Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

DIARE

Nama : Rosana Aprilia

NPM : 1814901210181

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN PROFESI NERS B
BANJARMASIN, 2019
LAPORAN PENDAHULUAN
DIARE PADA ANAK

Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang
air besar biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari. (Depkes RI, 2005 dalam Lestari, 2016)
Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang abnormal (>3x/hari), serta
perubahan dalam isi (>200gr/hari) dan konsistensi (feces cair). Biasanya dihubungkan
dengan adanya kondisi yang menyebabkan perubahan pada sekresi usus, absobrsi
mucosal atau motilitas usus (Sarwono, 2014)

Klasifikasi:
Etiologi :
1. Diare Akut : berlangsung 7-14hari
- Faktor infeksi
2. Disentri: diare disertai darah pada feces
- Faktor Malabsorbsi
3. Diare presisten: >14hari terus menerus
- Faktor makanan
4. Diare dengan masalah lain: mungkin
- Faktor psikologis
dengan gangguan gizi atau yang lainnya.
- (Lestari, 2016)

Manifestasi Klinis : Frekuensi BAB pada bayi lebih dari 3 x/hari, bentuk cair pada BAB
kadang-kadang disertai lendir dan darah, nafsu makan menurun, warnanya lama-
kelamaan kehijauan karena bercampur empedu, muntah, dan rasa haus. (Sodikin, 2011)

Pemeriksaan penunjang:
 Analisis feses
Komplikasi :  HDL (Hitung Darah Lengkap
Dehidrasi, hipokalemia,  CT Scan
hipoglikemia, intoleransi  Radiografi sinar-x lambung
laktosa sekunder, kejang, (Sodikin, 2011)
malnutrisi. (Titik Lestari, Indikasi untuk melakukan pemriksaan lebih lanjut
2016) yaitu diare berat disertai dehidrasi, tampak darah pada
feces, demam >38,5oC, diare >48jam tanpa tanda-tanda
perbaikan, KLB.

Penatalaksanaan:
 Rehidrasi: RL merupakan cairan pilihan denganjumlah kalium yang rendah, diare akut
ringan dapat diberikan oralit, upaya rehidrasi oral.
 Pengobatan dietetik: pemberian makanan mulai diberikan setelah dehidrasi teratasi.
 Obat-obatan : anti sekresi, spasmolitik, antibiotic (bila penyebab telah diidentifikasi
(DepKes RI, 2011)
PATHWAY

Lestari, 2016)
DIAGNOSA KEPERAWATAN, NOC, NIC

Diagnosa Keperawatan:

1. Gangguan integritas kulit perianal


2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Kekurangan volume cairan

Gangguan integritas Ketidakseimbangan


kulit perianal Kekurangan volume nutrisi kurang dari
NOC:Setelah dilakukan cairan kebutuhan tubuh
intervensi 1x6 jam NOC :Setelah dilakukan NOC: Setelah dilakukan
gangguan integritas kulit intervensi 1x6 jam intervensi 1x6 jam ketidak
perianal klien teratasi kekurangan volume cairan seimbangan nutrisi kurang
dengan kriteria hasil: klien teratasi dengan dari kebutuhan tubuh
 Tidak ada kerusakan kriteria hasil: klien teratasi dengan
lapisan kulit (dermis)  Tidak ada tanda-tanda indikator:
 Tidak ada gangguan dehidrasi  Nutritional status :
permukaan kulit  Elastisitas turgor baik, food and fluid
(epidermis) membran mukosa  Intake
lembab, tidak ada rasa  Nutritional status :
NIC : haus berlebihan nutrient intake
 Pressure Management NIC:  Weight control
 Insision site care  Fluid management
 Dialysis Acces  Hypovolemia NIC :
Maintenance management  Nutrition Management
 Nutrition Monitoring

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI, 2011, Panduan Sosialisasi Tatalaksana Diare Pada


Balita, Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat
Jenderal pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Lestari, Titik (2016). Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika.
Nanda(2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis:
Nanda Nic Noc.Jilid 1. Jogjakarta: Mediaction Publishing.
Sarwono. (2014). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sodikin (2011). Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan
Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika.

Banjarmasin, Juli 2019

Preseptor Akademik

(Nor Isna Tauhidah, Ns., M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai