TUGAS AKHIR
Untuk memperoleh gelar Ahli Madya D3 Manajemen Perkantoran
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Aniqul Wafa'
3354303022
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Tugas Akhir ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia
Ujian Tugas Akhir pada:
Hari
: Rabu
Tanggal
: 11 April 2007
Pembimbing
Drs. S. Martono M, Si
NIP. 131813655
Mengetahui
Ketua jurusan Manajemen
Drs. Sugiharto M, Si
NIP. 131286682
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas Akhir ini dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Tugas Akhir
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang pada:
Hari
: Jumat
Tanggal
: 20 April 2007
Penguji II
Drs. S. Matono, M. Si
NIP. 131813655
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Semarang
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam Tugas Akhir ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam Tugas Akhir ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Aniqul Wafa'
NIM. 3354303022
iv
Motto
Persembahan
Tugas Akhir ini saya persembahkan untuk
PRAKATA
Tengah
yang
telah
membantu
memberikan
penjelasan
serta
vi
10. Buat my best friend yang selalu berada didekatku saat susah dan senang
Thanks for all, dan buat teman-teman MACHO DALBAN CHOST
terimakasih atas kerja samanya. Teman-teman yang selalu membantu dan
mendukung penulis dalam penyusunan laporan ini baik suka maupun duka
yang tidak mungkin penulis disebutkan satu persatu.
Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini
Penulis
vii
SARI
Aniqul Wafa. 2007. Prosedur Pengelolaan Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada
Kantor Dinas Pendapatan Derah Provinsi Jawa Tengah . Jurusan manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. 70 hal.
Kata Kunci: Pengelolan Surat Masuk , Surat Keluar
Dalam suatu lembaga baik swasta maupun pemerintah dalam melakukan
kegiatannya tidak terlepas dari kegiatan surat-menyurat, karena surat mempunyai
fungsi dan peranan penting dalam sarana pencapaian tujuan dari perusahaan/
instansi yang bersangkutan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah
bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar serta kendala yang
dihadapi oleh Dipenda Prov. Jateng dalam pengelolaan suratnya dan langkah apa
yang telah ditempuh untuk mengatasi kandala yang ada. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada kantor
Dipenda Prov. Jateng, serta untuk merngetahui kandala-kendala yang dihadapi
dalam pengelolaan surat dan langkah apa yang telah dilakukan untuk
menanggulangi kendala yang ada.
Lokasi penelitian ini adalah pada Sub Bagian Umum Kantor Dipenda Prov.
Jateng, adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang terkumpul dievaluasi
dengan metode analisis deskriptif.s
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kantor Dipenda Prov. Jateng
Prosedur Pengelolaan surat masuk maupun surat keluarnya menggunakan asas
sentralisasi, sedangkan dalam pencatatannya Dipenda mengunakan dua sistem
yaitu sistem buku agenda dan kartu kendali, adapun pengelolaan surat masuknya
meliputi : penerimaan surat, pengecekan surat, penandatanganan ekspedisi,
pensortiran surat, membuka sampul/ amplop, pengarahan surat, pengirim surat,
Penyimpan berkas kartu kendali surat masuk, sedangkan untuk surat keluar
meliputi ; pembuatan net konsep, pengetikan konsep, penggandaan surat,
pengesahan surat keluar, pemberian nomor dan cap dinas, pengecekan kelengkapn
surat, pencatatan dalam buku agenda, pemberian sampul surat dan Pengiriman
surat. Pada Dipenda pengelolaan suratnya masih mengalami beberapa kendala
yaitu kurangnya pemahaman pegawai tentang prosedur pengelolaan surat yang
efektif dan efisien serta terdapatnya penumpukan surat masuk pada sub bagian
umum.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
surat pada kantor Dipenda Prov. Jateng masih terdapat ketidak sesuaian dengan
ketentuan petunjuk teknis prosedur pengelolaan surat yang ada hal ini dapat
dilihat pada ketidak pemakaian kartu kendali pada surat keluar. Berdasarkan hasil
penelitian pada Dipenda Prov. Jateng maka penulis memberikan saran sebagai
beikut : diharapkan Dipenda untuk segera menambah personil pada bagian
pengelolaan surat, memberikan pengarahan dan pelatihan mengenai pengelolaan
surat yang efektif dan efisien.
