Anda di halaman 1dari 31

CARA MENGHITUNG RAB RUMAH

Cara menghitung Volume pekerjaan :

I. Pekerjaan Awal
1. Pengukuran
Yang dimaksud dengan pengukuran adalah sebelum memulai pekerjaan, untuk
menentukan posisi dari bangunan dilakukan pengukuran batas-batas, volume
pengukuran adalah dihitung dg satuan lumpsum, missal diperkirakan dikerjakan
2 hari dengan 2 tukang, sehingga perhitungan sbb ,upah tukang Rp.50.000,
maka biaya 50.000 x 2 x 2 = Rp. 200.000.

2. Bowplank

Digunakan untuk membantu menentukan As atau


letak titik dari bangunan, dengan cara membuat pagar menggunakan papan 2/15
dipaku pada kayu ukuran 5/7 sebagai tiang, dibuat dengan jarak 1 meter dari as
bangunan dipasang keliling bangunan.
Misal rumah ukuran 6 x 7 , maka volume bowplank adalah
(6+1+1)+(7+1+1)=17 m.
Harga dan kebutuhan material dapat dilihat pada Analisa pekerjaan.
II. Pekerjaan Galian dan urugan
1. Galian
Adalah pekerjaan menggali yang berhubungan dengan pembuatan fondasi,
dalam dan lebarnya fondasi ditentukan oleh type fondasi. Misal lebar bawah
fondasi 70 cm, maka lebar dari galian adalah 70 cm ditambah kiri 10 cm kanan
10 cm menjadi 70 + 20 = 90 cm, sedangkan kedalaman galian juga ditentukan
oleh keadaan tanah baik, tetapi kalau kondisi tanah biasa umumnya kedalaman
galian 70 cm, maka volume galian adalah 0.9 m x 0.7 m x panjang fondasi =
satuan m3, sedangkan untuk menentukan berapa jumlah tenaga atau upah
dapat dilihat analisa pekerjaan galian.

2. Urugan
Adalah pekerjaan mengurug lantai bangunan, volume dihitung luas bangunan
dikalikan tinggi urugan satuan m3, kebutuhan material urugan dan jumlah
tenaga atau upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.
3. Mengurug kembali
Adalah mengurug bekas galian Fondasi, volume biasanya dihitung 1/3 dari
volume galian, contoh volume galian 60 m3 maka urugan kembali adalah 60
m3/3 = 20 m3.

III. Pekerjaan Fondasi


1. Lantai Kerja
Adalah suatu item pekerjaan yang lokasinya dibawah fondasi (lihat fondasi
Rumah), lantai kerja dapat berupa urugan pasir dengan tebal 10 cm, pasangan
batu kali kosong, atau beton dengan campuran 1:3:5 tebal 5 s/d 10 cm. cara
perhitungan adalah luas dikalikan tebal dengan satuan m3, kebutuhan material
dan upah lihat analisa pekerjaan.
2. Pasangan Fondasi
Fondasi yang kami maksudkan disini adalah fondasi batu kali (stal) untuk
bangunan rumah lantai 1, cara menghitung volume hitung semua panjang
fondasi kemudian dikalikan tinggi fondasi, dan dikalikan (lebar atas+lebar bawah
dibagi 2), satuan m3.
Contoh: panjang seluruh fondasi 50 meter, tinggi fondasi 0,7 meter, lebar atas
fondasi 0.3 meter lebar bawah fondasi 0.7 meter, maka volumenya adalah 50 x
0,7 x ((0,3+0,7)/2) = 17,5 m3.
IV. Pekerjaan Beton
1. Sloof
Yang dimaksud dengan sloof adalah struktur bangunan yang berada diatas
fondasi untuk lebih jelas lihat sloof rumah lantai 1 dan 2.
Cara menghitung volume sebagai berikut : untuk volume beton panjang total
sloof x lebar x tinggi = satuan m3.
Untuk perhitungan jumlah besi beton, pertama yang dicari adalah jumlah begel,
dengan cara panjang total sloof dibagi jarak begel ditambah 1 = jumlah begel,
jumlah begel dikalikan panjang satu begel = panjang total besi beton yang
dibutuhkan.
Misal sloof 15/20, begel d 8 15, panjang total 25 meter, jumlah begel =
(25/0.15)+1=167,6 bh = 168 bh, sedangkan panjang satu begel = ((15 -5)x 2)+
((20-5) x 2)= 50 cm, maka total besi beton untuk begel adalah 0,5 x 168 = 84
meter, satu batang besi beton panjang standar adalah 12 m, 84/12= 7 batang.
Untuk menghitung besi beton tulangan pokok yaitu dengan cara jumlah tulangan
pokok dikalikan panjang total.

