Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BALONG
Jl. Pemuda No. 4A Telp. (0352) 371793, Kode Pos 63461
Email : uptpkmbalong@gmail.com
PONOROGO

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS BALONG
Nomor : 188.4/011 /SK/05.12/2022

INDIKATOR MUTU
PUSKESMAS BALONG

KEPALA PUSKESMAS BALONG,

Menimbang : a. bahwa dalam penialian mutu ada indikator yang belum tercapai
atau menjadi masalah untuk itu perlu dilakukan perbaikan dengan
menetpakan indikator mutu yang jelas sebagai dasar perbaikan
penyelenggaraan pelayanan dan perencanaan pada periode
berikutnya
b. bahwa indikator mutu untuk setiap jenis pelayanan dan upaya
kesehatan puskesmas perlu disusun, dimonitor, dianalisis secara
periodik sebagai bahan untuk perbaikan baik indikator KMP, UKM
dan UKP;
c. bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a dan b perlu
ditetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas BALONG tentang
indicator mutu.

Mengingat : 1. Undang - undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 Tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2016 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27
Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun
2018 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2019 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Kesehatan;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Standar Minimal Bidang Kesehatan;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BALONG TENTANG


INDIKATOR MUTU PUSKESMAS BALONG
KESATU : Indikator yang digunakan untuk peningkatan mutu meliputi Indikator
KMP, UKM dan Indikator UKP yang mengacu pada Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan yang telah diteapkan menjadi indikator
kinerja yang tidak tercapaia atau 3 H + 1 P yaitu High Risk, High Cost,
High Volume, Problem Prone, Adapun indikator yang digunakan untuk
penilaian mutu sebagaimana terlampir pada surat keputusan ini.
KEDUA : Indikator mutu difokuskan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan
upaya puskesmas dan kegiatan pelayanan puskesmas yang belum
tercapai dengan mengukur dan monitoring capaian mutu dengan target
yang telah ditetapkan sebagai dasar bagi penanggungjawab program
atau pealyanan dalam melakukan upaya perbaikan.
KETIGA : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
terdapat kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan sebagai mana
mestinya.

Ditetapkan di :
Pada Tanggal :

KEPALA PUSKESMAS BALONG

dr. SAPTO NUGROHO


Pembina Tk. I
NIP. 19710111 200604 1 024
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BALONG
NOMOR 440.1/ /2021
TENTANG
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS

A. INDIKATOR MUTU PELAYANAN UNIT (IMPU)


1. Indikator Mutu Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas
Indikator Unit Target

Kehadiran karyawan dalam pertemuan mini 100%


lokakarya
Kehadiran KAryawan dalam apel pagi 85%
Kelengkapan pemakaian atribut dan pakaian 100%
dinas
Ketepatan waktu dalam klaim BOK 100%
Ketepatan waktu dalam rekonsiliasi keuangan 100%
Ketepatan waktu pelaksanaan mini lokakarya Tepat waktu
Ketepatan waktu kesiapan pelayanan rawat jalan
Pendaftaran 100%
Lansia 100%
Umum 100%
Gigi 100%
KIA 100%
Imunisasi 100%
Laboratorium 100%
Apotek 100%
Karyawan melaksanakan skrining dan kebugaran
pasien
Kepatuhan karyawan dalam menyampaikan surat
izin sakit
Kepatuhan petugas dalam pemeliharaan APAR

2. Indikator Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat Essensial dan Pengembangan


Indikator Unit Target
Pelayanan kesehatan ibu hamil (K4) 100%
KB pasca persalinan 60%
Balita stunting (pendek dan sangat pendek) < 18,4 %
Angka bebas jentik (ABJ) ≥95%
Kunjungan rumah pasien TB mangkit 100%
Deteksi dini Faktor Resiko PTM usia ≥15 tahun 39,96%
Deteksi dini kanker payudara dan kanker serviks 19,98%
pada perempuan usia 30-50 tahun atau
perempuan yang memiliki riwayat seksual aktif