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ...................................................................... iii
PERNYATAAN............................................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
PRAKATA....................................................................................................... vi
SARI................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI.................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... x
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar :
Halaman
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran :
Halaman
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kesulitan manusia dalam menyelesaikan masalah pada intinya
bersumber pada dua sebab yaitu karena mereka tidak tahu cara memecahkan
masalah atau karena kekurangan fakta yang mendukung berhubungan
dengan masalah tersebut (Hadi, 2000 : 1). Perkembangan teknologi dewasa
ini tidak terlepas dari upaya manusia untuk memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan manusia yang senantiasa bertambah dan kelangkaan sumber daya
pemuas kebutuhan telah mendorong manusia untuk dapat menciptakan suatu
cara yang efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada.
Perkembangan kehidupan manusia yang terjadi dewasa ini tidak
terlepas dari perkembangan teknologi informasi yang ada. Dengan adanya
perkembangan teknologi informasi maka perpindahan informasi dari satu
tempat ke tempat lain tidak lagi membutuhkan waktu yang lama.
Perpindahan informasi dapat terjadi apabila terdapat interaksi antara dua
pihak atau lebih. Interaksi ini diwujudkan dengan aktifitas komunikasi yang
dapat terjadi baik secara lisan
dengan
berkembangnya
zaman,
teknologi
komunikasi
masih tetap kokoh terpakai seolah tak bisa tergantikan oleh berbagai
peralatan komunikasi yang canggih itu, komunikasi tertulis tersebut adalah
surat.
Surat adalah sehelai kertas
B.
Permasalahan
Bertitik tolak pada uraian latar belakang diatas maka permasalahan
yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar pada
kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah ?
2. Kendala-kendala apa yang dihadapi oleh kantor Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam pengelolaan surat masuk dan surat
keluarnya ?
C.
Tujuan Penelitian
Sesuai dengan peermasalahan yang dikemukakan diatas, maka tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar
pada kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi oleh kantor Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam pengelolaan surat
masuk dan surat keluarnya.
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis
Penelitian ini diharapkan sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan
didalam dunia kerja yang sesungguhnya dan sebagai sarana untuk
E.
BAB II
LANDASAN TEORI
A.
Pengertian Surat
Surat menurut Hidajat dalam Moekijat (1982 : 50) adalah kertas
sehelai atau lebih dimana dituliskan suatu pernyataan atau berita atau
sesuatu yang hendak orang nyatakan, beritakan atau ditanyakan kepada
orang lain. Menurut Atmosudirdjo dalam Moekijat (1982 : 50) surat adalah
helai kertas yang ditulis (pada waktu ini umumnya diketik) atas nama
pribadi penulis, atau atas nama kedudukanya dalam organisasi, yang
ditujukan pada suatu alamat tertentu dan memuat sesuatu bahan
komunikasi .
Menurut Fawzi dalam Moekijat (1982 : 50) menyatakan surat adalah
alat bagi kita untuk menyampaikan sesuatu berita, menyampaikan suatu
perasaan, menanyakan sesuatu hal atau meminta sesuatu barang kepada
orang lain. Surat menurut Barthos (1989 : 36) adalah alat komunikasi tertulis
yang berasal dari satu pihak dan ditujukan kepada pihak lain untuk
menyampaikan warta.
Surat menurut Wirladihardja (1991 : 66) adalah setiap tulisan
berisiskan pernyatan dari penulisnya, yang dibuat dengan tujuan
menyampaikan informasi kepada pihak lain. Sedangkan pengertian surat
menurut Silmi (2002 : 1) Surat adalah sehelai kertas atau lebih yang
digunakan untuk mengadakan komunikasi secara tertulis.
