Anda di halaman 1dari 26

PEDOMAN

PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUWANGI


2012
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. Pendahuluan 3
B. Pengertian 3
C. Tujuan dan Manfaat 4
D. Ruang Lingkup 5
BAB II PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS
A. Penetapan Target Puskesmas 8
B. Pengumpulan data 9
C. Pengolahan Data 9
D. Analisis hasil 9
E. Pelaksanaan 9
F. Waktu Pelaksanaan 10

BAB III PEDOMAN PENGUMPULAN DATA


A. Cara pengumpulan 14
B. Jenis Data 14
C. Sumber Data 15
D. Variabel Penilaian 15

BAB IV PEDOMAN PENGOLAHAN DATA


A. Metoda 17
B. Penilaian Akhir 18

BAB V PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN PEMECAHAN


MASALAH
A. Penyajian 20
B. Analisa data 20
C. Pemecahan Masalah 25

BAB VI PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS


A. Dinas Kesehatan kabupaten/Kota 27
B. Dinas Kesehatan Provinsi 27

BAB VII PENUTUP 29

2
BAB I
KONSEP DASAR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

A. PENDAHULUAN

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan


kesehatan masyarakat telah dibangun Puskesmas. Puskesmas
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan.
Puskesmas berfungsi sebagai :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan;
2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat;
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan peyelenggaraan
upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen
yang terdiri dari :
1. Perencanaan tingkat Puskesmas;
2. Perencanaan tingkat Puskesmas;
3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan manajemen sumberdaya
termasuk alat, obat, keuangan dan tenaga, serta didukung
dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut
sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya
peningkatan mutu pelayanan (antara lain melalui penerapan
quality assurance).
Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam
pembangunan kesehatan di masyarakat, mempunyai peran cukup
besar dalam upaya mencapai tujuan pembangunan kesehatan
tersebut di atas, maka pedoman stratifikasi Puskesmas yang telah
dipergunakan selama ini perlu disempurnakan, dan selanjutnya
digunakan istilah Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan


penilaian hasil kerja/ prestasi Puskesmas. Pelaksanaan penilaian di
mulai dari tingkat Puskesmas, sebagai instrumen mawas diri
karena setiap Puskesmas diminta menilai kinerjanya secara
mandiri, baru kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
melakukan verifikasi hasil pencapaian cakupan dan manajemen
kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang
3
telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh
Puskesmas, selanjutnya Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
bersama seluruh Puskesmas menetapkan tingkat kinerja
Puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan
pencapaian kinerjanya masih dapat diketahui. Dinas Kesehatan
Banyuwangi membagi kategori Puskesmas ke dalam 5 kelompok :
Puskesmas rawat jalan kecil, rawat jalan sedang, rawat jalan besar,
rawat inap kecil, rawat inap besar.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

1. Tujuan
a. Tujuan Umum
Tercapainya tingkat kinerja Puskesmas yang berkualitas
secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan di kabupaten Banyuwangi.
b. Tujuan Khusus
1) Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan
dan mutu kegiatan serta manajemen Puskesmas pada
akhir tahun kegiatan;
2) Mengetahui tingkat kinerja Puskesmas pada akhir tahun
berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok masing-
masing Puskesmas;
3) Mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas dan
bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan
Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota untuk
tahun yang akan datang.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :
a. Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi)
kunjungan dibandingkan dengan target yang harus
dicapainya;
b. Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis
masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta
hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya
berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja
Puskesmas (out put dan out come);
c. Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk
dilaksanakan segera pada tahun yang akan berjalan
berdasarkan prioritasnya;

4
d. Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dapat menetapkan
dan mendukung kebutuhan sumberdaya Puskesmas dan
urgensi pembinaan masing-masing Puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas meliputi penilaian


pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan,
manajemen Puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian
terhadap kegiatan-kegiatan upaya kesehatan wajib Puskesmas dan
kegiatan kesehatan pengembangan yang ditetapkan Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dengan tetap memperhatikan
arahan dan kebijakan tingkat Provinsi dan Pusat, yang dilandasi
oleh kepentingan daerah dan nasional termasuk global/
kesepakatan dunia (antara lain penanggulangan penyakit polio,
TBC, malaria, diare, kusta, dan lain-lain).
Lingkup Penilaian kinerja Puskesmas tersebut berdasarkan pada
upaya-upaya Puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang meliputi :
1. Upaya kesehatan wajib sesuai dengan kebijakan nasional;
2. Upaya kesehatan pengembangan antara lain penambahan
upaya kesehatan atau sub variabel upaya kesehatan dalam
pelaksanaan pengembangan program kesehatan yang
dilaksanakan di Puskesmas;
3. Pelaksanaan manajemen Puskesmas dalam penyelenggaraan
kegiatan, meliputi :
a. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan
lokakarya mini dan pelaksanaan penilaian kinerja,
b. Manajemen sumber daya termasuk manajemen alat,
obat, keuangan, dll.
4. Mutu pelayanan Puskesmas, meliputi :
a. Penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang
ditetapkan;
b. Penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat
kepatuhannya terhadap standar pelayanan yang telah
ditetapkan;
c. Penilaian out-put pelayanan berdasarkan upaya
kesehatan yang diselenggarakan. Dimana masing-masing
program/ kegiatan mempunyai indikator mutu tersendiri,
sebagai contoh angka drop out pengobatan pada program
penanggulangan TBC;
5
d. Penilaian out-come pelayanan antara lain melalui
pengukuran tingkat kepuasan pengguna jasa pelayanan
Puskesmas.

