penyelenggaraan Puskesmas, dinas
kesehatan provinsi tetap mempunyai fungsi koordinasi. Sehingga
berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas, baik
dinas kesehatan kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi
juga mempunyai peran dalam pelaksanaannya.
A. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
Manfaat dari penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan
kabupaten/kota adalah :
1. mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi
Puskesmas di wilayah kerjanya
2. mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas.
28

31

3. mendapatkan

gambaran

kemampuan

manajemen

Puskesmas.
4. dapat dipergunakan oleh dinas kesehatan kabupaten/ kota
sebagai

dasar

untuk

melakukan

pembinaan

kepada

Puskesmas. Sehingga pembinaan dan dukungan yang


diberikan lebih optimal/ fokus, berdasarkan permasalahan
dan kondisi Puskemas.
Ikut melakukan penilaian hasil manajemen Puskesmas dengan cara
melakukan peninjauan ke masing-masing Puskesmas
Memberi bimbingan dan fasilitasi dalam pelaksanaan penilaian
kinerja Puskesmas.
Setelah menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas, melakukan :
1. rekapitulasi data
2. rekapitulasi masalah dan melakukan analisa masalah serta
menentukan cara penanggulangannya. A[pabila diperlukan
dapat mengajukan fasilitasi dari dinas keehatan provinsi.
3. mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dinas kesehatan
provisni
4. membuat mapping/ pemetaan kinerja Puskesmas.
B. Dinas Kesehatan provinsi
Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi dinas kesehatan provinsi
adalah

mendapatkan

gambaran

prestasi

Puskesmas,

serta

hamabtan dan permasalahan yang dihadapi dinas kesehatan


hambatan
kabupaten/ kota dalam pembinaan dan pengembangan Puskemas
29

32

di wilayah kerjanya. Selanjutnya Provinsi dapat lebih optimal dan


fokus dalam memberikan dukungan kepada Dinas kesehatan
kabupaten/kota dalam upaya peningkatan kinerja Puskesmas.
Melakukan supervisi dan bimbingan teknis kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota dan Puskesmas
Setelah menerima laporan dari dinas kesehatan

kabupaten/kota

selanjutnya dilakukan :
1. membuat rekap dari seluruh kabupaten/kota
2. membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa
masalah
3. menyusun

rencana

penanggulangan

dan

pemecahan

masalah, apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitasi dari


Pusat
4. membuat peta kinerja kabupaten

30

33

BAB VII
PENUTUP
Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat
mengoptimalkan

penyelenggaraan

Puskesmas.

Manajemen

Puskesmas meliputi perencanaan, lokakarya mini dan penilaian


kinerja. Dengan disusunnya pedoman penilaian kinerja Puskesmas
ini

dapat

dijadikan

bagi

daerah

dalam

menerapkan

dan

mengembangkan instrumen/ manajemen tools bagi Puskesmas


khususnya dalam penilaian kinerja Puskesmas.
Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat
melakukan pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi
dan kemampuan masing-masing daerah.

31

34

35

Mendorong terbentuknya Upaya Kesehatan Bersumber masyarakat


1
Posyandu Madya (baru)
2
Pos yandu Purnama
3
..
Penyuluhan Napza

Inspeksi sanitasi sarana air bersih


Pembinaan kelompok masyarakat / kelompok pemakai air

1
2

Inspeksi sanitasi tempat pengelolaan makanan


Pembinaan tempat pengelolaan makanan

B. HYGIENE DAN SANITASI MAKANAN DAN MINUMAN

1
2

A. Penyehatan Air

II KESEHATAN LINGKUNGAN

Bayi Mendapat ASI eksklusif

Rumah Tangga
Institusi Pendidikan (Sekolah)
Institusi Sarana Kesehatan
Institusi TTU
Institusi tempat kerja

Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada

1
2
3
4.
5
6

PROMOSI KESEHATAN

UPAYA KESEHATAN WAJIB

JENIS KEGIATAN

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sarana
Sarana

Sarana
kelompok

kelompok

x
Psy
Psy

bayi

Rumah
Sekolah
Sarkes
Lokasi
Institusi

SATUAN

.
.

.
.

x
..
..

.
.
.
.
.

TARGET
SASARAN
(T)

...........
...........

...........
...........

x
..
...........

.
.
.
.
.

...........
...........

...........
...........

..

x
..
...........

..

..

x
x

..

x
x

..