3. Indikator Mutu Upaya Kesehatan Perorangan


Indikator Unit Target
Kesalahan distribusi rekam medis Loket < 10
Pelayanan pasien DM sesuai standar Umum 100%
Kepatuhan pengisian assesment jatuh Lansia 100%
Pelayanan Gigi pada ibu hamil Gigi 100%
Pemeriksaan ibu hamil 10 T KIA 100%
Pemasangan KB PP KB 100%
Kesalahan penyeraha hasil pemeriksaan Laboratorium 100%
laboratorium
Kepatuhan pelabelan obat LASA dan HAM Apotek dan 100%
Gudang farmasi
Edukasi pasien rawat luka UGD 100%
Kelengkapan assesmen awal medis < 24 jam Rawat Inap 100%
Ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan imunisasi 100%
Ketepatan pemberian diet pasien sesuai pesanan Gizi 100%

B. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien


Indikator Unit Target
Kepatuhan petugas melakukan identifikasi pasien 100%
Kepatuhan petugas daam pelaksanaan SBAR dan 100%
TB
Kepatuhan petugas dalam penataan obat LASA 100%
dan High Alert
Kepatuhan petugas melakukan verifikasi prosedur, 100%
lokasi dan pasien sebelum operasi minor
Kepatuhan petugas memakai APD saat 100%
melakukan pelayanan
Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien 100%

C. Indikator Nasional Mutu (INM)


Indikator Unit Target
Kepatuhan kebersihan tangan 100%
Kepatuhan penggunaan APD 100%
Kepatuhan identifikasi pasien 100%
Keberhasilan pengobatan pasien TB semua kasus 100%
sensitif obat (SO)
Ibu hamil mendapatkan pelayanan sesuai standar 100%
Kepuasan pasien 100%

1. Profil Indikator Mutu


No 1

Judul Kesalahan petugas dalam distribusi rekam medis

Jenis proses

Dimensi Efektifitas dan kelangsungan pelayanan

Alasan Masih adanya kesalahan distribusi rekam medis

Tujuan Rekam medis terdistibusi sesuai tujuan pelayanan pasien

Rekam medis didistribusikan ke pelayanan umum, pelayanan


Definisi operasional lansia, pelayanan KIA/KB, pelayanan gigi dan UGD sesuai
dengan tujuan pelayanan pasien

Numerator Jumlah rekam medis yang salah dalam distribusi

Denumerator Jumlah rekam medis dalam satu bulan

Teknik pengukuran Restrospektif

Sumber data Rekam medis

Target < 10/bulan

Penanggung Jawab Penaggung jawab rekam medis

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Semesteran

No 2

Judul Pelayanan pasien hypertensi dan DM sesuai standar

Jenis proses

Efisien : Memaksimalkan penggunaan sumber daya dan


Dimensi
menghindari pemborosan
Efektif : Perawatan kesehatan berbasis bukti dan menghasilkan
 
hasil kesehatan yang lebih baik sesuai kebutuhan
Dapat diakses : Perawatan kesehatan tang tepat waktu, masuk
  akal secara geografis, dan disediakan dalam setting dimana
ketrampilan dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan medis
Dapat diterima : Perawatan kesehatan yang mempertimbangkan
  preferensi dan aspirasi pengguna layanan perorangan dan
budaya komunitas mereka
Adil : Perawatan kesehatan yang tidak berbeda kualitasnya
  karena karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, ras, etnisitas,
lokasi geografis, atau status sosial ekonomi
Aman : Layanan kesehatan yang meminimalkan risiko dan
 
kerugian bagi pengguna jasa

Alasan Target Pelayanan HT dan DM belum tercapai

Tujuan Tercapainya target pelayanan HT dan DM sesuai standar

Pelayanan kesehatan sesuai standar yang meliputi : a.


Pengukuran gula darah dilakukan minimal satu kali sebulan di
fasilitas pelayanan kesehatan b. Edukasi perubahan gaya
Definisi operasional
hidup dan / atau nutrisi c. Melakukan rujukan jika diperlukan.Gula
darah Sewaktu (GDS) lebih dari 200 mg/dl ditambahkan
pelayanan terapi farmakologi

Numerator Jumlah pasien HT dan DM yang dilayani sesuai standar

Denumerator Jumlah pasien HT dan DM yang berkunjung

Teknik pengukuran Restrospektif

Sumber data RM, Register Poli Umum

Target 100%

Penanggung Jawab Koordinator Mutu UKP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Tri Bulanan

No 4

Kepatuhan melakukan asesmen jatuh pada pasien pada poli


Judul
lansia

Jenis proses
R Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan
medis yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima
pelayanan
• Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa
membedakan jenis kelamin
R Berorientasi pasien: menyediakan pelayanan yang sesuai
dengan preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu
• Efisien : optimalkan sumber daya yang ada tanpa
Dimensi
pemborosan bahan
• Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat
• Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan
pemberian pelayanan kesehatan
R Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan
1. High Risk
Alasan
2. PMK No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Mendapatkan gambaran tentang pelaksanaan kepatuhan
petugas dalam melakukan asesemen jatuh pada pasien mulai
dari saat pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
Tujuan
penunjang, tindakan, konsultasi gizi, konsultasi kesehatan
lingkungan, dan saat di farmasi dalam rangka meminimalisir
terjadinya insiden jatuh pada pasien
Kepatuhan melakukan asesmen jatuh adalah kepatuhan petugas
dalam melakukan penilaian resiko jatuh pada pasien dengan
memakaikan kalung warna kuning bertuliskan FALL RISK pada
pasien apabila ada gangguan, ridak stabil, sempoyongan, pada
cara perubahan posisi pasien, serta menggunakan alat bantu
Definisi operasional jalan dengan cara melakukan pengamatan cara perubahan
posisi pasien dari duduk ke berdiri, dari berdiri ke berjalan serta
menggunakan alat bantu jalan untuk pasien dewasa/lansia dan
juga pasien anak-anak usia dibawah dua tahun, dari saat
pendaftaran sampai dengan pasien pulang.

Numerator Jumlah insiden pasien jatuh

Denumerator Jumlah pasien yang dilakukan asesmen jatuh

(Jumlah insiden pasien jatuh)/(Jumlah semua pasien yang


Teknik pengukuran
dilkukan assessment jatuh) x 100%
Buku laporan insiden, Buku register penggunaan kalung FALL
Sumber data
RISK

Target 0%

Penanggung Jawab Pendaftaran, penanggungjawab keselamatan pasien

Periode pengukuran setiap bulan

Periode Analisa setiap 3 bulan


No 5

Judul Pelayanan gigi pada ibu hamil

Jenis proses

Efisien : Memaksimalkan penggunaan sumber daya dan


Dimensi
menghindari pemborosan
Efektif : Perawatan kesehatan berbasis bukti dan menghasilkan
 
hasil kesehatan yang lebih baik sesuai kebutuhan

Dapat diakses : Perawatan kesehatan tang tepat waktu, masuk


  akal secara geografis, dan disediakan dalam setting dimana
ketrampilan dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan medis
Dapat diterima : Perawatan kesehatan yang mempertimbangkan
  preferensi dan aspirasi pengguna layanan perorangan dan
budaya komunitas mereka
Adil : Perawatan kesehatan yang tidak berbeda kualitasnya
  karena karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, ras, etnisitas,
lokasi geografis, atau status sosial ekonomi
Aman : Layanan kesehatan yang meminimalkan risiko dan
 
kerugian bagi pengguna jasa

Alasan Pelayanan kesehatan gigi pada ibu hamil masih rendah

Tujuan Meningkatnya pelayanan kesehatan gigi pada ibu hamil

Pelayanan kesehatan gigi ibu hamil minimal 1 kali selama


Definisi operasional
kehamilan di Puskesmas (konseling/ pemeriksaan/perawatan)

Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan gigi

Denumerator Jumlah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas

Teknik pengukuran Retrospektif

Sumber data RM, Buku Register

Target 100%

Penanggung Jawab Koordinator Mutu UKP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Tri Bulanan


No 6

Judul Pemeriksaan ibu hamil 10T

Jenis proses

Dimensi Efisien : Memaksimalkan penggunaan sumber daya dan


menghindari pemborosan

  Efektif : Pelayanan kesehatan berbasis bukti dan menghasilkan


hasil kesehatan yang lebih baik sesuai kebutuhan
Dapat diakses : Pelayanan kesehatan yang tepat waktu, masuk
  akal secara geografis, dan disediakan dalam setting dimana
ketrampilan dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan medis
  Dapat diterima : Pelayanan kesehatan yang mempertimbangkan
kebutuhan dan aspirasi pengguna layanan perorangan
Adil : Pelayanan kesehatan yang kualitasnya tanpa membedakan
  karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, ras, etnisitas, lokasi
geografis, atau status sosial ekonomi
Aman : meminimalkan terjadinya kesalahan medis yang bisa
dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan

Alasan Target Pelayanan ibu hamil 10T belum tercapai

Tujuan Meningkatnya pelayanan ibu hamil 10T


Pelayanan ibu hamil 10T yang meliputi : a.Pengukuran BB,
tekanan darah dilakukan setiap periksa, b. Penilaian status gizi
minimal 1x di pemeriksaan awal, c.pengukuran tinggi puncak
rahim, tentukan presentasi janin dan djj setiap datang periksa,
Definisi operasional d.melakukan skrining status imunisasi tetanus minimal 1x, d.
pemberian tablet tambah darah minimal 90 tablet selama masa
kehamilan, e.melakukan pemeriksaan tes laborat minimal 2x
selama hamil, f. melakukan tata laksana kasus, g. melakukan
temu wicara setiap kali periksa

Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapat pelayanan 10T

Denumerator Jumlah ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas

Teknik pengukuran Restrospektif

Sumber data RM dan buku register KIA

Target semua ibu hamil

Penanggung Jawab Koordinator Mutu UKP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Tri Bulanan


No 7

Judul Pemasangan KBPP

Jenis Proses

Dimensi Efisien : Memaksimalkan penggunaan sumber daya dan


menghindari pemborosan

  Efektif : Pelayanan kesehatan berbasis bukti dan menghasilkan


hasil kesehatan yang lebih baik sesuai kebutuhan
Dapat diakses : Pelayanan kesehatan yang tepat waktu, masuk
  akal secara geografis, dan disediakan dalam setting dimana
ketrampilan dan sumber daya sesuai dengan kebutuhan medis
  Dapat diterima : Pelayanan kesehatan yang mempertimbangkan
kebutuhan dan aspirasi pengguna layanan perorangan
Adil : Pelayanan kesehatan yang kualitasnya tanpa membedakan
  karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, ras, etnisitas, lokasi
geografis, atau status sosial ekonomi

  Aman : meminimalkan terjadinya kesalahan medis yang bisa


dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan

Alasan Pelayanan Pemasangan KBPP masih rendah

Tujuan Meningkatkan pelayanan pemasangan KBPP


penggunaan metode kontrasepsi pada masa nifas sampai
dengan 42 hari setelah melahirkan sebagai langkah untuk
Definisi operasional mencegah kehilangan kesempatan ber-KB. Dalam Riskesdas
2013 menyatakan tentang pelayanan KB yang diterima pada
periode masa nifas sampai 42 hari setelah melahirkan.

Numerator Jumlah ibu bersalin yang melakukan pemasangan KBPP

Denumerator Jumlah ibu hamil yang melakukan persalinan ke Puskesmas

Teknik pengukuran Restrospektif

Sumber data RM dan buku register KIA

Target semua ibu bersalin

Penanggung Jawab Koordinator Mutu UKP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Tri Bulanan


No 9

Tidak adanya kesalahan penyerahan hasil pemeriksaan


Judul
laboratorium

Jenis Out put

Dimensi Aman

Alasan Agar tidak terjadi kesalahan penyerahan hasil pada salah orang

Tujuan Tergambarnya ketelitian pelayanan laboratorium

Kesalahan penyerahan hasil laboratorium adalah penyerahan


Definisi operasional
hasil laboratorium pada salah orang
Jumlah seluruh pasien yang diperiksa laboratorium dalam 1
Numerator bulan dikurangi jumlah penyerahan hasil laboratorium salah
orang dalam 1 bulan
Jumlah pasien yang diperiksa di laboratorium dalam bulan
Denumerator
tersebut

Teknik pengukuran Retrospektif

Sumber data Register laboratorium

Target 100%

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Laboratorium

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Triwulan

No 10

Judul Kepatuhan pelaksanaan 5 benar dalam pemberian obat

Jenis proses
Dimensi Output

Alasan Supaya tidak terjadi kesalahan penulisan resep

Tujuan Menghindari kesalahan penulisan resep

Jumlah kegiatan pengkajian resep, pelayanan resep dan


Definisi operasional
pemberian informasi obat yang terdokumentasi
Jumlah kegiatan pengkajian resep, pelayanan resep dan
Numerator pemberian informasi obat yang terdokumentasi dibagi jumlah
resep yang masuk setiap bulan dikali 100%.

