Anda di halaman 1dari 7

PELAYANAN KLINIS UNIT

KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN/ ATAU ANAK
(KtP/A) SELAMA PANDEMI COVID-
19
Nomor Dokumen

Nomor Revisi
PEMERINTAH
PROVINSI DKI
JAKARTA
SOP Tanggal Terbit
03 Agustus
2020
10 Agustus
Tanggal Berlaku
2020

Halaman 1/5

PUSKESMAS
dr. Lusi Widiastuti, MKM
KECAMATAN SAWAH
NIP 197405302006042016
BESAR

1. Pengertian Pandemi COVID-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit


koronavirus 2019 di seluruh dunia untuk semua Negara.
Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi
nama SARS-CoV-2.
Unit Pelayanan KtP/A (Kekerasan Terhadap Perempuan dan
Anak) adalah unit pelayanan yang menangani korban kekerasan
terutama terhadap perempuan dan anak, baik secara promotif,
preventif maupun kuratif.
1. Tujuan Korban KTP/A selama masa pandemi Covid-19 mampu
ditangani secara komprehensif terutama dalam meningkatkan
status kesehatannya dengan mengutamakan prinsip
pencegahan dan pengendalian Covid-19.

2. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 1 Tahun 2020


tentang Pelayananan Kesehatan dalam Upaya Pencegahan
Penyebaran Virus Corona atau Covid-19 di Lingkungan
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar.
2. Surat Keputusan No. 38 Tahun 2020 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Usaha Kesehatan Perseorangan Masa
Pandemi Covid-19.
No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02
No. Revisi : 00
Halaman : 1/2
3. Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 160 Tahun 2021
Tentang Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak.
3. Referensi 1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Presiden No. 12 Tahun 2020 tentang Penetapan
Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) sebagai Bencana Nasional.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.43
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
Hk.01.07/Menkes/413/2020 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
5. Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, Pedoman Pengembangan Puskesmas
Mampu Tatalaksana Kasus Kekerasan Terhadap
Perempuan dan Anak Tahun 2020.
6. Pedoman Pelayanan dan Rujukan Kasus Kekerasan
Terhadap Perempuan dan Anak Bagi Petugas Kesehatan
7. Panduan Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kekerasan
Terhadap Perempuan dan Anak Dalam Situasi Pandemi
Covid-19
4. Alat dan Bahan 1. Tensimeter, stetoskop, termometer
2. Timbangan, microtoise, midline
3. APD transmisi airborne, APD transmisi droplet dan kontak
4. Alat Tulis
5. Kamera
5. Prosedur / 1. Pasien korban kekerasan yang datang untuk ke puskesmas
langkah-langkah
diarahkan untuk melakukan cuci tangan terlebih dahulu,
kemudian pasien dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan
ditanyakan mengenai keluhan yang diderita oleh petugas
skrining .
- Jika disertai gejala yang mengarah ke ISPA (demam,
batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dll) maka pasien akan
diarahkan oleh petugas skrining ke unit pelayanan ISPA
dan kemudian dilakukan pendeteksian yang mengarah ke
No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02
No. Revisi : 00
Halaman : 2/2
penyakit Covid-19.
- Jika tidak terdapat keluhan yang mengarah ke ISPA maka
pasien akan diarahkan oleh petugas skrining ke unit
pelayanan KtP/A (Kekerasan terhadap Perempuan dan
Anak).
- Jika terdapat kegawatdaruratan maka korban kekerasan
akan diarahkan ke Unit Layanan 24 Jam
6. Pasien korban kekerasan terhadap perempuan dan anak
diterima oleh petugas loket, kemudian petugas loket
melakukan pemeriksaan persyaratan, menuliskan identitas
pasien di rekam medis. Kemudian korban beserta rekam
medis diantarkan petugas loket ke unit pelayanan kekerasan
terhadap perempuan dan anak.
7. Petugas menggunakan alat pelindung diri sebelum
memeriksa pasien.
8. Petugas medis dan paramedis melakukan deteksi dini
korban kasus kekerasan. Dimana dilakukan penilaian
apakah korban termasuk dalam keadaan yang memerlukan
tindakan kegawat daruratan atau tidak.
- Jika pasien memerlukan tindakan kegawat daruratan,
dilakukan rujukan terhadap korban kekerasan ke Rumah
Sakit (IGD; PKT/PPT; ICU/ICCU). Terlebih dahulu
dilakukan tindakan yang diperlukan sebelum melakukan
rujukan korban kekerasan.
- Jika pasien tidak memerlukan tindakan kegawat
daruratan Dokter melakukan anamnesis, pemeriksaan
fisik dan psikososial, penentuan diagnosis, tindakan
medis dan konseling
- Bila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang
untuk mendukung diagnosis
- Bila diperlukan penanganan dan tindakan lebih lanjut
dapat dilakukan rujukan internal ke unit lain di puskesmas
9. Konseling, dilakukan pada semua korban kasus

