Anda di halaman 1dari 35

Sistem ekskresi

Pendahuluan :
- Difinisi sistem ekskresi
- fungsi sistem ekskresi
- organ yang terlibat
- Anatomi dan fisiologi sistem
urinari

Sistem urinari

Fisiologi ginjal dan mekanisme


pembentukan urine
Fungsi nefron
- membersihkan plasma darahdari
zat zat yang tidak diinginkan (
waste produk nitrogen : urea,
kreatin, asam urat dan kelebihan
ion 2 seperti Na, K dll)
-mekanisme pembersihan( filtrasi
glomerolus, sekresi melalui tubulus

Bagian bagian ginjal

Pembuluh darah pada ginjal

nepron

Mekanisme pembentukan urine


1. Filtrasi glomerolus
2. Reabsorpsi tubulus
3. Sekresi tubulus

Filtrasi glomerolus
Pembentukan urine dimulai dengan filtrasi
plasma oleh glomerolus, karena :
- sifat membran glomerolus
- Tekanan darah pada glomerolus
Laju filtrasi glomerolus
- jumlah filtrat glomerolus yang
dibentuk setiap menit 125 ml/menit
Faktor yang mempengaruhi laju filtrasi
( tekanan arteri, kontriksi aferen dan
efferen, aliran darah glomerolus )

Pengaturan /regulasi filtrasi glomerolus


1. Autoregulasi/ kontrol intrinsik
- mekanisme miogenik, sel juxta
glomerolus dan mekanisme reninangiotensin
2.Kontrol ekstrinsik
- stimulasi saraf simpatis
- regulasi hormonal :renin dan ADH

2. Reabsorpsi tubulus
Filtrat glomerolus mengalir ke :
- tubulus proksimal
- ansa henle
- tubulus distalis
- duktus koligen pelvis ginjal
Mekanisme dasar reabsorbsi
- transport pasif
- transport aktif
Senyawa yang tak direabsorbsi :
( asam urat, urea, kreatin )

Mekanisme reabsorpsi dan sekresi


Transport aktif melalui dinding
tubulus proksimalis yaitu : Ca, K, Cl,
PO4, glukosa ,asam amino
Reabsorpsi air secara pasif : osmosis
air melalui epitel tubulus
Absorpsi pasif urea dan solut lain
yang tak ditransport aktif secara
difusimisal urea keluaar bersama
urine demikian pula kreatin, inulin

3.SEKRESI TUBULUS
Fungsi untuk :
- zat/obat yang tak dapat difiltrasi (
penisilin, phenobarbital )
- Elimasi senyawa yang sudah
direabsorbsi
- membuang kelebihan ion K
- kontrol pH darah

Parameter untuk fungsi ginjal


Bersihan plasma :
menyatakan kemampuan ginjal untuk
membersihkan atau menjernihkan
plasma dinyatakan dalam ml/menit
Bersihan inulin :
untuk melihat laju filtrasi glomerolus
Bersihan PAH( asam aminohipurat )
untuk mengukur aliran plasma yang
melalui ginjal

Mekanisme pengenceran dan


pemekatan urine
Mengekskresikan kelebihan solut bila
cairan urine terlalu pekat,
mengabsorpsi solut bila urine encer
Peranan ADH bila >> tubulus distal
jadi sangat permeabel terhadap air
urine menjadi pekat, bial ADH << tak
terjadi absorbsi air pada tubulus
distal , urine meningkat dan sangat
encer, dapat terjadi diabet insifidus

Mekanisme pemekatan urine


Adanya transport aktif ion Cl pada
ansa henle
Transport aktif pada duktus koligen
Difusi pasif urea dari duktus koligen
ke cairan intertesial
Absorpsi ion Na, Cl, ke dalam cairan
intertesial dan medula dari segmen
ansa henle

Faktor yang mempengaruhi kecepatan


ekskresi
Efek bersihan osmolar tubulus, pada penderita diabet
militus volume urine meningkat
Tekanan osmotik koloid plasma : bila meningkat akan
menurunkan laju filtrasi glomerolus (GFR)
Efek perangsangan saraf simpatis, bila dirangsang
GFR menurun
Efek tekanan arteri, bila tekanan meningkat GFR
meningkat, vol urin >>
Efek hormon antidiuretik (ADH), karena sifatnya yang
meningkatkan permeabilitas membran, bila ADH <<
volume urine meningkat
Pengaturan ekkresi volume urine :
1. autoregulasi GFR
2. autoregulasi pada aliran darah ginjal