Denumerator Jumlah resep yang terlayani dalam waktu 1 bulan

Teknik pengukuran  

Sumber data Resep

Target 80%

Penanggung Jawab
Ketua Tim PTP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Semester

No 11

Judul Kepatuhan pelabelan obat LASA

Jenis proses

Dimensi Output

Alasan Supaya tidak terjadi kesalahan pengambilan obat

Menghindari kesalahan pengambilan obat karena nama obat


Tujuan
mirip

Definisi operasional Kepatuhan pelabelan obat LASA


Numerator Jumlah obat yang sudah tertempel label LASA

Denumerator
Jumlah obat yang harus tertempel label LASA

Teknik pengukuran  

Sumber data obat LASA

Target 100%

Penanggung Jawab Ketua Tim PTP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa triwulan

No 12

Judul Ketersediaan obat emergency di tempat pelayanan

Jenis Output

Dimensi Output

Alasan Agar obat emergency tersedia di tempat pelayanan

Tujuan Menjamin ketersediaan obat emergency di tempat pelayanan

Definisi operasional Ketersediaan obat emergency di tempat pelayanan

Numerator Jumlah ruang yang tersedia obat emergency

Denumerator Jumlah ruang yang harunya tersedia obat emergency

Teknik pengukuran  

Sumber data kotak obat emergency

Target 100%

Penanggung Jawab Ketua Tim PTP


Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Semester

No 13

Kepatuhan petugas dalam pengelolaan obat berdasarkan FIFO


Judul
(First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)

Jenis proses

Dimensi Output

Alasan untuk menghindari obat expired date

Tujuan Untuk mengurangi jumlah obat yang expired date

Kepatuhan petugas dalam pengelolaan obat berdasarkan FIFO


Definisi operasional
(First In First Out) dan FEFO (First Expired First Out)

Numerator Jumlah obat yang expired date seminimal mungkin

Denumerator Jumlah obat yang expired date

Teknik pengukuran  

Sumber data Obat expired date

Target 100%

Penanggung Jawab Ketua Tim PTP

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Semester

No 14

Judul Edukasi kesehatan pada pasien dengan perawatan luka

Jenis Proses

Dimensi Output
Masih adanya masyarakat yang melakukan pembatasan
Alasan
makanan saat ada luka,

Tujuan Untuk mencegah terjadinya infeksi pada luka

Pasien diberikan pendidikan kesehatan tentang makan minum


Definisi operasional
obat teratur, jenis dietnya, jaga kebersihan luka , dll

Jumlah pasien dg perawatan luka yang dilakukan edukasi


Numerator
kesehatan

Denumerator jumlah pasien dengan perawatan luka

Teknik pengukuran
Restrospektif

Sumber data Rekam Medis

Target 100%%

Penanggung Jawab
Penanggung jawab pelayanan UGD

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Semester

No 15
Kelengkapan asesmen medis awal pasien rawat inap dalam
Judul waktu 24 jam
Jenis Out Put
Dimensi Input
Masih adanya assesmen awal medis pasien rawat inap yang
Alasan belum diisi lengkap
Meningkatkan Kelengkapan pengisian asesmen awal medis
Tujuan pasien rawat inap
Definisi operasional
Assemen medis awal rawat inap yang telah diisi lengkap pada
pelayanan rawat inap oleh staf medis dan atau tenaga yang
diberikan pelimpahan kewenangan, meliputi kelengkapann
pengisian identitas, anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, diagnosa, planing, dan sudah tertanda tangani oleh
dokter yang meraawat dalam waktu 24 jam
Jumlah pasien rawat inap dibagi jumlah pasien yang dilakukan
Numerator asesmen medis awal dalam waktu 24 jam 100%