Belum semua kegiatan pelayanan yang dilaksanakan di Puskesmas


dapat dinilai tingkat mutunya, baik dalam aspek input, proses, out-
put maupun out-comenya, karena indikator dan mekanisme untuk
penilaiannya belum ditentukan. Sehingga, secara keseluruhan
tidak akan diukur dalam penilaian kinerja, akan tetapi dipilih
beberapa indikator yang sudah ada standar penilaiannya.
Jenis kegiatan Puskesmas yang terdapat dalam lampiran buku
pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas ini merupakan jenis
kegiatan yang memungkinkan dilaksanakan di seluruh Puskesmas
(sebagai “Daftar Menu“). Hasil kegiatan Puskesmas yang
diperhitungkan meliputi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
Puskesmas dan jaringannya di wilayah kerja Puskesmas, baik itu
kegiatan yang dilaksanakan di dalam gedung maupun di luar
gedung. Untuk beberapa jenis kegiatan tertentu, Puskesmas dapat
mendapatkan bantuan teknologi ataupun tenaga dari Puskesmas
sekitarnya atau tingkat kabupaten (sebagai contoh: dalam situasi
emergensi/ KLB, maka peran perbantuan dapat diabaikan,
sehingga hasilnya dapat diperhitungkan sebagai kegiatan
Puskesmas. Komponen input sumberdaya dan lingkungan tidak
termasuk dalam variabel penilaian, akan tetapi kedua komponen
tersebut dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam proses
penyusunan rencana dan penetapan besaran target Puskesmas.
Selanjutnya dalam melakukan analisa permasalahan/ kesenjangan
kegiatan Puskesmas, maka komponen input sumberdaya dan
lingkungan dipergunakan sebagai bahan pertimbangan baik dalam
mencari penyebab masalah maupun penetapan alternatif
pemecahan masalah.

6
BAB II
PELAKSANAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas meliputi serangkaian


kegiatan yang dimulai sejak awal tahun anggaran pada saat
penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas.
Selanjutnya dilakukan pengumpulan data yang dipantau dan
dibahas melalui forum Lokakarya Mini baik bulanan dengan lintas
program di dalam Puskesmas maupun Lokakarya Mini tribulanan
yang melibatkan lintas sektor di kecamatan.
Penilaian kinerja Puskesmas di sini meliputi Puskesmas dan
jaringannya yaitu Puskesmas, Puskesmas pembantu, Bidan Desa,
Ponkesdes serta berbagai UKBM dan upaya pemberdayaan
masyarakat lainnya. Sebagai unit pelaksana teknis Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, maka pada proses
pelaksanaannya tetap dibawah bimbingan dan pembinaan Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi.

A. PENETAPAN TARGET PUSKESMAS

Target Puskesmas yaitu tolok ukur dalam bentuk angka nominal


atau persentase yang akan dicapai Puskesmas pada akhir tahun.
Penetapan besar target setiap kegiatan yang akan dicapai masing-
masing Puskesmas sifatnya spesifik dan berlaku untuk Puskesmas
yang bersangkutan berdasarkan pembahasan bersama antara
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dengan Puskesmas pada
saat penyusunan rencana kegiatan Puskesmas.
Penetapan target Puskesmas dengan mempertimbangkan :
1. Besarnya masalah yang dihadapi oleh masing-masing
Puskesmas.
2. Besarnya masalah yang dihadapi kabupaten/ kota.
3. Keberhasilan tahun lalu dalam menangani masalah.
4. Kendala-kendala maupun masalah dalam penanganannya.
5. Ketersediaan sumberdaya termasuk kemampuan sumber daya
manusia tahun yang akan datang.
6. Lingkungan fisik (faktor kesulitan geografis, iklim, transport, dan
lain-lain) dan non fisik (sosial budaya, tingkat pendapatan
ekonomi masyarakat, pendidikan masyarakat, dan lain-lain).
7. Target (sasaran) Puskesmas yang sebenarnya, Puskesmas
tidak dibebani untuk menjangkau masyarakat di daerah yang
bukan target sasarannya, kelompok masyarakat yang tidak
7
mungkin dijangkau karena kendala geografi transportasi, dan
lain-lain.

B. PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data hasil kegiatan :


1. Hasil kegiatan yang diperhitungkan adalah hasil kegiatan bulan
Januari sampai dengan bulan Desember tahun yang lalu.
Penilaian kinerja Puskesmas merupakan salah satu simpul dari
satu rangkaian kegiatan dalam manajemen Puskesmas. Oleh
karena penilaian kinerja adalah kegiatan untuk menilai kinerja
Puskesmas berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun,
maka periode waktu penilaian disesuaikan/ disinkronkan pula
dengan perencanaan;
2. Yang dimaksud dengan hasil kegiatan Puskesmas di sini adalah
Puskesmas beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu,
Bidan di Desa dan Ponkesdes serta hasil pembinaan dan
pemberdayaan masyarakat;
3. Data untuk menghitung hasil kegiatan diperoleh dari SP2TP dan
pencatatan hasil kegiatan yang ada/ dibuat Puskesmas, tidak
hanya terbatas pada laporan SP2TP yang dikirim ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi.

C. PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data capaian kinerja puskesmas adalah :


1. Cakupan hasil (out-put) dan hasil mutu dari kegiatan yang telah
ditetapkan untuk dilaksanakan di Puskesmas, dihitung dengan
membandingkan hasil yang telah dicapai terhadap target standar
yang telah ditetapkan;
2. Penilaian akhir tingkat kelompok Puskesmas tidak lagi
diperhitungkan berdasarkan nilai bobot

D. ANALISIS HASIL DAN LANGKAH


PEMECAHAN

1. Melakukan identifikasi masalah, kendala/ hambatan dan


penyebab serta latar belakangnya dengan cara mengisi format
analisa data dengan mencantumkan kesenjangan hasil kegiatan
pokok dan hasil kegiatan lainnya yang terkait, input sumberdaya

8
pendukungnya, lingkungan sosial dan fisik yang mempengaruhi
serta proses pelaksanaannya;
2. Mencari alternatif dalam upaya penanggulangan/ pemecahan
masalahnya;
3. Merumuskan langkah-langkah pemecahan masalah dengan
memperhatikan arahan dan rencana pengembangan di dalam
wilayah Kabupaten Banyuwangi;
4. Merumuskan bentuk rencana usulan kegiatan tahun depan,
sebagai bagian dari kegiatan perencanaan Puskesmas.

E. PELAKSANAAN PENILAIAN

1. Pelaksanaan penilaian di tingkat Puskesmas :


a. Dilaksanakan oleh Puskesmas dalam rangka mawas diri
mengukur keberhasilan kinerjanya;
b. Kepala Puskesmas membentuk tim Penilaian Kinerja
Puskesmas untuk melakukan kompilasi hasil pencapaian
(out – put dan out – come);
c. Masing-masing penanggung jawab kegiatan melakukan
pengumpulan data pencapaian, dengan memperhitungkan
cakupan hasil (out-put) kegiatan dan mutunya bila hal
tersebut memungkinkan;
d. Hasil yang telah dicapai, masing-masing penanggung jawab
kegiatan melakukan analisis masalah, identifikasi kendala/
hambatan, mencari penyebab dan latar belakangnya,
mengenali faktor-faktor pendukung dan penghambat;
e. Bersama-sama tim kecil Puskesmas menyusun rencana
pemecahannya dengan mempertimbangkan kecenderungan
timbulnya masalah (ancaman) ataupun kecenderungan untuk
perbaikan (peluang) dengan metoda analisis sederhana
maupun analisa kecenderungan dengan menggunakan data
yang ada;
f. Hasil perhitungan, analisa data dan usulan rencana
pemecahannya dilaporkan ke dinas kesehatan kabupaten/
kota.
2. Pelaksanaan penilaian di tingkat Kabupaten :
a. Menerima rujukan/ konsultasi Puskesmas dalam melakukan
perhitungan hasil kegiatan, menganalisa data dan membuat
pemecahan masalah;

9
b. Memantau dan melakukan pembinaan sepanjang tahun
pelaksanaan kegiatan Puskesmas berdasarkan urutan
prioritas masalah;
c. Melakukan verifikasi hasil perhitungan akhir kegiatan
Puskesmas dan bersama dengan Puskesmas menghitung
dan menetapkan kelompok peringkat kinerja Puskesmas;
d. Melakukan verifikasi analisa data dan pemecahan masalah
yang telah dibuat Puskesmas dan membuat rencana usulan
kegiatan berdasarkan kesepakatan bersama dengan
Puskesmas;
e. Mengirim evaluasi hasil kinerja Puskesmas dan rencana
usulan kegiatan masing-masing Puskesmas;
f. Penetapan target dan dukungan sumberdaya masing-masing
Puskesmas berdasarkan evaluasi hasil kinerja Puskesmas
dan rencana usulan kegiatan tahun depan.

F. WAKTU PELAKSANAAN PENILAIAN

1. Waktu pelaksanaan penilaian di Puskesmas :

No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan

I. Pra Penilaian Kinerja Puskesmas *)


a. Pemantauan hasil kegiatan secara periodik Januari s/d Desember
bulanan/ triwulan dan konsultasi ke kabupaten/ tahun berjalan
kota, dalam rangka mencapai target cakupan
dan mutu hasil kegiatan Puskesmas pada akhir
tahun.
II. Penilaian Kinerja Puskesmas.
a. Pengumpulan data dan pengolahan data hasil
kegiatan (dari data bulanan/triwulan/tahunan).
b. Konsultasi dan memberikan perhitungan
kinerja Puskesmas berdasarkan self
assesment Puskesmas kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
c. Menyajikan hasil akhir perhitungan self
assesment terhadap cakupan dan mutu
kegiatan, dalam bentuk grafik sarang laba-laba,
ataupun cara penampilan lainnya.
d. Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi melakukan
verifikasi data capaian kinerja Puskesmas dan
10
menerima umpan balik evaluasi hasil PKP dari
Tim PKP Dinas Kesehatan Kab. Banyuwangi
e. Menerima hasil akhir Penilaian Kinerja
Puskesmas dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi yang selanjutnya dipakai sebagai
dasar penyusunan RUK
III. Pasca Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Menganalisis masalah/kendala, merumuskan
pemecahan masalah, dan rencana perbaikan
terhadap umpan balik hasil PKP dari Tim PKP
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi
c. Bersama tim perencanaan Puskesmas
menyusun RUK
d. Membahas rencana kegiatan yang melibatkan
unsur lintas sektor terkait keterpaduan
e. Mendiseminasikan informasi sekaligus
membagi tugas dan tanggung jawab untuk
kegiatan tahun yang akan dilaksanakan,
dalam forum pertemuan lokakarya tahunan
Puskesmas
g. Mempersiapkan peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas untuk tahun berikutnya

2. Waktu pelaksanaan penilaian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten


Banyuwangi :

No. Kegiatan Waktu


pelaksanaan
I. Pra. Penilaian Kinerja Puskesmas *)
a. Pemantauan penyelenggaraan kegiatan
Puskesmas dan hasilnya untuk periode
waktu tertentu dan pembinaan dalam
rangka mendorong pencapaian cakupan
hasil kegiatan Puskesmas
II Penilaian Kinerja Puskesmas
a. Menerima konsultasi/bimbingan kepada
Puskesmas
b. Menerima laporan perhitungan self
assesment penilaian kinerja dari
Puskesmas
11
c. Tim PKP Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi melakukan verifikasi data
capaian kinerja Puskesmas dan
memberikan umpan balik capaian tiap
program
d. Menyajikan hasil kinerja semua Puskesmas
di Kabupaten Banyuwangi, berdasarkan
urutan peringkat dalam kelompoknya.
III Pasca penilaian kinerja Puskesmas *)
a. Menganalisis masalah dan kendala yang
dihadapi Puskesmas dan pengelola
program di Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi, merumuskan pemecahan
masalah, dan rencana perbaikan
b. Pengelola program PKP membuat
rancangan kegiatan, besarnya target,
besarnya biaya yang diperlukan, dan
jadwal kegiatan PKP tahun berikutnya
c. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
baik dalam kegiatannya PKP maupun
rencana pembinaan kepada Puskesmas.

12
BAB. III
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data merupakan kegiatan menghitung data yang


diperlukan sesuai dengan pedoman. Selanjutnya dilakukan
pengisian format penilaian kinerja sesuai dengan petunjuk definisi
operasionalnya. Kepala Puskesmas bertanggungjawab dalam
proses pengumpulan data. Adapun pelaksanaan pengumpulan data
dilakukan oleh penanggungjawab masing-masing kegiatan/
program dibantu oleh staf Puskesmas lainnya dengan tetap
memegang prinsip kerjasama tim.

A. CARA PENGUMPULAN DATA

Cara pengumpulan data disesuaikan dengan data yang diperlukan


sesuai dengan pedoman penilaian kinerja Puskesmas serta
kesepakatan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi. Sesuai dengan fungsi Puskesmas, maka data untuk
penilaian kinerja Puskesmas dapat berasal dari Puskesmas dan
jaringannya maupun data yang dikumpulkan dari lintas sektor
terkait serta masyarakat. Pelaksanaan pengumpulan data dibahas
dalam forum lokakarya mini Puskesmas maupun pertemuan lintas
sektor kecamatan, untuk mendapatkan masukan dan dukungan dari
unit terkait.

Adapun cara pengumpulan data, antara lain melalui :


1. Data dalam pencatatan dan pelaporan Puskesmas
(SP2TP)
2. Pemeriksaan/ pengecekan catatan/ notulen
3. Pengumpulan data melalui survey sederhana

B. JENIS DATA

Data yang dikumpulkan untuk perhitungan adalah hasil kegiatan


yang dilaksanakan oleh Puskesmas dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan di Puskesmas dan jaringannya, yang terdiri atas :
1. Data pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
2. Data pelaksanaan manajemen Puskesmas
3. Data hasil pengukuran/ penilaian mutu pelayanan Puskemas
13
Data tentang keadaan dan kondisi di masyarakat, dimana
Puskesmas tidak sepenuhnya berperan dalam pencapaian
keberhasilannya, tidak diperhitungkan dalam penilaian kinerja
Puskesmas, misalnya :
1. Ketersediaan sarana air bersih, jamban keluarga dan jumlah
pemakai air bersih
2. Sumberdaya (tenaga, dana, gedung, sarana transportasi dan
peralatan) yang tersedia di Puskesmas
3. Kondisi lingkungan fisik dan non fisik antara lain geografis, luas
wilayah, kondisi jalan, keadaan penduduk

C. SUMBER DATA

Sumber utama data yang dikumpulkan adalah catatan hasil


kegiatan Puskesmas sesuai dengan sistem pencatatan pelaporan
yang berlaku (SP2TP), catatan hasil kegiatan program inovatif
maupun hasil pengumpulan data lainnya, bukan laporan yang
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi. Sebagai
contoh, untuk menilai mutu Puskesmas, dilaksanakan survey
kepuasan pelanggan. Data hasil survey tersebut dapat digunakan
sebagai salah satu sumber data untuk penilaian kinerja Puskesmas.
Untuk kepentingan verifikasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi digunakan laporan hasil perhitungan Puskesmas untuk
kinerja Puskesmas, laporan SP2TP, laporan lain yang berkaitan
dan supervisi langsung ke Puskesmas.