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02


No. Revisi : 00
Halaman : 3/2
kekerasan terhadap perempuan dan anak.
10. Rujukan ke unit Lain di Puskesmas, bagi pasien yang
memerlukan penanganan dan tindakan lebih lanjut
11. Pemberian terapi, pemberian terapi sesuai dengan
diagnosis yang ditetapkan.
12. Rujukan ke RS/P2TP2A, bagi pasien yang memerlukan
penanganan dan tindakan lebih lanjut/ kasus yang tidak
ditangani di puskesmas.
13. Pencatatan dan Pelaporan, dilakukan pencatatan dan
pelaporan secara tertulis kasus korban kekerasan yang
ditemukan.
14. Kunjungan Rumah, jika diperlukan dilakukan kunjungan
rumah korban kekerasan dengan melakukan kerjasama
dengan program lain (Perkesmas, KPLDH)
15. Diagram alir

16. Unit Terkait Unit Pelayanan Umum, Unit Pelayanan IMS, Unit Pelayanan TB,
Unit Pelayanan KIA, Unit Pelayanan Gigi, Unit Pelayanan Gizi,
Laboratorium
17. Dokumen a. Rekam medis
Terkait
b. Rujukan sebelumnya

18. Riwayat No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai


No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02
No. Revisi : 00
Halaman : 4/2
Perubahan diterbitkan
Dokumen

DAFTAR Nomor Dokumen


TILIK
No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02
No. Revisi : 00
Halaman : 5/2
Nomor Revisi

03 Agustus
Tanggal Terbit
2020

10 Agustus
Tanggal Berlaku
2020

Halaman 1/2
PEMERINTAH
PROVINSI DKI
JAKARTA

PUSKESMAS
dr. Lusi Widiastuti, MKM
KECAMATAN SAWAH
NIP 197405302006042016
BESAR

NO LANGKAH KEGIATAN YA TIDAK TIDAK


BERLAKU

1 Apakah petugas kesehatan telah melakukan


skrining ?

2 Apakah petugas loket melakukan pendaftaran


kepada korban kekerasan ?

3 Apakah petugas kesehatan melakukan deteksi dini


(penilaian kegawat daruratan) ?

4 Apakah petugas kesehatan melakukan konseling


pada korban kekerasan ?

5 Apakah pada korban kekerasan dilakukan rujukan


ke unit lain ? (jika diperlukan)

6 Apakah pada korban kekerasan dilakukan


pemberian terapi?

7 Apakah pada korban kekerasan dilakukan


pemberian dilakukan rujukan ke RS/P2TP2A ? (jika
diperlukan)

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02


No. Revisi : 00
Halaman : 6/2
8 Apakah petugas Kesehatan melakukan pencatatan
dan pelaporan ?

9 Apakah dilakukan kunjungan rumah pada korban


kekerasan ? (jika diperlukan)

Jakarta, ………………….

Auditee Pelaksana/ Auditor

( ……………………………) ( ……………………………)

No. Dokumen : PKM-SWB/SOP/MUTU-02


No. Revisi : 00
Halaman : 7/2

Anda mungkin juga menyukai