Denumerator Jumlah pasien rawat inap

Teknik pengukuran Restrospektif


Sumber data Rekam medik

Target 100%

Penanggung Jawab Penanggung jawab pelayanan Rawat inap

Periode pengukuran bulanan

Periode Analisa Semesteran

No 16

Judul Ketersediaan vaksin sesuai kebutuhan

Jenis Output

Dimensi Input

Karena ketersediaan vaksin terhadap 20 item obat indikator blm


Alasan
tercapai

Tujuan Kebutuhan vaksin tercukupi

Definisi operasional  

Numerator Jumlah vaksin yang tersedia pada periode tertentu

Denumerator Jumlah kebutuhan vaksin pada periode tertentu

Teknik pengukuran  

Sumber data Register Stok Vaksin, Kohort

Target 100%

Penanggung Jawab Koordinator Imunisasi

Periode pengukuran Bulanan

Periode Analisa Tri Bulanan

Upaya Kesehatan Masyarakat


Judul indikator Capaian Kunjungan Ibu hamil (K4) 100%
Dasar Permenkes No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Pemutakiran Mutu
pemikiran Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan medis
yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan (√)
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social.
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan bahan
(√)
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian
pelayanan kesehatan
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes
dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus
kehidupan
Tujuan Terukurnya pelayanan K4 dalam rentang waktu 3 bl
Definisi Ibu yg mendapatkan pelayan anante natal selama masa kehamilanoleh
Operasional tenaga kesehatan yg mempunyai kompetensi,yang terdiri atasminimal satu
kali kontakpada trimester pertama,satu kali pada trimester kedua,dan dua
kali pada trimester ketiga.
Tipe indikator  Input
 Proses
 Output (√)
 Outcome
Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC sesuai standar K4
Denumerator Jumlah sasaran ibu hamil
Target 100%
pencapaian
Kriteria Inklusi Semua ibu hamil yang mendapatkan ANC 4x sesuai standar di wilayah
kerja Puskesmas Balong.
Kriteria Semua ibu hamil mendapatkan pelayanan 4x tapi tidak sesuai dengan
Eksklusi standat K4.
Formula

Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Kohort
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Bulanan
pelaporan data
Periode Trimester
analisa data
Penyajian data Diagram balok
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab Program KIA
jawab

2. KB Pascapersalinan
Judul indikator Capaian KB Pasca Persalinan 60%

Dasar Peraturan Badan Kependudukan & Keluarga Berencana Republik


pemikiran Indonesia No. 18 Tahun 2020 tentang Pelayanan KBPP
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 21 Tahun 2021
Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil,
Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan
Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan medis
yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan (√)
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social(√)
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan bahan
(√)
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian
pelayanan kesehatan√)
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas fasyankes
dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk seluruh siklus
kehidupan(√)
Tujuan Diperolehnya data pencapaian KBPP setiap rentang waktu tiga bulan.
Definisi Merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan
Operasional metode /alat / obat / kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan
42 hari atau 6 minggu setelah melahirkan
Tipe indikator  Input
 Proses
 Output (√)
 Outcome
Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah PUS yang mengikuti KB pascapersalinan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
Denumerator Jumlah seluruh sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Target 100%
pencapaian
Kriteria inklusi Semua ibu paska persalinan sampai usia 42 hari atau 6 minggu di wilayah
kerja puskesmas Balong
Kriteria
eksklusi Ibu pasca persalinan sampai usia 42 hari atau 6 minggu yang mengalami
kontra indikasi pemasangan KBPP.
Formula Jumlah PUS yang mengikuti KB pascapersalinan di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
-------------------------------------------------------------------- X 100
Jumlah seluruh sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Kohort
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Bulanan
pelaporan data
Periode Trimester
analisa data
Penyajian data Diagram balok
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab Program KB Kespro
jawab

3. STUNTING

Judul indikator Balita Stunting 21,1%

Dasar Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting


pemikiran
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan medis
yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social (√)
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan bahan
(√)
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat (√)
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian
pelayanan kesehatan
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan (√)
Tujuan Diperolehnya data penurunan stunting dalam rentang waktu tiga bulan.
Definisi Merupakan kondisi serius pada anak yang ditandai dengan tinggi badan
Operasional anak dibawah rata-rata atau anak sangat pendek serta tubuhnya tidak
bertumbuh dan berkembang dengan baik sesuai usianya dan berlangsung
dalam waktu yang lama
Tipe indikator  Input (√)
 Proses
 Output
 Outcome
Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah balita yang stunting di wilayah Puskesmas Balong