B.
d. Sumber data, surat dapat menjadi sumber data yang dapat digunakan
untuk informasi atau petunjuk keterangan untuk di tindak lanjuti.
e. Bahan pengingat, Surat mengingatkan seseorang dalam kegiatan atau
aktifitasnya dimasa lalu yang bisa dipergunakan untuk melakukan
kegiatan selanjutnya baginya.
f. Jaminan, Surat dapat menjadi surat jaminan, seperti jaminan
keamanan pada surat jalan, jaminan tanggungan pada surat gadai dan
lain sebagainya.
g. Alat pengikat, Surat dapat digunakan untuk mengikat antara dua
pihak dengan kekutan hukum, semisal dalam surat kontrak.
h. Alat promosi, Surat dapat menjadi alat promosi bagi biro, kantor atau
perusahaan pengirim surat kepada penerima surat atau siapapun juga
yang membaca surat tersebut.
i. Alat untuk penghematan, Surat dapat menghemat, baik waktu, tenaga
dan
10
C.
Macam Surat
1. Menurut Pratjihno, dalam Moekijat (1982 : 51) ada tiga macam surat
antara lain :
a. Surat perniagaan, yaitu surat yang dibuat oleh badan-badan
perniagaan/ perindustrian;
b. Surat jabatan atau surat dinas, yaitu surat yang dibuat oleh Kantorkantor Pemerintah;
c. Surat-surat yang tidak termasuk surat perniagaan dan surat dinas,
didalam golongan ini termasuk diantaranya surat kekeluargaan .
2. Menurut Ismael, dalam Moekijat (1982 : 52) menyebutkan bahwa surat
ada dua macam, yaitu:
a. Korespondensi partikelir, yaitu surat-menyurat antara kaum keluarga
atau sahabat kenalan.
b. Korespondensi resmi, yaitu surat-menyurat :
1) Antara jawatan dengan jawatan.
2) Antara jawatan dengan orang partikelir dan sebaliknya.
3) Antara pengurus suatu perkumpulan dengan anggotanya atau
sebaliknya.
4) Antara pedagang dengan kaum pedagang; antara kaum pedagang
dengan jawatan pemerintah dan sebaliknya; antara pedagang
dengan orang partikelir dan sebaliknya.
11
12
2) Surat Niaga.
3) Surat pribadi.
4) Surat yang isinya masalah sosial.
d. Macam-macam surat menurut jumlah penerimanya dibedakan
sebagai berikut :
1) Surat biasa, surat ini untuk satu orang (pejabat/ organisasi).
2) Surat edaran, untuk beberapa orang/ pejabat/ organisasi.
3) Surat pengumuman, untuk sekelompok masyarakat.
e. Macam-macam surat menurut keamanan isinya dibedakan sebagai
berikut :
1) Surat sangat rahasia.
2) Surat rahasia.
3) Surat biasa.
f. Macam-macam surat menurut urgensi penyelesaiannya dibedakan
sebagai berikut :
1) Surat sangat rahasia.
2) Surat segera.
3) Surat biasa.
g. Surat menurut prosedur pengurusannya dibedakan menjadi beberapa
macam yaitu :
1) Surat masuk
2) Surat keluar
13
D.
Kualifikasi Surat
Setiap surat pada umumnya ditentukan sifat/kualifikasinya. Kualifikasi
Surat adalah penentuan atau penegasan tentang tingkat pentingnya suatu
surat, dilihat dari segi siapa yang berhak menerimanya/ membacanya,
pertanggungan jawab atasnya, bagaimana cara mengolah dan menanganinya.
(Wirladihardjo, H. Moftie, 1991 : 70).
14
15
E.
Prinsip-Prinsip Surat
Menurut Moekijat (1982 : 52) ada empat prinsip yang akan
memungkinkan dalam menulis sepucuk surat agar memberikan kesan yang
baik dan pada waktu bersamaan menyampaikan arti yang sebenarnya
mengenai apa yang ingin dikatakan, keempat prinsip tersebut meliputi :
1. Keringkasan, ini berarti bahwa surat harus pendek, walaupun ada
beberapa surat yang panjang akan tetapi adalah masih mungkin
menggunakan jumlah kata yang sedikit-dikitnya untuk menyatakan arti
yang penulis ingin sampaikan.
2. Kejelasan, tidak boleh ada arti dua, misalkan kata apakah yang
dimaksut ini apa itu ? maka surat tersebut dikatakan tidak jelas.
3. Kesederhanaan, dalam pembuatan surat kata-kata yang sedehana akan
memberikan arti yang lebih jelas daripada menggunakan kata-kata yang
panjang dan sulit
4. Kesopanan, pembuatan surat dengan penyusunan kalimat yang
bijaksana, suatu pendekatan yang menyenangkan dan penulisan yang
lancar membentuk nada surat.