Sedangkan untuk perhitungan RAB besi beton tidak dihitung,yang ditampilkan


adalah volume beton.
2. Kolom
Cara menghitung Volume adalah tentukan atau hitung jumlah kolom kemudian
dikalikan tinggi kolom,sehingga mendapat total panjang kolom x lebar x tinggi =
volume kolom satuan m3.
3. Ring balk.
Cara menghitung volume sama dengan perhitungan sloof dan kolom
V. Pekerjaan Dinding
1. Pasangan Bata.
Dinding pasangan bata ada 2 cara menghitung yaitu dengan cara perhitungan
luas dan dengan cara perhitungan isi, untuk perhitungan isi jarang sekali
digunakan, akan tetapi bila suatu saat dibutuhkan dengan cara perhitungan isi,
caranya adalah luas x tebal, untuk tebal tergantung jenis pasangan bata,
pasangan 1 bata atau bata ,untuk ukuran 1 bata yaitu 30 cm sedangkan
ukuran bata 15 cm.
Cara menghitung luas pasangan bata adalah sebagai berikut, pertama hitung
keliling dari dinding, kalikan dengan tinggi dinding, dan dikurang luas dari daun
jendela,daun pintu,boven, satuan m2.
2. Plesteran
Volume plesteran adalah 2 x dari volume pasangan bata.
3. Acian
Sama dengan cara menghitung volume plesteran tetapi dikurangi, daerah yang
tidak di aci seperti dinding keramik dll.

4. Sponengan atau tali air


Sponengan atau tali air adalah batas antara kusen dan plesteran, bila lebar kusen
kurang dari lebar dinding (15 cm) maka batas antara kusen dan plesteran disebut
sponengan, sedangakan bila lebar kusen sama dengan lebar dinding maka batas
antara kusen dan plesteran disebut tali air.

VI. Pekerjaan Kusen dan Pintu, Jendela


1. Pembuatan Kusen
Cara perhitungan kusen pada RAB ada 2 macan yaitu dengan satuan jadi, atau
m3, untuk satuan m3 yaitu hitung semua panjang dari bahan pembuat kusen
kemudian dikalikan dengan tebal dan lebar dari kayu, satuan m3.
Kebutuhan material dan upah dapat dilihat pada analisa pekerjaan.

2. Daun Pintu.
Daun pintu ada beberapa macam, missal daun pintu panil atau doble plywood,
dalam perhitungan volume untuk RAB biasanya di hitung perunit.
3. Pasang Kusen Pintu dan Jendela
Volume pemasangan bermacam-macam, antara lain dg cara panjang keliling
kusen, perlubang, atau perunit.
4. Pasang Daun Pintu dan Jendela
Volume pemasangan dihitung perunit, diluar pemasangan kunci tanam, hak
angin, slot.
VII. Pekerjaan Rangka Atap.

1. Pembuatan Kuda-Kuda
Volume dihitung dengan satuan m3, yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi
kayu yang dipakai.
Contoh, panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter
kayu yang digunakan 8/12 maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24
m3.untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan.

2. Pembuatan Gording.
Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan
antara gording, satuan adalah m3, cara mencari volume sama dengan cara
mencari volume pada perhitungan kuda-kuda.

3. Pembuatan Jurai.
Sama dengan pembuatan gording,
4. Pembuatan Balok Nok.
Sama dengan pembuatan gording, dan Jurai. Untuk ketiga item pekerjaan
tersebut dimensi kayu biasanya sama hanya letak saja yang membedakan nama
item pekerjaan.

5. Pasang Kuda-kuda.
Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah

pemasangan kuda-kuda dilokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan


material tambahan karna kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya
diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan
jurai,gording,balok nok. Satuan volumenya adalah m3.
6. Pasang Papan Suri.
Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya diatas balok nok,
yang berfungsi untuk menahan kerpus, ukuran yg digunakan biasanya 2/20 dapat
juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan dilapangan. Satuan volumenya
adalah m.
7. Pasang Usuk.
Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan
adalah kayu ukuran 5/7, untuk atap yg menggunkan asbes atau seng tidak
memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan
satuan m2. kebutuhan matererial dan upah lihat analisa pekerjaan.
8. Pasang Alumunium poil.
Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan
mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan
tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. letak
alumunium poil adalah diantara usuk dan reng. Satuannya adalah m2.
9. Pasang Reng.
Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ,tergantung jenis
genteng yang dipakai, untuk genteng beton biasanya menggunakan ukuran ,
perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan
satuan m2.(luas reng sama dengan luas dari usuk).
10. Pasang Genteng
Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton dan
genteng keramik. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2. biasanya
sama dengan luas reng maupun usuk.
11. Pasang talang
Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC,
talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda,
untuk talang yang terbuat dari seng volume nya adalah luas dengan satuan m2,
talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m,
sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2.
12. List plank
List plank ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu,
beton, pvc, fiber dll, tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah
terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan
m,m2,m3. perhitungan volume tidak mengikat.

VIII. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci.1. Rangka Plafond


Rangka plafon ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu rangka kayu 4/6,
rangka besi (bermacam-macam). Untuk perhitungan volume kalau menggunkan
kayu biasanya dihitung luas, sedangkan untuk besi dihitung dengan berat (kg).