Denumerator Jumlah seluruh sasaran balita di wilayah Puskesmas Balong


Target 21,1%
pencapaian
Kriteria inklusi Semua balita yang tinggi badannya berdasarkan umur pendek atau sangat
pendek.
Kriteria
eksklusi Balita yang tinggi badannya berdasakan umur pendek dan sangat pendek
berada di wilayah Puskesmas Balong tapi tidak domisili
Formula Jumlah balita yang stunting di wilayah Puskesmas Balong
------------------------------------------------------------------ X 100
Jumlah seluruh sasaran balita di wilayah Puskesmas Balong
Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Laporan gizi
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Bulanan
pelaporan data
Periode Trimester
analisa data
Penyajian data Diagram balok
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab Program Gizi
jawab

4.ABJ > 95%

Judul indikator ABJ > 95%


Dasar pemikiran Permenkes No. 50 Tahun 2017 tetang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan & Persyaratan Kesehatan untuk Vektor dan Binatang
Pembawa Penyakit serta Pengendaliannya.
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan
medis yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima
pelayanan
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social.
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan
bahan (√)
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat(√)
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan
pemberian pelayanan kesehatan
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan
Tujuan Mengetahui hasil pemantauan jentik berkala dari waktu ke waktu.

Definisi Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kepadatan jentik.


Operasional
Tipe indikator  Input
 Proses (√)
 Output
 Outcome
Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah rumah dan TTU yang tidak ada jentiknya disuatu waktu di
wilayah kerja Puskesmas Balong.
Denumerator Jumlah seluruh rumah dan TTU yang diperiksa di suatu waktu di
wilayah kerja Puskesmas Balong.
Target >95%
pencapaian
Kriteria Inklusi Semua rumah dan TTU yang tidak ada jentiknya.
Kriteria Eksklusi .
Formula Jumlah rumah dan TTU yang diperiksa tidak ada jentiknya disuatu
waktu .
-----------------------------------------------------------------x 100
Jumlah seluruh rumah dan TTU yang diperiksa di suatu waktu
Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Rekapan Laporan Pemantauan Jentik Berkala Kader Jumantik.
Frekuensi Tiga bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Tiga bulanan
pelaporan data
Periode analisa Semester
data
Penyajian data Diagram baris.
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab Program Pemberantasan Penyakit Menular.
jawab
5. TB

Judul indicator Kunjungan rumah pasien TB mangkir 100%

Dasar Perpres No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC


pemikiran
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya ceder/harm dan kesalahan medis
yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima pelayanan .(√)
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social.(√)
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu(√)
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan bahan
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan pemberian
pelayanan kesehatan(√)
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan(√)

Tujuan Diperolehnya data tentang pasien TB Mangkir dalam pereode tiga bulan.
Definisi Pasien TB yang tidak datang control dan mengambil obat
Operasional
Tipe indikator  Input (√)
 Proses
 Output
 Outcome
Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah kunjungan rumah oleh nakes pada pasien TB mungkir di wilayah
kerja Puskesmas Balong
Denumerator Jumlah seluruh pasien TB mangkir yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Balong.
Target 100%
pencapaian
Kriteria Inklusi Jumlah kunjungan rumah oleh nakes pada pasien TB mangkir.
Kriteria Jumlah kunjungan rumah oleh nakes pada pasien TB mangkir tetapi
Eksklusi orangnya pindah.
Formula Jumlah kunjungan rumah nakes pada pasien TB mungkir
------------------------------------------------------------------ X 100
Jumlah seluruh pasien TB mungkir.
Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Laporan PJ P2M
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Bulanan
pelaporan data
Periode Trimester
analisa data
Penyajian data Diagram baris.
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab P2M TB
jawab

6. Deteksi Dini Kanker

Judul indikator Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara Pada Wanita
Usia 30-50 Tahun 40%
Dasar pemikiran Permenkes No.34 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Kanker Leher
Rahim & Kanker Payudara.
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan
medis yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima
pelayanan (√)
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social.(√)
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.(√)
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan
bahan (√)
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat.
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan
pemberian pelayanan kesehatan(√)
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan(√)
Tujuan Diperolehnya tanda gejala kanker leher rahim dan kanker payudara
secara dini.

Definisi Usaha-usaha untuk mengetahui ada tidaknya perubahan atau kelainan


Operasional pada leher rahim dan payudara yang mengarah pada keganasan atau
kanker.
Tipe indikator  Input (√)
 Proses
 Output
 Outcome

Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah WUS usia 30-50 tahun yang mendapatkan pelayanan deteksi
dini kanker leher rahim dan kanker payudara dalam kurun waktu
tertentu di wilayah Puskesmas Balong.
Denumerator Jumlah WUS usia 30-50 tahun dalam kurun waktu tertentu di wilayah
kerja Puskesmas Balong.
Target 40%
pencapaian
Kriteria Inklusi Jumlah WUS usia 30-50 tahun di wilayah puskesmas Balong yang
bersedia diperiksa.
Kriteria Eksklusi Jumlah WUS usia 30-50 tahun yang tidak bersedia diperiksa.
Formula Jumlah WUS usia 30-50 tahun yang mendapatkan pelayanan deteksi
dini kanker leher rahim & kanker payudara
-----------------------------------------------------------------x 100
Jumlah seluruh WUS usia 30-50 tahun di wilayah kerja
Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Laporan kegiatan pemeriksaan IVA dan Sadanis.
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Bulanan
pelaporan data
Periode analisa Tribulan
data
Penyajian data Diagram baris.
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab Program Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
jawab
7. Sekrening HT dan DM

Judul indikator Sekrening HT dan DM dg pelaporan yang optimal 100%


Dasar pemikiran Permenkes NO.71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit
Tidak Menular.
Dimensi mutu  Aman : meminimalkan terjadinya cedera/harm dan kesalahan
medis yang bisa dicegah kepada mereka yang menerima
pelayanan
 Adil : memberikan pelayanan yang seragam tanpa membedakan
status social.(√)
 Berorientasi pasien : menyediakan pelayanan yang sesuai dengan
preferensi, kebutuhan dan nilai-nilai individu.(√)
 Efisien : optimalkan sumberdaya yang ada tanpa pemborosan
bahan (√)
 Efektif : memberikan pelayanan kesehatan yang berbasis bukti
kepada masyarakat.
 Tepat waktu: mengurangi waktu tunggu dan keterlambatan
pemberian pelayanan kesehatan
 Integrasi : menyediakan pelayanan yang terkoordinasi lintas
fasyankes dan pemberi layanan serta menyediakan yankes untuk
seluruh siklus kehidupan(√)
Tujuan Diperolehnya semua data tentang pelaporan skrening kesehatan pada
kasus Hipertensi dan DM di beberapa kegiatan di Puskesmas
Balong.
Definisi Semua data hasil kegiatan tentang skrening kesehatan pada
Operasional kasus Hipertensi dan DM.

Tipe indikator  Input (√)


 Proses
 Output
 Outcome

Satuan %
Pengukuran
Numerator Jumlah kasus Hipertensi dan DM yang diskrening dan dilaporkan
Denumerator Jumlah kasus Hipertensi dan DM yang diskrening.
Target 100%
pencapaian
Kriteria Inklusi Kasus Hipertensi dan DM yang diskrening kesehatan.
Kriteria Eksklusi Kasus Hipertensi dan DM yang diskrening kesehatan, dan tidak
tercatat.
Formula Jumlah kasus Hipertensi dan DM yang diskrening dan dilaporkan
--------------------------------------------------------------x100
Jumlah kasus Hipertensi dan DM yang diskrening

Desain Retrospektif
pengumpulan
data
Sumber data Laporan kegiatan Posyandu Lansia,Laporan Posbindu,LB 1
Penyakit,Kegiatan Vaksinasi Covid 193
Frekuensi Bulanan
pengumpulan
data data
Periode waktu Bulanan
pelaporan data
Periode analisa Tribulan
data
Penyajian data Diagram baris.
Instrumen -
pengambilan
data
Penanggung Penanggung Jawab Program Pemberantasan Penyakit Tidak Menular.
jawab

Anda mungkin juga menyukai