Anda di halaman 1dari 23

11/14/2008

Pemilihan tehnik Anestesi

Umur : bayi, anak, dewasa muda, geriatri


Physical Status
Macam / jenis operasi
Ketrampilan ahli bedah
Ketrampilan ahli anestesi
Bahaya ledakan/kebakaran
pendidikan

Tehnik Anestesi
General Anestesi
Regional Anestesi
Lokal Anestesi (infiltrasi)

11/14/2008

General Anestesi
Anestesi Inhalasi
Parenteral (IV, IM, drip thiopental,
propofol, ketamin, midazolam, diazepam)
Per-rectal (thiopental)

Regional Anestesi

Sub Arachnoid Block (SAB)


Peridural Block
Blok Plexus Brachialis
Block Axiller
Caudal Block
Biers Block (IVR)
Nerve Block / Ganglion Block
Field Block (Infiltrasi)
Topical

11/14/2008

Istilah pernapasan pada sistem


Anestesi Inhalasi
Volume Tidal (VT):volume udara yang
dihisap/dikeluarkan dalam 1x napas biasa.
Besarnya 8-10ml/kgBB
Minute Volume (MV) : VT dalam 1 menit
Dead Space (VD) : bagian saluran napas atau
VT yang tidak ikut dalam pertukaran udara.
Normal 1/3 VT

lanjutan

Ventilasi Alveoli (VA) : udara di alveoli yang


terlibat dalam pertukaran udara, selama 1
menit. VA = (VD VT) x F (frekuensi selama 1
menit)
Rebreathing : udara ekshalasi yang terhirup
kembali

11/14/2008

Sistem Anestesi Inhalasi

Sistem open
Sistem semi open
Sistem semi closed
Sistem closed

Sistem Open

Rebreathing (-)
CO2 absorber (-)
Terutama untuk anak-anak
Contoh: - open drop,
- Ayres T-tube dan Jackson Rees
(bila aliran O2 sama dengan 2x
volume semenit)

11/14/2008

Sistem semi open

Partial Rebreathing
CO2 absorber (-)
Aliran Oksigen > Minute Volume
Contoh: T-Piece, Jackson Reys, open drop
dengan sungkup yang dilapisi plastik, alat
untuk ether (E.M.O atau Losco)

Sistem semi closed


Partial Rebreathing
CO2 absorber (+)

Sistem Closed
Total Rebreathing
CO2 absorber (+)

11/14/2008

CO2 Absorber
Berfungsi mengikat CO2 dari udara ekshalasi
Campuran Ca(OH)2 atau Ba(OH)2 dengan
NaOH
Disebut juga sodalime atau Baralime
Berfungsi baik bila: berubah warna, hangat
dan berembun

Tahapan kedalaman Anestesi


Tahap Induksi : tahapan sejak anestesi dimulai
sampai tahap pembedahan
Tahap Pembedahan : tahap dimana
pembedahan dapat dilakukan dengan baik
Tahap keracunan (anestesi terlalu dalam) :
biasanya sudah terjadi gagal napas dan atau
gagal sirkulasi
Jadi pada dasarnya anestesi : titrasi

11/14/2008

Tahapan kedalaman anestesi dengan Ether


Stadium 1 (tahap analgesi) : mulai anestesi diberikan
sampai hilangnya kesadaran
Stadium 2 (tahap eksitasi /delirium) : mulai
hilangnya kesadaran sampai permulaan tahap
pembedahan. Bisa terjadi laryngospasme atau
muntah (bahaya aspirasi)
Stadium 1 dan 2, bersama-sama disebut stadium
(tahap) induksi

Stadium 3 (Tahap pembedahan)


Akhir dari stadium 2 sampai berhentinya
napas spontan (arrest napas)
Pembedahan sudah dapat dilaksanakan
Terbagi menjadi 4 bidang (plane)
Stadium 3 plane 2: ideal untuk pembedahan
dan relaksasi

11/14/2008

Stadium 4
Paralytic stage
Arrest napas
Arrest jantung

Urutan Anestesi Inhalasi

Pemeriksaan Perioperatif
Premedikasi
Preoksigenasi (Denitrogenasi)
Induksi
Intubasi (bila pakai endotracheal tube)
Maintenance
Emergence

11/14/2008

Preoksigenasi
Meningkatkan safety of margin selama apne
(8 10 menit)
Meningkatkan FRC sekitar 2500ml
Beri oksigen 8-10lt/menit selama 2-3menit
atau 4 kali pernapasan yang setara Vital
Capacity

