Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Trauma tajam ialah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh
oleh benda-benda tajam. Trauma tajam dikenal dalam tiga bentuk pula yaitu luka iris atau luka
sayat (vulnus scissum), luka tusuk (vulnus punctum) atau luka bacok (vulnus caesum).1
Benda-benda yang dapat mengakibatkan luka dengan sifat luka seperti ini adalah benda
yang memiliki sisi tajam, baik berupa garis maupun runcing, yang bervariasi dari alat-alat seperti
pisau, golok, dan sebagainya hingga keeping kaca, gelas, logam, sembilu, bahkan tepi kertas atau
rumput. Luka akibat kekerasan benda tajam dapat berupa luka iris atau sayat, luka tusuk dan luka
bacok.2
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dikenal dengan luka kelalaian atau
karena yang disengaja. Luka yang terjadi ini disebut Kejahatan Terhadap Tubuh atau Misdrijven
Tegen Het Lijf. Kejahatan terhadap jiwa ini diperinci menjadi dua yaitu kejahatan doleuse (yang
dilakukan dengan sengaja) dan kejahatan culpose (yang dilakukan karena kelalaian atau
kejahatan).1
1.2. Batasan Masalah
Makalah ini membahas tentang :
1. Definisi traumatologi
2. Penyebab trauma
3. Trauma tajam
4. Temuan pada pemeriksaan luar

1.3. Tujuan Penulisan


Penulisan makalah ini bertujuan untuk menambah pengetahuan tentang luka akibat
kekerasan benda tajam.
1.4. Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini berupa tinjauan pustaka yang merujuk pada
berbagai literatur.

BAB II
2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.

Definisi Traumatologi
Traumatologi berasal dari kata trauma dan logos. Trauma berarti kekerasan atas jaringan

tubuh yang masih hidup, sedang logos berarti ilmu. Traumatologi adalah cabang ilmu kedokteran
yang mempelajari tentang trauma atau perlukaan, cedera serta hubungannya dengan berbagai
kekerasan (rudapaksa), yang kelainannya terjadi pada tubuh karena adanya diskontinuitas
jaringan akibat kekerasan yang menimbulkan jejas.3
2.2.

Penyebab Trauma
Kekerasan yang mengenai tubuh seseorang dapat menimbulkan efek pada fisik maupun

psikisnya yang jika diperiksa dapat diketahui jenis penyebabnya, yaitu benda-benda mekanik,
benda-benda fisik, kombinasi benda mekanik dan fisik, dan zat-zat kimia korosif. Dalam ilmu
perlukaan dikenal trauma tumpul dan trauma tajam.
2.3.

Trauma Tajam
Trauma tajam adalah suatu ruda paksa yang mengakibatkan luka pada permukaan tubuh

oleh benda-benda tajam. Ciri-ciri umum dari luka benda tajam adalah3 :
a. Garis batas luka biasanya teratur, tepinya rata, dan sudutnya runcing.
b. Jika disambung akan mejadi rapat karena benda tersebut hanya memisahkan, tidak
menghancurkan jaringan dan membentuk garis lurus dari sedikit lengkung.
c. Tepi luka rata dan tidak ada jembatan jaringan.
d. Daerah di sekitar garis batas luka tidak ada memar.

Sebab kematian pada luka tajam


3

a. Kerusakan organ vital


b. Emboli udara
c. Aspirasi darah
d. Sepsis / infeksi
Trauma tajam dikenal dalam tiga bentuk pula yaitu luka iris atau luka sayat (vulnus
scissum), luka tusuk (vulnus punctum), dan luka bacok (vulnus caesum).3
1. Luka sayat (Cuts or incised wound)
Luka sayat adalah luka karena alat yang tepinya tajam dan timbulnya luka karena alat
ditekan pada kulit dengan kekuatan relatif ringan kemudian digeserkan sepanjang kulit.
Komplikasi fatal dari luka iris yang paling sering terjadi adalah perdarahan sepsis. Luka sayat
pada kasus bunuh diri paling sering terjadi di kerongkongan, pergelangan tangan dan, lengan
bawah sisi fleksor. Seseorang biasanya memegang senjata dengan tangan kanannya dan memulai
irisan dari sisi kiri ke sisi kanan, atau mungkin dia mengiris dari sisi kanan leher ke depan dan ke
bawah. Seseorang yang kidal akan mengiris dirinya dengan cara yang sama, pada umumnya
memulai irisan dari sisi kanan leher. Ciri luka sayat adalah :
-

pinggir luka rata

sudut luka tajam

rambut ikut terpotong

jembatan jaringan tidak ada

biasanya mengenai kulit, otot, pembuluh darah, tidak sampai tulang.