.
x
x

x
x
x
x
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

Lampiran-1

32

36

Pengamanan Tempat Pengelolaan Pestisida

1
2
3

Desa/Lok

Kelompok

lokasi

sarana
sarana

x
sarana
sarana

x
sarana

x
sarana

SATUAN

Pelayanan Kesehatan bagi Bumil sesuai standard, untuk kunjungan lengkap Ibu hamil
Drop out K4 - K1
Ibu hamil
Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan termasuk pendampingan
Ibu bersalin

Kesehatan Ibu

Pengawasan tempat-2 potensial perindukan vektor di permukiman


penduduk dan sekitarnya
Pemberdayaan sasaran/kelompok/pokja pontensial dalam upaya
pemberantasan tempat perindukan vektor penyakit di permukiman
penduduk dan sekitarnya
Desa / lokasi potensial yang mendapat intervensi pemberantasan
vektor penyakit menular

KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KELUARGA BERENCANA

Pengendalian Vektor

III

Pengawasan sanitasi Tempat-Tempat Umum


1
Inspeksi sanitasi tempat-tempat umum
2
Sanitasi tempat umum memenuhi syarat
3

Ispeksi sanitasi sarana pengelolaan pestisida


Pembinaan tempat pengelolaan pestisida

Penyehatan Lingkungan Permukiman dan jamban kelurga


1
Pemeriksaan penyehatan lingkungan pada perumahan
2
.

1
2
3

Penyehatan tempat pembuangan sampah dan Limbah


1
Inspeksi sanitasi sarana pembuangan sampah dan limbah
2

JENIS KEGIATAN

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

.
.
.

.
.

x
.
.

x
.

x
.

TARGET
SASARAN
(T)

..
..
..

.
.

x
.
.

x
.

x
.

.
.

x
.
.

x
.

x
.

x
x
x

x
x

..

.
x
x

.
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

33

37

Penanganan dan atau rujukan neonatus resiko tinggi


Cakupan BBLR ditangani

Pelayanan kesehatan anak sekolah dasar oleh nakes


atau tenaga terlatih/ guru UKS/ dokter kecil
Cakupan pelayanan kesehatan Remaja

1
2
3
4

Akseptor KB aktif di Puskesmas (CU)


Akseptor aktif MKET di Puskesmas
Akseptor MKET dengan komplikasi
Akseptor MKET mengalami kegagalan

Pelayanan Keluarga Berencana

Pemberian capsul vitamin A ( dosis 200.000 SI ) pada Balita 2 kali/tahun


Pemberian tablet besi ( 90 tablet ) pada Ibu hamil
Pemberian PMT pemulihan balita gizi buruk pada gakin
Balita naik berat badannya
Balita bawah garis merah

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

1
2
3
4

bayi
bayi

x
anak
ibu hamil
anak
anak
anak

PUS
orang
orang
orang

anak

anak

Ibu / Bayi
Ibu hamil

SATUAN

Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh ke,bang Balita (kontak pertama)Balita
Anak
Pelayanan deteksi dan stimulasi dini tumbuh kembang Anak Pra Sekolah

Upaya Kesehatan Anak Usia sekolah dan Remaja

1
2

Upaya Kesehatan Balita dan Anak Pra Sekolah

2
3

Kesehatan Bayi

4
5

JENIS KEGIATAN

persalinan dukun oleh tenaga kesehatan sesuai standar.


Pelayanan Nifas Lengkap ( Ibu & neonatus ) sesuai standar ( KN3 )
Pelayanan dan atau rujukan ibu hamil risiko tinggi/komplikasi

IV UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

..
..
..

..

..

..
.

.
.

.
.

TARGET
SASARAN
(T)

..
..
..

..

..

..
.

.
.

..
..

.
..
..
..

..

..

..
.

.
.

x
x
x
x
x

x
x
x
x

..

x
x

..

x
x

x
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

34

38

Pelayanan Imunisasi*)
1
Imunisasi DPT 1 pada bayi
2
Drop Out DPT 3 - Campak
3
Imunisasi HB-1 < 7 hari
4
Imunisasi Campak pada bayi
5
Imunisasi DT pada anak kelas 1 SD
6
Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3

Diare
1
2
3

ISPA
1

Kusta
1
2
2

Penemuan kasus pnemonia dan pnemonia berat oleh puskesmas


dan kader
Jumlah kasus pnemonia dan pnemonia berat ditangani
Jumlah kasus pnemonia berat / dengan tanda bahaya ditangani / dirujuk .