F.
16
perorangan, baik yang diterima melalui pos (kantor pos) maupun yang
diterima dari kurir (pengirim surat) dengan mempergunakan buku
pengiriman (ekspedisi). (Wursanto, 1991 : 108). Pengelolaan surat dalam
suatu instansi dapat digolongkan menurut penggolongan jenis surat,
yaitu surat penting, surat biasa, surat rahasia, surat surat pribadi.
Menurut Wursanto (1991 : 110-128) pada dasarnya pengelolaan
surat masuk dibagi menjadi lima langkah, yaitu :
a. Penerimaan surat
Sebaiknya semua penerimaan surat masuk ditangani oleh suatu
unit tersendiri, yaitu unit kearsipan. Sistem penerimaan surat
semacam ini kita namakan sistem satu pintu atau kebijaksanaan satu
pintu.
Menurut cara pengirimannya, penerimaan surat dibedakan
menjadi:
1) Surat-surat yang diterima melalui Pos dan Telkom, yang dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu ; surat-surat yang diantar
oleh petugas pos dan dan surat-surat yang diambil sendiri oleh
petugas dari kantor yang bersangkutan.
2) Surat-surat yang diterima melalui pengantar surat, kurir atau
caraka dari kantor pengirim.
Penerimaan surat yang tidak sesuai prosedur atau atau surat
yang diterima langsung oleh pejabat yang bersangkutan atau oleh
unit kerja yang bersangkutan maka pejabat atau unit kerja yang
17
18
19
20
Penerima
surat
Unit Kearsipan
Pencatat Surat
Pengarah Surat
sp
II
sp I
III
II
Penata
Arsip
Unit Pengolah
sp II
III
III
II
II
21
Penerima
surat
Unit Kearsipan
Pencatat Surat
Pengarah Surat
Unit
Pengolah
sb
sb
II
Penata
Surat
II
sb
I
II
II
II
22
Unit Kearsipan
Pencatat Surat
Pengarah Surat
II
Penata
Arsip
Pengolah
II
II
II
II
23
24
25
26
d. Pemberian Nomor
Pemberian nomor surat dilakukan oleh petugas pencatat surat sesuai
dengan urutan pada buku agenda surat keluar.
e. Penyusunan Surat
Kegiatan penyusunan surat meliputi ; pemisahan surat apabila ada
tembusannya, lembar yang digunakan sebagai arsip dikelompokkan,
apabila terdapat lampiran maka diadakan pemeriksaan.
f. Pengiriman Surat
Pengiriman surat keluar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1) Dikirim secara langsung
Surat dapat dikirim atau diantar sendiri oleh petugas atau kurir ke
alamat tujuan dengan bukti pengiriman surat berupa buku
ekspedisi surat keluar
2) Dikirim melalui sarana jasa
Surat keluar bisa dikirim dengan menggunakan sarana jasa
pengiriman seperti pos atau sarana jasa pengiriman lainnya.
Menurut Wurasanto (1991 : 145-148), pada dasarnya pengurusan/
pengelolaan surat keluar mencakup tiga macam kegiatan pokok, antara
lain:
a. Pembuatan konsep surat
Ada tiga cara dalam pembuatan konsep surat yaitu :
1) Konsep surat dibuat oleh pimpinan
27
Biasanya
pimpinan
membuat
konsep
sendiri,
kemudian
28
29
alamat surat
(2)
(3)
tanggal
(4)
nomor surat
(5)
tanda tangan
(6)
(7)
jumlah lampiran
b) Jumlah lampiran
Supaya diadakan pemeriksaan apakah ada lampiran surat
yang dikirim tersendiri.
4) Melipat surat
Setelah surat dinyatakan lengkap, barulah surat dilipat. Surat
dilipat sesuai dengan bentuk amplop yang dipergunakan.
5) Menutup amplop
Setelah surat dilipat, dimasukan kedalam amplop, kemudian
amplop ditutup, dengan mempergunakan lem atau perekat.
30
6) Menempelkan prangko
Setelah amplop ditututp, kemudian prangko ditempelkan di
bagian kanan atas amplop secukupnya.