Induksi
Tahapan dari penderita sadar sampai tidak sadar dan
siap untuk dilakukan intubasi atau pembedahan
Dapat dilakukan secara
- intravena (thiopental, propofol, ketamin,
midazolam, diazepam, ethomidat)
- insuflasi / inhalasi (ether, halothan, sevofluran,
desfluran)
- open drop (chloroform, chlor-ethyl dilanjutkan
ether)

11/14/2008

Maintenance
Tahapan anestesi yang paling ringan, dimana
pembedahan sudah dapat dilaksanakan dengan
baik

Emergence
Akhir anestesi, dimana penderita segera kembali
sadar
Bahaya laryngospasme dan muntah (aspirasi)

Anestesi Parenteral
Cara pemberian : IV, IM, drip (Infus pump,
syringe pump

10

11/14/2008

Ketamin
Dissociative Anesthesia
Dapat digunakan untuk anak yang tidak
kooperatif
Dosis 8-10 mg/kgBB IM (Ulangan 4-5mg/kgBB)
Dosis 1-2 mg/kgBB IV (Ulangan 1mg/kg)
Drip 2-4 mg/kgBB
Bisa terjadi gerakan-gerakan ekstrimitas maupun
mulut, bicara sendiri, mata terbuka, bola mata
bergerak-gerak

Keuntungan Ketamin
Mudah digunakan
Mudah penyimpanannya
Dapat digunakan untuk induksi dan rumatan
Analgesiknya kuat
Onset cepat (IV < 1 mnt, IM 2-5 menit)
Sedikit merangsang sistem kardiovaskuler (cocok
untuk px shock)
Reflex batuk dan reflex relatif baik (bahaya aspirasi,
obstruksi jalan napas tetap ada)
Batas keselamatannya lebar

11

11/14/2008

Kerugian Ketamin
Meningkatkan TIK
Meningkatkan tekanan darah
Menyebabkan Nystagmus
Hipersalivasi (dicegah dengan SA)
Relaksasi (-) bahkan tonus otot cenderung
meningkat
Dapat menimbulkan halusinasi (dapat dicegah
dengan diazepam atau midazolam)

Regional Anestesi
Budi Tjatur Prasetijo

12

11/14/2008

Regional Anestesi

Sub Arachnoid Block (SAB)


Peridural Block
Blok Plexus Brachialis
Block Axiller
Caudal Block
Biers Block (IVR)
Nerve Block / Ganglion Block
Field Block (Infiltrasi)
Topical

Keuntungan Regional Anestesi

Px tetap sadar (bahaya aspirasi minimal)


Jalan napas tetap terjaga
Bisa berkomunikasi
Relaksasi optimal
Perawatan pasca bedah minimal
Dapat untuk pengelolaan nyeri pasca bedah
Beberapa ideal untuk rawat jalan

13

11/14/2008

Kerugian Regional Anestesi

Cemas
Persiapan relatif lebih lama
Durasinya terbatas
Tidak selalu efektif 100%
Tidak praktis untuk beberapa bagian tubuh
Bisa terjadi intoksikasi

Obat Lokal Anestesi


Memblock konduksi saraf perifer secara
reversible
Tidak menyebabkan iritasi lokal
Potensinya tinggi
Toksisitas sistemik minimal
Mudah dimetabolisme
Stabil dalam penyimpanan

14

11/14/2008

Mekanisme kerja LA
Difusi LA melewati sheath dan membran saraf
ke axoplasma
Terjadi keseimbangan dengan cation
axoplasma
Cation akan mengadakan penetrasi ke sodium
channel dan berikatan ke reseptornya
Block sodium channel

lanjutan

Menghambat konduksi sodium


Kecepatan dan derajat fase depolarisasi
potensial aksi menurun
Nilai ambat potensial aksi tidak tercapai
Potensial aksi tidak bisa berkembang
Konduksi dihambat

15

11/14/2008

Golongan Obat Anestesi LOkal


Amino-Ester
- dimetabolisme di plasma o/
pseudocholinesterase
- PABA sebagai metabolitnya, sering
menimbulkan alergi
- tidak stabil dalam bentuk larutan
- contoh : cocaine, procaine, chloroprocaine,
tetracaine

Amino-Amida
Amino-Amida

-- dimetabolisme
hepar
dimetabolisme hepar
-- jarang
jarang alergi
alergi
-- sangat
larutan
sangat stabil dalam bentuk larutan
-- contoh
contoh : lidocaine,
lidocaine, bupivacaine,
bupivacaine,
ropivacaine, mepivacaine, dibucaine
etibucaine