Luka sayat pada bunuh diri :7


4

Lokalisasi luka pada daerah tubuh yang dapat dicapai korban sendiri yaitu leher,
pergelangan tangan, lekuk siku, lekuk lutut, pelipatan paha

ditemukan Luka Iris Percobaan

Tidak ditemukan Luka Tangkisan

Pakaian disingkirkan dahulu (tidak ikut robek)

Luka sayat pada pembunuhan : 7

Sebenarnya sukar membunuh seseorang dengan irisan, kecuali kalau fisik korban jauh
lebih lemah dari pelaku atau korban dalam keadaan/dibuat tidak berdaya

Luka di sembarang tempat, juga pada daerah tubuh yang tidak mungkin dicapai tangan
korban sendiri

Ditemukan luka tangkisan/tanda perlawanan

Pakaian ikut koyak akibat senjata tajam tersebut

Pada luka sayat karena bunuh diri biasanya ditandai dengan adanya luka percobaan, namun tanda
ini tidak menyingkirkan kemungkinan adanya pembunuhan. Luka perlawanan juga dapat
ditemukan pada tangan dan pada permukaan ekstensor lengan pada luka yang disebabkan oleh
pembunuhan.

(Gambar 1. Luka Sayat (Prahlow JA, 2014)


2. Luka tusuk (stab wound)
Luka tusuk adalah luka akibat alat yang berujung runcing dan bermata tajam atau tumpul
yang terjadi dengan suatu tekanan tegak lurus atau serong pada permukaan tubuh. Efek yang
terjadi pada luka tusuk tergantung dari lokasinya pada tubuh. Luka dapat terjadi pada dada,
abdomen tulang belakang, leher, kepala dan ekstremitas. Contohnya pisau dan bayonet. Ciri-ciri
luka tusuk (misalnya senjata pisau / bayonet) adalah :
-

tepi luka rata

dalam luka lebih besar dari panjang luka

sudut luka tajam

sisi tumpul pisau menyebabkan sudut luka kurang tajam

sering ada memar / echymosis di sekitarnya

(Gambar 2. Luka Tusuk. Panah biru gelap menunjukkan sisi dengan sudut lancip, sedangkan
di sisi yang berlawanan dengan sudut tumpul)
Luka tusukan biasanya lebih dalam (melalui kulit dan masuk ke dalam tubuh) daripada
mereka yang lebar (pada permukaan kulit), seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah.5

(Gambar 3. Luka tusuk (Prahlow JA, 2014)


Pada luka tusuk, sudut luka dapat menunjukkan perkiraan benda penyebabnya, apakah
berupa pisau bermata satu atau bermata dua. Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul,
berarti benda penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila kedua sudut luka lancip, luka
tersebut dapat diakibatkan oleh benda tajam bermata dua.1
Pada luka tusuk, panjang luka biasanya tidak mencerminkan lebar benda tajam
penyebabnya, demikian pula panjang saluran luka yang tergantung pada jumlah tusukan dan
lokasi penusukannya pada tubuh.1,4
Umumnya luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus pembunuhan, bunuh diri, atau
kecelakaan memiliki ciri-ciri berikut :

Tabel 1. Perbedaan temuan pada luka akibat kekerasan benda tajam pada kasus
pembunuhan, bunuh diri dan kecelakaan. 3

Lokasi luka
Jumlah luka
Pakaian
Luka tangkis
Luka percobaan
Cedera sekunder

Pembunuhan
Sembarang
Banyak
Terkena
Ada
Tidak ada
Mungkin ada

Bunuh diri
Terpilih
Banyak
Tidak terkena
Tidak ada
Ada
Tidak ada

Kecelakaan
Terpapar
Tunggal/banyak
Terkena
Tidak ada
Tidak ada
Mungkin ada

Luka tusuk akibat bunuh diri biasanya terdapat tanda kecemasan atau luka percobaan
yamg biasanya jumlahnya banyak, yang berada disekitar luka akhir. Sedangkan luka akibat
pembunuhan biasanya ditandai dengan adanya luka tangkis atau luka perlawanan yang dapat
ditemukan pada tangan atau permukaan ekstensor pada lengan.4
Karakteristik luka tusuk antara lain :