2. Pasang Plafon
Plafon bermacam-macam dari jenis bahan yang digunakan, seperti, bahan kayu,
eternit, asbes plat, plywood, gibsum dll, untuk perhitungan volume adalah luas
dengan satuan m2.

3. Pasang Kunci tanam, grendel, hak angin.


Perhitungan menggunkan satuan unit, atau buah.
4. Pasang Kaca.
Pemasangan kaca yaitu dengan perhitungan luas satuan m2.
5. List plafond
Yang dimaksud dengan list plafon adalah list yang berada dipinggir pertemuan
antara plafond dengan dinding, tujuan pemasangan list, agar terlihat rapi. Satuan
volume adalah m
IX. Pekerjaan Lantai dan keramik.
1. Beton Lantai 1:3:5
Yang dimaksud dengan beton lantai, biasanya disebut floor, atau plesteran lantai,
tebal beton lantai untuk rumah tinggal mulai dari 5 cm sampai dengan 10 cm.
sebelum lantai diplester sebaiknya diberi urugan pasir setebal 10 cm. Untuk
perhitungan volume lantai beton m3, tetapi kadang-kadang ada yang membuat
m2.
2. Pasang keramik lantai utama dan wc.
Pemasangan keramik lantai volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
3. Pasang Keramik Dinding.
Pemasangan keramik dinding volume yang digunakan adalah luas dg satuan m2.
X. Pekerjaan Sanitasi
1. Pasang Saluran air bersih pvc .
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m.
2. Pasang Saluran Air kotor pvc 4
Perhitungan volume adalah panjang dengan satuan m.
3. Pasang Closet, kran
Perhitungan volume adalah buah atau unit.

4. Pembuatan Septick tank atau beerput.


Septick tank atau beerput adalah suatu tempat untuk menampung kotoran
manusia, perbedaan septick tank dan beerput adalah dari bentuk mdan bahan
yang digunakan akan tetapi fungsinya sama.
Septick tank bahan yang digunakan adalah pasangan bata, dengan ukuran
persegi panjang, sedangkan kalau beerput bahan yang digunakan buis beton
diameter 80 cm s/d 90 cm. biasanya perhitungan volume adalah unit (lansung
jadi).
5. Saluran Peresapan atau Sumur Peresapan.
Saluran peresapan atau sumur peresapan adalah suatu bangunan yang berfungsi
sebagai peresapan air dari buangan septick tank. Volume perhitungan adalah
unit.
Posted by mothers at 9:12 PM No comments:
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest
Labels: Pekerjaan Lantai, Pekerjaan Penggantung, Pekerjaan Rangka Atap, RAB

Sumber : http://kelembabanbangunan.blogspot.com/

Pekerjaan Pemasangan Bouwplank


09.30 Tutorial Arsitek 3 comments

rumah adalah kebutuhan primer setiap


manusia yang harus dipenuhi. Rumah tinggal selain berfungsi sebagai tempat
Dalam sebuah kehidupan,

berlindung, rumah juga berfungsi sebagai wadah setiap aktivitas yang dijalankan oleh penghuninya. Nah, untuk

pemahaman dan penjelasan


yang baik agar tidak terjadi kesalahan dalam proses
pembangunan nantinya. Dari pembangunan rumah atau bangunan lainnya
dibutuhkan pemahaman terhadap item-item pekerjaan apa
saja yang akan dilakukan untuk membangun sebuah
rumah meskipun operasional pembangunan rumah atau bangunan bukan hanya teman sendiri yang
membangun sebuah rumah tinggal dibutuhkan

kerjakan. Dari pemahaman ini diharapkan agar tidak terjadi kesalahan dalam membangun rumah tinggal tersebut.
Dalam proses pekerjaan dari masing-masing item pekerjaan yang nantinya akan dilalui dalam pembangunan
sebuah rumah tinggal atau bangunan lainnya. Antara lain :
Persiapan Galian dan Urugan, Pondasi dan Beton Bertulang, Pasangan Dinding dan Plesteran,
Pekerjaan Lantai dan Dinging, Pekerjaan Plafon, Pekerjaan Kusen Pintu, Jendela, dan Ventilasi, Pekerjaan
Atap, Pekerjaan Pintu, jendela, dan Ventilasi, Pekerjaan Sanitasi, Pekerjaan Instalasi Listrik dan Air,
Pengecatan dan Pembersihan Lahan.