D. VARIABEL PENILAIAN

Variabel penilaian kinerja Puskesmas seyogyanya mewakili/


merepresentasikan fungsi, azas, dan upaya pelayanan Puskesmas
beserta jaringannya. Ruang lingkup penilaian kinerja Puskesmas
dikelompokkan dalam 3 komponen penilaian, yaitu :
1. Komponen pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terdiri dari :
a. Upaya Kesehatan Wajib
b. Upaya Kesehatan Pengembangan
2. Komponen manajemen Puskesmas
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Setiap komponen terdiri dari kegiatan utama yang ditulis dengan
Angka Romawi (I, II, III, IV, dst). Masing-masing jenis kegiatan
utama terdiri dari kelompok variabel yang ditulis dengan huruf latin
14
besar (A,B,C, … dst), yang meliputi beberapa sub variabel yang
ditulis dengan angka (1,2,3, …. dst).
Kelompok variabel jenis kegiatan pelayanan kesehatan yang
tercantum dalam lampiran pedoman ini merupakan “ daftar menu
“. Penetapan kelompok variabel dan sub-variabel dilaksanakan
oleh Puskesmas bersama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi dengan mengacu pada kebijakan program. Artinya
Puskesmas melaksanakan tidak harus semua kegiatan yang
tercantum dalam pedoman ini, akan tetapi harus sesuai dengan
yang ditetapkan bersama Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi.
Khusus untuk Upaya kesehatan wajib, kegiatan utamanya sudah
baku yaitu :
I. Upaya Promosi Kesehatan
II. Upaya Kesehatan Lingkungan
III. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Keluarga
Berencana
IV. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
V. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Menular
VI. Upaya Pengobatan
Upaya Kesehatan Pengembangan ditetapkan Puskesmas bersama
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi sesuai dengan
permasalahan, kebutuhan dan kemampuan Puskesmas.

15
BAB. IV
PEDOMAN PENGOLAHAN DATA

Pengolahan data merupakan proses kegiatan yang merubah data


menjadi informasi yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan termasuk untuk dasar penyusunan
perencanaan Puskesmas. Kegiatan pengolahan data merupakan
kegiatan lanjutan setelah data terkumpul. Untuk kepentingan
tersebut telah disediakan kolom khusus pengolahan data dalam
formulir pengumpulan data.
Kegiatan pengolahan data meliputi :
1. Kegiatan untuk meneliti kelengkapan dan kebenaran data
yang dikumpulkan (cleaning and editing)
2. Kegiatan perhitungan khususnya untuk mendapatkan nilai
keadaan dan pencapaian hasil kegiatan Puskesmas
(calculating)
3. Kegiatan memasukan data dalam suatu tabulasi yang akan
menjadi suatu informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan (tabulating)
Pelaksanaan pengolahan data di tingkat Puskesmas dilakukan oleh
Kepala Puskesmas bersama tim kecil (tim PKP) di Puskesmas.
Sedangkan pengolahan di tingkat kabupaten dilakukan oleh tim
PKP yang ditugaskan Kepala Dinas Kesehatan kabupaten
Banyuwangi. Data yang diolah di tingkat kabupaten berupa
perhitungan hasil kinerja Puskesmas sehingga diperoleh informasi
tentang peringkat Puskesmas se-kabupaten dalam kategori
kelompoknya.

A. METODA PENGOLAHAN DATA

Untuk menghitung pencapain kinerja Puskesmas, ada 3 komponen


penilaian beserta kegiatan utama dan variable-variabel yang perlu
diolah, yaitu :
1. Komponen hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan
Puskesmas
Untuk menghitung hasilnya dalam kelompoknya masing-
masing, perlu dihitung hasil reratanya secara bertingkat,
sebagaimana tercantum dalam format pengumpulan data dan
perhitungannya.
16
2. Komponen manajemen Puskesmas
Penilaian manajemen disesuaikan dengan kondisi masing-
masing variabel yang sudah ditetapkan berdasarkan skala
sumberdaya .
3. Komponen mutu pelayanan Puskesmas
Untuk menghitung penilaian mutu pelayanan berdasarkan hasil
cakupan yang dikelompokkan pada skala-skala yang ditetapkan
pada setiap variabel
Sesuai dengan penjadwalan proses manajemen di tingkat
Puskesmas dan kabupaten, maka untuk kepentingan perhitungan
kinerja Puskesmas ini, proses pengolahan data di tingkat
Puskesmas sudah dimulai sejak awal bulan Desember (Januari
tahun selanjutnya) pada saat data mulai dikumpulkan.
Untuk memperhitungkan cakupan maka angka target (T)
merupakan pembagi (denominator) terhadap pencapaian hasil
kegiatan (H) dalam proses pengolahan data. Cakupan diperoleh
dengan menghitung pencapaian hasil kegiatan dibagi dengan target
(H/T) untuk setiap variabel.

B. PENILAIAN AKHIR PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Kelompok Puskesmas ditetapkan setelah ada verifikasi dan