Panjang dan kedalaman luka


Pada luka tusuk, panjang luka pada kulit dapat sama, lebih kecil ataupun lebih besar

dibandingkan dengan lebar pisau. Kebanyakan luka tusuk akan menganga bukan karena sifat
benda yang masuk tetapi sebagai akibat elastisitas dari kulit. Pada bagian tertentu pada tubuh,
dimana terdapat dasar berupa tulang atau serat otot, luka itu mungkin nampak berbentuk seperti
kurva. Panjang luka penting diukur dengan cara merapatkan kedua tepi luka sebab itu akan
mewakili lebar alat. Panjang luka di permukaan kulit tampak lebih kecil dari lebar alat, apalagi
bila luka melintang terhadap otot. Jika luka masuk dan keluar melalui alur yang sama maka lebar
luka sama dengan lebar alat. Namun, sering yang terjadi lebar luka melebihi lebar alat kerena
tarikan ke samping waktu menusuk dan waktu menarik. Demikian juga bila alat/pisau yang
masuk kejaringan dengan posisi yang miring.10
8

Pemakaian istilah luka penetrasi ditunjukkan untuk menjelaskan dimana dalaman luka
yang diakibatkan oleh benda itu melebihi lebar luka yang tampak pada permukaan kulit.
Dalamnya luka sulit ditentukan pada daerah tanpa tulang seperti di daerah abdomen oleh karena
elastisitas dinding perut tersebut. Panjang saluran luka atau kedalaman luka dapat
mengindikasikan panjang minimum dari senjata yang digunakan, jika bagian pangkal senjata
masuk kedalam tubuh. Umumnya dalam luka lebih pendek dari panjang senjata, karena jarang
ditusukan sampai ke pangkal senjata.10

Bentuk Luka
Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi bentuk luka, yaitu bentuk dan ukuran senjata

yang digunakan, arah dorongan, gerakan senjata pada luka, gerakan korban yang ditusuk, dan
keadaan elastisitas kulit. Bentuk luka merupakan gambaran yang penting dari luka tusuk karena
hal itu akan sangat membantu dalam membedakan berbagai jenis senjata yang mungkin telah
dikumpulkan oleh polisi dan dibawa untuk diperiksa. Daerah tepi luka dapat memberikan
informasi ketajaman senjata yang digunakan. Senjata yang tumpul misalnya akan membuat tepi
luka mengalami abrasi. Pinggir luka dapat menunjukan bagian yang tajam (sudut lancip) dan
tumpul (sudut tumpul) dari pisau berpinggir tajam satu sisi. Pisau dengan kedua sisi tajam akan
menghasilkan luka dengan dua pinggir tajam. 8

Gambar 4 : Luka tusuk


senjata bermata satu.

Gambar 5 : Luka tusuk


senjata bermata dua.

Bentuk luka juga tergantung seberapa banyak bagian pisau (senjata) yang masuk ke
dalam tubuh, oleh karena itu penting mengetahui berbagai kemungkinan bentuk senjata yang
digunakan.
Beberapa pola luka yang dapat ditemukan seperti :6
-

Tusukan masuk, yang kemudian dikeluarkan sebagian, dan kemudian ditusukkan kembali
melalui saluran yang berbeda. Pada keadaan tersebut luka tidak sesuai dengan gambaran
biasanya dan lebih dari satu saluran dapat ditemui pada jaringan yang lebih dalam maupun
pada organ.

Tusukan masuk kemudian dikeluarkan dengan mengarahkan ke salah satu sudut sehingga
luka yang terbentuk lebih lebar dan memberikan luka pada permukaan kulit seperti ekor.

Tusukan masuk kemuadian saat masih di dalam ditusukkan ke arah lain, sehingga saluran
luka menjadi lebih luas. Luka luar yang terlihat juga lebih luas dibandingkan dengan lebar
senjata yang digunakan.

Tusukan masuk yang kemudian dikeluarkan dengan mengggunakan titik terdalam sebagai
landasan sehingga saluran luka sempit pada titik terdalam dan terlebar pada bagian
superfisial. Luka luar lebih besar dibandingkan lebar senjata yang digunakan.

Tusukan diputar saat masuk, keluar, maupun keduanya. Sudut luka berbentuk ireguler dan
besar.