Pengendalian surat keluar menurut Wursanto (1991 : 161-167)
dibedakan menjadi tiga :
a. Pengendalian suarat keluar penting
Pengendalian
surat
keluar
penting
dapat
dilakukan
secara
unit
tertentu
desentralisasi
adalah
sedangkan
pengurusan
pengendalian
surat
dengan
surat
secara
memberikan
31
Unit kearsipan
Pencatat
A
T
Pengarah
Penata
Arsip
Ekspedisi
I
II
T
III
II
III
II
II
III
32
33
Unit kearsipan
Unit pengolah
Pencatat
Penata
Arsip
Ekspedisi
Pengarah
T
I
II
I
II
III
III
T
II
III
II
II
Diteliti
Disimpan
III
Dismpan
34
35
Unit kearsipan
Unit engolah
A
I
Pencatat
Pengarah
Penata
Arsip
Ekspedisi
II
II
T
II
I
36
Pengarah
Penata Arsip
Ekspedisi
Unit engolah
A
I
I
I
II
T
I
G.
37
38
2. Asas Desentralisasi
Penyelenggaraan penyimpanan dengan asas desentralisasi adalah
dengan memberikan kewenangan kepada tiap-tiap unit satuan kerja
untuk mengurus penyelenggaraan penyimpanan warkat sendirisendiri.
3. Asas Campuran
Asas campuran merupakan asas kombinasi antara desentralisasi
dengan sentralisasi.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah di Dinas
Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Jl. Pemuda no 1 Semarang
B.
Operasinal Konsep
Dalam melakukan penelitian untuk Tugas Akhir ini, yang menjadi
oprasional konsepnya adalah sebagai berikut :
1. Prosedur pengelolaan surat masuk dan surat keluar, yaitu dari penerimaan
surat masuk, penyortiran surat, pembukaan surat, pencatatan surat,
pengarahan surat dan penyimpanannya. Dan untuk surat keluar meliputi
pembuatan konsep, pengetikan konsep, pengiriman surat.
2. Kendala-kendala yang dihadapi didalam pengelolaan surat dan cara
mengatasinya.
C.
Jenis Data
1. Data primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diambil
dan dicatat pertama kalinya. (Marzuky, 2005 : 55). Pada laporan tugas
akhir ini data primer yang diperoleh dengan cara melakukan observasi
mengenai prosedur pengelolaan surat pada sub bagian umum.
40
41
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu data yang diusahakan sendiri pengumpulannya oleh
peneliti. ( Marzuky, 2005 : 55). Data sekunder yang didapat dari
Dipenda berupa buku petunjuk teknis pengelolaan surat masuk/ keluar
dan tata naskah pada Dipenda Prov. Jateng, Buku tentang keputusan
Gubernur no 111 mengenai prosedur pengelolaan surat.
D.
42
masuk dan surat keluar pada kantor Dipenda Provinsi Jawa Tengah pada
Sub Bagian Umum.
3. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkrip buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, agenda, dan sebagainya. (Arikunto, 1997 : 236).
Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang bersifat
otentik. Dalam metode ini, cara yang digunakanadalah membaca dan
mempelajari literatur, sejarah perusahaan, struktur organisasi, kebijakan
perusahaan,
dan
buku-buku
yang
berhubungan
dengan
pokok
E.
43
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah
a. Sejarah berdirinya Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa
Tengah
Dipenda Provinsi Jawa Tengah dibentuk berdasarkan peraturan
Daerah nomor 7 tahun 2001 tentang pembentukan kedudukan, tugas
pokok, fungsi dan susunan organisasi yang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan Desentralisasi di bidang pendapatan
daerah yang diserahkan kepada pemerintah daerah, melaksanakan
kewenangan dibidang pendapatan daerah yang bersifat lintas
kabupaten / kota melaksanakan kewenangan
kabupaten / kota
43
44
pemerintah
daerah
yang
dibentuk
berdasarkan
pungutan
dari
pusat
yang
urusannya
45
teknis
pelaksanaan
pungutan
daerah
dan
46
tata
usaha
mempunyai
tugas
pokok
yaitu
Dinas
pajak
mempunyai
tugas
pokok
yaitu
47
menyelenggarakan
kegiatan
dibidang
perencanaan,
48
digariskan
tentang
asas-asas,
sarana
dan
prosedur
49
50
51
2. Di UPPD
3) Pengirim Surat
Dalam melaksanakan tugasnya, Pengirim surat dinas melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Menerima Surat Dinas, KKSM rangkap dua (merah dan
kuning) dan lembar disposisi dari unit kearsipan
untuk
oleh
52
PENGARAH SURAT
KA. SEKSI
2
SURAT MASUK
CARAKA/ POS
8
6
PENERIMA SURAT
PENGENDALI SURAT
Gambar 8.