Pengaturan keseimbangan asam basa


Bila konsentrasi H+ berubah dari normal maka ginjal
akan mengekresikan urin yang basa atau basa
ginjal berperan dalam menyesuaikan konsentrasi
hidrogen dalam cairan tubuh kembali normal
Buffer dalam tubuh :
buffer phosphat, buffer bikarbonat, buffer protein
Koreksi alkalosis oleh ginjal : penurunan ion bikarbonat
dalam cairan ekstrasel
Koreksi asidosis oleh ginjal dengan peningkatan ion
bikarbonat dalam cairan ekstrasel

Konsentrasi berbagai zat dalam urin

Nama zat

Dalam filtrat

Dalam urine

Na+
K+
Ca + +
Mg + +
HCO3ClSO4=

138,4-142 meq/L
5
4
3
28
103
0,7
2
90-100 mg
10-20
3
1,1

128-147,5
60
4,8
15
1,9
134
33
50
0
1800-1820
40-42
196

PO4=
Glukosa
Urea
Asam urat
Kreatinin

Batu ginjal

Proses terjadinya
gagal ginjal

Akibat gagal ginjal

Ekresi UREA
Rata rata tubuh membentuk 25-30 g urea
tiap hari, semua ura harus diekresikan
melalui urin
Konsentrasi normal dalam plasma kira kira
26 mg/100 ml, bila insufiensi ginjal 800
mg/100 ml
2 faktor yang menentukan kecepatan
ekskresi urea :
- konsentrasi urea dalam plasma
- laju filtrasi glomerolus

Ekskresi Natrium dan Kalium


Reabsorpsi Natrium terjadi di :
1. tubulus proksimalis & ansa henle
2. tubulus Distalis dan duktus
koligen
Transpor Kalium terjadi pada :
1 Tubulus proksimalis & ansa henle
2. sekresi aktif di tubulus distalis &
duktus koligen

Faktor yang mempengaruhi


kecepatan ekskresi volume
cairan

Efek bersihan osmolar tubulus

Efek
Efek
Efek
Efek

tekanan osmotik koloid plasma


perangsangan simpatis
tekanan arteri
hormon diuretik

Regulasi cairan tubuh dan


unsur unsurnya oleh ginjal
Air tubuh total dengan bobot 70 kg kira
kira 40 L ( 57 % dari BB total )
Ruangan cairan tubuh :
1. ruangan intra sel : sekitar 25 dari 40 L
2. ruangan cairan ekstrasel : cairan
diluar sel sekitar 15 L
cairan ekstrasel (cairan interstesial,
plasma, serebrospinal,gastrointestinal

Hilangnya air setiap hari ( ml)


Suhu normal

Cuaca panas

Olah raga
berat

Kulit

350

350

350

pernapasan

350

250

650

1400

1200

500

keringat

100

1400

5000

feses

100

100

100

Total

2300

3300

6600

Urine

Kesetimbangan elektrollit
Natrium ( 136- 142 ml Eq/L)
Kadar> 147 : Hypernatrema( haus, kulit
kering )
< 130 : Hyponatrema( gangguan fungsi
CNS, kejang, kematian )
Kalium ( 3,8-5 )
Hiperkalemia : > 8( aritmia )
Hipokalemia : <2 ( lemah otot, paralisis)

Calsium (4,5-5,3)
Hiperkalsemia> 11: aritmia, batu ginjal,
pengapuran padaotot, nyeri otot
Penyebab : Hiperparatiroid, kanker,
keracunan vit D, overdosis suplemen
kalsium
Hypokalsemia ( <4) : kram usus,
osteoporosis, kejang, spasme otot
Penyebab ; kurang vit D, diet rendah kalsium,
gagal ginjal, hipoparatiroid

Magnesium ( 1,5-2,5 )
hypermagnesemia (>4) : depresi
respirasi, hipotensi,lemas
penyebab; overdosis mg
Hipomagnesemia (<0.8): hipokalsemia,
kram, aritmia, lemah otot, hipertensi
Penyebab alkoholism, ketoasidosis,
peny ginjal

Phosphat ( 1,8-2,6)
Hypophosphateemia (>6) : kalsifikasi pada
otot polos
Hyperphosphatemia ( <1): Anoreksia,
osteoporosis, cardiomyopaty,
Klorida ( 100-108)
Hyperkloremia ( >112): hiperkalemia
, asidosis
Hypokloremia : alkalosis, anoreksia

Keseimbangan asam basa


pH normal cairan tubuh 7,35-7,45
Ada 3 macam bufer penting :
buffder protein di ECF
Buffer asam karbonat-bicarbonat
buffer phosphat

Anda mungkin juga menyukai