pembahasan Puskesmas bersama Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi, data dan informasi yang dikirimkan oleh Puskesmas
telah ditelaah/ diteliti ulang oleh tim PKP di Dinas Kesehatan
Kabupaten Banyuwangi.
Penilaian kinerja Puskesmas mempunyai 3 komponen penilaian,
yaitu :
1. Penilaian kinerja Puskesmas hasil pencapaian pelaksanaan
pelayanan kesehatan.
2. Penilaian kinerja Puskesmas hasil manajemen Puskesmas.
3. Penilaian kinerja Puskesmas mutu pelayanan kesehatan.
Penilaian Kinerja ditetapkan menggunakan nilai ambang untuk
tingkat kelompok Puskesmas, yaitu :
Cakupan Pelayanan :
1. Kelompok I : tingkat pencapaian hasil ³ 91 %
2. Kelompok II : tingkat pencapaian hasil = 81 – 90 %
3. Kelompok III : tingkat pencapaian hasil £ 80 %
Mutu Pelayanan Kesehatan dan Manajemen
17
1. Kelompok I : Nilai rata-rata ³ 8.5
2. Kelompok II : Nilai rata-rata 5,5 – 8,4
3. Kelompok III : Nilai rata-rata < 5,5
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi untuk mengetahui
tingkat kinerja Puskesmas di wilayah Kabupaten Banyuwangi, maka
kinerja Puskesmas dikelompokkan menjadi 3 kelompok :
1. Kelompok I : Puskesmas dengan tingkat
kinerja baik
2. Kelompok II : Puskesmas dengan tingkat
kinerja cukup
3. Kelompok III : Puskesmas dengan tingkat
kinerja kurang

18
BAB. V

PENYAJIAN, ANALISA DATA DAN PEMECAHAN MASALAH

A. PENYAJIAN HASIL KEGIATAN

Perhitungan hasil kegiatan dengan variabel-variabelnya diharapkan


dapat memberikan gambaran kepada masing-masing penanggung
jawab dan pelaksana di Puskesmas tentang tingkat pencapaian
hasil dari jenis-jenis kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan
sebagai bahan evaluasi/ penilaian pencapaian prestasi kinerjanya
yang diperhitungkan sendiri.
Untuk memudahkan dapat melihat pencapaian hasil kinerja
Puskesmas, maka hasil cakupan kegiatan pelayanan dan
manajemen Puskesmas dapat disajikan dalam bentuk gambaran “
grafik sarang laba-laba “.
Hasil pencapaian cakupan kegiatan pelayanan dan manajemen
disajikan dalam bentuk sarang laba-laba yang berbeda. Setiap jari-
jari grafik sarang laba-laba untuk satu kelompok jenis kegiatan
pelayanan/ manajemen Puskesmas. Sedangkan bagi masing-
masing penanggung jawab kegiatan, dapat membuat hal yang
sama untuk masing-masing variabel kegiatannya.
Hasil pencapaian mutu pelayanan dan manajemen dapat juga
disajikan dalam bentuk grafik sarang laba-laba.
Dengan grafik sarang laba-laba diharapkan pembaca lebih mudah
mengetahui tingkat kesenjangan pencapaian dan ketidak serasian
antara hasil kegiatan dengan manajemen, karena antara keduanya
mempunyai keterkaitan yang sejajar.
Cara penyajian grafik tersebut sebaiknya dibuat secara
periodik bulanan atau triwulan, sehingga dapat digunakan
sebagai bahan pemantauan dan identifikasi masalah sedini
mungkin.

B. ANALISIS DATA

Analisis data merupakan kegiatan untuk mengambil kesimpulan


dari data yang sudah diolah, yang selanjutnya akan menjadi bahan

19
pertimbangan untuk memberikan masukan bagi perencanaan,
monitoring, bimbingan dan pengendalian fungsi Puskesmas.

Kesalahan yang sering dilakukan dalam upaya menetapkan/


merumuskan masalah secara benar, ada 3 buah hambatan :
1. Tidak mendiagnosa masalah dari gejalanya.
2. Terlalu memfokuskan pada masalah yang relatif kecil
daripada masalah yang utama
3. Kurang dapat menentukan alternatif dalam penyelesaian
masalah yang sebenarnya.

C. LANGKAH-LANGKAH MERUMUSKAN MASALAH DAN


PENYEBABNYA :

1. Identifikasi kesenjangan pencapaian hasil cakupan kegiatan


pelayanan, manajemen Puskesmas dan pencapaian mutu
kegiatan.
2. Identifikasi faktor penyebab, pendukung, peluang dan
ancaman prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan yang
dihadapi Puskesmas dalam tahun anggaran berjalan.
3. Perumusan analisis sebab akibat, menggunakan suatu
teknik untuk mengidentifikasikan semua masalah dalam suatu
situasi tertentu sebagai rangkaian hubungan sebab akibat.
4. Penentuan prioritas masalah kegiatan pelayanan kesehatan
dengan menggunakan metoda, untuk menentukan urutan
masalah dari yang paling penting sampai dengan yang kurang
penting.
Untuk melakukan analisa data selain diperlukan hasil pencapaian
cakupan kegiatan pelayanan, manajemen termasuk mutu
pelayanan (bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu
pelayanan) juga diperlukan semua data kegiatan Puskesmas,
sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan (fisik dan non
fisik), yang terkait dengan kegiatan yang akan dianalisa.