Sumber
9
10
PENYIMPAN SURAT
PELAKSANA TU/
UNIT PENGOLAH
Keterangan gambar 8 :
1. Surat masuk diterima melalui sub bagian umum, dan kemudian dilakukan
pencatatan dan pengendalian surat dengan menggunakan kartu kendali
(KKSM) rangkap tiga dan dilampiri lembar disposisi.
2. Pada
sub
bagain
umum
dilakukan
pengendalian
surat
dengan
53
3. Surat diserahkan Kepala Dinas (untuk surat yang ditujukan Kepala Dinas)
4. Setelah surat dibaca Kepala Dinas surat dikembalikan ke pengarah surat.
5. Surat yang telah didisposisikan/ diarahkan oleh Kepala sub bagian umum
dikembalikan ke staf sub bagian umum untuk diserahkan ke tujuan surat.
6. Surat masuk, KKSM (warna merah kuning) diserahkan ke TU unit
pengolah sesuai isi tujuan disposisi.
7. KKSM warna kuning diserahkan kembali ke sub bagian umum untuk
disimpan.
8. Dari TU unit pengolah surat diserahkan kepimpinan unit pengolah untuk
dilakukan evaluasi dan tindak lanjut dari pimpinan.
9. Dari pimpinan unit pengolah surat dikembalikan ke TU unit pengolah
10. Dan selanjutnya dilakukan penyimpanan/ pengarsipan surat di bagian unit
pengolah tersebut.
54
55
56
PIMPINAN UNIT
KEPALA DINAS
KEPALA UPPD
UNIT PENGOLAH
PENGENDALI &
PENGIRIM SURAT
PENOMORAN
SUB BAG. TU
Gambar 9.
Sumber
INSTANSI LUAR
Keterangan gambar 9 :
1. Net surat yang sudah diketik dan berbentuk surat dimintakan pengesahan
dari Kepala Dinas.
2. Setelah
surat
disahkan
dan
ditandatangani
Kepala
Dinas
surat
57
5. Surat yang sudah siap dikirim diserahkan kepada petugas pengirim surat
dan disertai dengan lembar disposisi.
6.
c. Kendala-kendala
yang
dihadapi
oleh
Dipenda
dalam
pengelolaan surat.
Kendala yang dihapi oleh Dinas pendapatan daerah Provinsi
jawa tengah didalam proses pengelolaan surat adalah :
1) Terdapatnya penumpukan surat masuk yang dikarenakan masih
terbatasaya tenaga karyawan atau personil yang menangani surat
masuk pada sub bagian umum.
2) Kurangnya jumlah personil/ karyawan yang mengelola surat dan
masih terbatasnya pemahaman karyawan atau staf bagian
pengelolaan surat mengenai bagaimana pengelolaan surat yang
efektif dan efisien.
B.
Pembahasan
Dalam upaya untuk menjamin tersalurkan dan terkendalinya informasi
dari unit satu ke unit kerja yang lain secara cepat dan aman, perlu diatur
mekanisme penyampaian dan pendistribusian surat. Oleh karena itu
keberadaaan Pedoman Pengurusan Surat sebagai pedoman yang mengatur
aktivitas organisasi dalam menyalurkan dan mendistribusikan surat mutlak
dibutuhkan.
58
dalam
59
kartu
kendali
dilakukan
dengan
menggunakan
sistem
kepada
penyelenggaraan
tiap-tiap
penyimpanan
unit
satuan
warkat
kerja
untuk
mengurus
sendiri-sendiri.