Pekerjaan persiapan adalah tahap awal untuk


membangun sebuah rumah tinggal atau bangunan
lainnya. Yakni dimulai dari pembersihan lahan dari pepohonan, semak-semak atau segala sesuatu yang
dapat menghambat dalam pekerjaan pembangunan nantinya. Setelah hal tersebut selesai, kemudian diteruskan
dengan

pekerjaan

bouwplank,

yang

meliputi

tahap

pengukuran

dan

pemasangan. Bouwplank merupakan papan kayu yang berfungsi untuk membatasi lahan pekerjaan dan
dipasang mengukuti bentuk lahan yang dibangun dan juga berfungsi sebagai pengrataan pada bagian
bidang atas pondasi meskipun pada lahan yang bidang lahannya miring.Jarak antara bouwplank dengan
galian pondasi kurang lebih satu meter agar dalam proses penggalian bouwplank tidak mengganggu karena
jaraknya yang jauh.

Pekerjaan bouwplank dimaksudkan untuk menempatkan titik-titik as bangunan berdasarkan denah bangunan.
Hal ini dimaksudkan untuk menentukan arah pondasi sekaligus sebagai dasar dalam menentukan ukuran tinggi
lantai dalam rumah dengan permukaan jalan. Agar bentuk bangunan sesuai dengan apa yang direncanakan,
pekerjaan bouwplank harus memenuhi beberapa persyaratan berikut:

1.

Kedudukan bouwplank harus kuat dan tidak mudah goyah.

2.

Jaraknya cukup jauh dari tempat galian (sekitar satu meter) sehingga tidak goyang dan
menggangu saat pondasi mulai digali.

3.

Papan bouwplank harus bisa diberi tanda yang jelas misal dengan spidol ataupun cat
sehingga bisa digunakan untuk menentukan posisi pemasangan paku pengikat benang.

4.

Sisi atas bouwplank harus satu bidang atau rata dengan bouwplank yang lain. Agar pada
bidang atas pondasi rata walaupun bangunan tersebut dibangun diatas lahan yang bidang
tanahnya miring.

5.

Kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap ke dalam bangunan).

6.

Garis benang pada bouwplank selanjutnya digunakan sebagai as (garis tengah) dari
pemasangan pondasi maupun dinding bata.

Pada bouwplank ada 3 benang yang harus dipasang. Misalkan pada perencanaan bangunan yang akan
dibangun menggunakan pondasi dengan ukuran sebagai berikut :

Pada ukuran bagian atas pondasi misalkan menggunakan ukuran 25 cm, maka dalam pemasangan benang

3 benang antara lain benang As, benang samping kiri dan benang
samping kanan sebagai pedoman untuk lebar pondasi pada
bagian atas yang akan dikerjakan. Perhatikan gambar berikut :
pada bouwplank terdapat

Keterangan :

artinya lebar pada bagian atas pondasi.


Garis As artinya As atau garis tengah dari alur pondasi.
Siku-siku 90o artinya kayu atau papan bouwplank yang akan dipasang harus
25 cm

benar-benar siku agar menghindari terjadinya kemiringan pada pondasi.

Benar-benar datar

artinya dari ketiga benang yang dipasang harus benar-benar datar

atau rata, diukur dengan menggunakan waterpas agar terjamin kerataannya.

Ketinggian bouwplank disesuaikan dengan ketinggian bangunan yang sudah direncanakan.

Yups. Mungkin sampai sini saja pembahasan kita mengenai


semoga dapat membantu teman. Ok, enjoy

Pekerjaan Bouwplank,

Sumber : http://imanabdulmutalibtamnge.blogspot.com/2012/03/pekerjaanpemasangan-bouwplank.html

July 4, 2012.. bowplank kavling

Sumber : http://amararesidence.wordpress.com/progress/

BUILD A HOUSE
Building a house
There are several things to consider seblum, builds houses, namely:

The presence of land, the land and land forms

Available funds, the amount of funds to determine the size of the house
that we are building, we could ask the neighbors or ever build a house on
the cost of building a house per square meter, thereby widely expected
houses to be built.

Create a house plan to be built according to the needs and size of the fund.
Arrangement of space should pay attention to in terms of health and
comfort, which includes penghawaan and adequate lighting, as well as a
free user sirkulalsi. prioritize critical spaces. If the house was built, before
designing the foundation soil test should be performed in order to obtain
the proper foundation.

Calculate the estimated need for building materials and labor costs, so that
it can predict the overall cost in home construction and detail.