Penemuan kasus diare di Puskesmas dan Kader


Kasus Diare ditangani oleh Puskesmas dan kader dengan oral rehidrasi
Kasus Diare ditangani dengan Rehidrasi intravena

Demam Berdarah Dengue (DBD)*)


1
Angka Bebas Jentik (ABJ)
2
Cakupan Penyelidikan Epidemiologi (PE)
3

2
3

Malaria *)
1
Pemeriksaan Sediaan Darah (SD) pada penderita malaria klinis*)
2
Penderita Malaria Klinis yang diobati
3
Penderita '+' (positif) malaria yang diobati sesuai standar
4
Penderita yang terdeteksi Malaria Berat di Puskesmas yang dirujuk ke RS*)

Penemuan tersangka penderita kusta


Pengobatan penderita kusta
Pemeriksaan kontak penderita

TB PARU
1
Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA positif
2
Pengobatan penderita TB Paru (DOTS) BTA negatif Rontgen positif

JENIS KEGIATAN

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

x
...........
...........

...........
...........

Orang
%
x
%
%

x
...........

x
...........
...........
...........

x
..............
..............
..............
..............
..............
..............

x
...........
...........
...........

x
...........
...........
...........
.

x
...........
...........

TARGET
SASARAN
(T)

x
Orang

x
Orang
Orang
orang

x
bayi
bayi
bayi
bayi
anak
anak

x
Orang
Orang
Orang

x
%
Orang
Orang
%

x
Orang
Orang

SATUAN

x
...........
...........

...........
...........

x
...........

x
...........
...........
...........

..............
..............
..............
..............
..............
..............

x
...........
...........
...........

x
...........
...........
...........
..

x
...........
...........

x
...........
...........

...........
...........

x
...........

x
.
.
...........

..............
..............
..............
..............

x
...........
...........
...........

..
x
x

x
x

.
x

..
x
x
x

x
x
x
x
x
x

x
x
x

x
x
x
x

x
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

35

39

x
%
%
x
orang
orang
orang

Pencegahan dan penanggulangan Rabies*)


1
Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR
Vaksinansi terhadap kasus gigitan HPR yang berindikasi
2

Pencegahan dan penanggulangan Filariasis dan Schistozomiasis*)


1
Kasus Filariasis yang ditangani
2
Prosentase pengobatan selektif Schistozomiasis
3
Prosentase pengobatan selektif F. Buski

1
2
3
4
5
6
7

Pemeriksaan Hemoglobin pada ibu hamil


Pemeriksaan darah trombosit tersangka DBD
Pemeriksaan darah malaria
Pemeriksaan test kehamilan
Pemeriksaan sputum TB
Pemeriksaan Urine Protein pada ibu hamil

Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen
Spesimen

Pemeriksaan Laboratorium*)

x
Orang
Orang

A. Pengobatan
1
Kunjungan rawat jalan Umum
2
Kunjungan rawat jalan gigi

VI UPAYA PENGOBATAN

x
Orang
Orang

Pencegahan dan penanggulangan PMS dan HIV/AIDS


1
Kasus PMS yang diobati
2
Klien yang mendapat penanganan HIV/AIDS

JENIS KEGIATAN

SATUAN

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

..
..
..
..
..
..

x
.
.

x
..............
..............
..............

x
..............
..............

x
..............
.

TARGET
SASARAN
(T)

..............
..............
..............
..............
..............
..............

x
.
.

x
..............
..............
..............

x
..............
..............

x
..............
..

..............
..............
..............
..............
..............
..............

x
.
.

x
..............
..............
..............

x
..............
..............

x
x
x
x
x
x

..............

x
x

..............
x
x
x

..............
x
x

..
x
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

36

40

Puskesmas dengan Rawat Inap


1
BOR Puskesmas tempat tidur
2
Hari rawat rata-rata ( ALOS ) di Puskesmas Tempat tidur
3
Asuhan keperawatan individu pada pasien rawat inap
4

UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN

JENIS KEGIATAN

3
4

penemuan dini dan rujukan kasus gangguan jiwa


Penemuan dan penanganan kasus gangguan perilaku, gangguan jiwa,
masalah Napza, dll, dari rujukan kader dan masyarakat:
Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan ke RS / spesialis
Deteksi dan penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, gangguan jiwa
gangguan psikosomatik, masalah napza dll ) yang datang berobat
di Puskesmas