Didalam
60
kendala yaitu masih terjadinya penumpukan surat pada Sub Bagian Umum,
hal ini terjadi dikarenakan terdapat keterbatasa personil.
Sedangkan untuk pengelolaan surat keluar pada kantor Dinas
Pendapatan Daerah meliputi pembuatan net konsep, pengetikan konsep,
penggandaan surat, pengesahan surat, pemberian nomor dan cap dinas,
pengecekan kelengkapan surat, pencatatan dalam buku agenda, pemberian
sampul pada surat dan pengiriman surat.
Pada Dinas Pendapatan Daerah dalam pengelolaan surat keluarnya
terlebih dahulu diawali dengan pembuatan konsep surat yang dilakukan oleh
unit pengolah yang berkeinginan mengeluarkan surat, dan pengesahan
konsep surat tersebut dilakukan oleh pimpinan unit pengolah. Setelah surat
jadi, dilakukan penggandaan guna sebagai arsip, surat dimintakan
pengesahan dari Kepala Dipenda, kemudian surat dimintakan nomor surat
dan cap dinas pada Sub Bagian Umum dan dilakukan pengecekan dan
61
Dipenda hal ini disebabkan karena masih terbatasnya jumlah personil pada
bagian yang menangani pengelolaan suratnya, selain itu juga karena masih
terbatasnya pemahaman pegawai mengenai pengelolaan surat yang efektif
dan efisien. Pada Petunjuk Teknis Pengelolaan Surat Masuk/ Keluar Dan
Tata Naskah Dinas, didalam pengelolaan surat keluarnya terdapat tahapantahapan dalam pencatatan kartu kendali surat keluar (KKSK), namun
didalam kenyataannya tidak menggunakan kartu kendali surat keluar
sehingga menyebabkan timbulnya kendala pada proses pengecekan surat
keluar karena surat hanya dapat dicek melalui buku agenda yang tidak
memisahkan surat berdasarkan perihal surat. Dengan adanya kendala
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa proses pengelolaan surat keluar
masih kurang efisien.
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian di Kantor Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Tengah maka penulis menarik beberapa kesimpulan mengenai
prosedur pengelolaan surat masuk dan keluar sebagai berikut :
1. Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Prosedur
pengelolaan suratnya menggunakan asas sentralisasi dan pengelolaan
suratnya dilaksanakan berdasarkan dengan berpedoman pada Petunjuk
Teknis Pengelolaan Surat Masuk/ Surat Keluar Dan Tata Naskah Pada
Dipenda Provinsi Jateng.
2. Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah Prosedur
Pengelolaan surat masuknya meliputi : penerimaan surat, Pengecekan
surat, penandatanganan ekspedisi, pensortiran surat, membuka sampul/
amplop, pengarahan surat, pengirim surat, Penyimpan berkas kartu
kendali surat masuk, sedangkan untuk surat keluar meliputi ; pembuatan
net konsep, pengetikan konsep, penggandaan surat, pengesahan surat
keluar, pemberian nomor dan cap dinas, pengecekan kelengkapn surat,
pencatatan dalam buku agenda, pemberian sampul surat dan Pengiriman
surat. Sedangkan untuk penyimpanan suratnya Dinas Pendapatan Daerah
menggunakan asas desentralisasi
3. Pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam
pengelolaan surat masuknya masih terdapat kendala yaitu terjadinya
62
B.
Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada Kantor
Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah maka penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Dalam upaya mengatasi terjadinya penumpukan surat masuk diharapkan
Dipenda untuk segera menambah personil dalam penanganan surat pada
sub bagian umum
2. Pada Kantor Dipenda Provinsi Jateng diharapkan memberikan
kepelatihan pada pegawai mengenai bagaimana pengelolaan surat yang
efektif dan efisien, dan diharapkan dalam pengelolaan suratnya
dilakukan berdasarkan pedoman petunjuk yang ada, selain itu
diharapkan juga diterapkannya komputerisasi pada surat keluar agar
dengan adanya komputerisasi diharapkan pengelolaan surat keluar dapt
dilakukan secara efektif dan efisien.
3. Mengingat pentingnya surat bagi suatu instansi atau organisasi maka
diharapkan lebih memperhatikan lagi SDM yang dimilikinya
agar
DAFTAR PUSTAKA