pairs bowplank

BUILD A HOUSE 1 = bowplank

Dig the ground for the foundation in accordance with house plans

BUILD A HOUSE 2 =dig the ground for the foundation

Foundation pairs as needed

BUILD A HOUSE 3 = foundation

tie beam pairs

BUILD A HOUSE 5 = tie beam

pairs of columns

BUILD A HOUSE 6 = columns

pairs of brick, door frames and window frames

BUILD A HOUSE 6 = bricks, door frames and window frames

pairs of ring balk

BUILD A HOUSE 7 = ring balk

pairs of roof truss

BUILD A HOUSE 8 = roof truss

pairs of roof

BUILD A HOUSE 9 = roof

plastering wall

BUILD A HOUSE 10 = plastering wall

pairs of ceiling

BUILD A HOUSE 11 = ceilling

plamir wall

BUILD A HOUSE 12 = plamir

painting

BUILD A HOUSE 13 = painting

finish

BUILD A HOUSE 14 = finish

Posted 8th November 2012 by sugeng prajitno


Sumber : http://sugenghome.blogspot.com/2012/11/build-house.html

1. PENYIAPAN LOKASI & PASANGAN BOWPLANK

2. GALIAN PONDASI OMPAK

3. COR PONDASI OMPAK (SETEMPAT)

4. PEMASANGAN RANGKA (STANDAR RCR)

5. PEMASANGAN ALAT CETAK RCR (TAHAP I)

Sumber : http://www.rumahcetakraswari.com/?Proses_RCR

vindi tiraka
Shared publicly - Nov 5, 2012

Bowplank adalah salah satu syarat untuk memulai membuat sebuah rumah.
Bowplank dapat dibuat secara memanjang, atau juga bisa membuat hanya untuk di setiap bagian
sudut rumah. Gambar berikut adalah contoh membuat bowplank dengan cara memanjang. Karena
papan bowplank dipasang secara memanjang dan tersambung satu sama lain.
Berikut bahan-bahan dan peralatan yang dipakai untuk membuat bowplank.
a).bahan: papan bowplank kelas 3
patok / kayu 5/7 kelas 3
benang
paku
b).alat : martil
selang air
pensil/pena/penanda
Tata cara membuat bowplank:
1. siapkan bahan dan alat.
2. pasang patok pada jarak kurang lebih 1 meter dari lubang galian pondasi.
3. ukur kedataran pondasi sesuai dengan aturan pembangunan. Tinggi pondasi minimal lebih

tinggi dari muka jalan. Ukur kedataran dengan memakai selan yang berisi air. Tandai tinggi pondasi
dengan penanda.
4. tempelkan papan dengan paku pada patok yang telah ditandai.

Translate
vindi tiraka's photos

Sumber : https://plus.google.com/114591871185639952568/posts/f6DK1KJeC1P
CARA PEMASANGAN BOWPLANK DAN LANGKAH KERJANYA
16:22 Praktek Keterampilan Batu 1 comment

PEMASANGAN BOWPLANK
A.

PENDAHULUAN

Tujuan Umum :
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara bouwplank pada
pekerjaan suatu proyek dan mampu melaksanakan pekerjaan tersebut.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan
dan proses pemasangan bouplank dan mampu menyiapkan bahan dan alat tersebut
dengan benar.
3. Memberi petunjuk kepada mahasiswa supaya mengetahui cara pemasangan
bouwplank yang datar dan tidak miring.
Tujuan Kkusus :
1. Mahasiswa dapat melakukan pemasangan bowplank dengan benar.
2. Mahasiswa dapat menggunakan bahan dan alat yang tersedia sesuai dengan
fungsinya.
B.

BAHAN

1.
2.

Kayu
Tali

: sebagai bahan utama yang digunakan untuk bouwplank.


: sebagai batas yang di kerjakan/sipat datar.

C. ALAT
1. Gerobak
2. Palu

: alat yang digunakan untuk mengangkut bahan-bahan.


: alat memukul paku dan kayu

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Paku
: alat pengikat kayu.
Sabit
: alat menajamkan bagian bawah kayu.
Meteran
: alat yang digunakan mengukur.
Siku
: alat yang digunakan untuk menyiku bagian pojok.
Unting-unting : alat untuk meluruskan ( vertikal ).
Gergaji
: alat untuk memotong kayu.
Sekrop
: sebagai alat untuk mengambil pasir.
Cetok
: sebagai alat untuk meratakan pasir.
Timba
: sebagai alat untuk memudahkan pengambilan pasir.

D.

KESELAMATAN KERJA
1. Pakailah jas lab agar pakaian kita tidak kotor.
2. Pakailah sarung tangan bangunan agar tangan tidak terluka.
3. Pakailah helm bangunan untuk melindungi kepala.
4. Gunakan sepatu boot untuk melindungi kaki agar tidak terkena batu.
5. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi.
6. Hati-hatilah dalam bekerja dan konsentrasikan perhatian pada pekerjaan.
7. Pergunakan alat sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

E. LANGKAH KERJA YANG ADA DI PROYEK


1. Siapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
2. Siapkan kayu untuk pembatas.
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
4. Tancapkan kayu pertama dengan menggunakan palu.
5. Pasang kayu penahan kayu utama dengan menggunakan paku.
6. Ukur ketinggian batas bouwplank menggunakan meteran.
7. Pasang kayu pada bagian pojok-pojok bidang yang akan dikerjakaan dengan
menggunakn unting-unting supaya tegak.
8. Pasang tali pada batas bouwplank tadi sampai kayu berikutnya.
9. Sambungkan tali-tali tadi sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
10. Periksa kembali ketinggian tali-tali tadi agar pas dengan batas.
F. KESIMPULAN DARI HASIL PENGAMATAN
Dari pekerjaan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pemasangan bouwplank
harus diperhatikan kelurusan dan kedataran tali yang digunakan sebagai pembatas
kerja menggunakan unting-unting. Dan pekerjaan dalam proyek tersebut sudah
benar karena sudah sesuai dengan prosedur-prosedur dan aturan atau teori yang
disarankan. Dari pengamatan saya pemasangan bouwplank di lapangan telah sesuai
dengan teori yang kami pelajari di perkuliahan
Sumber : http://sipilfull.blogspot.com/2012/01/cara-pemasangan-bowplank-dan-langkah.html

