Anda di halaman 1dari 3

10/15/14

SEKOLAH/MADRASAH
AMAN DARI BENCANA DI INDONESIA

oleh:
Kasubdit Mitigasi dan Standarisasi BNPB

+ Warga sekolah menjadi korban


+ Merusak sarana prasarana sekolah/madrasah
+ Mengganggu akses ke sekolah, seper jalanan
terkena banjir, longsor, atau jembatan ambruk
+ Menyebabkan kemaan,luka-luka,cacat,trauma
+ Mengganggu kegiatan pembelajaran, menurunkan
semanga,kualitas belajar,kemampuan siswa
+ Menyebabkan putus sekolah
+ Kehilangan/kerusakan dokumen penng sekolah

+ Selain rumah, sebagian besar kehidupan


anak-anak berlangsung di sekolah
+ Secara kuantitatif sebanyak 75% sekolah/
madrasah di Indonesia berada pada risiko
bencana gempabumi
+ Tidak hanya sebagai tempat proses
belajar mengajar berlangsung, gedung
sekolah juga berfungsi sering digunakan
sebagai shelter bagi pengungsi bencana.

+ Melindungi anak-anak, guru, dan seluruh warga


sekolah kemaan dan cedera akibat bencana
yang terjadi
+ Melindungi investasi di sektor pendidikan
+ Keberlanjutan pendidikan
+ Memperkuat ketangguhan warga terhadap
bencana melalui pendidikan

Perka BNPB No. 4 Tahun 2014 tentang Pedoman Penerapan


Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

10/15/14

Kerangka Kerja struktural


Lokasi aman dari
bencana
Struktur bangunan
Struktural

Desain dan penataan


kelas
Dukungan sarpras

Aspek Mendasar

Pengetahuan,sikap dan
ndakan
Non-struktural

Kebijakan sekolah/
madrasah
Perencanaan
Kesiapsiagaan

+ Sekolah harus memenuhi kaidah teknis struktur bangunan


+ Lokasi sesuai dengan peruntukannya
+ Bangunan sekolah harus berada di lokasi yang aman dari
bahaya
+ Bangunan sekolah harus berada di lokasi yang aman dari
bahaya
+ Bentuk denah bangunan yang sederhana dan simetris
+ Pengaturan ruang kelas harus ideal sehingga memiliki
risiko sekecil mungkin bila sewaktu-waktu terjadi
bencana
+ Bangunan harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana
pencegahan dan penanggulangan bencana

Mobilisasi sumber daya

Kerangka Kerja Non Struktural


+ Warga sekolah membangun sikap dan ndakan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana
+ Sekolah/Madrasah mempunyai kebijakan yaitu berupa keputusan yg
dibuat formal mengenai hal-hal yg perlu didukung dalam pelaksanaan
SMAB
+ Sekolah/Madrasah memiliki perencanaan kesiapsiagaan
+ Sekolah/madrasah menyiapkan sumber daya yang ada untuk
menjamin kesiapsiagaan bencana sekolah

Perkembangan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana


Merumuskan konsep sekolah
siaga bencan
Peraturan Menteri pendidikan dan
kebudayaan No. 24/2007 tentang
fasilitas standar di SD/MI, SMP/
MTs dan SMA/SMK/MA
Tsunami
Aceh

Manajemen bencana
di kementerian
pendidikan nasional
dirjen pendidikan
dasar dan menengah

Pembentukan
konsorsium pendidikan
bencana, yang
difasilitasi oleh
UNOCHA

Integrasi PRB dalam


kurikulum oleh
kementerian Pendidikan
dan Budaya

Rehabilitasi dan rekosntruksi sekolah rusak akibat gempa dilakukan


oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Aceh, Ciamis, Yogyakarta,
Bengkulu, Jawa Barat, Sumatera Barat) dengan memberdayakan
pengawas dari sekolah kejuruan

10/15/14

Perkembangan Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana

DRAFT BLUE PRINT SEKRETARIAT SEKOLAH/MADRASAH AMAN

Program pemerintah (fisik


untuk kesiapsiagaan)
Pedoman penilaian pasca
bencana, diterbitkan oleh
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan bersama
dengan UNESCO dan HFI

Mengadopsi jaringan
pendidikan untuk keadaan
darurat ke dalam konsep
pendidikan ramah anak

DRAFT BLUE
PRINT
SEKRETARIAT
SEKOLAH/
MADRASAH
AMAN BENCANA

2014
Surat edaran no 70a/SE/
MPN/2010, Strategi
nasional dan 16 modul
integrasi PRB di sekolah

Peluncuran 1 juta
sekolah dan rumah
sakit aman di
indonesia

Peluncuran Perka BNPB No


4/2012 tentang penerapan
sekolah/madrasah aman dari
bencana oleh menteri
pendidikan dan kebudayaan

Integrasi dengan program


lain di sekolah/madrasah
seperti sekolah sehat,
adiwiyata dan model
sekolah ramah anak

Penerapan model sekolah/madrasah aman (Plan


Indonesia, WB, ITB DMC, Unand DSC, KerLip)

Merumuskan konsep sekolah


aman, secara struktural dan non
struktural

STRUKTUR SEKRETARIAT SEKOLAH/MADRASAH AMAN


(BLUE PRINT SEKOLAH/MADRASAH AMAN DARI BENCANA)

Dari unsur : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian Agama, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, LSM, Ormas, Perguruan Tinggi, Lembaga Usaha, Media,
dan Lembaga Internasional

Sekretariat
Sekolah/
Madrasah Aman
bersifat ad-hoc,
kerja tim,
dinamis, .#*!$,
serta sebagai
pemegang
mandat fasilitasi
operasionalisasi
kebijakan
penerapan
sekolah/madrasah
aman bencana

Koordinasi antara
komponen
penyelenggara
penerapan sekolah/
madrasah aman
bencana

Sekretariat
Sekolah/
madrasah aman
Efektifitas dan
efisiensi
operasionalisasi
kebijakan Sekolah/
Madrasah aman
bencana secara
keberlanjutan

Koordinasi antara
Kementerian/
Lembaga,
Pemerintah Daerah,
LSM, Perguruan
Tinggi dan
masyarakat sekolah

TERIMA KASIH

DEWAN PENGARAH
KEMDAGRI

KEM PU

BNPB

KEMDIKBUD KEMENAG

KEMPPA

SETJEN SMAB

Kemdikbud adalah
Leading sector
bidang pendidikan
(termasuk
pendidikan bencana
di sekolah)

dukungan
administrasi,
keuangan dll

BIDANG
PERENCANAAN

BIDANG SOSIALISASI,
ADVOKASI &
KERJASAMA

BIDANG PUSDATIN,
MONEV DAN
PELAPORAN

Kemdikbud sebagai
Lead dalam
Sekretariat Sekolah/
Madrasah Aman
dari Bencana

Anda mungkin juga menyukai