3. Luka bacok (chop wound)


Luka bacok disebabkan oleh kombinasi luka akibat kekerasan benda tumpul dan kekerasan
benda tajam yang dihasilkan oleh benda tajam yang dipegang dengan kecepatan masuk yang
sangat kuat. Benda yang digunakan sering merupakan benda berat dan bergerak dengan

10

kecepatan tinggi kecepatan atau dengan percepatan sudut yang signifikan. Karena jumlah yang
lebih besar dari kekuatan, luka bacok memiliki tampilan dari kedua cedera senjata tajam dan
tumpul. Dengan demikian, luka bacok sering memiliki lecet dan memar marginal, dan kadangkadang laserasi, seperti yang digambarkan di bawah ini.5

(Gambar 6. Luka Bacok (Prahlow JA, 2014)

Luka bacok adalah luka akibat benda atau alat yang berat dengan mata tajam atau agak
tumpul yang terjadi dengan suatu ayunan disertai tenaga yang cukup besar. Contohnya pedang,
clurit, dan kapak. Ciri luka bacok adalah : 2
-

luka biasanya besar.

pinggir luka rata.

sudut luka tajam.

hampir selalu menimbulkan kerusakan pada tulang, dapat memutuskan bagian tubuh yang
terkena bacokan.

kadang-kadang pada tepi luka terdapat memar, aberasi

Cara Kematian pada luka bacok :


11

Pembunuhan (terbanyak)

Kecelakaan

Tabel 2. Perbedaan antara trauma tumpul dan trauma tajam. 1


No
.
1.

trauma

Tumpul

tajam

tidak teratur

Teratur

Tidak rata
ada

Rata
Tidak ada

4.

Bentuk
luka
Tepi luka
Jembatan
jaringan
rambut

Ikut terpotong

5.

Dasar luka

Tidak ikut
terpotong
Tidak teratur

6.

Sekitar
luka

Berupa garis atau


titik
Ada luka Lecet atau Tidak ada luka lain
memar

2.
3.

2.4 Temuan Pada Pemeriksaan Luar


Pemeriksaan pada kain (baju) yang terkena pisau bertujuan untuk melihat interaksi antara
pisau-kain-tubuh, yaitu melihat letak/lokasi kelainan, bentuk robekan, adanya partikel besi
(reaksi biru berlin yang dilanjutkan dengan spektroskopi), serat kain dan pemeriksaan terhadap
bercak darahnya.2
Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan korban dan umumnya
ditemukan pada telapak dan punggung tangan, jari-jari tangan, punggung lengan bawah dan
tungkai. 2,9

12

(Gambar 7. Luka tangkis pada tangan/jari-jari (Prahlow JA, 2014)


Luka percobaan khas ditemukan pada kasus bunuh diri yang menggunakan senjata tajam,
sehubungan dengan kondisi kejiwaan korban. Luka percobaan tersebut dapat berupa luka sayat
atau luka tusuk yang dilakukan berulang dan biasanya sejajar. 2

BAB III
LAPORAN KASUS

Padang, 21 April 2014


Nomor :
Perihal : Pemeriksaan Lur Jenazah
An Asep Supriyadi
13

Lamp : Arsip

PRO JUSTITIA
VISUM ET REPERTUM
No._____________________
Yang bertanda tangan di bawah ini, Rika Susanti, Dokter Spesialis Forensik pada Rumah Sakit
Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, berdasarkan surat permintaan Visum et Repertum
Kepolisian daerah kota Padang, dengan surat nomor VER/59/IV/2014/Sektor, tertanggal dua
puluh April dua ribu empat belas, maka menerangkan dengan ini bahwa pada tanggal dua puluh
satu April dua ribu empat belas, pukul sepuluh lewat sepuluh menit Waktu Indonesia Bagian
Barat, bertempat di bagian forensik Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil Padang, telah
dilakukan pemeriksaan luar atas jenazah, yang menurut surat permintaan Visum et Repertum
tersebut adalah : -------------------------------------------------------------------------------------------Nama
: Asep Supriyadi-------------------------------------------------------------------------Umur
: 17 tahun--------------------------------------------------------------------------------Jenis kelamin : Laki-laki--------------------------------------------------------------------------------Alamat
: Korong, Sungai Pinang---------------------------------------------------------------HASIL PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN LUAR :-------------------------------------------------------------------------------1. Label yang terikat : tidak ada.-----------------------------------------------------------------------2. Tutup/bungkus mayat:--------------------------------------------------------------------------------a. Satu buah kantong mayat bahan terpal warna hitam, pada bagian tengah sisi depan
kantong mayat terdapat tulisan Basarnas Padang dengan warna orange, ukuran seratus
sembilan puluh sentimeter kali sembilan puluh sentimeter.--------------------------------3. Perhiasan mayat : tidak ada--------------------------------------------------------------------------4. Pakaian mayat :
a. Satu buah celana panjang bahan jeans warna hitam dengan merek sevenfold ukuran tiga
puluh dua, terdapat dua buah saku pada bagian depan sisi kiri dan kanan, pada saku kiri
terdapat uang kertas seribu rupiah, terdapat dua buah saku pada bagian belakang sisi kiri
dan kanan tanpa isi, celana panjang dalam keadaan basah.------------b. Satu buah ikat pinggang bahan kain warna coklat, salah satu ujung ikat pinggang terdapat
logam berwarna putih dengan tulisan Oakley, terdapat bercak kemerahan, ikat pinggang
dalam keadaan basah.-----------------------------------------------------------14