D. IDENTIFIKASI KESENJANGAN PENCAPAIAN HASIL


CAKUPAN KEGIATAN PELAYANAN

Untuk melakukan analisa data tingkat Puskesmas dapat dimulai


dengan mengidentifikasi kesenjangan yang tergambar dalam grafik
sarang laba-laba. Pencapaian hasil cakupan kegiatan yang terjadi
kesenjangan di grafik sarang laba-laba ditulis ke lampiran : “
20
Analisa data I “ pada judul matrik RAGPIE (dibawah Matrik RAGPIE
/ untuk evaluasi kegiatan). Setiap lembar matrik untuk satu kegiatan
yang terjadi kesenjangan. Analisis penyebab kesenjangan, dalam
aspek penyediaan dan pemanfaatan sumber daya. Tuliskan pada
kolom sumberdaya di kolom perencanaan tentang semua sumber
daya (tenaga, biaya, alat, obat, sarana transport, fasilitas
kesehatan) yang direncanakan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Kemudian tuliskan pada kolom sumberdaya di kolom pelaksanaan
tentang pelaksanaannya penggunaan yang tertulis pada kolom
sumberdaya di kolom perencanaan.
Demikian juga tuliskan berapa % ternyata hasil yang dimanfaatkan
penggunaan sumberdaya pada kolom sumberdaya di kolom
evaluasi dengan cara hasil sumberdaya di kolom pelaksanaan
dibagi sumberdaya perencanaan dikalikan 100 %.
Tuliskan pada kolom kegiatan di kolom perencanaan tentang
semua rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom
sumberdaya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/
hitungan yang sama tulislah pada kolom kegiatan di kolom
pelaksanaan dan kolom kegiatan di kolom evaluasi.
Tuliskan pada kolom pencapaian di kolom perencanaan tentang
semua hasil rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dengan
menggunakan sumberdaya yang tercantum dalam kolom
sumberdaya di kolom perencanaan. Dengan cara penilaian/
hitungan yang sama tulislah pada kolom pencapaian di kolom
pelaksanaan dan kolom pencapaian di kolom evaluasi.

E. IDENTIFIKASI FAKTOR KELEMAHAN, PENDUKUNG,


PELUANG DAN ANCAMAN MASALAH KEGIATAN
PELAYANAN KESEHATAN

Dalam mengumpulkan keterangan (informasi) yang berkaitan


dengan masalah kegiatan pelayanan kesehatan, dengan cara
menuliskan dalam lampiran : Analisa Data II (format “ SWOT “)
tentang variabel, sub variabel dan sub sub variabel (baik yang
tercantum maupun tidak tercantum dalam stratifikasi, namun ada
dalam catatan data kegiatan Puskesmas) dari kegiatan pelayanan
yang terjadi kesenjangan di grafik sarang laba-laba (jenis kegiatan
yang ditulis sama dengan semua kegiatan yang dinilai dalam matrik
RAGPIE).

21
Tim kecil (Tim PKP) menuliskan hasil analisa / pengamatan selama
melaksanakan kegiatan tersebut semua sumberdaya, lingkungan
(fisik : keadaan geografis, iklim, dan non fisik : pendapatan
penduduk, adat-istiadat, pendidikan masyarakat, dll) yang
mempengaruhi kegiatan tersebut dengan memisahkan unsur
tersebut yang menjadikan kegiatan terhambat/ kendala, mendukung
keberhasilan kegiatan, peluang di masa mendatang kegiatan
tersebut dan ancaman kegiatan tersebut bila tidak dilaksanakan ke
dalam kolom-kolom kekuatan/ pendukung (Strengths), kelemahan
(Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats).
Demikian juga tim kecil menuliskan hasil pengamatan dan analisa
kegiatan manajemen perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
kegiatan yang menjadi hambatan/ kendala (tulislah pada kolom
kelemahan), dan yang menjadi kekuatan/ dukungan kegiatan
tersebut (tulislah pada kolom kekuatan/ pendukung), hal-hal yang
menjadi peluang bila kegiatan dilaksanakan pada tahun mendatang
(pada kolom peluang), serta hal-hal yang menjadi ancaman bila
kegiatan tersebut tidak dilaksanakan pada tahun mendatang (pada
kolom ancaman).
Sumberdaya Puskesmas dan keadaan lingkungan fisik dan non
fisik yang dicantumkan hanya yang terkait saja.

F. PERUMUSAN ANALISIS SEBAB

Dalam merumuskan analisis sebab akibat akan diperkenalkan


Pohon masalah, karena metodanya mudah namun hasilnya
relevan, namun Puskesmas dapat menggunakan metoda lain yang
sederhana, mudah dan hasilnya relevan.
Pohon masalah adalah suatu teknik untuk mengidentifikasikan
semua masalah dalam suatu situasi tertentu, menyusun dan
memperagakan informasi ini sebagai rangkaian hubungan sebab
akibat.
Mulai dengan yang menjadikan prioritas utama masalah kegiatan
pelayanan kesehatan yang dipecahkan.
Catat semua masalah terkait lainnya yang sudah diidentifikasikan
dalam matrik RAGPIE dan format SWOT.
Teknik curah pendapat (brainstorming) dapat dipergunakan, atau
disebutkan masalah yang diidentifikasikan dengan pertanyaan
berikut:
 Apa yang menjadi masalah utama
 Apa yang menjadi akibat masalah ini
22
 Apa yang menjadi masalah pokok dari masalah utama
 Apa yang menjadi masalah spesifik dari masalah pokok

Susun masalah yang telah diidentifikasi oleh tim ke dalam bentuk


sebuah pohon masalah (terlampir dalam format). Setiap format
pohon masalah untuk satu jenis kegiatan.