PEKERJAAN PERSIAPAN
Hal-hal yang diperlukan dalam
pekerjaan persiapan dan akan diuraikan
pada bab ini antara lain :

1. Persiapan lahan,
2. Pengukuran dan pematokan,
3. Bangunan sementara
4. Sumber listrik dan air
5. Persiapan bahan
6. Persiapan alat
7. Persiapan tenaga kerja
8. Persiapan dana
2.1. Persiapan Lahan
Persiapan lahan dimaksudkan agar dalam melaksanakan pekerjaan selanjutnya tidak mengalami
gangguan-gangguan yang dapat merugikan dan memperlambat kerja proyek ini. Dalam
persiapan lahan dalam pembanguna perumahan ini dimulai dengan mengurug tanah sawah yang
akan digunakan sebagai bangunan dengan tanah padas dan pelaksanaannya dilakukan dengan
tenaga mesin yang selanjutnya dengan tenaga
manusia.
Dalam persiapan setelah ini dilakukan pembersihan lahan yang dimana lahan ini harus bersih
serta rata karena ini sangat mempengaruhi dalan pengukuran serta tahap penggalian
tanah.Serta menentukan titi-titik tempat yang akan digunakan untuk pembangunan rumahrumahnya. Dalam persiapan ini pihak yang bersangkutan menata tempat-tempat untuk jalan
proyek serta tempat material seperti pada gambar berikut :

Gambar 1 : Jalan Proyek

Gb.2 Persiapan Lokasi tanah Bangunan


Lokasi yang akan dibangun perumahan harus diratakan dan dibersihkan dari rumput liar, dan
jenis sampah yangdapat mengganggu kestabilan tanah dari unsur-unsur yang bisa membusuk,
sehingga tidak terjadi penurunan tanah akibat pembebanan, kemudian dilanjutkan dengan
perataan tanah di lokasi yang akan dibangun dengan menggunakan alat berat. supaya tidak
menggangu jalannya proyek.
Pembersihan lapangan ini dimaksudkan supaya ketika proyek berlangsung tidak akan mengalami
gangguan-gangguan yang dapat merugikan dan menghambat jalannya proyek.
2.2. Pekerjaan pengukuran & pematokan
Pekerjaan pengukuran (uitzet) merupakan jenis pekerjaan yang digunakan untuk mewujudkan
denah bentuk bangunan menjadi suatu bangunan pada tanah lokasi yang telah disediakan.
Pekerjaan tersebut berupa pengukuran di lokasi bangunan sesuai dengan gambar rencana
bangunan. Hasil dari pengukuran tersebut berupa garis garis lurus yang menunjukkan sumbu
dinding tembok bangunan yang diperoleh dengan
menghubungkan titik titik hasil pengukuran. (Tamrin, 2008).
Pekerjaan pengukuran merupakan pekerjaan yang sangat penting karena hasil dari pekerjaan ini
dapat mempengaruhi dan menentukan ketepatan ukuran dan bentuk bangunan. Jenis pekerjaan
ini harus dilaksanakan dengan penuh ketelitian, karena itu setiap langkah pekerjaan harus
dilakukan pengontrolan kembali.
Pekerjaan pengukuran dimulai dengan penentuan titik sumbu utama di lapangan, yang dijadikan
dasar penentuan garis-garis dinding bangunan. Titik-titik sunbu tersebut sering kali disebut
dengan titik duga / titik acuan (bensmark). Dalam rangka menjaga keakuratan titik duga, maka
titik duga harus
ditempatkan pada tempat yang mudah untuk dijadikan acuan pengukuran jarak maupun
ketinggian, serta tidak mudah (tidak dapat) berubah posisi (goyah).Guna memenuhi hal tersebut,
titik duga dapat dibuat antara lain dengan menggunakan bis beton atau pralon yang biasa
digunakan untuk saluran, yang ditanam pada titik tertentu, sesuai kebutuhan, yang diisi dengan
adukan spesi atai adukan beton dan diberi tanda paku dan cat
sebagaimana gambar ..