c. Satu buah celana dalam warna coklat bahan kaos tanpa merek dan ukuran, pada bagian
belakang celana dalam terdapat bercak kemerahan, celana dalam dalam keadaan
basah.------------------------------------------------------------------------------------5. Benda di samping mayat : ---------------------------------------------------------------------------a. Daun-daun ---------------------------------------------------------------------------------------b. Satu bungkus rokok merek Djarum Black dengan isi tiga belas batang rokok.-----------c. Satu buah korek gas.------------------------------------------------------------------------------d. Satu buah uang logam lima ratus rupiah warna kekuningan.--------------------------------e. Satu helai saputangan bahan handuk warna abu-abu ukuran dua puluh sembilan
sentimeter kali tiga puluh sentimeter, salah satu sisi terdapat bercak kemerahan.------f. Satu helai kaos lengan panjang motif garis lurus warna merah putih, merek rising star
tanpa ukuran, pada bagian punggung kiri atas hingga bagian pinggang kiri terdapat
robekan berbentuk garis sebanyak enam buah dan pada bagian dada kiri terdapat
robekan berbentuk garis lurus sebanyak satu buah, pada seluruh permukaan kaos
terdapat noda kemerahan dan dalam keadaan basah, kaos dalam keadaan tergunting
mulai dari punggung kanan atas hingga ke bawah.----------------------------g. Satu helai singlet bahan kaos warna putih merek texas dan ukuran tiga puluh enam, pada
bagian punggung kiri atas hingga bagian pinggang kiri terdapat robekan berbentuk garis
sebanyak lima buah dan pada bagian dada kiri terdapat robekan berbentuk garis lurus
sebanyak satu buah, pada seluruh permukaan singlet terdapat bercak kemerahan dan
dalam keadaan basah.-----------------------------------------------6. Kaku mayat : terdapat pada lengan kanan dan kri, mudah dilawan.---------------------------Lebam mayat : terdapat pada dada dan perut, warna kehitaman, tidak hilang dalam
penekanan.---------------------------------------------------------------------------------------------7. Mayat adalah mayat seorang laki-laki, ras mongoloid, berumur lebih kurang tujuh belas
tahun, kulit sawo matang, gizi sedang, panjang tubuh seratus tujuh puluh satu sentimeter,
berat badan tidak ditimbang, zakar disunat--------------------------------------------------------8. Identifikasi khusus : tidak ada----------------------------------------------------------------------9. Rambut kepala berwarna hitam, tumbuh lurus, panjang lima koma lima sentimeter. Alis mata
berwarna hitam tumbuhnya lurus, panjang nol koma lima sentimeter. Bulu mata berwarna
hitam tumbuh lentik panjang nol koma lima sentimeter. Kumis tidak ada. Jenggot tidak ada.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------10. Mata kanan terbuka tujuh millimeter, mata kiri terbuka tiga milimeter, selaput bening mata
kanan dan kiri keruh, teleng mata kanan dan kiri tidak dapat dinilai, warna tirai mata kanan
dan kiri tidak dapat dinilai, selaput bola mata kanan berwarna kuning kemerahan dan selaput
bola mata kiri berwarna putih, selaput kelopak mata kanan dan kiri pucat.-----------------15