16

11/14/2008

Procaine

Bentuk sintetik LA yang pertama


Potensinya lemah
Onset lambat dan durasinya singkat
Cepat dihidrolisa
Toksisitas sistemiknya minimal
Pada pemakaian ulang dapat menyebabkan alergi
Sering untuk infiltrasi

Lidocaine
Potensi bagus
Onsetnya cepat
Durasinya moderate
Sering digunakan untuk infiltrasi, topical, SAB,
peridural block
Sediaan: solution, jelly, ointment, aerosol
Dapat dipakai untuk antiaritmia, antiepileptic

17

11/14/2008

Bupivacaine
Onset : intermediate
Durasi : panjang (3-10 jam)
Block sensoriknya bagus tetapi block
motoriknya kurang baik
Sering digunakan pada painless labor, post-op
peridural analgesia, chronic pain

Ropivacaine
Isomer bupivacaine
Onset : sama seperti bupivacaine
Durasi dan potensi blok motoriknya sedikit
lebih rendah dibanding bupivacaine
Efek pada miokard lebih besar dibanding
lidocaine ttp lebih kecil dibanding bupivacaine

18

11/14/2008

Toksisitas LA

Terjadi karena masuk intravaskuler


Masuk subarachnoid dalam jumlah banyak
CNS Toxicity
Cardiovascular Toxicity

CNS Toxicity
- tinitus
- pandangan kabur/silau
- confusion
- rasa tebal disekitar mulut/lidah
- tonic-clonic convulsions
- unconsciousness
- CNS depression
- respiratory arrest

19

11/14/2008

Cardiovascular Toxicity
- fase awal : hipertensi dan takhikardi
- fase intermediate : depresi miokard,
cardiac output , sedikit hipotensi
- fase terminal : vasodilatasi perifer,
hipotensi berat, bradikardi, aritmia
ventrikuler, sirkulasi kollaps

SAB
Dilakukan antara Vert. L3-4 atau L4-5
Indikasi : operasi perut bagian bawah dan
ekstrimitas bawah
Obat : lidocain 5%, bupivacaine, ropivacain
Efek obat dapat diperpanjang menggunakan
adrenalin, catapress (Clonidine)
Keuntungan : px masih sadar, refleks batuk
dan muntah masih (+), bisa komunikasi

20

11/14/2008

Luas daerah yang teranestesi

Dosis
Volume
Kecepatan pemberian
Posisi penderita
Tempat penyuntikan
Panjang columna vertebralis

Kontra Indikasi
Syock, hipovolemi,
dehidrasi
Anemia berat
Hipoksia berat
Gangguan neurologis
Sering sakit kepala

Ggn pembekuan darah


Infeksi daerah
penyuntikan
Px menolak
Riwayat nyeri punggung
atau op. daerah
punggung

21

11/14/2008

Komplikasi

Total Spinal
Nausea vomiting
Hiccup
Post Spinal Headache
Meningitis

Gangguan neurologis
Retensio urine
(reversible)
Hipotensi
Bradikardi
Sakit di punggung

Peridural Block

Tidak menembus duramater


Ketinggian block dapat diatur
Bisa dilakukan di lumbal atau thorakal
Efek pada motorik tidak sebaik SAB
Sering untuk pengelolaan nyeri post-op
Baik untuk painless-labour
Obat : lidocaine 1-1,5% + Adrenaline
Volume obat yang diberikan cukup banyak
Dapat untuk operasi yang lama

22

11/14/2008

Test Dose
Obat yang diberikan cukup banyak
One-way traffict
Untuk memastikan obat tidak masuk CSF atau
sirkulasi
Diberikan sejumlah kecil obat anestesi lokal
(+adrenalin atau obat untuk SAB)

IVR (Intra Venous Regional)


Efektif untuk ekstrimitas superior
Perlu 2 buah manset, wing nedle
Lengan dielevasi 10 menit kemudian manset I
dikembangkan dilengan atas dengan tekanan 100
torr di atas tekanan sistole
Lengan diturunkan dan lidocaine 0,5% (maksimal
3mg/kgBB) tanpa adrenalin dimasukkan
Bila pada manset I timbul rasa sakit, manset II
dikembangkan persis diproksimalnya
Bila selesai, manset dikempiskan pelan-pelan

23

Anda mungkin juga menyukai