Kesehatan Jiwa
1
Pemberdayaan kelompok masyarakat khusus dalam upaya

2
3

Penemuan Kasus dan rujukan spesialis di Puskesmas


melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
Pelayanan tindakan / operatif oleh spesialis di Puskesmas
Kejadian komplikasi operasi

Orang
Orang

Orang

x
Kelompok

Orang
Orang

Orang

IV Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan Pendengaran

Orang
Orang
Orang

TARGET
SASARAN
(T)

x
Orang

x
Kelompok.
Orang

x
%
hari
Orang

SATUAN

III Upaya kesehatan Mata/ pencegahan kebutaan


1
Penemuan Kasus di masyarakat dan Puskesmas, melalui pemeriksaan:
visus / refraksi
2
Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas
3
Penemuan kasus buta katarak pada usia > 45 tahun
4
Pelayanan operasi katarak di puskesmas

II Upaya Kesehatan Usia Lanjut


1
Pembinaan Kelompok Usia Lanjut sesuai standar
2
Pemantauan Kesehatan pada anggota Kelompok Usia
Lanjut yang dibina sesuai standar
3
.

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

..

...........
...........

..

...........
x

...........

..
..
...........

..
..
...........
x

x
...........

x
..
..

x
.
.
.

x
...........

x
...........
...........

x
..............
..............
..

x
x

..
x

x
x

x
x
x

..
x
x

..............
x
x
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

37

41

Bina Kesehatan Kerja


1
Pos UKK berfungsi baik
2
Pos UKK menuju SIMASKER
3
Pelayanan Kesehatan oleh tenaga kesehatan pada pekerja di pos UKK

x
Pos
kali
Orang

Kelompok

Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada kelompok lepas asuh

Keluarga

Pemberdayaan dalam upaya kemandirian pada keluarga lepas asuh

x
Keluarga
Orang
Orang
Orang

Kelompok

Kegiatan asuhan keperawatan pada kelompok masyarakat

x
Keluarga

Kegiatan asuhan keperawatan pada keluarga

Gigi

Gigi

Orang

SD/MI

SD/MI

TK

IX Bina Kesehatan Tradisional


1
Pembinaan TOGA dan pemanfaatannya pada sasaran masyarakat
2
Pembinaan pengobat Tradisional yang menggunakan tanaman obat
3
Pembinaan pengobat Tradisional dengan ketrampilan
4
Pembinaan pengobat Tradisional lainnya

1
2
3
4

VIII Perawatan Kesehatan Masyarakat

Gigi tetap yang ditambal permanen

Murid SD/MI mendapat perawatan kesehatan gigi

Perawatan kesehatan gigi pada SD / MI

Gigi tetap yang dicabut

Pembinaan dan bimbingan sikat gigi massal pada SD / MI

Pembinaan kesehatan gigi pada TK

Posyandu

Pembinaan kesehatan gigi di Posyandu

VII Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi

x
orang
kelompok
Orang
Orang

JENIS KEGIATAN

SATUAN

VI Kesehatan Olah Raga


1
Pemberdayaan Masyarakat melalui pelatihan kader
2
Pembinaan Kelompok potensial / klub , dalam Kes. OR
3
Pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah
4
Pemeriksaan kesegaran jasmani pada atlet

NO

LAMPIRAN : CAKUPAN KEGIATAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

x
..
..
..

x
..
..
..
..

...........

...........

...........

...........

..............

..............

..............

..............

..............

..............

..............

TARGET
SASARAN
(T)

x
...........
...........
...........

x
...........
...........
.
...........

...........

...........

...........

...........

..............

..............

..............

..............

..............

..............

..............

x
...........
...........
...........

x
...........
...........
.
...........

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

..

x
..

..
x
x
x

..
x
x
x
x

..

.
x
x
x
x

CAKUPAN
PENCAPAIAN SUB VARIABEL VARIABEL
( H)
( SV )
(V )

38

42

43

44

45

46

Lampiran - 3

GRAFIK LABA-LABA
PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS

II

III

VIII

IV

VII

VI

47

GRAFIK LABA-LABA
PENYAJIAN HASIL KINERJA PUSKESMAS

PROMKES

II

KESLING

100

VI

III
KIA

PENGOBATAN

IV

P2M

GIZI

ii

48

49

50

Anda mungkin juga menyukai