11. Hidung biasa.-----------------------------------------------------------------------------------------Telinga berbentuk oval, tidak ada kelainan.------------------------------------------------------Mulut terbuka lima sentimeter, lidah tergigit satu sentimeter dari ujung lidah.-------------12. Gigi geligi : jumlah seluruh gigi geligi tiga puluh dua buah.----------------------------------Jumlah gigi pada rahang atas sebelah kanan delapan buah.--------------------------------Jumlah gigi pada rahang atas sebelah kiri delapan buah.-----------------------------------Jumlah gigi pada rahang bawah sebelah kanan delapan buah.-----------------------------Jumlah gigi pada rahang bawah sebelah kiri delapan buah.--------------------------------13. Dari lubang mulut tidak keluar apa-apa. ---------------------------------------------------------Dari lubang hidung keluar cairan berwarna kemerahan.---------------------------------------Dari lubang telinga kanan dan kiri tidak keluar apa-apa.---------------------------------------Dari lubang kemaluan keluar berwarna bening.-------------------------------------------------Dari lubang pelepasan tidak keluar apa-apa.-----------------------------------------------------14. Pada tubuh terdapat luka-luka sebagai berikut :-------------------------------------------------a. Pada dahi tepat pada garis pertengahan depan, tepat pada batas tumbuh rambut depan
terdapat beberapa luka lecet berwarna kecoklatan dengan ukuran terbesar nol koma lima
sentimeter kali nol koma lima sentimeter, ukuran terkecil nol koma satu sentimeter kali
nol koma satu sentimeter meliputi daerah seluas lima koma lima sentimeter kali lima
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------b. Pada kelopak mata kanan sisi atas dan bawah, terdapat luka memar berwarna kebiruan
dengan ukuran enam koma lima sentimeter kali dua koma lima sentimeter.-------------c. Luka 1 : Pada dagu bawah sisi kiri, satu koma lima sentimeter dari garis pertengahan
depan, lima koma lima sentimeter dari sudut bibir sisi kiri, seratus empat puluh tujuh
sentimeter dari tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot,
jika dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang tiga sentimeter.------------------------d. Luka 2 : Pada leher depan, tepat pada garis pertengahan depan, enam koma lima
sentimeter dari sudut bibir sisi kiri, seratus empat puluh enam sentimeter dari tumit kiri
terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar tulang rawan tenggorokan, jika
dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang empat koma lima sentimeter.-------------e. Luka 3 : Pada leher depan sisi kiri, dua koma lima sentimeter dari garis pertengahan
depan, satu sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus empat puluh lima sentimeter dari
tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang tiga sentimeter.-----------------------------f. Luka 4 : Pada leher depan sisi kiri, tiga sentimeter dari garis pertengahan depan, nol
koma tujuh sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus empat puluh empat sentimeter dari

16

g.

h.

i.

j.

k.

l.

m.

n.

tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang empat koma lima sentimeter.--------------------------Luka 5 : Mulai dari leher depan sisi kanan empat sentimeter dari garis pertengahan depan
hingga leher depan sisi kiri satu koma lima sentimeter dari garis pertengahan depan, nol
koma tujuh sentimeter dari puncak bahu kanan, seratus empat puluh emapt sentimeter
dari tumit kanan terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar tulang rawan
tenggorokan yang terputus, jika dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang lima
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------Luka 6 : Pada leher depan sisi kiri, dua koma lima sentimeter dari garis pertengahan
depan, empat koma lima sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus empat puluh dua koma
lima sentimeter dari tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar
otot, jika dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang dua koma lima
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------Luka 7 : Pada leher depan sisi kiri, dua koma lima sentimeter dari garis pertengahan
depan, enam sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus empat puluh sentimeter dari tumit
kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang lima sentimeter.------------------------------------------Luka 8 : Pada leher depan sisi kanan, enam koma lima sentimeter dari garis pertengahan
depan, dua sentimeter dari puncak bahu kanan, seratus empat puluh tiga sentimeter dari
tumit kanan terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika
dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang empat koma tiga sentimeter.--------------Luka 9 : Pada leher depan sisi kanan, tujuh koma lima sentimeter dari garis pertengahan
depan, tiga sentimeter dari puncak bahu kanan, seratus empat puluh sentimeter dari tumit
kanan terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang tiga koma lima sentimeter.-----------------------------Luka 10 : Pada leher depan sisi kanan, tujuh sentimeter dari garis pertengahan depan, dua
koma lima sentimeter dari puncak bahu kanan, seratus empat puluh dua sentimeter dari
tumit kanan terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika
dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang satu koma lima sentimeter.---------------Luka 11 : Pada dada kiri, delapan sentimeter dari garis pertengahan depan, tiga koma
lima sentimeter dari putting susu kiri, seratus dua puluh koma lima sentimeter dari tumit
kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar tulang, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang tiga koma lima sentimeter.----------------Luka 12 : Pada perut kiri, lima sentimeter dari garis pertengahan depan, Sembilan
sentimeter dari taju tulang usus depan, seratus sentimeter dari tumit kiri terdapat luka

17

o.

p.

q.

r.

s.

t.

u.

v.

w.