Setelah adanya titik duga, pengukuran dapat dilanjutkan dengan menentukan as-as kolom
utama, jarak antara dinding penyekat, elevasi lantai (0,00) yang direncanakan, kedalaman
pondasi. Pekerjaan ini harus dilakukan dengan teliti dan tepat karena sangat menetukan
lancarnya pekerjaan selanjutnya. Alat-alat yang digunakan untuk pengukuran antara lain
theodolith, waterpass, dan alat bantu lainnya.
Pengukuran tanah ini digunakan untuk mendapatkan titik-titik penting yang nantinya akan
digunakan untuk pengukuran selanjutnya. Dalam pengukuran ini biasanya menggunakan alat
theodolit dan waterpass supaya mendapatkan garis sesuai yang diinginkan.Sebaiknya dalam
pengukuran tanh ini dilakukan oleh ahli dalam bidangnya, supaya memperkecil resiko kesalahan
yang terjadi dalam pengukuran. Pekerjaan pengukuran dapat disertai atau dilanjutkan dengan
pematokan / pemasangan bouwplank, yang sangat diperlukan dalam rangka menjaga dan
mengontrol kembali posisi ukuran yang sudah dibuat di lapangan. Tanpa adanya patok
/bowplank ini, ukuran yang sudah dilaksanakan di lapangan sulit sekali untuk dicari atau di control
kembali saat dibutuhkan, apalagi jika sebagian tanda-tanda pada as atau garis bangunan
dihilangkan (dibuang) karena harus dikerjakan (contoh setelah diadakan galian tanah).
Bouwplank merupakan pedoman tinggi dan jarak as-bangunan. Bouwplank dibuat dengan jarak
sessuai dengan gambar dan as-asnya.
Papan duga pekerjaan pasangan batu (Bouwplank) adalah sebuah benda kerja yang terdiri dari
pasangan papan-papan. Pasangan ini dimaksudkan untuk menempatkan titik-titik hasil
pengukuran yang diperlukan dalam mendirikan suatu bangunan dan membentuk bidang datar
(Tamrin, 2008).
Agar menghasilkan bentuk bangunan sesuai dengan perencanaan, pemasangan papan juga
harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah
2. Berjarak cukup dari rencana galian
3. Hasil titik uitzet ditempatkan dengan tanda yang jelas
4. Sisi atas Bouwplank harus terletak satu bidang (horisontal) dengan Bouwplank yang lain.
5. Letak kedudukan papan bangunan harus seragam (diusahakan menghadap ke dalam
bangunan)
Untuk bangunan besar dan banyak terdapat ruang, pemasangan bouwplank dilaksanakan
mengelilingi seluruh
area calon bangunan didirikan, sedang untuk bangunan kecil, pemasangannya cukup pada lokasi
sudut atau
pertemuan bangunan. Titik titik pada papan bangunan yang menunjukkan dinding
tembok dapat dijelaskan dengan tanda dari paku yang juga berfungsi untuk menarik benang
sebagai sumbu tembok.
Untuk menghindarkan kesalahan yang disebabkan letaknya paku, pada kedudukan paku diberi
tanda panah dengan cat/meni. Bidang atas bouwplank harus diketamrata agar bidang atas papan
dapat membentuk bidang datar (bidang waterpas). Bidang atas bangunan biasanya dipasang

pada kedudukan 0,00 sebagai duga lantai. Sudut pertemuan papan bouwplank harus benar
benar siku, karena hal tersebut sebagai acuan untuk kesikuan pertemuan dinding.

Gb.3 Pekerjaan Pemasangan Bowplank


2.3. Bangunan Sementara
Bangunan sementara merupakan suatu bangunan yang di bangun di dalam proyek atau juga bisa
di luar proyek (jika lahan sempit) yang sifatnya sementara dengan tujuan untuk menunjang
pelaksanaan pekerjaan proyek. Untuk menjaga kelancaran dan kemudahan serta keamanan
jalannya proyek,
maka perlu adanya sarana-sarana penunjang yang harus dipersiapkan dalam suatu proyek, salah
satunya adalah gudang material. Gudang material merupakan bangunan sementara yang
berfungsi untuk menyimpan bahan atau material dan para pekerja serta alat-alat untuk keperluan
proyek. Selain itu juga dibuat Ruang Direksi yang digunakan untuk konsultan Pengawas ataupun
pihak-pihak CV saat istirahat ataupun ada tamu.

Gb.4 Gudang dan Ruang Direksi


2.4. Sumber Listrik dan Air
Mempersiapkan sumur-sumur untuk persediaan air untuk adukan spesi. Serta mempersiapkan
listrik sementara sebelum listrik resmi dari PLN direkomendasi dan dipasang. Listrik sementara
ini diambil atau diperoleh dengan menyalur listrik dari bengkel yang ada didepan tempat
pembangunan proyek. Sumur-sumurnya disengaja dibuat banyak untuk tiap unit sudah terdapat

sumur. Karena untuk rencana kedepan sumur-sumur ini akan digunakan untuk septiktank.