G. PEMECAHAN MASALAH

Dalam merumuskan pemecahan masalah akan diperkenalkan


Pohon alternatif, karena metodanya mudah namun hasilnya
relevan, namun Puskesmas dapat menggunakan metoda lain yang
sederhana, mudah dan hasilnya relevan.
Pohon alternatif adalah teknik untuk mengidentifikasikan alternatif
pemecahan atau arah tindakan yang dapat dipakai untuk
mewujudkan sasaran kegiatan tertentu dan memperagakan
informasi ini dalam format yang sederhana.
Setiap pohon alternatif untuk setiap jenis kegiatan yang akan
diselesaikan/ dipecahkan masalahnya.
Berdasarkan hasil penetapan prioritas masalah kesehatan,
tetapkan kegiatan yang akan menjadi prioritas diselesaikan/
dipecahkan masalahnya.
Tuliskan kembali yang tercantum pada pohon masalah (mulai dari
akibat sampai dengan masalah spesifik yang akan diselesaikan
masalahnya) dengan pernyataan kalimat yang positif (terbalik
pernyataannya).
Untuk masalah pokok dan masalah spesifik yang dituliskan hanya
yang akan diselesaikan masalahnya saja (jadi harus terkait antara
masalah pokok dengan masalah spesifik).
Melalui teknik curah pendapat tim kecil dengan
memperhatikan/mempertimbangkan pada matrik RAGPIE, format
SWOT, sumber data lain yang terkait, pengamatan dan
pengalaman serta arah kebijakan pembangunan nasional dan
daerah, serta kesepakatan global, tetapkan 3 (tiga) prioritas
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka memecahkan
masalah tersebut.
Hasil kegiatan ini akan menjadi masukan bagi penyusunan rencana
kegiatan yang akan datang.

23
BAB VI

PEMBINAAN PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Sesuai dengan pengertiannya, Puskesmas adalah unit pelaksana


teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota. Olehkarenanya
penyelenggaraan Puskesmas, tidak lepas dari tanggungjawab
Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota. Dengan terbitnya UU Nomor
32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, provinsi mempunyai
fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pembangunan, termasuk
di dalamnya pembangunan kesehatan.
Demikian pula halnya, dalam penyelenggaraan Puskesmas, dinas
kesehatan provinsi tetap mempunyai fungsi koordinasi. Sehingga
berkaitan dengan pelaksanaan penilaian kinerja Puskesmas, baik
dinas kesehatan kabupaten/kota maupun dinas kesehatan provinsi
juga mempunyai peran dalam pelaksanaannya.

A. PEMBINAAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN


BANYUWANGI

Manfaat dari penilaian kinerja Puskesmas bagi Dinas Kesehatan


Kabupaten Banyuwangi adalah :
1. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan prestasi
Puskesmas di wilayah kerjanya
2. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penyelenggaraan
Puskesmas.
3. Mendapatkan gambaran kemampuan manajemen
Puskesmas.
4. Dapat dipergunakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi sebagai dasar untuk melakukan pembinaan
kepada Puskesmas. Sehingga pembinaan dan dukungan yang
diberikan lebih optimal/ fokus, berdasarkan permasalahan dan
kondisi Puskemas.
Ikut melakukan penilaian hasil manajemen Puskesmas dengan cara
melakukan peninjauan ke masing-masing Puskesmas
Memberi bimbingan dan fasilitasi dalam pelaksanaan penilaian
kinerja Puskesmas.
24
Setelah menerima hasil penilaian kinerja Puskesmas, melakukan :
1. Rekapitulasi data
2. Rekapitulasi masalah dan melakukan analisa masalah serta
menentukan cara penanggulangannya. A[pabila diperlukan
dapat mengajukan fasilitasi dari dinas keehatan provinsi.
3. Mengirimkan hasil rekapitulasi kepada Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Timur
4. Membuat mapping/ pemetaan kinerja Puskesmas.

B. DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA TIMUR

Manfaat penilaian kinerja Puskesmas bagi Dinas Kesehatan


Provinsi Jawa Timur adalah mendapatkan gambaran prestasi
Puskesmas, serta hamabtan dan permasalahan yang dihadapi
dinas kesehatan kabupaten/ kota dalam pembinaan dan
pengembangan Puskemas di wilayah kerjanya. Selanjutnya
Provinsi dapat lebih optimal dan fokus dalam memberikan
dukungan kepada Dinas kesehatan kabupaten/kota dalam upaya
peningkatan kinerja Puskesmas.
Melakukan supervisi dan bimbingan teknis kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Banyuwangi dan Puskesmas
Setelah menerima laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Banyuwangi selanjutnya dilakukan :
1. Membuat rekap dari seluruh kabupaten/kota
2. Membuat rekap permasalahan dan melakukan analisa
masalah
3. Menyusun rencana penanggulangan dan pemecahan
masalah, apabila diperlukan dapat mengajukan fasilitasi dari
Pusat
4. Membuat peta kinerja kabupaten

25
BAB VII
PENUTUP

Pedoman manajemen Puskesmas sangat diperlukan untuk dapat


mengoptimalkan penyelenggaraan Puskesmas. Manajemen
Puskesmas meliputi perencanaan, lokakarya mini dan penilaian
kinerja. Dengan disusunnya pedoman penilaian kinerja Puskesmas
ini dapat dijadikan bagi daerah dalam menerapkan dan
mengembangkan instrumen/ manajemen tools bagi Puskesmas
khususnya dalam penilaian kinerja Puskesmas.

Buku pedoman ini bersifat dinamis, sehingga daerah dapat


melakukan pengembangan dan penyesuaian berdasarkan kondisi
dan kemampuan masing-masing daerah.

26

Anda mungkin juga menyukai