terbuka, tepi tidak rata, dasar jaringan bawah kulit, ukuran nol koma enam sentimeter kali
nol koma dua sentimeter.-------------------------------------------------------------------Luka 13 : Tepat pada puncak bahu kanan, tiga belas sentimeter dari garis pertengahan
depan terdapat beberapa luka lecet warna merah kehitaman dengan ukuraan terbesar nol
koma lima sentimeter kali nol koma tiga sentimeter, ukuran terkecil nol koma dua
sentimeter kali nol koma satu sentimeter meliputi daerah seluas lima sentimeter kali dua
sentimeter.------------------------------------------------------------------------------------Pada dada, tepat pada garis pertengahan depan, enam belas koma lima sentimeter dari
puncak bahu terdapat luka lecet tekan warna kehitaman dengan ukuran empat puluh tiga
sentimeter kali empat belas sentimeter.--------------------------------------------------Pada perut kanan tiga belas sentimeter dari garis pertengahan depan, dua puluh tiga
sentimeter dari putting susu kanan terdapat luka lecet tekan warna coklat kehitaman
ukuran dua puluh tiga koma lima sentimeter kali dua puluh enam koma lima
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------Pada tungkai atas kanan mulai dari sisi dalam menuju sisi luar tiga puluh sentimeter dari
taju tulang usus depan bagian kanan menuju tungkai bawah kanan sisi luar terdapat luka
lecet tekan warna coklat kehitaman ukuran lima puluh tiga sentimeter kali dua puluh
delapan sentimeter.-------------------------------------------------------------Pada tungkai atas kiri mulai dari sisi dalam menuju sisi luar tiga puluh sentimeter dari
taju tulang usus depan bagian kiri menuju tungkai bawah kiri sisi luar terdapat luka lecet
tekan warna coklat kehitaman ukuran lima puluh tujuh sentimeter kali dua puluh
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------Luka 14 : pada punggung kiri, sepuluh sentimeter dari garis pertengahan belakang, enam
sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus tiga puluh tujuh koma lima sentimeter dari tumit
kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang dua koma lima sentimeter.----------------Luka 15 : pada punggung kiri, empat sentimeter dari garis pertengahan belakang, tujuh
belas sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus dua puluh lima sentimeter dari tumit kiri
terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang empat sentimeter.---------------------------Luka 16 : pada punggung kiri, dua puluh lima sentimeter dari garis pertengahan
belakang, dua puluh sentimeter dari puncak bahu kiri, seratus dua puluh dua sentimeter
dari tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika
dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang empat koma lima sentimeter.--Luka 17 : pada punggung kiri, delapan sentimeter dari garis pertengahan belakang, dua
puluh sentimeter dari taju tulang usus belakang kiri, seratus empat belas sentimeter dari
18

tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang tiga sentimeter.------------------x. Luka 18 : pada punggung kiri, lima sentimeter dari garis pertengahan belakang, delapan
belas sentimeter dari taju tulang usus belakang kiri, seratus sembilan sentimeter dari
tumit kiri terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang tiga sentimeter.------------------y. Luka 19 : pada punggung kiri, tepat pada garis pertengahan belakang, lima belas
sentimeter dari taju tulang usus belakang kiri, seratus tujuh sentimeter dari tumit kiri
terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar otot, jika dirapatkan
membentuk garis lurus sepanjang dua sentimeter.-------------------------------------------z. Luka 20 : pada leher belakang sisi kanan, tujuh sentimeter dari garis pertengahan
belakang, dua sentimeter dari batas tumbuh rambut belakang, seratus lima puluh
sentimeter dari tumit kanan terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut lancip, dasar
otot, jika dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang tiga sentimeter.------------------aa. Luka 21 : pada leher belakang sisi kanan, tujuh koma lima sentimeter dari garis
pertengahan belakang, empat sentimeter dari batas tumbuh rambut belakang, seratus lima
puluh delapan sentimeter dari tumit kanan terdapat luka terbuka, tepi rata, kedua sudut
lancip, dasar otot, jika dirapatkan membentuk garis lurus sepanjang empat
sentimeter.-----------------------------------------------------------------------------------------15. Patah tulang : tidak ada.-----------------------------------------------------------------------------16. Lain-lain : tidak ada.----------------------------------------------------------------------------------KESIMPULAN :------------------------------------------------------------------------------------------Telah diperiksa mayat seorang laki-laki dalam keadaan segar yang berumur kurang lebih tujuh
belas tahun. Pada pemeriksaan luar ditemukan luka terbuka pada leher, dada, perut, punggung
akibat kekerasan tajam, luka lecet pada dahi akibat kekerasan tumpul, luka memar pada kelopak
mata kanan akibat kekerasan tumpul, luka lecet tekan pada dada, perut, tungkai atas dan bawah
bagian kiri dan kanan akibat kekerasan tumpul.------------------------------------------------------Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam (autopsi).Demikianlah Visum et Repertum ini saya buat dengan sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya
dan dengan mengingat sumpah sesuai dengan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.- Padang, 21 April 2014,
a.n. DIRUT RSUP Dr. M. Djamil Padang
Dokter yang memeriksa,
19