Gb.5 Sumur untuk Air Kerja


2.5. Persiapan Bahan / Material
Bahan material didatangkan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan (tidak terlalu cepat atau
terlambat). Untuk bahan-bahan yang tidak tahan terhadap cuaca seperti semen harus ditaruh di
gudang material. Bahan material meliputi pasir, batu belah, semen (semen Gresik), kerikil, batu
bata, kayu untuk bouwplank dan bekesting, dipersiapkan mulai awal pembangunan proyek. Akan
tetapi untuk bahan-bahan seperti rangka baja ringan, gypsum, keramik, genteng beton tidak
didatangkan pada awal pekerjaan persiapan, melainkan tepat sebelum pekerjaan itu dilakukan.
Misalnya mendatangkan rangka baja ringan setelah pekerjaan dinding dilakukan.
Awalnya pihak yang bersangkutan membuat time schedule agar material yang ada tidak
bertumpuk berlebihan di lokasi proyek. Setelah iti pihak pemborong mencari bahan-bahan yang
berkualitas tapi dengan harga yang miring.
Bahan-bahan yang digunakan untuk membangun proyek tersebut rata-rata diambil dari luar kota.
Contohnya tanah padas yang digunakan untuk tanah urug diambil Kudus, pasir diambil dari
Muntilan dan Cepu serta batu belah diambil dari daerah Pancur dan Sedan, koral atau kerikil-

kerikil diambil dari Pancur juga.


Gb. 6 Persiapan Bahan
2.6. Persiapan Alat
Alat-alat yang digunakan untuk pembangunan proyek gedung sederhana adalah alat-alat
sederhana yang biasa diperlukan dalam pembangunan rumah-rumah sederhana. Hanya untuk

pengadukan spesi ini mengunakan molen kecil. Serta pada saat pengurugan menggunakan alat
berat yang disewa di tempat pesewaan terdekat agar tidak menghabiskan banyak biaya untuk
mobilisasi.
Alat yang dipilih dapat dilihat dari segi biaya dan segi produktivitasnya. Dalam memilih alat harus
disesuaikan dengan volume pekerjaan, biaya dan segi waktu pelakasanaannya.
Hal-hal yang dapat dilakukan agar membantu dalam
persiapan alat, yaitu:
Pemilihan jenis, jumlah dan kapasitas muatan.
Mensurvei toko alat, atau persewaan alat.
Alat-alat yang biasa dipakai dalam pelaksanaan pembangunan proyek antara lain pesawat
theodolit, waterpass, stamper, cangkul, sekop, linggis, ayakan, dan lain sebagainya.
2.7. Persiapan tenaga kerja
Setiap pekerjaan memerlukan ahli tersendiri, seperti pekerjaan kayu dikerjakan oleh tukang kayu,
pekerjaan batu dikerjakan oleh tukang batu, dll. Jumlah tenaga kerja juga disesuaikan dengan
besarnya suatu proyek. Setiap tukang dibawahi oleh mandor dan setiap mandor dibawahi oleh
pelaksana (site Engineer).
SDM atau tenaga kerja yang digunakan dalam pembangunan gedung sederhana rata rata adalah
sejumlah 30
pekerja untuk 1 blok rumah yang berjumlah 10 unit rumah. Yang terdiri dari 8 orang yang
membawa adukan spesi, 8 orang tukang batu, 6 orang tukang kayu, 8 orang pekerja biasa.
Diposkan 25th March 2013 oleh muhammad iksan

Sumber : http://civilemotion.blogspot.com/2013/03/pekerjaan-persiapan-hal-hal-yang.html

Apa Itu Bouwplank?


Kirun Wae | 9/09/2013 | 0 komentar

Dalam sebuah proyek, seringkali kita dengar istilah bouwplank. Pekerjaan bouwplank biasanya dilakukan pada
saat awal proyek. Sebenarnya apa sih yang dinamakan dengan bouwplank?

Bouwplank adalah patok kayu sementara yang dibuat untuk meletakkan titik-titik As bangunan sesuai dengan
gambar denah bangunan yang direncanakan. Bouwplank digunakan untuk memastikan peletakan ukuran-ukuran
rumah atau bangunan yang hendak didirikan. Bouwplank juga berfungsi sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil
penentuan ketinggian lantai dalam rumah dengan permukaan jalan.

Adapun syarat-syarat memasang bouwplank yang benar adalah sebagai berikut :


1.

Kedudukannya harus kuat dan tidak mudah goyah.

2.

Berjarak cukup dari rencana galian, diusahakan bouwplank tidak goyang akibat pelaksanaan galian.

3.

Terdapat titik atau dibuat tanda-tanda.

4.

Sisi atas bouwplank harus terletak satu bidang (horizontal) dengan papan bouwplank lainnya.

5.

Letak kedudukan bouwplank harus seragam (menghadap kedalam bangunan semua).

6.

Garis benang bouwplank merupakan as (garis tengah) daripada pondasi dan dinding batu bata.

Demikian sedikit penjelasan tentang bouwplank. Semoga bermanfaat....


Sumber http://projectmedias.blogspot.com/2013/09/apa-itu-bouwplank.html
:

Anda mungkin juga menyukai