dr. Rika Susanti,Sp.F


NIP 197607312002122002

BAB IV
DISKUSI
Dalam menangani kasus luka tusuk dokter harus menjelaskan berbagai hal, sudut luka
pada luka tusuk tersebut dapat menunjukkan perkiraan benda penyebabnya, apakah berupa pisau
bermata satu atau bermata dua. Bila satu sudut luka lancip dan yang lain tumpul, berarti benda
penyebabnya adalah benda tajam bermata satu. Bila kedua sudut luka lancip, luka tersebut dapat
20

diakibatkan oleh benda tajam bermata dua, jarak tusukan, arah tusukan, perkiraan posisi korban
sewaktu ditusuk, berapa kali korban ditusuk, dan luka tusuk mana yang menyebabkan kematian.
Pada luka tusuk, panjang luka biasanya tidak mencerminkan lebar benda tajam penyebabnya,
demikian pula panjang saluran luka yang tergantung pada jumlah tusukan dan lokasi
penusukannya pada tubuh. Efek yang terjadi pada luka tusuk tergantung dari lokasinya pada
tubuh. Bentuk luka juga tergantung seberapa banyak bagian pisau (senjata) yang masuk ke dalam
tubuh, oleh karena itu penting mengetahui berbagai kemungkinan bentuk senjata yang
digunakan.
Berdasarkan teori, dapat disimpulkan bahwa kasus diatas merupakan kasus kekerasan
dengan benda tajam yaitu luka tusuk dilihat dari ciri luka tusuk tersebut tepi luka rata, dalam
luka lebih besar dari panjang luka, sudut luka tajam, ada memar / echymosis di sekitarnya. Selain
itu, pada luka tusuk luka terbuka yang paling berpengaruh adalah yang terdapat pada leher dan
dada kiri. Beberapa luka tusuk pada leher menembus kulit, jaringan bawah kulit, otot leher,
tulang rawan gondok, berakhir di kerongkongan dan mengakibatkan putusnya pembuluh darah
besar di leher. Luka-luka tusuk lain dalam jumlah banyak, menunjukkan bahwa sebab matinya
korban adalah adanya perdarahan dalam jumlah banyak. Beradarkan temuan luka pada tubuh
korban lokasi luka yang letaknya sembarangan, jumlah luka tusuk yang banyak, pakaian korban
terkena, mengarah pada kasus pembunuhan.

21

Daftar pustaka

1. Satyo, Alfred C. 2006. Aspek medikolegalluka pada forensik klinik. Majalah Kedokteran
Nusantara Volume 39 y No. 4 y Desember 2006.
2. Bagian Kedokteran Forensik FKUI, Ilmu kedokteran forensik,1997
3. Budiyanto, Arif. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Jakarta : 1997. Hal 37-54

22

4. Harle L, 2012. Types of injuries : Blunt force and sharp force injuries.
http://www.pathologyoutlines.com (akses : Minggu, 27 April 2014, pukul 17:28
5. Prahlow JA, 2014, Forensic Autopsy of Sharp Force Injuries,
http://emedicine.medscape.com/ akses : 27 April 2014
6. Amir, Amri. Trauma Mekanik. Dalam. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Kedua Medan:
Percetakan Ramadhan. 2005; IV: 72 90
7. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi I. Jakarta: Binarupa Aksara, 1997;
85-129.
8. Anonim. Assessing Stab Wounds - Type of Weapon Involved. Available from : URL:
http://www. forensicmed.co.uk [cited : Juni 2011]
9. Shkrum MJ, Ramsay DA. Penetrating Trauma, Sharp-Force Injuries In Forensic
Pathology of Trauma Common Proplems for Pathologist. Humana Press. 2007 p 357
397
10. James-payne J, Vanezis P. Sharp and cutting Edge Wounds. Encyclopedia of Forensic and
Legal Medicine; Elsevier academic Press. 2005: p 123 - 129

23

Anda mungkin juga menyukai